Informationa

Hier werden Nachrichten über den Salafismus veröffentlicht.
Was sind Salafisten?
Hier anschauen:
http://www.youtube.com/watch?v=l5HRdwsck10
(Alle Angaben ohne Gewähr)
Diese Seite richtet sich nicht gegen Muslime und den Islam.
Diese Seite soll über den Salafismus/Islamismus/Terrorismus informieren.
Es ist wichtig über Fanatiker aufzuklären, um den Frieden und die Freiheit zu sichern.
Wir wollen in Europa mit allen Menschen friedlich zusammen leben,
egal welche Herkunft, Nationalität und Religion.


::: DOKUS :::
(Achtung: Youtube ist überschwemmt mit Videos, die salafistischen/islamistischen Einfluss besitzen.
Deshalb: Schaut euch die Accounts genau an!)

1.
[DOKU] Wie Salafisten zum Terror verleiten - 2013
https://www.youtube.com/watch?v=uM2x-vgdrKM

2.
Pulverfass Deutschland - Doku über Probleme zwischen Salafisten und Rechtsradikalen
https://www.youtube.com/watch?v=H5nOuzXJOmY

3.
Salafisten, ein finsterer Verein (heute-show)
https://www.youtube.com/watch?v=Myq48smApKs

4.
Deutsche Salafisten drangsalieren weltliche Hilfsorganisationen in Syrien | REPORT MAINZ
https://www.youtube.com/watch?v=lCext-9pu9I

5.
DIE SALAFISTEN KOMMEN
https://www.youtube.com/watch?v=uWARKJSKOP4

6.
Best of 2013 Peter Scholl Latour EZP Salafisten wird durch Saudisches Geld verbreitet!!!
https://www.youtube.com/watch?v=FmV3Z6f1BQQ

7.
Frauen im Islam
https://www.youtube.com/watch?v=mb4G6tUbkD0


8.
Gülen Bewegung
http://de.wikipedia.org/wiki/Fethullah_G%C3%BClen#Deutschland
Gefahr für Deutschland - Gülen Bewegung versucht die Unterwanderung
http://www.youtube.com/watch?v=E9Q1jS7Rw9M

9.
Islamisten oder Demokraten - Die Islamische Milli Görüs / Millî Görüş / Milli Görüş
http://www.youtube.com/watch?v=EtWjumM5G88

10.
Die türkischen Graue Wölfe (Rechtsextremismus/Islamismus)
http://www.youtube.com/watch?v=_Z9LEc4qM1I

11.
Föderation der Türkisch-Demokratischen Idealistenvereine in Deutschland
(türkisch Almanya Demokratik Ülkücü Türk Dernekleri Federasyonu, ADÜTDF; kurz auch Türk Federasyon, dt. „Türkische Föderation“)
http://de.wikipedia.org/wiki/F%C3%B6deration_der_T%C3%BCrkisch-Demokratischen_Idealistenvereine_in_Deutschland



http://de.wikipedia.org/wiki/Salafismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Islamismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Mill%C3%AE_G%C3%B6r%C3%BC%C5%9F

http://boxvogel.blogspot.de

::: DOKUS ENDE :::


http://salafisten-salafismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafisten
http://islamismus-islamisten-salafisten.blogspot.com
http://islamisten-salafisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-salafismus.blogspot.com
http://islamismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamisten
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islamisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisten.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafistenfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisteninyoutube.blogspot.de
https://www.google.de/#q=islamisten
http://salafismus.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafismus
http://salafismusinfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismusinyoutube.blogspot.de
http://scharia-strafen.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamismus
http://quran-hoeren-karim-mp3-deutsch.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://mohammed-islam-koran-quran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamisten
http://islam-symbol-gebet-moschee.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islam-referat-entstehung-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://scharia-in-deutschland-islam-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://scharia-steinigung-scharia-gesetze.blogspot.com
http://islamisten-islamismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://gebetszeiten-islam-akte-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-im-islam-koran-quran.blogspot.com
http://sehitlik-groesste-moschee-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-unter-der-scharia-politik.blogspot.com
http://koran-online-mp3-frauen-suren.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://was-bedeutet-salafismus.blogspot.com
http://quran-download-islamway-flash.blogspot.com
http://minarett-moschee-koeln.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://kaaba-blaue-moschee.blogspot.com
http://muenchen-moschee-gebetsruf-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://koran-auf-deutsch-hoeren-pdf.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-islamisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus

Islam Koran Moschee

Übersicht für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

 khilafah - Social Mention: Dakwah Dengan Ilmu dan Bashirah Terhadap Agama ( Bag.2) 4. Bahwasanya Allah Subhanahuwata'ala telah menempatkan ahli ilmu pada kedudukan yang mulia. Yaitu ketika Allah menjadikan mereka sebagai saksi atas ke EsaanNya. Allah Subhanahuwata'ala meridhai kesaksian ( dan persaksian ) mereka sebagai penghormatan bagi mereka, di samping karena mereka membawa amanah ilmu dan hidayah bagi manusia. Allah Subhahanahuwata'ala berfirman : Kewanitaan Fatwa-Fatwa Info Pengajian شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ Kajian Khusus Kisah Anak dan Keluarga " Allah mengatakan bahwasannya tidak ada sesembahan yang haq melainkan Dia, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang – orang yang berilmu ( juga mengatakan yang demikian itu ) , " ( Ali Imran 18 ). Adab dan Akhlaq Kajian Rutin Syaikh As Sa'di mengatakan : " dakwah mengajak manusia kembali kepada Allah harus senantiasa disertai dan berisi ilmu, sebab diantara syariat berdakwah itu adalah ilmu tentang apa yang harus disampaikan oleh seorang da'i" Info Umum . Situs Ulama Allah Ta'ala berfirman : يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ Abdul Aziz bin Baaz Abdul Muhsin Al Abbad " niscaya Allah akan meninggikan orang – orang yang beriman diantaramu dan orang - orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat " ( Al Mujadilah 11 ) Ahmad bin Yahya An Najmi Dalil dan bukti – bukti ini adalah untuk mendorong para da'i yang memberi nasehat agar berbekal dengan ilmu. Oleh karena itu, semestinya da' i mempunya ilmu tentang hal yang disyariatkan dan mana yang tidak disyariatkan. Yang dengan ilmu itu dia akan mampu memisahkan antara sunnah dan bid'ah, kebaikan dan keburukan, halal dan haram serta mengerti mana yang merupakan tauhid dan mana kesyirikan. Lajnah Daimah Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Syaikh Al Alamah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz mengatakan : Muhammad Nashiruddin Al Albani " Allah Subhanahuwata'ala menerangkan bahwa dakwah mengajak manusia kepada Allah di atas bashirah adalah jalan Nabi dan jalan para pengikutnya dari kalangan Ahli Ilmu , sebagaimana firman Allah Ta'la : قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ Muqbil bin Hadi Al Wadie Rabi' bin Hadi Al Madkhali " Katakanlah : inilah jalan ( agama ) ku, aku dan orang – orang yang mengikutiku mengajak ( kamu ) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. " ( Yusuf 108 ) Sahab Net Shalih bin Fauzan Al Fauzan Ketika sebagian sahabat berfatwa kepada seorang yang menderita luka dikepalanya. Yang menurut mereka tidak ada rukhshah ( keringanan ) baginya untuk bertayamum. Orang tadi mandi, kemudian mereka datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka sampaikan hal itu dan beliau berkata : Ulama Yaman " Mereka telah membunuhnya, semoga Allah binasakan mereka. Mengapakah mereka tidak bertanya ketika mereka tidak tahu. Sesungguhnya obat kebodohan itu adalah bertanya." Seputar Syiah Imam Al Khathtabi menerangkan pula tentang dalalah hadist ini : 1.Kesesatan Syi'ah 2. Menghina Sahabat Nabi 3. Sayyid Qutub Mencela Sahabat Nabi 4. Apakah Ahlul Bait Ma'shum 5. Khilafah Tidak Mesti pada ahlul bait 6. Ahlul Bait dalam Alquran 7.Keutamaan Ahlul Bait 8.Kontroversi sikap terhadap ahlul bait " Dalam Hadist ini, terdapat ilmu dimana beliau mencela mereka yang berfatwa tanpa ilmu dan memasukan mereka ke dalam ancaman dengan mendoakan kejelakan bagi mereka, menempatkan mereka dalam dosa pembunuhan yang diakibatkan fatwa mereka yang salah.' Dalam hal ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : " Hendaklah seorang manusia berhati – hati dari jalan orang – orang yang zalim dan jahil, yang menyangka dirinya berjalan di jalan para ulama, banyak bicara tapi tidak ada bukti dari perbuatanya. Kamu lihat salah seorang dari mereka dalam kedudukan paling tinggi dalam keilmuan namun ternyata dia hanya mengatahui yang lahir ( saja ) dari kehidupan dunia, sama sekali tidak mempunyai ilmu yang diwarisi dari Penghulu Anak Keturunan Adam ( Rasulullah )." Ibnul Qayim menjelasakan pula hakekat ilmu dan pengaruhnya : " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyerupakan ilmu dan hidayah yang dibawanya dengan air hujan yang turun dari langit, karena keduanya sama – sama menghasilkan kehidupan dan manfaat serta sumber makanan sebagaimana halnya hati yang menampung ilmu tersebut, dimana ilmu berbuah padanya dan semakin suci tampak jelasa berkah dan hasilnya Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan : " yang dimaksud dengan ilmu dalam hal ini adalah ilmu tentang syari'at yang bermanfaat untuk mengenali apa yang menjadi kewajiban seorang mukallaf ( dewasa dan berakal ) dalam urusan agamanya, baik dalam ibadah maupun muamalah ( hubungan sosialnya ) serta ilmu tentang Allah dan semua sifatNya, juga apa yang wajib baginya dalam menjalankan urusannya. Oleh karena itu, siapapun yang berbicara tentang agama Allah tanpa hujjah yang Allah utus Rasulnya untuk membawakan, berarti dia berbicara tanpa ilmu dan dikuasai oleh Syaitan. Sebab syaitan 'menyesatkan dan membimbingnya menuju azab yang bernyala – nyala " Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : " Al Imu ialah semua yang dalil itu tegak diatasnya. Yang paling mulia bermanfaat di antaranya adalah yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam " Beliau uraikan pula dengan jelas jalan ahli bid'ah dalam mencari ilmu. Kata beliau : " bahwasannya mereka berbicara hanya menurut akal dan hawa nafsu mereka semata, dengan dusta dan pemalsuan, sehingga mereka memasukan ke dalam ajaran Islam segala sesuatu yang bukan dari islam. Maka, selamat dari bid'ah dan penyimpangan akan terwujud dengan ilmu yang dibangun di atas pemahaman salaful ummah ( para pendahulunya ummat ini ). Hal ini ditegaskan Syaikhul Islam Ibbu Taimiyah dengan pernyataan beliau : " Namun, siapa saja yang ilmu dan amalanya tidak merujuk kepada yang diwarisi dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengikuti syari'at nabawiyah tidak akan mungkin lepas dan selamat dari hawa nafus dan kebidahan bahkan semua ilmu dan amalnya tidak lain adalah hawa dan bid'ah.' Dengan pernyataan yang ditegaskan oleh beliau, maka jelaslah bahwa diantara sifat – sifat ahli bid'ah ialah bergantung mereka secara hakiki kepada prinsip pokok ( ushul ) yang dijelaskan oleh para guru ( Syaikh ) mereka. Sama sekali mereka tidak ( berani ) menentang atau melanggarnya. Diperjelas pula syaikhul Islam Ibu Taimiyah dengan mengatakan : " Maka ketika terjadi dalam tubuh ummat ini perpecahan dan perselisihan, jadilah orang – orang yang berpecah itu berkelompok – kelompok. Pedoman mereka secara batinnya ( prinsipnya, keyakinannya) bukanlah berdasarkan Al Qur'an dan keimanan, tetapi diatas prinsip pokok yang diada – adakan oleh para guru mereka." Oleh karena itu, wajib setiap da'i untuk menghiasi dirinnya dengan ilmu syar'i yang dengan ilmu itu dia mengakat kebodohan yang ada pada dirinya dan dari orang lain. Hendaknya dia memahami As Sunnah, Al Bayan, Hujjah dan Burhan. Sehingga, ilmunya itu akan mengakat seorang da'i kepada Allah dari ketergelinciran dalam kubangan bid'ah dan hawa nafsu. Ketakwaan adalah hujjahnya, sehingga keadaanya tetap istiqomah ( konsisten, lurus )." Syaikh Abdul Hamid bin Badis menegaskan pula dalam hal ini dengan mengatakan : " Sesunggunya orang yang jujur dan benar akan berpedoman kepada hujjah dan burhan. Sehingga tidak akan mampu kamu temukan dalam setiap perkataannya kedustaan, pemalsuan, dan pengakuan semata. Kamu tidak akan terjatuh karena cedera cara dakwahnya kepada kehancuran, pertentangan dan kegoncangan." Maka dari itu, dari beberapa perkataan para ulama diatas, berbagai kesalahan sejumlah gerakan dakwah yang tersebar di selutuh penjuru dunia dengan label dakwah ilallah. Namun semua itu disertai dengan kebodohan dan kurangnya ilmu pada diri mereka sehingga akhirnya, terkumpullah sejumlah besar kaum muslimin di bawah bendera yang ditegakkan bukan diatas landasan ilmu yang shahih yang diterangi oleh cahaya Al Quran dan As Sunnah dengan pehaman para pendahulu ummat ini. Siapa pun yang memperhatikan akan melihat pada mayoritas gerakan dakwah dan organisasi yang tesebar dewasa ini, melihat dengan pandangan bashirah yang tajam bahwa gerakan dakwah tersebut bila dikaitkan dengan ilmu dan penyebarannya dengan berbagai jenisnya, betul - betul jahil terhadap ilmu – ilmu syariat. Tidak peduli dengan usaha mendapatkannya. Sama sekali mereka tidak dihinggapi antusias besar terhadap ilmu ini dalam segenap waktu dan kehidupannya. Tentang keadaan ini , Ibnul Qayyim menerangkan : " Dan inilah keadaan berbagai golongan sempalan yang muncul bersama syari'at di dalam golongan sempalan yang muncul bersama syari'at di dalam syari'at ini. Hal ini karena masing – masing golongan sempalan tadi ada yang mentakwil syari'at ini tidak dengan takwil yang digagas oleh golongan lain. Bahkan mengklaim bahwa itulah yang dimaukan oleh pembuat syari'at. Sehingga golongaan – golongan tersebut betul – betul merobek syari'at ini dan jauh dari pembahasan yang pertama." Oleh karena itu, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu tentang Al Qur'an dan As Sunnah dengan pemahan Salaful Ummah, jauh dari pemalsuan yang dikemas dengan kefasihan dan istilah – istilah mentereng, namun bukan diatas landasan ilmiah yang kokoh. Ibnul Qayyim merangkan ; " Bahwasannya yang dilakukan orang yang keadaanya seperti ini hanyalah memperbanyak istilah -istilah yang dibuat mentereng, pengertian – pengertian yang rancu yang dikemas dengan berbagai bentuk kefasihan dan istilah yang menarik. Akibatnya, akal yang lemah segera menyambut dan mengangagap baik. Bahkan segera menerima dan meyakininya ( sebagai suata kebenaran )." Maka wajib setiap da'i yang lurus agar senantiasa mempunyai perilaku dan sifat keilmuan serta bashirah dengan pemahaman yang shahih dan sesuai dengan apa yang dihendaki oleh Allah dan RasulNya ( Dikutip dari buku Manhaj Dakwah Salafiya, Pustaka Al HAURA) Artikel:salafy.or.id
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:54AM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    Dakwah Dengan Ilmu dan Bashirah Terhadap Agama ( Bag.2) 4. Bahwasanya Allah Subhanahuwata'ala telah menempatkan ahli ilmu pada kedudukan yang mulia. Yaitu ketika Allah menjadikan mereka sebagai saksi atas ke EsaanNya. Allah Subhanahuwata'ala meridhai kesaksian ( dan persaksian ) mereka sebagai penghormatan bagi mereka, di samping karena mereka membawa amanah ilmu dan hidayah bagi manusia. Allah Subhahanahuwata'ala berfirman : Kewanitaan Fatwa-Fatwa Info Pengajian شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ Kajian Khusus Kisah Anak dan Keluarga " Allah mengatakan bahwasannya tidak ada sesembahan yang haq melainkan Dia, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang – orang yang berilmu ( juga mengatakan yang demikian itu ) , " ( Ali Imran 18 ). Adab dan Akhlaq Kajian Rutin Syaikh As Sa'di mengatakan : " dakwah mengajak manusia kembali kepada Allah harus senantiasa disertai dan berisi ilmu, sebab diantara syariat berdakwah itu adalah ilmu tentang apa yang harus disampaikan oleh seorang da'i" Info Umum . Situs Ulama Allah Ta'ala berfirman : يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ Abdul Aziz bin Baaz Abdul Muhsin Al Abbad " niscaya Allah akan meninggikan orang – orang yang beriman diantaramu dan orang - orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat " ( Al Mujadilah 11 ) Ahmad bin Yahya An Najmi Dalil dan bukti – bukti ini adalah untuk mendorong para da'i yang memberi nasehat agar berbekal dengan ilmu. Oleh karena itu, semestinya da' i mempunya ilmu tentang hal yang disyariatkan dan mana yang tidak disyariatkan. Yang dengan ilmu itu dia akan mampu memisahkan antara sunnah dan bid'ah, kebaikan dan keburukan, halal dan haram serta mengerti mana yang merupakan tauhid dan mana kesyirikan. Lajnah Daimah Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Syaikh Al Alamah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz mengatakan : Muhammad Nashiruddin Al Albani " Allah Subhanahuwata'ala menerangkan bahwa dakwah mengajak manusia kepada Allah di atas bashirah adalah jalan Nabi dan jalan para pengikutnya dari kalangan Ahli Ilmu , sebagaimana firman Allah Ta'la : قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ Muqbil bin Hadi Al Wadie Rabi' bin Hadi Al Madkhali " Katakanlah : inilah jalan ( agama ) ku, aku dan orang – orang yang mengikutiku mengajak ( kamu ) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. " ( Yusuf 108 ) Sahab Net Shalih bin Fauzan Al Fauzan Ketika sebagian sahabat berfatwa kepada seorang yang menderita luka dikepalanya. Yang menurut mereka tidak ada rukhshah ( keringanan ) baginya untuk bertayamum. Orang tadi mandi, kemudian mereka datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka sampaikan hal itu dan beliau berkata : Ulama Yaman " Mereka telah membunuhnya, semoga Allah binasakan mereka. Mengapakah mereka tidak bertanya ketika mereka tidak tahu. Sesungguhnya obat kebodohan itu adalah bertanya." Seputar Syiah Imam Al Khathtabi menerangkan pula tentang dalalah hadist ini : 1.Kesesatan Syi'ah 2. Menghina Sahabat Nabi 3. Sayyid Qutub Mencela Sahabat Nabi 4. Apakah Ahlul Bait Ma'shum 5. Khilafah Tidak Mesti pada ahlul bait 6. Ahlul Bait dalam Alquran 7.Keutamaan Ahlul Bait 8.Kontroversi sikap terhadap ahlul bait " Dalam Hadist ini, terdapat ilmu dimana beliau mencela mereka yang berfatwa tanpa ilmu dan memasukan mereka ke dalam ancaman dengan mendoakan kejelakan bagi mereka, menempatkan mereka dalam dosa pembunuhan yang diakibatkan fatwa mereka yang salah.' Dalam hal ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : " Hendaklah seorang manusia berhati – hati dari jalan orang – orang yang zalim dan jahil, yang menyangka dirinya berjalan di jalan para ulama, banyak bicara tapi tidak ada bukti dari perbuatanya. Kamu lihat salah seorang dari mereka dalam kedudukan paling tinggi dalam keilmuan namun ternyata dia hanya mengatahui yang lahir ( saja ) dari kehidupan dunia, sama sekali tidak mempunyai ilmu yang diwarisi dari Penghulu Anak Keturunan Adam ( Rasulullah )." Ibnul Qayim menjelasakan pula hakekat ilmu dan pengaruhnya : " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyerupakan ilmu dan hidayah yang dibawanya dengan air hujan yang turun dari langit, karena keduanya sama – sama menghasilkan kehidupan dan manfaat serta sumber makanan sebagaimana halnya hati yang menampung ilmu tersebut, dimana ilmu berbuah padanya dan semakin suci tampak jelasa berkah dan hasilnya Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan : " yang dimaksud dengan ilmu dalam hal ini adalah ilmu tentang syari'at yang bermanfaat untuk mengenali apa yang menjadi kewajiban seorang mukallaf ( dewasa dan berakal ) dalam urusan agamanya, baik dalam ibadah maupun muamalah ( hubungan sosialnya ) serta ilmu tentang Allah dan semua sifatNya, juga apa yang wajib baginya dalam menjalankan urusannya. Oleh karena itu, siapapun yang berbicara tentang agama Allah tanpa hujjah yang Allah utus Rasulnya untuk membawakan, berarti dia berbicara tanpa ilmu dan dikuasai oleh Syaitan. Sebab syaitan 'menyesatkan dan membimbingnya menuju azab yang bernyala – nyala " Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : " Al Imu ialah semua yang dalil itu tegak diatasnya. Yang paling mulia bermanfaat di antaranya adalah yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam " Beliau uraikan pula dengan jelas jalan ahli bid'ah dalam mencari ilmu. Kata beliau : " bahwasannya mereka berbicara hanya menurut akal dan hawa nafsu mereka semata, dengan dusta dan pemalsuan, sehingga mereka memasukan ke dalam ajaran Islam segala sesuatu yang bukan dari islam. Maka, selamat dari bid'ah dan penyimpangan akan terwujud dengan ilmu yang dibangun di atas pemahaman salaful ummah ( para pendahulunya ummat ini ). Hal ini ditegaskan Syaikhul Islam Ibbu Taimiyah dengan pernyataan beliau : " Namun, siapa saja yang ilmu dan amalanya tidak merujuk kepada yang diwarisi dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengikuti syari'at nabawiyah tidak akan mungkin lepas dan selamat dari hawa nafus dan kebidahan bahkan semua ilmu dan amalnya tidak lain adalah hawa dan bid'ah.' Dengan pernyataan yang ditegaskan oleh beliau, maka jelaslah bahwa diantara sifat – sifat ahli bid'ah ialah bergantung mereka secara hakiki kepada prinsip pokok ( ushul ) yang dijelaskan oleh para guru ( Syaikh ) mereka. Sama sekali mereka tidak ( berani ) menentang atau melanggarnya. Diperjelas pula syaikhul Islam Ibu Taimiyah dengan mengatakan : " Maka ketika terjadi dalam tubuh ummat ini perpecahan dan perselisihan, jadilah orang – orang yang berpecah itu berkelompok – kelompok. Pedoman mereka secara batinnya ( prinsipnya, keyakinannya) bukanlah berdasarkan Al Qur'an dan keimanan, tetapi diatas prinsip pokok yang diada – adakan oleh para guru mereka." Oleh karena itu, wajib setiap da'i untuk menghiasi dirinnya dengan ilmu syar'i yang dengan ilmu itu dia mengakat kebodohan yang ada pada dirinya dan dari orang lain. Hendaknya dia memahami As Sunnah, Al Bayan, Hujjah dan Burhan. Sehingga, ilmunya itu akan mengakat seorang da'i kepada Allah dari ketergelinciran dalam kubangan bid'ah dan hawa nafsu. Ketakwaan adalah hujjahnya, sehingga keadaanya tetap istiqomah ( konsisten, lurus )." Syaikh Abdul Hamid bin Badis menegaskan pula dalam hal ini dengan mengatakan : " Sesunggunya orang yang jujur dan benar akan berpedoman kepada hujjah dan burhan. Sehingga tidak akan mampu kamu temukan dalam setiap perkataannya kedustaan, pemalsuan, dan pengakuan semata. Kamu tidak akan terjatuh karena cedera cara dakwahnya kepada kehancuran, pertentangan dan kegoncangan." Maka dari itu, dari beberapa perkataan para ulama diatas, berbagai kesalahan sejumlah gerakan dakwah yang tersebar di selutuh penjuru dunia dengan label dakwah ilallah. Namun semua itu disertai dengan kebodohan dan kurangnya ilmu pada diri mereka sehingga akhirnya, terkumpullah sejumlah besar kaum muslimin di bawah bendera yang ditegakkan bukan diatas landasan ilmu yang shahih yang diterangi oleh cahaya Al Quran dan As Sunnah dengan pehaman para pendahulu ummat ini. Siapa pun yang memperhatikan akan melihat pada mayoritas gerakan dakwah dan organisasi yang tesebar dewasa ini, melihat dengan pandangan bashirah yang tajam bahwa gerakan dakwah tersebut bila dikaitkan dengan ilmu dan penyebarannya dengan berbagai jenisnya, betul - betul jahil terhadap ilmu – ilmu syariat. Tidak peduli dengan usaha mendapatkannya. Sama sekali mereka tidak dihinggapi antusias besar terhadap ilmu ini dalam segenap waktu dan kehidupannya. Tentang keadaan ini , Ibnul Qayyim menerangkan : " Dan inilah keadaan berbagai golongan sempalan yang muncul bersama syari'at di dalam golongan sempalan yang muncul bersama syari'at di dalam syari'at ini. Hal ini karena masing – masing golongan sempalan tadi ada yang mentakwil syari'at ini tidak dengan takwil yang digagas oleh golongan lain. Bahkan mengklaim bahwa itulah yang dimaukan oleh pembuat syari'at. Sehingga golongaan – golongan tersebut betul – betul merobek syari'at ini dan jauh dari pembahasan yang pertama." Oleh karena itu, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu tentang Al Qur'an dan As Sunnah dengan pemahan Salaful Ummah, jauh dari pemalsuan yang dikemas dengan kefasihan dan istilah – istilah mentereng, namun bukan diatas landasan ilmiah yang kokoh. Ibnul Qayyim merangkan ; " Bahwasannya yang dilakukan orang yang keadaanya seperti ini hanyalah memperbanyak istilah -istilah yang dibuat mentereng, pengertian – pengertian yang rancu yang dikemas dengan berbagai bentuk kefasihan dan istilah yang menarik. Akibatnya, akal yang lemah segera menyambut dan mengangagap baik. Bahkan segera menerima dan meyakininya ( sebagai suata kebenaran )." Maka wajib setiap da'i yang lurus agar senantiasa mempunyai perilaku dan sifat keilmuan serta bashirah dengan pemahaman yang shahih dan sesuai dengan apa yang dihendaki oleh Allah dan RasulNya ( Dikutip dari buku Manhaj Dakwah Salafiya, Pustaka Al HAURA) Artikel:salafy.or.id
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000729508679&v=wall&story_fbid=676278749073102
    Nov 21st 2013, 09:45
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf

     

 islamist - Social Mention: 80% of MUSLIMS LIVING IN EUROPE ...LIVE ON WESTERN WELFARE... how many in USA live on welfare?... HERE IS A SECOND ARTICLE ABOUT MUSLIMS ON WELFARE...THIS ONE REVEALS IT IS DELIBERATE TO BANKRUPT THE WEST Islamists on Welfare: Paid to Plot the West's Demise by Kathy Shaidle Pajamas Media...April 4, 2011 In 2008, the Toronto Sun reported that "hundreds of [Greater Toronto Area] Muslim men in polygamous marriages — some with a harem of wives — are receiving welfare and social benefits for each of their spouses, thanks to the city and province, Muslim leaders say." "Polygamy is a regular part of life for many Muslims," Canadian Society of Muslims president Mumtaz Ali declared bluntly. "Ontario recognizes religious marriages for Muslims and others." Government officials quickly denied the Muslim leader's claims about immigration law and social benefits regulations. Only one public servant seemed sufficiently concerned. "This is wrong," said city councilor Rob Ford. "They should put a stop to this immediately." Instead, welfare abuse by Muslims appears to have metastasized across the Western world. Almost three years later, news stories about radical Muslims — often immigrants — engaged in social benefits scams emerge regularly from Europe, Canada, and Australia. Even when they are not involved in fraud, Muslims frequently are overrepresented on welfare rolls, compared with other communities. The statistics from around the globe are jaw-dropping, especially in economically uncertain times. According to one 2007 source, immigration, of which Muslims comprise a significant part, "costs Sweden at least 40 to 50 billion Swedish kroner [approximately $7 billion] every year … and has greatly contributed to bringing the Swedish welfare state to the brink of bankruptcy." Yet two years earlier, the country's finance minister declared counterintuitively that "more immigrants should be allowed into Sweden in order to safeguard the welfare system." One Iranian immigrant to Sweden expressed astonishment at his new country's policies: "In Sweden my family encountered a political system that seemed very strange. The interpreter told us that Sweden is a country where the government will put a check into your mailbox each month if you don't work. She explained that there was no reason to get a job." The statistics from Norway are even more shocking. According to a University of Oslo study, "non-Western immigrants" are ten times as likely to be on social assistance as native Norwegians. In Germany, Muslims are four times as likely to be receiving welfare as non-Muslims. However, unlike his counterpart in Sweden, Berlin's former finance senator Thilo Sarrazin is speaking out against the benefits system and has penned a bestselling book condemning the nation's immigration policies. Sarrazin stated while in office that welfare recipients could feed themselves on four euros per day, adding that "losing weight is the least of their problems." Research by Daniel Pipes and Lars Hedegaard from 2002 reveals that mostly Muslim immigrants in Denmark "constitute five percent of the population but consume upwards of 40 percent of the welfare spending." In that country, numerous "single" women who receive social assistance are really the wives of polygamous Muslim men. Polygamy and benefits fraud go hand in hand across the continent. Last year in France, a polygamous Muslim and father of 17 children was charged with welfare fraud when authorities discovered that "two of his companions lived in Dubai for a year while continuing to receive welfare benefits worth 10,000 euros." The man did not exactly have a low profile, as he made news previously when one of his wives was fined for driving while wearing a niqab that restricted her vision. In one instance, a former minister in the British government, which has been known to grant additional welfare benefits to cover a man's additional wives, openly promoted welfare use and abuse among her Muslim constituents. Last December, deputy Labour Party leader Harriet Harman labeled Muslim immigrants who send a portion of their welfare payments to families back home "heroic." She even "called for tax refunds to encourage more immigrants to follow suit." However, ordinary Muslims are not the only ones exploiting generous Western welfare systems for personal gain. In 2005, the UK Telegraph reported that the governor of Pakistan's Sindh province had received British state benefits of around £1,000 a month for ten months, plus the rent for a northwest London house. Even worse, many well-known Islamic radicals are on the dole. The irony of the situation is inescapable: their parasitical behavior obliges governments, through taxpayers, to subsidize their adopted country's own destruction. For example, one of England's most notorious Muslim leaders, hate preacher and Islamic law proponent Anjem Choudary, has boasted about receiving £25,000 a year in benefits, explaining that the money "belongs to Allah." Membership in Choudary's Islam4UK group was criminalized after he threatened to lead 500 followers on a highly provocative "anti-war" march, "carrying empty coffins to mark Muslims 'mercilessly murdered' in Iraq and Afghanistan." Choudary even paid the £50 fine brought down against Emdadur Choudhury (no relation) for burning poppies while disrupting somber Remembrance Day services last year. It was revealed that Emdadur Choudhury, who has been dubbed "the designer label extremist" for his taste in Western clothes, lives in "a free council flat and [receives] almost £800 a month [in] state handouts." Then there is Abdul Rahman Saleem, who once served prison time for inciting racial hatred during London riots against the Danish Muhammad cartoons. He now stands accused of "fiddling the benefits system by working while claiming jobseekers' allowance." A "friend"-turned-informant told the Daily Mail, "He likes to say 'Allah provides' — but in reality it is the state he seems to despise so much that makes the provisions for him. The Child Support Agency claim[s] there is nothing they can do to make him pay for his children because he is in receipt of jobseekers' allowance." Meanwhile, five Muslim men convicted of harassment for shouting insults during a 2009 homecoming parade for British soldiers nevertheless went unpunished, declaring that taxpayers would foot the bill for court costs because they were on welfare. Moreover, it was revealed last year that the council house occupied by the wife and eight children of England's most infamous convicted hate preacher, the hook-handed Abu Hamza, received a £40,000 "makeover paid for by taxpayers." His children are British-born, the Daily Mail reported, "meaning they are entitled to support from the state, which would continue even if Hamza is extradited." This support has included close to £700 per week in rent, benefits, and allowances. Not even revelations that some actual terrorists collect welfare payments before and after they commit their crimes have prompted sweeping reforms of the benefits system. Two weeks after the July 7, 2005, bombings in London, four explosions disrupted the city's public transportation system once more. (Fortunately, only one injury was reported.) British authorities subsequently discovered that the Muslim radicals involved in the attack had collected more than £165,000 in benefits, aided by multiple addresses and national insurance numbers. Two of them originally won asylum in Britain by using forged passports and false names. Abu Qatada, sometimes referred to as "Osama bin Laden's ambassador in Europe," was found guilty of plotting to plant bombs during millennium celebrations in Jordan. After his release from prison in 2008, he was granted £150 a week in "incapacity benefits" for a bad back — despite later being photographed wearing a knapsack and carrying groceries on the anniversary of the July 7 London bombings. Along with publishing that photo, the Telegraph revealed that "Qatada's family is understood to be claiming around £47,000 a year in benefits — £500 a week in child benefits for the four of his five children under 18, £210 for income support, £150 for incapacity benefit, £45 in council tax benefit — along with a council home worth around £800,000." Similar situations have occurred in Australia. When Abdul Nacer Benbrika stood trial on terrorism charges, it emerged that the illegal Algerian immigrant and father of seven, who had been ordered deported three times, "never worked a day" in 19 years and "has cost us millions" in welfare payments, "baby bonus" checks, and other benefits, in the words of one broadcaster. Furthermore, Australian David Hicks brazenly declared his plan to go on the dole as soon as he was released from prison. An unrepentant would-be "martyr," Hicks trained with al-Qaeda in Afghanistan and claims to have met Osama bin Laden 20 times. His father told the Herald Sun in 2007, "He's an Australian citizen. He has a right to that sort of thing." One of Norway's most notorious welfare recipients is also a convicted terrorist: Mullah Krekar, who has been linked to bombings in Madrid and Iraq. Meanwhile, Canada's most famous welfare recipients — Muslim or otherwise — remain the Khadrs. Confessed war criminal Omar Khadr still resides in Guantanamo Bay, having pleaded guilty to killing a U.S. soldier in Afghanistan in 2002. However, his extended family members, all of whom share his radical views, continue to live on welfare in a Toronto suburb. Despite the public outrage provoked by the Toronto Sun in 2008, little evidence suggests that the situation has improved in Canada. In early 2011, the Mounties charged Ahmad El-Akhal, a Quebec immigration consultant, with "providing Canadian citizenship documents to hundreds of people in the Middle East so they could collect benefits and tax refunds" to the tune of $500,000. Adding an original twist on the venerable scam, none of the individuals receiving benefits actually lived in Canada. According to the Royal Canadian Mounted Police, the scheme had been going on since 1999. This author contacted the officials originally quoted in that Toronto Sun report to ask what is being done about welfare abuse by Muslims. The office of Rob Ford, who is now Toronto mayor, never replied to inquiries. Just one individual, a spokesperson for the Ministry of Community and Social Services, responded — but only with a boilerplate email. Rebecca MacKenzie explained that the ministry is "not able to provide comment on specific cases due to privacy concerns," adding that they "take allegations of fraud very seriously." Seriousness is long overdue. As an Islamist Watch blog post from 2009 put it, "Only one adjective properly describes a government that funds those who seek its destruction: suicidal." Kathy Shaidle blogs at Five Feet of Fury. This article was sponsored by Islamist Watch. http://www.islamist-watch.org/6727/islamists-on-welfare-paid-to-plot-the-west-demise
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 11:52AM  

    islamist - Social Mention
     
     
     
    80% of MUSLIMS LIVING IN EUROPE ...LIVE ON WESTERN WELFARE... how many in USA live on welfare?... HERE IS A SECOND ARTICLE ABOUT MUSLIMS ON WELFARE...THIS ONE REVEALS IT IS DELIBERATE TO BANKRUPT THE WEST Islamists on Welfare: Paid to Plot the West's Demise by Kathy Shaidle Pajamas Media...April 4, 2011 In 2008, the Toronto Sun reported that "hundreds of [Greater Toronto Area] Muslim men in polygamous marriages — some with a harem of wives — are receiving welfare and social benefits for each of their spouses, thanks to the city and province, Muslim leaders say." "Polygamy is a regular part of life for many Muslims," Canadian Society of Muslims president Mumtaz Ali declared bluntly. "Ontario recognizes religious marriages for Muslims and others." Government officials quickly denied the Muslim leader's claims about immigration law and social benefits regulations. Only one public servant seemed sufficiently concerned. "This is wrong," said city councilor Rob Ford. "They should put a stop to this immediately." Instead, welfare abuse by Muslims appears to have metastasized across the Western world. Almost three years later, news stories about radical Muslims — often immigrants — engaged in social benefits scams emerge regularly from Europe, Canada, and Australia. Even when they are not involved in fraud, Muslims frequently are overrepresented on welfare rolls, compared with other communities. The statistics from around the globe are jaw-dropping, especially in economically uncertain times. According to one 2007 source, immigration, of which Muslims comprise a significant part, "costs Sweden at least 40 to 50 billion Swedish kroner [approximately $7 billion] every year … and has greatly contributed to bringing the Swedish welfare state to the brink of bankruptcy." Yet two years earlier, the country's finance minister declared counterintuitively that "more immigrants should be allowed into Sweden in order to safeguard the welfare system." One Iranian immigrant to Sweden expressed astonishment at his new country's policies: "In Sweden my family encountered a political system that seemed very strange. The interpreter told us that Sweden is a country where the government will put a check into your mailbox each month if you don't work. She explained that there was no reason to get a job." The statistics from Norway are even more shocking. According to a University of Oslo study, "non-Western immigrants" are ten times as likely to be on social assistance as native Norwegians. In Germany, Muslims are four times as likely to be receiving welfare as non-Muslims. However, unlike his counterpart in Sweden, Berlin's former finance senator Thilo Sarrazin is speaking out against the benefits system and has penned a bestselling book condemning the nation's immigration policies. Sarrazin stated while in office that welfare recipients could feed themselves on four euros per day, adding that "losing weight is the least of their problems." Research by Daniel Pipes and Lars Hedegaard from 2002 reveals that mostly Muslim immigrants in Denmark "constitute five percent of the population but consume upwards of 40 percent of the welfare spending." In that country, numerous "single" women who receive social assistance are really the wives of polygamous Muslim men. Polygamy and benefits fraud go hand in hand across the continent. Last year in France, a polygamous Muslim and father of 17 children was charged with welfare fraud when authorities discovered that "two of his companions lived in Dubai for a year while continuing to receive welfare benefits worth 10,000 euros." The man did not exactly have a low profile, as he made news previously when one of his wives was fined for driving while wearing a niqab that restricted her vision. In one instance, a former minister in the British government, which has been known to grant additional welfare benefits to cover a man's additional wives, openly promoted welfare use and abuse among her Muslim constituents. Last December, deputy Labour Party leader Harriet Harman labeled Muslim immigrants who send a portion of their welfare payments to families back home "heroic." She even "called for tax refunds to encourage more immigrants to follow suit." However, ordinary Muslims are not the only ones exploiting generous Western welfare systems for personal gain. In 2005, the UK Telegraph reported that the governor of Pakistan's Sindh province had received British state benefits of around £1,000 a month for ten months, plus the rent for a northwest London house. Even worse, many well-known Islamic radicals are on the dole. The irony of the situation is inescapable: their parasitical behavior obliges governments, through taxpayers, to subsidize their adopted country's own destruction. For example, one of England's most notorious Muslim leaders, hate preacher and Islamic law proponent Anjem Choudary, has boasted about receiving £25,000 a year in benefits, explaining that the money "belongs to Allah." Membership in Choudary's Islam4UK group was criminalized after he threatened to lead 500 followers on a highly provocative "anti-war" march, "carrying empty coffins to mark Muslims 'mercilessly murdered' in Iraq and Afghanistan." Choudary even paid the £50 fine brought down against Emdadur Choudhury (no relation) for burning poppies while disrupting somber Remembrance Day services last year. It was revealed that Emdadur Choudhury, who has been dubbed "the designer label extremist" for his taste in Western clothes, lives in "a free council flat and [receives] almost £800 a month [in] state handouts." Then there is Abdul Rahman Saleem, who once served prison time for inciting racial hatred during London riots against the Danish Muhammad cartoons. He now stands accused of "fiddling the benefits system by working while claiming jobseekers' allowance." A "friend"-turned-informant told the Daily Mail, "He likes to say 'Allah provides' — but in reality it is the state he seems to despise so much that makes the provisions for him. The Child Support Agency claim[s] there is nothing they can do to make him pay for his children because he is in receipt of jobseekers' allowance." Meanwhile, five Muslim men convicted of harassment for shouting insults during a 2009 homecoming parade for British soldiers nevertheless went unpunished, declaring that taxpayers would foot the bill for court costs because they were on welfare. Moreover, it was revealed last year that the council house occupied by the wife and eight children of England's most infamous convicted hate preacher, the hook-handed Abu Hamza, received a £40,000 "makeover paid for by taxpayers." His children are British-born, the Daily Mail reported, "meaning they are entitled to support from the state, which would continue even if Hamza is extradited." This support has included close to £700 per week in rent, benefits, and allowances. Not even revelations that some actual terrorists collect welfare payments before and after they commit their crimes have prompted sweeping reforms of the benefits system. Two weeks after the July 7, 2005, bombings in London, four explosions disrupted the city's public transportation system once more. (Fortunately, only one injury was reported.) British authorities subsequently discovered that the Muslim radicals involved in the attack had collected more than £165,000 in benefits, aided by multiple addresses and national insurance numbers. Two of them originally won asylum in Britain by using forged passports and false names. Abu Qatada, sometimes referred to as "Osama bin Laden's ambassador in Europe," was found guilty of plotting to plant bombs during millennium celebrations in Jordan. After his release from prison in 2008, he was granted £150 a week in "incapacity benefits" for a bad back — despite later being photographed wearing a knapsack and carrying groceries on the anniversary of the July 7 London bombings. Along with publishing that photo, the Telegraph revealed that "Qatada's family is understood to be claiming around £47,000 a year in benefits — £500 a week in child benefits for the four of his five children under 18, £210 for income support, £150 for incapacity benefit, £45 in council tax benefit — along with a council home worth around £800,000." Similar situations have occurred in Australia. When Abdul Nacer Benbrika stood trial on terrorism charges, it emerged that the illegal Algerian immigrant and father of seven, who had been ordered deported three times, "never worked a day" in 19 years and "has cost us millions" in welfare payments, "baby bonus" checks, and other benefits, in the words of one broadcaster. Furthermore, Australian David Hicks brazenly declared his plan to go on the dole as soon as he was released from prison. An unrepentant would-be "martyr," Hicks trained with al-Qaeda in Afghanistan and claims to have met Osama bin Laden 20 times. His father told the Herald Sun in 2007, "He's an Australian citizen. He has a right to that sort of thing." One of Norway's most notorious welfare recipients is also a convicted terrorist: Mullah Krekar, who has been linked to bombings in Madrid and Iraq. Meanwhile, Canada's most famous welfare recipients — Muslim or otherwise — remain the Khadrs. Confessed war criminal Omar Khadr still resides in Guantanamo Bay, having pleaded guilty to killing a U.S. soldier in Afghanistan in 2002. However, his extended family members, all of whom share his radical views, continue to live on welfare in a Toronto suburb. Despite the public outrage provoked by the Toronto Sun in 2008, little evidence suggests that the situation has improved in Canada. In early 2011, the Mounties charged Ahmad El-Akhal, a Quebec immigration consultant, with "providing Canadian citizenship documents to hundreds of people in the Middle East so they could collect benefits and tax refunds" to the tune of $500,000. Adding an original twist on the venerable scam, none of the individuals receiving benefits actually lived in Canada. According to the Royal Canadian Mounted Police, the scheme had been going on since 1999. This author contacted the officials originally quoted in that Toronto Sun report to ask what is being done about welfare abuse by Muslims. The office of Rob Ford, who is now Toronto mayor, never replied to inquiries. Just one individual, a spokesperson for the Ministry of Community and Social Services, responded — but only with a boilerplate email. Rebecca MacKenzie explained that the ministry is "not able to provide comment on specific cases due to privacy concerns," adding that they "take allegations of fraud very seriously." Seriousness is long overdue. As an Islamist Watch blog post from 2009 put it, "Only one adjective properly describes a government that funds those who seek its destruction: suicidal." Kathy Shaidle blogs at Five Feet of Fury. This article was sponsored by Islamist Watch. http://www.islamist-watch.org/6727/islamists-on-welfare-paid-to-plot-the-west-demise
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=577734612&v=wall&story_fbid=10151860344099613
    Nov 20th 2013, 11:32
     
    somebody hide this man before they kill him!!! "moderate" Muslim in America: http://www.halalporkshop.blogspot.com/2012/10/not-everybody-has-to-join-mujahide...
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/HCr91T

     

 Kuffr - Social Mention: Auraton ko azaab 11 Gunah Gaar Auretein RAB k Azaab sy Nahi Bach Saktien. 1.Be Parda. 2.Taiz Zuban Wali. 3.har waqt mout mangny wali. 4.deen ka mazaq urany wali. 5.chughal khor. 6.ehsan jatany wali. 7.shohar ki nafarman. 8.gheebat karnay wali. 9.baal khol kar chalny wali. 10.bila zarorat ghar sy nikalny wali. 11. Had se zayada bolne wali. Sab larkiyon ko send karo aur larkon ko bhi ta ke wo apni maa behan,beti,aur bivi ko bacha saken Malik-e- kainat k azab sy.....* NABI (S.A.W)Ne Farmaya: Jab Tum Kuch Bhul JaoTo Mujh Pe Darood behjo. INSHA ALLAH Yaad Aa JaeGa.Ye Bahut Kimti Hadees Hai Sab Ko Batao apne dil me mat rakhna. Ek tohfa aap k liye 1. Sur-E-Fatiha: ALLAH K Aazab Se Bachata Hai 2. Sur-E-Yaasin: Qayamat K Din Pyas Se 3. Sur-E-Waqia: Fikar, Faaqa Se 4. Sur-E-Mulak: Azab-E-Qabar Se 5. Sur-E-Kausar; Dushmano Ki Dushmani Se 6. Sur-E-Kaafirun: Maut K Waqt Kuffr Se 7. Sur-E-Ikhlaas: Munafiqat Se 8. Sur-E-Falak: Haadso Se 9. Sur-E-Naas: Waswaso Se, Bachata Hai. Ye Bahot Qimti TOHFA Hai Dusro Ko B Ye TOHFA Dijye Q Ki ALLAH TOHFA Dene Walo Ko PASAND Farmata Hai. Qabristaan Ke Baahar Likha Tha: . "Manzil To Teri Yahi Thi, Bas Zindgi Guzar Gayi Aate Aate, Kya Mila Tujhe Is Duniya Se, Apno Ne Hi Dafna Diya Tujhe Jaate Jaate." . "Aaj Amal hai, Hisaab nahi. Kal Hisaab hoga, Amal nahi..!" . .."THINK ABOUT IT".. DON'T FORGET TO SHARE
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:57PM  

    Kuffr - Social Mention
     
     
     
    Auraton ko azaab 11 Gunah Gaar Auretein RAB k Azaab sy Nahi Bach Saktien. 1.Be Parda. 2.Taiz Zuban Wali. 3.har waqt mout mangny wali. 4.deen ka mazaq urany wali. 5.chughal khor. 6.ehsan jatany wali. 7.shohar ki nafarman. 8.gheebat karnay wali. 9.baal khol kar chalny wali. 10.bila zarorat ghar sy nikalny wali. 11. Had se zayada bolne wali. Sab larkiyon ko send karo aur larkon ko bhi ta ke wo apni maa behan,beti,aur bivi ko bacha saken Malik-e- kainat k azab sy.....* NABI (S.A.W)Ne Farmaya: Jab Tum Kuch Bhul JaoTo Mujh Pe Darood behjo. INSHA ALLAH Yaad Aa JaeGa.Ye Bahut Kimti Hadees Hai Sab Ko Batao apne dil me mat rakhna. Ek tohfa aap k liye 1. Sur-E-Fatiha: ALLAH K Aazab Se Bachata Hai 2. Sur-E-Yaasin: Qayamat K Din Pyas Se 3. Sur-E-Waqia: Fikar, Faaqa Se 4. Sur-E-Mulak: Azab-E-Qabar Se 5. Sur-E-Kausar; Dushmano Ki Dushmani Se 6. Sur-E-Kaafirun: Maut K Waqt Kuffr Se 7. Sur-E-Ikhlaas: Munafiqat Se 8. Sur-E-Falak: Haadso Se 9. Sur-E-Naas: Waswaso Se, Bachata Hai. Ye Bahot Qimti TOHFA Hai Dusro Ko B Ye TOHFA Dijye Q Ki ALLAH TOHFA Dene Walo Ko PASAND Farmata Hai. Qabristaan Ke Baahar Likha Tha: . "Manzil To Teri Yahi Thi, Bas Zindgi Guzar Gayi Aate Aate, Kya Mila Tujhe Is Duniya Se, Apno Ne Hi Dafna Diya Tujhe Jaate Jaate." . "Aaj Amal hai, Hisaab nahi. Kal Hisaab hoga, Amal nahi..!" . .."THINK ABOUT IT".. DON'T FORGET TO SHARE
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100006601236537&v=wall&story_fbid=1421606001402761
    Nov 20th 2013, 20:15
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Yq873g

     

 takbir - Social Mention: La muerte. Preparación de los funerales del difunto 3º El salât del funeral De aquel que llega tarde al Salât del funeral Aquella persona que pierde parte del Salât debe recuperar los takbirs perdidos haciéndolos consecutivamente. Esto es lo recomendable, no obstante no hay problema alguno si no pudiera hacerlo. Ibn 'Umar, al-Hasan, Ayub as-Sajtayânî y al-Awçâ'iî son de la opinión de que no hay obligación en repetir los takbirs perdidos, y que debe finalizar su Salât con el salâm del Imân. Ha sido transmitido por 'Â-isha que ella le dijo al Profeta (s.a.s.), "¡Oh Mensajero de Allah!, algunas veces cuando asisto a un Salât de funeral no escucho alguno de los takbir que el Imân pronuncia", y él (s.a.s.) le replicó, "Repite los takbirs que oigas y no te preocupes por aquellos que pierdas; no tienes que repetirlos posteriormente". Por tanto, a diferencia de los takbirs de los 'id, estos no hay obligación repetirlos si se hubieran perdido. #Sheimita
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 01:27PM  

    takbir - Social Mention
     
     
     
    La muerte. Preparación de los funerales del difunto 3º El salât del funeral De aquel que llega tarde al Salât del funeral Aquella persona que pierde parte del Salât debe recuperar los takbirs perdidos haciéndolos consecutivamente. Esto es lo recomendable, no obstante no hay problema alguno si no pudiera hacerlo. Ibn 'Umar, al-Hasan, Ayub as-Sajtayânî y al-Awçâ'iî son de la opinión de que no hay obligación en repetir los takbirs perdidos, y que debe finalizar su Salât con el salâm del Imân. Ha sido transmitido por 'Â-isha que ella le dijo al Profeta (s.a.s.), "¡Oh Mensajero de Allah!, algunas veces cuando asisto a un Salât de funeral no escucho alguno de los takbir que el Imân pronuncia", y él (s.a.s.) le replicó, "Repite los takbirs que oigas y no te preocupes por aquellos que pierdas; no tienes que repetirlos posteriormente". Por tanto, a diferencia de los takbirs de los 'id, estos no hay obligación repetirlos si se hubieran perdido. #Sheimita
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=661369247209773&v=wall&story_fbid=746077168738980
    Nov 19th 2013, 13:00
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Cs0hBK

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 01:22PM  

    bushido - Social Mention
     
     
     
    ATENCION ALMAFUERTE LA ESCUELA MUNICIPAL DE ARTES MARCIALES INVITA A TODOS A PARTICIPAR DE SUS ACTIVIDADES, NIÑOS Y NIÑAS A PARTIR DE LOS 3 AÑOS...LOS ESPERAMOS..! ATENTO BARRIO EL SALTO NORTE..!! RESPETO, DISCIPLINA Y CONTROL, HACEN UN ARTISTA MARCIAL UN MEJOR SER HUMANO..!! PROFESOR CARLOS SANCHEZ ARAGÒN ACLARACIÒN: SE INFORMA A LA COMUNIDAD QUE LAS CLASES DE KICK BOXING SOLO SE DICTARAN EN SHINDEN DOJO (GIMNASIO DE SENSEI CLAUDIO AGU), NO EN LOS BARRIOS, DE ALMAFUERTE..!! PORQUE EL UNICO REPRESENTANTE AUTORIZADO ES SENSEI CLAUDIO POR SHIHAN (DIRECTOR) GABRIEL GIMENEZ TITULAR DE LA ORGANIZACIÒN ESCUELA BUSHIDO (CAMINO DEL GUERRERO) ESPERO HABER SIDO CLARO, PROFESOR CARLOS SANCHEZ ARAGÒN ANTE LA DUDA MI TE- 3571-615364 ARIGATO (GRACIAS)
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100005494541395&v=wall&story_fbid=182319541961196
    Nov 21st 2013, 12:38
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/9wGHQP

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:50PM  

    islamist - Social Mention
     
     
     
    Turkey and Greece feud over Hagia Sophia
    http://ct.moreover.com/ct?haid=8f1e58a360adfe5a1384978111675dad0b73040084987&co=f000000013912s-1248979073
    Nov 20th 2013, 20:08
     
    MENAFN - Found 42 minutes agoArinc, a member of the ruling Islamist-rooted Justice and Development Party (AKP) had said on Monday that two other religious sites in Turkey... Greece Furious Turkey May Turn Historic Christian Site Into Mosque - NewsMax.com Turkey has 'nothing to learn' from Greece on religious freedoms - Turkish Daily Greece disputes with Turkey over converting Hagia Sophia into a ... - Big News Network Greece disputes with Turkey over converting Hagia Sophia into a ... - Middle East Online Explore All Turkish Daily
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/HCr91T

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 08:52PM  

    jihad - Social Mention
     
     
     
    📵Ajeeb Riwaj Nikla Hai Yeh📵 - 📵Ajeeb Riwaj Nikla Hai Yeh📵 ✉ Yeh Message 9 Logo Ko Send Karo Murad Puri Hongi 󾭈 ✉ Yeh Message 10 Logo Ko Send Karo Warna 10 Saal Ke Liye Bad Qismat Ho Jaonge 󾭈 Kiya Ab Qismat Ke Faisale Mobile karenge 5 Dino Mein Khush khabri Milengi 󾭈 󾒱 Jannat Milengi etc. 󾭈 Kya Hum Apne DEEN Ko Itna Hi Jante Hain Ke Button Press Karne Se 󾭸 Jannat Mil Jaye 󾭸Bad Qismat Ho Jaye Phir Namaz, Roza, Hajj, Zakat, Jihad Aur Digar Aamaal Kis Kam Ke 󾭸Kya Messages Send Karne Se Murad Puri Hongi Toh ALLAH (SWT) Ke Samne Rona, Haath Phelana Kis Kam Ka AISE MESSAGE AAYE TOH PEHLE DELETE KARO 🚮 Aur Yeh Message Zyada Se Zyada Logon Ko Forward Karen Ta Ke Yeh Fitna Khatam Ho.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001588683147&v=wall&story_fbid=601851896544428
    Nov 19th 2013, 20:37
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/knvV6y

     

 sharia - Social Mention: arsip lama : Studi: tujuh dari setiap sepuluh Muslim di Indonesia merindukan Syariah Sumber: The Jakarta Post (2/05/20013) Seven in 10 Indonesian Muslims want sharia law: Pew study Lebih dari 70 persen umat Islam Indonesia mendukung hukum syariah dan ingin menjadi kode hukum di negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, menurut sebuah studi oleh Pew Research Center yang berbasis di AS. Penelitian yang dirilis awal bulan ini, juga menemukan bahwa hampir setengah dari umat Islam Indonesia menyetujui hukuman fisik - yang dikenal sebagai hudud - seperti rajam bagi pezina (48 persen) dan amputasi untuk pencuri (45 persen). "Komitmen Agama terkait erat dengan pandangan tentang syariah," kata studi tersebut. "Muslim yang berdoa beberapa kali sehari lebih mungkin untuk mengatakan syariah adalah kata yang diwahyukan Allah, untuk mengatakan bahwa itu hanya memiliki satu interpretasi dan untuk mendukung pelaksanaan hukum Islam di negara mereka." Laporan 226 halaman didasarkan pada survei opini publik yang dilakukan antara 2008 2012 dan di negara-negara 39 dan wilayah di Afrika, Asia dan Eropa, dan melibatkan responden 38,000. Di Indonesia sendiri, pusat penelitian melakukan wawancara tatap muka dengan 1,880 Muslim di provinsi 19 antara Oktober dan November 28 19, 2011. Ia memiliki margin of error poin persentase 3.4. Studi ini mengatakan bahwa 72 persen umat Islam Indonesia mendukung agar hukum Islam kode hukum resmi di negara itu, dibandingkan dengan 86 persen di Malaysia dan 77 persen di Thailand memiliki pendapat yang sama. Temuan ini mungkin akan membingungkan para pemimpin Muslim lokal dan ilmuwan sosial yang percaya bahwa sebagian besar orang Indonesia yang sekuler dan tidak mendukung terciptanya sebuah negara Islam atau penerapan hukum syariah. Azyumardi Azra, direktur studi pascasarjana Negeri Syarif Hidayatullah Universitas Islam di Jakarta, mengatakan ia mempertanyakan sejauh mana hasil survei sebenarnya tercermin kebenaran. "Para 72 Angka persen tidak masuk akal," katanya kepada The Jakarta Post pada hari Rabu. Dia berargumen bahwa sebagian besar umat Islam Indonesia bergabung dengan organisasi utama seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), yang mendukung ideologi negara Pancasila dan mempromosikan moderasi dalam penerapan ajaran Islam. Azra, yang memperoleh gelar doktor tentang sejarah Islam dari Columbia University, mempertanyakan metodologi yang digunakan dalam survei. "Metode pengambilan sampel bisa bias untuk membenarkan kesalahpahaman media Barat bahwa mayoritas Muslim menginginkan pelaksanaan hukum pidana Islam." Adjie Alfaraby, peneliti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), mengatakan desain kuesioner mungkin telah mempengaruhi hasil survei. "Jika mereka hadir syariah sebagai satu-satunya variabel dalam kuesioner mereka, Muslim pasti akan menanggapi dalam mendukung untuk itu. Tetapi jika mereka menempatkan Pancasila sebagai variabel pembanding, mungkin responden akan memilih Pancasila sebagai gantinya, karena itu adalah prinsip inti dari Indonesia, "kata Adjie. Dia meragukan bahwa 46 persen umat Islam Indonesia mendukung hukuman fisik. "Saya meragukan hasilnya karena masyarakat kita terbiasa dengan sistem hukum formal. Saya tidak percaya Muslim Indonesia menyamakan syariah dengan hukuman fisik, meskipun banyak orang di dunia memiliki kesalahpahaman bahwa, "kata Adjie. Dia menambahkan bahwa jika temuan Pew itu benar maka mereka harus dianggap serius sebagai 46 persen ada sosok kecil. "Sebuah survei yang komprehensif menyelidiki sikap masyarakat kita terhadap hukuman fisik harus dilakukan," katanya. Menurut laporan itu, sebagian besar umat Islam di seluruh dunia percaya syariah adalah firman Allah yang diwahyukan dan harus dilaksanakan di daerah masing-masing, meskipun mereka kebanyakan berbeda pada penerapannya. Umumnya, pendukung syariah paling nyaman dengan penerapannya dalam kasus-kasus keluarga atau harta sengketa, penelitian mengatakan. Namun, juga mencatat bahwa di sebagian besar wilayah, lebih sedikit mendukung aspek spesifik lainnya syariah, seperti memotong tangan pencuri dan orang-orang yang melaksanakan mengkonversi dari Islam ke agama yang lain, Meskipun dukungan luas untuk syariah, sebagian besar Muslim, terutama di sub-Sahara Afrika dan Asia Tenggara, lebih memilih demokrasi terhadap kediktatoran, kata laporan itu. Enam puluh satu persen dari umat Islam Indonesia mendukung demokrasi, sedikit lebih rendah dari Malaysia (67 persen) dan Thailand (64 persen).
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 01:49AM  

    sharia - Social Mention
     
     
     
    arsip lama : Studi: tujuh dari setiap sepuluh Muslim di Indonesia merindukan Syariah Sumber: The Jakarta Post (2/05/20013) Seven in 10 Indonesian Muslims want sharia law: Pew study Lebih dari 70 persen umat Islam Indonesia mendukung hukum syariah dan ingin menjadi kode hukum di negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, menurut sebuah studi oleh Pew Research Center yang berbasis di AS. Penelitian yang dirilis awal bulan ini, juga menemukan bahwa hampir setengah dari umat Islam Indonesia menyetujui hukuman fisik - yang dikenal sebagai hudud - seperti rajam bagi pezina (48 persen) dan amputasi untuk pencuri (45 persen). "Komitmen Agama terkait erat dengan pandangan tentang syariah," kata studi tersebut. "Muslim yang berdoa beberapa kali sehari lebih mungkin untuk mengatakan syariah adalah kata yang diwahyukan Allah, untuk mengatakan bahwa itu hanya memiliki satu interpretasi dan untuk mendukung pelaksanaan hukum Islam di negara mereka." Laporan 226 halaman didasarkan pada survei opini publik yang dilakukan antara 2008 2012 dan di negara-negara 39 dan wilayah di Afrika, Asia dan Eropa, dan melibatkan responden 38,000. Di Indonesia sendiri, pusat penelitian melakukan wawancara tatap muka dengan 1,880 Muslim di provinsi 19 antara Oktober dan November 28 19, 2011. Ia memiliki margin of error poin persentase 3.4. Studi ini mengatakan bahwa 72 persen umat Islam Indonesia mendukung agar hukum Islam kode hukum resmi di negara itu, dibandingkan dengan 86 persen di Malaysia dan 77 persen di Thailand memiliki pendapat yang sama. Temuan ini mungkin akan membingungkan para pemimpin Muslim lokal dan ilmuwan sosial yang percaya bahwa sebagian besar orang Indonesia yang sekuler dan tidak mendukung terciptanya sebuah negara Islam atau penerapan hukum syariah. Azyumardi Azra, direktur studi pascasarjana Negeri Syarif Hidayatullah Universitas Islam di Jakarta, mengatakan ia mempertanyakan sejauh mana hasil survei sebenarnya tercermin kebenaran. "Para 72 Angka persen tidak masuk akal," katanya kepada The Jakarta Post pada hari Rabu. Dia berargumen bahwa sebagian besar umat Islam Indonesia bergabung dengan organisasi utama seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), yang mendukung ideologi negara Pancasila dan mempromosikan moderasi dalam penerapan ajaran Islam. Azra, yang memperoleh gelar doktor tentang sejarah Islam dari Columbia University, mempertanyakan metodologi yang digunakan dalam survei. "Metode pengambilan sampel bisa bias untuk membenarkan kesalahpahaman media Barat bahwa mayoritas Muslim menginginkan pelaksanaan hukum pidana Islam." Adjie Alfaraby, peneliti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), mengatakan desain kuesioner mungkin telah mempengaruhi hasil survei. "Jika mereka hadir syariah sebagai satu-satunya variabel dalam kuesioner mereka, Muslim pasti akan menanggapi dalam mendukung untuk itu. Tetapi jika mereka menempatkan Pancasila sebagai variabel pembanding, mungkin responden akan memilih Pancasila sebagai gantinya, karena itu adalah prinsip inti dari Indonesia, "kata Adjie. Dia meragukan bahwa 46 persen umat Islam Indonesia mendukung hukuman fisik. "Saya meragukan hasilnya karena masyarakat kita terbiasa dengan sistem hukum formal. Saya tidak percaya Muslim Indonesia menyamakan syariah dengan hukuman fisik, meskipun banyak orang di dunia memiliki kesalahpahaman bahwa, "kata Adjie. Dia menambahkan bahwa jika temuan Pew itu benar maka mereka harus dianggap serius sebagai 46 persen ada sosok kecil. "Sebuah survei yang komprehensif menyelidiki sikap masyarakat kita terhadap hukuman fisik harus dilakukan," katanya. Menurut laporan itu, sebagian besar umat Islam di seluruh dunia percaya syariah adalah firman Allah yang diwahyukan dan harus dilaksanakan di daerah masing-masing, meskipun mereka kebanyakan berbeda pada penerapannya. Umumnya, pendukung syariah paling nyaman dengan penerapannya dalam kasus-kasus keluarga atau harta sengketa, penelitian mengatakan. Namun, juga mencatat bahwa di sebagian besar wilayah, lebih sedikit mendukung aspek spesifik lainnya syariah, seperti memotong tangan pencuri dan orang-orang yang melaksanakan mengkonversi dari Islam ke agama yang lain, Meskipun dukungan luas untuk syariah, sebagian besar Muslim, terutama di sub-Sahara Afrika dan Asia Tenggara, lebih memilih demokrasi terhadap kediktatoran, kata laporan itu. Enam puluh satu persen dari umat Islam Indonesia mendukung demokrasi, sedikit lebih rendah dari Malaysia (67 persen) dan Thailand (64 persen).
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000559326931&v=wall&story_fbid=755143747847596
    Nov 21st 2013, 01:42
     
    More than 70 percent of Indonesian Muslims are supportive of sharia law and want it to be a legal code in the country with the world's largest ...
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/fmPW1b

     

 khalifa - Social Mention: Clique no seu Cantor/Banda Favorita! # MC DALESTE # MC GUIME # funk, # Anitta ,# Jorge e Matheus, # Charlie Brown Jr. # Legião Urbana, # Luan Santana, # The Beatles, # Sorriso Maroto, # Pollo, # Aline Barros, # Paula Fernandes, # Bruna Karla, # Nando Reis, # Roberto Carlos, # Clarice Falção, # Gustavo Lima, # Thalles Roberto, # Thiagunho, # Taylor Swif, # Projota, # Carrosel (2012), # Racionais Mc's, # Lucas Lucco, # Fernando e Sorocaba, # Fernandinho, # Zezé Di Camargo e Luciano, # Revelação, # Thaeme e Thiago, # Exaltasamba, # Bruno Mars, # Rihanna, # Bonde Da Stronda, # Capital Inicial, # Cazuza, # One Direction, # Jota Quest, # Coldplay, # Turma Do Pagode, # Cristiano Araujo, # justin Bieber, # Beyoncé, # Pink, # Avião Do Forro, # Garota Safada, # O Rappa, # Patati e Patata, # Ivete Sangalo, # Guns N' Roses, # Linkin Park, # Roupa Nova, # Rosa De Saron, # Victor e Leo, # Adele, # Naldo, # Skank, # Bonde Das Maravilhas, # Nx Zero, # Titãs, # System Of a Down, # João Neto e Frederico, # Mc Gui, # Mc Koringa, # Léo Magalhães, # Michel Telo, # Os Paralamas Do Sucesso, # Pitty, # Eduardo Costa, # Dance, # Wiz khalifa, # Jeito Muleque, # Michel Jacksoon, # Metalica, # Eminem, # Calcinha Preta, # RBD, # Bob Marley, # Cone Crew Diretoria, # Glee, # Apocalipe 16, # Galinha Pintadinha, # Black Eyed Peas, # 50 Cent's, # JenniferLopez, # Raça Negra, # Oficcina G3, # Pregador Luo, # Amado Batista, # Claudia Leite, # Mc Pocahontas, # Katy Perry, # Alexandre Piris, # Catedral, # Gabriel O Pensador, # David Guetta, # Israel Novaes, # Pitbull, # (..) SE TEM ALGUM CANTOR OU BANDA QUE VOC ? GOSTA CURTI AQUI. Psiu, Mô Fica comigo Para sempre ?
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 12:28PM  

    khalifa - Social Mention
     
     
     
    Clique no seu Cantor/Banda Favorita! # MC DALESTE # MC GUIME # funk, # Anitta ,# Jorge e Matheus, # Charlie Brown Jr. # Legião Urbana, # Luan Santana, # The Beatles, # Sorriso Maroto, # Pollo, # Aline Barros, # Paula Fernandes, # Bruna Karla, # Nando Reis, # Roberto Carlos, # Clarice Falção, # Gustavo Lima, # Thalles Roberto, # Thiagunho, # Taylor Swif, # Projota, # Carrosel (2012), # Racionais Mc's, # Lucas Lucco, # Fernando e Sorocaba, # Fernandinho, # Zezé Di Camargo e Luciano, # Revelação, # Thaeme e Thiago, # Exaltasamba, # Bruno Mars, # Rihanna, # Bonde Da Stronda, # Capital Inicial, # Cazuza, # One Direction, # Jota Quest, # Coldplay, # Turma Do Pagode, # Cristiano Araujo, # justin Bieber, # Beyoncé, # Pink, # Avião Do Forro, # Garota Safada, # O Rappa, # Patati e Patata, # Ivete Sangalo, # Guns N' Roses, # Linkin Park, # Roupa Nova, # Rosa De Saron, # Victor e Leo, # Adele, # Naldo, # Skank, # Bonde Das Maravilhas, # Nx Zero, # Titãs, # System Of a Down, # João Neto e Frederico, # Mc Gui, # Mc Koringa, # Léo Magalhães, # Michel Telo, # Os Paralamas Do Sucesso, # Pitty, # Eduardo Costa, # Dance, # Wiz khalifa, # Jeito Muleque, # Michel Jacksoon, # Metalica, # Eminem, # Calcinha Preta, # RBD, # Bob Marley, # Cone Crew Diretoria, # Glee, # Apocalipe 16, # Galinha Pintadinha, # Black Eyed Peas, # 50 Cent's, # JenniferLopez, # Raça Negra, # Oficcina G3, # Pregador Luo, # Amado Batista, # Claudia Leite, # Mc Pocahontas, # Katy Perry, # Alexandre Piris, # Catedral, # Gabriel O Pensador, # David Guetta, # Israel Novaes, # Pitbull, # (..) SE TEM ALGUM CANTOR OU BANDA QUE VOC ? GOSTA CURTI AQUI. Psiu, Mô Fica comigo Para sempre ?
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=465192913513563&v=wall&story_fbid=683609898338529
    Nov 20th 2013, 12:23
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/wnl7yq

     

 dawa - Social Mention: Skorzystałam z gotowca od Jadzi. Chcą wiedzieć wszystko a my nie musimy im wszystko dawać jak na tacy. Można wpisywać rzeczy nie prawdziwe, wymyślone lub upragnione. Pozdrawiam W odpowiedzi na nową politykę Facebooka informuję, w dniu dzisiejszym, 19 listopada 2013, że wszystkie moje dane personalne i fotografie, filmy itd. są obiektami moich praw autorskich (zgodnie z Konwencją Berneńską). W celu komercyjnego wykorzystania wszystkich, wyżej wymienionych obiektów praw autorskich, w każdym konkretnym przypadku wymagana jest moja pisemna zgoda! FB jest teraz firmą publiczną. Dlatego też, wszystkim użytkownikom tego portalu społecznościowego, zaleca się umieszczenie na swoich stronach podobnych «powiadomień o prywatności», inaczej (jeżeli powiadomienie nie było opublikowane na stronie chociaż 1 raz), automatycznie pozwala się na dowolne wykorzystanie danych z waszej strony, waszych zdjęć i informacji, opublikowanych w wiadomościach na profilu waszej strony. Każdy, kto czyta ten tekst może skopiować go na swój profil FB. Dzięki temu będzie chroniony ustawą o prawach autorskich.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:54PM  

    dawa - Social Mention
     
     
     
    Skorzystałam z gotowca od Jadzi. Chcą wiedzieć wszystko a my nie musimy im wszystko dawać jak na tacy. Można wpisywać rzeczy nie prawdziwe, wymyślone lub upragnione. Pozdrawiam W odpowiedzi na nową politykę Facebooka informuję, w dniu dzisiejszym, 19 listopada 2013, że wszystkie moje dane personalne i fotografie, filmy itd. są obiektami moich praw autorskich (zgodnie z Konwencją Berneńską). W celu komercyjnego wykorzystania wszystkich, wyżej wymienionych obiektów praw autorskich, w każdym konkretnym przypadku wymagana jest moja pisemna zgoda! FB jest teraz firmą publiczną. Dlatego też, wszystkim użytkownikom tego portalu społecznościowego, zaleca się umieszczenie na swoich stronach podobnych «powiadomień o prywatności», inaczej (jeżeli powiadomienie nie było opublikowane na stronie chociaż 1 raz), automatycznie pozwala się na dowolne wykorzystanie danych z waszej strony, waszych zdjęć i informacji, opublikowanych w wiadomościach na profilu waszej strony. Każdy, kto czyta ten tekst może skopiować go na swój profil FB. Dzięki temu będzie chroniony ustawą o prawach autorskich.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000212517409&v=wall&story_fbid=764750736875336
    Nov 20th 2013, 21:30
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/SdNd3G

     

--
Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine E-Mail an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out