Benachrichtigung für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen

  Zusammenfassung für das heutige Thema

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

• mujahid - Social Mention: . ..Sesungguhnya ALLAH Suka. .. ..Kepada Hamba yangt : .. BERKARYA. .. ....&... ..TERAMPIL. ... ..Barang Siapa. . ..bersusah payah mencari nafkah. .. ..untuk keluarganya. ... ...maka dia serupa dengan .. ..seorang mujahid di jalan ALLAH AZZA WAJALLA. ... . .. [1 Aktualisierung]
• nasheed - Social Mention: MU SHA DARIYA. ASHE KUNA GANI! Wani matashi ne ya yi shaye- shayensa, kawai sai ya shiga wani shago, alhali mai shagon yana ciki, masu sayayya na ta harkoki, sai kawai ya dauko kwali ya dinga zuba kaya. Mai shago ya tsaya yana ta kallonsa, masu sayayya kuma sun zaci ko yaronsa ne. Da ya cika kwalin ya dauka zai fita sai mai shagon ya riko rigarsa ya ce: "Kai, me kake nufi?" Yana waigowa sai ya ce: "Da ma ashe kuna gani na?" [1 Aktualisierung]
• islamisten - Social Mention: Ägypten: Angriffe auf unverschleierte Frauen nehmen zu Medienmitteilung IGFM http://www.zukunft-ch.ch/de/themen/islam/?newsid=1625 Die Internationale Gesellschaft für Menschenrechte (IGFM) beklagt eine spürbare Zunahme von Angriffen auf unverschleierte Frauen in Ägypten. Die Täter seien in der Regel Islamisten, die Frauen und Mädchen beschimpfen und immer öfter auch tätlich angreifen. Vergangenen Donnerstag wurde die 23-jährige Esraa Mohamed in der Kairoer Innenstadt sogar Opfer eines Säureangriffs. Nach Angaben der IGFM erlitt Sie schwere Verletzungen. Islamisten rechtfertigten den Anschlag auf Facebook damit, dass sie es verdient habe, da sie unverschleiert und Atheistin gewesen sei. Gewalt gegen Frauen in der Öffentlichkeit hatte in Ägypten nach der Revolution gegen die Diktatur Mubaraks stark zugenommen – unabhängig davon, ob sie verschleiert waren oder nicht. Der Oberste Militärrat, der die Macht übernommen hatte, versuchte, Frauen von der Teilnahme an Demonstrationen abzuschrecken. Internationale Aufmerksamkeit erregten erzwungene „Jungfräulichkeitstests" durch das Militär im Frühjahr 2012. Mit der Machtübernahme der Muslimbruderschaft im Juni 2012 nahm die Gewalt gegen Frauen in der Öffentlichkeit noch einmal stark zu. Islamisten versuchten ihre Vorstellungen von „islamischer" Kleidung und Verhalten mit Einschüchterungen und mit körperlicher Gewalt durchzusetzen. Nach der Entmachtung der Muslimbrüder im Juni 2013 war die Gewalt gegen unverschleierte Frauen, aber auch gegen Christen noch einmal sprunghaft angestiegen, so die IGFM. Anhänger der Muslimbruderschaft hatten über fünfzig Kirchen schwer beschädigt oder niedergebrannt. Nach der Verhaftung zahlreicher Führungspersonen der Bruderschaft ließen auch die Angriffe auf Frauen graduell nach. Islamisten zeigten aber inzwischen wieder eine stärkere öffentliche Präsenz. „Die Leidtragenden sind zu allererst wieder die Frauen", erklärte IGFM Vorstandssprecher Martin Lessenthin. Inzwischen habe sich Gewalt gegen Frauen zu einem schwerwiegenden kulturellen Problem entwickelt. Häusliche und öffentliche Gewalt gegen Mädchen und Frauen bliebe weitgehend straflos. Die unzureichenden, bereits bestehenden rechtlichen Möglichkeiten würden von den Behörden bei weitem nicht ausgeschöpft. Zudem verfestige die ägyptische Unterhaltungsindustrie frauenfeindliche Stereotype noch, kritisierte die IGFM. In Seifenopern würde Gewalt gegen Frauen verharmlost und sogar gerechtfertigt. [1 Aktualisierung]
• takbir - Social Mention: GEMA TAKBIR IDUL ADHA 1433 H [1 Aktualisierung]
• allahuakbar - Social Mention: Allahuakbar.. [1 Aktualisierung]
• Understand IslaMs Facebook-Pinnwand: Stop drone Atteks in Pakistan please share. [1 Aktualisierung]
• Alnas Channels Facebook-Pinnwand: [1 Aktualisierung]
• allahuakbar - Social Mention: hidup memng sult terxta,,cri kesenngn mlh dpt susah...allahuakbar... [1 Aktualisierung]
• takbir - Social Mention: Empat nasehat Rosulullah saw kpada istrinya tercinta ( siti aisyah radiallahu anhu,, , ,, , ya aisyah,, , jangnlah engkou tIdur d malm haRi sbelum engkou menghatamkan al'qur,an,, , ya aisyah,, , jangnlah engkou tidur d malm hari sbelum engkou mendapat syafaat dr para rosul dn nabi.. . .. , jangnlah engkou tdr d malm hr sbelum engkou mndpat ridho dr seluruh kaum muslimin.. . Dn jangnlah engkou tidur d malm hr sbelum engkou mndptkan pahala umroh dn haji. ... Siti aisyah lalu bertanya kpda rosulullah saw, ya rosulullah..... Bagaimana caranya agr saya bs mndpatkan empt fadilah tersebut dalm satu malm ? Bs menghatmkan al'qur,an- bs mendptkan syafaat dr para rosul dn nabi- bs mndptkan ridho dr seluruh kaum muslimin dn bs mndptkan pahala umroh dn haji........???? Rosulullah saw tersenyum lalu menjwab,, , ya aisyah.. . Yg ku maksd dngan : jangnlah engkou tidur d malm hari sbelum menghatamkan al'qur,an adlah: jangnlah engkou tidur d malm hari sebelum membaca surah al-ikhlas tiga kali.. . Karena bila engkou mmbaca surah al-ikhlas 3x sbelum tidur, itu sama halnya engkou mmbaca seluruh al-qur,an.. . ... Ya aisyah? Yang d maksd dngan: jangnlah engkou tdr d malm hari sbelum engkou mndapatkan syafaat dr para rosul dn nabi adalah: jangnlah engkou tdr d malm hari sbelum membaca shalawat bukn hanya kpadaku tp juga kpda pra nabi dn rosul... Allahumma sholli ala saydina muhammadin... Wa'ala sya iril ambiyaa wal mursaliin, wa ala alihi wasohbihi ajma in,, , jangnlah engkou tdr d mlam hr sbelum engkou mndapatkan ridho dr seluruh kaum muslimin adalah: dengan cara memohon ampun kpda allah ats sgala dosa dosamu dn dosa seluruh kaum muslimin. Ya itu dngan senantiasa mmbaca,, robbigfirli dn seterusnya. Yang ke empat , jangnlah engkou tidur d malm hari sbelum engkou mndapatkan pahala umroh dn haji, ya itu dngan snantiasa mmbaca Tashbih,tahmid,tahlil dn takbir, subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah huwallahu akbr" smga bermanfaat [1 Aktualisierung]
• Al-Rahma - Social Mention: KESİNLİKLE İZLEYİN ( DAHA 17 YAŞINDA LİSELİ KIZ SADECE ) > > [1 Aktualisierung]
• scharia - Social Mention: [1 Aktualisierung]
• dawah - Social Mention: Asalaam alaikum: I would to continue to give dawah, on the subject about the Qu'ran, so as I continue with the blessings of Allah give you understanding of the Deen (way of life) .. [1 Aktualisierung]
• islam fatwa - Social Mention: This is Islam: Her Dad Raped Her… Her Brother "Honor Killed" Her [1 Aktualisierung]
• Masallah - Social Mention: Masallah [1 Aktualisierung]
• Abu Abdullah - Social Mention: -------assalamu allaikum------ Warohmatullah wabarokatuh ~~~~~~~~~﷼﷼﷼﷼~~~~~~~ Dan Bermekarlah Kuncup-kuncup Bunga Keimanan 66 Dengan bismillah mesra, kami semburkan tinta ini untuk hati yang tengah gundah dan gulana. Semoga Alloh meridhoi dan menjadikan kami dan anda sebagai orang yang ikhlas dalam beramal. Pula, semoga dengan hitam diatas putih ini adalah saksi agar kami dapat menatap wajah-Nya kelak di Surga, sebuah negeri penuh cinta. Sahabat, begitu sering kegalauan jiwa menginangi hati. Jadilah hati itu gundah. Gelisah pun secara perlahan mendominasi hingga pikiran jernih tak lagi diraih. Telah tiba musim jenuh yang memalaskan raga untuk peragakan amal shalih, mendiamkan hati agar tak terpaut dengan Allah, dan membisukan lisan agar tak semburatkan sejuta kebaikan. Kapankah datang musim semi yang menghadiahkan pucuk-pucuk keimanan bagi dahan jiwa? Kapankah bertandang musim hujan yang menunaskan rumput-rumput ketakwaan? Tenanglah sahabat. Kepadamu, dari sudut beranda kalbu, kami bisikkan semilir untaian kata bahwa hanya karena Alloh lah kami mencintaimu. Sehingga tak pelak kami goreskan tinta ini untuk kami dan untukmu. Pun kiranya tak perlu banyak kata untuk membuatmu menjauhi tulisan ini, dan tak perlu pula sajak bintang berirama indah untuk membuatmu punah dari gundah. Tapi di tulisan ini, kami berharap ada banyak rasa yang akan membuatmu jadi permatanya. Maka tetaplah disini. Buka mata dan hati. Tersenyumlah, karena senyummu adalah begitu indah sejukkan hati. ---000----000--- Sahabat, Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Salah satu di antara tujuh golongan orang yang akan diberi naungan Allah pada hari kiamat adalah; seorang yang mengingat Allah lantas kedua matanya pun mengalirkan air mata." [1]. Tapi… Tapi… Bagaimana mungkin hati bisa tersentuh dan mata membulirkan air yang menandakan sejuknya keimanan sementara saat ini hati kita tengah mati? Sungguh kita adalah orang-orang yang menzhalimi diri sendiri dengan kemaksiatan yang kita lakukan. Mata kita ini bukan menangis karena takut pada Alloh, namun karena sinetron cinta picisan. Mata ini terbangun pula di gulita mala namun bukan untuk bermunajat pada-Nya namun hanyalah sekedar untuk menelpon si "dia", menonton acara-acara murahan. Suara serak kita ini bukanlah karena bacaan tilawah Al-qur'an atau mengulang-ngulang hafalannya namun karena bersenandung lagu-lagu cinta ala anak muda. Hingga bait-bait lirik lagu lebih kita kenal dibanding bacaan indah Al-qur'an. Bukan pula kata-kata yang baik dan enak terdengar namun kata-kata yang penuh dusta dan menusuklah yang terlontar. Kaki kitapun, jarang kita dapati langkahnya untuk menuju majelis zikir, majelis ilmu, beribadah lima waktu di masjid, malahan degup langkah bertapak ke konser musik, Mall dan tempat shopping lainnya. Ya Robbi, sungguh kami termasuk orang yang merugi. Ampunilah diri kami. Ampunilah kami. Takutlah kita dengan azab Allohu ta'ala. Cobalah renungilah tentang maut. Saat sakaratul maut, terlihat demikian mudahnya arwah orang mukmin keluar dari raganya, akan tetapi bukan berarti bebas dari rasa sakit! Tidak, sekali-kali tidak. Adakah keraguan pada diri kita bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang mukmin yang paling sempurna keimanannya? Akan tetapi kemulian dan kesempurnaan iman beliau tidak dapat melindungi beliau dari dahsaytnya sakaratul maut. Oleh karena itu, tatkala beliau menghadapi sakaratul maut, beliau begitu gundah. Beliau berusaha menenangkan dirinya dengan mengusap wajahnya dengan tangannya yang telah dicelupkan ke dalam bejana berisi air. Beliau mengusap wajahnya berkali-kali, sambil bersabda: "Tiada Tuhan Yang berhak diibadahi selain Allah. Sesungguhnya kematian itu disertai oleh rasa pedih." [2] Pada suatu hari sahabat Umar bin Al Khatthab Radhiyallahu 'anhu bertanya kepada Ka'ab Al Ahbaar: "Wahai Ka'ab, ceritakan kepada kita tentang kematian! Ka'ab pun berkata: "Wahai Amirul Mukminin! Gambaran sakitnya kematian adalah bagaikan sebatang dahan yang banyak berduri tajam, tersangkut di kerongkongan anda, sehingga setiap duri menancap di setiap syarafnya. Selanjutnya dahan itu sekonyong-konyong ditarik dengan sekuat tenaga oleh seorang yang gagah perkasa. Bayangkanlah, apa yang akan turut tercabut bersama dahan itu dan apa yang akan tersisa!" [3] Syaddaad bin Al Aus berkata: "Kematian adalah pengalaman yang paling menakutkan bagi seorang mukmin, baik di dunia ataupun di akhirat. Kematian itu lebih menyakitkan dibanding anda digergaji, atau dipotong dengan gunting, atau direbus dalam periuk. Andai ada seseorang yang telah mati diizinkan untuk menceritakan tentang apa yang ia rasakan pada saat menghadapi kematian, niscaya mereka tidak akan pernah bisa menikmati kehidupan dan juga tidak akan pernah tidur nyenyak." Bila demikian dahsyatnya rasa sakit yang menimpa seorang mukmin ketika menghadapi sakaratul maut, maka bagaimana dengan diri kita wahai saudara-saudara kami? Betapa banyak dosa dan kemaksiatan yang menodai lembaran amal kita? Sedang masihkah kita masih terpaku dengan pacaran, taruhan, judi, minum minuman keras dan tidak menutup aurat? Sahabat.. Cobalah ingat kembali, rasa pedih dan sakit yang pernah kita rasakan ketika tertusuk atau tersengat api! Sangat menyakitkan bukan? Padahal syaraf yang merasakan rasa sakit hanyalah sebagiannya. Walau demikian, rasanya begitu menyakitkan, sehingga susah untuk dilupakan? Bagaimana halnya bila kelak pada saat sakaratul maut seluruh syaraf kita merasakan sakit. Disaat ruh kita berusaha berpegangan erat-erat dengan setiap syaraf anda sedangkan Malaikat Maut mencabutnya dengan keras dan kuat. Betul-betul menyakitkan. Penampilan Rasa Malaikat Maut yang begitu seram dan menakutkan akan semakin menambah pedih rasa sakit yang kita rasakan. Sahabat,.. Siapkah kita menjalani pengalaman yang begitu menakutkan dan begitu menyakitkan? Bila kita tidak kuasa menjalani sakaratul maut yang sangat menyakitkan seperti ini, maka mengapa noda-noda maksiat terus mengotori lembaran amal dan menghitamkan hati kita? Mengapa kaki terasa kaku, tangan serasa terbelenggu, mata seakan melekat dan pintu hati seakan terkunci ketika ada seruan beribadah kepada Allah?' [4] Ketahuilah bahwa itu hanyalah sedikit kabar bagaimana pedihnya sakaratul maut. Belum lagi ditambah dengan siksa kubur yang tak kalah dahsyatnya dan juga pedihnya siksa api neraka. Sedang siksa neraka yang paling ringan saja adalah ketika kaki menginjak neraka dan membuat otak mendidih. Lemas diri ini membuat tulisan ini. Takut sekali rasanya. Ya robbi, sungguh zholim diri ini, maka ampunilah kami, jikalau Kau tidak mengampuni kepada siapa lagi hendak kami akan mohon ampun ini. Kiranya, kami goreskan pena ini hanyalah untuk diri kami karena hati kami mati, kami yakin hati kalian masih bersemi. *** Penulis : Erlan Eskandar Penyunting & Penyelaras Bahasa : Abdullah Akiera Van As-samawiey Artikel www.remajaislam.com ________ Footnote ::: [1] HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6114][2] HR. Imam Bukhari [3] Riwayat Abu Nu'aim Al Asfahani dalam kitabnya Hilyatul Auliya' [4] Sebuah renungan terhadap kematian, ust Arifin Badri, dari www.almanhaj.or.id , dengan sdikit editin Disqus seems to be taking longer than usual. Reload? back to top [1 Aktualisierung]
• mujahid - Social Mention: Mengenal Bid'ah Dari Kitab 'Riyadhus Shalihin' 'Riyadhus Shalihin' adalah salah satu kitab kumpulan hadist-hadist pilihan yang tidak asing lagi bagi kaum muslimin. Penulisnya adalah Imam Nawawy Rahimahullah salah seorang ahli hadist sekaligus ulama besar di kalangan madzhab Syafi'iyyah. Dalam kitab Riyadhus Shalihin terdapat 372 bab. Salah satu bab nya adalah 'Bab An-Nahyu 'Anil Bida' Wa Muhdatsatil Umur.' Yang terjemahannya adalah Bab 'Larangan (Islam) Dari Bid'ah-Bid'ah Dan Perkara-Perkara Baru Yang Berkaitan Dengan Agama.' Imam Nawawy meletakkan bab ini pada bab yang ke 18. Dari judul bab ini tampak sekali Imam Nawawy perhatian dengan masalah bid'ah dan beliau menganggap bid'ah sebagai perkara yang dilarang agama dan wajib dijauhi kaum muslimin. Mengenal Bid'ah Penting Imam An-Nawawy di dalam muqaddimah kitab Riyadhus Shalihin berkata, "Dan aku mengharap jika kitab ini telah sempurna (penyusunannya) menjadi penuntun kepada kebaikan-kebaikan bagi yang perhatian terhadap kitab ini serta (menjadi) penghalang baginya dari segala macam perkara yang keji serta membinasakan." Sehingga harapan imam Nawawy kitab Riyadhus Shalihin ini menjadi sebab terhindarnya seorang hamba dari segala yang bisa membinasakannya sekaligus menuntun seseorang kepada kebaikan-kebaikan. Tidak diragukan lagi termasuk perkara yang membinasakan yang dimaksud Imam Nawawy adalah perbuatan bid'ah. Olehkarenanya beliau mencantumkan satu bab khusus yang membahas tentang haramnya bid'ah. Sehingga tidak perlu kaum muslimin 'takut' atau 'anti' terhadap suatu kajian atau tulisan yang membahas tentang bid'ah. Kenapa harus takut atau benci? Bahkan Imam Nawawy melalui kitab Riyadhus Shalihin-nya juga membahas tentang bid'ah. Dan berikut ini kami cantumkan ayat-ayat dan hadist-hadist yang dipaparkan imam Nawawy dalam kitab Riyadhus Shalihin bab ke 18; Pertama; Surat Yunus ayat 32 Allah berfirman, "…maka tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan…." Kebenaran adalah semua yang ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Sehingga segala perkara yang dikait-kaitkan dengan agama dan tidak ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah perkara tersebut bukan suatu kebenaran. Sedangkan tidak ada selain kebenaran kecuali kesesatan, sehingga perkara baru yang dikait-kaitkan dengan Islam yang tidak ada di dalam Al-Qur'an maupun Sunnah adalah kesesatan. Dan inilah yang dimaksud dengan bid'ah, perkara baru yang dikait-kaitkan dengan agama dan hal itu tidak ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Oleh karena itu imam Nawawy menyebutkan ayat ini dalam bab yang membahas tentang bid'ah, seolah ingin menjelaskan bahwa bid'ah itu adalah suatu kesesatan. Karena selain kebenaran yang ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah adalah kesesatan. Wallahu a'lam. Ke Dua; Surat Al-An'am ayat 38 Allah befirman, "Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab." Ini adalah ayat ke dua yang dicantumkan imam Nawawy dalam bab ke 18 dari kitab Riyadhus Shalihin. Maknanya adalah semua kebaikan sudah Allah jelaskan di dalam Al-Qur'an, begitu juga telah Allah jelaskan melalui lesan Nabi Muhammad di dalam hadist-hadist. Karena Al-Qur'an membutuhkan hadist terutama untuk menjelaskan ajaran-ajaran Islam yang masih global di dalam Al-Qur'an. Seperti jumlah rekaat shalat sekaligus cara melaksanakannya. Begitu juga masalah berapa besarnya nishab zakat (batas minimal kewajiban mengeluarkan zakat) dan lain-lain. Sehingga suatu kebaikan yang dibuat-buat manusia dan dikaitkan dengan agama yang tidak terdapat di dalam Al-Qur'an maupun hadist pada hakekatnya bukanlah suatu kebaikan. Wallahu a'lam. Ke Tiga; Surat An-Nisaa' ayat 59 Allah berfirman, "Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya)." (Imam Nawawy berkata), maksudnya adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Ke Empat; Surat Al-An'aam ayat 153 Allah berfirman, "…dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya." Imam Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan beberapa jalan yang kita dilarang mengikutinya adalah bid'ah, bukan sekedar maksiat seperti membunuh, zina, mencuri dan lain-lain. Ke Lima; Surat Al-'Imran ayat 31 Allah berfirman, "Katakanlah (wahai Nabi Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Setelah menyebutkan lima ayat ini imam Nawawy berkata, "Dan ayat-ayat tentang bab ini banyak serta populer. Adapun hadist-hadist (tentang haramnya bid'ah) sangat banyak dan populer, kami akan mencukupkan beberapa (hadist saja)…" Berikut ini tiga hadist yang dicantumkan Imam Nawawy dalam bab ke 18 tersebut; Hadist Pertama Dari 'Aisyah beliau berkata, "Rasulullah bersabda, "Siapa saja menciptakan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami ini yang tidak berasal dari nya maka hal itu tertolak." [HR. Bukhari Muslim] Dan di dalam riwayat Imam Muslim (Nabi bersabda), "Siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada padanya perintah kami maka hal itu tertolak." Dari hadist ini kita mengetahui bahwa bid'ah adalah suatu perkara yang diciptakan dan dilkait-kaitkan dengan agama padahal tidak ada dasarnya dari agama. Termasuk bid'ah adalah amalan yang ada dasarnya dari agama hanya saja caranya berbeda dengan yang diajarkan agama. Misalnya seseorang berdzikir dengan cara yang tidak benar maka dzikirnya tersebut disebut bid'ah, meskipun yang dia lakukan itu seperti dzikir. Dahulu setelah Nabi Muhammad wafat ada beberapa orang di masjid yang berkumpul-kumpul dalam beberapa halaqah (kelompok) dan masing-masing ada seorang yang memimpin berdzikir. Bentuk dzikir yang mereka lakukan adalah dengan menggunakan kerikil dan di bawah komando satu orang. Jika pemimpin halaqah berkata, "Bertakbir-lah 100 kali!" orang-orang yang di sekitarnya serentak bertakbir 100 kali dengan menggunakan kerikil. Perbuatan ini disalahkan dan diingkari oleh Abdullah Bin Mas'ud salah seorang ulama dari kalangan sahabat Nabi Muhammad dan mengatakan bahwa perbuatan mereka ini tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad. Khususnya dalam masalah dzikir. Maka segala amalan yang sebetulnya ada dasar perintahnya di dalam agama akan tetapi dilakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad amalan tersebut adalah bid'ah. Hadist Ke Dua Dan dari Jabir beliau berkata, "Dahulu Rasulullah ketika berkhotbah kedua mata beliau me-merah, suaranya melengking dan kemarahannya memuncak, hingga seolah beliau adalah seseorang yang sedang memberi peringatan kepada suatu pasukan akan kedatangan musuh sambil bersabda, "(Musuh akan menyerang) di pagi hari dan petang." Dan bersabda, "Aku di utus dan kiamat seperti ini (Jabir berkata), "Nabi menggandengkan dua jarinya; yaitu jari telunjuk dan tengah, dan bersabda, "Ammaa Ba'du; sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitab Allah (Al-Qur'an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk nya Nabi Muhammad, dan sejelek-jelek urusan adalah urusan agama yang dibuat-buat tanpa contoh sebelumnya, dan semua bid'ah adalah sesat." (Jabir berkata), "Kemudian Nabi bersabda, "Aku lebih berhak diutamakan oleh semua orang yang beriman dari dirinya sendiri. Siapa yang meninggalkan harta maka untuk keluarganya, dan siapa yang meninggalkan hutang atau keluarga yang ditanggung maka kepadaku dan menjadi kewajibanku." [HR. Muslim] Hadist Ke Tiga Dari Abu Najih Al-'Irbath Bin Sariyah beliau berkata, "Suatu ketika Nabi menasehati kami dengan suatu nasehat yang sangat menyentuh, hati menjadi gemetar karena, dan mata menangis karenanya, hingga kami berkata, "Waha Rasulullah, sepertinya nasehat ini adalah nasehat dari seseorang yang akan meninggalkan kami, maka dari itu berilah wasiat kepada kami." Nabi bersabda, "Aku memberi wasiat kepada kalian dengan wasiat taqwa, mendengar dan taat meski seandainya yang memimpin kalian adalah seorang budak, dan sesunggunya siapa diantara kalian yang nantinya masih hidup niscaya menjumpai perselisihan yang banyak. Wajib bagi kalian berpegang teguh dengan tuntunanku dan tuntunan para Khulafa' Rasyidin yang ditunjuki (Allah), gigit-lah tuntunan Nabi Muhammad dan tuntunan khulafa' Rasyidin tadi dengan gigi geraham kalian. Hati-hati dari perkara baru yang dibuat-buat yang dikaitkan dengan agama, karena sesungguhnya semua bid'ah adalah sesat." [HR. Abu Dawud dan Tirmidzy, dinilai hasan shahih oleh Imam Tirmidzy] Contoh Bid'ah Menurut Imam Jalaluddin As-Suyuthy Rahimahullah, Nama beliau adalah 'Abdurrahman Bin Al-Kamal Al-khudhairy, lebih di kenal dengan Imam Jalaluddin As-Suyuthy. Lahir malam ahad, ba'da maghrib, bulan Rajab tahun 849 H. Tumbuh dalam kondisi yatim, usia kurang dari 8 tahun telah hafal Al-Qur'an dan beberapa matan kitab penting para ulama. Diantara keistimewaan yang Allah anugerahkan kepada beliau adalah menguasai tujuh bidang ilmu seperti Tafsir, Hadist, Fiqh, Nahwu, ilmu Ma'any, Bayan dan Badi'. Wafat pada hari Jum'at, tanggal 19 Jumadil Ula tahun 911 H. Imam Jalaluddin AS-Suyuthy termasuk ulama besar di kalangan madzhab Syafi'iyyah. Imam Suyuthy memiliki satu kitab yang panjang lebar membahas bid'ah yaitu kitab 'Al-Amru Bil Ittiba' Wan Nahyu 'Anil Ibtida'. Berikut ini kami cuplikkan penjelasan Imam Suyuthy tentang contoh bid'ah; Imam As-Suyuthy berkata dalam kitab 'Al-Amru Bil Ittiba' Wan Nahyu 'Anil Ibtida' halaman 166: "Termasuk bid'ah yang disangka suatu ketaatan adalah apa yang tersebar di sebagian besar Negara-negara Islam, bagi orang-orang awam dianggap sesuatu yang agung (besar nilainya), dimunculkan dalil dari hadist-hadist (palsu) yang dipalsukan atas nama Nabi Muhammad untuk membenarkan perbuatan itu, kemudian diyakini dengan keyakinan-keyakinan yang mana kewajiban yang Allah wajibkan saja tidak sampai diyakini seperti itu, dan berkaitan erat dengan kerusakan-kerusakan yang banyak, serta terus-menerus di dalamnya menggiring seseorang kepada perkara-perkara yang mungkar, dan keburukannya tersebar serta nampak di permukaan, diantara contohnya adalah; Shalat Ragaa-ib di awal hari Jum'at. Dan ketahuilah_semoga Allah merahmatimu_sesungguhnya pengagungan terhadap hari ini dan juga malamnya; dibuat-buat dalam Islam setelah kurun yang empat (yaitu setelah 4 abad). Mengenai hal itu diriwayatkan hadist palsu berdasarkan kesepakatan para ulama, kandungan hadist palsu itu adalah keutamaan puasa hari ini dan keutamaan shalat di malam ini, mereka menamakannya 'Shalat Raghaa-ib', pendapat yang dipegang para peneliti dari kalangan ulama adalah tidak boleh menyendirikan hari ini untuk puasa dan shalat di malam ini dengan shalat yang bid'ah ini. Dan juga tidak boleh ada semua bentuk pengagungan terhadap hari ini, seperti membuat makanan, menampakkan perhiasan dan selain dari itu semua…." Maka semua amalan yang menggunakan hadist palsu sebagai dasarnya (dalilnya) adalah bid'ah menurut Imam Suyuthy Asy-Syafi'i. Terlebih lagi amalan-amalan yang didasarkan pada mimpi, kisah-kisah buatan manusia, kebiasaan masyarakat maka lebih pantas untuk disebut sebagai bid'ah. Fajri Nur Setyawan [1 Aktualisierung]
• jihad - Social Mention: "SUBHANALLAH" Rakan-Rakan Dan Sahabat-Sahabat Sekelian.. Tolong baca dan Sedekah lah AL-FATIHAH Pada SAHABAT Kita ini semoga ALLAH S.W.T Memberi padanya Mati shahid Insyaallah.... Pemergian Ahmad Ammar, seorang mujahid yg disayangi ramai telah membuka mata dan jiwa masyarakat bukan hanya di Malaysia tapi juga di Turki. Di bumi Indo-China (Kampuchea) pun ada yg bertanyakan tentang arwah. Begitu hebat penangan assyahid Ahmad Ammar. Semoga perjuangan dan coretan hidupnya akan membakar semangat jihad anak muda yg ada. Satu-satunya rakyat Malaysia yang dimakamkan bersebelahan Sahabat Rasulullah SAW ,Sayyidina Abu Ayub al-Ansari di permakaman Eyub, Turki. InsyaAllah. Salam. Warga besar PKPIM-ABIM-WADAH dan rangkaiannya mengucapkan takziah atas kembalinya ke rahmatullah, sahabat kita Saudara Ahmad Ammar bin Ahmad Azam Ab Rahman, yang merupakan anak kepada Tuan Hj Ahmad Azam Ab Rahman, mantan Presiden ABIM dan Timbalan Presiden WADAH. Ammar merupakan seorang ahli dan pimpinan ABIM yang aktif. Beliau meninggal di Istanbul, yang kini berada di sana kerana mengikuti pengajian peringkat ijazah. Anak lelaki tunggal Tuan Hj Ahmad Azam ini telah kembali ke rahmatullah akibat kemalangan jalan raya di Istanbul. Semoga ALLAH mencucuri rahmat kepada roh Allahyarham dan dikurniakan ketabahan dan keredhaan kepada Tuan Ahmad Azam sekeluarga. Seluruh warga PKPIM-ABIM-WADAH amat merasai kehilangan beliau yang merupakan permata bagi perjuangan Islamiah ini. Allahyarham adalah bintang yang berpotensi untuk bersinar pada masa akan datang. Ammar merupakan pelajar terbaik SPM 2010, Maktab Tentera Diraja (MTD-RMC) dan sedang melanjutkan pengajiannya di Turki dalam bidang Sejarah. Anak yang dipersiapkan oleh kedua ibu bapanya untuk menjadi mujahid dakwah telah dipanggil oleh Penciptanya pada 2hb November 2013. Hanya kepada ALLAH kita berserah segalanya dan mudah- mudahan ALLAH merahmati dan memberi ganjaran yang setimpal kepada kedua ibu bapanya yang 'menyerahkan' kembali anakanda mereka dengan penuh redha. Amin. Ahmad Ammar adalah seorang anak muda yang baik. Jarang dapat ditemui anak muda sepertinya. Tekun dan berdisiplin, taat dan bercita-cita tinggi. Tidak banyak bersuara di depan ramai. Pandai menempatkan diri di tengah khalayak. Dan paling menyentuh perasaan ialah bila mengingatkan perilakunya yang penuh sopan dan sikap hormatnya kepada yang lebih dewasa. Semoga Allahyarham menjadi penuntun ibu bapanya ke syurga. Allahyarham Ahmad Ammar, bersemadilah engkau di sana. ALLAH menyayangimu. Sungguh, hidupmu bersama perjuangan, matimu pula ketika dalam perjuangan, ditakdirkan ALLAH, jasadmu juga bersama para pejuang-pejuang agama ALLAH yang mati mereka juga di dalam perjuangan. Hidup dikelilingi orang-orang soleh, mati pula bersemadi jasadnya dikelilingi jasad orang-orang soleh. Takdir ALLAH buat hamba-NYA yang terpilih. Hanya ALLAH yang lebih mengetahui akan hikmah sesuatu peristiwa. Di Istanbul, Eyub merupakan tempat letaknya Maqam Abu Ayyub al-Ansori, sahabat Nabi yang mulia. Merupakan sebahagian daripada pahlawan Islam daripada angkatan pertama tentera kaum muslimin di dalam cubaan menakluk Kota Konstantinopel. Buat anak-anak muda di luar sana, sempena tahun baru hijrah ini, jika tidak dapat berazam jadi orang soleh, sekurang-kurangnya. berazamlah untuk dekat dengan orang-orang soleh. In sya ALLAH, akhir hayat kita akan diiringi oleh orang-orang soleh, didoakan ruh kita oleh orang-orang soleh. In sya ALLAH, semoga kita juga akan ditempatkan dalam kalangan orang-orang soleh. Di bumi yang asing, pemergiannya dihadiri ramai. Beliau telah dikebumikan di sekitar maqam sahabat Rasulullah SAW, Abu Ayub Al-Ansari. Selamat bertemu Maha Pencipta saudaraku Allahyarham Ahmad Ammar. Jenazah Allahyarham Ahmad Ammar bin Ahmad Azam disolat dan dikebumikan di Masjid Ayub Sultan, Istanbul Di sana juga terdapat maqam sahabat Rasulullah S.A.W yakni Abu Ayub Al-Ansari R.A. Awal Muharram di Turki, Ammar disemadikan di Eyub Sultan disaksikan ramai pelajar Risalah an Nur di ketuai Hoca Said Nuri, pemimpin utama Hayrat Vakfi. Hoça Said Nuri, pemimpin spiritual gerakan Heyrat Vakfi turun untuk bersama Tuan Haji Ahmad Azam Ab Rahman dan isteri, Puan Hajjah Nur Azlina berserta anak-anak muridnya dalam majlis pengebumian Allahyarham Ahmad Ammar. Perkuburan Eyub Sultan tempat Ammar disemadikan menghadap Laut Golden Horn. Tanah perkuburan yang menempatkan lebih 60 orang para sahabat Nabi SAW, awliya, panglima Uthmaniyyah dan orang ternama. Takdir ALLAH, Dato Bandar Eyub beri pengecualian rakyat Malaysia pertama ini. Subhanallah. Peristiwa bersejarah ini pasti mempunyai signifikan sejarah buat hubungan dua hala bangsa Melayu-Turki dan Islam untuk menjadi lebih sakti. Tidak lupa juga jasa hubungan dua hala ABIM dan Hayrat nsani Yardım . Perancangan ALLAH SWT. Bersama menegakkan kebenaran dan memperjuang keadilan. Allahummaghfirlahu Warhamhu Wa 'Afihi Wa'fu 'anhu. Al-Fatihah untuk Allahyarham. Salam. HAJI AMIDI ABD MANAN, Presiden ABIM. Ini adalah perbualan terakhir arwah bersama kakaknya. Petanda yang arwah akan pergi untuk selama-lamanya. Al-Fatihah buat Allayarham Ahmad Ammar. Sesungguhnya anda memang hebat dan menjadi tauladan yang baik kepada kami yang masih hidup. Diusia masih muda, terlalu banyak sumbangan kepada agama telah anda berikan sedangkan kami masih lagi alpa di sini. Terima kasih Ahmad Ammar. Damailah kamu di sana. [1 Aktualisierung]
• Abu Abdullah - Social Mention: Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) [1 Aktualisierung]
• abu adam - Social Mention: Who is the Dajjaal 󾬢󾬢󾬢󾬢󾬢󾬢♨️♨️♨️♨️ Who is the Dajjaal and what are his attributes? Praise be to Allaah. Meaning of the word Maseeh (Messiah) There are over fifty scholarly comments on the meaning of the word Maseeh (Messiah). They said that this word is applied both to the Truthful One [True Messiah, i.e., 'Eesa (Jesus)] and to the misleading liar [the "antichrist" or Dajjaal]. The Messiah is the Truthful One, 'Eesa ibn Maryam (Jesus the son of Mary), the Messiah of guidance, who healed those who were born blind and lepers, and brought the dead to life by Allaah's Leave. The false messiah (al-maseeh al-dajjaal) is the liar who leads people astray, the messiah of misguidance who will tempt people by means of the signs that he is given, such as bringing down rain, reviving the earth to bring forth vegetation, and other "miracles." So Allaah has created two messiahs, who are opposites of one another. The scholars said that the reason why the Dajjaal is called maseeh (a "messiah") is because one of his eyes is mamsooh (lit. "wiped"; smooth or abraded, i.e., he will be blind or defective in one eye). Or it was said that it is because he will survey or travel throughout the earth (yamsah) in forty days… The former view is more correct, because of what was said in the hadeeth narrated by Muslim (no. 5221) from Anas ibn Maalik, who said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will be blind (mamsooh) in one eye, and between his eyes will be written 'kaafir'…'". Meaning of the word Dajjaal The word Dajjaal is taken from the expression "Dajjala al-ba'eer (he smeared the camel)", referring to when they covered it with tar. The root dajala means to mix. The word dajala is used to mean deliberately confusing matters and being vague and ambiguous, The Dajjaal is the one who speaks in vagaries, who tells many lies and deceives many people. The word "Dajjaal" became a title given to the lying, one-eyed, false messiah. The Dajjaal is so called because he will conceal his kufr from the people by lying to them, deceiving them and confusing them. Description of the Dajjaal, and the ahaadeeth narrated concerning him The Dajjaal will be a man from among the sons of Adam. He will have many attributes which were described in the ahaadeeth to acquaint people with him and to warn them of his evil. So when he comes, the believers will know him and will not be misled by him; they will know his features which the Truthful One (the Prophet) (peace and blessings of Allaah be upon him) has told us about. These features will distinguish him from other people, so that no one will be deceived by him except those who are ignorant and whose doom has already been decreed. We ask Allaah to keep us safe and sound. Among these attributes are: He will be a young man with a ruddy complexion, short, with thick curly hair, a wide forehead, and broad upper chest, blind or defective (mamsooh) in the right eye. This eye will be neither prominent nor sunken, and will look like a floating grape. His left eye will be covered with a thick piece of flesh growing at the edge of his eye. Written between his eyes will be "Kaaf faa' raa' (K-F-R)", in separate (Arabic) letters, or "kaafir", with the letters joined. This will be read by every Muslim, literate or illiterate. Another of his characteristics will be that he will be sterile, with no children born to him. There follow some of the saheeh ahaadeeth in which the above attributes are mentioned. These ahaadeeth form part of the evidence (daleel) concerning the emergence of the Dajjaal: From 'Abd-Allaah ibn 'Umar (may Allaah be pleased with him), who said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'Whilst I was sleeping, I saw myself performing Tawaaf around the Ka'bah, when I saw a dark man with straight hair, standing between two other men, with water dripping from his head. I asked, "Who is this?" They said, "The son of Maryam." Then I turned and saw a ruddy-complexioned man, well built, with curly hair, blind in his right eye, with his eye looking like a floating grape. I asked, "Who is this?" They said, "This is the Dajjaal." The person who looks most like him is Ibnu Qatan.'" (Narrated by al-Bukhaari, no. 6508; Ibn Qatan was a man from Banu Mustalaq from Khuzaa'ah). It was also narrated from Ibn 'Umar (may Allaah be pleased with them both) that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) mentioned the Dajjaal to the people and said: "Allaah is not one-eyed, but the false messiah (al-maseeh al-dajjaal) is one-eyed, blind or defective in his right eye, with his eye looking like a floating grape…" (narrated by al-Bukhaari, no. 3184). In the lengthy hadeeth narrated by al-Nawwaas ibn Sam'aan (may Allaah be pleased with him) it says: the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) mentioned the Dajjaal one morning. Sometimes he described him as insignificant and sometimes he described him as so significant that we thought that he was in the cluster of date-palm trees…" One of the features of the Dajjaal that he described was: "He will be a young man with very curly hair, with his eye floating. It is as if he looks like 'Abd al-'Uzza ibn Qatan." (Narrated by Muslim, no. 5228) It was narrated from 'Ubaadah ibn al-Saamit (may Allaah be pleased with him) that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "I have told you so much about the Dajjaal that I fear you will not understand. The Dajjaal will be a short man, pigeon-toed, with curly hair. He will be one-eyed, with his eye neither prominent nor sunken. If you become confused about him, then remember that your Lord is not one-eyed." (Narrated by Abu Dawood, no. 3763. This hadeeth is saheeh – Saheeh al-Jaami' al-Sagheer, no. 2455). Abu Hurayrah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: '… as for the false messiah, he will be one-eyed, with a wide forehead and broad upper chest, and he will be hunchbacked…'" (Narrated by Ahmad, no. 7564). Hudhayfah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will be one-eyed, blind or defective in his left eye, with thick hair. He will have with him a paradise and a hell, but his hell will be a paradise and his paradise will be a hell.'" (Narrated by Muslim, no. 5222). According to the hadeeth of Anas (may Allaah be pleased with him), the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "No Prophet was sent but he warned his people about the one-eyed liar. He is one-eyed, but your Lord is not one-eyed, and between his eyes will be written 'kaafir.'" (Narrated by al-Bukhaari, no. 6598). According to another report: "Written between his eyes will be 'kaaf faa' raa'.'" (Muslim, no. 5219) According to a report narrated by Hudhayfah, "This will be read by every believer, literate or illiterate." (Muslim, no. 5223). From the apparent meaning, this writing will be real, and the fact that some will see it whilst others will not, and that illiterate people will read it, is not problematic. "This is because Allaah causes people to understand something when looking at it, as He wills and when He wills. So the believer will see this with his insight, even if he is illiterate, and the kaafir will not be able to see it, even if he is literate. By the same token, the believer will see with his insight evidence that the kaafir will not see. Allaah will enable the believer to understand without him being literate, because at that time, extraordinary things will be happening." (Fath al-Baari by Ibn Hajar al-'Asqallaani, 13/100) Al-Nawawi said: "The correct view according to those who studied this issue is that this writing should be taken literally, as being real writing which Allaah will create as a sign, one of the definitive proofs that (the Dajjaal) is a kaafir and a liar, to expose his falsehood. Allaah will show this sign to every Muslim, literate or illiterate, and will conceal it from everyone whom He decrees is doomed or whom He wants to test. There is no reason why this should be impossible." (Sharh al-Nawawi li Saheeh Muslim, 18/60). Another of his attributes was mentioned in the hadeeth of Faatimah bint Qays (may Allaah be pleased with her), in the story of al-Jassaasah, in which Tameem al-Daari (may Allaah be pleased with him) said; "So we rushed to the monastery, where we saw the most enormous man we had ever seen, fettered with the most chains we had ever seen." (Narrated by Muslim, no. 5235). 'Imraan ibn Husayn (may Allaah be pleased with him) said: "I heard the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) say: 'From the time of the creation of Adam until the Hour begins, there will never be a bigger creation than the Dajjaal.'" (Narrated by Muslim, 5239). The Dajjaal will not have any children, as stated in the hadeeth of Abu Sa'eed al-Khudri (may Allaah be pleased with him), who described what happened between him and Ibn Sayyaad, who said to him: "Did you not hear the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) say that he will have no children? …" Abu Sa'eed said, 'I said, 'Yes…'" (Narrated by Muslim, no. 5209). From the reports quoted above, we may note that some of them describe his right eye as being blind or defective, and some describe his left eye as being blind or defective. Both accounts are saheeh. Some of the scholars sought to reconcile these reports. Al-Qaadi 'Iyaad said: "Both eyes of the Dajjaal will be defective, because all the reports are saheeh. His right eye will be the one that is abraded (mamsooh) and dull, unable to see, as stated in the hadeeth of Ibn 'Umar. And his left eye will be the one that is covered with a thick fold of skin, and will also be defective." So he will have a defect in both his right eye and his left eye; each of them will be blind, i.e., defective, because the Arabic word used in the hadeeth, a'war, is used to describe anything that is defective and is especially used to describe the eyes of they are impaired. One eye will be non-functional and the other will be defective." Al-Nawawi agreed with this reconciliation suggested by al-Qaadi 'Iyaad, and al-Qurtubi also approved of it. Where the Dajjaal will emerge The Dajjaal will emerge from the direction of the east, from Khurasaan, from among the Jews of Isfahaan. Then he will travel throughout the earth and will leave no city without entering it, apart from Makkah and Madeenah, which he will not be able to enter because the angels are guarding them. According to the hadeeth of Faatimah bint Qays (may Allaah be pleased with her), the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said concerning the Dajjaal: "He will (emerge) from the direction of the Syrian sea or from the direction of the Yemeni sea… No, rather from the east…" – and he pointed towards the east. (Narrated by Muslim, no. 5228). Abu Bakr al-Siddeeq (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) told us: "The Dajjaal will emerge from a land in the east called Khurasaan." (Narrated by al-Tirmidhi, no. 2163. Classed as saheeh by al-Albaani, Saheeh al-Jaami' al-Sagheer, hadeeth 3398). Anas (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will emerge from among the Jews of Isfahaan, and with him will be seventy thousand Jews, wearing crowns.'" (Narrated by Ahmad, no. 12865). Places which the Dajjaal will never enter It is forbidden for the Dajjaal to enter Makkah or Madeenah when he emerges at the end of time, because of the saheeh ahaadeeth narrated to that effect. As far as other places are concerned, he will enter them one after another. In the hadeeth of Faatimah bint Qays (may Allaah be pleased with her), it says: "(He will say:), 'I almost have permission to emerge. Then I will emerge and will travel throughout the earth for forty days, and I shall not leave any town without entering it, apart from Makkah and Madeenah, which I will be prevented from entering because every time I try to enter, there will be an angel with an unsheathed sword in his hand, preventing me from entering. On every gate there will be angels defending them.'" (Narrated by Muslim, no. 5228) It was also reported that the Dajjaal will not enter the mosque of Sinai, or Masjid al-Aqsaa (at Jerusalem). Imaam Ahmad (no. 22572) narrated that Junaadah ibn Umayyah al-Azdi said: "I came to a man from among the Companions of the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) and said to him, 'Tell me a hadeeth that you heard from the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) about the Dajjaal.' He mentioned the hadeeth, and said, 'He will stay among you for forty days, during which he will go to every place (on the earth) apart from four mosques: Masjid al-Haraam (in Makkah), the mosque of Madeenah, the (mosque of) Sinai and Masjid al-Aqsaa.'" The followers of the Dajjaal Most of the followers of the Dajjaal will be from among the Jews, Persians and Turks, and a mixture of other people, mostly Bedouins and women. Imaam Muslim narrated in his Saheeh (5237) from Anas ibn Maalik (may Allaah be pleased with him) that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "The followers of the Dajjaal from among the Jews of Isfahaan will number seventy thousand, wearing heavy, striped garments." According to a report narrated by Imaam Ahmad, "Seventy thousand Jews, wearing crowns." (hadeeth no. 12865). According to the hadeeth of Abu Bakr referred to above: "He will be followed by people with faces like burnished shields." (Narrated by al-Tirmidhi, no. 2136). With regard to the Bedouin being followers of the Dajjaal, this is because many of them are ignorant. With regard to women, this is because they are readily swayed, and because many of them are ignorant. It was reported that Ibn 'Umar (may Allaah be pleased with him) said: the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "The Dajjaal will come to this pond in Marriqanaat – a valley in Madeenah – and most of those who go out to him will be women, until a man will come to his mother in law, his mother, his daughter, his sister and his aunt, and will tie them up strongly for fear that they will go out to him." (Narrated by Ahmad, no. 5099) The fitnah of the Dajjaal The fitnah of the Dajjaal will be the greatest fitnah from the time Allaah created Adam until the Hour begins. This will be because of the mighty miracles that Allaah will create with him, which will dazzle people's minds and amaze them. It was reported that he will have a paradise and a hell with him, but his paradise will be his hell and his hell will be his paradise. He will have rivers of water and mountains of bread. He will command the sky to send down rain, and it will rain, and he will command the earth to bring forth vegetation and it will do so. The treasures of the earth will follow him, and he will travel rapidly, like clouds driven by the wind. And he will do other extraordinary feats. All of that was mentioned in the saheeh ahaadeeth. Imaam Muslim narrated in his Saheeh that Hudhayfah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will be one-eyed, blind in his left eye, and will have thick hair. He will have a paradise and a hell with him, but his paradise will be a hell and his hell will be a paradise.'" (Narrated by Muslim, no. 5222) Muslim also narrated that Hudhayfah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'I know what the Dajjaal will bring with him: he will have two rivers flowing. One will clearly look like water and the other will clearly look like blazing fire. If any one of you sees that, let him choose the river which looks like fire, then let him close his eyes and lower his head and drink from it, for it will be cool water.'" (Narrated by Muslim, no. 5223) In the hadeeth of al-Nawwaas ibn Sam'aan about the Dajjaal, it is reported that the Sahaabah said: "O Messenger of Allaah, how long will he stay on the earth?" He said, "Forty days: one day like a year, one day like a month, one day like a week, and the rest of the days like your days." … They said, "How fast will he travel through the earth?" He said, "Like the clouds when they are driven by the wind. He will come to some people and call them, and they will believe in him and respond to him. Then he will command the sky to rain, and the earth to bring forth vegetation, and their cattle will come back to them in the evening, with their humps very high, and their udders full of milk, and their flanks stretched. Then he will come to another people and will call them, but they will reject him. So he will leave them and they will be stricken with famine, with none of their wealth in their hands. He will pass by ruins and will say, 'Bring forth your treasure!' – and the treasure will follow him like a swarm of bees. Then he will call a man who is brimming with youth, and will strike him with a sword and cut him in two, then (he will put the pieces apart from one another) the distance of an archer from his target. Then he will call him, and the young man will come forward smiling, with his face shining." (narrated by Muslim, 5228) Al-Bukhaari narrated from Abu Sa'eed al-Khudri (may Allaah be pleased with him) that this man whom the Dajjaal will kill will be one of the best people, who will go out to the Dajjaal from the city of the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him), and will say to the Dajjaal, "I bear witness that you are the Dajjaal of whom the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) told us." The Dajjaal will say (to the people): "What do you think – if I kill this man then bring him back to life, will you have any doubts?" They will say, "No." So he will kill him, then bring him back to life. Then he (the believing man) will say, "By Allaah, I have never been more sure about you than I am today." The Dajjaal will want to kill him but will not be permitted to. (al-Bukhaari, no. 6599) According to the hadeeth of Umaamah al-Baahili (may Allaah be pleased with him), the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said of the Dajjaal: "Part of his fitnah will be that he will say to a Bedouin, Do you think that if I resurrect your father and mother for you that you will testify that I am your lord?' He will say, 'Yes.' So two devils will appear to him in the image of his father and mother, saying, 'O my son, follow him for he is your lord.'" (Narrated by Ibn Maajah, no. 4067. Classed as saheeh by al-Albaani, Saheeh al-Jaami' al-Sagheer, hadeeth 7752). Protection against the fitnah of the Dajjaal The Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) has taught his ummah about that which will protect them against the fitnah of the false messiah (al-maseeh al-dajjaal). He left his ummah on a path that is clear, and no one deviates from it except the one who is doomed. He did not leave any good thing without pointing it out to his ummah, or any evil thing without warning them against it. Among the things which he warned us against was the fitnah of the Dajjaal, because it is the greatest fitnah which the ummah will face until the Hour comes. Every Prophet warned his ummah against the one-eyed Dajjaal, but Muhammad (peace and blessings of Allaah be upon him) was the only Prophet who warned his ummah more about him. Allaah told him many of the attributes of the Dajjaal so that he could warn his ummah. The Dajjaal will undoubtedly emerge among this ummah, because it is the last ummah, and Muhammad (peace and blessings of Allaah be upon him) is the Seal of the Prophets. There follow some of the Prophetic guidelines which the Chosen Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) set out for his ummah so that it may be protected against this mighty fitnah, from which we ask Allaah to save us and grant us refuge: Adhering to Islam, having the right faith and learning the Names and Most Beautiful Attributes of Allaah which are not shared by anyone else. One should know that the Dajjaal will be a human being who will eat and drink, and that Allaah is far above that; the Dajjaal will be one-eyed but Allaah is not one-eyed; no one can see his Lord until he dies, but the Dajjaal will be seen by all people, believers and kaafirs alike, when he emerges. Seeking refuge with Allaah from the fitnah of the Dajjaal, especially in salaah (prayer). This has been narrated in the saheeh ahaadeeth, such as that narrated from Umm al-Mu'mineen 'Aa'ishah (may Allaah be pleased with her), the wife of the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him), who said that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) used to pray in his salaah: "Allaahumma inni a'oodhu bika min 'adhaab al-qabri, wa a'oodhu bika min fitnat il-maseeh il-dajjaal, wa a'oodhu bika min fitnat il-mahyaa wa fitnat il-mamaat. Allaahumma inni a'oodhu bika min al-ma'tham wa'l-maghram (O Allaah, I seek refuge with You from the torment of the grave, I seek refuge with You from the fitnah of the Dajjaal, and I seek refuge with You from the trials of life and death. O Allaah, I seek refuge with You from sin and debt)." (Narrated by al-Bukhaari, no. 789) Muslim narrated that Abu Hurayrah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'When any one of you says Tashahhud, let him seek refuge with Allaah from four things, and say: "Allaahumma inni a'oodhi bika min 'adhaab jahannam wa min 'adhaab al-qabri wa min fitnat il-mahyaa wa'l-mamaat wa min sharri fitnat al-maseeh al-dajjaal (O Allaah, I seek refuge with You from the torment of Hell, from the torment of the grave, from the trials of life and death, and from the evil of the fitnah of the Dajjaal)."'" (Narrated by Muslim, no. 924) Memorizing aayaat from Soorat al-Kahf. The Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) commanded us to recite the opening verses of Soorat al-Kahf against the Dajjaal. According to some reports, the final verses of this soorah was mentioned. This means reciting the first ten verses or the last ten. Among the ahaadeeth narrated concerning this was the lengthy hadeeth narrated by Muslim from al-Nawwaas ibn Sam'aan, in which it says: "Whoever among you sees him (the Dajjaal), let him recite against him the opening verses of Soorat al-Kahf." (Hadeeth 5228). Muslim (no. 1342) narrated from Abu'l-Dardaa' that the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "Whoever memorizes ten aayaat from the beginning of Soorat al-Kahf will be protected from the Dajjaal" – i.e., from his fitnah. Muslim said: "Shu'bah said, 'from the end of al-Kahf.' Hammaam said, 'from the beginning of al-Kahf.'" Al-Nawawi said: "The reason for this is because at the beginning of (this soorah), mention is made of wonders and signs, and whoever ponders them will not be deceived by the fitnah of the Dajjaal. And at the end of this soorah, Allaah says (interpretation of the meaning): 'Do then those who disbelieve think that they can take My slaves as awliyaa' (lords etc.) besides Me?' [al-Kahf 18:102]." (Sharh Saheeh Muslim, 6/93). This is one of the special features of Soorat al-Kahf. There are ahaadeeth which encourage reading it, especially on Fridays. Al-Haakim narrated from Abu Sa'eed al-Khudri (may Allaah be pleased with him) that the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "Whoever recites Soorat al-Kahf on Friday, it will be a light for him from one Friday to the next." (al-Mustadrak, 2/368. Classed as saheeh by al-Albaani, Saheeh al-Jaami' al-Sagheer, hadeeth 6346) Undoubtedly Soorat al-Kahf is of great significance, containing great aayaat, such as the story of the People of the Cave, the story of Moosa and al-Khidr, the story of Dhu'l-Qarnayn and his building the dam to hold back Ya'jooj and Ma'jooj, proof of the resurrection and the blowing of the Trumpet, and explanation of those whose deeds are most lost, who are those who think that they are guided when in fact they are misguided and blind. Every Muslim should strive to read this soorah, and to memorize it and read it repeatedly, especially on the best day on which the sun rises, namely Friday. Fleeing from the Dajjaal and keeping far away from him. The best way is to live in Makkah or Madeenah, and the places which the Dajjaal will not enter. When the Dajjaal emerges, Muslims should keep far away from him, because of the confusion he will cause and the mighty wonders that he will have with him, which Allaah will cause to happen at his hands in order to test mankind. A man will come to him, thinking that he is a strong believer, then he will follow the Dajjaal. We ask Allaah to grant us and all the Muslims refuge from his fitnah. Imaam Ahmad (19118), Abu Dawood (3762) and al-Haakim (4/31) narrated from 'Imraan ibn Husayn (may Allaah be pleased with him) that the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "Whoever hears of the Dajjaal, let him keep far away from him, for a man will come to him and think that he is telling the truth because of the wonders that are sent with him." The death of the Dajjaal The Dajjaal will die at the hands of the Messiah 'Eesa ibn Maryam (peace be upon him), as is indicated by the saheeh ahaadeeth. The Dajjaal will appear on earth and will gain many followers, spreading his fitnah far and wide. No one will escape his fitnah except a few of the believers. At that point, 'Eesa ibn Maryam (peace be upon him) will descend to the eastern minaret in Damascus, and the believing slaves of Allaah will gather around him. He will lead them towards the Dajjaal, who at the time of the descent of 'Eesa (peace be upon him) will be heading for Bayt al-Maqdis (Jerusalem). 'Eesa will catch up with him at the gate of Ludd (Lod), a place in Palestine near Bayt al-Maqdis. When the Dajjaal sees him, he will start to melt like salt melting in water, but 'Eesa (peace be upon him) will say to him, "I have some business with you, you will not get away from me." Then he will catch up with him and will kill him with his spear. His followers will flee, pursued by the Muslims, who will kill them, and trees and rocks will say, 'O Muslim, O slave of Allaah, there is Jew behind me – come and kill him!" – apart from the gharqad (box thorn), for it is one of the trees of the Jews. There follow some of the ahaadeeth narrated about the death of the Dajjaal and his followers: Muslim (no. 5233) narrated that 'Abd-Allaah ibn 'Amr (may Allaah be pleased with them both) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will emerge among my ummah and will stay for forty… Then Allaah will send 'Eesa ibn Maryam, who looks like 'Urwah ibn Mas'ood, and he will pursue him and kill him." Imaam Ahmad (no. 14920) and al-Tirmidhi (no. 2170) narrated that Majma' ibn Jaariyah al-Ansaari (may Allaah be pleased with him) said: "I heard the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) say: 'The son of Maryam will kill the Dajjaal at the gate of Ludd." Muslim (no. 5228) narrated a lengthy hadeeth from al-Nawwaas ibn Sam'aan (may Allaah be pleased with him) about the Dajjaal, in which the story of the descent of 'Eesa and his killing the Dajjaal are mentioned. In this hadeeth the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "… Every kaafir who will smell the fragrance of ('Eesa) will die, and his fragrance will reach as far as he will be able to see. He will then search for him (the Dajjaal) until he catches up with him at the gate of Ludd, where he will kill him." Imaam Ahmad narrated that Jaabir ibn 'Abd-Allaah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will emerge at a time when religious commitment is low and knowledge has decreased… Then 'Eesa ibn Maryam will descend just before dawn and will call people, saying, 'O people, what is stopping you from coming out against this evil liar?' They will say, 'This man is a jinn', then they will set out. When they reach 'Eesa ibn Maryam, the time for prayer will come the iqqamah will be given, and it will be said to him, 'Go forward (to lead the prayer), O Spirit of Allaah.' He will say, 'Let your imaam go forward and lead you in prayer.' When they have prayed fajr, they will go out to meet him (the Dajjaal) and when they see the liar, he will start to dissolve like salt in water. 'Eesa will go to him and kill him. Even the trees and rocks will call out, 'O Spirit of Allaah, here is a Jew!' And none of those who followed him will be left, they will all be killed." (Hadeeth no. 14426). When he (may Allaah curse him) is killed, his great fitnah will come to an end. Allaah will save those who believed from his evil and from the evil of his followers, at the hands of the Spirit and Word of Allaah, 'Eesa ibn Maryam (peace be upon him) and his believing followers. Praise and blessings be to Allaah.󾭟 By Sheikh Muhammed Salih Al-Munajjid [1 Aktualisierung]
• abu adam - Social Mention: Mohon Kita kongsi kan ramai2 Sumbangan anda amat saya hargai. http://bit.ly/1b7ydoU [1 Aktualisierung]
• islamist - Social Mention: Persecuted Christians!!!!! Yes, people die for their faith in muslim countries... [1 Aktualisierung]
• Wir Türken sind überall ツs Facebook-Pinnwand: + Justin dükkan açsa herşeyi ordan alırım- Neden ?+ Toptan alınca daha ucuz ol... [1 Aktualisierung]
• takbir - Social Mention: Memang ramai Lelaki yg mampu angkat BERAT di gym . Tapi , tak ramai Lelaki yg mampu angkat takbir solat 5 waktu sehari yg ALLAH perintah :') [1 Aktualisierung]
• ahlu-sunnah.com - Social Mention: Schiitentum - Hasen sind Insekten und Bienen sind Vögel [1 Aktualisierung]
• tauhid - Social Mention: Sesuai janji, saya akan sedikit mengulas ttg sejarah terbentuk'a syiah (Rafidhah), dan bagaimana kesesatan2'a. Jika di lihat sekilas, kita hampir tdk bisa membedakan antara Islam dan syiah, tp jika di dalami lbh lanjut, sebenar'a jelas terlihat bagaimana sesat'a agama syiah dan kaum2 yg ada di dalam'a... Dalam kitab assunnaah karya Al khallal, 1/499. Berkutip, " sesungguh'a para 'ulama tidak mau memakan sembelihan org syiah rafidhah karena kami menganggap mereka itu murtad". Pencetus pertama syiah @ Abdulloh bin saba' al himyari, seorang yahudi yg berasal dr Yaman yg menampakan keislaman di masa kekholifahan Utsman bin affan. Di awal kemunculan'a dia menampakan sikap israf (berlebih) dlm memuliakan sahabat Ali bin abi tholib. Dalam perjalanan'a, agama syiah hampir memusnahkan tonggak2 agama Islam yg di bawa o/ Rosululloh. Betapa tidak? AlQur'an di vonis tidak asli dan sangat menyimpang. Para istri nabi di anggap pelacur, para sahabat di anggap hamba2 syetan dan lain sebagai'a. Hal itu bertentangan dgn agama islam yg memuliakan nabi dan para sahabat. Serta alQur'an yg memang sgtlah terjaga keaslian'a. Berikut@ kesesatan agama syiah : 1. Pembawa syiah @ seorang ahli munafik dr kalangan yahudi bernama Abdullah bin saba' (lihat Majmu' fatwa, 4/435) 2. Rukun islam agama syiah : shalat, puasa, zakat, haji, wilayah/kekuasaan. 3. Rukun iman : tauhid, kenabian, imamah, keadilan, kiamat. 4. Kitab suci syiah @ Mushaf Fathimah yg berjumlah 17000 ayat (lihat Ushulul kafi karya Al kaulani 2/634) 5. Syiah mewajibkan sholat hanya 3 waktu saja. 6. Tidak ada sholat jum'at 7. Menganggap bahwa semua sahabat telah kafir kecuali Salman al farisi, Miqdad bin Aswad, abu dzar al ghifari. 8. Menganggap bahwa kholifah setelah Rosululloh hanyalah Ali, sedangkan Abu bakar dan Umar @ dua berhala kaum Quraish 9. Menganggap bahwa Ummul mukminin @ setan 10. Syiah menghalalkan kawin kontrak (mut'ah) 11. Menjadikan kematian Husain, pd tgl 10 muharram dpt mengahapus dosa. Dan paling parah'a lagi, mereka mengubah beberapa ayat alQur'an seperti dlm, @ albaqoroh palsu.. Walladziina kafaruu biwilaayati 'aliibni thoolibi auliya uhumut thoguut,, " Dan orang2 kafir terhadap kepemimpinan Ali ibnu abi tholib, pelindung mereka @ syetan. @surat Al lail palsu, "Inna 'aliyallalhuda, wa inna lahu lil aakhirota wal uula" " Sesungguh'a Ali sebuah petunjuk, dan kepunyaan diaLah akhirat dan dunia." @surat al Insyiroh palsu : "Faidzaa faroghta fangsib 'Aliyyan lil wilaayah" Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai dr suatu urusan, maka berilah ali kepemimpinan. Nah, sekarang terlihat kan betapa sesat'a agama syiah. Bahkan lebih sesat dr pd Yahudi. Padahal dalam (QS. 4/ 115) di jelaskan "Dan barangsiapa yg menentang Rosul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalan'a orang mukmin, kami biarkan mereka leluasa bergelimangan dalam kesesatan dan kami masukan ia kedalam Jahannam. Dan neraka Jahanam @ seburuk buruk tempat kembali. Semoga bermanfaat, [1 Aktualisierung]

 mujahid - Social Mention: . ..Sesungguhnya ALLAH Suka. .. ..Kepada Hamba yangt : .. BERKARYA. .. ....&... ..TERAMPIL. ... ..Barang Siapa. . ..bersusah payah mencari nafkah. .. ..untuk keluarganya. ... ...maka dia serupa dengan .. ..seorang mujahid di jalan ALLAH AZZA WAJALLA. ... . ..

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 11:14AM  

mujahid - Social Mention
 
 
 
. ..Sesungguhnya ALLAH Suka. .. ..Kepada Hamba yangt : .. BERKARYA. .. ....&... ..TERAMPIL. ... ..Barang Siapa. . ..bersusah payah mencari nafkah. .. ..untuk keluarganya. ... ...maka dia serupa dengan .. ..seorang mujahid di jalan ALLAH AZZA WAJALLA. ... . ..
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100005733396558&v=wall&story_fbid=179345048933274
Nov 20th 2013, 11:12
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GkJ4T2


 

 nasheed - Social Mention: MU SHA DARIYA. ASHE KUNA GANI! Wani matashi ne ya yi shaye- shayensa, kawai sai ya shiga wani shago, alhali mai shagon yana ciki, masu sayayya na ta harkoki, sai kawai ya dauko kwali ya dinga zuba kaya. Mai shago ya tsaya yana ta kallonsa, masu sayayya kuma sun zaci ko yaronsa ne. Da ya cika kwalin ya dauka zai fita sai mai shagon ya riko rigarsa ya ce: "Kai, me kake nufi?" Yana waigowa sai ya ce: "Da ma ashe kuna gani na?"

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 07:50PM  

nasheed - Social Mention
 
 
 
MU SHA DARIYA. ASHE KUNA GANI! Wani matashi ne ya yi shaye- shayensa, kawai sai ya shiga wani shago, alhali mai shagon yana ciki, masu sayayya na ta harkoki, sai kawai ya dauko kwali ya dinga zuba kaya. Mai shago ya tsaya yana ta kallonsa, masu sayayya kuma sun zaci ko yaronsa ne. Da ya cika kwalin ya dauka zai fita sai mai shagon ya riko rigarsa ya ce: "Kai, me kake nufi?" Yana waigowa sai ya ce: "Da ma ashe kuna gani na?"
http://www.facebook.com/permalink.php?id=377132575742261&v=wall&story_fbid=423023594486492
Nov 19th 2013, 19:31
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/7ZFKsF


 

 islamisten - Social Mention: Ägypten: Angriffe auf unverschleierte Frauen nehmen zu Medienmitteilung IGFM http://www.zukunft-ch.ch/de/themen/islam/?newsid=1625 Die Internationale Gesellschaft für Menschenrechte (IGFM) beklagt eine spürbare Zunahme von Angriffen auf unverschleierte Frauen in Ägypten. Die Täter seien in der Regel Islamisten, die Frauen und Mädchen beschimpfen und immer öfter auch tätlich angreifen. Vergangenen Donnerstag wurde die 23-jährige Esraa Mohamed in der Kairoer Innenstadt sogar Opfer eines Säureangriffs. Nach Angaben der IGFM erlitt Sie schwere Verletzungen. Islamisten rechtfertigten den Anschlag auf Facebook damit, dass sie es verdient habe, da sie unverschleiert und Atheistin gewesen sei. Gewalt gegen Frauen in der Öffentlichkeit hatte in Ägypten nach der Revolution gegen die Diktatur Mubaraks stark zugenommen – unabhängig davon, ob sie verschleiert waren oder nicht. Der Oberste Militärrat, der die Macht übernommen hatte, versuchte, Frauen von der Teilnahme an Demonstrationen abzuschrecken. Internationale Aufmerksamkeit erregten erzwungene „Jungfräulichkeitstests" durch das Militär im Frühjahr 2012. Mit der Machtübernahme der Muslimbruderschaft im Juni 2012 nahm die Gewalt gegen Frauen in der Öffentlichkeit noch einmal stark zu. Islamisten versuchten ihre Vorstellungen von „islamischer" Kleidung und Verhalten mit Einschüchterungen und mit körperlicher Gewalt durchzusetzen. Nach der Entmachtung der Muslimbrüder im Juni 2013 war die Gewalt gegen unverschleierte Frauen, aber auch gegen Christen noch einmal sprunghaft angestiegen, so die IGFM. Anhänger der Muslimbruderschaft hatten über fünfzig Kirchen schwer beschädigt oder niedergebrannt. Nach der Verhaftung zahlreicher Führungspersonen der Bruderschaft ließen auch die Angriffe auf Frauen graduell nach. Islamisten zeigten aber inzwischen wieder eine stärkere öffentliche Präsenz. „Die Leidtragenden sind zu allererst wieder die Frauen", erklärte IGFM Vorstandssprecher Martin Lessenthin. Inzwischen habe sich Gewalt gegen Frauen zu einem schwerwiegenden kulturellen Problem entwickelt. Häusliche und öffentliche Gewalt gegen Mädchen und Frauen bliebe weitgehend straflos. Die unzureichenden, bereits bestehenden rechtlichen Möglichkeiten würden von den Behörden bei weitem nicht ausgeschöpft. Zudem verfestige die ägyptische Unterhaltungsindustrie frauenfeindliche Stereotype noch, kritisierte die IGFM. In Seifenopern würde Gewalt gegen Frauen verharmlost und sogar gerechtfertigt.

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:37AM  

islamisten - Social Mention
 
 
 
Ägypten: Angriffe auf unverschleierte Frauen nehmen zu Medienmitteilung IGFM http://www.zukunft-ch.ch/de/themen/islam/?newsid=1625 Die Internationale Gesellschaft für Menschenrechte (IGFM) beklagt eine spürbare Zunahme von Angriffen auf unverschleierte Frauen in Ägypten. Die Täter seien in der Regel Islamisten, die Frauen und Mädchen beschimpfen und immer öfter auch tätlich angreifen. Vergangenen Donnerstag wurde die 23-jährige Esraa Mohamed in der Kairoer Innenstadt sogar Opfer eines Säureangriffs. Nach Angaben der IGFM erlitt Sie schwere Verletzungen. Islamisten rechtfertigten den Anschlag auf Facebook damit, dass sie es verdient habe, da sie unverschleiert und Atheistin gewesen sei. Gewalt gegen Frauen in der Öffentlichkeit hatte in Ägypten nach der Revolution gegen die Diktatur Mubaraks stark zugenommen – unabhängig davon, ob sie verschleiert waren oder nicht. Der Oberste Militärrat, der die Macht übernommen hatte, versuchte, Frauen von der Teilnahme an Demonstrationen abzuschrecken. Internationale Aufmerksamkeit erregten erzwungene „Jungfräulichkeitstests" durch das Militär im Frühjahr 2012. Mit der Machtübernahme der Muslimbruderschaft im Juni 2012 nahm die Gewalt gegen Frauen in der Öffentlichkeit noch einmal stark zu. Islamisten versuchten ihre Vorstellungen von „islamischer" Kleidung und Verhalten mit Einschüchterungen und mit körperlicher Gewalt durchzusetzen. Nach der Entmachtung der Muslimbrüder im Juni 2013 war die Gewalt gegen unverschleierte Frauen, aber auch gegen Christen noch einmal sprunghaft angestiegen, so die IGFM. Anhänger der Muslimbruderschaft hatten über fünfzig Kirchen schwer beschädigt oder niedergebrannt. Nach der Verhaftung zahlreicher Führungspersonen der Bruderschaft ließen auch die Angriffe auf Frauen graduell nach. Islamisten zeigten aber inzwischen wieder eine stärkere öffentliche Präsenz. „Die Leidtragenden sind zu allererst wieder die Frauen", erklärte IGFM Vorstandssprecher Martin Lessenthin. Inzwischen habe sich Gewalt gegen Frauen zu einem schwerwiegenden kulturellen Problem entwickelt. Häusliche und öffentliche Gewalt gegen Mädchen und Frauen bliebe weitgehend straflos. Die unzureichenden, bereits bestehenden rechtlichen Möglichkeiten würden von den Behörden bei weitem nicht ausgeschöpft. Zudem verfestige die ägyptische Unterhaltungsindustrie frauenfeindliche Stereotype noch, kritisierte die IGFM. In Seifenopern würde Gewalt gegen Frauen verharmlost und sogar gerechtfertigt.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=468234396555549&v=wall&story_fbid=637743349604652
Nov 21st 2013, 08:49
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/mPKnB2


 

 takbir - Social Mention: GEMA TAKBIR IDUL ADHA 1433 H

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:29PM  

takbir - Social Mention
 
 
 
GEMA TAKBIR IDUL ADHA 1433 H
http://www.youtube.com/watch?v=MxqMNPi-eME&feature=youtube_gdata
Oct 26th 2012, 02:59
 
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 10 DHUL-HIJJAH 1433 H / 26 OKTOBER 2012.
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Cs0hBK


 

 allahuakbar - Social Mention: Allahuakbar..

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 05:03AM  

allahuakbar - Social Mention
 
 
 
Allahuakbar..
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000623080702&v=wall&story_fbid=673900389307391
Nov 21st 2013, 04:49
 
SubhanAllah perhatikan kekuasaan Allah
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l


 

 Understand IslaMs Facebook-Pinnwand: Stop drone Atteks in Pakistan please share.

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 03:53PM  

Understand IslaMs Facebook-Pinnwand
 
Understand IslaMs Facebook-Pinnwand
 
Stop drone Atteks in Pakistan
please share.
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=635251556533604&set=a.407494322642663.92801.407131089345653&type=1
Nov 21st 2013, 15:08
 
Stop drone Atteks in Pakistan
please share.
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nWF8Wm


 

 Alnas Channels Facebook-Pinnwand:

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:00AM  

Alnas Channels Facebook-Pinnwand
 
Alnas Channels Facebook-Pinnwand
 
(Untitled)
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=596525047051519&set=a.202701739767187.49787.188536241183737&type=1
Nov 21st 2013, 08:43
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/dDy8l9


 

 allahuakbar - Social Mention: hidup memng sult terxta,,cri kesenngn mlh dpt susah...allahuakbar...

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 11:45AM  

allahuakbar - Social Mention
 
 
 
hidup memng sult terxta,,cri kesenngn mlh dpt susah...allahuakbar...
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100006413732225&v=wall&story_fbid=1437801876443590
Nov 20th 2013, 11:44
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l


 

 takbir - Social Mention: Empat nasehat Rosulullah saw kpada istrinya tercinta ( siti aisyah radiallahu anhu,, , ,, , ya aisyah,, , jangnlah engkou tIdur d malm haRi sbelum engkou menghatamkan al'qur,an,, , ya aisyah,, , jangnlah engkou tidur d malm hari sbelum engkou mendapat syafaat dr para rosul dn nabi.. . .. , jangnlah engkou tdr d malm hr sbelum engkou mndpat ridho dr seluruh kaum muslimin.. . Dn jangnlah engkou tidur d malm hr sbelum engkou mndptkan pahala umroh dn haji. ... Siti aisyah lalu bertanya kpda rosulullah saw, ya rosulullah..... Bagaimana caranya agr saya bs mndpatkan empt fadilah tersebut dalm satu malm ? Bs menghatmkan al'qur,an- bs mendptkan syafaat dr para rosul dn nabi- bs mndptkan ridho dr seluruh kaum muslimin dn bs mndptkan pahala umroh dn haji........???? Rosulullah saw tersenyum lalu menjwab,, , ya aisyah.. . Yg ku maksd dngan : jangnlah engkou tidur d malm hari sbelum menghatamkan al'qur,an adlah: jangnlah engkou tidur d malm hari sebelum membaca surah al-ikhlas tiga kali.. . Karena bila engkou mmbaca surah al-ikhlas 3x sbelum tidur, itu sama halnya engkou mmbaca seluruh al-qur,an.. . ... Ya aisyah? Yang d maksd dngan: jangnlah engkou tdr d malm hari sbelum engkou mndapatkan syafaat dr para rosul dn nabi adalah: jangnlah engkou tdr d malm hari sbelum membaca shalawat bukn hanya kpadaku tp juga kpda pra nabi dn rosul... Allahumma sholli ala saydina muhammadin... Wa'ala sya iril ambiyaa wal mursaliin, wa ala alihi wasohbihi ajma in,, , jangnlah engkou tdr d mlam hr sbelum engkou mndapatkan ridho dr seluruh kaum muslimin adalah: dengan cara memohon ampun kpda allah ats sgala dosa dosamu dn dosa seluruh kaum muslimin. Ya itu dngan senantiasa mmbaca,, robbigfirli dn seterusnya. Yang ke empat , jangnlah engkou tidur d malm hari sbelum engkou mndapatkan pahala umroh dn haji, ya itu dngan snantiasa mmbaca Tashbih,tahmid,tahlil dn takbir, subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah huwallahu akbr" smga bermanfaat

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 01:27PM  

takbir - Social Mention
 
 
 
Empat nasehat Rosulullah saw kpada istrinya tercinta ( siti aisyah radiallahu anhu,, , ,, , ya aisyah,, , jangnlah engkou tIdur d malm haRi sbelum engkou menghatamkan al'qur,an,, , ya aisyah,, , jangnlah engkou tidur d malm hari sbelum engkou mendapat syafaat dr para rosul dn nabi.. . .. , jangnlah engkou tdr d malm hr sbelum engkou mndpat ridho dr seluruh kaum muslimin.. . Dn jangnlah engkou tidur d malm hr sbelum engkou mndptkan pahala umroh dn haji. ... Siti aisyah lalu bertanya kpda rosulullah saw, ya rosulullah..... Bagaimana caranya agr saya bs mndpatkan empt fadilah tersebut dalm satu malm ? Bs menghatmkan al'qur,an- bs mendptkan syafaat dr para rosul dn nabi- bs mndptkan ridho dr seluruh kaum muslimin dn bs mndptkan pahala umroh dn haji........???? Rosulullah saw tersenyum lalu menjwab,, , ya aisyah.. . Yg ku maksd dngan : jangnlah engkou tidur d malm hari sbelum menghatamkan al'qur,an adlah: jangnlah engkou tidur d malm hari sebelum membaca surah al-ikhlas tiga kali.. . Karena bila engkou mmbaca surah al-ikhlas 3x sbelum tidur, itu sama halnya engkou mmbaca seluruh al-qur,an.. . ... Ya aisyah? Yang d maksd dngan: jangnlah engkou tdr d malm hari sbelum engkou mndapatkan syafaat dr para rosul dn nabi adalah: jangnlah engkou tdr d malm hari sbelum membaca shalawat bukn hanya kpadaku tp juga kpda pra nabi dn rosul... Allahumma sholli ala saydina muhammadin... Wa'ala sya iril ambiyaa wal mursaliin, wa ala alihi wasohbihi ajma in,, , jangnlah engkou tdr d mlam hr sbelum engkou mndapatkan ridho dr seluruh kaum muslimin adalah: dengan cara memohon ampun kpda allah ats sgala dosa dosamu dn dosa seluruh kaum muslimin. Ya itu dngan senantiasa mmbaca,, robbigfirli dn seterusnya. Yang ke empat , jangnlah engkou tidur d malm hari sbelum engkou mndapatkan pahala umroh dn haji, ya itu dngan snantiasa mmbaca Tashbih,tahmid,tahlil dn takbir, subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah huwallahu akbr" smga bermanfaat
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100005681199037&v=wall&story_fbid=177133785819327
Nov 19th 2013, 13:11
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Cs0hBK


 

 Al-Rahma - Social Mention: KESİNLİKLE İZLEYİN ( DAHA 17 YAŞINDA LİSELİ KIZ SADECE ) > >

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:37PM  

Al-Rahma - Social Mention
 
 
 
KESİNLİKLE İZLEYİN ( DAHA 17 YAŞINDA LİSELİ KIZ SADECE ) > >
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003129534779&v=wall&story_fbid=483179081796405
Nov 20th 2013, 20:22
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZnGzZ5


 

 scharia - Social Mention:

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:35PM  

scharia - Social Mention
 
 
 
(Untitled)
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003211238173&v=wall&story_fbid=467410370042667
Nov 20th 2013, 20:23
 
 Die obige Karte habe ich 2009 gemacht aus eigen Fotos, die ich während meiner Zeit als Reise- und Kulturjournalist aufgenommen habe. Sie darf zu nichtkommerziellen Zwecken gerne ausgedruckt werden. Wir leben in einem wunderschönen Land. Das sage ich als ein Mensch, der während seiner Journalistentätigkeit fast 100 Länder bereist hat. Auch andere Länder sind schön. Doch Deutschland ist unser Land. Wir sollten dankbar sein für das, was unsere Vorfahren uns hinterlassen haben. Und sollten auf unser kulturelles und ideelles Erbe stolz sein – und dieses für unsere Nachfahren bewahren. Michael Mannheimer   ***   Ein bewegendes Manifest eines Deutschen an die Muslime in Deutschland Von Michael Winkler (13.11.2013) Liebe Ausländer,   Ihr lebt hier in einem Land, das Deutschland heißt, gewesen ist und wieder sein wird. Der Fremde war und ist hier immer willkommen, sei es als durchreisender Gast, oder um hier zu bleiben und Seite an Seite mit uns Deutschen aufzubauen. Nur Räuber, Plünderer und Eroberer haben wir wieder aus dem Land geworfen, und das werden wir auch in Zukunft tun. Sucht Euch Eure Rolle aus, ihr habt die Wahl dazu. Aber wählt weise, denkt an die Zukunft, nicht an das, was Euch in der Gegenwart scheinbare Vorteile bietet.   Die Stämme unseres Volkes haben hier schon gelebt, bevor es den Islam gegeben hat. Beglückt uns also bitte nicht mit einer Religion, die für die Weite des Wüstensandes gedacht ist, nicht für unsere blühenden Felder und rauschenden Wälder. Wir haben hier unsere Städte und Kathedralen gebaut, lange bevor der erste Türke die griechischen Städte der heutigen Türkei betreten hat. Die großartige arabische Kultur, die es vor tausend Jahren gegeben hat, war das Erbe des christlichen Byzanz, das Erbe der Antike, das Ihr nicht bewahren konntet. Ja, auch wir haben Rom zerstört, sind als Barbaren eingedrungen, ohne zu verstehen, was uns da in den Schoß gefallen ist. Doch wir haben die Lektion gelernt, uns die einstige Höhe wieder erarbeitet und sie übertroffen. Ihr hingegen seid abgestiegen. Nicht durch unsere Kreuzritter, sondern durch Euer eigenes Unvermögen, Eure eigenen Streitereien, Eure eigene Weigerung, für den Erhalt des Erbes zu arbeiten.   Kairo, Damaskus, Bagdad, Samarkand – das waren für uns Träume, deren Namen wir mit Ehrfurcht ausgesprochen haben, Metropolen der Welt. Ihr habt sie zu einer Ansammlung staubiger Hütten verkommen lassen. Wo Ihr reich geworden seid, ist das nicht durch Eurer Hände Arbeit oder Eurer kreativen Köpfe Geist geschehen, sondern durch das Öl in Eurem Boden, das unsere Ingenieure dort fördern.   Ihr seid in dieses Land gekommen, weil es Euch zu Hause schlecht ergangen ist. Dann stünde Euch Demut und Dankbarkeit an, anstatt zu versuchen, dieses Land in jene Hölle zu verwandeln, der Ihr angeblich entflohen seid. Ihr wollt hier alle Rechte als Bürger ausüben, doch für den Notfall Eure alte Staatsbürgerschaft beibehalten? Wenn Ihr abhauen wollt, wenn harte Zeiten kommen, dann geht lieber gleich, denn wir können keine Mitbürger gebrauchen, die uns dann im Stich lassen, wenn wir auf ihre Loyalität und den Zusammenhalt angewiesen sind. Ihr mögt keine Hunde? Hunde sind bei uns empfindungsfähige Lebewesen, die niemand aus einer Laune, einer Mode oder einer religiösen Vorschrift heraus verstümmeln darf. Wir behandeln unsere Hunde also besser als Ihr Eure Kinder. Wundert Euch also nicht, daß uns der Sinn für diese blutige Quälerei abgeht.   Wenn Ihr den Koran als Verfassung und die Scharia als Gesetzbuch so wunderbar findet, warum geht Ihr nicht in ein Land, das beides bereits heute praktiziert? Die islamische Welt ist groß, über tüchtige, glaubensfeste Menschen freuen sich viele Länder. Dort findet Ihr alles vor, was Ihr in Deutschland vermißt, und vor allem seid Ihr eingebettet in der Umma, in der Gemeinschaft der Gläubigen, in der Reinheit des Islam. Dort braucht Ihr die Gebräuche von uns Ungläubigen nicht zu ertragen.   Es gehört zur Gastfreundschaft, daß der Gastgeber mit dem Gast teilt. Aber es widerspricht jeglicher Gastfreundschaft, wenn der Gast dem Gastgeber seine Sitten aufzwingen und sein Hab und Gut stehlen will. Gäste und Fische fangen nach drei Tagen an zu stinken, heißt es bei uns, und das hat seine Berechtigung. Gäste, die sich nur aushalten lassen und keinerlei Gegenleistung erbringen, sind keine Gäste, sondern Schmarotzer. Parasiten, die dem Wirt das Blut aus den Adern saugen, werden überall auf der Welt bekämpft.   Es ist völlig in Ordnung, wenn Ihr zu uns kommt, um ein besseres Leben zu haben. Doch das bessere Leben wird hier keinem geschenkt, jeder muß es sich im Schweiße seines Angesichts verdienen. Dies ist nicht das von der Sonne verwöhnte Afrika, wo schon die Natur für reiche Ernten sorgt, dies ist Deutschland, wo die Ernte und das Auskommen der Natur abgerungen werden muß. Die Natur schreibt uns vor, wann wir säen müssen und wann wir ernten dürfen, und wenn wir diese Zeit verpassen, drohen uns Not und Hunger. Wenn ein Haus vor der Kälte des Winters schützen soll, muß es fertig sein, bevor der Winter hereinbricht, deshalb gibt es bei uns Uhren und feste Arbeitszeiten. Es ist selbstverständlich, daß die Arbeiter auch morgen pünktlich erscheinen, jeden Morgen.   Wenn unsere Touristen alles gerne so hätten wie in der Heimat, dann ist das in Ordnung, denn sie bezahlen dafür. Was aber bezahlt ihr, daß die Dinge so werden wie in Eurer Heimat? Womit wollt Ihr dieses Entgegenkommen verdienen? Die Kirchen stehen hier seit Jahrhunderten, und ihre Glocken läuten, seit sie erbaut worden sind. Wenn Ihr Minarette bevorzugt und den Ruf des Muezzins, dann geht bitte dorthin, wo seit Jahrhunderten Minarette stehen und Muezzine zum Gebet rufen. An wen würdet Ihr Euch zu Hause wenden? An den Dorfältesten oder an den Dorftrottel? Bei uns haben gerade die Dorftrottel die Macht, doch das geht vorüber. Dann sind alle, die sich an unsere Dorftrottel von Politikern gehalten haben, selbst die Trottel. Wir sind friedliebende Leute, fleißig und kreativ, doch wir haben schon gezeigt, daß wir erbitterte Krieger sein können. Also reizt uns besser nicht, wenn Ihr nicht die Deutschen als Kämpfer kennenlernen wollt. Betrachtet die Filme, die uns dauernd vorführen, wie böse doch unsere Großeltern gewesen sind, und dann fragt Euch, wie böse wir werden können, wenn Ihr unsere Geduld überreizt.   1529 und 1683 standen die Heere des Islams vor Wien, mit großer Übermacht. Beide Male schien die Stadt verloren, schon am nächsten Tag drohte sie zu fallen, doch dann waren es die Heere des Islam, die geschlagen die Flucht antraten. Glaubt Ihr wirklich, daß es diesmal anders sein wird? Feiglinge und Verräter gab es auch in Wien, doch nicht sie, sondern die Aufrechten, die Standhaften, die Ehrlichen haben gesiegt. Auch wenn Ihr Euch noch so stark fühlen mögt, Europa habt Ihr damals unterschätzt und Ihr unterschätzt es auch heute.   Ihr bereichert uns kulturell, sagen die Dorftrottel unter den Volldemokraten. Zeigt mir doch eine einzige kulturelle Leistung, die Türken in den 50 Jahren zustande gebracht haben, die sie bereits hier in Deutschland leben. Malerei, Literatur, Musik – oder auch Ingenieure, Architekten, Mediziner – nichts ragt heraus, nichts versetzt uns in Erstaunen oder gar Entzücken. Das imposanteste Bauwerk in Istanbul ist die Hagia Sophia, gebaut von Christen, die Ihr mit vier Minaretten verziert habt.   Was dieses Land für Euch tut, seht Ihr an den Wohnungen, an der Kleidung, am Geld auf Euren Konten und in Euren Taschen. Aber was tut Ihr für dieses Land? Ihr habt es nicht aufgebaut, das behaupten bei uns nur die Dorftrottel. Ihr habt gearbeitet, ja, und ich gebe zu, daß Euch die Drecksarbeit überlassen wurde, damals, vor 50 Jahren. Aber heute? Heute arbeiten viele nicht mehr, sondern lassen sich von denen bezahlen, die noch Arbeit haben. Eure Leute, die Arbeit haben, sind zu wenige, um jene Eurer Leute zu ernähren, die keine Arbeit haben, ohne uns ginge es nicht.   Ja, doch, eines habt Ihr getan, in diesem Land: Jene, die heute kommen, aus Osteuropa, die "Rotationseuropäer", die früher einfach Zigeuner genannt worden sind, versuchen Euch an Anspruch und Nichtarbeit zu übertreffen. Sie versuchen, noch viel mehr aus uns herauszupressen, sie verdrängen sogar Euch noch vom Futtertrog.   Bei uns leben alteingesessene Zigeunersippen, seit Generationen. Sie sind längst Deutsche geworden, gehören zu uns und haben sich ihren Platz in unserer Mitte verdient. Doch was jetzt kommt, zum Betteln und Stehlen, zum Abgreifen dessen, was wir für unsere Bedürftigen erarbeitet haben, ist nicht willkommen. Kein Land kann als Sozialamt der ganzen Welt dienen, auch wir nicht. Das werdet Ihr einsehen müssen, und wenn Ihr es nicht einsehen wollt, wird das eine bittere, eine harte Lektion.   Deutschland wird ungemütlich, es ist nicht die bequeme Hängematte. Wir werden Eure Rechte respektieren, vor allem das Recht, Deutschland zu verlassen. Ihr habt das Recht, so zu leben, wie es Euch gefällt, aber dort, wo Ihr hingehört. Ihr hattet in Deutschland alle Chancen gehabt, Ihr hättet von uns lernen können. Ihr habt unsere Schulen besucht, Euch standen Ausbildungsplätze zur Verfügung. Wir haben sogar Rücksicht darauf genommen, daß Ihr Schwierigkeiten mit unserer Sprache habt, und Euch besser benotet.   Wenn Ihr das Land verlaßt und vor dem Nichts steht, ist das nicht unsere Schuld. Lest nach, warum die Menschen aus dem Paradies vertrieben worden sind, es steht auch im Koran: Sie haben das einzige Gebot übertreten, das ihnen Gott auferlegt hat. Und Ihr? Ihr habt ebenfalls ein einziges Gebot übertreten: Die Menschen im Paradies wollten sein wie Gott, und Ihr wolltet als unsere Herren zu uns kommen. Ihr wolltet nicht mit uns nach unserer Art leben, sondern uns Eure Art aufzwingen.   Liebe Ausländer, das zentrale Gebot der Ethik, auf dem alle gerechten Gesetze der Welt beruhen, lautet: Was du nicht willst, daß man dir tu, das füg auch keinem Andern zu. Ihr habt mit uns das tun wollen, was Ihr in Eurer Heimat keinesfalls zugelassen hättet. Deshalb, kehrt heim. Lebt wohl, nicht auf Wiedersehen, denn die Lektion, die Ihr mitnehmt, benötigt Generationen. Und nehmt diesen einen Satz mit, den bei uns sogar die Kinder begreifen. Nach Eurer zweiten Lektion vor Wien habt Ihr fast 300 Jahre gebraucht, um es das dritte Mal zu versuchen. Wir geben Euch gerne weitere 300 Jahre.   © Michael Winkler
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/s5JjkG


 

 dawah - Social Mention: Asalaam alaikum: I would to continue to give dawah, on the subject about the Qu'ran, so as I continue with the blessings of Allah give you understanding of the Deen (way of life) ..

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:40PM  

dawah - Social Mention
 
 
 
Asalaam alaikum: I would to continue to give dawah, on the subject about the Qu'ran, so as I continue with the blessings of Allah give you understanding of the Deen (way of life) ..
http://www.facebook.com/permalink.php?id=552822888129567&v=wall&story_fbid=557599997651856
Nov 20th 2013, 20:39
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/FVCQX3


 

 islam fatwa - Social Mention: This is Islam: Her Dad Raped Her… Her Brother "Honor Killed" Her

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 12:55AM  

islam fatwa - Social Mention
 
 
 
This is Islam: Her Dad Raped Her… Her Brother "Honor Killed" Her
http://reclaimourrepublic.wordpress.com/2013/11/21/this-is-islam-her-dad-raped-her-her-brother-honor-killed-her/
Nov 21st 2013, 00:08
 
November 19, 2013 by Dean Garrison The family Daughter flees from home after allegedly being sexually assaulted by her own Father. Her family begs her to come home [&#8230;]
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/1LPkFx


 

 Masallah - Social Mention: Masallah

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 06:43PM  

Masallah - Social Mention
 
 
 
Masallah
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100002011842637&v=wall&story_fbid=554346801309043
Nov 19th 2013, 18:43
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/DcJ54y


 

 Abu Abdullah - Social Mention: -------assalamu allaikum------ Warohmatullah wabarokatuh ~~~~~~~~~﷼﷼﷼﷼~~~~~~~ Dan Bermekarlah Kuncup-kuncup Bunga Keimanan 66 Dengan bismillah mesra, kami semburkan tinta ini untuk hati yang tengah gundah dan gulana. Semoga Alloh meridhoi dan menjadikan kami dan anda sebagai orang yang ikhlas dalam beramal. Pula, semoga dengan hitam diatas putih ini adalah saksi agar kami dapat menatap wajah-Nya kelak di Surga, sebuah negeri penuh cinta. Sahabat, begitu sering kegalauan jiwa menginangi hati. Jadilah hati itu gundah. Gelisah pun secara perlahan mendominasi hingga pikiran jernih tak lagi diraih. Telah tiba musim jenuh yang memalaskan raga untuk peragakan amal shalih, mendiamkan hati agar tak terpaut dengan Allah, dan membisukan lisan agar tak semburatkan sejuta kebaikan. Kapankah datang musim semi yang menghadiahkan pucuk-pucuk keimanan bagi dahan jiwa? Kapankah bertandang musim hujan yang menunaskan rumput-rumput ketakwaan? Tenanglah sahabat. Kepadamu, dari sudut beranda kalbu, kami bisikkan semilir untaian kata bahwa hanya karena Alloh lah kami mencintaimu. Sehingga tak pelak kami goreskan tinta ini untuk kami dan untukmu. Pun kiranya tak perlu banyak kata untuk membuatmu menjauhi tulisan ini, dan tak perlu pula sajak bintang berirama indah untuk membuatmu punah dari gundah. Tapi di tulisan ini, kami berharap ada banyak rasa yang akan membuatmu jadi permatanya. Maka tetaplah disini. Buka mata dan hati. Tersenyumlah, karena senyummu adalah begitu indah sejukkan hati. ---000----000--- Sahabat, Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Salah satu di antara tujuh golongan orang yang akan diberi naungan Allah pada hari kiamat adalah; seorang yang mengingat Allah lantas kedua matanya pun mengalirkan air mata." [1]. Tapi… Tapi… Bagaimana mungkin hati bisa tersentuh dan mata membulirkan air yang menandakan sejuknya keimanan sementara saat ini hati kita tengah mati? Sungguh kita adalah orang-orang yang menzhalimi diri sendiri dengan kemaksiatan yang kita lakukan. Mata kita ini bukan menangis karena takut pada Alloh, namun karena sinetron cinta picisan. Mata ini terbangun pula di gulita mala namun bukan untuk bermunajat pada-Nya namun hanyalah sekedar untuk menelpon si "dia", menonton acara-acara murahan. Suara serak kita ini bukanlah karena bacaan tilawah Al-qur'an atau mengulang-ngulang hafalannya namun karena bersenandung lagu-lagu cinta ala anak muda. Hingga bait-bait lirik lagu lebih kita kenal dibanding bacaan indah Al-qur'an. Bukan pula kata-kata yang baik dan enak terdengar namun kata-kata yang penuh dusta dan menusuklah yang terlontar. Kaki kitapun, jarang kita dapati langkahnya untuk menuju majelis zikir, majelis ilmu, beribadah lima waktu di masjid, malahan degup langkah bertapak ke konser musik, Mall dan tempat shopping lainnya. Ya Robbi, sungguh kami termasuk orang yang merugi. Ampunilah diri kami. Ampunilah kami. Takutlah kita dengan azab Allohu ta'ala. Cobalah renungilah tentang maut. Saat sakaratul maut, terlihat demikian mudahnya arwah orang mukmin keluar dari raganya, akan tetapi bukan berarti bebas dari rasa sakit! Tidak, sekali-kali tidak. Adakah keraguan pada diri kita bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang mukmin yang paling sempurna keimanannya? Akan tetapi kemulian dan kesempurnaan iman beliau tidak dapat melindungi beliau dari dahsaytnya sakaratul maut. Oleh karena itu, tatkala beliau menghadapi sakaratul maut, beliau begitu gundah. Beliau berusaha menenangkan dirinya dengan mengusap wajahnya dengan tangannya yang telah dicelupkan ke dalam bejana berisi air. Beliau mengusap wajahnya berkali-kali, sambil bersabda: "Tiada Tuhan Yang berhak diibadahi selain Allah. Sesungguhnya kematian itu disertai oleh rasa pedih." [2] Pada suatu hari sahabat Umar bin Al Khatthab Radhiyallahu 'anhu bertanya kepada Ka'ab Al Ahbaar: "Wahai Ka'ab, ceritakan kepada kita tentang kematian! Ka'ab pun berkata: "Wahai Amirul Mukminin! Gambaran sakitnya kematian adalah bagaikan sebatang dahan yang banyak berduri tajam, tersangkut di kerongkongan anda, sehingga setiap duri menancap di setiap syarafnya. Selanjutnya dahan itu sekonyong-konyong ditarik dengan sekuat tenaga oleh seorang yang gagah perkasa. Bayangkanlah, apa yang akan turut tercabut bersama dahan itu dan apa yang akan tersisa!" [3] Syaddaad bin Al Aus berkata: "Kematian adalah pengalaman yang paling menakutkan bagi seorang mukmin, baik di dunia ataupun di akhirat. Kematian itu lebih menyakitkan dibanding anda digergaji, atau dipotong dengan gunting, atau direbus dalam periuk. Andai ada seseorang yang telah mati diizinkan untuk menceritakan tentang apa yang ia rasakan pada saat menghadapi kematian, niscaya mereka tidak akan pernah bisa menikmati kehidupan dan juga tidak akan pernah tidur nyenyak." Bila demikian dahsyatnya rasa sakit yang menimpa seorang mukmin ketika menghadapi sakaratul maut, maka bagaimana dengan diri kita wahai saudara-saudara kami? Betapa banyak dosa dan kemaksiatan yang menodai lembaran amal kita? Sedang masihkah kita masih terpaku dengan pacaran, taruhan, judi, minum minuman keras dan tidak menutup aurat? Sahabat.. Cobalah ingat kembali, rasa pedih dan sakit yang pernah kita rasakan ketika tertusuk atau tersengat api! Sangat menyakitkan bukan? Padahal syaraf yang merasakan rasa sakit hanyalah sebagiannya. Walau demikian, rasanya begitu menyakitkan, sehingga susah untuk dilupakan? Bagaimana halnya bila kelak pada saat sakaratul maut seluruh syaraf kita merasakan sakit. Disaat ruh kita berusaha berpegangan erat-erat dengan setiap syaraf anda sedangkan Malaikat Maut mencabutnya dengan keras dan kuat. Betul-betul menyakitkan. Penampilan Rasa Malaikat Maut yang begitu seram dan menakutkan akan semakin menambah pedih rasa sakit yang kita rasakan. Sahabat,.. Siapkah kita menjalani pengalaman yang begitu menakutkan dan begitu menyakitkan? Bila kita tidak kuasa menjalani sakaratul maut yang sangat menyakitkan seperti ini, maka mengapa noda-noda maksiat terus mengotori lembaran amal dan menghitamkan hati kita? Mengapa kaki terasa kaku, tangan serasa terbelenggu, mata seakan melekat dan pintu hati seakan terkunci ketika ada seruan beribadah kepada Allah?' [4] Ketahuilah bahwa itu hanyalah sedikit kabar bagaimana pedihnya sakaratul maut. Belum lagi ditambah dengan siksa kubur yang tak kalah dahsyatnya dan juga pedihnya siksa api neraka. Sedang siksa neraka yang paling ringan saja adalah ketika kaki menginjak neraka dan membuat otak mendidih. Lemas diri ini membuat tulisan ini. Takut sekali rasanya. Ya robbi, sungguh zholim diri ini, maka ampunilah kami, jikalau Kau tidak mengampuni kepada siapa lagi hendak kami akan mohon ampun ini. Kiranya, kami goreskan pena ini hanyalah untuk diri kami karena hati kami mati, kami yakin hati kalian masih bersemi. *** Penulis : Erlan Eskandar Penyunting & Penyelaras Bahasa : Abdullah Akiera Van As-samawiey Artikel www.remajaislam.com ________ Footnote ::: [1] HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6114][2] HR. Imam Bukhari [3] Riwayat Abu Nu'aim Al Asfahani dalam kitabnya Hilyatul Auliya' [4] Sebuah renungan terhadap kematian, ust Arifin Badri, dari www.almanhaj.or.id , dengan sdikit editin Disqus seems to be taking longer than usual. Reload? back to top

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 08:56AM  

Abu Abdullah - Social Mention
 
 
 
-------assalamu allaikum------ Warohmatullah wabarokatuh ~~~~~~~~~﷼﷼﷼﷼~~~~~~~ Dan Bermekarlah Kuncup-kuncup Bunga Keimanan 66 Dengan bismillah mesra, kami semburkan tinta ini untuk hati yang tengah gundah dan gulana. Semoga Alloh meridhoi dan menjadikan kami dan anda sebagai orang yang ikhlas dalam beramal. Pula, semoga dengan hitam diatas putih ini adalah saksi agar kami dapat menatap wajah-Nya kelak di Surga, sebuah negeri penuh cinta. Sahabat, begitu sering kegalauan jiwa menginangi hati. Jadilah hati itu gundah. Gelisah pun secara perlahan mendominasi hingga pikiran jernih tak lagi diraih. Telah tiba musim jenuh yang memalaskan raga untuk peragakan amal shalih, mendiamkan hati agar tak terpaut dengan Allah, dan membisukan lisan agar tak semburatkan sejuta kebaikan. Kapankah datang musim semi yang menghadiahkan pucuk-pucuk keimanan bagi dahan jiwa? Kapankah bertandang musim hujan yang menunaskan rumput-rumput ketakwaan? Tenanglah sahabat. Kepadamu, dari sudut beranda kalbu, kami bisikkan semilir untaian kata bahwa hanya karena Alloh lah kami mencintaimu. Sehingga tak pelak kami goreskan tinta ini untuk kami dan untukmu. Pun kiranya tak perlu banyak kata untuk membuatmu menjauhi tulisan ini, dan tak perlu pula sajak bintang berirama indah untuk membuatmu punah dari gundah. Tapi di tulisan ini, kami berharap ada banyak rasa yang akan membuatmu jadi permatanya. Maka tetaplah disini. Buka mata dan hati. Tersenyumlah, karena senyummu adalah begitu indah sejukkan hati. ---000----000--- Sahabat, Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Salah satu di antara tujuh golongan orang yang akan diberi naungan Allah pada hari kiamat adalah; seorang yang mengingat Allah lantas kedua matanya pun mengalirkan air mata." [1]. Tapi… Tapi… Bagaimana mungkin hati bisa tersentuh dan mata membulirkan air yang menandakan sejuknya keimanan sementara saat ini hati kita tengah mati? Sungguh kita adalah orang-orang yang menzhalimi diri sendiri dengan kemaksiatan yang kita lakukan. Mata kita ini bukan menangis karena takut pada Alloh, namun karena sinetron cinta picisan. Mata ini terbangun pula di gulita mala namun bukan untuk bermunajat pada-Nya namun hanyalah sekedar untuk menelpon si "dia", menonton acara-acara murahan. Suara serak kita ini bukanlah karena bacaan tilawah Al-qur'an atau mengulang-ngulang hafalannya namun karena bersenandung lagu-lagu cinta ala anak muda. Hingga bait-bait lirik lagu lebih kita kenal dibanding bacaan indah Al-qur'an. Bukan pula kata-kata yang baik dan enak terdengar namun kata-kata yang penuh dusta dan menusuklah yang terlontar. Kaki kitapun, jarang kita dapati langkahnya untuk menuju majelis zikir, majelis ilmu, beribadah lima waktu di masjid, malahan degup langkah bertapak ke konser musik, Mall dan tempat shopping lainnya. Ya Robbi, sungguh kami termasuk orang yang merugi. Ampunilah diri kami. Ampunilah kami. Takutlah kita dengan azab Allohu ta'ala. Cobalah renungilah tentang maut. Saat sakaratul maut, terlihat demikian mudahnya arwah orang mukmin keluar dari raganya, akan tetapi bukan berarti bebas dari rasa sakit! Tidak, sekali-kali tidak. Adakah keraguan pada diri kita bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang mukmin yang paling sempurna keimanannya? Akan tetapi kemulian dan kesempurnaan iman beliau tidak dapat melindungi beliau dari dahsaytnya sakaratul maut. Oleh karena itu, tatkala beliau menghadapi sakaratul maut, beliau begitu gundah. Beliau berusaha menenangkan dirinya dengan mengusap wajahnya dengan tangannya yang telah dicelupkan ke dalam bejana berisi air. Beliau mengusap wajahnya berkali-kali, sambil bersabda: "Tiada Tuhan Yang berhak diibadahi selain Allah. Sesungguhnya kematian itu disertai oleh rasa pedih." [2] Pada suatu hari sahabat Umar bin Al Khatthab Radhiyallahu 'anhu bertanya kepada Ka'ab Al Ahbaar: "Wahai Ka'ab, ceritakan kepada kita tentang kematian! Ka'ab pun berkata: "Wahai Amirul Mukminin! Gambaran sakitnya kematian adalah bagaikan sebatang dahan yang banyak berduri tajam, tersangkut di kerongkongan anda, sehingga setiap duri menancap di setiap syarafnya. Selanjutnya dahan itu sekonyong-konyong ditarik dengan sekuat tenaga oleh seorang yang gagah perkasa. Bayangkanlah, apa yang akan turut tercabut bersama dahan itu dan apa yang akan tersisa!" [3] Syaddaad bin Al Aus berkata: "Kematian adalah pengalaman yang paling menakutkan bagi seorang mukmin, baik di dunia ataupun di akhirat. Kematian itu lebih menyakitkan dibanding anda digergaji, atau dipotong dengan gunting, atau direbus dalam periuk. Andai ada seseorang yang telah mati diizinkan untuk menceritakan tentang apa yang ia rasakan pada saat menghadapi kematian, niscaya mereka tidak akan pernah bisa menikmati kehidupan dan juga tidak akan pernah tidur nyenyak." Bila demikian dahsyatnya rasa sakit yang menimpa seorang mukmin ketika menghadapi sakaratul maut, maka bagaimana dengan diri kita wahai saudara-saudara kami? Betapa banyak dosa dan kemaksiatan yang menodai lembaran amal kita? Sedang masihkah kita masih terpaku dengan pacaran, taruhan, judi, minum minuman keras dan tidak menutup aurat? Sahabat.. Cobalah ingat kembali, rasa pedih dan sakit yang pernah kita rasakan ketika tertusuk atau tersengat api! Sangat menyakitkan bukan? Padahal syaraf yang merasakan rasa sakit hanyalah sebagiannya. Walau demikian, rasanya begitu menyakitkan, sehingga susah untuk dilupakan? Bagaimana halnya bila kelak pada saat sakaratul maut seluruh syaraf kita merasakan sakit. Disaat ruh kita berusaha berpegangan erat-erat dengan setiap syaraf anda sedangkan Malaikat Maut mencabutnya dengan keras dan kuat. Betul-betul menyakitkan. Penampilan Rasa Malaikat Maut yang begitu seram dan menakutkan akan semakin menambah pedih rasa sakit yang kita rasakan. Sahabat,.. Siapkah kita menjalani pengalaman yang begitu menakutkan dan begitu menyakitkan? Bila kita tidak kuasa menjalani sakaratul maut yang sangat menyakitkan seperti ini, maka mengapa noda-noda maksiat terus mengotori lembaran amal dan menghitamkan hati kita? Mengapa kaki terasa kaku, tangan serasa terbelenggu, mata seakan melekat dan pintu hati seakan terkunci ketika ada seruan beribadah kepada Allah?' [4] Ketahuilah bahwa itu hanyalah sedikit kabar bagaimana pedihnya sakaratul maut. Belum lagi ditambah dengan siksa kubur yang tak kalah dahsyatnya dan juga pedihnya siksa api neraka. Sedang siksa neraka yang paling ringan saja adalah ketika kaki menginjak neraka dan membuat otak mendidih. Lemas diri ini membuat tulisan ini. Takut sekali rasanya. Ya robbi, sungguh zholim diri ini, maka ampunilah kami, jikalau Kau tidak mengampuni kepada siapa lagi hendak kami akan mohon ampun ini. Kiranya, kami goreskan pena ini hanyalah untuk diri kami karena hati kami mati, kami yakin hati kalian masih bersemi. *** Penulis : Erlan Eskandar Penyunting & Penyelaras Bahasa : Abdullah Akiera Van As-samawiey Artikel www.remajaislam.com ________ Footnote ::: [1] HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6114][2] HR. Imam Bukhari [3] Riwayat Abu Nu'aim Al Asfahani dalam kitabnya Hilyatul Auliya' [4] Sebuah renungan terhadap kematian, ust Arifin Badri, dari www.almanhaj.or.id , dengan sdikit editin Disqus seems to be taking longer than usual. Reload? back to top
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100006504160022&v=wall&story_fbid=1458223894404402
Nov 21st 2013, 08:40
 
Media Islam Salafiyyah, Ahlussunnah wal Jama'ah - Situs Islami Berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah sesuai pemahaman sahabat dan generasi terbaik
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/b8dhV2


 

 mujahid - Social Mention: Mengenal Bid'ah Dari Kitab 'Riyadhus Shalihin' 'Riyadhus Shalihin' adalah salah satu kitab kumpulan hadist-hadist pilihan yang tidak asing lagi bagi kaum muslimin. Penulisnya adalah Imam Nawawy Rahimahullah salah seorang ahli hadist sekaligus ulama besar di kalangan madzhab Syafi'iyyah. Dalam kitab Riyadhus Shalihin terdapat 372 bab. Salah satu bab nya adalah 'Bab An-Nahyu 'Anil Bida' Wa Muhdatsatil Umur.' Yang terjemahannya adalah Bab 'Larangan (Islam) Dari Bid'ah-Bid'ah Dan Perkara-Perkara Baru Yang Berkaitan Dengan Agama.' Imam Nawawy meletakkan bab ini pada bab yang ke 18. Dari judul bab ini tampak sekali Imam Nawawy perhatian dengan masalah bid'ah dan beliau menganggap bid'ah sebagai perkara yang dilarang agama dan wajib dijauhi kaum muslimin. Mengenal Bid'ah Penting Imam An-Nawawy di dalam muqaddimah kitab Riyadhus Shalihin berkata, "Dan aku mengharap jika kitab ini telah sempurna (penyusunannya) menjadi penuntun kepada kebaikan-kebaikan bagi yang perhatian terhadap kitab ini serta (menjadi) penghalang baginya dari segala macam perkara yang keji serta membinasakan." Sehingga harapan imam Nawawy kitab Riyadhus Shalihin ini menjadi sebab terhindarnya seorang hamba dari segala yang bisa membinasakannya sekaligus menuntun seseorang kepada kebaikan-kebaikan. Tidak diragukan lagi termasuk perkara yang membinasakan yang dimaksud Imam Nawawy adalah perbuatan bid'ah. Olehkarenanya beliau mencantumkan satu bab khusus yang membahas tentang haramnya bid'ah. Sehingga tidak perlu kaum muslimin 'takut' atau 'anti' terhadap suatu kajian atau tulisan yang membahas tentang bid'ah. Kenapa harus takut atau benci? Bahkan Imam Nawawy melalui kitab Riyadhus Shalihin-nya juga membahas tentang bid'ah. Dan berikut ini kami cantumkan ayat-ayat dan hadist-hadist yang dipaparkan imam Nawawy dalam kitab Riyadhus Shalihin bab ke 18; Pertama; Surat Yunus ayat 32 Allah berfirman, "…maka tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan…." Kebenaran adalah semua yang ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Sehingga segala perkara yang dikait-kaitkan dengan agama dan tidak ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah perkara tersebut bukan suatu kebenaran. Sedangkan tidak ada selain kebenaran kecuali kesesatan, sehingga perkara baru yang dikait-kaitkan dengan Islam yang tidak ada di dalam Al-Qur'an maupun Sunnah adalah kesesatan. Dan inilah yang dimaksud dengan bid'ah, perkara baru yang dikait-kaitkan dengan agama dan hal itu tidak ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Oleh karena itu imam Nawawy menyebutkan ayat ini dalam bab yang membahas tentang bid'ah, seolah ingin menjelaskan bahwa bid'ah itu adalah suatu kesesatan. Karena selain kebenaran yang ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah adalah kesesatan. Wallahu a'lam. Ke Dua; Surat Al-An'am ayat 38 Allah befirman, "Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab." Ini adalah ayat ke dua yang dicantumkan imam Nawawy dalam bab ke 18 dari kitab Riyadhus Shalihin. Maknanya adalah semua kebaikan sudah Allah jelaskan di dalam Al-Qur'an, begitu juga telah Allah jelaskan melalui lesan Nabi Muhammad di dalam hadist-hadist. Karena Al-Qur'an membutuhkan hadist terutama untuk menjelaskan ajaran-ajaran Islam yang masih global di dalam Al-Qur'an. Seperti jumlah rekaat shalat sekaligus cara melaksanakannya. Begitu juga masalah berapa besarnya nishab zakat (batas minimal kewajiban mengeluarkan zakat) dan lain-lain. Sehingga suatu kebaikan yang dibuat-buat manusia dan dikaitkan dengan agama yang tidak terdapat di dalam Al-Qur'an maupun hadist pada hakekatnya bukanlah suatu kebaikan. Wallahu a'lam. Ke Tiga; Surat An-Nisaa' ayat 59 Allah berfirman, "Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya)." (Imam Nawawy berkata), maksudnya adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Ke Empat; Surat Al-An'aam ayat 153 Allah berfirman, "…dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya." Imam Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan beberapa jalan yang kita dilarang mengikutinya adalah bid'ah, bukan sekedar maksiat seperti membunuh, zina, mencuri dan lain-lain. Ke Lima; Surat Al-'Imran ayat 31 Allah berfirman, "Katakanlah (wahai Nabi Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Setelah menyebutkan lima ayat ini imam Nawawy berkata, "Dan ayat-ayat tentang bab ini banyak serta populer. Adapun hadist-hadist (tentang haramnya bid'ah) sangat banyak dan populer, kami akan mencukupkan beberapa (hadist saja)…" Berikut ini tiga hadist yang dicantumkan Imam Nawawy dalam bab ke 18 tersebut; Hadist Pertama Dari 'Aisyah beliau berkata, "Rasulullah bersabda, "Siapa saja menciptakan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami ini yang tidak berasal dari nya maka hal itu tertolak." [HR. Bukhari Muslim] Dan di dalam riwayat Imam Muslim (Nabi bersabda), "Siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada padanya perintah kami maka hal itu tertolak." Dari hadist ini kita mengetahui bahwa bid'ah adalah suatu perkara yang diciptakan dan dilkait-kaitkan dengan agama padahal tidak ada dasarnya dari agama. Termasuk bid'ah adalah amalan yang ada dasarnya dari agama hanya saja caranya berbeda dengan yang diajarkan agama. Misalnya seseorang berdzikir dengan cara yang tidak benar maka dzikirnya tersebut disebut bid'ah, meskipun yang dia lakukan itu seperti dzikir. Dahulu setelah Nabi Muhammad wafat ada beberapa orang di masjid yang berkumpul-kumpul dalam beberapa halaqah (kelompok) dan masing-masing ada seorang yang memimpin berdzikir. Bentuk dzikir yang mereka lakukan adalah dengan menggunakan kerikil dan di bawah komando satu orang. Jika pemimpin halaqah berkata, "Bertakbir-lah 100 kali!" orang-orang yang di sekitarnya serentak bertakbir 100 kali dengan menggunakan kerikil. Perbuatan ini disalahkan dan diingkari oleh Abdullah Bin Mas'ud salah seorang ulama dari kalangan sahabat Nabi Muhammad dan mengatakan bahwa perbuatan mereka ini tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad. Khususnya dalam masalah dzikir. Maka segala amalan yang sebetulnya ada dasar perintahnya di dalam agama akan tetapi dilakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad amalan tersebut adalah bid'ah. Hadist Ke Dua Dan dari Jabir beliau berkata, "Dahulu Rasulullah ketika berkhotbah kedua mata beliau me-merah, suaranya melengking dan kemarahannya memuncak, hingga seolah beliau adalah seseorang yang sedang memberi peringatan kepada suatu pasukan akan kedatangan musuh sambil bersabda, "(Musuh akan menyerang) di pagi hari dan petang." Dan bersabda, "Aku di utus dan kiamat seperti ini (Jabir berkata), "Nabi menggandengkan dua jarinya; yaitu jari telunjuk dan tengah, dan bersabda, "Ammaa Ba'du; sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitab Allah (Al-Qur'an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk nya Nabi Muhammad, dan sejelek-jelek urusan adalah urusan agama yang dibuat-buat tanpa contoh sebelumnya, dan semua bid'ah adalah sesat." (Jabir berkata), "Kemudian Nabi bersabda, "Aku lebih berhak diutamakan oleh semua orang yang beriman dari dirinya sendiri. Siapa yang meninggalkan harta maka untuk keluarganya, dan siapa yang meninggalkan hutang atau keluarga yang ditanggung maka kepadaku dan menjadi kewajibanku." [HR. Muslim] Hadist Ke Tiga Dari Abu Najih Al-'Irbath Bin Sariyah beliau berkata, "Suatu ketika Nabi menasehati kami dengan suatu nasehat yang sangat menyentuh, hati menjadi gemetar karena, dan mata menangis karenanya, hingga kami berkata, "Waha Rasulullah, sepertinya nasehat ini adalah nasehat dari seseorang yang akan meninggalkan kami, maka dari itu berilah wasiat kepada kami." Nabi bersabda, "Aku memberi wasiat kepada kalian dengan wasiat taqwa, mendengar dan taat meski seandainya yang memimpin kalian adalah seorang budak, dan sesunggunya siapa diantara kalian yang nantinya masih hidup niscaya menjumpai perselisihan yang banyak. Wajib bagi kalian berpegang teguh dengan tuntunanku dan tuntunan para Khulafa' Rasyidin yang ditunjuki (Allah), gigit-lah tuntunan Nabi Muhammad dan tuntunan khulafa' Rasyidin tadi dengan gigi geraham kalian. Hati-hati dari perkara baru yang dibuat-buat yang dikaitkan dengan agama, karena sesungguhnya semua bid'ah adalah sesat." [HR. Abu Dawud dan Tirmidzy, dinilai hasan shahih oleh Imam Tirmidzy] Contoh Bid'ah Menurut Imam Jalaluddin As-Suyuthy Rahimahullah, Nama beliau adalah 'Abdurrahman Bin Al-Kamal Al-khudhairy, lebih di kenal dengan Imam Jalaluddin As-Suyuthy. Lahir malam ahad, ba'da maghrib, bulan Rajab tahun 849 H. Tumbuh dalam kondisi yatim, usia kurang dari 8 tahun telah hafal Al-Qur'an dan beberapa matan kitab penting para ulama. Diantara keistimewaan yang Allah anugerahkan kepada beliau adalah menguasai tujuh bidang ilmu seperti Tafsir, Hadist, Fiqh, Nahwu, ilmu Ma'any, Bayan dan Badi'. Wafat pada hari Jum'at, tanggal 19 Jumadil Ula tahun 911 H. Imam Jalaluddin AS-Suyuthy termasuk ulama besar di kalangan madzhab Syafi'iyyah. Imam Suyuthy memiliki satu kitab yang panjang lebar membahas bid'ah yaitu kitab 'Al-Amru Bil Ittiba' Wan Nahyu 'Anil Ibtida'. Berikut ini kami cuplikkan penjelasan Imam Suyuthy tentang contoh bid'ah; Imam As-Suyuthy berkata dalam kitab 'Al-Amru Bil Ittiba' Wan Nahyu 'Anil Ibtida' halaman 166: "Termasuk bid'ah yang disangka suatu ketaatan adalah apa yang tersebar di sebagian besar Negara-negara Islam, bagi orang-orang awam dianggap sesuatu yang agung (besar nilainya), dimunculkan dalil dari hadist-hadist (palsu) yang dipalsukan atas nama Nabi Muhammad untuk membenarkan perbuatan itu, kemudian diyakini dengan keyakinan-keyakinan yang mana kewajiban yang Allah wajibkan saja tidak sampai diyakini seperti itu, dan berkaitan erat dengan kerusakan-kerusakan yang banyak, serta terus-menerus di dalamnya menggiring seseorang kepada perkara-perkara yang mungkar, dan keburukannya tersebar serta nampak di permukaan, diantara contohnya adalah; Shalat Ragaa-ib di awal hari Jum'at. Dan ketahuilah_semoga Allah merahmatimu_sesungguhnya pengagungan terhadap hari ini dan juga malamnya; dibuat-buat dalam Islam setelah kurun yang empat (yaitu setelah 4 abad). Mengenai hal itu diriwayatkan hadist palsu berdasarkan kesepakatan para ulama, kandungan hadist palsu itu adalah keutamaan puasa hari ini dan keutamaan shalat di malam ini, mereka menamakannya 'Shalat Raghaa-ib', pendapat yang dipegang para peneliti dari kalangan ulama adalah tidak boleh menyendirikan hari ini untuk puasa dan shalat di malam ini dengan shalat yang bid'ah ini. Dan juga tidak boleh ada semua bentuk pengagungan terhadap hari ini, seperti membuat makanan, menampakkan perhiasan dan selain dari itu semua…." Maka semua amalan yang menggunakan hadist palsu sebagai dasarnya (dalilnya) adalah bid'ah menurut Imam Suyuthy Asy-Syafi'i. Terlebih lagi amalan-amalan yang didasarkan pada mimpi, kisah-kisah buatan manusia, kebiasaan masyarakat maka lebih pantas untuk disebut sebagai bid'ah. Fajri Nur Setyawan

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 12:15PM  

mujahid - Social Mention
 
 
 
Mengenal Bid'ah Dari Kitab 'Riyadhus Shalihin' 'Riyadhus Shalihin' adalah salah satu kitab kumpulan hadist-hadist pilihan yang tidak asing lagi bagi kaum muslimin. Penulisnya adalah Imam Nawawy Rahimahullah salah seorang ahli hadist sekaligus ulama besar di kalangan madzhab Syafi'iyyah. Dalam kitab Riyadhus Shalihin terdapat 372 bab. Salah satu bab nya adalah 'Bab An-Nahyu 'Anil Bida' Wa Muhdatsatil Umur.' Yang terjemahannya adalah Bab 'Larangan (Islam) Dari Bid'ah-Bid'ah Dan Perkara-Perkara Baru Yang Berkaitan Dengan Agama.' Imam Nawawy meletakkan bab ini pada bab yang ke 18. Dari judul bab ini tampak sekali Imam Nawawy perhatian dengan masalah bid'ah dan beliau menganggap bid'ah sebagai perkara yang dilarang agama dan wajib dijauhi kaum muslimin. Mengenal Bid'ah Penting Imam An-Nawawy di dalam muqaddimah kitab Riyadhus Shalihin berkata, "Dan aku mengharap jika kitab ini telah sempurna (penyusunannya) menjadi penuntun kepada kebaikan-kebaikan bagi yang perhatian terhadap kitab ini serta (menjadi) penghalang baginya dari segala macam perkara yang keji serta membinasakan." Sehingga harapan imam Nawawy kitab Riyadhus Shalihin ini menjadi sebab terhindarnya seorang hamba dari segala yang bisa membinasakannya sekaligus menuntun seseorang kepada kebaikan-kebaikan. Tidak diragukan lagi termasuk perkara yang membinasakan yang dimaksud Imam Nawawy adalah perbuatan bid'ah. Olehkarenanya beliau mencantumkan satu bab khusus yang membahas tentang haramnya bid'ah. Sehingga tidak perlu kaum muslimin 'takut' atau 'anti' terhadap suatu kajian atau tulisan yang membahas tentang bid'ah. Kenapa harus takut atau benci? Bahkan Imam Nawawy melalui kitab Riyadhus Shalihin-nya juga membahas tentang bid'ah. Dan berikut ini kami cantumkan ayat-ayat dan hadist-hadist yang dipaparkan imam Nawawy dalam kitab Riyadhus Shalihin bab ke 18; Pertama; Surat Yunus ayat 32 Allah berfirman, "…maka tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan…." Kebenaran adalah semua yang ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Sehingga segala perkara yang dikait-kaitkan dengan agama dan tidak ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah perkara tersebut bukan suatu kebenaran. Sedangkan tidak ada selain kebenaran kecuali kesesatan, sehingga perkara baru yang dikait-kaitkan dengan Islam yang tidak ada di dalam Al-Qur'an maupun Sunnah adalah kesesatan. Dan inilah yang dimaksud dengan bid'ah, perkara baru yang dikait-kaitkan dengan agama dan hal itu tidak ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Oleh karena itu imam Nawawy menyebutkan ayat ini dalam bab yang membahas tentang bid'ah, seolah ingin menjelaskan bahwa bid'ah itu adalah suatu kesesatan. Karena selain kebenaran yang ada di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah adalah kesesatan. Wallahu a'lam. Ke Dua; Surat Al-An'am ayat 38 Allah befirman, "Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab." Ini adalah ayat ke dua yang dicantumkan imam Nawawy dalam bab ke 18 dari kitab Riyadhus Shalihin. Maknanya adalah semua kebaikan sudah Allah jelaskan di dalam Al-Qur'an, begitu juga telah Allah jelaskan melalui lesan Nabi Muhammad di dalam hadist-hadist. Karena Al-Qur'an membutuhkan hadist terutama untuk menjelaskan ajaran-ajaran Islam yang masih global di dalam Al-Qur'an. Seperti jumlah rekaat shalat sekaligus cara melaksanakannya. Begitu juga masalah berapa besarnya nishab zakat (batas minimal kewajiban mengeluarkan zakat) dan lain-lain. Sehingga suatu kebaikan yang dibuat-buat manusia dan dikaitkan dengan agama yang tidak terdapat di dalam Al-Qur'an maupun hadist pada hakekatnya bukanlah suatu kebaikan. Wallahu a'lam. Ke Tiga; Surat An-Nisaa' ayat 59 Allah berfirman, "Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya)." (Imam Nawawy berkata), maksudnya adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Ke Empat; Surat Al-An'aam ayat 153 Allah berfirman, "…dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya." Imam Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan beberapa jalan yang kita dilarang mengikutinya adalah bid'ah, bukan sekedar maksiat seperti membunuh, zina, mencuri dan lain-lain. Ke Lima; Surat Al-'Imran ayat 31 Allah berfirman, "Katakanlah (wahai Nabi Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Setelah menyebutkan lima ayat ini imam Nawawy berkata, "Dan ayat-ayat tentang bab ini banyak serta populer. Adapun hadist-hadist (tentang haramnya bid'ah) sangat banyak dan populer, kami akan mencukupkan beberapa (hadist saja)…" Berikut ini tiga hadist yang dicantumkan Imam Nawawy dalam bab ke 18 tersebut; Hadist Pertama Dari 'Aisyah beliau berkata, "Rasulullah bersabda, "Siapa saja menciptakan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami ini yang tidak berasal dari nya maka hal itu tertolak." [HR. Bukhari Muslim] Dan di dalam riwayat Imam Muslim (Nabi bersabda), "Siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada padanya perintah kami maka hal itu tertolak." Dari hadist ini kita mengetahui bahwa bid'ah adalah suatu perkara yang diciptakan dan dilkait-kaitkan dengan agama padahal tidak ada dasarnya dari agama. Termasuk bid'ah adalah amalan yang ada dasarnya dari agama hanya saja caranya berbeda dengan yang diajarkan agama. Misalnya seseorang berdzikir dengan cara yang tidak benar maka dzikirnya tersebut disebut bid'ah, meskipun yang dia lakukan itu seperti dzikir. Dahulu setelah Nabi Muhammad wafat ada beberapa orang di masjid yang berkumpul-kumpul dalam beberapa halaqah (kelompok) dan masing-masing ada seorang yang memimpin berdzikir. Bentuk dzikir yang mereka lakukan adalah dengan menggunakan kerikil dan di bawah komando satu orang. Jika pemimpin halaqah berkata, "Bertakbir-lah 100 kali!" orang-orang yang di sekitarnya serentak bertakbir 100 kali dengan menggunakan kerikil. Perbuatan ini disalahkan dan diingkari oleh Abdullah Bin Mas'ud salah seorang ulama dari kalangan sahabat Nabi Muhammad dan mengatakan bahwa perbuatan mereka ini tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad. Khususnya dalam masalah dzikir. Maka segala amalan yang sebetulnya ada dasar perintahnya di dalam agama akan tetapi dilakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad amalan tersebut adalah bid'ah. Hadist Ke Dua Dan dari Jabir beliau berkata, "Dahulu Rasulullah ketika berkhotbah kedua mata beliau me-merah, suaranya melengking dan kemarahannya memuncak, hingga seolah beliau adalah seseorang yang sedang memberi peringatan kepada suatu pasukan akan kedatangan musuh sambil bersabda, "(Musuh akan menyerang) di pagi hari dan petang." Dan bersabda, "Aku di utus dan kiamat seperti ini (Jabir berkata), "Nabi menggandengkan dua jarinya; yaitu jari telunjuk dan tengah, dan bersabda, "Ammaa Ba'du; sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitab Allah (Al-Qur'an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk nya Nabi Muhammad, dan sejelek-jelek urusan adalah urusan agama yang dibuat-buat tanpa contoh sebelumnya, dan semua bid'ah adalah sesat." (Jabir berkata), "Kemudian Nabi bersabda, "Aku lebih berhak diutamakan oleh semua orang yang beriman dari dirinya sendiri. Siapa yang meninggalkan harta maka untuk keluarganya, dan siapa yang meninggalkan hutang atau keluarga yang ditanggung maka kepadaku dan menjadi kewajibanku." [HR. Muslim] Hadist Ke Tiga Dari Abu Najih Al-'Irbath Bin Sariyah beliau berkata, "Suatu ketika Nabi menasehati kami dengan suatu nasehat yang sangat menyentuh, hati menjadi gemetar karena, dan mata menangis karenanya, hingga kami berkata, "Waha Rasulullah, sepertinya nasehat ini adalah nasehat dari seseorang yang akan meninggalkan kami, maka dari itu berilah wasiat kepada kami." Nabi bersabda, "Aku memberi wasiat kepada kalian dengan wasiat taqwa, mendengar dan taat meski seandainya yang memimpin kalian adalah seorang budak, dan sesunggunya siapa diantara kalian yang nantinya masih hidup niscaya menjumpai perselisihan yang banyak. Wajib bagi kalian berpegang teguh dengan tuntunanku dan tuntunan para Khulafa' Rasyidin yang ditunjuki (Allah), gigit-lah tuntunan Nabi Muhammad dan tuntunan khulafa' Rasyidin tadi dengan gigi geraham kalian. Hati-hati dari perkara baru yang dibuat-buat yang dikaitkan dengan agama, karena sesungguhnya semua bid'ah adalah sesat." [HR. Abu Dawud dan Tirmidzy, dinilai hasan shahih oleh Imam Tirmidzy] Contoh Bid'ah Menurut Imam Jalaluddin As-Suyuthy Rahimahullah, Nama beliau adalah 'Abdurrahman Bin Al-Kamal Al-khudhairy, lebih di kenal dengan Imam Jalaluddin As-Suyuthy. Lahir malam ahad, ba'da maghrib, bulan Rajab tahun 849 H. Tumbuh dalam kondisi yatim, usia kurang dari 8 tahun telah hafal Al-Qur'an dan beberapa matan kitab penting para ulama. Diantara keistimewaan yang Allah anugerahkan kepada beliau adalah menguasai tujuh bidang ilmu seperti Tafsir, Hadist, Fiqh, Nahwu, ilmu Ma'any, Bayan dan Badi'. Wafat pada hari Jum'at, tanggal 19 Jumadil Ula tahun 911 H. Imam Jalaluddin AS-Suyuthy termasuk ulama besar di kalangan madzhab Syafi'iyyah. Imam Suyuthy memiliki satu kitab yang panjang lebar membahas bid'ah yaitu kitab 'Al-Amru Bil Ittiba' Wan Nahyu 'Anil Ibtida'. Berikut ini kami cuplikkan penjelasan Imam Suyuthy tentang contoh bid'ah; Imam As-Suyuthy berkata dalam kitab 'Al-Amru Bil Ittiba' Wan Nahyu 'Anil Ibtida' halaman 166: "Termasuk bid'ah yang disangka suatu ketaatan adalah apa yang tersebar di sebagian besar Negara-negara Islam, bagi orang-orang awam dianggap sesuatu yang agung (besar nilainya), dimunculkan dalil dari hadist-hadist (palsu) yang dipalsukan atas nama Nabi Muhammad untuk membenarkan perbuatan itu, kemudian diyakini dengan keyakinan-keyakinan yang mana kewajiban yang Allah wajibkan saja tidak sampai diyakini seperti itu, dan berkaitan erat dengan kerusakan-kerusakan yang banyak, serta terus-menerus di dalamnya menggiring seseorang kepada perkara-perkara yang mungkar, dan keburukannya tersebar serta nampak di permukaan, diantara contohnya adalah; Shalat Ragaa-ib di awal hari Jum'at. Dan ketahuilah_semoga Allah merahmatimu_sesungguhnya pengagungan terhadap hari ini dan juga malamnya; dibuat-buat dalam Islam setelah kurun yang empat (yaitu setelah 4 abad). Mengenai hal itu diriwayatkan hadist palsu berdasarkan kesepakatan para ulama, kandungan hadist palsu itu adalah keutamaan puasa hari ini dan keutamaan shalat di malam ini, mereka menamakannya 'Shalat Raghaa-ib', pendapat yang dipegang para peneliti dari kalangan ulama adalah tidak boleh menyendirikan hari ini untuk puasa dan shalat di malam ini dengan shalat yang bid'ah ini. Dan juga tidak boleh ada semua bentuk pengagungan terhadap hari ini, seperti membuat makanan, menampakkan perhiasan dan selain dari itu semua…." Maka semua amalan yang menggunakan hadist palsu sebagai dasarnya (dalilnya) adalah bid'ah menurut Imam Suyuthy Asy-Syafi'i. Terlebih lagi amalan-amalan yang didasarkan pada mimpi, kisah-kisah buatan manusia, kebiasaan masyarakat maka lebih pantas untuk disebut sebagai bid'ah. Fajri Nur Setyawan
http://www.facebook.com/permalink.php?id=384137608382630&v=wall&story_fbid=419204824875908
Nov 20th 2013, 11:48
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GkJ4T2


 

 jihad - Social Mention: "SUBHANALLAH" Rakan-Rakan Dan Sahabat-Sahabat Sekelian.. Tolong baca dan Sedekah lah AL-FATIHAH Pada SAHABAT Kita ini semoga ALLAH S.W.T Memberi padanya Mati shahid Insyaallah.... Pemergian Ahmad Ammar, seorang mujahid yg disayangi ramai telah membuka mata dan jiwa masyarakat bukan hanya di Malaysia tapi juga di Turki. Di bumi Indo-China (Kampuchea) pun ada yg bertanyakan tentang arwah. Begitu hebat penangan assyahid Ahmad Ammar. Semoga perjuangan dan coretan hidupnya akan membakar semangat jihad anak muda yg ada. Satu-satunya rakyat Malaysia yang dimakamkan bersebelahan Sahabat Rasulullah SAW ,Sayyidina Abu Ayub al-Ansari di permakaman Eyub, Turki. InsyaAllah. Salam. Warga besar PKPIM-ABIM-WADAH dan rangkaiannya mengucapkan takziah atas kembalinya ke rahmatullah, sahabat kita Saudara Ahmad Ammar bin Ahmad Azam Ab Rahman, yang merupakan anak kepada Tuan Hj Ahmad Azam Ab Rahman, mantan Presiden ABIM dan Timbalan Presiden WADAH. Ammar merupakan seorang ahli dan pimpinan ABIM yang aktif. Beliau meninggal di Istanbul, yang kini berada di sana kerana mengikuti pengajian peringkat ijazah. Anak lelaki tunggal Tuan Hj Ahmad Azam ini telah kembali ke rahmatullah akibat kemalangan jalan raya di Istanbul. Semoga ALLAH mencucuri rahmat kepada roh Allahyarham dan dikurniakan ketabahan dan keredhaan kepada Tuan Ahmad Azam sekeluarga. Seluruh warga PKPIM-ABIM-WADAH amat merasai kehilangan beliau yang merupakan permata bagi perjuangan Islamiah ini. Allahyarham adalah bintang yang berpotensi untuk bersinar pada masa akan datang. Ammar merupakan pelajar terbaik SPM 2010, Maktab Tentera Diraja (MTD-RMC) dan sedang melanjutkan pengajiannya di Turki dalam bidang Sejarah. Anak yang dipersiapkan oleh kedua ibu bapanya untuk menjadi mujahid dakwah telah dipanggil oleh Penciptanya pada 2hb November 2013. Hanya kepada ALLAH kita berserah segalanya dan mudah- mudahan ALLAH merahmati dan memberi ganjaran yang setimpal kepada kedua ibu bapanya yang 'menyerahkan' kembali anakanda mereka dengan penuh redha. Amin. Ahmad Ammar adalah seorang anak muda yang baik. Jarang dapat ditemui anak muda sepertinya. Tekun dan berdisiplin, taat dan bercita-cita tinggi. Tidak banyak bersuara di depan ramai. Pandai menempatkan diri di tengah khalayak. Dan paling menyentuh perasaan ialah bila mengingatkan perilakunya yang penuh sopan dan sikap hormatnya kepada yang lebih dewasa. Semoga Allahyarham menjadi penuntun ibu bapanya ke syurga. Allahyarham Ahmad Ammar, bersemadilah engkau di sana. ALLAH menyayangimu. Sungguh, hidupmu bersama perjuangan, matimu pula ketika dalam perjuangan, ditakdirkan ALLAH, jasadmu juga bersama para pejuang-pejuang agama ALLAH yang mati mereka juga di dalam perjuangan. Hidup dikelilingi orang-orang soleh, mati pula bersemadi jasadnya dikelilingi jasad orang-orang soleh. Takdir ALLAH buat hamba-NYA yang terpilih. Hanya ALLAH yang lebih mengetahui akan hikmah sesuatu peristiwa. Di Istanbul, Eyub merupakan tempat letaknya Maqam Abu Ayyub al-Ansori, sahabat Nabi yang mulia. Merupakan sebahagian daripada pahlawan Islam daripada angkatan pertama tentera kaum muslimin di dalam cubaan menakluk Kota Konstantinopel. Buat anak-anak muda di luar sana, sempena tahun baru hijrah ini, jika tidak dapat berazam jadi orang soleh, sekurang-kurangnya. berazamlah untuk dekat dengan orang-orang soleh. In sya ALLAH, akhir hayat kita akan diiringi oleh orang-orang soleh, didoakan ruh kita oleh orang-orang soleh. In sya ALLAH, semoga kita juga akan ditempatkan dalam kalangan orang-orang soleh. Di bumi yang asing, pemergiannya dihadiri ramai. Beliau telah dikebumikan di sekitar maqam sahabat Rasulullah SAW, Abu Ayub Al-Ansari. Selamat bertemu Maha Pencipta saudaraku Allahyarham Ahmad Ammar. Jenazah Allahyarham Ahmad Ammar bin Ahmad Azam disolat dan dikebumikan di Masjid Ayub Sultan, Istanbul Di sana juga terdapat maqam sahabat Rasulullah S.A.W yakni Abu Ayub Al-Ansari R.A. Awal Muharram di Turki, Ammar disemadikan di Eyub Sultan disaksikan ramai pelajar Risalah an Nur di ketuai Hoca Said Nuri, pemimpin utama Hayrat Vakfi. Hoça Said Nuri, pemimpin spiritual gerakan Heyrat Vakfi turun untuk bersama Tuan Haji Ahmad Azam Ab Rahman dan isteri, Puan Hajjah Nur Azlina berserta anak-anak muridnya dalam majlis pengebumian Allahyarham Ahmad Ammar. Perkuburan Eyub Sultan tempat Ammar disemadikan menghadap Laut Golden Horn. Tanah perkuburan yang menempatkan lebih 60 orang para sahabat Nabi SAW, awliya, panglima Uthmaniyyah dan orang ternama. Takdir ALLAH, Dato Bandar Eyub beri pengecualian rakyat Malaysia pertama ini. Subhanallah. Peristiwa bersejarah ini pasti mempunyai signifikan sejarah buat hubungan dua hala bangsa Melayu-Turki dan Islam untuk menjadi lebih sakti. Tidak lupa juga jasa hubungan dua hala ABIM dan Hayrat nsani Yardım . Perancangan ALLAH SWT. Bersama menegakkan kebenaran dan memperjuang keadilan. Allahummaghfirlahu Warhamhu Wa 'Afihi Wa'fu 'anhu. Al-Fatihah untuk Allahyarham. Salam. HAJI AMIDI ABD MANAN, Presiden ABIM. Ini adalah perbualan terakhir arwah bersama kakaknya. Petanda yang arwah akan pergi untuk selama-lamanya. Al-Fatihah buat Allayarham Ahmad Ammar. Sesungguhnya anda memang hebat dan menjadi tauladan yang baik kepada kami yang masih hidup. Diusia masih muda, terlalu banyak sumbangan kepada agama telah anda berikan sedangkan kami masih lagi alpa di sini. Terima kasih Ahmad Ammar. Damailah kamu di sana.

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:04PM  

jihad - Social Mention
 
 
 
"SUBHANALLAH" Rakan-Rakan Dan Sahabat-Sahabat Sekelian.. Tolong baca dan Sedekah lah AL-FATIHAH Pada SAHABAT Kita ini semoga ALLAH S.W.T Memberi padanya Mati shahid Insyaallah.... Pemergian Ahmad Ammar, seorang mujahid yg disayangi ramai telah membuka mata dan jiwa masyarakat bukan hanya di Malaysia tapi juga di Turki. Di bumi Indo-China (Kampuchea) pun ada yg bertanyakan tentang arwah. Begitu hebat penangan assyahid Ahmad Ammar. Semoga perjuangan dan coretan hidupnya akan membakar semangat jihad anak muda yg ada. Satu-satunya rakyat Malaysia yang dimakamkan bersebelahan Sahabat Rasulullah SAW ,Sayyidina Abu Ayub al-Ansari di permakaman Eyub, Turki. InsyaAllah. Salam. Warga besar PKPIM-ABIM-WADAH dan rangkaiannya mengucapkan takziah atas kembalinya ke rahmatullah, sahabat kita Saudara Ahmad Ammar bin Ahmad Azam Ab Rahman, yang merupakan anak kepada Tuan Hj Ahmad Azam Ab Rahman, mantan Presiden ABIM dan Timbalan Presiden WADAH. Ammar merupakan seorang ahli dan pimpinan ABIM yang aktif. Beliau meninggal di Istanbul, yang kini berada di sana kerana mengikuti pengajian peringkat ijazah. Anak lelaki tunggal Tuan Hj Ahmad Azam ini telah kembali ke rahmatullah akibat kemalangan jalan raya di Istanbul. Semoga ALLAH mencucuri rahmat kepada roh Allahyarham dan dikurniakan ketabahan dan keredhaan kepada Tuan Ahmad Azam sekeluarga. Seluruh warga PKPIM-ABIM-WADAH amat merasai kehilangan beliau yang merupakan permata bagi perjuangan Islamiah ini. Allahyarham adalah bintang yang berpotensi untuk bersinar pada masa akan datang. Ammar merupakan pelajar terbaik SPM 2010, Maktab Tentera Diraja (MTD-RMC) dan sedang melanjutkan pengajiannya di Turki dalam bidang Sejarah. Anak yang dipersiapkan oleh kedua ibu bapanya untuk menjadi mujahid dakwah telah dipanggil oleh Penciptanya pada 2hb November 2013. Hanya kepada ALLAH kita berserah segalanya dan mudah- mudahan ALLAH merahmati dan memberi ganjaran yang setimpal kepada kedua ibu bapanya yang 'menyerahkan' kembali anakanda mereka dengan penuh redha. Amin. Ahmad Ammar adalah seorang anak muda yang baik. Jarang dapat ditemui anak muda sepertinya. Tekun dan berdisiplin, taat dan bercita-cita tinggi. Tidak banyak bersuara di depan ramai. Pandai menempatkan diri di tengah khalayak. Dan paling menyentuh perasaan ialah bila mengingatkan perilakunya yang penuh sopan dan sikap hormatnya kepada yang lebih dewasa. Semoga Allahyarham menjadi penuntun ibu bapanya ke syurga. Allahyarham Ahmad Ammar, bersemadilah engkau di sana. ALLAH menyayangimu. Sungguh, hidupmu bersama perjuangan, matimu pula ketika dalam perjuangan, ditakdirkan ALLAH, jasadmu juga bersama para pejuang-pejuang agama ALLAH yang mati mereka juga di dalam perjuangan. Hidup dikelilingi orang-orang soleh, mati pula bersemadi jasadnya dikelilingi jasad orang-orang soleh. Takdir ALLAH buat hamba-NYA yang terpilih. Hanya ALLAH yang lebih mengetahui akan hikmah sesuatu peristiwa. Di Istanbul, Eyub merupakan tempat letaknya Maqam Abu Ayyub al-Ansori, sahabat Nabi yang mulia. Merupakan sebahagian daripada pahlawan Islam daripada angkatan pertama tentera kaum muslimin di dalam cubaan menakluk Kota Konstantinopel. Buat anak-anak muda di luar sana, sempena tahun baru hijrah ini, jika tidak dapat berazam jadi orang soleh, sekurang-kurangnya. berazamlah untuk dekat dengan orang-orang soleh. In sya ALLAH, akhir hayat kita akan diiringi oleh orang-orang soleh, didoakan ruh kita oleh orang-orang soleh. In sya ALLAH, semoga kita juga akan ditempatkan dalam kalangan orang-orang soleh. Di bumi yang asing, pemergiannya dihadiri ramai. Beliau telah dikebumikan di sekitar maqam sahabat Rasulullah SAW, Abu Ayub Al-Ansari. Selamat bertemu Maha Pencipta saudaraku Allahyarham Ahmad Ammar. Jenazah Allahyarham Ahmad Ammar bin Ahmad Azam disolat dan dikebumikan di Masjid Ayub Sultan, Istanbul Di sana juga terdapat maqam sahabat Rasulullah S.A.W yakni Abu Ayub Al-Ansari R.A. Awal Muharram di Turki, Ammar disemadikan di Eyub Sultan disaksikan ramai pelajar Risalah an Nur di ketuai Hoca Said Nuri, pemimpin utama Hayrat Vakfi. Hoça Said Nuri, pemimpin spiritual gerakan Heyrat Vakfi turun untuk bersama Tuan Haji Ahmad Azam Ab Rahman dan isteri, Puan Hajjah Nur Azlina berserta anak-anak muridnya dalam majlis pengebumian Allahyarham Ahmad Ammar. Perkuburan Eyub Sultan tempat Ammar disemadikan menghadap Laut Golden Horn. Tanah perkuburan yang menempatkan lebih 60 orang para sahabat Nabi SAW, awliya, panglima Uthmaniyyah dan orang ternama. Takdir ALLAH, Dato Bandar Eyub beri pengecualian rakyat Malaysia pertama ini. Subhanallah. Peristiwa bersejarah ini pasti mempunyai signifikan sejarah buat hubungan dua hala bangsa Melayu-Turki dan Islam untuk menjadi lebih sakti. Tidak lupa juga jasa hubungan dua hala ABIM dan Hayrat nsani Yardım . Perancangan ALLAH SWT. Bersama menegakkan kebenaran dan memperjuang keadilan. Allahummaghfirlahu Warhamhu Wa 'Afihi Wa'fu 'anhu. Al-Fatihah untuk Allahyarham. Salam. HAJI AMIDI ABD MANAN, Presiden ABIM. Ini adalah perbualan terakhir arwah bersama kakaknya. Petanda yang arwah akan pergi untuk selama-lamanya. Al-Fatihah buat Allayarham Ahmad Ammar. Sesungguhnya anda memang hebat dan menjadi tauladan yang baik kepada kami yang masih hidup. Diusia masih muda, terlalu banyak sumbangan kepada agama telah anda berikan sedangkan kami masih lagi alpa di sini. Terima kasih Ahmad Ammar. Damailah kamu di sana.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000846640781&v=wall&story_fbid=619977144707168
Nov 20th 2013, 20:02
 
Video ini telah ditayangkan dalam program "APABILA AMMAR BERTEMU BIDADARINYA : PERKONGSIAN & HARAPAN" pada 17 November 2013 di Masjid Asy-Syakirin KLCC. Vide...
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/knvV6y


 

 Abu Abdullah - Social Mention: Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang)

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 10:49AM  

Abu Abdullah - Social Mention
 
 
 
Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang)
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100004462322795&v=wall&story_fbid=246909635467779
Nov 20th 2013, 10:43
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/b8dhV2


 

 abu adam - Social Mention: Who is the Dajjaal 󾬢󾬢󾬢󾬢󾬢󾬢♨️♨️♨️♨️ Who is the Dajjaal and what are his attributes? Praise be to Allaah. Meaning of the word Maseeh (Messiah) There are over fifty scholarly comments on the meaning of the word Maseeh (Messiah). They said that this word is applied both to the Truthful One [True Messiah, i.e., 'Eesa (Jesus)] and to the misleading liar [the "antichrist" or Dajjaal]. The Messiah is the Truthful One, 'Eesa ibn Maryam (Jesus the son of Mary), the Messiah of guidance, who healed those who were born blind and lepers, and brought the dead to life by Allaah's Leave. The false messiah (al-maseeh al-dajjaal) is the liar who leads people astray, the messiah of misguidance who will tempt people by means of the signs that he is given, such as bringing down rain, reviving the earth to bring forth vegetation, and other "miracles." So Allaah has created two messiahs, who are opposites of one another. The scholars said that the reason why the Dajjaal is called maseeh (a "messiah") is because one of his eyes is mamsooh (lit. "wiped"; smooth or abraded, i.e., he will be blind or defective in one eye). Or it was said that it is because he will survey or travel throughout the earth (yamsah) in forty days… The former view is more correct, because of what was said in the hadeeth narrated by Muslim (no. 5221) from Anas ibn Maalik, who said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will be blind (mamsooh) in one eye, and between his eyes will be written 'kaafir'…'". Meaning of the word Dajjaal The word Dajjaal is taken from the expression "Dajjala al-ba'eer (he smeared the camel)", referring to when they covered it with tar. The root dajala means to mix. The word dajala is used to mean deliberately confusing matters and being vague and ambiguous, The Dajjaal is the one who speaks in vagaries, who tells many lies and deceives many people. The word "Dajjaal" became a title given to the lying, one-eyed, false messiah. The Dajjaal is so called because he will conceal his kufr from the people by lying to them, deceiving them and confusing them. Description of the Dajjaal, and the ahaadeeth narrated concerning him The Dajjaal will be a man from among the sons of Adam. He will have many attributes which were described in the ahaadeeth to acquaint people with him and to warn them of his evil. So when he comes, the believers will know him and will not be misled by him; they will know his features which the Truthful One (the Prophet) (peace and blessings of Allaah be upon him) has told us about. These features will distinguish him from other people, so that no one will be deceived by him except those who are ignorant and whose doom has already been decreed. We ask Allaah to keep us safe and sound. Among these attributes are: He will be a young man with a ruddy complexion, short, with thick curly hair, a wide forehead, and broad upper chest, blind or defective (mamsooh) in the right eye. This eye will be neither prominent nor sunken, and will look like a floating grape. His left eye will be covered with a thick piece of flesh growing at the edge of his eye. Written between his eyes will be "Kaaf faa' raa' (K-F-R)", in separate (Arabic) letters, or "kaafir", with the letters joined. This will be read by every Muslim, literate or illiterate. Another of his characteristics will be that he will be sterile, with no children born to him. There follow some of the saheeh ahaadeeth in which the above attributes are mentioned. These ahaadeeth form part of the evidence (daleel) concerning the emergence of the Dajjaal: From 'Abd-Allaah ibn 'Umar (may Allaah be pleased with him), who said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'Whilst I was sleeping, I saw myself performing Tawaaf around the Ka'bah, when I saw a dark man with straight hair, standing between two other men, with water dripping from his head. I asked, "Who is this?" They said, "The son of Maryam." Then I turned and saw a ruddy-complexioned man, well built, with curly hair, blind in his right eye, with his eye looking like a floating grape. I asked, "Who is this?" They said, "This is the Dajjaal." The person who looks most like him is Ibnu Qatan.'" (Narrated by al-Bukhaari, no. 6508; Ibn Qatan was a man from Banu Mustalaq from Khuzaa'ah). It was also narrated from Ibn 'Umar (may Allaah be pleased with them both) that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) mentioned the Dajjaal to the people and said: "Allaah is not one-eyed, but the false messiah (al-maseeh al-dajjaal) is one-eyed, blind or defective in his right eye, with his eye looking like a floating grape…" (narrated by al-Bukhaari, no. 3184). In the lengthy hadeeth narrated by al-Nawwaas ibn Sam'aan (may Allaah be pleased with him) it says: the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) mentioned the Dajjaal one morning. Sometimes he described him as insignificant and sometimes he described him as so significant that we thought that he was in the cluster of date-palm trees…" One of the features of the Dajjaal that he described was: "He will be a young man with very curly hair, with his eye floating. It is as if he looks like 'Abd al-'Uzza ibn Qatan." (Narrated by Muslim, no. 5228) It was narrated from 'Ubaadah ibn al-Saamit (may Allaah be pleased with him) that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "I have told you so much about the Dajjaal that I fear you will not understand. The Dajjaal will be a short man, pigeon-toed, with curly hair. He will be one-eyed, with his eye neither prominent nor sunken. If you become confused about him, then remember that your Lord is not one-eyed." (Narrated by Abu Dawood, no. 3763. This hadeeth is saheeh – Saheeh al-Jaami' al-Sagheer, no. 2455). Abu Hurayrah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: '… as for the false messiah, he will be one-eyed, with a wide forehead and broad upper chest, and he will be hunchbacked…'" (Narrated by Ahmad, no. 7564). Hudhayfah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will be one-eyed, blind or defective in his left eye, with thick hair. He will have with him a paradise and a hell, but his hell will be a paradise and his paradise will be a hell.'" (Narrated by Muslim, no. 5222). According to the hadeeth of Anas (may Allaah be pleased with him), the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "No Prophet was sent but he warned his people about the one-eyed liar. He is one-eyed, but your Lord is not one-eyed, and between his eyes will be written 'kaafir.'" (Narrated by al-Bukhaari, no. 6598). According to another report: "Written between his eyes will be 'kaaf faa' raa'.'" (Muslim, no. 5219) According to a report narrated by Hudhayfah, "This will be read by every believer, literate or illiterate." (Muslim, no. 5223). From the apparent meaning, this writing will be real, and the fact that some will see it whilst others will not, and that illiterate people will read it, is not problematic. "This is because Allaah causes people to understand something when looking at it, as He wills and when He wills. So the believer will see this with his insight, even if he is illiterate, and the kaafir will not be able to see it, even if he is literate. By the same token, the believer will see with his insight evidence that the kaafir will not see. Allaah will enable the believer to understand without him being literate, because at that time, extraordinary things will be happening." (Fath al-Baari by Ibn Hajar al-'Asqallaani, 13/100) Al-Nawawi said: "The correct view according to those who studied this issue is that this writing should be taken literally, as being real writing which Allaah will create as a sign, one of the definitive proofs that (the Dajjaal) is a kaafir and a liar, to expose his falsehood. Allaah will show this sign to every Muslim, literate or illiterate, and will conceal it from everyone whom He decrees is doomed or whom He wants to test. There is no reason why this should be impossible." (Sharh al-Nawawi li Saheeh Muslim, 18/60). Another of his attributes was mentioned in the hadeeth of Faatimah bint Qays (may Allaah be pleased with her), in the story of al-Jassaasah, in which Tameem al-Daari (may Allaah be pleased with him) said; "So we rushed to the monastery, where we saw the most enormous man we had ever seen, fettered with the most chains we had ever seen." (Narrated by Muslim, no. 5235). 'Imraan ibn Husayn (may Allaah be pleased with him) said: "I heard the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) say: 'From the time of the creation of Adam until the Hour begins, there will never be a bigger creation than the Dajjaal.'" (Narrated by Muslim, 5239). The Dajjaal will not have any children, as stated in the hadeeth of Abu Sa'eed al-Khudri (may Allaah be pleased with him), who described what happened between him and Ibn Sayyaad, who said to him: "Did you not hear the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) say that he will have no children? …" Abu Sa'eed said, 'I said, 'Yes…'" (Narrated by Muslim, no. 5209). From the reports quoted above, we may note that some of them describe his right eye as being blind or defective, and some describe his left eye as being blind or defective. Both accounts are saheeh. Some of the scholars sought to reconcile these reports. Al-Qaadi 'Iyaad said: "Both eyes of the Dajjaal will be defective, because all the reports are saheeh. His right eye will be the one that is abraded (mamsooh) and dull, unable to see, as stated in the hadeeth of Ibn 'Umar. And his left eye will be the one that is covered with a thick fold of skin, and will also be defective." So he will have a defect in both his right eye and his left eye; each of them will be blind, i.e., defective, because the Arabic word used in the hadeeth, a'war, is used to describe anything that is defective and is especially used to describe the eyes of they are impaired. One eye will be non-functional and the other will be defective." Al-Nawawi agreed with this reconciliation suggested by al-Qaadi 'Iyaad, and al-Qurtubi also approved of it. Where the Dajjaal will emerge The Dajjaal will emerge from the direction of the east, from Khurasaan, from among the Jews of Isfahaan. Then he will travel throughout the earth and will leave no city without entering it, apart from Makkah and Madeenah, which he will not be able to enter because the angels are guarding them. According to the hadeeth of Faatimah bint Qays (may Allaah be pleased with her), the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said concerning the Dajjaal: "He will (emerge) from the direction of the Syrian sea or from the direction of the Yemeni sea… No, rather from the east…" – and he pointed towards the east. (Narrated by Muslim, no. 5228). Abu Bakr al-Siddeeq (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) told us: "The Dajjaal will emerge from a land in the east called Khurasaan." (Narrated by al-Tirmidhi, no. 2163. Classed as saheeh by al-Albaani, Saheeh al-Jaami' al-Sagheer, hadeeth 3398). Anas (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will emerge from among the Jews of Isfahaan, and with him will be seventy thousand Jews, wearing crowns.'" (Narrated by Ahmad, no. 12865). Places which the Dajjaal will never enter It is forbidden for the Dajjaal to enter Makkah or Madeenah when he emerges at the end of time, because of the saheeh ahaadeeth narrated to that effect. As far as other places are concerned, he will enter them one after another. In the hadeeth of Faatimah bint Qays (may Allaah be pleased with her), it says: "(He will say:), 'I almost have permission to emerge. Then I will emerge and will travel throughout the earth for forty days, and I shall not leave any town without entering it, apart from Makkah and Madeenah, which I will be prevented from entering because every time I try to enter, there will be an angel with an unsheathed sword in his hand, preventing me from entering. On every gate there will be angels defending them.'" (Narrated by Muslim, no. 5228) It was also reported that the Dajjaal will not enter the mosque of Sinai, or Masjid al-Aqsaa (at Jerusalem). Imaam Ahmad (no. 22572) narrated that Junaadah ibn Umayyah al-Azdi said: "I came to a man from among the Companions of the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) and said to him, 'Tell me a hadeeth that you heard from the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) about the Dajjaal.' He mentioned the hadeeth, and said, 'He will stay among you for forty days, during which he will go to every place (on the earth) apart from four mosques: Masjid al-Haraam (in Makkah), the mosque of Madeenah, the (mosque of) Sinai and Masjid al-Aqsaa.'" The followers of the Dajjaal Most of the followers of the Dajjaal will be from among the Jews, Persians and Turks, and a mixture of other people, mostly Bedouins and women. Imaam Muslim narrated in his Saheeh (5237) from Anas ibn Maalik (may Allaah be pleased with him) that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "The followers of the Dajjaal from among the Jews of Isfahaan will number seventy thousand, wearing heavy, striped garments." According to a report narrated by Imaam Ahmad, "Seventy thousand Jews, wearing crowns." (hadeeth no. 12865). According to the hadeeth of Abu Bakr referred to above: "He will be followed by people with faces like burnished shields." (Narrated by al-Tirmidhi, no. 2136). With regard to the Bedouin being followers of the Dajjaal, this is because many of them are ignorant. With regard to women, this is because they are readily swayed, and because many of them are ignorant. It was reported that Ibn 'Umar (may Allaah be pleased with him) said: the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "The Dajjaal will come to this pond in Marriqanaat – a valley in Madeenah – and most of those who go out to him will be women, until a man will come to his mother in law, his mother, his daughter, his sister and his aunt, and will tie them up strongly for fear that they will go out to him." (Narrated by Ahmad, no. 5099) The fitnah of the Dajjaal The fitnah of the Dajjaal will be the greatest fitnah from the time Allaah created Adam until the Hour begins. This will be because of the mighty miracles that Allaah will create with him, which will dazzle people's minds and amaze them. It was reported that he will have a paradise and a hell with him, but his paradise will be his hell and his hell will be his paradise. He will have rivers of water and mountains of bread. He will command the sky to send down rain, and it will rain, and he will command the earth to bring forth vegetation and it will do so. The treasures of the earth will follow him, and he will travel rapidly, like clouds driven by the wind. And he will do other extraordinary feats. All of that was mentioned in the saheeh ahaadeeth. Imaam Muslim narrated in his Saheeh that Hudhayfah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will be one-eyed, blind in his left eye, and will have thick hair. He will have a paradise and a hell with him, but his paradise will be a hell and his hell will be a paradise.'" (Narrated by Muslim, no. 5222) Muslim also narrated that Hudhayfah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'I know what the Dajjaal will bring with him: he will have two rivers flowing. One will clearly look like water and the other will clearly look like blazing fire. If any one of you sees that, let him choose the river which looks like fire, then let him close his eyes and lower his head and drink from it, for it will be cool water.'" (Narrated by Muslim, no. 5223) In the hadeeth of al-Nawwaas ibn Sam'aan about the Dajjaal, it is reported that the Sahaabah said: "O Messenger of Allaah, how long will he stay on the earth?" He said, "Forty days: one day like a year, one day like a month, one day like a week, and the rest of the days like your days." … They said, "How fast will he travel through the earth?" He said, "Like the clouds when they are driven by the wind. He will come to some people and call them, and they will believe in him and respond to him. Then he will command the sky to rain, and the earth to bring forth vegetation, and their cattle will come back to them in the evening, with their humps very high, and their udders full of milk, and their flanks stretched. Then he will come to another people and will call them, but they will reject him. So he will leave them and they will be stricken with famine, with none of their wealth in their hands. He will pass by ruins and will say, 'Bring forth your treasure!' – and the treasure will follow him like a swarm of bees. Then he will call a man who is brimming with youth, and will strike him with a sword and cut him in two, then (he will put the pieces apart from one another) the distance of an archer from his target. Then he will call him, and the young man will come forward smiling, with his face shining." (narrated by Muslim, 5228) Al-Bukhaari narrated from Abu Sa'eed al-Khudri (may Allaah be pleased with him) that this man whom the Dajjaal will kill will be one of the best people, who will go out to the Dajjaal from the city of the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him), and will say to the Dajjaal, "I bear witness that you are the Dajjaal of whom the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) told us." The Dajjaal will say (to the people): "What do you think – if I kill this man then bring him back to life, will you have any doubts?" They will say, "No." So he will kill him, then bring him back to life. Then he (the believing man) will say, "By Allaah, I have never been more sure about you than I am today." The Dajjaal will want to kill him but will not be permitted to. (al-Bukhaari, no. 6599) According to the hadeeth of Umaamah al-Baahili (may Allaah be pleased with him), the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said of the Dajjaal: "Part of his fitnah will be that he will say to a Bedouin, Do you think that if I resurrect your father and mother for you that you will testify that I am your lord?' He will say, 'Yes.' So two devils will appear to him in the image of his father and mother, saying, 'O my son, follow him for he is your lord.'" (Narrated by Ibn Maajah, no. 4067. Classed as saheeh by al-Albaani, Saheeh al-Jaami' al-Sagheer, hadeeth 7752). Protection against the fitnah of the Dajjaal The Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) has taught his ummah about that which will protect them against the fitnah of the false messiah (al-maseeh al-dajjaal). He left his ummah on a path that is clear, and no one deviates from it except the one who is doomed. He did not leave any good thing without pointing it out to his ummah, or any evil thing without warning them against it. Among the things which he warned us against was the fitnah of the Dajjaal, because it is the greatest fitnah which the ummah will face until the Hour comes. Every Prophet warned his ummah against the one-eyed Dajjaal, but Muhammad (peace and blessings of Allaah be upon him) was the only Prophet who warned his ummah more about him. Allaah told him many of the attributes of the Dajjaal so that he could warn his ummah. The Dajjaal will undoubtedly emerge among this ummah, because it is the last ummah, and Muhammad (peace and blessings of Allaah be upon him) is the Seal of the Prophets. There follow some of the Prophetic guidelines which the Chosen Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) set out for his ummah so that it may be protected against this mighty fitnah, from which we ask Allaah to save us and grant us refuge: Adhering to Islam, having the right faith and learning the Names and Most Beautiful Attributes of Allaah which are not shared by anyone else. One should know that the Dajjaal will be a human being who will eat and drink, and that Allaah is far above that; the Dajjaal will be one-eyed but Allaah is not one-eyed; no one can see his Lord until he dies, but the Dajjaal will be seen by all people, believers and kaafirs alike, when he emerges. Seeking refuge with Allaah from the fitnah of the Dajjaal, especially in salaah (prayer). This has been narrated in the saheeh ahaadeeth, such as that narrated from Umm al-Mu'mineen 'Aa'ishah (may Allaah be pleased with her), the wife of the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him), who said that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) used to pray in his salaah: "Allaahumma inni a'oodhu bika min 'adhaab al-qabri, wa a'oodhu bika min fitnat il-maseeh il-dajjaal, wa a'oodhu bika min fitnat il-mahyaa wa fitnat il-mamaat. Allaahumma inni a'oodhu bika min al-ma'tham wa'l-maghram (O Allaah, I seek refuge with You from the torment of the grave, I seek refuge with You from the fitnah of the Dajjaal, and I seek refuge with You from the trials of life and death. O Allaah, I seek refuge with You from sin and debt)." (Narrated by al-Bukhaari, no. 789) Muslim narrated that Abu Hurayrah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'When any one of you says Tashahhud, let him seek refuge with Allaah from four things, and say: "Allaahumma inni a'oodhi bika min 'adhaab jahannam wa min 'adhaab al-qabri wa min fitnat il-mahyaa wa'l-mamaat wa min sharri fitnat al-maseeh al-dajjaal (O Allaah, I seek refuge with You from the torment of Hell, from the torment of the grave, from the trials of life and death, and from the evil of the fitnah of the Dajjaal)."'" (Narrated by Muslim, no. 924) Memorizing aayaat from Soorat al-Kahf. The Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) commanded us to recite the opening verses of Soorat al-Kahf against the Dajjaal. According to some reports, the final verses of this soorah was mentioned. This means reciting the first ten verses or the last ten. Among the ahaadeeth narrated concerning this was the lengthy hadeeth narrated by Muslim from al-Nawwaas ibn Sam'aan, in which it says: "Whoever among you sees him (the Dajjaal), let him recite against him the opening verses of Soorat al-Kahf." (Hadeeth 5228). Muslim (no. 1342) narrated from Abu'l-Dardaa' that the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "Whoever memorizes ten aayaat from the beginning of Soorat al-Kahf will be protected from the Dajjaal" – i.e., from his fitnah. Muslim said: "Shu'bah said, 'from the end of al-Kahf.' Hammaam said, 'from the beginning of al-Kahf.'" Al-Nawawi said: "The reason for this is because at the beginning of (this soorah), mention is made of wonders and signs, and whoever ponders them will not be deceived by the fitnah of the Dajjaal. And at the end of this soorah, Allaah says (interpretation of the meaning): 'Do then those who disbelieve think that they can take My slaves as awliyaa' (lords etc.) besides Me?' [al-Kahf 18:102]." (Sharh Saheeh Muslim, 6/93). This is one of the special features of Soorat al-Kahf. There are ahaadeeth which encourage reading it, especially on Fridays. Al-Haakim narrated from Abu Sa'eed al-Khudri (may Allaah be pleased with him) that the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "Whoever recites Soorat al-Kahf on Friday, it will be a light for him from one Friday to the next." (al-Mustadrak, 2/368. Classed as saheeh by al-Albaani, Saheeh al-Jaami' al-Sagheer, hadeeth 6346) Undoubtedly Soorat al-Kahf is of great significance, containing great aayaat, such as the story of the People of the Cave, the story of Moosa and al-Khidr, the story of Dhu'l-Qarnayn and his building the dam to hold back Ya'jooj and Ma'jooj, proof of the resurrection and the blowing of the Trumpet, and explanation of those whose deeds are most lost, who are those who think that they are guided when in fact they are misguided and blind. Every Muslim should strive to read this soorah, and to memorize it and read it repeatedly, especially on the best day on which the sun rises, namely Friday. Fleeing from the Dajjaal and keeping far away from him. The best way is to live in Makkah or Madeenah, and the places which the Dajjaal will not enter. When the Dajjaal emerges, Muslims should keep far away from him, because of the confusion he will cause and the mighty wonders that he will have with him, which Allaah will cause to happen at his hands in order to test mankind. A man will come to him, thinking that he is a strong believer, then he will follow the Dajjaal. We ask Allaah to grant us and all the Muslims refuge from his fitnah. Imaam Ahmad (19118), Abu Dawood (3762) and al-Haakim (4/31) narrated from 'Imraan ibn Husayn (may Allaah be pleased with him) that the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "Whoever hears of the Dajjaal, let him keep far away from him, for a man will come to him and think that he is telling the truth because of the wonders that are sent with him." The death of the Dajjaal The Dajjaal will die at the hands of the Messiah 'Eesa ibn Maryam (peace be upon him), as is indicated by the saheeh ahaadeeth. The Dajjaal will appear on earth and will gain many followers, spreading his fitnah far and wide. No one will escape his fitnah except a few of the believers. At that point, 'Eesa ibn Maryam (peace be upon him) will descend to the eastern minaret in Damascus, and the believing slaves of Allaah will gather around him. He will lead them towards the Dajjaal, who at the time of the descent of 'Eesa (peace be upon him) will be heading for Bayt al-Maqdis (Jerusalem). 'Eesa will catch up with him at the gate of Ludd (Lod), a place in Palestine near Bayt al-Maqdis. When the Dajjaal sees him, he will start to melt like salt melting in water, but 'Eesa (peace be upon him) will say to him, "I have some business with you, you will not get away from me." Then he will catch up with him and will kill him with his spear. His followers will flee, pursued by the Muslims, who will kill them, and trees and rocks will say, 'O Muslim, O slave of Allaah, there is Jew behind me – come and kill him!" – apart from the gharqad (box thorn), for it is one of the trees of the Jews. There follow some of the ahaadeeth narrated about the death of the Dajjaal and his followers: Muslim (no. 5233) narrated that 'Abd-Allaah ibn 'Amr (may Allaah be pleased with them both) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will emerge among my ummah and will stay for forty… Then Allaah will send 'Eesa ibn Maryam, who looks like 'Urwah ibn Mas'ood, and he will pursue him and kill him." Imaam Ahmad (no. 14920) and al-Tirmidhi (no. 2170) narrated that Majma' ibn Jaariyah al-Ansaari (may Allaah be pleased with him) said: "I heard the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) say: 'The son of Maryam will kill the Dajjaal at the gate of Ludd." Muslim (no. 5228) narrated a lengthy hadeeth from al-Nawwaas ibn Sam'aan (may Allaah be pleased with him) about the Dajjaal, in which the story of the descent of 'Eesa and his killing the Dajjaal are mentioned. In this hadeeth the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "… Every kaafir who will smell the fragrance of ('Eesa) will die, and his fragrance will reach as far as he will be able to see. He will then search for him (the Dajjaal) until he catches up with him at the gate of Ludd, where he will kill him." Imaam Ahmad narrated that Jaabir ibn 'Abd-Allaah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will emerge at a time when religious commitment is low and knowledge has decreased… Then 'Eesa ibn Maryam will descend just before dawn and will call people, saying, 'O people, what is stopping you from coming out against this evil liar?' They will say, 'This man is a jinn', then they will set out. When they reach 'Eesa ibn Maryam, the time for prayer will come the iqqamah will be given, and it will be said to him, 'Go forward (to lead the prayer), O Spirit of Allaah.' He will say, 'Let your imaam go forward and lead you in prayer.' When they have prayed fajr, they will go out to meet him (the Dajjaal) and when they see the liar, he will start to dissolve like salt in water. 'Eesa will go to him and kill him. Even the trees and rocks will call out, 'O Spirit of Allaah, here is a Jew!' And none of those who followed him will be left, they will all be killed." (Hadeeth no. 14426). When he (may Allaah curse him) is killed, his great fitnah will come to an end. Allaah will save those who believed from his evil and from the evil of his followers, at the hands of the Spirit and Word of Allaah, 'Eesa ibn Maryam (peace be upon him) and his believing followers. Praise and blessings be to Allaah.󾭟 By Sheikh Muhammed Salih Al-Munajjid

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 08:05AM  

abu adam - Social Mention
 
 
 
Who is the Dajjaal 󾬢󾬢󾬢󾬢󾬢󾬢♨️♨️♨️♨️ Who is the Dajjaal and what are his attributes? Praise be to Allaah. Meaning of the word Maseeh (Messiah) There are over fifty scholarly comments on the meaning of the word Maseeh (Messiah). They said that this word is applied both to the Truthful One [True Messiah, i.e., 'Eesa (Jesus)] and to the misleading liar [the "antichrist" or Dajjaal]. The Messiah is the Truthful One, 'Eesa ibn Maryam (Jesus the son of Mary), the Messiah of guidance, who healed those who were born blind and lepers, and brought the dead to life by Allaah's Leave. The false messiah (al-maseeh al-dajjaal) is the liar who leads people astray, the messiah of misguidance who will tempt people by means of the signs that he is given, such as bringing down rain, reviving the earth to bring forth vegetation, and other "miracles." So Allaah has created two messiahs, who are opposites of one another. The scholars said that the reason why the Dajjaal is called maseeh (a "messiah") is because one of his eyes is mamsooh (lit. "wiped"; smooth or abraded, i.e., he will be blind or defective in one eye). Or it was said that it is because he will survey or travel throughout the earth (yamsah) in forty days… The former view is more correct, because of what was said in the hadeeth narrated by Muslim (no. 5221) from Anas ibn Maalik, who said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will be blind (mamsooh) in one eye, and between his eyes will be written 'kaafir'…'". Meaning of the word Dajjaal The word Dajjaal is taken from the expression "Dajjala al-ba'eer (he smeared the camel)", referring to when they covered it with tar. The root dajala means to mix. The word dajala is used to mean deliberately confusing matters and being vague and ambiguous, The Dajjaal is the one who speaks in vagaries, who tells many lies and deceives many people. The word "Dajjaal" became a title given to the lying, one-eyed, false messiah. The Dajjaal is so called because he will conceal his kufr from the people by lying to them, deceiving them and confusing them. Description of the Dajjaal, and the ahaadeeth narrated concerning him The Dajjaal will be a man from among the sons of Adam. He will have many attributes which were described in the ahaadeeth to acquaint people with him and to warn them of his evil. So when he comes, the believers will know him and will not be misled by him; they will know his features which the Truthful One (the Prophet) (peace and blessings of Allaah be upon him) has told us about. These features will distinguish him from other people, so that no one will be deceived by him except those who are ignorant and whose doom has already been decreed. We ask Allaah to keep us safe and sound. Among these attributes are: He will be a young man with a ruddy complexion, short, with thick curly hair, a wide forehead, and broad upper chest, blind or defective (mamsooh) in the right eye. This eye will be neither prominent nor sunken, and will look like a floating grape. His left eye will be covered with a thick piece of flesh growing at the edge of his eye. Written between his eyes will be "Kaaf faa' raa' (K-F-R)", in separate (Arabic) letters, or "kaafir", with the letters joined. This will be read by every Muslim, literate or illiterate. Another of his characteristics will be that he will be sterile, with no children born to him. There follow some of the saheeh ahaadeeth in which the above attributes are mentioned. These ahaadeeth form part of the evidence (daleel) concerning the emergence of the Dajjaal: From 'Abd-Allaah ibn 'Umar (may Allaah be pleased with him), who said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'Whilst I was sleeping, I saw myself performing Tawaaf around the Ka'bah, when I saw a dark man with straight hair, standing between two other men, with water dripping from his head. I asked, "Who is this?" They said, "The son of Maryam." Then I turned and saw a ruddy-complexioned man, well built, with curly hair, blind in his right eye, with his eye looking like a floating grape. I asked, "Who is this?" They said, "This is the Dajjaal." The person who looks most like him is Ibnu Qatan.'" (Narrated by al-Bukhaari, no. 6508; Ibn Qatan was a man from Banu Mustalaq from Khuzaa'ah). It was also narrated from Ibn 'Umar (may Allaah be pleased with them both) that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) mentioned the Dajjaal to the people and said: "Allaah is not one-eyed, but the false messiah (al-maseeh al-dajjaal) is one-eyed, blind or defective in his right eye, with his eye looking like a floating grape…" (narrated by al-Bukhaari, no. 3184). In the lengthy hadeeth narrated by al-Nawwaas ibn Sam'aan (may Allaah be pleased with him) it says: the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) mentioned the Dajjaal one morning. Sometimes he described him as insignificant and sometimes he described him as so significant that we thought that he was in the cluster of date-palm trees…" One of the features of the Dajjaal that he described was: "He will be a young man with very curly hair, with his eye floating. It is as if he looks like 'Abd al-'Uzza ibn Qatan." (Narrated by Muslim, no. 5228) It was narrated from 'Ubaadah ibn al-Saamit (may Allaah be pleased with him) that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "I have told you so much about the Dajjaal that I fear you will not understand. The Dajjaal will be a short man, pigeon-toed, with curly hair. He will be one-eyed, with his eye neither prominent nor sunken. If you become confused about him, then remember that your Lord is not one-eyed." (Narrated by Abu Dawood, no. 3763. This hadeeth is saheeh – Saheeh al-Jaami' al-Sagheer, no. 2455). Abu Hurayrah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: '… as for the false messiah, he will be one-eyed, with a wide forehead and broad upper chest, and he will be hunchbacked…'" (Narrated by Ahmad, no. 7564). Hudhayfah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will be one-eyed, blind or defective in his left eye, with thick hair. He will have with him a paradise and a hell, but his hell will be a paradise and his paradise will be a hell.'" (Narrated by Muslim, no. 5222). According to the hadeeth of Anas (may Allaah be pleased with him), the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "No Prophet was sent but he warned his people about the one-eyed liar. He is one-eyed, but your Lord is not one-eyed, and between his eyes will be written 'kaafir.'" (Narrated by al-Bukhaari, no. 6598). According to another report: "Written between his eyes will be 'kaaf faa' raa'.'" (Muslim, no. 5219) According to a report narrated by Hudhayfah, "This will be read by every believer, literate or illiterate." (Muslim, no. 5223). From the apparent meaning, this writing will be real, and the fact that some will see it whilst others will not, and that illiterate people will read it, is not problematic. "This is because Allaah causes people to understand something when looking at it, as He wills and when He wills. So the believer will see this with his insight, even if he is illiterate, and the kaafir will not be able to see it, even if he is literate. By the same token, the believer will see with his insight evidence that the kaafir will not see. Allaah will enable the believer to understand without him being literate, because at that time, extraordinary things will be happening." (Fath al-Baari by Ibn Hajar al-'Asqallaani, 13/100) Al-Nawawi said: "The correct view according to those who studied this issue is that this writing should be taken literally, as being real writing which Allaah will create as a sign, one of the definitive proofs that (the Dajjaal) is a kaafir and a liar, to expose his falsehood. Allaah will show this sign to every Muslim, literate or illiterate, and will conceal it from everyone whom He decrees is doomed or whom He wants to test. There is no reason why this should be impossible." (Sharh al-Nawawi li Saheeh Muslim, 18/60). Another of his attributes was mentioned in the hadeeth of Faatimah bint Qays (may Allaah be pleased with her), in the story of al-Jassaasah, in which Tameem al-Daari (may Allaah be pleased with him) said; "So we rushed to the monastery, where we saw the most enormous man we had ever seen, fettered with the most chains we had ever seen." (Narrated by Muslim, no. 5235). 'Imraan ibn Husayn (may Allaah be pleased with him) said: "I heard the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) say: 'From the time of the creation of Adam until the Hour begins, there will never be a bigger creation than the Dajjaal.'" (Narrated by Muslim, 5239). The Dajjaal will not have any children, as stated in the hadeeth of Abu Sa'eed al-Khudri (may Allaah be pleased with him), who described what happened between him and Ibn Sayyaad, who said to him: "Did you not hear the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) say that he will have no children? …" Abu Sa'eed said, 'I said, 'Yes…'" (Narrated by Muslim, no. 5209). From the reports quoted above, we may note that some of them describe his right eye as being blind or defective, and some describe his left eye as being blind or defective. Both accounts are saheeh. Some of the scholars sought to reconcile these reports. Al-Qaadi 'Iyaad said: "Both eyes of the Dajjaal will be defective, because all the reports are saheeh. His right eye will be the one that is abraded (mamsooh) and dull, unable to see, as stated in the hadeeth of Ibn 'Umar. And his left eye will be the one that is covered with a thick fold of skin, and will also be defective." So he will have a defect in both his right eye and his left eye; each of them will be blind, i.e., defective, because the Arabic word used in the hadeeth, a'war, is used to describe anything that is defective and is especially used to describe the eyes of they are impaired. One eye will be non-functional and the other will be defective." Al-Nawawi agreed with this reconciliation suggested by al-Qaadi 'Iyaad, and al-Qurtubi also approved of it. Where the Dajjaal will emerge The Dajjaal will emerge from the direction of the east, from Khurasaan, from among the Jews of Isfahaan. Then he will travel throughout the earth and will leave no city without entering it, apart from Makkah and Madeenah, which he will not be able to enter because the angels are guarding them. According to the hadeeth of Faatimah bint Qays (may Allaah be pleased with her), the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said concerning the Dajjaal: "He will (emerge) from the direction of the Syrian sea or from the direction of the Yemeni sea… No, rather from the east…" – and he pointed towards the east. (Narrated by Muslim, no. 5228). Abu Bakr al-Siddeeq (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) told us: "The Dajjaal will emerge from a land in the east called Khurasaan." (Narrated by al-Tirmidhi, no. 2163. Classed as saheeh by al-Albaani, Saheeh al-Jaami' al-Sagheer, hadeeth 3398). Anas (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will emerge from among the Jews of Isfahaan, and with him will be seventy thousand Jews, wearing crowns.'" (Narrated by Ahmad, no. 12865). Places which the Dajjaal will never enter It is forbidden for the Dajjaal to enter Makkah or Madeenah when he emerges at the end of time, because of the saheeh ahaadeeth narrated to that effect. As far as other places are concerned, he will enter them one after another. In the hadeeth of Faatimah bint Qays (may Allaah be pleased with her), it says: "(He will say:), 'I almost have permission to emerge. Then I will emerge and will travel throughout the earth for forty days, and I shall not leave any town without entering it, apart from Makkah and Madeenah, which I will be prevented from entering because every time I try to enter, there will be an angel with an unsheathed sword in his hand, preventing me from entering. On every gate there will be angels defending them.'" (Narrated by Muslim, no. 5228) It was also reported that the Dajjaal will not enter the mosque of Sinai, or Masjid al-Aqsaa (at Jerusalem). Imaam Ahmad (no. 22572) narrated that Junaadah ibn Umayyah al-Azdi said: "I came to a man from among the Companions of the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) and said to him, 'Tell me a hadeeth that you heard from the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) about the Dajjaal.' He mentioned the hadeeth, and said, 'He will stay among you for forty days, during which he will go to every place (on the earth) apart from four mosques: Masjid al-Haraam (in Makkah), the mosque of Madeenah, the (mosque of) Sinai and Masjid al-Aqsaa.'" The followers of the Dajjaal Most of the followers of the Dajjaal will be from among the Jews, Persians and Turks, and a mixture of other people, mostly Bedouins and women. Imaam Muslim narrated in his Saheeh (5237) from Anas ibn Maalik (may Allaah be pleased with him) that the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "The followers of the Dajjaal from among the Jews of Isfahaan will number seventy thousand, wearing heavy, striped garments." According to a report narrated by Imaam Ahmad, "Seventy thousand Jews, wearing crowns." (hadeeth no. 12865). According to the hadeeth of Abu Bakr referred to above: "He will be followed by people with faces like burnished shields." (Narrated by al-Tirmidhi, no. 2136). With regard to the Bedouin being followers of the Dajjaal, this is because many of them are ignorant. With regard to women, this is because they are readily swayed, and because many of them are ignorant. It was reported that Ibn 'Umar (may Allaah be pleased with him) said: the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: "The Dajjaal will come to this pond in Marriqanaat – a valley in Madeenah – and most of those who go out to him will be women, until a man will come to his mother in law, his mother, his daughter, his sister and his aunt, and will tie them up strongly for fear that they will go out to him." (Narrated by Ahmad, no. 5099) The fitnah of the Dajjaal The fitnah of the Dajjaal will be the greatest fitnah from the time Allaah created Adam until the Hour begins. This will be because of the mighty miracles that Allaah will create with him, which will dazzle people's minds and amaze them. It was reported that he will have a paradise and a hell with him, but his paradise will be his hell and his hell will be his paradise. He will have rivers of water and mountains of bread. He will command the sky to send down rain, and it will rain, and he will command the earth to bring forth vegetation and it will do so. The treasures of the earth will follow him, and he will travel rapidly, like clouds driven by the wind. And he will do other extraordinary feats. All of that was mentioned in the saheeh ahaadeeth. Imaam Muslim narrated in his Saheeh that Hudhayfah (may Allaah be pleased with him) said: "The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: 'The Dajjaal will be one-eyed, blind in his left eye, and will have thick hair. He will have a paradise and a hell with him, but his paradise will be a hell and his

 

 abu adam - Social Mention: Mohon Kita kongsi kan ramai2 Sumbangan anda amat saya hargai. http://bit.ly/1b7ydoU

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 11:58AM  

abu adam - Social Mention
 
 
 
Mohon Kita kongsi kan ramai2 Sumbangan anda amat saya hargai. http://bit.ly/1b7ydoU
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100002067731491&v=wall&story_fbid=571962526216000
Nov 20th 2013, 11:55
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZXRxgV


 

 islamist - Social Mention: Persecuted Christians!!!!! Yes, people die for their faith in muslim countries...

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 05:44AM  

islamist - Social Mention
 
 
 
Persecuted Christians!!!!! Yes, people die for their faith in muslim countries...
http://www.facebook.com/permalink.php?id=1194148331&v=wall&story_fbid=10202437914807877
Nov 20th 2013, 04:35
 
Напади на хришћане у Нигерији су се током протекле седмице наставили са појачаном бруталношћу. У застрашујућем нападу екстремисти су живе спалили 50 хришћана.
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/HCr91T


 

 Wir Türken sind überall ツs Facebook-Pinnwand: + Justin dükkan açsa herşeyi ordan alırım- Neden ?+ Toptan alınca daha ucuz ol...

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 10:26PM  

Wir Türken sind überall ツs Facebook-Pinnwand
 
Wir Türken sind überall ツs Facebook-Pinnwand
 
+ Justin dükkan açsa herşeyi ordan alırım
- Neden ?
+ Toptan alınca daha ucuz ol...
http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=553264864749551&id=321116911297682
Nov 21st 2013, 21:41
 
+ Justin dükkan açsa herşeyi ordan alırım
- Neden ?
+ Toptan alınca daha ucuz oluyor :D

YY-19∞5 ♡
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/DghjGw


 

 takbir - Social Mention: Memang ramai Lelaki yg mampu angkat BERAT di gym . Tapi , tak ramai Lelaki yg mampu angkat takbir solat 5 waktu sehari yg ALLAH perintah :')

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 10:27AM  

takbir - Social Mention
 
 
 
Memang ramai Lelaki yg mampu angkat BERAT di gym . Tapi , tak ramai Lelaki yg mampu angkat takbir solat 5 waktu sehari yg ALLAH perintah :')
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001765332401&v=wall&story_fbid=566547873414052
Nov 20th 2013, 09:36
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Cs0hBK


 

 ahlu-sunnah.com - Social Mention: Schiitentum - Hasen sind Insekten und Bienen sind Vögel

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 07:58PM  

ahlu-sunnah.com - Social Mention
 
 
 
Schiitentum - Hasen sind Insekten und Bienen sind Vögel
http://www.youtube.com/watch?v=dSn6AxYmz5w&feature=youtube_gdata
May 20th 2013, 18:09
 
Die Schiiten sind eine der vielen irregegangen Sekten, die sich fälschlicherweise dem Islam zuschreiben. Der Islam ist jene Religion die auf dem reinen Tawhe...
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/trQPqN


 

 tauhid - Social Mention: Sesuai janji, saya akan sedikit mengulas ttg sejarah terbentuk'a syiah (Rafidhah), dan bagaimana kesesatan2'a. Jika di lihat sekilas, kita hampir tdk bisa membedakan antara Islam dan syiah, tp jika di dalami lbh lanjut, sebenar'a jelas terlihat bagaimana sesat'a agama syiah dan kaum2 yg ada di dalam'a... Dalam kitab assunnaah karya Al khallal, 1/499. Berkutip, " sesungguh'a para 'ulama tidak mau memakan sembelihan org syiah rafidhah karena kami menganggap mereka itu murtad". Pencetus pertama syiah @ Abdulloh bin saba' al himyari, seorang yahudi yg berasal dr Yaman yg menampakan keislaman di masa kekholifahan Utsman bin affan. Di awal kemunculan'a dia menampakan sikap israf (berlebih) dlm memuliakan sahabat Ali bin abi tholib. Dalam perjalanan'a, agama syiah hampir memusnahkan tonggak2 agama Islam yg di bawa o/ Rosululloh. Betapa tidak? AlQur'an di vonis tidak asli dan sangat menyimpang. Para istri nabi di anggap pelacur, para sahabat di anggap hamba2 syetan dan lain sebagai'a. Hal itu bertentangan dgn agama islam yg memuliakan nabi dan para sahabat. Serta alQur'an yg memang sgtlah terjaga keaslian'a. Berikut@ kesesatan agama syiah : 1. Pembawa syiah @ seorang ahli munafik dr kalangan yahudi bernama Abdullah bin saba' (lihat Majmu' fatwa, 4/435) 2. Rukun islam agama syiah : shalat, puasa, zakat, haji, wilayah/kekuasaan. 3. Rukun iman : tauhid, kenabian, imamah, keadilan, kiamat. 4. Kitab suci syiah @ Mushaf Fathimah yg berjumlah 17000 ayat (lihat Ushulul kafi karya Al kaulani 2/634) 5. Syiah mewajibkan sholat hanya 3 waktu saja. 6. Tidak ada sholat jum'at 7. Menganggap bahwa semua sahabat telah kafir kecuali Salman al farisi, Miqdad bin Aswad, abu dzar al ghifari. 8. Menganggap bahwa kholifah setelah Rosululloh hanyalah Ali, sedangkan Abu bakar dan Umar @ dua berhala kaum Quraish 9. Menganggap bahwa Ummul mukminin @ setan 10. Syiah menghalalkan kawin kontrak (mut'ah) 11. Menjadikan kematian Husain, pd tgl 10 muharram dpt mengahapus dosa. Dan paling parah'a lagi, mereka mengubah beberapa ayat alQur'an seperti dlm, @ albaqoroh palsu.. Walladziina kafaruu biwilaayati 'aliibni thoolibi auliya uhumut thoguut,, " Dan orang2 kafir terhadap kepemimpinan Ali ibnu abi tholib, pelindung mereka @ syetan. @surat Al lail palsu, "Inna 'aliyallalhuda, wa inna lahu lil aakhirota wal uula" " Sesungguh'a Ali sebuah petunjuk, dan kepunyaan diaLah akhirat dan dunia." @surat al Insyiroh palsu : "Faidzaa faroghta fangsib 'Aliyyan lil wilaayah" Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai dr suatu urusan, maka berilah ali kepemimpinan. Nah, sekarang terlihat kan betapa sesat'a agama syiah. Bahkan lebih sesat dr pd Yahudi. Padahal dalam (QS. 4/ 115) di jelaskan "Dan barangsiapa yg menentang Rosul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalan'a orang mukmin, kami biarkan mereka leluasa bergelimangan dalam kesesatan dan kami masukan ia kedalam Jahannam. Dan neraka Jahanam @ seburuk buruk tempat kembali. Semoga bermanfaat,

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 01:00AM  

tauhid - Social Mention
 
 
 
Sesuai janji, saya akan sedikit mengulas ttg sejarah terbentuk'a syiah (Rafidhah), dan bagaimana kesesatan2'a. Jika di lihat sekilas, kita hampir tdk bisa membedakan antara Islam dan syiah, tp jika di dalami lbh lanjut, sebenar'a jelas terlihat bagaimana sesat'a agama syiah dan kaum2 yg ada di dalam'a... Dalam kitab assunnaah karya Al khallal, 1/499. Berkutip, " sesungguh'a para 'ulama tidak mau memakan sembelihan org syiah rafidhah karena kami menganggap mereka itu murtad". Pencetus pertama syiah @ Abdulloh bin saba' al himyari, seorang yahudi yg berasal dr Yaman yg menampakan keislaman di masa kekholifahan Utsman bin affan. Di awal kemunculan'a dia menampakan sikap israf (berlebih) dlm memuliakan sahabat Ali bin abi tholib. Dalam perjalanan'a, agama syiah hampir memusnahkan tonggak2 agama Islam yg di bawa o/ Rosululloh. Betapa tidak? AlQur'an di vonis tidak asli dan sangat menyimpang. Para istri nabi di anggap pelacur, para sahabat di anggap hamba2 syetan dan lain sebagai'a. Hal itu bertentangan dgn agama islam yg memuliakan nabi dan para sahabat. Serta alQur'an yg memang sgtlah terjaga keaslian'a. Berikut@ kesesatan agama syiah : 1. Pembawa syiah @ seorang ahli munafik dr kalangan yahudi bernama Abdullah bin saba' (lihat Majmu' fatwa, 4/435) 2. Rukun islam agama syiah : shalat, puasa, zakat, haji, wilayah/kekuasaan. 3. Rukun iman : tauhid, kenabian, imamah, keadilan, kiamat. 4. Kitab suci syiah @ Mushaf Fathimah yg berjumlah 17000 ayat (lihat Ushulul kafi karya Al kaulani 2/634) 5. Syiah mewajibkan sholat hanya 3 waktu saja. 6. Tidak ada sholat jum'at 7. Menganggap bahwa semua sahabat telah kafir kecuali Salman al farisi, Miqdad bin Aswad, abu dzar al ghifari. 8. Menganggap bahwa kholifah setelah Rosululloh hanyalah Ali, sedangkan Abu bakar dan Umar @ dua berhala kaum Quraish 9. Menganggap bahwa Ummul mukminin @ setan 10. Syiah menghalalkan kawin kontrak (mut'ah) 11. Menjadikan kematian Husain, pd tgl 10 muharram dpt mengahapus dosa. Dan paling parah'a lagi, mereka mengubah beberapa ayat alQur'an seperti dlm, @ albaqoroh palsu.. Walladziina kafaruu biwilaayati 'aliibni thoolibi auliya uhumut thoguut,, " Dan orang2 kafir terhadap kepemimpinan Ali ibnu abi tholib, pelindung mereka @ syetan. @surat Al lail palsu, "Inna 'aliyallalhuda, wa inna lahu lil aakhirota wal uula" " Sesungguh'a Ali sebuah petunjuk, dan kepunyaan diaLah akhirat dan dunia." @surat al Insyiroh palsu : "Faidzaa faroghta fangsib 'Aliyyan lil wilaayah" Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai dr suatu urusan, maka berilah ali kepemimpinan. Nah, sekarang terlihat kan betapa sesat'a agama syiah. Bahkan lebih sesat dr pd Yahudi. Padahal dalam (QS. 4/ 115) di jelaskan "Dan barangsiapa yg menentang Rosul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalan'a orang mukmin, kami biarkan mereka leluasa bergelimangan dalam kesesatan dan kami masukan ia kedalam Jahannam. Dan neraka Jahanam @ seburuk buruk tempat kembali. Semoga bermanfaat,
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100004160230095&v=wall&story_fbid=263309347151071
Nov 20th 2013, 00:38
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GrgmBy


 

--
Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out