Informationa

Hier werden Nachrichten über den Salafismus veröffentlicht.
Was sind Salafisten?
Hier anschauen:
http://www.youtube.com/watch?v=l5HRdwsck10
(Alle Angaben ohne Gewähr)
Diese Seite richtet sich nicht gegen Muslime und den Islam.
Diese Seite soll über den Salafismus/Islamismus/Terrorismus informieren.
Es ist wichtig über Fanatiker aufzuklären, um den Frieden und die Freiheit zu sichern.
Wir wollen in Europa mit allen Menschen friedlich zusammen leben,
egal welche Herkunft, Nationalität und Religion.


::: DOKUS :::
(Achtung: Youtube ist überschwemmt mit Videos, die salafistischen/islamistischen Einfluss besitzen.
Deshalb: Schaut euch die Accounts genau an!)

1.
[DOKU] Wie Salafisten zum Terror verleiten - 2013
https://www.youtube.com/watch?v=uM2x-vgdrKM

2.
Pulverfass Deutschland - Doku über Probleme zwischen Salafisten und Rechtsradikalen
https://www.youtube.com/watch?v=H5nOuzXJOmY

3.
Salafisten, ein finsterer Verein (heute-show)
https://www.youtube.com/watch?v=Myq48smApKs

4.
Deutsche Salafisten drangsalieren weltliche Hilfsorganisationen in Syrien | REPORT MAINZ
https://www.youtube.com/watch?v=lCext-9pu9I

5.
DIE SALAFISTEN KOMMEN
https://www.youtube.com/watch?v=uWARKJSKOP4

6.
Best of 2013 Peter Scholl Latour EZP Salafisten wird durch Saudisches Geld verbreitet!!!
https://www.youtube.com/watch?v=FmV3Z6f1BQQ

7.
Frauen im Islam
https://www.youtube.com/watch?v=mb4G6tUbkD0


8.
Gülen Bewegung
http://de.wikipedia.org/wiki/Fethullah_G%C3%BClen#Deutschland
Gefahr für Deutschland - Gülen Bewegung versucht die Unterwanderung
http://www.youtube.com/watch?v=E9Q1jS7Rw9M

9.
Islamisten oder Demokraten - Die Islamische Milli Görüs / Millî Görüş / Milli Görüş
http://www.youtube.com/watch?v=EtWjumM5G88

10.
Die türkischen Graue Wölfe (Rechtsextremismus/Islamismus)
http://www.youtube.com/watch?v=_Z9LEc4qM1I

11.
Föderation der Türkisch-Demokratischen Idealistenvereine in Deutschland
(türkisch Almanya Demokratik Ülkücü Türk Dernekleri Federasyonu, ADÜTDF; kurz auch Türk Federasyon, dt. „Türkische Föderation“)
http://de.wikipedia.org/wiki/F%C3%B6deration_der_T%C3%BCrkisch-Demokratischen_Idealistenvereine_in_Deutschland



http://de.wikipedia.org/wiki/Salafismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Islamismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Mill%C3%AE_G%C3%B6r%C3%BC%C5%9F

http://boxvogel.blogspot.de

::: DOKUS ENDE :::


http://salafisten-salafismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafisten
http://islamismus-islamisten-salafisten.blogspot.com
http://islamisten-salafisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-salafismus.blogspot.com
http://islamismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamisten
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islamisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisten.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafistenfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisteninyoutube.blogspot.de
https://www.google.de/#q=islamisten
http://salafismus.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafismus
http://salafismusinfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismusinyoutube.blogspot.de
http://scharia-strafen.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamismus
http://quran-hoeren-karim-mp3-deutsch.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://mohammed-islam-koran-quran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamisten
http://islam-symbol-gebet-moschee.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islam-referat-entstehung-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://scharia-in-deutschland-islam-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://scharia-steinigung-scharia-gesetze.blogspot.com
http://islamisten-islamismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://gebetszeiten-islam-akte-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-im-islam-koran-quran.blogspot.com
http://sehitlik-groesste-moschee-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-unter-der-scharia-politik.blogspot.com
http://koran-online-mp3-frauen-suren.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://was-bedeutet-salafismus.blogspot.com
http://quran-download-islamway-flash.blogspot.com
http://minarett-moschee-koeln.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://kaaba-blaue-moschee.blogspot.com
http://muenchen-moschee-gebetsruf-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://koran-auf-deutsch-hoeren-pdf.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-islamisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus

Islam Koran Moschee

Benachrichtigung für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

 khilafah - Social Mention: MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam. Lahirnya modernisasi atau pembaharuan di sebuah tempat akan selalu beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat itu. Modernisasi atau pembaharuan bisa diartikan apa saja yang belum di pahami, di terima, atau dilaksanakan oleh penerima pembaharuan sesungguhnya lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan keadaan baik dari segi cara, konsep, dan serangkaian metode yang bias diterapkan dalam rangka menghantarkan keadaan yang lebih baik. Dengan demikian, kalau kita kaitkan dengan pembaharuan pendidikan Islam akan memberi pengertian bagi kita, sebagai suatu upaya melakukan proses perunahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan pendidikan Islam dari yang tradisional (ortodox) kearah yang lebih rasional, dan professional sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu. B. Hal–hal Yang Melatar Belakangi Pembaharuan Pendidikan Islam. Terpuruknya nilai–nilai pendidikan dilatar belakangi oleh kondisi internal Islam yang tidak lagi menganggap ilmu pengetahuan umum sebagai satu kesatuan ilmu yang hareus diperhatikan. Selanjutnya, ilmu pengetahuan lebih banyak diadopsi bahkan dimanfaatkan secara komprehensif oleh barat yang pada waktu itu tidak pernah mengenal ilmu pengetahuan. Secara garis besar ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses pembaharuan pendidikan Islam. Pertama faktor internal yaitu, faktor kebutuhan pragmatis umat Islam yang sangat memerlukan satu system pendidikan Islam yang betul – betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia – manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada Allah. Kedua faktor eksternal adanya kontak Islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan phragmatik umat islam untuk belajar secara terus menerus kepada barat, sehingga ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir. C. Masa Pembaharuan Pendidikan Islam. Setelah warisan filsafat dan ilmu pengetahuaan islamsiterima oleh bangsa Eropa dan umat Islam sudah tidak memperhatikannya lagi maka secara berangsur-angsur telah membangkitkan kekuatan di Eropa dan menimbulakn kelemahan dikalangan umat Islam. Secara berangsur tetapi pasti. Kekuasan umat Islam ditunjukan oleh kekuasan bangsa Eropa, dan terjadilah penjajahan di mana-mana di seluruh wilayah yang pernah di kuasai oleh kekuasan Islam. Eksploitasi kekayaan dunia Islam oleh bangsa Eropa semakin memperlemah kedudukan kaum muslimin dalam segala segi kehidupannya. Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketertringgalan kaum muslimin dari bengsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan, telah timbul mulai abad ke 11 H/ 17 M dengan kekalahan yang diderita oleh kerajaan Turki Usmani dalam peperangan dengan Negara eropa. Mereka mulai memperhatikan kemajuan yang dicapai oleh Eropa, pertama Prancis yang merupakan pusat kemajuan Eropa pada masa itu.dan di kirim duta-duta untuk mempelajari kemajuan Eropa, terutama dibidang militer dan kemajuaan ilmu pengetahuan. Dalam bidang pengembengan ilmu pengetahuaan ilmu modern dari barat, untuk pertama kali dalam dumia islam di buka suatu percetakan di istambul pada tahun 1727 M. dan juga di adakan percetakan Al-Qur'an, dan ilmu pengetahuan agama yang lainnya juga. Penduduk Mesir oleh Napoleon Bonaparte tahun 1798 M, adalah merupakan tonggak sejarah bagi umat Islam untuk mendapatkan kembali kesadaran akan kelamahan mereka. Ekspedisi Napoleon tersebut bukan hanya menunjukan akan kelamahan umat Islam. Tetapi juga sekaligus menunjukan kebodohan mereka. Dalam ekspedisi itu Napoleon membawa sepasukan tentara dan para ilmuan dengan seperangkat peralatan ilmiah. Untuk mengadakan penelitian di Mesir. Eksploitasi dan intervensi barat lama kalamaan menyadarkan akan keterbelakangan umat Islam. Mereka sadar kuatnya control barat terhadap mereka terhadap kemajan modern yang di miliki oleh barat. Inilah yang menyadarkan mereka dari keterbelakangan mereka dan kelemahannya. Sehingga timbul usaha pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang di pelopori oleh penguasa, kaum bangsawan, elit, dan intelegensia. 1. Pola–pola Pembaharuan Pendidikan Islam Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern dibarat pada dasarnya mereka berpandangan bahwa sumber kekuatan dan kesejahteraan hidup yang dialami oleh barat adalah sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang mereka capai. Perkembangan dari ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah berkembang didunia Islam. Atas dasar demikian, maka untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat Islam, sumber kekuatan dan kesejahteraan tersebut harus dikuasai kembali. Dalam hal ini, usaha pembaharuan pendidikan Islam adalah dengan jalan mendirikan sekolah – sekolah dengan pola sekolah barat, baik system maupun isi pendidikannya. Di samping itu pengiriman pelajar –pelajar kedunia barat terutama Prancis untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembaharuan pendidikan dengan pola barat ini mulanya timbuldi Turki Usmani pada akhir abad ke 11 H/17 M setelah mengalami kalah perang dengan berbagai Negara Eropa timur pada masa itu. Sultan Mahmud II ( yang memerintah di Turki Usmani 1807-1839 M), adalah pelopor pembaharuan pendidikan di Turki. Usaha pembaharuan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud II tersebut diuraikan oleh Harun sebagai berikut: ialah perubahan dalam bidang pendidikan. Madrasah adalah merupakan satu-satunya lembaga yang ada di kerajaan Usman. Gerakan Pembaharuan Pendidikan Islam Yang Berorientasi. Pada sumber Islam yang murni, pola ini berpandangan bahwa sesungguhnya Islam itu sendiri merupakan sumber bagi kemajuan dan perkembangan peradaban dan ilmu pengaetahuan modern. Menurut analisa mereka,diantara sebab-sebab kelemahan umat Islam adalah karena mereka tidak menjalankan perintah agama Islam secara semestinya. Pola pembaharuan ini telah dirintis oleh Mahmud Bin Andul Al Wahab, kemudian dicanangkan kembali oleh Jalalludin Al Afgani dan Muhamad Abduh (akhir abad 19 M). untuk interprestasi diperlukan ijtihad dan kerenanya pintu ijtihad harus dibuka. Harun Nasution dalam menjelaskan pemikiran Muhammad Abduh dalam pembaharuan pendidikan di Mesir menyatakan sebagai berikut.: ia juga memikirkan sekolah – sekolah pemerintah yang telah didirikan untuk mendidik tenaga – tenaga yang perlu bagi mesir dalam lapangan administrasi militer, kesehatan, perindustrian, pendidikan dan sebagainya. Selain itu jumlah sekolah – sekolah pemerintah yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pendidikan oleh sebab itu, golongan pembaharu memerlukan bergerak dibidang pendidikan . Demi memperbaiki mutu pendidikan Abdulah Ahmad memasukan empat orang guru berbangsa belanda disamping dua orang Indonesia yang memiliki ijazah His pertama yang di dirikan oleh organisasi Islam. Setahun berikutnya mendapat subsidi penuh dari Gubernur. Selain itu Sultan Mahmud II juga mengirim siswa-siswa ke Eropa untuk memper dalam ilmu pengetahuan dan teknologi langsung dari sumber pengembangannya. Muhammad Ali Pasya dalam rangka memperkuat kedudukannya dan sekaligus melaksanakan pembaharuan pendidikan di Mesir mengadakan pembaharuan dengan jalan mendirikan sekolah yang meniru system pendidikan dan pengajaran barat dengan memasukkan ilmu pengetahuan modern ke dalam Al-Azhar dan dengan memperkuat didikan agama di sekolah-sekolah pemerintah, jarang yang memisah golongan ulama dari golongan ahli ilmu modern akan dapat diperkecil. Usaha Pembaharuan Pendidikan Yang Berorientasi Pada Nasionalisme. Rasa nasionalisme timbul bersamaan dengan perkembangannya pada kehidupan modern dan dimulai dari barat. Islam menghadapi kenyataan bahwa mereka terdiri dari berbagai bangsa yang berbeda latar belakang dan sejarah perkembangan kebudayaannya. Disamping itu, adanya keyakinan dikalangan pemikir pembaharuan dikalangan umat Islam, bahwa pada hakekatnya ajaran Islam bisa diterapkan dan sesuai dengan segala zaman dan tempat. 2. Tokoh dan Sasaran Pembaharuan Pendidikan Islam. Tokoh pembaharuan pendidikan Islam bercorak modernis. Sejalan dengan pembahruan pendidikan Islam penuh dilakukan pada 3 wilayah kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani, Mesir, India. a). Wilayah Turki Pembaharuan pendidikan didunia Islam dimulai dikerajaan Turki Usmani. Faktor yang melatar belakangi gerakan pembaharuan bermula dari kekalahan-kekalahan kerajaan Usmani dalam peperangan dengan Eropa. Adapun tokoh yang mencoba melakukan upaya tersebut ialah : Sultan Ahmad III. Adanya kekalahan yang dialami kerajaan Turki Usmani menyebabkan Sultan Ahmad III prihatin dan melakukan intropeksi, dengan melakukan pengiriman duta ke Eropa untuk mengamati perkembangan barat. Dengan mendirikan sekolah teknik militer, mendirikan percetakan untuk mempermudah Access buku pengetahuan. Upaya ini dilakukan sampai beliau wafat dan kemudian digantikan oleh Sultan Mahmud II. Sultan Mahmud II. Sultan Mahmud II merupakan kelanjutan dari Sultan Ahmad III. Pembaharuan yang dilakukan dengan memperbaiki system pendidikan madrasah dengan memasukkan ilmu pengetahuan umum. Kemudian mendirikan model disekolah barat. b). Wilayah Mesir Tokoh yang melakukan upaya pembaharuan khususnya pendidikan adalah Muhammad Ali Pasya dan Muhammad Abduh M. Ali Pasya. Ia mendirikan kementrian pendidikan dan lembaga pendidikan, membuka sekolah teknik , kedokteran, pertambangan, mengirin siswa untuk belajar kenegri barat. Gerakan pembaharuan memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi barat kepada umat Islam. M. Abduh. Melakukan pembaharuan pendidikan di Al-Azhar dengan memasukkan ilmu modern. Mendirikan komite perbaikan administrasi Al-Azhar tahun 1895, melaksanakan pembaharuan administratif yang bermanfaat. c). Wilayah India. Pembaharuan pendidikan Islam di India bertujuan menghilangkan diskriminasi pendidikan Islam tradisionalis dengan pendidikan sekuler. Adapun yang menjadi tokoh pembaharuan di India Sayyid Akhmad Khan (1817 – 1898 M). Ia berpendapat bahwa peninggkatan kedudukan umat Islam di India dapat diwujudkan dengan bekerjasama dengan Inggris. Kemudian mendirikan lembaga pendidikan, sekolah Inggris mudarabbah 1864. kemudian mendirkan pula Scientific Society, mendirikan lembaga pendidikan yang didalamnya ilmu pengetahuan umum. Itulah beberapa orang tokoh pembaharuan yang banyak mengadopsi tata cara dan pengetahuan yang datang dari barat. 3. Dualisme Sistem Pendidikan Islam Sebagai akibat dari usaha pembaharuan pendidikan Islam dalam rangaka untuk mengjar kekurangan dan ketinggalan dari dunia barat dalam segala aspek kehidupan, maka terdapat kecendruangan adanya dualisme dalam sisten pendidikan Islam. Usaha pendidikan modern yang berorientasi pada tiga pola pemikiraan (Islam murni, barat, dan nasionalisme) yang mengambil pola system pendidikan barat dengan menyesuaikan Islam dan kepentingan nasional. Sistem pendidikan modern, dilaksnakan pemerintah untuk memenuhi tenaga ahli untuk kepentingan pemerintah dengan menggunakan kurikulum dan mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Sedangkan sisten pendidikan tradisional, tetep mempertahankan kurikulum tradisional yang hanya memberikan pemdidikan dan pengarahan keagamaan pada madrasah dan pondok pesantren. Dualisme dan pola pendidikan ini yang mewarnai pendidikan Islam di Negara Islam di zaman modern. Usaha pendidikan untuk memadukan antara kedua sistem itu telah diadakan dengan jalan memasukkan kurikulum ilmu pengetahuan modern kedalam system pendidikan tradisonal yang berangsur-angsur mengarah kesistem pendidikan modern. DAFTAR PUSTAKA Http:// fauzanma-fitku in Jakarta. Blogspot. Com/2009/04/Pembaharuan Pendidikan Islam.html Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos,1999 Harun nasution, Pembaharuan Dalam Islam, bulan bintang Jakarta. 1982. Asraha Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos Cet. 1. 1999. Azra Azyumardi."Surau Ditengah Krisis, Pesantren Dalam Perspektif Masyarakat" Jakarata: P3m.1985. ndia: Sir Sayyid Ahmad Khan dan Muhammad Iqbal Sir Sayyid Ahmad Khan (1817-1898) adalah pemikir yang paling menonjol yang menyerukan "saintifikasi" masyarakat Muslim. Seperti halnya dengan al-Afghani, ia menyerukan Muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Tetapi lebih jauh dari al-Afghani ia melihat adanya "kekuatan yang membebaskan" dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Di antara "kekuatan pembebas" itu adalah penjelasan peristiwa dengan sebab-sebab terdekatnya, yang bersifat fisik-materiil. Di Barat nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari takhayul dan cengkeraman kekuasaan Gereja. Kini, dengan semangat yang sama, Ahmad Khan merasa wajib "membebaskan" Muslim dengan melenyapkan unsur supranatural – yang "tak ilmiah" – dari al-Qur'an. Ia amat serius dengan upayanya ini, hingga menciptakan sendiri metode penafsiran al-Qur'an baru. Hasilnya adalah "teologi baru" yang memiliki karakter "ilmiah". Generasi setelah Sir Sayyid, di awal abad ke-20, adalah Mohammad Iqbal (1877-1938), salah seorang Muslim pertama di anak benua India yang sempat mengkaji pemikiran Barat modern dan mempunyai akses yang mendalhttp://ahmadsamantho.wordpress.com/2008/03/31/islam-dan-ilmu-pengetahuan/am pada tradisi intelektual Islam. Kedua hal inilah yang muncul dari karya utamanya, The Reconstruction of Religious Thought in Islam (Pembangunan Kembali Pemikiran Keagamaan dalam Islam) diterbitkan tahun 1930. Dengan penggunaan istilah reconstruction (pembangunan kembali) tujuan utama Iqbal telah tergambar. Reconstruction berarti mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern, untuk konsumsi generasi baru Muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat Barat abad ke-20. "Bahasa modern" pun berarti bahasa konseptual yang terbentuk akibat perkembangan tersebut. Kepeduliannya sama dengan pendahulunya, Sir Sayyid, karena keduanya menghadapi masalah yang sama. Tetapi sementara Sir Sayyid mengupayakan pemecahan apologetis – dengan menunjukkan kesesuaian ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan dan filsafat modern, hingga ke tingkat perumusan ulang teologi Islam – Iqbal bergerak lebih jauh. Ia menerima ilmu pengetahuan modern lebih dari sekadar sebagai alat, tanpa merasa harus menerima nilai-nilai Barat. Ia menunjukkan bahwa kesesuaian agama, khususnya Islam, dengan ilmu pengetahuan tak hanya ada pada permukaan dan tak pula hanya menyangkut penemuan mutakhir ilmu pengetahuan. Aaktivitas ilmuwan adalah sebentuk ibadah. Karena itulah sampai tingkat tertentu, ilmu pengetahuan memiliki tujuan yang sama dengan agama, yakni pencapaian Kenyataan Sejati. Baginya ruh Islam yang anti-klasik – yang menekankan pada hal-hal yang kongkrit, seperti yang tampak dalam revolusi intelektual melawan tradisi abstrak Yunani di masa awal perkembangan filsafat Islam – adalah serupa dengan ruh yang melahirkan ilmu pengetahuan modern. Namun, meskipun bertujuan sama, ilmu pengetahuan hanya berurusan dengan struktur sesuatu, dan tak mampu berbicara tentang hakikat akhir dari segala sesuatu yang memiliki struktur itu. Untuk itu, teori ilmu pengetahuan perlu ditafsirkan untuk membantu menjelaskan gagasan filosofis yang berbicara tentang Kenyataan Sejati. Sementara ilmu pengetahuan sendiri, dalam anggapan Iqbal, yang bertentangan dengan kecenderungan banyak ilmuwan modern, tak dapat menciptakan teori yang selengkapnya menggambarkan realitas. Ini karena ilmu pengetahuan adalah "kumpulan pandangan yang sepotong-sepotong tentang realitas." Tak berhenti di sini, Iqbal menunjukkan penguasaannya atas teori-teori fisika mutakhir masa itu dengan menunjukkan bagaimana pandangan ilmuwan seperti Einstein dan Heisenberg mesti ditafsirkan untuk mendapat gambaran utuh tentang realitas. Tujuan akhirnya, membangun suatu teologi rasional yang memanfaatkan temuan ilmu pengetahuan tentang realitas alam. Iqbal tidak menganggap ilmu pengetahuan (modern) sebagai sesuatu yang asing bagi Islam. Seringkali ia menyebutnya sebagai "ilmu manusia". Artinya, ilmu pengetahuan adalah universal dan milik umat manusia. Semua masyarakat memiliki sumbangannya masing-masing. Dalam pencarian kebenaran, setiap orang memiliki tujuan yang sama, dan menghadapi masalah yang sama. Dalam kasus peradaban Barat, Eropa telah belajar dari Islam banyak hal yang membantunya menjadi "peradaban modern". Maka kini bukanlah aib jika Muslim belajar dari Eropa. Sebelumnya, Muslim juga belajar dari peradaban Yunani , Persia , dan India . Bahwa pada akhirnya arah sejarah intelektual Muslim berbeda dengan mereka membuktikan bahwa sikap kritis masih dapat dipertahankan. Hal yang sama seharusnya terjadi saat ini. Meski beberapa pandangannya dapat dianggap sebagai dasar bagi suatu epistemologi Islam kontemporer, namun dengan itu ia tak berniat menciptakan suatu "ilmu pengetahuan Islam", yang menjadi kecenderungan beberapa dasawarsa sesudahnya. Pada pertengahan abad ke 13 kekuasan Islam mengalami disintegrasi setelah tentara Mongol menyerang pusat wilayah Islam Timur Tengah. Situasi yang sama terjadi di wilayah Muslim Spanyol dimana dinasti Islam ditaklukkan kekuatan bangsa Eropa. Bencana yang disebakan tentara-tentara asing itu menandai masa kemerosotan umat islam. Selanjutnya kekuatan kolonial Barat memasuki dan menjajah hampirt semua negara-negara Islam dari Maroko di Afrika utara, India di Asia Tengah sampai Indonesia di Asia Tenggara. Selama beberapa abad, secara umum Pendidikan Muslim mengalami kemerosotan pada periode disintegrasi muslim pasca klasik dan selanjutnya berhadapan dengan hegemoni barat dibidang ekonomi politik dan intelektual. Kemudian dari pada itu, di tengah kemerosotan dan keterbelakangan pendidikan Islam, wawasan pendidikan menjadi semakin sempit, pendidikan Islam hanya dibatasi pada pengertian teologis, dimana studi matakuliah asing dihilangkan dan, bahkan, sangat dicurighai. Pendidikan Islam hanya membahas pada tema-tema atau pelajaran keagamaan tradisional yang hanya memenuhi kebutuhan praktis keagaman dan kehidupan keluarga Memasuki era modern pada awal abad 19, perbenturan ideologis antar dunia barat yang mapan dan maju dengan dunia timur yang diwakili oleh Islam yang saat tersebut – hinga kini—sedang mencari identitasnya semakin menguat. Hampir seluruh dunia Islam ada dalam cengkraman penjajahan negara-negara barat. Dalam masa penjajahan barat ini, dunia Islam merasakan secara langsung dampak dari tekanan politik, ekonomi, budaya dan pengaruh pendidikan barat. Tak lepas seperti negara India yang menjadi jajahan negara Inggris. Secara langsung umat Islam India merasakan semua dampak diatas yang datangnya dari kolonial Inggris . Untuk tetap eksis dan dapat mengikuti perkembangan zaman modern. Umat Islam harus menentukan pilihannya. Di tengah-tengah kebimbangan dalam menentukan sikap yang harus diambil muncullah Ahmad Khan di tengah-tengah mereka. Dengan pandangannya yang rasional dan positif, ia mencoba mengajak umat Islam untuk mau menerima dan mengikuti pendidikan Inggris, tanpa diliputi rasa takut atas kegoncangan iman dan kerusakan akhlak mereka. Kesediaan untuk menerima dan mengikuti pendidikan Inggris adalah satu-satunya pilihan yang harus ditempuh. Sebab menurut Akhmad itulah satu-satunya cara bagi umat Islam untuk mencapai kemajuan. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa bangsa Inggris menjadi bangsa yang maju dan dapat menguasai India karena mereka memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan . Ajakan Ahmad Khan tersebut berdasarkan pada pengalaman sejarah bahwa umat Islam pernah mengalami masa kejayaan karena jiwa besar masyarakat Islam dalam menghadapi kebudayaan waktu itu. Yaitu keberanian-keberanian masyarakat Islam dalam mempelajari karya-karya ilmiah dan filosofis bagsa Yunani serta berusaha menerjemahkan karya-karya ilmiah tersebut dalam bahasa arab, tanpa takut akan pengaruh negatifnya, dalam hal ini Ahmad Khan berkata: "Wajiblah kita mempelajari kitab-kitab ilmu pengetahuan barat, meskipun pengarangnya bukan umat Islam dan didalamnya ada yang menyalahi al-Qur'an suci. Kita harus meniru bangsa Arab zaman dahulu, yang tidak takut akan kehilangan imannya karena mempelajari kitab Pythagoras . Keberanian orang Arab untuk mempelajari kitab Pythagoras sebagaimana disebutkan oleh Ahmad Khan di atas, atau istilah yang dipakai oleh Rusli Karim; kemampuan mensintesakan aspek-aspek positif kebudayaan barat yang dilakukan oleh umat Islam zaman dahulu itulah yang telah melahirkan progresivitas dan vitalitas kebudayaan Islam yang selanjutnya mengantarkan pendidikan Islam dapat melahirkan para pakar ilmu pengetahuan di berbagai bidang. Apa yang dilakukan oleh Ahmad Khan menunjukkan bahwa ia adalah seorang intelektual muslim sejati. Ini dapat terlihat dari sikapnya yang terbuka terhadap hal dari luar, ia bersedia mendengarkan segala hal diluar komunitasnya (islam), ia tidak cepat apriori terhadap pengaruh tersebut sebagaimana para ahli agama waktu itu, namun ia pikirkan pengaruh itu dan ia mengambil kesimpulan bahwa yang diajarkan inggris mengenai ilmu pengetahuan dan tehnologi harus dipelajari dan dikuasai oleh umat Islam. Hal lain yang menunjukkan keintelektualannya adalah ia tidak mengisolir diri dalam tempurung primordialisme. Ia tidak lebur dalam satu keyakinan aliran agama dan menjauhkan diri dari perbenturan fikiran. Ia berani berbenturan pikir dengan Inggris dan juga umat Islam mainsterm saat itu yang berbeda pandangan dengannya. Karakteristik yang penting adalah kejujuran dan kesetiaan pada cita-citanya untuk membangun India setarap dengan bangsa-bangsa lain di Dunia dengan mendirikan lembaga pendidikan Aligarth College sebagai basis kaderisasi anak bangsa dimasa mendatang. BIOGRAFI AKHMAD KHAN Ahmad Khan lahir tanggal 6 Dzulhijjah 1232 Hijriyah atau 17 Oktober 1817 Masehidi kota Delhi. Ia biasa dipanggil dengan Sir Sayyid. Sebutan Sir ia dapatkan dari bangsa Inggris atas jasa-jasanya terhadap Inggris. Sedangkan sebutan Sayyid karena ia masih keturunan langsung nabi Muhammad SAW. Ia merupakan keturunan dari Husain bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah. Masa hidupnya yang relatif panjang, sekitar delapan puluh tahunnan secara garis besar dapat dibagi menjadi empat periode. Pertama, masa pendidikan (1817-1837). Kedua, masa pengabdiannya menjadi pegawai peradilan (1838-1857). Ketiga, masa minatnya terhada kesejahteraan umum. Kehususnya dalam mengembangkan bidang pendidikan di negaranya (1858-1877) dan keempat, masa terpenting dalam hidupnya (1878-1877) dimana ia mendapat reputasi sebagai pemimpin politik dan pendidikan Islam terbesar selama abad XIX . Ahmad Khan mendapat pendidikan formal pertama kali disebuah maktab (mungkin kalau di Indonesia semacam madrasah diniyah), yaitu lembaga pendidikan Islam tradisional yang khusus mengajarkan ilmu agama. Di Maktab ini ia belajar bahasa Parsi, bahasa ' beradab" bagi muslim India pada waktu itu, dan juga berhitung Boleh dibilang pendidikan formal yang diperolehnya pada waktu ia kecil tidaklah demikian mendalam dan sistematis. Ia lebih banyak mendapat bimbingan dari ibunya, seorang wanita yang bijaksana, yang mengasuhnya dengan sungguh-sunguh, sehingga ia memperoleh pengetahuan yang cukup tentang beberapa ilmu pengatahuan yang biasa diajarkan dimadrasah-madarasah muslim pada waktu itu. Selain itu, ia seorang anak yang sangat rajin membaca berbagai ilmu pengetahuan. Dan ditambah pengetahuannya tentang masalah-masalah kenegaraan (ilmu pemerintahan). Pengenalannya dengan kebudayaan barat diperolenya dari sang kakek dari pihak ibu, Khawaja Fariduddin, yang pernah menjadi Perdana menteri di Istana Mughal masa Sultan Akbar II selama delapan tahun. Pada tahun 1837, setahun setelah ayahandanya meninggal dunia, ia bekerja di istana mughal masa sultan Bahadur Shah sebagai seorang pembaca. Ahmad muda banyak dianugerahi titel dan jabatan kakekny, akan tetapi ia menolak anugerah tersebut. Ia lebih memilih bekerja untuk Inggris. Pada awalnya ia bekerja di The East India Company, kemudian dipindahkan kebagian Criminal Departmen di bagian New Delhi. Pada tahun 1846, setelah lima tahun bekerja sebagai musnif di Fatihpur Sikri distrik Agra, ia dipindahkan ke Delhi, kota kelahirannya . Pada tanggal 10 Mei 1857, ketika terjadi pemberontakan terhadap kolonial inggris, saat itu ia berada di daerah Bignapur, sebagai seorang pegawai peradilan. Ia tidak ikut memberontak, bahkan ia banyak membantu melepaskan orang-orang Inggris yang teraniaya dalam pemberontakan tersebut. Karena jasa-jasanya itulah ia di beri gelar Sir oleh Inggris. Ahmad Khan mengajar umat Islam untuk bersikap damai dan bekerja sama dengan Inggris, karena disamping akan membawa kemajuan, peningkatan taraf hidup dan stataus sosial mereka, juga dengan harapan Inggris memperbolehkan umat Islam memiliki perguruan tingginya sendiri. Pada tahun 1869, bersamaan dengan kepergian anaknya ke Inggris untuk melanjutkan studinya.ia juga pergi ke Inggris. Kepergiannya ini adalah semata-mata untuk memenuhi keingintahuannya yang sudah lama yaitu mempelajari sendiri sumber-sumber kekuatan Inggris, dengan harapan dapat mewujudkan cita-citanya menciptakan negara India yang kuat dan makmur, dapat mengikuti perkembangan zaman moderen serta dapat menduduki tempat mulia dalam masyarakat dunia. Sekembalinya dari Inggris, ia merasa mendapat kekuatan baru yang lebih meyakinkan anggapannya bahwa selama ini ketertinggalan India dari bangsa barat adalah karena faktor mental, Inggris memiliki mental yang kuat dalam segala hal. Dan untuk merubah mental masyarakat India harus dilakukan revolusi pemikiran dengan meninggalkan ide-ide dan kebiasaan-kebiasaan lama dan menerima tuntutan zaman modern. Bersamaan dengan itu ia mulai merintis berdirinya perguruan tinggi Islam modern. Cita cita Ahmad Khan untuk mendirikan perguruan tingi akhirnya terwujud dengan diletakkannya batu pertama pembangunan gedung perguruan tinggi tersebut oleh Gubernur Jendral Lord Lotion (raja muda waktu itu) pada tanggal 8 Januari 1877 di kota Aligarth. Perguruan tinggi tersebut diberi nama Muhammadan Anglo Oriental College, yang lebih dikeal dengan Aligarth College Masa-masa akhir hayatnya digunakan untuk mewujudkan Aligarth College yang didirikannya itu. Ia berkeinginan Aligarth dapat meningkat menjadi universitas, sebagaimana yang di cita-citakan sejak kepergiannya ke Inggris. Dalam mewujudkan keinginannya tersebut ia habiskan delapan jam sehari untuk menegembangkan Aligarth College. Akan tetapi keinginannya untuk menjadikan Aligarth sebagai universitas belum tercapai ajal telah merenggutnya pada usia 81 tahun. Seluruh India berkabung, dan umat Islam kehilangan seorang tokoh besar yang selama hidupnya digunakan untuk memajukan bangsanya. Ahmad Khan telah tiada, namun sampai kini gagasan-gagasannya masih banyak diualas oleh akademisi dan para ilmuan. Pandangan yang sangat mendasar dari Akhmad Khan adalah tentang keterbelakangan masayarakat muslim India. Menurut analisanya umat Islam di India sangat terbelakang bila dibandingkan dengan peradaban barat karena ia tidak mampu menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi. Diakibat oleh kejumudan pemikiran umat islam pasca abad pertengahan, sehingga untuk melawan keterbelakangan maka yang harus dilakukan umat Islam adalah menghidupkan dan mengembangkan kembali pemikiran rasional agama zaman klasik, dengan perhatian yang besar pada sain dan tehnologi. KONDISI PENDIDIKAN ISLAM DI INDIA ABAD XIX Di India pendidikan modern yang dibawa oleh Inggris pada awal abad ke 19 telah meimbulkan dualisme sikap masyarakat muslim. Yaitu sikap antagonis (menolak) dan sikap akomodatif (menerima) . Sikap penolakan ditunjukkan oleh sebagian besar umat Islam India, teruma para pengelola lembaga pendidikan Islam tradisional yang khusus mengajarkan ilmu-ilmu agama an sich. Penolakan tersebut, karena meraka beranggapan apa yang dibawa oleh Inggris tidak cocok diikuti umat islam, sebab pendidikan modern Inggris mengabaikan bidang studi dan tradisi keilmuan Islam. Sebagian lain masyarakat Islam dapat menerima dengan lapang dada sistem pendidikan modern Inggris tersebut. Mereka berkeyakinan bahwa ilmu pengetahuan dan tehnologi modern yang dibawa oleh Inggris dan diajarkan pada lembaga-lembaga pendidikan Inggris tersebut merupakan sarana yang dapat membawa kemajuan umat Islam India. Sebab mereka meyadari India sangat ketinggalan jauh dengan Inggris dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Salah satu tokoh yang mendukung sikap ini adalah Ahmad Khan. Ia berpandangan bahwa saat ini umat Islam harus kembali ke teologi sunnatullah dengan pemikiran rasional, filosofis dan ilmiah seperti pada zaman Islam klasik, dari pada itu ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat dibarat perlu dikuasai oleh umat Islam. Sebab ilmu pengetahuanlah yang akan mampu menghidupkan kembali orientasi keduniaan umat yang telah hilang sejak zaman pertengahan. Untuk mengusai pengetahuan dari barat tiada lain jalan yang ditempuh adalah dengan mengakomodasi pikiran-pikiran modern termasuk pendidikan yang dibawa oleh inggris. ALIGARTT COLLEGE Akhmad Khan banyak disebut sebagai seorang reformer (pembaharu) di India, terutama pembaharuan pendidikan (educational reformer). Statemen ini tepat untuk menggambarkan perjuangan Akhmad Khan. Ia menghabiskan seluruh tenaga dan hampir separuh umurnya guna mengembangkan dunia pendidikan di India. Apa yang dilakukannya dalam memperjuangkan kemajuan umat Islam melalui pendidikan mengisyaratkan perilaku seorang pembaharu, sebagaimana dinyatakan oleh Muhammad Abduh, bahwa pertama kali yang harus dilakukan oleh seorang pembaharu adalah mendidik rakyatnya dan kemudian berusaha mendapatkan kemerdekaan Keseriusannya dalam mengembangkan pendidikan di India nampak dari pengorbanannya yang besar, pada usai yang hampir senja (52 tahun), Ahmad Khan masih menyempatkan diri pergi ke Inggris untuk mempelajari sistem pendidikan modern. Bahkan untuk biaya studi itu ia telah menggadaikan rumahnya dan menjual gedung perpustakaan pribadi beserta seluruh isinya. Namun perjuangannya itu tidak sia-sia, pengorbanannya telah menghasilkan sebuah perguran tinggi Islam di India dengan sistem pendidikan modern, Aligarth College. Alighar College adalah. Karya besar Akhmad Khan dalam bidang pendidikan. Aligarth merupakan lembaga pendidikan Islam moderen yang dikembangkan olehnya dari hasil studi panjangnya di Inggris. Sistem pendidikannya berbeda dengan sistem pendidikan Islam yang ada pada waktu itu. Perbedaan tersebut nampak dalam hal materi dan tujuan pendidikan. Dari segi materi Aligarth memasukkan pengetahuan umum (ilmu pengetahuan umum dan tehnologi) dalam pembelajarannya, padahal pada era tersebut India sama sekali tidak memiliki satu lembaga pendidikan Islam yang memasukkan ilmu-ilmu umum dalam daftar mata pelajarannya. Dengan memberikan pelajaran umum ini Ahmad Khan menginginkan hilangnya dikotomi ilmu yang ada pada benak dan pikiran masyarakat Islam India. Terlihat dari penyusunan cabang ilmu pegetahuan yang diajarkan di Aligarth. Dalam susunan itu ilmu-ilmu agama dijadikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, bukan menjadi cabang tersendiri yang terpisah dari ilmu pengetahuan yang lain. Akhmad Khan tidak menginginkan adanya keterpisahan ilmu pengetahuan dalam pandangan umat Islam India. Dari sudut tujuan, Aligarth College memiliki tujuan yang bebeda dengan lembaga pendidikan Islam mainstrem. Ia memiliki tujuan membentuk ulama intelek, yaitu orang yang memiliki keahlian dalam bidang pengetahuan agama dan juga mahir dalam ilmu pengetahuan umum. Dengan demikian diharapkan lulusan Aligarth College memiliki intelegensia yang tinggi dan adaptif dengan perkembangan zaman dan peradaban modern dengan kepribadian muslim. Perbedaan dengan lembaga pendidikan Islam mainstrem terlihat dari penambahan ilmu pengetahuan umum yang pada era ini sama sekali tidak tersentuh oleh lembaga pendidikan Islam yang lain. Konteks Pembaharuan Pendidikan di Indonesia Kemunduran umat Islam sebagian besar dikaenakan tertinggalnya ia dalam ilmu pengetahuan dan tehnologi, Menurut para pakar terdapat suatu korelasi pengusaan ilmu pengetahuan dan tehnologi dengan kekuatan poltik dan ekonomi. Masyarakat Islam selalu kalah dalam politik da ekonomi diantaranya karena umat Islam tidak dapat mengusai dan melakukan peneyebaran ilmu pengetahuan dan tehnoogi. Lebih lanjut, didalam kehidupan politik dan ekonomi kita lihat adanya fase-fase perkembangan sejalan dengan perkembangan ilmupengetahuan dan tehnologi. Fase-fase tersebut ialah fase perbudakan, feodaisme, industrialisasi, dan masa depan ialah era ilmu pengetahuan. Era ilmu pengetahuan berarti semakin luas penyebaran dan kontrol ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Hal ini berarti suatu masyarakat atau bangsa yang tidak menguasai dan mengontrol ilmu pengetahuan berarti akan kehilangan kekuatan politik dan ekonominya. Masyarakat masadepan adalah masyrakat yang berkembang atas dasar penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Apabila ilmu pengetahuan merupakan faktor yang sangat menentukan didalam kehidupan umat manusia masa depan, maka ini artinya lembaga-lembaga pendidikan haruslah menyesuaikan diri dengan tuntutan masa depan tersebut. Visi dan misi lembaga pendidikan (islam) harus berubah sebagai tempat untuk mempersiapkan sumberdaya manusia masa depan yang menguasai ilmu pengetahuan dan mengembangkannya, serta memanfaatkannya untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Kesadaran sebagaimana diatas dalam kontek India telah melahirkan pembaharuan pendidikan yang dipelopori oleh Ahmad Khan pada paruh akhir abad ke 19 dengan Aligarth Collegenya. Ide pembaharuan pendidikan tersebut tersebar luas seantero dunia muslim, termasuk Indonesia. Maka bermunculanlah moderenisasi pendidikan Islam di Indonesia dengan berbagai bentuknya. Kemunculannya tersebut berkaitan erat dengan pertumbuhan gagasan moderenisme Islam dikawasan asia. Gagasan moderenisme Islam yang menemukan momentumnya sejak awal abad 20, pada lapangan pendidikan direalisasikan dengan pembentukan lembaga-lembaga pendidikan modern yang diadopsi dari sistem pendidikan kolonial Belanda. Pemrakarsa pertama dalam hal ini adalah organisasi-organisasi "Moderenis" Islam seperti Jami'at Al-Khoir,al-Irsyad, Muhammadiyah dan lain-lain. Pada awal perkembangan adopsi gagasan moderenisasi pendidikan Islam ini setidak-tidaknya terdapat dua kecenderungan pokok dalam eksperimentasi organisasi-organisasi Islam di atas. Pertama adalah adopsi sistem dan lembaga pendidikan modern secara hampir menyeluruh. Titik tolak moderenisme pendidikan Islam disini adalah sistem dan kelembagaan pendidikan modern (Belanda), bukan sistem dan lembaga pendidikan Islam tradisional. Eksperimentasi ini terlihat secara jelas dilakukan oleh Abdullah Ahmad dengan Madrasah Adabiyah, yang kemudian diubah menjadi Sekolah Adabiyah (1915). Hanya terdapat sedikit ciri atau unsur kurikulum sekolah (HIS) Adabiyah yang membedakannya dengan sekolah belanda. Selain mengadopsi seluruh kurikulum HIS Belanda, sekolah Adabiyah menambahkan pelajaran agama 2 jan sepekan. Kemudian organisasi Islam yang lain adalah Muhammadiyah. Ia mengadopsi sistem kelembagaan pendidikan Belanda secara cukup konsisten dan menyeluruh, misalnya mendirikan sekolah-sekolah ala belanda sepeti MULO, HIS dan lain-lain. Sementara itu sekolah-sekolah Muhammadiyah membedakan diri dengan sekolah belanda hanya dengan memasukkan pendidikan agama (persisnya dalam istilah Muhammadiyah adalah Met de Qur'an) kedalam kurikulumnya. Karena itu sekolah-sekolah Muhammadiyah sebenarnya lebih tepat disebut sekolah umum plus. Muhammdiyah dalam batas tertentu juga mencoba bereksperimen dengan sistem dan kelembagaan madrasah modern dengan mendirikan madrasah Mu'alimin dan madrasah Mu'alimat. Tetapi sama dengan sistem dan kelembagaan sekolah-sekolahnya, madrasah yang dikembangkan Muhammadiyah ini tidaklah menjadikan sistem dan kelembagaan pendidikan Islam tradisional – apakah surau atau pesantren—sebagai basisnya. Kedua, eksperimen pembaharuan yang bertitik tolak justru dari sistem pendidikan Islam itu sendiri. Disini lembaga pendidikan Islam yang sebenarnya telah ada sejak waktu lama di moderenisasi; sistem pendidikan madrasah dan surau, pondok pesantren, yang memang secara tradisional merupakan kelembagaan pendidikan Islam di moderenisasi misalnya dengan mengadopsi aspek-aspek tertentu dari sistem pendidikan modern, khususunya dalam kandungan kurikulum, tehnik dan metode mengajar dan sebagainya Eksperimen semacam ini pertama kali dilakukan Pesantren Manbaul Ulum, Surakarta tahun 1906. Sebagaimana pesantren lainnya, pesantren ini mempunyai basis pada pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu tradisional Islam, seperti al-Qur'an, hadits, Fiqh, bahasa Arab dan lainya. Juga terdapat mata pelajaran mantiq, aljbar, dan ilmu falaq. Selain itu Pesantren Manbail Ulum juga memasukkan beberapa mata pelajaran modern ke dalam kurikulumnya, seperti membaca (huruf latin) dan menghitung. Eksperimen lain dilakukan oleh H. Abdul Karim Amrullah yang pada tahun 1916 menjadikan surau Jembatan Besi – lembaga pendidikan islam tradisional— sebagai basis untuk pngembangan madrasah modern, yang kemudian lebih dikenal dengan Sumatra Thawalib. Berbarangan dengan itu, Zainuddin Labay al Yunusi mengembangkan Madrasan Diniyah, yang pada awal perkembangannya merupakan "madrasah sore" untuk memberikan pelajaran agama pada murid-murid sekolah Gubernemen. Upaya menjadikan sistem dan lembaga pendidikan pesantren sebagai basis dalam pengembangan sistem dan kelambagaan pendidikan Islam pada era lebih belakang (1926) kembali dilakukan di Pulau Jawa dengan pembentukan Pndok Modern Gontor Ponorogo. Gagasan yang berbeda di belakang pembentukan Pondok Moden adalah kesadaran perlunya moderenisasi sistem dan kelembagaan pendidikan Islam tidak dengan mengadopsi sistem dan kelembagaan pendidikan modern Belanda, melainkan dengan malakukan moderenisasi sistem dan kelembagaan pendidikan idegenous, pesantren. Ini dilakukan karena pesantrenlah yang memilki akar kuat dan mendalam dan lebih dapat diterima oleh banyak masyarakat muslim . Demikian pola pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia sebagian besar memiliki kesamaan dengan pembaruan pendidikan Islam di India abad ke 19 yang dipelopori Akhmad Khan baik motif maupun tujuannya. * Penulis adalah Dosen Fakultas Trabiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, saat ini sedang menyelesaikan Program Pasca Sarjana (S2) Magister Perdamaian dan Resosulusi Konflik Universitas Garahmada (UGM) dan Pascasarjana Magister Managemen (MM) Universitas Islam Indonesia (UII), saat ini sedang menyelesaikan program Doktor Ilmu Ekonomi di UII. Wilayah India Berbeda dengan Turki dan Mesir, pembaharuan pendidikan Islam di India kelihatannya lebih banyak bertujuan menghilangkan diskriminasi pendidikan Islam tradisionalis dengan pendidikan skuler. Pembaharuan pendidikan Islam di India lebih dilatarbelakangi oleh minimnya jumlah ummat Islam –seperlima ummat Hindu di India—yang telah mendapatkan perlakuan tidak baik dari Inggris –saat itu penjajah India--, oleh sebab itu dan dalam rangka menyelematkan harkat, martabat ummat Islam maka perlu dilakukan upaya pembaharuan sikap yang fleksible terhadap penjajah saat itu. 3. Sayyid Akhmad Khan Adapun yang menjadi tokoh pembaharu di India adalah Sayyid Akhmad Khan (1817-1898 M), ia berpendapat bahwa peningkatan kedudukan ummat Islam di India dapat diwujudkan hanya dengan bekerja sama dengan Inggris. Oleh karena itu, Ahmad Khan mengajak ummat Islam India untuk bersikap loyal terhadap Inggris. Satu diantara sekian banyak persoalan ummat Islam India, adalah rendahnya mutu pendidikan. Menurutnya, mutu pendidikan ummat Islam harus ditingkatkan dengan menerapkan sistem modern yang cukup. Oleh karena itu, ia pertama kali mendirikan lembaga pendidikan modern. Lembaga pendidikan yang pertama kali didirikan adalah Sekolah Inggris Muradabab pada tahun 1860 M. Pada tahun 1864 ia mendirikan Scientific Society untuk memperkenalkan sains Barat kepada rakyat India, khususnya ummat Islam India. Pada tahun yang sama juga ia mendirikan Sekolah Modern di Ghazipur, dan pada tahun 1868 ia membentuk Komite Pendidikan di beberapa daerah di India Utara. Seperti halnya kekahawatiran tokoh pembaharu Islam di wilayah lain, akan adanya bahaya kesenjangan antara lembaga pendidikan agama (madrasah) dan sekolah-sekolah sekuler yang diasuh pemerintah Inggris, timbul ide dari Sayyid Akhmad Khan untuk mendirikan satu lembaga pendidikan yang didalamnya mengajarkan ilmu pengetahuan umum juga dalam pengajarannya juga tidak melupakan materi-materi keagmaan sebagaimana yang ada di madrasah. Lembaga pendidikan tersebut yang kemudian disebut Muhammedan Anglo Oriental College (M.A.O.C), berdiri pada tahun 1878 M. Itulah beberapa tokoh dengan segenap sasaran pembaharuannya di bidang pendidikan. Satu upaya pembaharuan pendidikan yang lebih banyak mengadopsi tata cara dan pengetahuan yang datang dari Barat. 4. Muhammad Iqbal a. Riwayat Hidup Muhammad Iqbal berasal dari keluarga golongan menengah di Punjab dan kahir di Sialkot tahun 1867. Untuk meneruskan studi ia kemudian pergi ke Lahore dan belajar disana sampai memperoleh gelar kesarjaan MA. Di tahu 1905 ia pergi ke negara Inggris dan belajar filsafat di Universitas Cambridge. Dua tahun kemudian ia pindah ke Munich Jerman, dan memperoleh gelar Ph.D dalam bidang tasawwuf. b. Pemikiran Pembaharuan Pendidikan Sama dengan pembaharu lainnya, ia berpendapat bahwa kemunduran umat Islam selama 500 tahun dikarenakan kebekuan dalam pemikiran. Hukum dalam Islam telah sampai pada keadaan statis. Untuk memperbaharui Islam di segala bidang (termasuk pendidikan), maka diperlukan sebuah institusi penegak Hukum Islam yang menanungi seluruh umat Islam dalam sebuah naungan negara yang dinamakan Khilafah Islamiyah.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 11:47AM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam. Lahirnya modernisasi atau pembaharuan di sebuah tempat akan selalu beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat itu. Modernisasi atau pembaharuan bisa diartikan apa saja yang belum di pahami, di terima, atau dilaksanakan oleh penerima pembaharuan sesungguhnya lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan keadaan baik dari segi cara, konsep, dan serangkaian metode yang bias diterapkan dalam rangka menghantarkan keadaan yang lebih baik. Dengan demikian, kalau kita kaitkan dengan pembaharuan pendidikan Islam akan memberi pengertian bagi kita, sebagai suatu upaya melakukan proses perunahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan pendidikan Islam dari yang tradisional (ortodox) kearah yang lebih rasional, dan professional sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu. B. Hal–hal Yang Melatar Belakangi Pembaharuan Pendidikan Islam. Terpuruknya nilai–nilai pendidikan dilatar belakangi oleh kondisi internal Islam yang tidak lagi menganggap ilmu pengetahuan umum sebagai satu kesatuan ilmu yang hareus diperhatikan. Selanjutnya, ilmu pengetahuan lebih banyak diadopsi bahkan dimanfaatkan secara komprehensif oleh barat yang pada waktu itu tidak pernah mengenal ilmu pengetahuan. Secara garis besar ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses pembaharuan pendidikan Islam. Pertama faktor internal yaitu, faktor kebutuhan pragmatis umat Islam yang sangat memerlukan satu system pendidikan Islam yang betul – betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia – manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada Allah. Kedua faktor eksternal adanya kontak Islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan phragmatik umat islam untuk belajar secara terus menerus kepada barat, sehingga ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir. C. Masa Pembaharuan Pendidikan Islam. Setelah warisan filsafat dan ilmu pengetahuaan islamsiterima oleh bangsa Eropa dan umat Islam sudah tidak memperhatikannya lagi maka secara berangsur-angsur telah membangkitkan kekuatan di Eropa dan menimbulakn kelemahan dikalangan umat Islam. Secara berangsur tetapi pasti. Kekuasan umat Islam ditunjukan oleh kekuasan bangsa Eropa, dan terjadilah penjajahan di mana-mana di seluruh wilayah yang pernah di kuasai oleh kekuasan Islam. Eksploitasi kekayaan dunia Islam oleh bangsa Eropa semakin memperlemah kedudukan kaum muslimin dalam segala segi kehidupannya. Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketertringgalan kaum muslimin dari bengsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan, telah timbul mulai abad ke 11 H/ 17 M dengan kekalahan yang diderita oleh kerajaan Turki Usmani dalam peperangan dengan Negara eropa. Mereka mulai memperhatikan kemajuan yang dicapai oleh Eropa, pertama Prancis yang merupakan pusat kemajuan Eropa pada masa itu.dan di kirim duta-duta untuk mempelajari kemajuan Eropa, terutama dibidang militer dan kemajuaan ilmu pengetahuan. Dalam bidang pengembengan ilmu pengetahuaan ilmu modern dari barat, untuk pertama kali dalam dumia islam di buka suatu percetakan di istambul pada tahun 1727 M. dan juga di adakan percetakan Al-Qur'an, dan ilmu pengetahuan agama yang lainnya juga. Penduduk Mesir oleh Napoleon Bonaparte tahun 1798 M, adalah merupakan tonggak sejarah bagi umat Islam untuk mendapatkan kembali kesadaran akan kelamahan mereka. Ekspedisi Napoleon tersebut bukan hanya menunjukan akan kelamahan umat Islam. Tetapi juga sekaligus menunjukan kebodohan mereka. Dalam ekspedisi itu Napoleon membawa sepasukan tentara dan para ilmuan dengan seperangkat peralatan ilmiah. Untuk mengadakan penelitian di Mesir. Eksploitasi dan intervensi barat lama kalamaan menyadarkan akan keterbelakangan umat Islam. Mereka sadar kuatnya control barat terhadap mereka terhadap kemajan modern yang di miliki oleh barat. Inilah yang menyadarkan mereka dari keterbelakangan mereka dan kelemahannya. Sehingga timbul usaha pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang di pelopori oleh penguasa, kaum bangsawan, elit, dan intelegensia. 1. Pola–pola Pembaharuan Pendidikan Islam Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern dibarat pada dasarnya mereka berpandangan bahwa sumber kekuatan dan kesejahteraan hidup yang dialami oleh barat adalah sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang mereka capai. Perkembangan dari ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah berkembang didunia Islam. Atas dasar demikian, maka untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat Islam, sumber kekuatan dan kesejahteraan tersebut harus dikuasai kembali. Dalam hal ini, usaha pembaharuan pendidikan Islam adalah dengan jalan mendirikan sekolah – sekolah dengan pola sekolah barat, baik system maupun isi pendidikannya. Di samping itu pengiriman pelajar –pelajar kedunia barat terutama Prancis untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembaharuan pendidikan dengan pola barat ini mulanya timbuldi Turki Usmani pada akhir abad ke 11 H/17 M setelah mengalami kalah perang dengan berbagai Negara Eropa timur pada masa itu. Sultan Mahmud II ( yang memerintah di Turki Usmani 1807-1839 M), adalah pelopor pembaharuan pendidikan di Turki. Usaha pembaharuan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud II tersebut diuraikan oleh Harun sebagai berikut: ialah perubahan dalam bidang pendidikan. Madrasah adalah merupakan satu-satunya lembaga yang ada di kerajaan Usman. Gerakan Pembaharuan Pendidikan Islam Yang Berorientasi. Pada sumber Islam yang murni, pola ini berpandangan bahwa sesungguhnya Islam itu sendiri merupakan sumber bagi kemajuan dan perkembangan peradaban dan ilmu pengaetahuan modern. Menurut analisa mereka,diantara sebab-sebab kelemahan umat Islam adalah karena mereka tidak menjalankan perintah agama Islam secara semestinya. Pola pembaharuan ini telah dirintis oleh Mahmud Bin Andul Al Wahab, kemudian dicanangkan kembali oleh Jalalludin Al Afgani dan Muhamad Abduh (akhir abad 19 M). untuk interprestasi diperlukan ijtihad dan kerenanya pintu ijtihad harus dibuka. Harun Nasution dalam menjelaskan pemikiran Muhammad Abduh dalam pembaharuan pendidikan di Mesir menyatakan sebagai berikut.: ia juga memikirkan sekolah – sekolah pemerintah yang telah didirikan untuk mendidik tenaga – tenaga yang perlu bagi mesir dalam lapangan administrasi militer, kesehatan, perindustrian, pendidikan dan sebagainya. Selain itu jumlah sekolah – sekolah pemerintah yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pendidikan oleh sebab itu, golongan pembaharu memerlukan bergerak dibidang pendidikan . Demi memperbaiki mutu pendidikan Abdulah Ahmad memasukan empat orang guru berbangsa belanda disamping dua orang Indonesia yang memiliki ijazah His pertama yang di dirikan oleh organisasi Islam. Setahun berikutnya mendapat subsidi penuh dari Gubernur. Selain itu Sultan Mahmud II juga mengirim siswa-siswa ke Eropa untuk memper dalam ilmu pengetahuan dan teknologi langsung dari sumber pengembangannya. Muhammad Ali Pasya dalam rangka memperkuat kedudukannya dan sekaligus melaksanakan pembaharuan pendidikan di Mesir mengadakan pembaharuan dengan jalan mendirikan sekolah yang meniru system pendidikan dan pengajaran barat dengan memasukkan ilmu pengetahuan modern ke dalam Al-Azhar dan dengan memperkuat didikan agama di sekolah-sekolah pemerintah, jarang yang memisah golongan ulama dari golongan ahli ilmu modern akan dapat diperkecil. Usaha Pembaharuan Pendidikan Yang Berorientasi Pada Nasionalisme. Rasa nasionalisme timbul bersamaan dengan perkembangannya pada kehidupan modern dan dimulai dari barat. Islam menghadapi kenyataan bahwa mereka terdiri dari berbagai bangsa yang berbeda latar belakang dan sejarah perkembangan kebudayaannya. Disamping itu, adanya keyakinan dikalangan pemikir pembaharuan dikalangan umat Islam, bahwa pada hakekatnya ajaran Islam bisa diterapkan dan sesuai dengan segala zaman dan tempat. 2. Tokoh dan Sasaran Pembaharuan Pendidikan Islam. Tokoh pembaharuan pendidikan Islam bercorak modernis. Sejalan dengan pembahruan pendidikan Islam penuh dilakukan pada 3 wilayah kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani, Mesir, India. a). Wilayah Turki Pembaharuan pendidikan didunia Islam dimulai dikerajaan Turki Usmani. Faktor yang melatar belakangi gerakan pembaharuan bermula dari kekalahan-kekalahan kerajaan Usmani dalam peperangan dengan Eropa. Adapun tokoh yang mencoba melakukan upaya tersebut ialah : Sultan Ahmad III. Adanya kekalahan yang dialami kerajaan Turki Usmani menyebabkan Sultan Ahmad III prihatin dan melakukan intropeksi, dengan melakukan pengiriman duta ke Eropa untuk mengamati perkembangan barat. Dengan mendirikan sekolah teknik militer, mendirikan percetakan untuk mempermudah Access buku pengetahuan. Upaya ini dilakukan sampai beliau wafat dan kemudian digantikan oleh Sultan Mahmud II. Sultan Mahmud II. Sultan Mahmud II merupakan kelanjutan dari Sultan Ahmad III. Pembaharuan yang dilakukan dengan memperbaiki system pendidikan madrasah dengan memasukkan ilmu pengetahuan umum. Kemudian mendirikan model disekolah barat. b). Wilayah Mesir Tokoh yang melakukan upaya pembaharuan khususnya pendidikan adalah Muhammad Ali Pasya dan Muhammad Abduh M. Ali Pasya. Ia mendirikan kementrian pendidikan dan lembaga pendidikan, membuka sekolah teknik , kedokteran, pertambangan, mengirin siswa untuk belajar kenegri barat. Gerakan pembaharuan memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi barat kepada umat Islam. M. Abduh. Melakukan pembaharuan pendidikan di Al-Azhar dengan memasukkan ilmu modern. Mendirikan komite perbaikan administrasi Al-Azhar tahun 1895, melaksanakan pembaharuan administratif yang bermanfaat. c). Wilayah India. Pembaharuan pendidikan Islam di India bertujuan menghilangkan diskriminasi pendidikan Islam tradisionalis dengan pendidikan sekuler. Adapun yang menjadi tokoh pembaharuan di India Sayyid Akhmad Khan (1817 – 1898 M). Ia berpendapat bahwa peninggkatan kedudukan umat Islam di India dapat diwujudkan dengan bekerjasama dengan Inggris. Kemudian mendirikan lembaga pendidikan, sekolah Inggris mudarabbah 1864. kemudian mendirkan pula Scientific Society, mendirikan lembaga pendidikan yang didalamnya ilmu pengetahuan umum. Itulah beberapa orang tokoh pembaharuan yang banyak mengadopsi tata cara dan pengetahuan yang datang dari barat. 3. Dualisme Sistem Pendidikan Islam Sebagai akibat dari usaha pembaharuan pendidikan Islam dalam rangaka untuk mengjar kekurangan dan ketinggalan dari dunia barat dalam segala aspek kehidupan, maka terdapat kecendruangan adanya dualisme dalam sisten pendidikan Islam. Usaha pendidikan modern yang berorientasi pada tiga pola pemikiraan (Islam murni, barat, dan nasionalisme) yang mengambil pola system pendidikan barat dengan menyesuaikan Islam dan kepentingan nasional. Sistem pendidikan modern, dilaksnakan pemerintah untuk memenuhi tenaga ahli untuk kepentingan pemerintah dengan menggunakan kurikulum dan mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Sedangkan sisten pendidikan tradisional, tetep mempertahankan kurikulum tradisional yang hanya memberikan pemdidikan dan pengarahan keagamaan pada madrasah dan pondok pesantren. Dualisme dan pola pendidikan ini yang mewarnai pendidikan Islam di Negara Islam di zaman modern. Usaha pendidikan untuk memadukan antara kedua sistem itu telah diadakan dengan jalan memasukkan kurikulum ilmu pengetahuan modern kedalam system pendidikan tradisonal yang berangsur-angsur mengarah kesistem pendidikan modern. DAFTAR PUSTAKA Http:// fauzanma-fitku in Jakarta. Blogspot. Com/2009/04/Pembaharuan Pendidikan Islam.html Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos,1999 Harun nasution, Pembaharuan Dalam Islam, bulan bintang Jakarta. 1982. Asraha Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos Cet. 1. 1999. Azra Azyumardi."Surau Ditengah Krisis, Pesantren Dalam Perspektif Masyarakat" Jakarata: P3m.1985. ndia: Sir Sayyid Ahmad Khan dan Muhammad Iqbal Sir Sayyid Ahmad Khan (1817-1898) adalah pemikir yang paling menonjol yang menyerukan "saintifikasi" masyarakat Muslim. Seperti halnya dengan al-Afghani, ia menyerukan Muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Tetapi lebih jauh dari al-Afghani ia melihat adanya "kekuatan yang membebaskan" dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Di antara "kekuatan pembebas" itu adalah penjelasan peristiwa dengan sebab-sebab terdekatnya, yang bersifat fisik-materiil. Di Barat nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari takhayul dan cengkeraman kekuasaan Gereja. Kini, dengan semangat yang sama, Ahmad Khan merasa wajib "membebaskan" Muslim dengan melenyapkan unsur supranatural – yang "tak ilmiah" – dari al-Qur'an. Ia amat serius dengan upayanya ini, hingga menciptakan sendiri metode penafsiran al-Qur'an baru. Hasilnya adalah "teologi baru" yang memiliki karakter "ilmiah". Generasi setelah Sir Sayyid, di awal abad ke-20, adalah Mohammad Iqbal (1877-1938), salah seorang Muslim pertama di anak benua India yang sempat mengkaji pemikiran Barat modern dan mempunyai akses yang mendalhttp://ahmadsamantho.wordpress.com/2008/03/31/islam-dan-ilmu-pengetahuan/am pada tradisi intelektual Islam. Kedua hal inilah yang muncul dari karya utamanya, The Reconstruction of Religious Thought in Islam (Pembangunan Kembali Pemikiran Keagamaan dalam Islam) diterbitkan tahun 1930. Dengan penggunaan istilah reconstruction (pembangunan kembali) tujuan utama Iqbal telah tergambar. Reconstruction berarti mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern, untuk konsumsi generasi baru Muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat Barat abad ke-20. "Bahasa modern" pun berarti bahasa konseptual yang terbentuk akibat perkembangan tersebut. Kepeduliannya sama dengan pendahulunya, Sir Sayyid, karena keduanya menghadapi masalah yang sama. Tetapi sementara Sir Sayyid mengupayakan pemecahan apologetis – dengan menunjukkan kesesuaian ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan dan filsafat modern, hingga ke tingkat perumusan ulang teologi Islam – Iqbal bergerak lebih jauh. Ia menerima ilmu pengetahuan modern lebih dari sekadar sebagai alat, tanpa merasa harus menerima nilai-nilai Barat. Ia menunjukkan bahwa kesesuaian agama, khususnya Islam, dengan ilmu pengetahuan tak hanya ada pada permukaan dan tak pula hanya menyangkut penemuan mutakhir ilmu pengetahuan. Aaktivitas ilmuwan adalah sebentuk ibadah. Karena itulah sampai tingkat tertentu, ilmu pengetahuan memiliki tujuan yang sama dengan agama, yakni pencapaian Kenyataan Sejati. Baginya ruh Islam yang anti-klasik – yang menekankan pada hal-hal yang kongkrit, seperti yang tampak dalam revolusi intelektual melawan tradisi abstrak Yunani di masa awal perkembangan filsafat Islam – adalah serupa dengan ruh yang melahirkan ilmu pengetahuan modern. Namun, meskipun bertujuan sama, ilmu pengetahuan hanya berurusan dengan struktur sesuatu, dan tak mampu berbicara tentang hakikat akhir dari segala sesuatu yang memiliki struktur itu. Untuk itu, teori ilmu pengetahuan perlu ditafsirkan untuk membantu menjelaskan gagasan filosofis yang berbicara tentang Kenyataan Sejati. Sementara ilmu pengetahuan sendiri, dalam anggapan Iqbal, yang bertentangan dengan kecenderungan banyak ilmuwan modern, tak dapat menciptakan teori yang selengkapnya menggambarkan realitas. Ini karena ilmu pengetahuan adalah "kumpulan pandangan yang sepotong-sepotong tentang realitas." Tak berhenti di sini, Iqbal menunjukkan penguasaannya atas teori-teori fisika mutakhir masa itu dengan menunjukkan bagaimana pandangan ilmuwan seperti Einstein dan Heisenberg mesti ditafsirkan untuk mendapat gambaran utuh tentang realitas. Tujuan akhirnya, membangun suatu teologi rasional yang memanfaatkan temuan ilmu pengetahuan tentang realitas alam. Iqbal tidak menganggap ilmu pengetahuan

     

 tauhid - Social Mention: ♥♥ DOA KAMI PARA WANITA ♥♥ Kami menundukkan kepala. Bertasbih dan bertakbir, juga tak henti beristighfar. Kami tak akan berhenti berdoa kepada ALLAH, semoga Daulah Al Quran dapat tegak kembali di Bumi Afghan. Kami berdoa kepada_MU, Wahai Yang Maha Kuat! sesungguhnya kami lemah Kami berdoa kepada_MU, Wahai Yang Maha Kaya! sesungguhnya kami miskin papa Kami berdoa kepada_MU, Wahai Sang Penunjuk Jalan! sesungguhnya kami ini bodoh tersesat Kami berdoa kepada_MU, Wahai Pemilik Kekuasaan! sesungguhnya kami orang tertindas di bumi Agar Engkau melimpahkan kemenangan bagi Ahlul Haq dan Ahlu Tauhid Agar Engkau persatukan shaf Mujahidin dan mengokohkan barisan mereka Agar Engkau menyertai para Ghazi yang berjuang Ya ALLAH tepatkan bidikan mereka Ya ALLAH tepatkan bidikan mereka Ya ALLAH jagalah Mujahidin dan persatukan hati mereka. Ya ALLAH berilah pengawalan kepada mereka ketika mata-mata tengah tertidur. Kami menunggu cemas, akan kembalinya Daulah yang ditegakkan di atas pucuk-pucuk tombak. Kami mohon ampun kepada_MU Ya ALLAH karena lemahnya iman kami dan sikap duduk diam kami Betapa malangnya kami, kaum qoidun ini Ya ALLAH bukakan jalan bagi kami para Wanita....
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 11:57AM  

    tauhid - Social Mention
     
     
     
    ♥♥ DOA KAMI PARA WANITA ♥♥ Kami menundukkan kepala. Bertasbih dan bertakbir, juga tak henti beristighfar. Kami tak akan berhenti berdoa kepada ALLAH, semoga Daulah Al Quran dapat tegak kembali di Bumi Afghan. Kami berdoa kepada_MU, Wahai Yang Maha Kuat! sesungguhnya kami lemah Kami berdoa kepada_MU, Wahai Yang Maha Kaya! sesungguhnya kami miskin papa Kami berdoa kepada_MU, Wahai Sang Penunjuk Jalan! sesungguhnya kami ini bodoh tersesat Kami berdoa kepada_MU, Wahai Pemilik Kekuasaan! sesungguhnya kami orang tertindas di bumi Agar Engkau melimpahkan kemenangan bagi Ahlul Haq dan Ahlu Tauhid Agar Engkau persatukan shaf Mujahidin dan mengokohkan barisan mereka Agar Engkau menyertai para Ghazi yang berjuang Ya ALLAH tepatkan bidikan mereka Ya ALLAH tepatkan bidikan mereka Ya ALLAH jagalah Mujahidin dan persatukan hati mereka. Ya ALLAH berilah pengawalan kepada mereka ketika mata-mata tengah tertidur. Kami menunggu cemas, akan kembalinya Daulah yang ditegakkan di atas pucuk-pucuk tombak. Kami mohon ampun kepada_MU Ya ALLAH karena lemahnya iman kami dan sikap duduk diam kami Betapa malangnya kami, kaum qoidun ini Ya ALLAH bukakan jalan bagi kami para Wanita....
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100004722969663&v=wall&story_fbid=246522428848521
    Nov 20th 2013, 11:51
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GrgmBy

     

 Abu Abdullah - Social Mention: Mahfuz : Pengerusi baru BSN 'kambing hitam' kabinet Oleh : AFIX REDZUAN KUALA LUMPUR 19 NOV : Ahli Parlimen Pokok Sena, Datuk Mahfuz Omar menggesa kerajaan menjelaskan pelantikan pengerusi baru Bank Simpanan Nasional (BSN), Tan Sri Abu Bakar Abdullah yangitamatkan perkhidmatan sebagai Ketua Pengarah Perkhidmatan Awam, pada Julai 2012. Katanya, pelantikan itu menimbulkan persoalan berkenaan cerita sebenar di sebalik penamatan khidmat Abu Bakar susulan kegagalan Skim Baru Perkhidmatan Awam (SBPA) ketika itu. mahfuz parlimen 01Mahfuz berkata, timbul tanda tanya atas pelantikan Abu Bakar sebagai Pengerusi BSN untuk tempoh tiga tahun, berkuat kuasa pada 1 Mac lalu. "Saya ingat ada yang tidak kena dalam proses tindakan dan pelantikan beliau. Kalau beliau bersalah atas tatatertib, bagaimana kita boleh mengharapkannya jadi pengerusi bank. "Sebab itu, kerajaan perlu perjelaskan atas kelayakan apa Abu Bakar dilantik menjadi Pengerusi BSN kerana membabitkan pengurusan wang," katanya pada sidang media di lobi Parlimen, di sini, semalam. Beliau menimbulkan persoalan itu selepas Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Seri Shahidan Kassim menjelaskan kepadanya penamatan khidmat Abu Bakar dilakukan "demi kepentingan awam". Shahidan dalam jawapan bertulis kepada Mahfuz menyatakan penamatan dibuat secara teratur dan mengikut prosedur dan peraturan di bawah Peraturan 49 Peraturan-peraturan Pegawai Perkhidmatan Awam (Kelakuan dan Tatatertib) 1993 dan Perlembagaan Persekutuan. Mahfuz berkata, jika diteliti peraturan dinyatakan Shahidan itu sebenarnya membabitkan kesalahan yang dianggap serius dan kebiasaannya mereka disabitkan tidak layak mendapat pencen. Sebelum ini, Mahfuz pernah membangkitkan isu penamatan Abu Bakar yang disifatkan menjadi 'kambing hitam' dalam kegagalan pelaksanaan SBPA yang diputuskan kabinet. -NFN-
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:48PM  

    Abu Abdullah - Social Mention
     
     
     
    Mahfuz : Pengerusi baru BSN 'kambing hitam' kabinet Oleh : AFIX REDZUAN KUALA LUMPUR 19 NOV : Ahli Parlimen Pokok Sena, Datuk Mahfuz Omar menggesa kerajaan menjelaskan pelantikan pengerusi baru Bank Simpanan Nasional (BSN), Tan Sri Abu Bakar Abdullah yangitamatkan perkhidmatan sebagai Ketua Pengarah Perkhidmatan Awam, pada Julai 2012. Katanya, pelantikan itu menimbulkan persoalan berkenaan cerita sebenar di sebalik penamatan khidmat Abu Bakar susulan kegagalan Skim Baru Perkhidmatan Awam (SBPA) ketika itu. mahfuz parlimen 01Mahfuz berkata, timbul tanda tanya atas pelantikan Abu Bakar sebagai Pengerusi BSN untuk tempoh tiga tahun, berkuat kuasa pada 1 Mac lalu. "Saya ingat ada yang tidak kena dalam proses tindakan dan pelantikan beliau. Kalau beliau bersalah atas tatatertib, bagaimana kita boleh mengharapkannya jadi pengerusi bank. "Sebab itu, kerajaan perlu perjelaskan atas kelayakan apa Abu Bakar dilantik menjadi Pengerusi BSN kerana membabitkan pengurusan wang," katanya pada sidang media di lobi Parlimen, di sini, semalam. Beliau menimbulkan persoalan itu selepas Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Seri Shahidan Kassim menjelaskan kepadanya penamatan khidmat Abu Bakar dilakukan "demi kepentingan awam". Shahidan dalam jawapan bertulis kepada Mahfuz menyatakan penamatan dibuat secara teratur dan mengikut prosedur dan peraturan di bawah Peraturan 49 Peraturan-peraturan Pegawai Perkhidmatan Awam (Kelakuan dan Tatatertib) 1993 dan Perlembagaan Persekutuan. Mahfuz berkata, jika diteliti peraturan dinyatakan Shahidan itu sebenarnya membabitkan kesalahan yang dianggap serius dan kebiasaannya mereka disabitkan tidak layak mendapat pencen. Sebelum ini, Mahfuz pernah membangkitkan isu penamatan Abu Bakar yang disifatkan menjadi 'kambing hitam' dalam kegagalan pelaksanaan SBPA yang diputuskan kabinet. -NFN-
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000440808325&v=wall&story_fbid=709167162441304
    Nov 20th 2013, 13:42
     
    Oleh : AFIX REDZUAN KUALA LUMPUR 19 NOV : Ahli Parlimen Pokok Sena, Datuk Mahfuz Omar menggesa kerajaan menjelaskan pelantikan pengerusi baru Bank Simpanan Nasional (BSN), Tan Sri Abu Bakar Abdullah yangitamatkan perkhidmatan sebagai Ketua Pengarah Perkhidmatan Awam, pada Julai
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/b8dhV2

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 11:34AM  

    We, the Revolutionaries of this Ummahs Facebook-Pinnwand
     
    We, the Revolutionaries of this Ummahs Facebook-Pinnwand
     
    Hizb ut Tahrir Australia's 2013 Annual Conference entitled "Intervention in the...
    http://www.facebook.com/photo.php?fbid=445428572230543&set=a.395436133896454.1073741828.395378450568889&type=1
    Nov 19th 2013, 11:11
     
    Hizb ut Tahrir Australia's 2013 Annual Conference entitled "Intervention in the Muslim Community"

    "After the first world war, we lost a great battle... We lost our identity as an Ummah. Muslims became strangers in their own lands. Islam became strange in the Muslim lands."

    - Ust. Abu Anas Ismail Alwahwah at the intervention in the Muslim community conference.

    #imccon13
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/wvvRVF

     

 scharia - Social Mention: Abdul-Ahmad Rashid schreibt dazu: "Es ist also durchaus politisch brisant, wenn Khorchide für eine Theologie eintritt, „die das Verhältnis zwischen Gott und Mensch als dialogisches Freiheitsverhältnis bestimmt". An ihr arbeitet, sehr viel brisanter noch, Khorchide auch in seinem kürzlich erschienen Buch weiter: „Scharia – der missverstandene Gott", das einen „Weg zu einer modernen islamischen Ethik" weisen will (Herder, Freiburg 2013, 232 S., 18,99 Euro). Der entscheidende Punkt für ihn ist, dass Scharia kein bloßes Rechtssystem ist, sondern den Weg des Menschen zu Gott beschreiben will: „Es ist der Weg des Herzens". Er kämpft damit gegen „eine Reduktion des Islams auf juristische Aspekte" und wirft implizit der herkömmlichen Theologie und den Verbänden eben dies vor."
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 10:32AM  

    scharia - Social Mention
     
     
     
    Abdul-Ahmad Rashid schreibt dazu: "Es ist also durchaus politisch brisant, wenn Khorchide für eine Theologie eintritt, „die das Verhältnis zwischen Gott und Mensch als dialogisches Freiheitsverhältnis bestimmt". An ihr arbeitet, sehr viel brisanter noch, Khorchide auch in seinem kürzlich erschienen Buch weiter: „Scharia – der missverstandene Gott", das einen „Weg zu einer modernen islamischen Ethik" weisen will (Herder, Freiburg 2013, 232 S., 18,99 Euro). Der entscheidende Punkt für ihn ist, dass Scharia kein bloßes Rechtssystem ist, sondern den Weg des Menschen zu Gott beschreiben will: „Es ist der Weg des Herzens". Er kämpft damit gegen „eine Reduktion des Islams auf juristische Aspekte" und wirft implizit der herkömmlichen Theologie und den Verbänden eben dies vor."
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=1616601971&v=wall&story_fbid=10200689181344715
    Nov 20th 2013, 08:51
     
    Wer darf den Islam an deutschen Universitäten lehren? Wer kann den Koran richtig auslegen? Ein Überblick über den Stand der Debatte über die Reform des Islam.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/s5JjkG

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 07:46AM  

    Masallah - Social Mention
     
     
     
    İtiraf Ediyorum.. ♂ Erkek Sevgilim benden uzakta onu çok sık görmesemde biz birbirimizi delliler gibi seviyoruz.ve ona bir anlık bile olsa sadakatsizlik yapmadım.onun yanına gideceğim günleri iple çekiyorum.birbirimizi idare etmeyi çok iyi başarıyoruz.birbirimiz için çok büyük fedakarlıklarda bulunduk ama karşılığını böyle alıyoruz.herkes acısını yazmış bende iyi birşeyler yazayım dedim yani her zaman sevgi için fedakarlık yapınca kötü sonuçlar olmuyor.. Rumuz: maşallah deyin:)
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=451615878219316&v=wall&story_fbid=607761542604748
    Nov 20th 2013, 07:33
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/DcJ54y

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 07:43AM  

    allahuakbar - Social Mention
     
     
     
    Siapakah Ahmad Ammar Ahmad Azam? Mungkin ramai yang tertanya2 tentang siapa pemuda yang dimaksudkan dlm video yg aku post sebelum ni..ikuti serba sedikit kisah beliau...semoga menjadi inspirasi kepa kita..AL-FATIHAH untuk beliau..
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=184427624919303&v=wall&story_fbid=741962475832479
    Nov 20th 2013, 07:33
     
    Siapakah Ahmad Ammar Ahmad Azam? Mungkin ramai yang tertanya2 tentang siapa pemuda yang dimaksudkan. video berkaitan Ammar banyak dikongsikan di laman-laman
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:57AM  

    Abu Adam - Social Mention
     
     
     
    يلا يا جدعان حننزل كلنا نستمتع بيوم مع بعض عشان خاطر نتفسح نعمل رياضه نشوف اثار فى بلدنا وننشط السياحة وندعم اقتصاد مصر على فكرة اتنين جنيه حق تذكرة القلعه تمن سندوتش لكن مع العدد يفرق اوى مع مكان سياحي عايزين الناس بره مصر تحس اد ايه بنحب بلدنا
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=732884375&v=wall&story_fbid=10151979186084376
    Nov 20th 2013, 09:32
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/YVt0FM

     

 islam fatwa - Social Mention: Mencari Hari Baik Menurut Islam?? Bag.1 Jika anda bingung mententukan hari pernikahan secara Islami maka ada baiknya anda membaca artikel pernikahan berikut ini yang di kutip dari berbagai sumber, silahkan pahami lagi mengenai pemilihan hari baik pernikahan menurut Islam dengan membaca artikel di bawah ini : Pernikahan adalah satu ikatan yang membukakan banyak tabir keharamaan di antara dua insan, dan merubahnya menjadi ladang ibadah yang penuh barakah, halal dan syar'i. Bersentuhan antara dua insan nonmuhrim yang pada awalnya haram, setelah melewati ritual pernikahan menjadi halal. Jika sebelum terikat pernikahan, memandang atau saling memandang adalah perbuatan yang diharamkan, maka setelah melewati prosesi pernikahan akan menjadi ibadah yang dibutuhkan dan sangat dianjurkan. Pernikahan adalah pembuka gerbang kehalalan bagi dua insan. Maka, jagalah pernikahan dengan segala kesuciannya, jangan nodai pernikahan dengan perkara-perkara yang dimurkai oleh Allah swt. Syirik merupakan salah satu dosa terbesar yang tidak dapat diampuni oleh Allah swt, kecuali dengan sebenar-benarnya taubat kepada Allah swt. Namun, banyak sekali perbuatan-perbuatan syirik yang dilakukan seorang muslim dalam kehidupan sehari-harinya. Ada yang sudah tahu namun menutup telinga, dan ada juga yang terjerumus tanpa sepengetahuannya. Salah satu tradisi bernilai syirik yang masih terus hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat muslim saat ini adalah "mencari atau menanyakan hari baik" kepada orang tertentu (yang diyakini mengerti atau dapat meramal) untuk melangsungkan pernikahan. Perlu diketahui, bahwa menanyakan hari baik untuk melangsungkan pernikahan merupakan salah satu bentuk syirik kepada Allah swt. Datang kepada orang tua, yang dituakan, tokoh masyarakat, atau kyai untuk bertanya dan mencari hari baik merupakan salah satu perbuatan syirik, karena mengandung unsur meramal. Ini sama artinya dengan mendatangi atau meminta bantuankepada TUKANG RAMAL atau DUKUN. Biasanya, hari dan tanggal lahir kedua calon pengantin dihitung-hitung atau diterawang lebih dahulu, dilihat dari primbon dan sebagainya. Kemudian hasil terawangan menyatakan bahwa pernikahan harus dilaksanakan pada hari dan tanggal sekian, jika pernikahan dilaksanakan pada hari-hari yang lain akan mendatangkan musibah, misalnya kematian salah satu pengantin, rezeki keluarganya akan sempit, keluarga sakit-sakitan, rumah tangganya akan berantakan, dan sebagainya. Hal ini tentu saja sudah mengarah kepada syirik. Percaya dan menjalankan perbuatan ini sama artinya dengan mengatakan bahwa dukun atau tukang ramal itu adalah lebih baik, lebih mengerti, lebih kuasa, dan lebih hebat dari Allah swt. Dengan mempercayai dan menjalankan perbuatan tersebut, sama saja kita telah mengatakan bahwa perhitungan dan ucapan tukang ramal, dukun, dan primbon itu adalah lebih baik dari pada Al Quran. Dalam hal ini, orang tua tempat bertanya tentang hari baik itu sudah dikategorikan sebagai seorang DUKUN. Mengenai siapakah yang dapat disebut sebagai dukun, Ibnul Atsir t mengatakan: "Dukun adalah seseorang yang selalu memberikan berita tentang perkara-perkara yang belum terjadi pada waktu mendatang dan mengaku mengetahui segala bentuk rahasia. Memang dulu di negeri Arab banyak terdapat dukun seperti syiqq, sathih dan selainnya. Di antara mereka (orang Arab) ada yang menyangka bahwa dukun itu adalah para pemilik jin yang akan menyampaikan berita-berita kepada mereka. Di antara mereka ada pula yang menyangka bahwa dukun adalah orang yang mengetahui perkara-perkara yang akan terjadi dengan melihat kepada tanda-tandanya. Tanda-tanda itulah yang akan dipakai untuk menghukumi kejadian-kejadian seperti melalui pembicaraan orang yang diajak bicara atau perbuatannya atau keadaannya, dan ini mereka khususkan istilahnya dengan tukang ramal, Seperti seseorang mengetahui sesuatu yang dicuri dan tempat barang yang hilang dan sebagainya." (An-Nihayah fii Gharibil Hadits, 4/214) Sedangkan Al-Lajnah Ad-Da`imah (Lembaga Fatwa Kerajaan Arab Saudi) mengatakan: "Dukun adalah orang yang mengaku mengetahui perkara-perkara ghaib atau mengetahui segala bentuk rahasia batin. Mayoritas dukun adalah orang-orang yang mempelajari bintang-bintang untuk mengetahui kejadian-kejadian (yang akan terjadi) atau mereka mempergunakan bantuan jin-jin untuk mencuri berita-berita. Dan yang semisal mereka adalah orang-orang yang mempergunakan garis di tanah, melihat di cangkir, atau di telapak tangan atau melihat buku untuk mengetahui perkara-perkara ghaib tersebut." (Fatawa Al-Lajnah Ad-Da`imah, 1/393-394) Tidak ada seorang manusiapun di dunia ini yang dapat melihat hal-hal yang ghaib (masa depan adalah salah satu perkara yang ghaib). Bahkan Rasulullah saw, manusia termulia, kekasih Allah swt yang Maha Mengetahui yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi saja tidak pernah meramal atau meminta diramalkan mengenai masa depannya, lalu bagaimana mungkin manusia yang penuh dengan dosa seperti kita ini dapat melakukannya? ("Katakanlah : Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku (pula) menolak kemudlaratan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudlaratan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (QS. Al A'raaf : 188).) Dan satu hal yang perlu kita yakini adalah, seberapapun besar usaha seseorang (dukun atau tukang ramal) untuk memberikan hari baik kepada seseorang, jika memang Allah swt hendak memberikan musibah kepadanya, maka tidak akan ada yang mampu untuk menghindar ataupun selamat darinya. "Dimana kamu berada kematian akan mengejarmu kendatipun kamu berada dalam benteng yang kokoh ". (An-Nissa : 78) Di ayat lain, Allah juga berfirman: "Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya akan menemui kamu kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang gaib dan yang nyata lalu diberikan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan ". (QS. Al Jumua'ah : 8) Untuk lebih meyakinkan mengenai haramnya perdukunan atau peramalan, berikut kami berikan beberapa dalil yang terkait: "Katakan bahwa tidak ada seorangpun yang ada di langit dan di bumi mengetahui perkara ghaib selain Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan." (QS. An Naml : 65) "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang didaratan dan dilautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)". (QS. Al An'am : 59) "Jika Allah memintakan sesuatu kemudlaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya melainkan Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan Dialah Yang Berkuasa atas sekalian hamba-Nya, dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui". (QS. Al An'am : 17-18) "Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w , beliau bersabda:'Barangsiapa yang mendatangi kahin (dukun)) dan membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad s.a.w." (HR. Abu Daud). "Dikeluarkan oleh empat Ahlus Sunan dan disahihkan oleh Al-Hakim dari Nabi saw dengan lafaz: 'Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun dan membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad saw ." "Dari Imran bin Hushain ra.,dia berkata: 'Rasulullah s.aw bersabda: 'Bukan termasuk golongan kami yang melakukan atau meminta tathayyur (menentukan nasib sial berdasarkan tanda-tanda benda,burung dan lain-lain), yang meramal atau yang meminta diramalkan, yang menyihir atau meminta disihirkan dan barangsiapa mendatangi peramal dan membenarkan apa yang ia katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad saw ." (HR. Al-Bazzaar,dengan sanad jayyid). "Orang yang mendatangi tukang ramal (paranormal) kemudian ia bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam". (HR. Muslim dan Ahmad, dari sebagian isteri Nabi [Hafshah]) "Orang yang mendatangi dukun, kemudian membenarkan apa yang dikatakanya atau mendatangi wanita yang sedang haidh, atau menjima' istrinya dari duburnya, maka sesungguhnya orang tersebut telah terlepas (kafir) dari apa yang telah diturunkan kepada Muhammad saw". (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah) "Bahwa Rasulullah saw melarang pemanfaatan jual beli anjing, mahar kedurhakaan (makhar perzinahan/pelacuran) dan memberi upah kepada dukun". (HR. Bukhari dan Muslin dari Abu Mas'ud) "Kunci perkara ghaib itu ada lima, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya melainkan Allah Ta'ala : 'Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok selain Allah Ta'ala, dan tidak ada seorangpun mengetahui apa yang didalam kandungan selain Allah Ta'ala, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah Ta'ala, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui dibumi mana dia akan mati selain Allah Ta'ala, dan tidak seorangpun mengetahui kapan hujan akan turun kecuali Allah Ta'ala". (HR. Imam Bukhari dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar) Dari dalil-dalil di atas, jelas sekali bahwa Allah swt melarang kita untuk mendatangi dukun atau tukang ramal. Dengan mendatangi dan mempercayai mereka, berarti kita telah mengakui adanya kekuatan yang dapat menembus perkara ghaib selain Allah swt. Maka kita telah melakukan perbuatan syirik kepada Allah swt. Dan pada salah satu hadits di atas, Rasulullah saw juga telah mengatakan dengan jelas bahwa dengan mendatangi dan mempercayai dukun atau tukang ramal berarti kita telah kufur kepada Allah swt. Sungguh, aneh sekali orang-orang yang mengaku dirinya Islam dan hendak melangsungkan pernikahan dalam syariat Islam, tapi masih menyandarkan masa depan pernikahannya pada seorang dukun atau tukang ramal. Apakah mereka berpikir bahwa dukun atau tukang ramal tersebut memiliki kekuatan yang jauh lebih dahsyat dari Allah swt? Apakah mereka berpikir bahwa dukun atau tukang ramal yang telah bersekutu dengan jin tersebut dapat menghindarkan mereka dari malapetaka yang akan menimpanya? Na'udzubillah! Tidak akan ada yang akan selamat dan menyelamatkan manakala Allah swt telah menentukan satu musibah kepada seorang atau sekelompok hamba. Dan tidak akan ada pula yang akan terluka atau menderita sedikitpun, manakala Allah swt telah memutuskan untuk memberikan pertolongan-Nya. "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,"(QS. Al hadiid : 22 – 23). Merujuk pada ayat di atas, jelaslah bahwa segala sesuatu bencana yang terjadi itu merupakan suatu ketetapan yang telah tertulis di Lauh Mahfuzh. Bukan dukun atau tukang ramal yang menyebabkannya, dan bukan mereka pula yang akan menghilangkannya. Maka tidak ada satu pernikahan yang mengalami kegagalan karena tidak mendatangi dukun atau tukang ramal guna menanyakan hari baik. Tidak akan ada musibah dalam suatu pernikahan, kecuali itu sudah tertulis di Lauh Mahfuzd, menjadi rahasia Allah swt, dan tidak akan ada yang mampu untuk mengetahui ataupun menghindarinya. Pernikahan adalah gerbang pembuka halalnya satu ikatan antara seorang lelaki dengan seorang perempuan. Pernikahan akan merubah berbagai banyak perkara yang haram menjadi halal. Pernikahan merupakan media yang akan membuang banyak nilai-nilai dosa dan maksiat menjadi nilai ibadah dan pahala. Saling memandang dan saling menyentuh antar pasangan yang telah dihalalkan melalui ikatan pernikahan merupakan satu bentuk ibadah dan tentunya segala bentuk ibadah adalah berpahala. Sedangkan saling memandang dan saling menyentuh antar lawan jenis tanpa ikatan pernikahan atau ikatan kemuhriman merupakan salah satu bentuk maksiat, dan tentu saja segala bentuk maksiat akan menimbulkan dosa. Subhanallah! Betapa indah dan mulianya nilai-nilai yang terkandung di dalam sebuah pernikahan. Bahkan yang pada awalnya haram pun akan berubah menjadi halal dan akan dihitung sebagai suatu ibadah. Saudaraku, mari sama-sama kita jaga nilai-nilai kemuliaan pernikahan dan akidah islam kita dengan menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan syirik dan menyekutukan Allah swt. Serahkan semuanya kepada Allah swt. Menikahlah dengan niat untuk beribadah kepada Allah swt, dan laksanakanlah pernikahan tersebut dengan cara-cara yang telah ditetapkan oleh Allah swt di dalam syariat Islam. Memohon dan memintalah pertolongan hanya kepada Allah swt untuk mendapatkan pernikahan yang selamat, yang penuh dengan barakah, sakinah, mawaddah, warrohmah. Karena Allah swt yang Mengatur dan Memiliki segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, serta yang ada diantara keduanya. "Hanya kepadaMu-lah kami menyembah dan hanya kepadaMu-lah kami meminta tperolongan." (QS. Al-Fatihah:5) Wallahua'lam www.syahadat.com Mencari hari baik menurut Islam?? Bagian.2 ( Selesai ) Mencari sesuatu yang lebih baik atau yang terbaik bukanlah satu hal yang dilarang di dalam ajaran agama Islam. Justru Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menjadi yang terbaik dan memberikan hasil yang terbaik. Namun, memberi atau mencari sesuatu yang lebih baik atau yang terbaik tentunya tidak boleh dilakukan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan syariat Islam, terlebih lagi dengan cara-cara yang bertentangan dengan syariat Islam. Menikah merupakan salah satu fenomena yang senantiasa diharapkan oleh setiap manusia yang berakal dan berjiwa sehat. Menikah merupakan salah satu di antara dua jalan terbaik yang diajarkan di dalam Islam untuk menanggulangi bahaya hawa nafsu, yaitu nafsu biologis atau nafsu syahwat. Jalan lainnya yang diajarkan di dalam ajaran Islam adalah dengan melakukan puasa (shaum). Tidak ada jalan lain yang lebih baik dalam pandangan Islam untuk melindungi diri dari fitnah nafsu syahwat. Nafsu syahwat merupakan salah satu musuh manusia yang paling berat. Oleh karena itu, Islam menganjurkan kepada umatnya yang telah memiliki kemampuan untuk menikah agar segera menikah, tidak menunda-nundanya. "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (An Nuur 32) "Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya" (HR. Bukhori-Muslim) "Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara" (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud) "Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat" (HR. Ibnu Majah,dhaif) "Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka" (Al Hadits) "Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah" (HR. Tirmidzi) "Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak" (HR. Abu Dawud) "Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain" (HR. Abdurrazak dan Baihaqi) Demikian vitalnya hikmah, manfaat dan maslahat yang dapat diperoleh dari nikah, hingga Rasulullah saw pun mencela orang-orang yang tidak mau menikah (membujang tanpa adanya alasan yang syar'i). Melalui beberapa sabdanya, Rasulullah saw mengatakan: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku" (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.) "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari) "Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang" (HR. Abu Yahya dan Thabrani) Islam adalah agama yang mudah, yang memberikan kemudahan kepada seluruh umatnya. Sehingga ketika ada peraturan yang diberikan oleh Allah swt melalui ajaran Islam, maka peraturan itu tidak akan bersifat memberatkan, terlebih lagi jika aturan atau perintah yang diberikan tersebut memiliki peranan dan manfaat yang sangat penting bagi umat-Nya. Ketika Allah swt menetapkan bahwa nikah adalah salah satu dari dua jalan keluar yang diajarkan di dalam Islam untuk melawan serangan hawa nafsu maka Allah swt pun telah turut memberikan kemudahan kepada umat-Nya untuk menikah. Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi dalam sebuah akad nikah oleh seorang laki-laki sebagai penghalal hubungan suami istri adalah harus memberikan mahar kepada calon istri. Tanpa adanya mahar, maka keduanya belum halal atau pernikahannya belum dikatakan sah. Maka dalam hal ini Allah swt melalui ajaran Islam memberikan kemudahan kepada pihak laki-laki berupa kemurahan nilai mahar. Islam mengajarkan kepada umat muslimah untuk tidak meninggikan atau mensyaratkan mahar yang bernilai tinggi, yang akan berakibat menyulitkan pihak laki-laki atau pernikahan itu sendiri. Berikut sabda Rasulullah saw mengenai perintah untuk merendahkan nilai mahar kepada wanita. "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih) "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan) Dalam hal ini, Allah swt juga telah berfirman, yang artinya: "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan" ( An Nisaa : 4) Merujuk pada urgensi nikah yang telah dipaparkan di atas, maka memang tidak ada salahnya jika akhirnya banyak orang selalu mengawali pelaksanaan akad nikah mereka dengan kesibukan mencari hari baik. Tidak ada salahnya untuk mecari haik, namun pada dasarnya Islam tidak mengajarkan hal ini. Karena dalam kacamata Islam, seluruh hari adalah baik, tidak ada hari yang buruk, terlebih lagi hari yang dapat memberikan keburukan atau malapetaka. Tidak ada dalil yang secara jelas dan detail di dalam ajaran Islam baik dalam bentuk firman Allah swt maupun hadits Rasulullah saw. Islam juga tidak mengajarkan kepada umatnya untuk mencari hari baik dalam melangsungkan akad nikah atau pernikahan. Kenapa pada artikel sebelumnya (Pernikahan: Mencari Hari Baik), penulis lebih memfokuskan permasalahan pada praktek perdukunan atau peramalan? Karena, praktek itulah yang saat ini banyak sekali dan masih berkembang di dalam kehidupan umat muslim. Sekali lagi penulis mengatakan bahwa tidak ada salahnya untuk seseorang mencari yang terbaik atau lebih baik. Namun, ketika cara yang dilakukan itu mengarah pada pertentangan terhadap syariat Islam, maka tentu saja hukumnya adalah haram. Dan itulah yang saat ini banyak terjadi di dalam kehidupan umat Islam. Mereka harus mendatangi orangtua atau orang pintar untuk mencari hari baik, untuk pelaksanaan akad nikah. Orang pintar atau orang tua itulah yang secara tidak langsung, mau atau tidak mau dalam kacamata Islam akan mendapat sebutan sebagai dukun atau paranormal (yang tentu saja diharamkan). tanggal lahirSeseorang yang disebut sebagai orang tua atau orang pintar tadi akan menghitung-hitung atau meramalkan hari baik untuk calon pengantin yang biasanya melalui tanggal lahir kedua calon kedua pengantin. Kemudian, si orang tua atau orang pintar akan mengatakan "Pernikahannya harus dilaksanakan pada hari ini atau ini, bulan ini atau bulan ini". Jika dilaksanakan pada hari atau bulan selain yang telah ditunjukkan oleh orang pintar atau orang tua itu maka akan terjadi musibah pada kedua pengantin atau kepada keluarga pengantin, berupa kematian, rezekinya seret, dan lain-lain. Tentu saja hal ini sangat jelas menggambarkan bentuk kesyirikan. Lepas dari pembahasan mencari hari baik sebagai bentuk perdukunan (karena telah dibahas pada artikel yang lalu "Pernikahan: Mencari Hari Baik"), di sini penulis akan sedikit memberikan gambaran bagaimana menentukan hari yang baik, yang tentunya tidak bertentangan dengan syariat Islam, terlebih lagi mengarah kepada perdukunan atau kemusyrikan. Sebelumnya, penulis kembali mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada dalil yang secara jelas dan detail yang mengatur mengenai hari yang tepat atau hari baik untuk melakukan akad nikah. Dengan demikian, tidak ada pula ajaran untuk mencari hari baik di dalam Islam. Karena, pada dasarnya semua hari itu adalah baik, semuanya telah diciptakan oleh Allah swt. Namun, sebagai umat Islam kita memiliki seorang suri tauladan terbaik yang bisa dijadikan panutan dalam menjalani seluruh aspek kehidupan. Kita memiliki Rasulullah Muhammad saw yang merupakan suri tauladan yang terbaik, Uswatun Hasanah bagi seluruh umat manusia, khususnya bagi umat muslim itu sendiri. Memang benar bahwa Rasulullah saw juga tidak pernah mengeluarkan sabda yang mengajarkan atau memerintahkan umatnya untuk memilih hari tertentu untuk melaksanakan akad nikah. Namun sebagai suri tauladan yang terbaik, hanya dialah yang patut kita jadikan panutan. Demikian pula mengenai masalah hari baik untuk akad nikah ini, sudah sepatutnyalah kita mengikuti jejak beliau Rasulullah saw. Karena sesuai perintah Allah swt di dalam Al Quran yang memerintahkan kepada kita untuk mengikuti Rasulullah saw, yang merupakan salah satu tanda cinta kepada Allah swt. Allah swt berfirman: "Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imraan: 31) Demikianlah Allah swt memerintahkan umatnya untuk senantiasa mengikuti Rasulullah saw. Berdasarkan firman Allah swt tersebut di atas, maka sudah sepatutnyalah kita mengikuti beliau juga dalam menentukan hari atau waktu untuk akad nikah. Dalam hal ini sederhana saja, bahwa Rasulllah saw telah menikahi beberapa dari istri beliau pada bulan yang sama, yaitu jatuh pada bulan Syawal. Dan jika kita menginginkan hari yang baik maka ikutilah jejak beliau, yaitu menikah pada bulan Syawal. Meskipun kita tidak tahu dengan pasti apa hikmah menikah di bulan Syawal yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw, namun Insya Allah itulah jalan terbaik yang diridhai oleh Allah swt. Dan dengan mengikuti jejak Rasulullah saw ini, yang pasti akan menghindarkan kita dari perkara musyrik. Anehnya, banyak dari umat muslim itu sendiri yang menganggap bulan Syawal sebagai salah satu bulan yang tidak baik untuk melangsungkan pernikahan. Padahal, Rasulullah saw sendiri pun telah menikah pada bulan Syawal beberapa kali (dengan beberapa istri beliau yang salah satunya adalah Aisyah binti Abu Bakar RA). Anggapan atau mitos tersebut hingga kini masih terus berkembang di dalam kehidupan umat muslim. Mereka terus melanggengkan anggapan yang tidak ada dalilnya sama sekali di dalam ajaran Islam. Di sini tentu saja mereka telah terjatuh pada perkara yang telah disebutkan di dalam Al Quran sebagai berikut: "Mereka menjawab: '(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian.'" (QS. Asy Syu'araa: 74) "Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,' mereka menjawab: '(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.' '(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?'" (QS. Al Baqarah: 170) "Apabila dikatakan kepada mereka: 'Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul.' Mereka menjawab: 'Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.' Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?" (QS. Al Maidah: 104) Na'udzubillah! Semoga kita dapat terhindar dari perkara tersebut. Di sini penulis mengakhiri dengan "wa tawaa shaubilhaq wa tawa shaubishshabri". Marilah ilmu yang sekelumit ini kita aplikasikan mulai dari diri dan keluarga kita. Mari kita tuntun kelaurga kita menuju Islam yang seutuhnya. Demikian. Wallahua'lam. Sekarang sudah sedikit lebih tahu kenapa artikelnikah.com memberikan tanda tanya dua kali untuk pemilihan hari baik menurut Islam. Penulis : nurdiyon http://naunganislami.wordpress.com Posted in: Memilih Hari Baik Pernikahan,Memilih Hari Baik Pernikahan Menurut Islam,Mempersiapkan Pernikahan,Persiapan Hari Baik Nikah,Persiapan Menjelang pernikahan,Persiapan NIkah,Persiapan Pernikahan,Pra Nikah Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:50AM  

    islam fatwa - Social Mention
     
     
     
    Mencari Hari Baik Menurut Islam?? Bag.1 Jika anda bingung mententukan hari pernikahan secara Islami maka ada baiknya anda membaca artikel pernikahan berikut ini yang di kutip dari berbagai sumber, silahkan pahami lagi mengenai pemilihan hari baik pernikahan menurut Islam dengan membaca artikel di bawah ini : Pernikahan adalah satu ikatan yang membukakan banyak tabir keharamaan di antara dua insan, dan merubahnya menjadi ladang ibadah yang penuh barakah, halal dan syar'i. Bersentuhan antara dua insan nonmuhrim yang pada awalnya haram, setelah melewati ritual pernikahan menjadi halal. Jika sebelum terikat pernikahan, memandang atau saling memandang adalah perbuatan yang diharamkan, maka setelah melewati prosesi pernikahan akan menjadi ibadah yang dibutuhkan dan sangat dianjurkan. Pernikahan adalah pembuka gerbang kehalalan bagi dua insan. Maka, jagalah pernikahan dengan segala kesuciannya, jangan nodai pernikahan dengan perkara-perkara yang dimurkai oleh Allah swt. Syirik merupakan salah satu dosa terbesar yang tidak dapat diampuni oleh Allah swt, kecuali dengan sebenar-benarnya taubat kepada Allah swt. Namun, banyak sekali perbuatan-perbuatan syirik yang dilakukan seorang muslim dalam kehidupan sehari-harinya. Ada yang sudah tahu namun menutup telinga, dan ada juga yang terjerumus tanpa sepengetahuannya. Salah satu tradisi bernilai syirik yang masih terus hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat muslim saat ini adalah "mencari atau menanyakan hari baik" kepada orang tertentu (yang diyakini mengerti atau dapat meramal) untuk melangsungkan pernikahan. Perlu diketahui, bahwa menanyakan hari baik untuk melangsungkan pernikahan merupakan salah satu bentuk syirik kepada Allah swt. Datang kepada orang tua, yang dituakan, tokoh masyarakat, atau kyai untuk bertanya dan mencari hari baik merupakan salah satu perbuatan syirik, karena mengandung unsur meramal. Ini sama artinya dengan mendatangi atau meminta bantuankepada TUKANG RAMAL atau DUKUN. Biasanya, hari dan tanggal lahir kedua calon pengantin dihitung-hitung atau diterawang lebih dahulu, dilihat dari primbon dan sebagainya. Kemudian hasil terawangan menyatakan bahwa pernikahan harus dilaksanakan pada hari dan tanggal sekian, jika pernikahan dilaksanakan pada hari-hari yang lain akan mendatangkan musibah, misalnya kematian salah satu pengantin, rezeki keluarganya akan sempit, keluarga sakit-sakitan, rumah tangganya akan berantakan, dan sebagainya. Hal ini tentu saja sudah mengarah kepada syirik. Percaya dan menjalankan perbuatan ini sama artinya dengan mengatakan bahwa dukun atau tukang ramal itu adalah lebih baik, lebih mengerti, lebih kuasa, dan lebih hebat dari Allah swt. Dengan mempercayai dan menjalankan perbuatan tersebut, sama saja kita telah mengatakan bahwa perhitungan dan ucapan tukang ramal, dukun, dan primbon itu adalah lebih baik dari pada Al Quran. Dalam hal ini, orang tua tempat bertanya tentang hari baik itu sudah dikategorikan sebagai seorang DUKUN. Mengenai siapakah yang dapat disebut sebagai dukun, Ibnul Atsir t mengatakan: "Dukun adalah seseorang yang selalu memberikan berita tentang perkara-perkara yang belum terjadi pada waktu mendatang dan mengaku mengetahui segala bentuk rahasia. Memang dulu di negeri Arab banyak terdapat dukun seperti syiqq, sathih dan selainnya. Di antara mereka (orang Arab) ada yang menyangka bahwa dukun itu adalah para pemilik jin yang akan menyampaikan berita-berita kepada mereka. Di antara mereka ada pula yang menyangka bahwa dukun adalah orang yang mengetahui perkara-perkara yang akan terjadi dengan melihat kepada tanda-tandanya. Tanda-tanda itulah yang akan dipakai untuk menghukumi kejadian-kejadian seperti melalui pembicaraan orang yang diajak bicara atau perbuatannya atau keadaannya, dan ini mereka khususkan istilahnya dengan tukang ramal, Seperti seseorang mengetahui sesuatu yang dicuri dan tempat barang yang hilang dan sebagainya." (An-Nihayah fii Gharibil Hadits, 4/214) Sedangkan Al-Lajnah Ad-Da`imah (Lembaga Fatwa Kerajaan Arab Saudi) mengatakan: "Dukun adalah orang yang mengaku mengetahui perkara-perkara ghaib atau mengetahui segala bentuk rahasia batin. Mayoritas dukun adalah orang-orang yang mempelajari bintang-bintang untuk mengetahui kejadian-kejadian (yang akan terjadi) atau mereka mempergunakan bantuan jin-jin untuk mencuri berita-berita. Dan yang semisal mereka adalah orang-orang yang mempergunakan garis di tanah, melihat di cangkir, atau di telapak tangan atau melihat buku untuk mengetahui perkara-perkara ghaib tersebut." (Fatawa Al-Lajnah Ad-Da`imah, 1/393-394) Tidak ada seorang manusiapun di dunia ini yang dapat melihat hal-hal yang ghaib (masa depan adalah salah satu perkara yang ghaib). Bahkan Rasulullah saw, manusia termulia, kekasih Allah swt yang Maha Mengetahui yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi saja tidak pernah meramal atau meminta diramalkan mengenai masa depannya, lalu bagaimana mungkin manusia yang penuh dengan dosa seperti kita ini dapat melakukannya? ("Katakanlah : Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku (pula) menolak kemudlaratan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudlaratan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (QS. Al A'raaf : 188).) Dan satu hal yang perlu kita yakini adalah, seberapapun besar usaha seseorang (dukun atau tukang ramal) untuk memberikan hari baik kepada seseorang, jika memang Allah swt hendak memberikan musibah kepadanya, maka tidak akan ada yang mampu untuk menghindar ataupun selamat darinya. "Dimana kamu berada kematian akan mengejarmu kendatipun kamu berada dalam benteng yang kokoh ". (An-Nissa : 78) Di ayat lain, Allah juga berfirman: "Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya akan menemui kamu kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang gaib dan yang nyata lalu diberikan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan ". (QS. Al Jumua'ah : 8) Untuk lebih meyakinkan mengenai haramnya perdukunan atau peramalan, berikut kami berikan beberapa dalil yang terkait: "Katakan bahwa tidak ada seorangpun yang ada di langit dan di bumi mengetahui perkara ghaib selain Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan." (QS. An Naml : 65) "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang didaratan dan dilautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)". (QS. Al An'am : 59) "Jika Allah memintakan sesuatu kemudlaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya melainkan Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan Dialah Yang Berkuasa atas sekalian hamba-Nya, dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui". (QS. Al An'am : 17-18) "Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w , beliau bersabda:'Barangsiapa yang mendatangi kahin (dukun)) dan membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad s.a.w." (HR. Abu Daud). "Dikeluarkan oleh empat Ahlus Sunan dan disahihkan oleh Al-Hakim dari Nabi saw dengan lafaz: 'Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun dan membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad saw ." "Dari Imran bin Hushain ra.,dia berkata: 'Rasulullah s.aw bersabda: 'Bukan termasuk golongan kami yang melakukan atau meminta tathayyur (menentukan nasib sial berdasarkan tanda-tanda benda,burung dan lain-lain), yang meramal atau yang meminta diramalkan, yang menyihir atau meminta disihirkan dan barangsiapa mendatangi peramal dan membenarkan apa yang ia katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad saw ." (HR. Al-Bazzaar,dengan sanad jayyid). "Orang yang mendatangi tukang ramal (paranormal) kemudian ia bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam". (HR. Muslim dan Ahmad, dari sebagian isteri Nabi [Hafshah]) "Orang yang mendatangi dukun, kemudian membenarkan apa yang dikatakanya atau mendatangi wanita yang sedang haidh, atau menjima' istrinya dari duburnya, maka sesungguhnya orang tersebut telah terlepas (kafir) dari apa yang telah diturunkan kepada Muhammad saw". (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah) "Bahwa Rasulullah saw melarang pemanfaatan jual beli anjing, mahar kedurhakaan (makhar perzinahan/pelacuran) dan memberi upah kepada dukun". (HR. Bukhari dan Muslin dari Abu Mas'ud) "Kunci perkara ghaib itu ada lima, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya melainkan Allah Ta'ala : 'Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok selain Allah Ta'ala, dan tidak ada seorangpun mengetahui apa yang didalam kandungan selain Allah Ta'ala, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah Ta'ala, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui dibumi mana dia akan mati selain Allah Ta'ala, dan tidak seorangpun mengetahui kapan hujan akan turun kecuali Allah Ta'ala". (HR. Imam Bukhari dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar) Dari dalil-dalil di atas, jelas sekali bahwa Allah swt melarang kita untuk mendatangi dukun atau tukang ramal. Dengan mendatangi dan mempercayai mereka, berarti kita telah mengakui adanya kekuatan yang dapat menembus perkara ghaib selain Allah swt. Maka kita telah melakukan perbuatan syirik kepada Allah swt. Dan pada salah satu hadits di atas, Rasulullah saw juga telah mengatakan dengan jelas bahwa dengan mendatangi dan mempercayai dukun atau tukang ramal berarti kita telah kufur kepada Allah swt. Sungguh, aneh sekali orang-orang yang mengaku dirinya Islam dan hendak melangsungkan pernikahan dalam syariat Islam, tapi masih menyandarkan masa depan pernikahannya pada seorang dukun atau tukang ramal. Apakah mereka berpikir bahwa dukun atau tukang ramal tersebut memiliki kekuatan yang jauh lebih dahsyat dari Allah swt? Apakah mereka berpikir bahwa dukun atau tukang ramal yang telah bersekutu dengan jin tersebut dapat menghindarkan mereka dari malapetaka yang akan menimpanya? Na'udzubillah! Tidak akan ada yang akan selamat dan menyelamatkan manakala Allah swt telah menentukan satu musibah kepada seorang atau sekelompok hamba. Dan tidak akan ada pula yang akan terluka atau menderita sedikitpun, manakala Allah swt telah memutuskan untuk memberikan pertolongan-Nya. "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,"(QS. Al hadiid : 22 – 23). Merujuk pada ayat di atas, jelaslah bahwa segala sesuatu bencana yang terjadi itu merupakan suatu ketetapan yang telah tertulis di Lauh Mahfuzh. Bukan dukun atau tukang ramal yang menyebabkannya, dan bukan mereka pula yang akan menghilangkannya. Maka tidak ada satu pernikahan yang mengalami kegagalan karena tidak mendatangi dukun atau tukang ramal guna menanyakan hari baik. Tidak akan ada musibah dalam suatu pernikahan, kecuali itu sudah tertulis di Lauh Mahfuzd, menjadi rahasia Allah swt, dan tidak akan ada yang mampu untuk mengetahui ataupun menghindarinya. Pernikahan adalah gerbang pembuka halalnya satu ikatan antara seorang lelaki dengan seorang perempuan. Pernikahan akan merubah berbagai banyak perkara yang haram menjadi halal. Pernikahan merupakan media yang akan membuang banyak nilai-nilai dosa dan maksiat menjadi nilai ibadah dan pahala. Saling memandang dan saling menyentuh antar pasangan yang telah dihalalkan melalui ikatan pernikahan merupakan satu bentuk ibadah dan tentunya segala bentuk ibadah adalah berpahala. Sedangkan saling memandang dan saling menyentuh antar lawan jenis tanpa ikatan pernikahan atau ikatan kemuhriman merupakan salah satu bentuk maksiat, dan tentu saja segala bentuk maksiat akan menimbulkan dosa. Subhanallah! Betapa indah dan mulianya nilai-nilai yang terkandung di dalam sebuah pernikahan. Bahkan yang pada awalnya haram pun akan berubah menjadi halal dan akan dihitung sebagai suatu ibadah. Saudaraku, mari sama-sama kita jaga nilai-nilai kemuliaan pernikahan dan akidah islam kita dengan menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan syirik dan menyekutukan Allah swt. Serahkan semuanya kepada Allah swt. Menikahlah dengan niat untuk beribadah kepada Allah swt, dan laksanakanlah pernikahan tersebut dengan cara-cara yang telah ditetapkan oleh Allah swt di dalam syariat Islam. Memohon dan memintalah pertolongan hanya kepada Allah swt untuk mendapatkan pernikahan yang selamat, yang penuh dengan barakah, sakinah, mawaddah, warrohmah. Karena Allah swt yang Mengatur dan Memiliki segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, serta yang ada diantara keduanya. "Hanya kepadaMu-lah kami menyembah dan hanya kepadaMu-lah kami meminta tperolongan." (QS. Al-Fatihah:5) Wallahua'lam www.syahadat.com Mencari hari baik menurut Islam?? Bagian.2 ( Selesai ) Mencari sesuatu yang lebih baik atau yang terbaik bukanlah satu hal yang dilarang di dalam ajaran agama Islam. Justru Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menjadi yang terbaik dan memberikan hasil yang terbaik. Namun, memberi atau mencari sesuatu yang lebih baik atau yang terbaik tentunya tidak boleh dilakukan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan syariat Islam, terlebih lagi dengan cara-cara yang bertentangan dengan syariat Islam. Menikah merupakan salah satu fenomena yang senantiasa diharapkan oleh setiap manusia yang berakal dan berjiwa sehat. Menikah merupakan salah satu di antara dua jalan terbaik yang diajarkan di dalam Islam untuk menanggulangi bahaya hawa nafsu, yaitu nafsu biologis atau nafsu syahwat. Jalan lainnya yang diajarkan di dalam ajaran Islam adalah dengan melakukan puasa (shaum). Tidak ada jalan lain yang lebih baik dalam pandangan Islam untuk melindungi diri dari fitnah nafsu syahwat. Nafsu syahwat merupakan salah satu musuh manusia yang paling berat. Oleh karena itu, Islam menganjurkan kepada umatnya yang telah memiliki kemampuan untuk menikah agar segera menikah, tidak menunda-nundanya. "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (An Nuur 32) "Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya" (HR. Bukhori-Muslim) "Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara" (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud) "Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat" (HR. Ibnu Majah,dhaif) "Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka" (Al Hadits) "Empat macam diantara sunnah-sunnah para

     

 salafisten - Social Mention: Frankfurter „Multikulti"-Amt gewinnt zwei neue Planstellen Eine gegen „Extremisten", eine für „Transgender" – beide auf Kosten der Bürger Sage keiner, die Koalition aus CDU und Grünen in Frankfurt habe keine Kraft und Ideen mehr: Wenn es um die Schaffung neuer Planstellen zur Versorgung links-grüner Anhänger geht, ist zumindest der kleinere, aber dominierende Partner der politischen Römer-Ehe stets innovativ. In gemeinsamen Anträgen der CDU- und Grünen-Fraktion für den Haushalt 2014, der in den nächsten Wochen zur Beratung und zum Beschluss ansteht, beantragen die Parteien jeweils eine Planstelle für die „Stärkung der Antiradikalisierungsarbeit" sowie für eine „Koordinierungsstelle für die Belang von Lesben, Schwulen und Transgender". Das geschieht in einer Situation, in der die Stadt Frankfurt eine ganze Serie von neuen Belastungen für die Bürger verfügt und wegen der zu hohen Ausgaben an vielen Stellen nach Einsparmöglichkeiten sucht. Die Fraktion der Freien Wähler wird nicht zuletzt wegen der geradezu provokativen Stellenvermehrung im grün geführten „Amt für multikulturelle Angelegenheiten" von Frau Eskandar-Grünberg keinerlei Neubelastungen für die Bürger zustimmen. Denn das würde nichts anderes bedeuten, als sich zum Komplizen einer wahrhaft verlogenen und heuchlerischen Haushaltspolitik zu machen, die ideologischen Vorgaben und Klientelversorgung den Vorrang gibt. Es verwundert dabei überhaupt nicht, mit welcher Dreistigkeit die Grünen ihre Interessen dabei wahrnehmen. Aber es ist doch immer noch ein wenig befremdlich, wie die Frankfurter CDU eifrig behilflich ist, den Partner weiter zu stärken und sich selbst zugleich mehr als ohnehin schon zu schwächen. Wer sich näher anschaut, welche Stellen im Multikulti-Amt demnächst geschaffen werden, wird noch mehr ins Staunen kommen, wofür Steuergelder in Frankfurt bestimmt sind. Werfen wir also zuerst einen Blick auf den Etatantrag E 201 „Aktiv gegen extremistische und fundamentalistische Ideologien": Demnach sollen die Stadtverordneten der „Stärkung" der „Antiradikalisierungsarbeit" samt der „Vermittlung demokratischer Werte" zustimmen, um die Einrichtung einer Planstelle mit einem monatlichen Tarifgehalt zwischen - je nach Einstufung - 3.000 und 4.500 Euro zu ermöglichen. Erst die Begründung des Antrags lässt erahnen, um was es sich bei dieser „Antiradikalisierungsarbeit" handelt. Und das liest sich so: „Die deutsche Einwanderungsgesellschaft ist mit unterschiedlichen radikalen Strömungen und Gruppen konfrontiert. Extremistische Gruppierungen unterschiedlicher Ausrichtung agieren gegen demokratische Werte, propagieren einseitige, frauenfeindliche, homophobe, antisemitische, islamophobe, rassistische und autoritäre Weltbilder. Politisch oder religiös fundamentalistische Ideologien erhalten insbesondere Zulauf von jungen Menschen, die sich von gesellschaftlicher Teilhabe ausgeschlossen fühlen." Es lohnt, diese Begründung näher zu betrachten. Denn das gibt mehr Aufschluss über das Weltbild, aber auch die Verlogenheit und Feigheit der Verfasser, als diesen lieb sein kann. Schon der erst Satz ist – natürlich ungewollt – eine Fundamentalkritik an der Einwanderungspolitik in Deutschland und damit auch in Frankfurt: Was ist das für eine Politik, die offenbar widerstandslos „unterschiedliche radikale Strömungen und Gruppen" importiert statt diese auszusperren? Für die Antragsteller ist das jedoch ganz selbstverständlich der Preis, den die „deutsche Einwanderungsgesellschaft" zu entrichten hat. Da aber selbst den Grünen mittlerweile nicht mehr ganz geheuer ist, wie hoch dieser Preis ist, wird im nächsten Satz aufgezählt, in welcher Weise „extremistische Gruppierungen unterschiedlicher Ausrichtung" gegen „demokratische Werte" agieren. Da die „extremistischen Gruppierungen" nicht konkret benannt werden, muss der Leser selbst darüber nachdenken, wer wohl „frauenfeindlich, homophob, antisemitisch und autoritär", vielleicht auch „rassistisch", aber ganz bestimmt nicht „islamophob" ist. Aber in wohlverstandener Kenntnis des nachfolgenden Satzes kann wenig Zweifel bestehen, dass damit die Islamisten und unter diesen wiederum die Salafisten gemeint sind, aber aus Gründen einer ins Irrwitzige getriebenen „Politischen Korrektheit" so nicht bezeichnet werden. Das ist allerdings auch deshalb nicht ganz ohne absurde Logik, weil das in der Stadt Frankfurt zur offiziellen Politik gemachte „Vielfalt"-Konzept das Problem mit dem Islam einfach ausgeblendet hat. Doch die Realitäten kümmern sich bekanntlich nicht um ideologische Sperrbezirke, das Problem mit jugendlichen Moslems, die den Salafisten zulaufen und mit deutscher Staatsangehörigkeit in Syrien morden, ist so wenig zu leugnen wie die immer weiter voranschreitende, im Straßenbild der Stadt längst alltäglich ersichtliche Islamisierungstendenz. Es wäre also höchste Zeit für die Koalition im Römer, sich endlich den Tatsachen zu stellen und das Versagen der illusionären „Vielfalt"-Politik einzugestehen und daraus die notwendigen Schlüsse zu ziehen. Doch weit gefehlt: Nun soll mit einer weiteren Planstelle der verhängnisvollen Entwicklung Einhalt geboten werden – eine politische Konsequenz in „bester" grüner Tradition. Denn in geradezu perfekter Weise wird damit das schamhafte Eingeständnis eines selbstverschuldeten Defizits in der Wirklichkeitswahrnehmung verbunden mit der Schaffung einer weiteren Planstelle für die eigene Klientel. Dass die ihrem Partner gegenüber willfährige CDU dabei mit im Boot ist, kann inzwischen nur noch jene erstaunen, die einige Jahre Frankfurter Politikgeschehen nicht wahrgenommen haben oder wahrnehmen wollten. Es bleibt festzuhalten: Der Etatantrag E 201 ist verlogen, unnütz und kostet auch noch viel Geld, das weit sinnvoller verwendet werden könnte. Teuer wird auch die im gemeinsamen Antrag E 202 von CDU und Grünen geplante „Koordinierungsstelle für Lesben, Schwule und Transgender". In der Begründung für den Antrag heißt es: „Schwule, lesbische oder transsexuelle Lebensweisen sind, trotz aller Fortschritte, noch immer nicht gesellschaftlich voll akzeptiert." Mit dieser Behauptung ist der Fortbestand der „Koordinierungsstelle" auf lange Zeit gesichert. Denn solche Lebensweisen werden selbstverständlich schon deshalb nicht „voll akzeptiert", je mehr der Anteil Menschen moslemischen Glaubens in der Frankfurter Bevölkerung anwächst - und das wird er ganz gewiss. Aber auch unter den deutschstämmigen Frankfurtern dürfte es in Zukunft noch Menschen geben, die bestimmte Ansprüche und Verhaltensweisen sexueller Minderheiten nicht „voll" akzeptieren wollen oder können. Man darf gespannt sein, wie es die künftigen Nutznießer der „Koordinierungsstelle" schaffen werden, diese lästigen Probleme zu beseitigen. Doch wenn sie es nicht schaffen sollten: Eine hübsche Planstelle für grüne „Koordinatoren" ist immerhin herausgesprungen. Immerhin wird im zweiten Absatz der Begründung des Antrags offen gelegt, was es mit der „Koordinierungsstelle" tatsächlich auf sich hat. Denn diese sei „ein Ausdruck der von Magistrat und Stadtverordnetenversammlung 2010 neu definierten Integrations- und Diversitätspolitik." Mal abgesehen von dem mangelhaften Sprachgebrauch, der aus einer Folge oder Konsequenz einen rätselhaften „Ausdruck" macht: Das allein von der Fraktion der Freien Wähler bekämpfte und allein von ihr abgelehnte „Vielfalt"-Konzept ist nicht nur ein gefährliches integrationsfeindliches Konstrukt, sondern kostet auch Geld, nämlich das Geld jener Steuerzahler, die übrigens nach wie vor in ihrer großen Mehrheit weder Lesben, Schwule, Bisexuelle oder Transgender sind. Doch die grünen und schwarzen Lobbyisten dieser in der Regel materiell keineswegs diskriminierten sexuellen Minderheiten sind schamlos genug, diese Mehrheit mit willfährigen Stadtverordneten auszuplündern. Und wer sich dennoch widersetzt, dem wird unverblümt gedroht: „Die Stadt Frankfurt am Main bekennt sich als weltoffene Stadt, in der Diskriminierung … aufgrund sexueller Identität nicht geduldet werden." Willkommen in der Antidiskriminierungsdiktatur am Main! Wolfgang Hübner, 20. November 2013
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:40AM  

    salafisten - Social Mention
     
     
     
    Frankfurter „Multikulti"-Amt gewinnt zwei neue Planstellen Eine gegen „Extremisten", eine für „Transgender" – beide auf Kosten der Bürger Sage keiner, die Koalition aus CDU und Grünen in Frankfurt habe keine Kraft und Ideen mehr: Wenn es um die Schaffung neuer Planstellen zur Versorgung links-grüner Anhänger geht, ist zumindest der kleinere, aber dominierende Partner der politischen Römer-Ehe stets innovativ. In gemeinsamen Anträgen der CDU- und Grünen-Fraktion für den Haushalt 2014, der in den nächsten Wochen zur Beratung und zum Beschluss ansteht, beantragen die Parteien jeweils eine Planstelle für die „Stärkung der Antiradikalisierungsarbeit" sowie für eine „Koordinierungsstelle für die Belang von Lesben, Schwulen und Transgender". Das geschieht in einer Situation, in der die Stadt Frankfurt eine ganze Serie von neuen Belastungen für die Bürger verfügt und wegen der zu hohen Ausgaben an vielen Stellen nach Einsparmöglichkeiten sucht. Die Fraktion der Freien Wähler wird nicht zuletzt wegen der geradezu provokativen Stellenvermehrung im grün geführten „Amt für multikulturelle Angelegenheiten" von Frau Eskandar-Grünberg keinerlei Neubelastungen für die Bürger zustimmen. Denn das würde nichts anderes bedeuten, als sich zum Komplizen einer wahrhaft verlogenen und heuchlerischen Haushaltspolitik zu machen, die ideologischen Vorgaben und Klientelversorgung den Vorrang gibt. Es verwundert dabei überhaupt nicht, mit welcher Dreistigkeit die Grünen ihre Interessen dabei wahrnehmen. Aber es ist doch immer noch ein wenig befremdlich, wie die Frankfurter CDU eifrig behilflich ist, den Partner weiter zu stärken und sich selbst zugleich mehr als ohnehin schon zu schwächen. Wer sich näher anschaut, welche Stellen im Multikulti-Amt demnächst geschaffen werden, wird noch mehr ins Staunen kommen, wofür Steuergelder in Frankfurt bestimmt sind. Werfen wir also zuerst einen Blick auf den Etatantrag E 201 „Aktiv gegen extremistische und fundamentalistische Ideologien": Demnach sollen die Stadtverordneten der „Stärkung" der „Antiradikalisierungsarbeit" samt der „Vermittlung demokratischer Werte" zustimmen, um die Einrichtung einer Planstelle mit einem monatlichen Tarifgehalt zwischen - je nach Einstufung - 3.000 und 4.500 Euro zu ermöglichen. Erst die Begründung des Antrags lässt erahnen, um was es sich bei dieser „Antiradikalisierungsarbeit" handelt. Und das liest sich so: „Die deutsche Einwanderungsgesellschaft ist mit unterschiedlichen radikalen Strömungen und Gruppen konfrontiert. Extremistische Gruppierungen unterschiedlicher Ausrichtung agieren gegen demokratische Werte, propagieren einseitige, frauenfeindliche, homophobe, antisemitische, islamophobe, rassistische und autoritäre Weltbilder. Politisch oder religiös fundamentalistische Ideologien erhalten insbesondere Zulauf von jungen Menschen, die sich von gesellschaftlicher Teilhabe ausgeschlossen fühlen." Es lohnt, diese Begründung näher zu betrachten. Denn das gibt mehr Aufschluss über das Weltbild, aber auch die Verlogenheit und Feigheit der Verfasser, als diesen lieb sein kann. Schon der erst Satz ist – natürlich ungewollt – eine Fundamentalkritik an der Einwanderungspolitik in Deutschland und damit auch in Frankfurt: Was ist das für eine Politik, die offenbar widerstandslos „unterschiedliche radikale Strömungen und Gruppen" importiert statt diese auszusperren? Für die Antragsteller ist das jedoch ganz selbstverständlich der Preis, den die „deutsche Einwanderungsgesellschaft" zu entrichten hat. Da aber selbst den Grünen mittlerweile nicht mehr ganz geheuer ist, wie hoch dieser Preis ist, wird im nächsten Satz aufgezählt, in welcher Weise „extremistische Gruppierungen unterschiedlicher Ausrichtung" gegen „demokratische Werte" agieren. Da die „extremistischen Gruppierungen" nicht konkret benannt werden, muss der Leser selbst darüber nachdenken, wer wohl „frauenfeindlich, homophob, antisemitisch und autoritär", vielleicht auch „rassistisch", aber ganz bestimmt nicht „islamophob" ist. Aber in wohlverstandener Kenntnis des nachfolgenden Satzes kann wenig Zweifel bestehen, dass damit die Islamisten und unter diesen wiederum die Salafisten gemeint sind, aber aus Gründen einer ins Irrwitzige getriebenen „Politischen Korrektheit" so nicht bezeichnet werden. Das ist allerdings auch deshalb nicht ganz ohne absurde Logik, weil das in der Stadt Frankfurt zur offiziellen Politik gemachte „Vielfalt"-Konzept das Problem mit dem Islam einfach ausgeblendet hat. Doch die Realitäten kümmern sich bekanntlich nicht um ideologische Sperrbezirke, das Problem mit jugendlichen Moslems, die den Salafisten zulaufen und mit deutscher Staatsangehörigkeit in Syrien morden, ist so wenig zu leugnen wie die immer weiter voranschreitende, im Straßenbild der Stadt längst alltäglich ersichtliche Islamisierungstendenz. Es wäre also höchste Zeit für die Koalition im Römer, sich endlich den Tatsachen zu stellen und das Versagen der illusionären „Vielfalt"-Politik einzugestehen und daraus die notwendigen Schlüsse zu ziehen. Doch weit gefehlt: Nun soll mit einer weiteren Planstelle der verhängnisvollen Entwicklung Einhalt geboten werden – eine politische Konsequenz in „bester" grüner Tradition. Denn in geradezu perfekter Weise wird damit das schamhafte Eingeständnis eines selbstverschuldeten Defizits in der Wirklichkeitswahrnehmung verbunden mit der Schaffung einer weiteren Planstelle für die eigene Klientel. Dass die ihrem Partner gegenüber willfährige CDU dabei mit im Boot ist, kann inzwischen nur noch jene erstaunen, die einige Jahre Frankfurter Politikgeschehen nicht wahrgenommen haben oder wahrnehmen wollten. Es bleibt festzuhalten: Der Etatantrag E 201 ist verlogen, unnütz und kostet auch noch viel Geld, das weit sinnvoller verwendet werden könnte. Teuer wird auch die im gemeinsamen Antrag E 202 von CDU und Grünen geplante „Koordinierungsstelle für Lesben, Schwule und Transgender". In der Begründung für den Antrag heißt es: „Schwule, lesbische oder transsexuelle Lebensweisen sind, trotz aller Fortschritte, noch immer nicht gesellschaftlich voll akzeptiert." Mit dieser Behauptung ist der Fortbestand der „Koordinierungsstelle" auf lange Zeit gesichert. Denn solche Lebensweisen werden selbstverständlich schon deshalb nicht „voll akzeptiert", je mehr der Anteil Menschen moslemischen Glaubens in der Frankfurter Bevölkerung anwächst - und das wird er ganz gewiss. Aber auch unter den deutschstämmigen Frankfurtern dürfte es in Zukunft noch Menschen geben, die bestimmte Ansprüche und Verhaltensweisen sexueller Minderheiten nicht „voll" akzeptieren wollen oder können. Man darf gespannt sein, wie es die künftigen Nutznießer der „Koordinierungsstelle" schaffen werden, diese lästigen Probleme zu beseitigen. Doch wenn sie es nicht schaffen sollten: Eine hübsche Planstelle für grüne „Koordinatoren" ist immerhin herausgesprungen. Immerhin wird im zweiten Absatz der Begründung des Antrags offen gelegt, was es mit der „Koordinierungsstelle" tatsächlich auf sich hat. Denn diese sei „ein Ausdruck der von Magistrat und Stadtverordnetenversammlung 2010 neu definierten Integrations- und Diversitätspolitik." Mal abgesehen von dem mangelhaften Sprachgebrauch, der aus einer Folge oder Konsequenz einen rätselhaften „Ausdruck" macht: Das allein von der Fraktion der Freien Wähler bekämpfte und allein von ihr abgelehnte „Vielfalt"-Konzept ist nicht nur ein gefährliches integrationsfeindliches Konstrukt, sondern kostet auch Geld, nämlich das Geld jener Steuerzahler, die übrigens nach wie vor in ihrer großen Mehrheit weder Lesben, Schwule, Bisexuelle oder Transgender sind. Doch die grünen und schwarzen Lobbyisten dieser in der Regel materiell keineswegs diskriminierten sexuellen Minderheiten sind schamlos genug, diese Mehrheit mit willfährigen Stadtverordneten auszuplündern. Und wer sich dennoch widersetzt, dem wird unverblümt gedroht: „Die Stadt Frankfurt am Main bekennt sich als weltoffene Stadt, in der Diskriminierung … aufgrund sexueller Identität nicht geduldet werden." Willkommen in der Antidiskriminierungsdiktatur am Main! Wolfgang Hübner, 20. November 2013
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100002078073757&v=wall&story_fbid=577148029031128
    Nov 20th 2013, 08:53
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/HsdFMq

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 12:32AM  

    allahu akbar - Social Mention
     
     
     
    Tolong di baca bentar ªĴª' Kita dzikir sebentar ingat اَللّهُ ... "Subhanallah, Walhamdulillah WalailaHa ilallah Allahu-Akbar wa la haula wala quwata illa billahi" Sebarkan!, kamu akan membuat beribu-ribu manusia berzikir kepada Allah SWT آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ maaf... Jangan putus di anda. Tdk ada 1 menit .O:)
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100006081390019&v=wall&story_fbid=1432720943607272
    Nov 20th 2013, 00:24
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/DSHycW

     

--
Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out