Informationa

Hier werden Nachrichten über den Salafismus veröffentlicht.
Was sind Salafisten?
Hier anschauen:
http://www.youtube.com/watch?v=l5HRdwsck10
(Alle Angaben ohne Gewähr)
Diese Seite richtet sich nicht gegen Muslime und den Islam.
Diese Seite soll über den Salafismus/Islamismus/Terrorismus informieren.
Es ist wichtig über Fanatiker aufzuklären, um den Frieden und die Freiheit zu sichern.
Wir wollen in Europa mit allen Menschen friedlich zusammen leben,
egal welche Herkunft, Nationalität und Religion.


::: DOKUS :::
(Achtung: Youtube ist überschwemmt mit Videos, die salafistischen/islamistischen Einfluss besitzen.
Deshalb: Schaut euch die Accounts genau an!)

1.
[DOKU] Wie Salafisten zum Terror verleiten - 2013
https://www.youtube.com/watch?v=uM2x-vgdrKM

2.
Pulverfass Deutschland - Doku über Probleme zwischen Salafisten und Rechtsradikalen
https://www.youtube.com/watch?v=H5nOuzXJOmY

3.
Salafisten, ein finsterer Verein (heute-show)
https://www.youtube.com/watch?v=Myq48smApKs

4.
Deutsche Salafisten drangsalieren weltliche Hilfsorganisationen in Syrien | REPORT MAINZ
https://www.youtube.com/watch?v=lCext-9pu9I

5.
DIE SALAFISTEN KOMMEN
https://www.youtube.com/watch?v=uWARKJSKOP4

6.
Best of 2013 Peter Scholl Latour EZP Salafisten wird durch Saudisches Geld verbreitet!!!
https://www.youtube.com/watch?v=FmV3Z6f1BQQ

7.
Frauen im Islam
https://www.youtube.com/watch?v=mb4G6tUbkD0


8.
Gülen Bewegung
http://de.wikipedia.org/wiki/Fethullah_G%C3%BClen#Deutschland
Gefahr für Deutschland - Gülen Bewegung versucht die Unterwanderung
http://www.youtube.com/watch?v=E9Q1jS7Rw9M

9.
Islamisten oder Demokraten - Die Islamische Milli Görüs / Millî Görüş / Milli Görüş
http://www.youtube.com/watch?v=EtWjumM5G88

10.
Die türkischen Graue Wölfe (Rechtsextremismus/Islamismus)
http://www.youtube.com/watch?v=_Z9LEc4qM1I

11.
Föderation der Türkisch-Demokratischen Idealistenvereine in Deutschland
(türkisch Almanya Demokratik Ülkücü Türk Dernekleri Federasyonu, ADÜTDF; kurz auch Türk Federasyon, dt. „Türkische Föderation“)
http://de.wikipedia.org/wiki/F%C3%B6deration_der_T%C3%BCrkisch-Demokratischen_Idealistenvereine_in_Deutschland



http://de.wikipedia.org/wiki/Salafismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Islamismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Mill%C3%AE_G%C3%B6r%C3%BC%C5%9F

http://boxvogel.blogspot.de

::: DOKUS ENDE :::


http://salafisten-salafismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafisten
http://islamismus-islamisten-salafisten.blogspot.com
http://islamisten-salafisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-salafismus.blogspot.com
http://islamismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamisten
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islamisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisten.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafistenfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisteninyoutube.blogspot.de
https://www.google.de/#q=islamisten
http://salafismus.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafismus
http://salafismusinfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismusinyoutube.blogspot.de
http://scharia-strafen.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamismus
http://quran-hoeren-karim-mp3-deutsch.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://mohammed-islam-koran-quran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamisten
http://islam-symbol-gebet-moschee.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islam-referat-entstehung-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://scharia-in-deutschland-islam-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://scharia-steinigung-scharia-gesetze.blogspot.com
http://islamisten-islamismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://gebetszeiten-islam-akte-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-im-islam-koran-quran.blogspot.com
http://sehitlik-groesste-moschee-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-unter-der-scharia-politik.blogspot.com
http://koran-online-mp3-frauen-suren.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://was-bedeutet-salafismus.blogspot.com
http://quran-download-islamway-flash.blogspot.com
http://minarett-moschee-koeln.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://kaaba-blaue-moschee.blogspot.com
http://muenchen-moschee-gebetsruf-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://koran-auf-deutsch-hoeren-pdf.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-islamisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus

Islam Koran Moschee

Benachrichtigung für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 07:34AM  

    takbir - Social Mention
     
     
     
    Misool Human Interest-small (238)
    http://www.flickr.com/photos/62249364@N02/10972685593/
    Nov 21st 2013, 04:37
     
    Pride Campaign for sustainable fisheries at Misool, Raja Ampat, West Papua conducted by The Nature Conservancy, Rare and local office of fisheries and marine affairs in Raja Ampat. (Photo : Rahmat Takbir)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Cs0hBK

     

 abu adam - Social Mention: Omongkosong tentang cinta pra nikah hehheeee........ Setelah menyelesaikan kerja praktek lapangannya di sebuah perusahaan di Surabaya, teman sekampus saya di Bandung dulu sempat bercerita kepada kami, teman-teman sekosnya, seputar pengalamannya selama kerja praktek. Dia sempat diajak bercanda oleh kawannya di perusahaan tersebut, "Nikah itu enaknya Cuma 5%, percaya nggak?", kata kawannya. "Cuma 5%, terus sisanya?", sergah teman saya. "Yang 95%...???... uuueeennnnnaaakkkk…!!!", jawab kawannya. Sontak kami tertawa mendengar cerita teman saya itu, ada-ada saja pengalaman yang dia ceritakan. Kata orang memang betul bahwa nikah itu enaknya 95% seperti yang diceritakan teman saya di atas. Tapi banyak juga yang tak sabar ingin merasakan yang 95% tersebut lalu mengambil jalan pintas dengan melangkah keluar dari jalur yang disyariatkan agama (menikah). Mungkin jalan pintas tersebut tidak serta merta terjadi, tapi perlahan-lahan di bimbing dan diarahkan oleh setan dengan tipu dayanya yang sangat halus, termasuk salah satunya adalah dengan jalan pacaran. Pacaran seolah menjadi pembenaran bahwa hal ini adalah cara terbaik untuk mengenal karakter calon pasangan. Padahal banyak sekali hal buruk yang dihasilkan dari pacaran. Kebanyakan pacaran bukannya menampilkan sisi yang sebenarnya dari seseorang, tapi justru hanya menampilkan sisi baiknya saja dan menutupi sisi buruknya. Saling menipu sesama penipu. Mungkin itu ungkapan yang tepat untuk orang yang asyik berpacaran. Khawatir mengecewakan dan takut ditinggal sang pacar lalu segala yang baik dia tunjukkan, dan segala yang buruk dia sembunyikan. Tidak mau dibilang menipu tapi dia menipu sang pacar dengan hanya menampilkan yang baik-baik saja. Begitu juga pacarnya, tidak mau dibilang penipu tapi nyatanya memang menipu dengan menyembunyikan keburukannya. Lalu setelah masuk ke jenjang pernikahan, terungkaplah semua kekurangan, kejelekan dan keburukan pasangannya, hingga tak jarang pertengkaran dan keributan terjadi sampai berujung perceraian. Tak ada lagi kata-kata manis dan mesra seperti halnya pacaran dulu. Tak ada lagi sikap ramah dan perhatian selayaknya perkenalan dulu. Dan tak ada lagi romantisme indah sebagaimana indahnya merajut kasih yang dilakukannya dulu. Berubah semuanya. Apakah hal semacam ini yang diinginkan? Tentu tidak kan? Kalau diperhatikan lebih jauh, banyak sekali perangkap yang setan tanamkan dalam berpacaran. Allah telah melarang kita untuk mendekati zina, lalu kenapa kita harus berpacaran dengan alasan untuk mengenal karakter pasangan? Bukankah itu berarti menentang perintah Allah dan mendekati zina? Jawaban orang pun beragam akan hal ini dan yang paling parah kalau ada jawaban, "yang tak diperbolehkan itu kan mendekatinya, kalau zinanya kan tak apa-apa?", wah kacau nih kalau sudah begini jawabannya. Coba kita cermati lebih dalam lagi bagaimana perangkap setan dalam menyesatkan manusia yang diselipkan melalui pacaran. Mulai dari memandang lawan jenis yang bukan mahrom, memegang tangannya, berdua-duaan tanpa ada pihak ketiga yang mendampingi, berucap sayang dan rindu, gerilyanya tangan ke sana sini dan akhirnya zina. Padahal memandang lawan jenis yang bukan mahrom, jelas haram hukumnya. Karena kita disuruh menundukkan pandang bila bertemu lawan jenis bukannya malah melihatnya, bukankah cinta dari mata turun ke hati? Jadi harus hati-hati! Memegang tangan, padahal Rasul tidak berani menyentuh kulit atau berjabat tangan dengan kaum perempuan yang bukan mahromnya, lalu kenapa kita berani? Hebat ya kita, berani melawan perintah Rasul. "Barang siapa berjabat tangan dengan perempuan yang bukan mahramnya maka dia dimurkai Allah 'Azza wajalla". (HR.Ibnu Baabawih). Berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahrom tanpa ada pihak ketiga yang mendampingi, tentu akan menimbulkan hasrat yang menggebu untuk melakukan sesuatu yang lebih jauh. Ya, karena hasrat itu ditiupkan oleh setan agar manusia terlena untuk berbuat dosa, zina misalnya. Kata Rasul, "Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan perempuan (bukan mahram) karena yang ketiganya adalah syetan." (HR. Abu Dawud). Terbersit rasa cinta, sayang dan rindu yang meluap-luap untuk sang kekasih lalu diikuti dengan lamunan membayangkan sang kekasih, seolah-olah hati dan hidupnya hanya untuk sang kekasih. Bahkan ada lagu yang isinya teringat sang kekasih saat mau melakukan hal apapun. "Mau makan ingat kamu, mau minum ingat kamu, mau tidur ingat kamu, mau pergi ingat kamu, pokoknya mau ngapa-ngapain ingat kamu." Masya Allah, na'udzubillaahimindzalik. Syirik ini. Padahal sejatinya cinta itu kan hanya untuk Allah. Rasa cinta, sayang dan rindu juga untuk Allah. Kalau kita seperti lagu di atas mau ngapa-ngapain ingat sang kekasih, wah dosa besar itu jadinya. Seharusnya kalau mau makan / minum yang diingat adalah Allah dengan mengucap "bismillaah", mau tidur juga yang diingat adalah Allah dengan melafadzkan do'a sebelum tidur, dan mau ngapa-ngapain juga seharusnya yang diingat adalah Allah, bukannya yang diingat adalah sang kekasih. Di sinilah pintarnya setan yang sangat halus tipu dayanya, mengelabui hati manusia, sehingga lupa akan eksistensinya sebagai makhluk Allah. Hati yang seharusnya digunakan untuk mengingat Allah (berdzikir), tapi malah digunakan untuk mengingat sang kekasih. Lidah yang seharusnya digunakan untuk melafadzkan keagungan Allah, justru digunakan untuk menyebut cinta, sayang dan rindu kepada orang yang belum menjadi haknya. Lalu kalau cinta, sayang dan rindu sudah terluapkan dalam suatu pertemuan fisik, maka tak jarang tangan akan bergerilya kesana kemari, ujung-ujungnya zina lah yang terjadi. Kalau sudah begini siapa yang rugi? Kebanyakan pihak perempuan kan? Meskipun pada hakikatnya kedua belah pihak sama-sama merugi. "Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhasrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisir atau diwujudkan) oleh kelamin atau digagalkannya." (HR. Bukhari). Seringkali karena sudah dimabuk asmara, apapun rela dikorbankan. Kesucian, kehormatan dan harga diri diberikan untuk sang kekasih, tak tanggung-tanggung bahkan hidup dan iman pun juga rela untuk dikorbankannya. Hal ini yang sering terjadi bila kekasih hatinya berbeda aqidah dengannya, sehingga agar cintanya bersatu, lalu setan membisikkan hatinya agar murtad meninggalkan aqidahnya demi sang kekasih. Itulah pintarnya setan dalam menjerumuskan manusia dalam kesesatan. Dia menyusup dalam cinta hati manusia dan pelan-pelan mengajaknya ke neraka. Kemudian bila ada masalah, tak jarang gelisah dan stress melanda. Telepon tak diangkat, sms tak dibalas, kata putus merajai, sehingga bingunglah hatinya, dan air matalah yang menghiasi wajahnya. Nah disini, lagi-lagi setan merasuk dalam jiwa manusia dan menanamkan kegelisahan. Sehingga muncullah bisikan-bisikan setan yang menyesatkan, "sudah ke dukun aja, biar selesai semua urusan". Cinta ditolak, dukun bertindak. Begitu kata orang. Masya Allah, semakin sesatlah dia karena cinta palsu yang dibuat-buatnya hingga termakan bisikan sesat iblis terlaknat. Perlu diwaspadai bahwasanya rasa gelisah, marah, cemas yang berlebihan, dan seabrek rasa negatif yang muncul dihati karena masalah hubungan harom tanpa mahrom (pacaran) kebanyakan penyebabnya adalah setan agar kita merasa was-was dan jauh dari Allah. Padahal sebagai orang yang beriman, sudah selayaknya hati kita tenang karena ayat-ayat Allah yang dibacakan untuk kita. Nah, kalau hati kita senantiasa was-was, sedih dan gelisah maka itulah pertanda bahwa setan sedang merasuki hati kita. Maka, berhati-hatilah terhadap setan (jin) yang sangat halus tipu dayanya. Lagi, di tulisan selanjutnya in syaa' Allah akan kita bahas tentang tipu daya setan yang mengatasnamakan ta'aruf terutama bagi para aktivis dakwah, padahal sejatinya itu adalah pacaran yang terselubung yang tak disadarinya. Selain itu akan kita bahas juga bagaimana sebaiknya kita berikhtiar ketika mengharapkan jodoh datang dan apa yang harus kita lakukan manakala cinta hinggap menghampiri hati kita.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 10:58AM  

    abu adam - Social Mention
     
     
     
    Omongkosong tentang cinta pra nikah hehheeee........ Setelah menyelesaikan kerja praktek lapangannya di sebuah perusahaan di Surabaya, teman sekampus saya di Bandung dulu sempat bercerita kepada kami, teman-teman sekosnya, seputar pengalamannya selama kerja praktek. Dia sempat diajak bercanda oleh kawannya di perusahaan tersebut, "Nikah itu enaknya Cuma 5%, percaya nggak?", kata kawannya. "Cuma 5%, terus sisanya?", sergah teman saya. "Yang 95%...???... uuueeennnnnaaakkkk…!!!", jawab kawannya. Sontak kami tertawa mendengar cerita teman saya itu, ada-ada saja pengalaman yang dia ceritakan. Kata orang memang betul bahwa nikah itu enaknya 95% seperti yang diceritakan teman saya di atas. Tapi banyak juga yang tak sabar ingin merasakan yang 95% tersebut lalu mengambil jalan pintas dengan melangkah keluar dari jalur yang disyariatkan agama (menikah). Mungkin jalan pintas tersebut tidak serta merta terjadi, tapi perlahan-lahan di bimbing dan diarahkan oleh setan dengan tipu dayanya yang sangat halus, termasuk salah satunya adalah dengan jalan pacaran. Pacaran seolah menjadi pembenaran bahwa hal ini adalah cara terbaik untuk mengenal karakter calon pasangan. Padahal banyak sekali hal buruk yang dihasilkan dari pacaran. Kebanyakan pacaran bukannya menampilkan sisi yang sebenarnya dari seseorang, tapi justru hanya menampilkan sisi baiknya saja dan menutupi sisi buruknya. Saling menipu sesama penipu. Mungkin itu ungkapan yang tepat untuk orang yang asyik berpacaran. Khawatir mengecewakan dan takut ditinggal sang pacar lalu segala yang baik dia tunjukkan, dan segala yang buruk dia sembunyikan. Tidak mau dibilang menipu tapi dia menipu sang pacar dengan hanya menampilkan yang baik-baik saja. Begitu juga pacarnya, tidak mau dibilang penipu tapi nyatanya memang menipu dengan menyembunyikan keburukannya. Lalu setelah masuk ke jenjang pernikahan, terungkaplah semua kekurangan, kejelekan dan keburukan pasangannya, hingga tak jarang pertengkaran dan keributan terjadi sampai berujung perceraian. Tak ada lagi kata-kata manis dan mesra seperti halnya pacaran dulu. Tak ada lagi sikap ramah dan perhatian selayaknya perkenalan dulu. Dan tak ada lagi romantisme indah sebagaimana indahnya merajut kasih yang dilakukannya dulu. Berubah semuanya. Apakah hal semacam ini yang diinginkan? Tentu tidak kan? Kalau diperhatikan lebih jauh, banyak sekali perangkap yang setan tanamkan dalam berpacaran. Allah telah melarang kita untuk mendekati zina, lalu kenapa kita harus berpacaran dengan alasan untuk mengenal karakter pasangan? Bukankah itu berarti menentang perintah Allah dan mendekati zina? Jawaban orang pun beragam akan hal ini dan yang paling parah kalau ada jawaban, "yang tak diperbolehkan itu kan mendekatinya, kalau zinanya kan tak apa-apa?", wah kacau nih kalau sudah begini jawabannya. Coba kita cermati lebih dalam lagi bagaimana perangkap setan dalam menyesatkan manusia yang diselipkan melalui pacaran. Mulai dari memandang lawan jenis yang bukan mahrom, memegang tangannya, berdua-duaan tanpa ada pihak ketiga yang mendampingi, berucap sayang dan rindu, gerilyanya tangan ke sana sini dan akhirnya zina. Padahal memandang lawan jenis yang bukan mahrom, jelas haram hukumnya. Karena kita disuruh menundukkan pandang bila bertemu lawan jenis bukannya malah melihatnya, bukankah cinta dari mata turun ke hati? Jadi harus hati-hati! Memegang tangan, padahal Rasul tidak berani menyentuh kulit atau berjabat tangan dengan kaum perempuan yang bukan mahromnya, lalu kenapa kita berani? Hebat ya kita, berani melawan perintah Rasul. "Barang siapa berjabat tangan dengan perempuan yang bukan mahramnya maka dia dimurkai Allah 'Azza wajalla". (HR.Ibnu Baabawih). Berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahrom tanpa ada pihak ketiga yang mendampingi, tentu akan menimbulkan hasrat yang menggebu untuk melakukan sesuatu yang lebih jauh. Ya, karena hasrat itu ditiupkan oleh setan agar manusia terlena untuk berbuat dosa, zina misalnya. Kata Rasul, "Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan perempuan (bukan mahram) karena yang ketiganya adalah syetan." (HR. Abu Dawud). Terbersit rasa cinta, sayang dan rindu yang meluap-luap untuk sang kekasih lalu diikuti dengan lamunan membayangkan sang kekasih, seolah-olah hati dan hidupnya hanya untuk sang kekasih. Bahkan ada lagu yang isinya teringat sang kekasih saat mau melakukan hal apapun. "Mau makan ingat kamu, mau minum ingat kamu, mau tidur ingat kamu, mau pergi ingat kamu, pokoknya mau ngapa-ngapain ingat kamu." Masya Allah, na'udzubillaahimindzalik. Syirik ini. Padahal sejatinya cinta itu kan hanya untuk Allah. Rasa cinta, sayang dan rindu juga untuk Allah. Kalau kita seperti lagu di atas mau ngapa-ngapain ingat sang kekasih, wah dosa besar itu jadinya. Seharusnya kalau mau makan / minum yang diingat adalah Allah dengan mengucap "bismillaah", mau tidur juga yang diingat adalah Allah dengan melafadzkan do'a sebelum tidur, dan mau ngapa-ngapain juga seharusnya yang diingat adalah Allah, bukannya yang diingat adalah sang kekasih. Di sinilah pintarnya setan yang sangat halus tipu dayanya, mengelabui hati manusia, sehingga lupa akan eksistensinya sebagai makhluk Allah. Hati yang seharusnya digunakan untuk mengingat Allah (berdzikir), tapi malah digunakan untuk mengingat sang kekasih. Lidah yang seharusnya digunakan untuk melafadzkan keagungan Allah, justru digunakan untuk menyebut cinta, sayang dan rindu kepada orang yang belum menjadi haknya. Lalu kalau cinta, sayang dan rindu sudah terluapkan dalam suatu pertemuan fisik, maka tak jarang tangan akan bergerilya kesana kemari, ujung-ujungnya zina lah yang terjadi. Kalau sudah begini siapa yang rugi? Kebanyakan pihak perempuan kan? Meskipun pada hakikatnya kedua belah pihak sama-sama merugi. "Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhasrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisir atau diwujudkan) oleh kelamin atau digagalkannya." (HR. Bukhari). Seringkali karena sudah dimabuk asmara, apapun rela dikorbankan. Kesucian, kehormatan dan harga diri diberikan untuk sang kekasih, tak tanggung-tanggung bahkan hidup dan iman pun juga rela untuk dikorbankannya. Hal ini yang sering terjadi bila kekasih hatinya berbeda aqidah dengannya, sehingga agar cintanya bersatu, lalu setan membisikkan hatinya agar murtad meninggalkan aqidahnya demi sang kekasih. Itulah pintarnya setan dalam menjerumuskan manusia dalam kesesatan. Dia menyusup dalam cinta hati manusia dan pelan-pelan mengajaknya ke neraka. Kemudian bila ada masalah, tak jarang gelisah dan stress melanda. Telepon tak diangkat, sms tak dibalas, kata putus merajai, sehingga bingunglah hatinya, dan air matalah yang menghiasi wajahnya. Nah disini, lagi-lagi setan merasuk dalam jiwa manusia dan menanamkan kegelisahan. Sehingga muncullah bisikan-bisikan setan yang menyesatkan, "sudah ke dukun aja, biar selesai semua urusan". Cinta ditolak, dukun bertindak. Begitu kata orang. Masya Allah, semakin sesatlah dia karena cinta palsu yang dibuat-buatnya hingga termakan bisikan sesat iblis terlaknat. Perlu diwaspadai bahwasanya rasa gelisah, marah, cemas yang berlebihan, dan seabrek rasa negatif yang muncul dihati karena masalah hubungan harom tanpa mahrom (pacaran) kebanyakan penyebabnya adalah setan agar kita merasa was-was dan jauh dari Allah. Padahal sebagai orang yang beriman, sudah selayaknya hati kita tenang karena ayat-ayat Allah yang dibacakan untuk kita. Nah, kalau hati kita senantiasa was-was, sedih dan gelisah maka itulah pertanda bahwa setan sedang merasuki hati kita. Maka, berhati-hatilah terhadap setan (jin) yang sangat halus tipu dayanya. Lagi, di tulisan selanjutnya in syaa' Allah akan kita bahas tentang tipu daya setan yang mengatasnamakan ta'aruf terutama bagi para aktivis dakwah, padahal sejatinya itu adalah pacaran yang terselubung yang tak disadarinya. Selain itu akan kita bahas juga bagaimana sebaiknya kita berikhtiar ketika mengharapkan jodoh datang dan apa yang harus kita lakukan manakala cinta hinggap menghampiri hati kita.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000921897686&v=wall&story_fbid=675464282494295
    Nov 20th 2013, 10:31
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZXRxgV

     

 allahuakbar - Social Mention: Kisah Nyata Keluarga Sakinah MW Hasan & Siti Pada th.90 ada sepasang suami-istri sebut saja namanya Hasan & Siti yang menikah disebuah desa kecil didaerah Tasikmalaya – Jawa Barat tepatnya diperkampungan pesantren - singaparna, mereka berdua adalah anak yatim-piatu yang dipertemukan Allah SWT memang atas dasar cinta. Tapi ternyata ada hal yang lebih penting dari itu, yaitu keduanya memiliki kesamaan ahlak & iman yang kuat sehingga bahtera rumah tangga mereka yang berlandaskan iman & taqwanya yg kuat thd Allah SWT membuat mereka hidup bahagia, maka kehidupan rumah tangga mereka pun yang baru berjalan sekian tahun sudah dikarunia sepasang anak yang lucu & cerdas, rumah mewah, mobil dan harta yang cukup berlimpah dalam kurun waktu yang amat singkat, dan hebatnya hampir tidak ada goncangan yang berarti pada rumah tangga mereka.... singkat kata mereka telah diberikan Allah SWT kebahagiaan Syurga dunia…begitulah sebutan kerabat & tetangganya kepada keluarga ini, seiring berjalannya waktu Hasan yang tampan & Siti istrinya yang cantik jelita, mereka selalu akur, tutur kata mereka sangat lembut kepada siapa saja, mereka juga gemar menolong sesama, intinya mereka sangat disukai lingkungan dan membuat banyak pasangan rumahtangga lainnya disekeliling mereka terhipnotis oleh kharisma pasangan ini, kendati demikian mereka tiada takabur atau sombong, dan tiada lupa bersyukur akan nikmat yang Allah berikan. Mereka selalu menjaga silahturahmi kepada sanak family maupun tetangga dan selalu ringan tangan untuk berderma kepada fakir miskin, masjid-masjid, hingga panti-panti asuhan diseantero kota Bandung dan Jakarta, hingga kedermawanan keluarga ini pun selalu membawa berkah & nikmat dari Allah yang tiada putus-putusnya, hingga pada satu waktu ditahun 2000 Siti sang istri telah meninggal dunia dan Hasan pun terpukul dalam waktu yang cukup panjang, ia tak kunjung dapat melupakan Almarhumah istri tercintanya itu. Padahal sebagai pria mapan dewasa yang cukup tampan dan telah memiliki beberapa perusahaan sekaligus jabatan Top Manajemen alias Direktur disebuah Bank skala Besar dikota Bandung itu bisa saja jika ia ingin menikah lagi dengan wanita yang lebih cantik dari Almarhumah istrinya, karna terbukti pasca kematian Siti istri tercintanya itu, betapa banyaknya wanita yang lebih cantik dari almarmumah istrinya yang ingin sekali menggantikan posisi istrinya yang telah wafat, dan kedua orang anak sholehnya pun yang telah beranjak dewasa dan mengerti akan jiwa rapuh ayahnya sepeninggal ibundanya, mereka selalu mendorong sang Ayah untuk segera menikah lagi agar dapat merelakan kepergian sang Bunda 8 th yg lalu. Betapa tidak, mulai dari beberapa Wanita cantik dikota Bandung yang karirnya sudah mapan & selevel dengan Hasan hingga mahasiswi kuliahan, selalu ingin menarik perhatian Hasan dan mencoba merebut cintanya, tetapi Hasan tiada tergoyahkan untuk segera menikah lagi, "tidak ada yang bisa menggantikan almarhumah bunda dihati ayah nak....." begitu selalu jawab Hasan kepada kedua orang anaknya, Kenapa pasal..??? rupanya Ketika salah satu ustadz pengajar dipesanren Da'arul Tauhid menanyakannya, Ternyata duda tampan & kaya raya itu tidak bisa melupakan istrinya karna satu hal....... Hal yang tidak dapat dilupakanya hingga sekarnang yaitu sebelum istrinya meninggal dunia, ia datang menhampiri Hasan dikamarnya yg sedang terkulai lemas karna sakit, membawa segelas air putih & obat dari dokter untuk diminum Hasan pagi itu, kemudian Siti minta ijin untuk melakukan shalat dhuha sendirian kepada suaminya, Ayah.... kali ini Bunda mohon ijin sholat dhuha duluan tanpa Ayah yaaa...? Karna Bunda sudah ditunggu.....tanpa menunggu persetujuan sang suami tercinta & menyebutkan siapa yang telah menunggunya, istrinya bergegas menuju ruangan sholat dirumah mereka... sebab pagi itu kebetulan Hasan sedang tidak enak badan, padahal biasanya Hasan selalu menjadi imam bagi istrinya dalam melakukan sholat berjamaah selama bertahun-tahun lamanya, yah benar selalu dilakukan berjamaah… mulai dari sholat lima waktu, shalat sunnah hingga tiap tahun pergi haji bersama pun selalu mereka lakukan dengan berjamaah. Maka tak heran kehidupan mereka pun selalu berlimpah harta yang barokah dari Allah SWT... satu jam kemudian Hasan memanggil istrinya berkali-kali Bunda......Bun....Bunda.....??? namun tiada jawaban dari ruangan sholat...setengah curiga kemudian Hasan berjalan menghampiri istrinya perlahan dengan setengah merintih karna dia belum pulih benar dari sakitnya.... sesampai diruang shalat, Hasan tertegun menatap sambil menunggu istrinya yg tengah lama sujud tak bergeming dari posisinya..... .beberapa menit kemudian ia tersadar apa yg telah terjadi pada Siti, spontan ia menjerit sambil meraih tubuh istrinya Subhanallah....Bundaaaaaa.......!!!!!!..... sesaat kemudian Hasan menagis seraya mengucap.....InnaLillahi Wa..InnalillahiRojiuuunnnn.......AllahuAkbar....Bundaaaaaa......Hasan menangis sejadi-jadinya...... hingga tak lama kemudian kedua putra-putrinya, supir & para pembantunya datang berhamburan melihat apa yg terjadi diruangan shalat..... dan setelah menyadari apayang terjadi mereka pun ikut menagisi kepergian Siti yg tengah terkulai kaku dengan tasbih yg masih digenggamnya dengan erat dan senyum manis dibibirnya....... .dan ditengah kesedihan yg dalam saat itu, seumur hidupnya Hasan benar-benar terpukau dengan kecantikan istrinya dipagi itu......Sungguh ia & kedua anaknya memeluk istrinya dengan erat seraya berbisik ditelinga Siti...... Demi Allah Bunda...Ayah sangat mencintaimu Bunda...tapi rupanya cinta Allah lebih besar lagi kepadamu.... .hingga akhirnya Dia menjemputmu pagi ini dengan cara seperti ini......Subhanallah....Selamat Jalan istriku..... selamat bertemu dengan-Nya.....tunggu kami bertiga disana yaa sayang.......kedua anaknya pun menangisi kepergian Siti....Bundaaaaa...... Jangan Tinggalkan kami Buuuuunnnnnn..........Ayah bangunkan bunda yah......Sungguh benar-benar kejadian yg sangat mengharukan sekali dihari jumat pagi itu...... dan begitulah...rupanya memang shalat dhuha yang dilakukan Siti dipagi itu adalah shalat dhuha untuk yang terakhir kalinya…ya benar untuk yang terakhir kalinya........ Siti tidak bangun & beranjak lagi dari sujudnya yang terakhir…karna malaikat maut telah menjemputnya dihari jumat pagi itu... Subhanallah…Sungguh kematian yang sangat indah dan khusnul khotimah…. kematian yg sangat diinginkan setiap hamba Allah yg bertaqwa.....begitulah kurang lebih komentar beberapa ustadz ditempat tinggal mereka saat prosesi pemakaman berlangsung..... Subahanallah Subahanallah Subahanallah Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ... Ya ALLAH... Muliakanlah orang yang membaca status ini Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid Lapangkanlah hatinya Bahagiakanlah keluarganya Luaskan rezekinya seluas lautan Mudahkan segala urusannya Kabulkan cita-citanya Jauhkan dari segala Musibah Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar. Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan status ini. Aamiin ya Rabbal'alamin
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:08AM  

    allahuakbar - Social Mention
     
     
     
    Kisah Nyata Keluarga Sakinah MW Hasan & Siti Pada th.90 ada sepasang suami-istri sebut saja namanya Hasan & Siti yang menikah disebuah desa kecil didaerah Tasikmalaya – Jawa Barat tepatnya diperkampungan pesantren - singaparna, mereka berdua adalah anak yatim-piatu yang dipertemukan Allah SWT memang atas dasar cinta. Tapi ternyata ada hal yang lebih penting dari itu, yaitu keduanya memiliki kesamaan ahlak & iman yang kuat sehingga bahtera rumah tangga mereka yang berlandaskan iman & taqwanya yg kuat thd Allah SWT membuat mereka hidup bahagia, maka kehidupan rumah tangga mereka pun yang baru berjalan sekian tahun sudah dikarunia sepasang anak yang lucu & cerdas, rumah mewah, mobil dan harta yang cukup berlimpah dalam kurun waktu yang amat singkat, dan hebatnya hampir tidak ada goncangan yang berarti pada rumah tangga mereka.... singkat kata mereka telah diberikan Allah SWT kebahagiaan Syurga dunia…begitulah sebutan kerabat & tetangganya kepada keluarga ini, seiring berjalannya waktu Hasan yang tampan & Siti istrinya yang cantik jelita, mereka selalu akur, tutur kata mereka sangat lembut kepada siapa saja, mereka juga gemar menolong sesama, intinya mereka sangat disukai lingkungan dan membuat banyak pasangan rumahtangga lainnya disekeliling mereka terhipnotis oleh kharisma pasangan ini, kendati demikian mereka tiada takabur atau sombong, dan tiada lupa bersyukur akan nikmat yang Allah berikan. Mereka selalu menjaga silahturahmi kepada sanak family maupun tetangga dan selalu ringan tangan untuk berderma kepada fakir miskin, masjid-masjid, hingga panti-panti asuhan diseantero kota Bandung dan Jakarta, hingga kedermawanan keluarga ini pun selalu membawa berkah & nikmat dari Allah yang tiada putus-putusnya, hingga pada satu waktu ditahun 2000 Siti sang istri telah meninggal dunia dan Hasan pun terpukul dalam waktu yang cukup panjang, ia tak kunjung dapat melupakan Almarhumah istri tercintanya itu. Padahal sebagai pria mapan dewasa yang cukup tampan dan telah memiliki beberapa perusahaan sekaligus jabatan Top Manajemen alias Direktur disebuah Bank skala Besar dikota Bandung itu bisa saja jika ia ingin menikah lagi dengan wanita yang lebih cantik dari Almarhumah istrinya, karna terbukti pasca kematian Siti istri tercintanya itu, betapa banyaknya wanita yang lebih cantik dari almarmumah istrinya yang ingin sekali menggantikan posisi istrinya yang telah wafat, dan kedua orang anak sholehnya pun yang telah beranjak dewasa dan mengerti akan jiwa rapuh ayahnya sepeninggal ibundanya, mereka selalu mendorong sang Ayah untuk segera menikah lagi agar dapat merelakan kepergian sang Bunda 8 th yg lalu. Betapa tidak, mulai dari beberapa Wanita cantik dikota Bandung yang karirnya sudah mapan & selevel dengan Hasan hingga mahasiswi kuliahan, selalu ingin menarik perhatian Hasan dan mencoba merebut cintanya, tetapi Hasan tiada tergoyahkan untuk segera menikah lagi, "tidak ada yang bisa menggantikan almarhumah bunda dihati ayah nak....." begitu selalu jawab Hasan kepada kedua orang anaknya, Kenapa pasal..??? rupanya Ketika salah satu ustadz pengajar dipesanren Da'arul Tauhid menanyakannya, Ternyata duda tampan & kaya raya itu tidak bisa melupakan istrinya karna satu hal....... Hal yang tidak dapat dilupakanya hingga sekarnang yaitu sebelum istrinya meninggal dunia, ia datang menhampiri Hasan dikamarnya yg sedang terkulai lemas karna sakit, membawa segelas air putih & obat dari dokter untuk diminum Hasan pagi itu, kemudian Siti minta ijin untuk melakukan shalat dhuha sendirian kepada suaminya, Ayah.... kali ini Bunda mohon ijin sholat dhuha duluan tanpa Ayah yaaa...? Karna Bunda sudah ditunggu.....tanpa menunggu persetujuan sang suami tercinta & menyebutkan siapa yang telah menunggunya, istrinya bergegas menuju ruangan sholat dirumah mereka... sebab pagi itu kebetulan Hasan sedang tidak enak badan, padahal biasanya Hasan selalu menjadi imam bagi istrinya dalam melakukan sholat berjamaah selama bertahun-tahun lamanya, yah benar selalu dilakukan berjamaah… mulai dari sholat lima waktu, shalat sunnah hingga tiap tahun pergi haji bersama pun selalu mereka lakukan dengan berjamaah. Maka tak heran kehidupan mereka pun selalu berlimpah harta yang barokah dari Allah SWT... satu jam kemudian Hasan memanggil istrinya berkali-kali Bunda......Bun....Bunda.....??? namun tiada jawaban dari ruangan sholat...setengah curiga kemudian Hasan berjalan menghampiri istrinya perlahan dengan setengah merintih karna dia belum pulih benar dari sakitnya.... sesampai diruang shalat, Hasan tertegun menatap sambil menunggu istrinya yg tengah lama sujud tak bergeming dari posisinya..... .beberapa menit kemudian ia tersadar apa yg telah terjadi pada Siti, spontan ia menjerit sambil meraih tubuh istrinya Subhanallah....Bundaaaaaa.......!!!!!!..... sesaat kemudian Hasan menagis seraya mengucap.....InnaLillahi Wa..InnalillahiRojiuuunnnn.......AllahuAkbar....Bundaaaaaa......Hasan menangis sejadi-jadinya...... hingga tak lama kemudian kedua putra-putrinya, supir & para pembantunya datang berhamburan melihat apa yg terjadi diruangan shalat..... dan setelah menyadari apayang terjadi mereka pun ikut menagisi kepergian Siti yg tengah terkulai kaku dengan tasbih yg masih digenggamnya dengan erat dan senyum manis dibibirnya....... .dan ditengah kesedihan yg dalam saat itu, seumur hidupnya Hasan benar-benar terpukau dengan kecantikan istrinya dipagi itu......Sungguh ia & kedua anaknya memeluk istrinya dengan erat seraya berbisik ditelinga Siti...... Demi Allah Bunda...Ayah sangat mencintaimu Bunda...tapi rupanya cinta Allah lebih besar lagi kepadamu.... .hingga akhirnya Dia menjemputmu pagi ini dengan cara seperti ini......Subhanallah....Selamat Jalan istriku..... selamat bertemu dengan-Nya.....tunggu kami bertiga disana yaa sayang.......kedua anaknya pun menangisi kepergian Siti....Bundaaaaa...... Jangan Tinggalkan kami Buuuuunnnnnn..........Ayah bangunkan bunda yah......Sungguh benar-benar kejadian yg sangat mengharukan sekali dihari jumat pagi itu...... dan begitulah...rupanya memang shalat dhuha yang dilakukan Siti dipagi itu adalah shalat dhuha untuk yang terakhir kalinya…ya benar untuk yang terakhir kalinya........ Siti tidak bangun & beranjak lagi dari sujudnya yang terakhir…karna malaikat maut telah menjemputnya dihari jumat pagi itu... Subhanallah…Sungguh kematian yang sangat indah dan khusnul khotimah…. kematian yg sangat diinginkan setiap hamba Allah yg bertaqwa.....begitulah kurang lebih komentar beberapa ustadz ditempat tinggal mereka saat prosesi pemakaman berlangsung..... Subahanallah Subahanallah Subahanallah Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ... Ya ALLAH... Muliakanlah orang yang membaca status ini Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid Lapangkanlah hatinya Bahagiakanlah keluarganya Luaskan rezekinya seluas lautan Mudahkan segala urusannya Kabulkan cita-citanya Jauhkan dari segala Musibah Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar. Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan status ini. Aamiin ya Rabbal'alamin
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=133209150093209&v=wall&story_fbid=558101570937296
    Nov 21st 2013, 09:05
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l

     

 abu adam - Social Mention: Percakapan Rasulullah SAW dengan iblis (Teman & Musuh iblis) Dikisahkan Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas : Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba – tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku." Rasulullah bersabda : "Tahukah kalian siapa yang memanggil?" Kami menjawab : "ALLAH dan Rasul-NYA yang lebih tahu." Rasulullah melanjutkan, "itu iblis, laknat ALLAH bersamanya." Umar bin Khatab berkata : "Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah." Nabi menahannya, "Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa ALLAH memberinya kesempatan hingga hari kiamat?! Lebih baik bukakan pintu untuknya sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik." Lalu Ibn Abbas membukakan pintu, ternyata iblis yang dating itu seperti seorang kakek yang cacat satu matanya, di jenggotnya terdapat 7 (tujuh) helai rambut seperti rambut kuda, giginya bertaring seperti taring babi dan bibirnya seperti bibir sapi. Iblis itu lalu berkata : "Salam untukmu Muhammad, salam untukmu para hadirin." Rasulullah menjawab : "Salam hanya milik ALLAH SWT, apa keperluanmu wahai iblis?" Iblis menjawab : "Wahai Muhammad, aku dating kesini bukan atas kemauanku, tetapi terpaksa." "Siapa yang memaksamu?" jawab Rasul Iblis melanjutkan, "Seorang malaikat utusan ALLAH mendatangiku lalu berkata : "ALLAH SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukan diri, lalu beritahu kepada Rasul ALLAH itu tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur setiap pertanyaannya. Demi kebesaran ALLAH, andai kau berdusta satu kali saja maka ALLAH SWT akan menjadikan dirimu debu yang ditiup angin." oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh." Rasulullah SAW lalu bertanya kepada iblis :"Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?" />Iblis segera menjawab : "Kamu, Kamu dan orang sepertimu adalah mahluk ALLAH yang paling aku benci." "Siapa selanjutnya?" "Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada ALLAH SWT." "lalu siapa lagi?" "Orang Alim (berilmu) yang wara' (Loyal kepada kebenaran)" " Lalu siapa lagi?" "Orang yang selalu bersuci." "Siapa lagi?" "Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain." "Apa tanda kesabarannya?" Tanya Rasul lagi Iblis menjawab : " Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 (tiga) hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar." "Selanjutnya apa?" "Orang kaya yang bersyukur." "apa tanda kesyukurannya ?" "Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya (yang halal), dan mengeluarkannya juga dari tempatnya." "Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?" "Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi setelah masuk Islam." "Umar bin Khattab?" "Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. " "Usman bin Affan?" "Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya ." "Ali bin Abi Thalib?" "Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap ALLAH SWT) Nabi melanjutkan pertanyaannya : "Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?" "aku merasa panas dingin dan gemetar." jawab iblis " Kenapa?" tanya Rasul lagi "Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada ALLAH, maka ALLAH akan mengangkatnya 1 derajat." "Jika seorang umatku berpuasa?" "Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka." "Jika ia berhaji?" " Aku seperti orang gila." "Jika ia membaca al-Quran?" "Aku merasa meleleh laksana timah diatas api." "Jika ia bersedekah?" "Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji." "mengapa bisa begitu? " "sebab dalam sedekah ada 4 (empat) keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya." "Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?" "suara kuda perang di jalan Allah." "Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?" "Taubat orang yang bertaubat." "Apa yang dapat membakar hatimu?" "Istighfar di waktu siang dan malam." "Apa yang dapat mencoreng wajahmu?" "Sedekah yang diam – diam." "Apa yang dapat menusuk matamu?" "Shalat fajar." "Apa yang dapat memukul kepalamu? " "Shalat berjamaah" "Apa yang paling mengganggumu?" "Majelis para ulama." "Bagaimana cara makanmu?" "Dengan tangan kiri dan jariku." "Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?" "Di bawah kuku manusia." Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?" "Pemakan riba." Tegas Iblis "Lalu siapa sahabatmu?" "Pezina." "Siapa teman tidurmu?" "Pemabuk.." "Siapa tamumu? " "Pencuri." "Siapa utusanmu?" "Tukang sihir." "Apa yang membuatmu gembira?" "Bersumpah dengan cerai." "Siapa kekasihmu?" " Orangyang meninggalkan shalat jumaat" "Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?" "orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja." Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi ALLAH yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu." Iblis segera menimpali : "Tidak..tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua, baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas." "Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?" Tanya Rasul Iblis itu menjawab : "Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku." Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang – orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid. Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah. aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus. Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus. Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya. Syaithan juga berkata,"keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya. mereka, anak – anakku seleu meyusup dan berubah ari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur. Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah(Adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku. .. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hnaya karena satu kalimat, "CERAI". Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'shalatmu tidak sah' Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul. Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras. jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan iapun semakin taat padaku. Kebahagiaan apa untukmu, sedangkan aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, 'kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.' Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka ALLAH akan menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad, jika aku berdusta ALLAH akan menjadikanku debu. Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?" "Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?" "10 (sepuluh) macam" "Apa saja?" "Aku minta agar ALLAH membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, dan ALLAH mengizinkan. ALLAH SWT berfirman, "Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64) Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah. Aku minta agar ALLAH membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan ALLAH, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan. Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar ALLAH menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar ALLAH menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar ALLAH menjadikan syair sebagai Qur'anku. Aku minta agar ALLAH menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku. Aku minta agar ALLAH memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. ALLAH SWT berfirman, "Orang – orang boros adalah saudara – saudara syaithan. " (QS Al-Isra : 27) Wahai Muhammad, aku minta agar ALLAH membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku, dan aku minta agar ALLAH memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. ALLAH SWT menjawab, "Silahkan". Aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat. Iblis berkata lagi : "Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda." jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun, sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya. Rasulullah SAW lalu membaca ayat : "Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh ALLAH SWT " (QS Hud :118 – 119) juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab : 38) Iblis lalu berkata: "Wahai Muhammad, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci ALLAH yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk – mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong."
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 10:01PM  

    abu adam - Social Mention
     
     
     
    Percakapan Rasulullah SAW dengan iblis (Teman & Musuh iblis) Dikisahkan Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas : Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba – tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku." Rasulullah bersabda : "Tahukah kalian siapa yang memanggil?" Kami menjawab : "ALLAH dan Rasul-NYA yang lebih tahu." Rasulullah melanjutkan, "itu iblis, laknat ALLAH bersamanya." Umar bin Khatab berkata : "Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah." Nabi menahannya, "Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa ALLAH memberinya kesempatan hingga hari kiamat?! Lebih baik bukakan pintu untuknya sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik." Lalu Ibn Abbas membukakan pintu, ternyata iblis yang dating itu seperti seorang kakek yang cacat satu matanya, di jenggotnya terdapat 7 (tujuh) helai rambut seperti rambut kuda, giginya bertaring seperti taring babi dan bibirnya seperti bibir sapi. Iblis itu lalu berkata : "Salam untukmu Muhammad, salam untukmu para hadirin." Rasulullah menjawab : "Salam hanya milik ALLAH SWT, apa keperluanmu wahai iblis?" Iblis menjawab : "Wahai Muhammad, aku dating kesini bukan atas kemauanku, tetapi terpaksa." "Siapa yang memaksamu?" jawab Rasul Iblis melanjutkan, "Seorang malaikat utusan ALLAH mendatangiku lalu berkata : "ALLAH SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukan diri, lalu beritahu kepada Rasul ALLAH itu tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur setiap pertanyaannya. Demi kebesaran ALLAH, andai kau berdusta satu kali saja maka ALLAH SWT akan menjadikan dirimu debu yang ditiup angin." oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh." Rasulullah SAW lalu bertanya kepada iblis :"Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?" />Iblis segera menjawab : "Kamu, Kamu dan orang sepertimu adalah mahluk ALLAH yang paling aku benci." "Siapa selanjutnya?" "Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada ALLAH SWT." "lalu siapa lagi?" "Orang Alim (berilmu) yang wara' (Loyal kepada kebenaran)" " Lalu siapa lagi?" "Orang yang selalu bersuci." "Siapa lagi?" "Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain." "Apa tanda kesabarannya?" Tanya Rasul lagi Iblis menjawab : " Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 (tiga) hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar." "Selanjutnya apa?" "Orang kaya yang bersyukur." "apa tanda kesyukurannya ?" "Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya (yang halal), dan mengeluarkannya juga dari tempatnya." "Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?" "Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi setelah masuk Islam." "Umar bin Khattab?" "Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. " "Usman bin Affan?" "Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya ." "Ali bin Abi Thalib?" "Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap ALLAH SWT) Nabi melanjutkan pertanyaannya : "Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?" "aku merasa panas dingin dan gemetar." jawab iblis " Kenapa?" tanya Rasul lagi "Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada ALLAH, maka ALLAH akan mengangkatnya 1 derajat." "Jika seorang umatku berpuasa?" "Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka." "Jika ia berhaji?" " Aku seperti orang gila." "Jika ia membaca al-Quran?" "Aku merasa meleleh laksana timah diatas api." "Jika ia bersedekah?" "Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji." "mengapa bisa begitu? " "sebab dalam sedekah ada 4 (empat) keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya." "Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?" "suara kuda perang di jalan Allah." "Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?" "Taubat orang yang bertaubat." "Apa yang dapat membakar hatimu?" "Istighfar di waktu siang dan malam." "Apa yang dapat mencoreng wajahmu?" "Sedekah yang diam – diam." "Apa yang dapat menusuk matamu?" "Shalat fajar." "Apa yang dapat memukul kepalamu? " "Shalat berjamaah" "Apa yang paling mengganggumu?" "Majelis para ulama." "Bagaimana cara makanmu?" "Dengan tangan kiri dan jariku." "Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?" "Di bawah kuku manusia." Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?" "Pemakan riba." Tegas Iblis "Lalu siapa sahabatmu?" "Pezina." "Siapa teman tidurmu?" "Pemabuk.." "Siapa tamumu? " "Pencuri." "Siapa utusanmu?" "Tukang sihir." "Apa yang membuatmu gembira?" "Bersumpah dengan cerai." "Siapa kekasihmu?" " Orangyang meninggalkan shalat jumaat" "Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?" "orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja." Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi ALLAH yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu." Iblis segera menimpali : "Tidak..tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua, baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas." "Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?" Tanya Rasul Iblis itu menjawab : "Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku." Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang – orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid. Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah. aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus. Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus. Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya. Syaithan juga berkata,"keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya. mereka, anak – anakku seleu meyusup dan berubah ari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur. Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah(Adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku. .. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hnaya karena satu kalimat, "CERAI". Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'shalatmu tidak sah' Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul. Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras. jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan iapun semakin taat padaku. Kebahagiaan apa untukmu, sedangkan aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, 'kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.' Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka ALLAH akan menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad, jika aku berdusta ALLAH akan menjadikanku debu. Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?" "Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?" "10 (sepuluh) macam" "Apa saja?" "Aku minta agar ALLAH membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, dan ALLAH mengizinkan. ALLAH SWT berfirman, "Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64) Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah. Aku minta agar ALLAH membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan ALLAH, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan. Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar ALLAH menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar ALLAH menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar ALLAH menjadikan syair sebagai Qur'anku. Aku minta agar ALLAH menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku. Aku minta agar ALLAH memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. ALLAH SWT berfirman, "Orang – orang boros adalah saudara – saudara syaithan. " (QS Al-Isra : 27) Wahai Muhammad, aku minta agar ALLAH membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku, dan aku minta agar ALLAH memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. ALLAH SWT menjawab, "Silahkan". Aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat. Iblis berkata lagi : "Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda." jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun, sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya. Rasulullah SAW lalu membaca ayat : "Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh ALLAH SWT " (QS Hud :118 – 119) juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab : 38) Iblis lalu berkata: "Wahai Muhammad, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci ALLAH yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk – mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong."
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000183996013&v=wall&story_fbid=765703120112481
    Nov 19th 2013, 21:25
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZXRxgV

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:59AM  

    tauhid - Social Mention
     
     
     
    Dgn ilmu tauhid kita dpt meng Esa kan Allah... Dan tauhid dpt menerangkan hal-hal yg bersangkutan dgn Allah dan Rasul2nya serta segala hal yg diterangkan para Rasul dgn keterangan yg meyakinkan … Jadi dgn Tauhid kita dpt mengenal Allah dan Rasulnya dgn bukti2 yg nyata … Tauhidlah yg dpt menyelamatkan kita dunia Akhirat Dgn tauhidlah jasad dan hati kita mengikuti Allah dan Rasul … hingga hati dan jiwa kita tenang tdk ada kekhawatiran … (Abah Siradj) 2013.11.20 - 15:53
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100006313240501&v=wall&story_fbid=1438124443074650
    Nov 20th 2013, 08:56
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GrgmBy

     

 khilafah - Social Mention: A8. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM, ALHAMDULILLAAHIRABBILAALAMIIN, ASS. WR. WB, I. UNTUK MASYARAKAT SUMATERA-SELATAN, INDONESIA : KEPUTUSAM MK YANG MEMERINTAHKAN "PEMILIHAN-ULANG" GUBERNUR DAN WAKILNYA, "TIDAH-SYAH" SECARA HUKUM !!! 1. JADI SEBENARNYA : "GUBERNUR DAN WAKIL" TERPILIH SEBELUMNYA !!! "TELAH-SYAH" MENJADI GUBERNUR SUMATERA-SELATAN, INDONESIA !!! 2. AGAR TIDAK TERJADI "CHEOS" DI SUM-SEL !!! KITA IKUTI PEMILU ULANG !!! 3. OLEH KARENA ITU, JANGAN TERPENGARUH "AKIBAT-POLITIK" !!! DARI SK MK INI !!! II. INDONESIA : 1. "FOUNDING-FATHER" INDONESIA !!! BERSATU UNTUK MEMBENTUK POLITIK LUAR NEGERI KITA YANG "BEBAS DAN AKTIF" !!! 2. "KEMBALIKAN" !!! POLITIK INDONESIA YANG BEBAS DAN AKTIF ITU !!! 3. MENGINGAT AKIBAT "POLITIK-EKONOMI" YAHUDI !!! (THE FED : AMERIKA) : YANG MENYEBABKAN LANGKANYA "DEVISA-DOLLAR" !!! a. DALAM WAKTU DEKAT INI (CRAS PROGRAM) : BERIKAN "BLOK-MAHAKAM" KEPADA : INDIA, ATAU CHINA, ATAU RUSIA !!! b. BELI PERLENGKAPAN MILITER KEPADA KE TIGA NEGARA INI !!! c. DENGAN DEMIKIAN, KITA TIDAK PERLU "KELUAR-DEVISA" DOLLAR !!! (PERLU PERJANJIAN, BAHWA PEMBAYARAN DILAKUKAN DENGAN MENCICIL, DAN MENGGUNAKAN HASIL TAMBANG MINERAL, DAN MINYAK, SERTA GAS BUMI DARI INDONESIA, YANG "EKUIVALENT" DENGAN MATA UANG MEREKA). 4. DENGAN LANGKAH (3) INI !!! KITA "TELAH" MENGEMBALIKAN POLITIK INDONESIA YANG BEBAS DAN AKTIF !!! 5. DENGAN DEMIKIAN : "MONOPOLI" DARI KEKAYAAN INDONESIA, YANG BERUPA TAMBANG MINERAL, DAN MIGAS OLEH YAHUDI (AMERIKA) !!! DAPAT DIHENTIKAN !!! KARENA "AZAS-EKONOMI" MEMASTIKAN BAHWA MONOPOLI "TIDAK-ADIL" !!! DI MANAPUN BILA TERJADI DI DUNI INI !!! 6. UNTUK "STRATEGI-EKONOMI" JANGKA PANJANG INDONESIA !!! SATU-SATUNYA PILIHAN : "NASIONALISASI" SEMUA PERUSAHAAN -PERUSAHAAN ITU !!! "TIDAK-ADA" JALAN LAIN !!! 7. DENGAN DEMIKIAN : "INSYAALLAH" !!! DALAM WAKTU "PALING-LAMBAT" 20 TAHUN : INDONESIA "SEJAHTERA" !!! 8. INDONESIA "BUKAN-BUDAK" YAHUDI (AMERIKA/BARAT) !!! JADI, SEGALA SESUATU "JANGAN-TERGANTUNG" YAHUDI !!! 9. "INTENS"-KAN HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN RUSIA, CHINA, INDIA, DAN JEPANG !!! DALAM SEGALA HAL : POLITIK, EKOMOMI, TEKNOLOGI, MILITER, KEBUDAYAAN, DAN LAIN-LAIN................DAN LAIN-LAIN............. III. UNTUK PEJUANG MUJAHIDIN SURIAH : 1. "LEDAKKAN" SEKARANG JUGA "SATU" LADANG MINYAK ANDA !!! ULTIMATUM : "SIAPAPUN-JUGA", JIKA ADA YANG MENSUPLY BASYAR AL AS'AD !!! BAIK RUSIA, CHINA, IRAN, ISRAEL, AMERIKA DAN BLOK BARATNYA, ATAU SIAPAPUN JUGA TERMASUK NEGARA ARAB !!! DENGAN BANTUAN LOGISTIK DAN MILITER, MAKA : 2. SETIAP BULAN AKAN TERJADI :"SATU LEDAKAN LAGI" !!! DIKILANG/SUMUR MINYAK DI SURIAH !!! 3. INI AGAR KORBAN "BALITA-SURIAH" ,"PENDERITAAN", ANDA TERHENTI DAN SEGERA SELESAI !!! 4. SELESAIKANLAH............... RENUNGKANLAH................... INI JALAN TERCEPAT, TERBAIK, DAN KORBAN TERKECIL !!! 5. PERCAYALAH !!! SETELAH ANDA TEGAKKAN "KHILAFAH DAN KHALIFAH" DI SURIAH !!! SEMUA NEGARA MUSLIM "DIBAWAH" ANDA !!! "PASTI-MEMBANTU" KEHIDUPAN EKONOMI ANDA !!! IV. KHUSUS UNTUK PEMILU 2014 DI INDONESIA : 1. UNTUK BAYI, BALITA, ANAK KECIL, BUJANG/GADIS, BAPAK/IBU, DAN KAKEK/NENEK !!! 2. SIAPA-PUN YANG AKAN MEMBERI UANG !!! AMBILLAH !!! BAHKAN : JIKA SEMUA KONTESTAN MEMBERI, AMBIL SEMUA !!! 3. UANG-UANG INI "TIDAK-ADA" KORELASI/HUBUNGAN DENGAN SIAPA : KONTESTAN YANG AKAN ANDA PILIH !!! "TERSERAH" ANDA !!! 4. BUKANKAH ???!!! DI BILIK SUARA "ANDA-SENDIRI" !!! "TIDAK-ADA-YANG MELIHAT" !!! 5. SIAPAPUN "DILARANG" MENYERTAI ANDA, MASUK KE BILIK SUARA !!! 6. MAKA OLEH KARENA ITU : A. DATANGLAH "BERAMAI-RAMAI" DARI JAM 9.30 PAGI !!! JADI, BAWALAH CUCU, ANAK, BAPAK/IBU, DAN KAKEK/NENEK !!! B. BAWA "MAKANAN-MINUMAN-PAYUNG" !!! C. TUNGGU "SAMPAI" PERHITUNGAN SUARA SELESAI !!! D. CATAT !!! "HASIL-PERHITUNGAN-SUARA" !!! E. INGAT JANGAN HILANG CATATAN ITU !!! F. SETELAH "SEMUANYA-SELESAI" !!! G. "BARU-PULANG" BERAMAI-RAMAI !!! H. JADI "SELURUH-PENDUDUK" DATANG BERSAMA JAM 9.30 !!! I. DAN SELURUH PENDUDUK "PULANG-BERSAMA" JAM 18.00 !!! J. INI "DEMI-KEPENTINGAN" ANDA SENDIRI !!! "DEMI-KESEJAHTERAAN" ANDA SENDIRI !!! K. AGAR "TIDAK-TERJADI" LAGI !!! SEPERTI YANG ANDA PILIH PADA SAAT PEMILU SEBELUM INI : L. MENJADI : 7. KORUPTOR KELAS IKAN PAUS, YANG SANGAT TAMAK DAN RAKUS, YANG "SUPER" MENJIJIKKAN !!! YANG GEMAR : PHOSTHUN (WANITA JALANG, DENGAN DUBUR DAN KEMALUAN YANG BERNANAH BERWARNA PUTIH KEHIJAUN BERBAU SANGAT BUSUK, SERTA BER ULAT SEBESAR KELINGKING BERWARNA PUTIH BERBINTIK HITAM YANG SANGAT PANDAI BERLONCATAN) !!! V. SIAPA-PUN ANDA, YANG INGIN MEMPERBAIKI INDONESIA !!! JANGAN TERPERANGKAP JEBAKAN "UNIVERSAL-YAHUDI" YAITU : A. PHOSTHUN, B. HARTA, C. TAHTA !!! KALAU INI TERJADI DENGAN ANDA, ANDA MENJADI : A. "MUSUH-TERBESAR" INDONESIA, DAN B. "SELURUH-DUNIA" !!! WASS. WR. WB.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 01:40PM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    A8. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM, ALHAMDULILLAAHIRABBILAALAMIIN, ASS. WR. WB, I. UNTUK MASYARAKAT SUMATERA-SELATAN, INDONESIA : KEPUTUSAM MK YANG MEMERINTAHKAN "PEMILIHAN-ULANG" GUBERNUR DAN WAKILNYA, "TIDAH-SYAH" SECARA HUKUM !!! 1. JADI SEBENARNYA : "GUBERNUR DAN WAKIL" TERPILIH SEBELUMNYA !!! "TELAH-SYAH" MENJADI GUBERNUR SUMATERA-SELATAN, INDONESIA !!! 2. AGAR TIDAK TERJADI "CHEOS" DI SUM-SEL !!! KITA IKUTI PEMILU ULANG !!! 3. OLEH KARENA ITU, JANGAN TERPENGARUH "AKIBAT-POLITIK" !!! DARI SK MK INI !!! II. INDONESIA : 1. "FOUNDING-FATHER" INDONESIA !!! BERSATU UNTUK MEMBENTUK POLITIK LUAR NEGERI KITA YANG "BEBAS DAN AKTIF" !!! 2. "KEMBALIKAN" !!! POLITIK INDONESIA YANG BEBAS DAN AKTIF ITU !!! 3. MENGINGAT AKIBAT "POLITIK-EKONOMI" YAHUDI !!! (THE FED : AMERIKA) : YANG MENYEBABKAN LANGKANYA "DEVISA-DOLLAR" !!! a. DALAM WAKTU DEKAT INI (CRAS PROGRAM) : BERIKAN "BLOK-MAHAKAM" KEPADA : INDIA, ATAU CHINA, ATAU RUSIA !!! b. BELI PERLENGKAPAN MILITER KEPADA KE TIGA NEGARA INI !!! c. DENGAN DEMIKIAN, KITA TIDAK PERLU "KELUAR-DEVISA" DOLLAR !!! (PERLU PERJANJIAN, BAHWA PEMBAYARAN DILAKUKAN DENGAN MENCICIL, DAN MENGGUNAKAN HASIL TAMBANG MINERAL, DAN MINYAK, SERTA GAS BUMI DARI INDONESIA, YANG "EKUIVALENT" DENGAN MATA UANG MEREKA). 4. DENGAN LANGKAH (3) INI !!! KITA "TELAH" MENGEMBALIKAN POLITIK INDONESIA YANG BEBAS DAN AKTIF !!! 5. DENGAN DEMIKIAN : "MONOPOLI" DARI KEKAYAAN INDONESIA, YANG BERUPA TAMBANG MINERAL, DAN MIGAS OLEH YAHUDI (AMERIKA) !!! DAPAT DIHENTIKAN !!! KARENA "AZAS-EKONOMI" MEMASTIKAN BAHWA MONOPOLI "TIDAK-ADIL" !!! DI MANAPUN BILA TERJADI DI DUNI INI !!! 6. UNTUK "STRATEGI-EKONOMI" JANGKA PANJANG INDONESIA !!! SATU-SATUNYA PILIHAN : "NASIONALISASI" SEMUA PERUSAHAAN -PERUSAHAAN ITU !!! "TIDAK-ADA" JALAN LAIN !!! 7. DENGAN DEMIKIAN : "INSYAALLAH" !!! DALAM WAKTU "PALING-LAMBAT" 20 TAHUN : INDONESIA "SEJAHTERA" !!! 8. INDONESIA "BUKAN-BUDAK" YAHUDI (AMERIKA/BARAT) !!! JADI, SEGALA SESUATU "JANGAN-TERGANTUNG" YAHUDI !!! 9. "INTENS"-KAN HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN RUSIA, CHINA, INDIA, DAN JEPANG !!! DALAM SEGALA HAL : POLITIK, EKOMOMI, TEKNOLOGI, MILITER, KEBUDAYAAN, DAN LAIN-LAIN................DAN LAIN-LAIN............. III. UNTUK PEJUANG MUJAHIDIN SURIAH : 1. "LEDAKKAN" SEKARANG JUGA "SATU" LADANG MINYAK ANDA !!! ULTIMATUM : "SIAPAPUN-JUGA", JIKA ADA YANG MENSUPLY BASYAR AL AS'AD !!! BAIK RUSIA, CHINA, IRAN, ISRAEL, AMERIKA DAN BLOK BARATNYA, ATAU SIAPAPUN JUGA TERMASUK NEGARA ARAB !!! DENGAN BANTUAN LOGISTIK DAN MILITER, MAKA : 2. SETIAP BULAN AKAN TERJADI :"SATU LEDAKAN LAGI" !!! DIKILANG/SUMUR MINYAK DI SURIAH !!! 3. INI AGAR KORBAN "BALITA-SURIAH" ,"PENDERITAAN", ANDA TERHENTI DAN SEGERA SELESAI !!! 4. SELESAIKANLAH............... RENUNGKANLAH................... INI JALAN TERCEPAT, TERBAIK, DAN KORBAN TERKECIL !!! 5. PERCAYALAH !!! SETELAH ANDA TEGAKKAN "KHILAFAH DAN KHALIFAH" DI SURIAH !!! SEMUA NEGARA MUSLIM "DIBAWAH" ANDA !!! "PASTI-MEMBANTU" KEHIDUPAN EKONOMI ANDA !!! IV. KHUSUS UNTUK PEMILU 2014 DI INDONESIA : 1. UNTUK BAYI, BALITA, ANAK KECIL, BUJANG/GADIS, BAPAK/IBU, DAN KAKEK/NENEK !!! 2. SIAPA-PUN YANG AKAN MEMBERI UANG !!! AMBILLAH !!! BAHKAN : JIKA SEMUA KONTESTAN MEMBERI, AMBIL SEMUA !!! 3. UANG-UANG INI "TIDAK-ADA" KORELASI/HUBUNGAN DENGAN SIAPA : KONTESTAN YANG AKAN ANDA PILIH !!! "TERSERAH" ANDA !!! 4. BUKANKAH ???!!! DI BILIK SUARA "ANDA-SENDIRI" !!! "TIDAK-ADA-YANG MELIHAT" !!! 5. SIAPAPUN "DILARANG" MENYERTAI ANDA, MASUK KE BILIK SUARA !!! 6. MAKA OLEH KARENA ITU : A. DATANGLAH "BERAMAI-RAMAI" DARI JAM 9.30 PAGI !!! JADI, BAWALAH CUCU, ANAK, BAPAK/IBU, DAN KAKEK/NENEK !!! B. BAWA "MAKANAN-MINUMAN-PAYUNG" !!! C. TUNGGU "SAMPAI" PERHITUNGAN SUARA SELESAI !!! D. CATAT !!! "HASIL-PERHITUNGAN-SUARA" !!! E. INGAT JANGAN HILANG CATATAN ITU !!! F. SETELAH "SEMUANYA-SELESAI" !!! G. "BARU-PULANG" BERAMAI-RAMAI !!! H. JADI "SELURUH-PENDUDUK" DATANG BERSAMA JAM 9.30 !!! I. DAN SELURUH PENDUDUK "PULANG-BERSAMA" JAM 18.00 !!! J. INI "DEMI-KEPENTINGAN" ANDA SENDIRI !!! "DEMI-KESEJAHTERAAN" ANDA SENDIRI !!! K. AGAR "TIDAK-TERJADI" LAGI !!! SEPERTI YANG ANDA PILIH PADA SAAT PEMILU SEBELUM INI : L. MENJADI : 7. KORUPTOR KELAS IKAN PAUS, YANG SANGAT TAMAK DAN RAKUS, YANG "SUPER" MENJIJIKKAN !!! YANG GEMAR : PHOSTHUN (WANITA JALANG, DENGAN DUBUR DAN KEMALUAN YANG BERNANAH BERWARNA PUTIH KEHIJAUN BERBAU SANGAT BUSUK, SERTA BER ULAT SEBESAR KELINGKING BERWARNA PUTIH BERBINTIK HITAM YANG SANGAT PANDAI BERLONCATAN) !!! V. SIAPA-PUN ANDA, YANG INGIN MEMPERBAIKI INDONESIA !!! JANGAN TERPERANGKAP JEBAKAN "UNIVERSAL-YAHUDI" YAITU : A. PHOSTHUN, B. HARTA, C. TAHTA !!! KALAU INI TERJADI DENGAN ANDA, ANDA MENJADI : A. "MUSUH-TERBESAR" INDONESIA, DAN B. "SELURUH-DUNIA" !!! WASS. WR. WB.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100006966094219&v=wall&story_fbid=1395043364071187
    Nov 19th 2013, 13:27
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 03:37AM  

    takbir - Social Mention
     
     
     
    Aneh bagi saya.. ketika ada FP yang mengaku mengidolakan Rasulullah Saw....Namun ketika diajak untuk menegakkan syariat Islam, tapi komentarnya.......Padahal jika kita cermat Rasul adalah seorang Politikus Ulung...NUMERO UNO sejagad raya! Ayolah Umat Muslim, Kita bersatu...Mau kita mengikuti Mahzab Imam siapapun, A, B, C, ataupun D, ketika kita berteriak 2 kalimat Syahadat, berati kita adalah wajib untuk membela Agama Allah! Takbir..!! Apa saja yang Rasul berikan kepada kalian, terimalah. Apa yang dia larang atas kalian. Tinggalkanlah (QS. al-Hasyr:7)
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=1776733992&v=wall&story_fbid=3636230882522
    Nov 21st 2013, 02:54
     
    Dahulu para sahabat bila mempunyai masalah, dalam kesulitan dan kesusahan selalu yang di cari adalah Sayyidina Muhammad shalallahu alaihi wasallam, dan Rasulullah saw tidak membiarkan mereka para pecintanya. Diriwayatkan ketika terjadi perang badr, salah seorang sahabat sayyidina Ibn afra` terpotong tangannya akibat peperangan, Lalu ia membawa potongan tangannya untuk menemui Rasulullah saw , Lala Rasulullah saw menyambungkan kembali tangannya yg terpotong itu lantas tangan itu pun tersambung seperti semula tanpa ada bekas luka sedikit pun. Setelah Rasulullah saw wafat pun, para sahabat bila di timpa kesulitan dan kesusahan selalu mencari Sayyidina Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Sebagaimana di riwayatkan ketika sayyidina bilal ra mendatangi makam Rasulullah saw, ia memeluk, mencium makam Nabi saw, menumpahkan seluruh kerinduannya dan ingin segera menjumpai kekasihnya sayyidina Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Saat itu Wahabi/salafi belum ada, barangkali jika sudah ada sahabat sayyidina Bilal ra akan diusir dan di pukuli oleh tentara bayaran wahabi agar tidak menyembah kuburan. Inilah fitnah dari And. Ketika kita akan berziarah ke makam Rasulullah saw lama saja kita menatap makam nabi saw , akan segera di hardik tentara bayaran Saudi, lebih mulia melihat toilet dari pada melihat makam Rasulullah saw begitulah pengalaman Al Maghfurlah Ad-Da`i Ilallah Sayyid Munzir Alaihi rahmatullah ketika berziarah ke makam datuknya sayyidina Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Semoga kita terhindar dari Faham- Faham demikian dan semoga di beri nya hidayah.Amin Wallahu`alam Allahumma shalli alaa ruuhi sayyidina muhammadin fil arwah, wa 'ala Jasadihi filjasad, wa alaa Qabrihi filqubuur" Artinya (wahai Allah limpahkan shalawat pada Ruh Sayyidina Muhammad di alam arwah, dan limpahkan pula pada Jasadnya di alam Jasad, dan pada kuburnya di alam kubur dan jangan Lupa membaca Al-qur'an, jangan lewatkan seharipun tanpa membaca Al-qur'an jadikan bacaan yg paling anda senangi, berkata Imam Ahmad bin Hanbal, Cinta Allah besar pada pecinta Alqur'an, dengan memahamainya atau tidak dg memahaminya
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Cs0hBK

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 09:33PM  

    kufar - Social Mention
     
     
     
    After being gone from Somali Memes for a while, I am FINALLY back :D I read what that motherfucker Hassan wrote about me, he's nothing but an overly religious piece of shit that wasn't worth cleaning my left shoe. He was a cancer to this page, too much religion and extreme statements. Let's hope he considers suicide so he may depart this world so he can go to his ''Jannah'' in his head ~ Based
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=294524720646566&v=wall&story_fbid=507221816043521
    Nov 19th 2013, 19:38
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/gvkVPb

     

 Abu Abdullah - Social Mention: Taqlid in de Tafsir van Surat al-Baqara 2:170 Taqlid Tafsir Surat al-Baqara 2:170 Imam Abu Abdullah al-Qurtubi "Dan zeggen zij, 'Maar wij volgen dat pad waarop wij onze voorvaders aantroffen'" (Koran, Sūrat al-Baqara 2:170) De sterke toon van dit vers lijkt op het eerste gezicht het concept van taqlīd, het accepteren van een overgenomen positie zonder deze in twijfel te trekken, uit te dagen. En er zijn nog andere verzen met een soortgelijke implicatie. Maar dit vers en andere zoals deze, zijn verbonden aan wat voor hen kwam. Dat is omdat Allah ons verteld over de onwetendheid van de Arabieren in het oordelen aan de hand van bijgelovige gewoontes betreffende dieren zoals bahīra, sā'iba en wasīla, met als bewijs dat hun (voor)vaders dit deden. En het bevel deze gewoontes te verlaten was geopenbaard door Allah aan Zijn Boodschapper (Allah zegene hem en geve hem vrede). Maar een groep mensen gelooft dat dit vers taqlīd afkeurt omdat Allah de Almachtige de ongelovigen afkeurt voor het volgen van hun (voor)vaders in onwaarheden en het imiteren van hen in ongeloof en ongehoorzaamheid. Dit klopt betreffende onwaarheden. Maar taqlīd met betrekking tot de waarheid, het is één van de principes van de religie en een bescherming voor de Moslims, waar de leken die niet gekwalificeerd zijn om legale uitspraken te geven over de religie, hun toevlucht in kunnen zoeken. De geleerden verschillen van mening over de toelaatbaarheid van taqlīd in zaken van usūl (basis principes), wat later behandelt zal worden. Maar het is universeel toegestaan in secundaire zaken. Volgens de geleerden is taqlīd het aannemen van een stelling zonder [het] bewijs [hiervoor te kennen]. Zodoende, iemand die de Profeet (Allah zegene hem en geve hem vrede) accepteert zonder te kijken naar zijn wonderen is een muqallid (iemand die taqlīd praktiseert). Iemand die wel naar zijn wonderen kijkt zou dat niet zijn. Er wordt gezegd dat het geloven in de correctheid van de fatwa's van iemand is wanneer de correctheid van zijn standpunt [zelf] niet bekend is. Het is afgeleid van de qilāda of halster van de kameel, dat is wanneer er een touw gebonden wordt om zijn nek zodat het overal naartoe geleid kan worden. Taqlīd is geen middel naar kennis en het bereikt het [de kennis] ook niet, niet in basis principes of secundaire zaken. Dat is de positie van de meerderheid van de intelligente mensen en de geleerden, in tegenstelling tot wat er is overgeleverd van de onwetende Hashwiyya en Tha'alibiyya die beweerden dat taqlīd de enige weg tot het herleiden van de waarheid is en dat het verplicht is, en dat onderzoek en overweging Harām zijn. De leek is niet bekwaam genoeg om juridische bepalingen vanuit de basisprincipes af te leiden, omdat hij vanwege een te geringe kennis van de dīn niet gekwalificeerd is. Het is daarom verplicht voor hem om de persoon met de meeste kennis in zijn tijd en in zijn land te raadplegen en hem na te vragen over zijn probleem en zijn fatwa te volgen. Dat is omdat Allah zegt: "Vraagt het dan aan de bezitters van kennis, indien jullie het niet weten." (Koran, Sūrat al-Nahl 16:43) De leek maakt dan gebruik van de ijtihād in het vinden van de meest kennisrijke persoon van zijn mensen in zijn tijd, door hiernaar te zoeken totdat hij tevreden is en de man heeft gevonden waarover de mensen het eens zijn dat hij de persoon met de meeste kennis is. Een geleerde moet ook een geleerde van gelijk niveau navolgen in een geval waarbij hij door zijn eigen onderzoek naar het bewijs de oplossing niet kan vinden. Qādī Abū Bakr en een groep gevestigde geleerden geloofden dit. Ibn `Atiyya zei: "De gemeenschap is het er over eens dat taqlīd betreffende de geloofsprincipes niet toegestaan is." Anderen zeiden dat er een verschil van mening over bestaat, zoals Qādī Abū Bakr ibn al-`Arabī en Abū `Amr `Uthmān ibn Darbās. Ibn Darbās zei in al-intisār: "Sommigen staan taqlīd betreffende tawhīd toe, maar dit is weerlegd door de woorden van Allah: 'Wij troffen onze voorvaderen aan in een godsdienst' (43:23). Hij keurde dus hun imitatie van hun (voor)vaderen en hun niet volgen van de Boodschapper (Allah zegene hem en geve hem vrede) af, en dit is wat de volgers van sektes doen wanneer zij hun leiders imiteren en niet de dīn van Mohammed (Allah zegene hem en geve hem vrede) volgen. Het is een verplichting voor ieder verantwoordelijk persoon om tawhīd en een correct begrip ervan te leren. Dat kan alleen verkregen worden door het Boek en de Sunnah zoals wij duidelijk hebben gemaakt. Allah leidt wie hij wil." Ibn Dardās zei ook: "Veel mensen die sektes volgen zeggen dat diegenen die zich vasthouden aan het Boek en de Sunnah blinde volgelingen zijn. Dit is niet waar. Deze beschuldiging is meer toepasselijk op hen. Hun geleerden zijn minder capabel omdat zij zich houden aan de positie van hun leiders in hun afdwaling van het Boek, de Sunnah van Zijn Boodschapper (Allah zegene hem en geve hem vrede) en de consensus van de metgezellen. Dus zij worden gerekend tot diegene die Allah afkeurt wanneer Hij zegt: 'Onze Heer, voorwaar, wij gehoorzaamden onze leiders en onze vooraanstaanden …'(33:67)
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 09:52PM  

    Abu Abdullah - Social Mention
     
     
     
    Taqlid in de Tafsir van Surat al-Baqara 2:170 Taqlid Tafsir Surat al-Baqara 2:170 Imam Abu Abdullah al-Qurtubi "Dan zeggen zij, 'Maar wij volgen dat pad waarop wij onze voorvaders aantroffen'" (Koran, Sūrat al-Baqara 2:170) De sterke toon van dit vers lijkt op het eerste gezicht het concept van taqlīd, het accepteren van een overgenomen positie zonder deze in twijfel te trekken, uit te dagen. En er zijn nog andere verzen met een soortgelijke implicatie. Maar dit vers en andere zoals deze, zijn verbonden aan wat voor hen kwam. Dat is omdat Allah ons verteld over de onwetendheid van de Arabieren in het oordelen aan de hand van bijgelovige gewoontes betreffende dieren zoals bahīra, sā'iba en wasīla, met als bewijs dat hun (voor)vaders dit deden. En het bevel deze gewoontes te verlaten was geopenbaard door Allah aan Zijn Boodschapper (Allah zegene hem en geve hem vrede). Maar een groep mensen gelooft dat dit vers taqlīd afkeurt omdat Allah de Almachtige de ongelovigen afkeurt voor het volgen van hun (voor)vaders in onwaarheden en het imiteren van hen in ongeloof en ongehoorzaamheid. Dit klopt betreffende onwaarheden. Maar taqlīd met betrekking tot de waarheid, het is één van de principes van de religie en een bescherming voor de Moslims, waar de leken die niet gekwalificeerd zijn om legale uitspraken te geven over de religie, hun toevlucht in kunnen zoeken. De geleerden verschillen van mening over de toelaatbaarheid van taqlīd in zaken van usūl (basis principes), wat later behandelt zal worden. Maar het is universeel toegestaan in secundaire zaken. Volgens de geleerden is taqlīd het aannemen van een stelling zonder [het] bewijs [hiervoor te kennen]. Zodoende, iemand die de Profeet (Allah zegene hem en geve hem vrede) accepteert zonder te kijken naar zijn wonderen is een muqallid (iemand die taqlīd praktiseert). Iemand die wel naar zijn wonderen kijkt zou dat niet zijn. Er wordt gezegd dat het geloven in de correctheid van de fatwa's van iemand is wanneer de correctheid van zijn standpunt [zelf] niet bekend is. Het is afgeleid van de qilāda of halster van de kameel, dat is wanneer er een touw gebonden wordt om zijn nek zodat het overal naartoe geleid kan worden. Taqlīd is geen middel naar kennis en het bereikt het [de kennis] ook niet, niet in basis principes of secundaire zaken. Dat is de positie van de meerderheid van de intelligente mensen en de geleerden, in tegenstelling tot wat er is overgeleverd van de onwetende Hashwiyya en Tha'alibiyya die beweerden dat taqlīd de enige weg tot het herleiden van de waarheid is en dat het verplicht is, en dat onderzoek en overweging Harām zijn. De leek is niet bekwaam genoeg om juridische bepalingen vanuit de basisprincipes af te leiden, omdat hij vanwege een te geringe kennis van de dīn niet gekwalificeerd is. Het is daarom verplicht voor hem om de persoon met de meeste kennis in zijn tijd en in zijn land te raadplegen en hem na te vragen over zijn probleem en zijn fatwa te volgen. Dat is omdat Allah zegt: "Vraagt het dan aan de bezitters van kennis, indien jullie het niet weten." (Koran, Sūrat al-Nahl 16:43) De leek maakt dan gebruik van de ijtihād in het vinden van de meest kennisrijke persoon van zijn mensen in zijn tijd, door hiernaar te zoeken totdat hij tevreden is en de man heeft gevonden waarover de mensen het eens zijn dat hij de persoon met de meeste kennis is. Een geleerde moet ook een geleerde van gelijk niveau navolgen in een geval waarbij hij door zijn eigen onderzoek naar het bewijs de oplossing niet kan vinden. Qādī Abū Bakr en een groep gevestigde geleerden geloofden dit. Ibn `Atiyya zei: "De gemeenschap is het er over eens dat taqlīd betreffende de geloofsprincipes niet toegestaan is." Anderen zeiden dat er een verschil van mening over bestaat, zoals Qādī Abū Bakr ibn al-`Arabī en Abū `Amr `Uthmān ibn Darbās. Ibn Darbās zei in al-intisār: "Sommigen staan taqlīd betreffende tawhīd toe, maar dit is weerlegd door de woorden van Allah: 'Wij troffen onze voorvaderen aan in een godsdienst' (43:23). Hij keurde dus hun imitatie van hun (voor)vaderen en hun niet volgen van de Boodschapper (Allah zegene hem en geve hem vrede) af, en dit is wat de volgers van sektes doen wanneer zij hun leiders imiteren en niet de dīn van Mohammed (Allah zegene hem en geve hem vrede) volgen. Het is een verplichting voor ieder verantwoordelijk persoon om tawhīd en een correct begrip ervan te leren. Dat kan alleen verkregen worden door het Boek en de Sunnah zoals wij duidelijk hebben gemaakt. Allah leidt wie hij wil." Ibn Dardās zei ook: "Veel mensen die sektes volgen zeggen dat diegenen die zich vasthouden aan het Boek en de Sunnah blinde volgelingen zijn. Dit is niet waar. Deze beschuldiging is meer toepasselijk op hen. Hun geleerden zijn minder capabel omdat zij zich houden aan de positie van hun leiders in hun afdwaling van het Boek, de Sunnah van Zijn Boodschapper (Allah zegene hem en geve hem vrede) en de consensus van de metgezellen. Dus zij worden gerekend tot diegene die Allah afkeurt wanneer Hij zegt: 'Onze Heer, voorwaar, wij gehoorzaamden onze leiders en onze vooraanstaanden …'(33:67)
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100007034893807&v=wall&story_fbid=1388661001378383
    Nov 20th 2013, 21:31
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/b8dhV2

     

 abu adam - Social Mention: YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS ! 4. Pembagian al-Wali Sebagaimana keterangan diatas, kata Waliy berasal dari al-qur'an dan al-hadits. Dan mulanya kata ini diperuntukkan kepada orang-orang yang dekat kepada Allah Swt. Namun, dalam pengembangan bahasa, kata ini dipakai dalam kehidupan sehari-hari dengan artian yang umum. Misalnya, walimurid, walikota, walikelas, walipengantin atau wali yang lain. Diantara manusia, terdapat mereka yang memilih jalan lurus, sehingga menjadi Waliyyullah. Dan ada pula yang memilih jalan hidup yang menyimpang, dan kemudian mereka menjadi Waliyyusy syaithan. Memang, manusia hanya ada dalam dua posisi. Kalau tidak sebagai waliyullah, berarti sebagai waliyussyaithan, atau sebaliknya. a. Waliyyus Syaithan Banyak orang yang gemar membahas keberadaan waliyullah. Namun jarang sekali yang memperhatikan kriteria waliyullah dan waliyus syaithan. Padahal, menurut sunnah Rasulullah Saw, jika seseorang tidak menjadi waliyullah, pasti menjadi waliyus syathan. Tidak ada manusia setengah waliyullah dan setengah waliyus syaithan. Yang ada hanya waliyullah atau waliyus syaithan. Perjuangan Wahidiyah bertujuan mengentaskan manusia dari belenggu setan, agar tidak menjadi waliyus syaithan. Dalam al-Qur'an, Allah Swt menjelaskankan bahwa waliyus syaithan adalah orang yang hatinya tertutup dari Allah Swt (tidak sadar billah), dan tidak mau menjadikan Allah Swt sebagai kekasih, penolong, penguasa dan pelindung bagi dirinya. Mahluk - menurut mereka -, meskipun tanpa izin Allah Swt juga dapat memberi pertolongan baik kepada dirinya atau kepada yang lain. اِنَّاجَعَلْنَاالشَيَاطِيْنَ اَوْلِيَاءً لِلَّذِ يْنَ لاَيُؤْمِنُوْنَ . Sesungguhnya Kami menjadikan setan sebagai wali (penguasa, pelindung, kekasih dan penolong) bagi orang-orang yang tidak beriman. (Qs. al-A'raf : 28). وَمَنْ يَتِّخْذ الشَيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُ وْنِ اللهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِيْنًا Barang siapa yang menjadikan setan sebagai wali (pelindung, penolong, kekasih) selain Allah, maka sungguh rugi dengan kerugian yang nyata.(Qs, an-Nisa' 119). b. Waliyyullah Ciri-ciri Waliyullah antara lain: 1). Jiwanya senantiasa tidak memiliki rasa kawatir dan susah hati. Firman Allah Swt, QS. Yunus, 62 – 63 : اَلاَ اِنَّ اَوْلِيَاءَ اللهِ لاَخَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُوْنَ, الذِيْنَ اَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُوْن Ketahuilah bahwa Sesungguhnya para auliyaillah itu tidak ada rasa khawatir terhadap mereka dan mereka tidak pula bersedih hati. Yaitu orang orang yang senantiasa beriman dan mereka senantiasa bertaqwa (kepada Allah) Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya, memberi penjelasan makna auliyaillah dalam ayat ini : مَنْ تَوَلاَّهُ اللهُ تعالَى وَتَوَلَّى حِفْظَهُ وَحِيَاطَاتُهُ وَرَضِيَ اللهُ عَنْهُ: Waliyullah adalah hamba yang Allah Swt telah menguasainya, menjaga kehormatannya, membimbing kewaspadaannya dan meridlainya. Kebanyakan para ulama, segabai penghormatan, setelah menuliskan atau menyebutkan nama para waliyullah Ra, menulis atau mengucapkan doa RADLIYALLAHU ANH. 2). Memahami dan menerapkan prinsip Lillah – Billah. HR. Imam Bukhari, Rasulullah Saw bersabda : Allah Swt bersabda : قَال الله تَعالَى : فَاِذَا اَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الذِي يُبْصِرُبِهِ وَيَدَهُ الذِي يُبْطِشُ بِهِ وَرِجْلَهُ الذِي يَمْشِي بِهَا اِنْ سَاَلَنِي اَعْطَيْتُهُ وَاِنْ اسْتَعَاذَ نِي اعَذْ تُهُ. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang digunakan untuk mendengarkan, menjadi penglihatannya yang digunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang digunakan untuk menggenggam, menjadi kakinya yang digunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-KU niscaya Aku memberinya, dan jika ia meminta perlindungan-Ku niscaya Aku melindunginya. 3). Menerapkan prinsip syariah dan hakikah secara seimbang dalam segala prilakunya. 4). Memiliki kesadaran makrifat kepada Rasulullah Saw (istilah Wahidiyah, Lirrasul - Birrasul). Sebagaimana tercermin dalam al-Qur'an, hadis dan qaulul ulama, antara lain : a. Qs. al-Maidah : 55 : إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللهُ وَرَسُوْلُهُ: Sesungguhnya pelindungmu adalah Allah dan rasul-Nya. b. Rasulullah Saw bersabda : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَنْ أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَحْمَعِيْنَ Tidak sempurna iman salah seorang dari kamu semua, hingga aku lebih dicintai dari pada bapaknya, anaknya dan seluruh manusia. (HR. Bukhari dan Muslim). c. Beberapa fatwa para Ulama Arif Billah Ra : • Dalam kitab Sa'adatud Daraini, Syeh Yusuf Ismail An Nabhaniy halaman 431 menerangkan bahwa, waliyyullah itu seseorang yang telah memiliki kesadaran ma'rifat Birrasul Saw. لَمْ تَكُن الاَقْطَابُ اَقْطَابًا وَالاَوْتَادُ اَوْتَادًا وَالاَوْلِيَاَءُ اَوْلِيَاءً الاّ بِمَعْرِفَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّم Tidak dapat dinamakan wali quthub, wali autad dan waliyuulah, kecuali telah ma'rifat kepada Rasulullah Saw (Birrasul). Dan pada bab 3 dalam bahasan "lathifah ke 110", Syeh Nabhani Ra menuliskan fatwa dari لايَحِقُّ لأَحَدٍ قَدَمُ الوِلاَيَةِ المُحَمَّدِيَةِ حَتَّى يَجْتَمِعَ بِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Tidak benar bagi seseorang memasuki pangkat kewaliyan dalam tuntunan Nabi Muhammad , hingga (jiwanya) dapat bersama dengan Rasulullah Saw.(al-Khawash Ra). Dan pada bab IX (tentang "ru'yatun nabi") halaman 435 diterangkan, bahwa seseorang belum dapat dikatakan sempurna makrifatnya, sebelum jiwanya dapat bersama dan bertemu dengan Rasulullah Saw لاَ يَكْمَلُ مَقَامُ فَقِيْرٍ إِلاَّ أَنْ صَارَ أَنْ يَجْتَمِعَ بِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسلَّمَ وَيُرَاجِعُهُ فِي أُمُورِهِ كَمَايُرَاجِعُ التِلْمِيْذُ شَيْخَهُ Tidak sempurna maqam seseorang, kecuali ia dapat bersama Rasulullah Saw serta mengembalikan perkaranya kepada Nabi Saw sebagaimana murid mengembalikan kepada guru. • Al-Ghaus fii Zamanihi Syeh Abul Abbas al-Mursi Ra (w. 686 H) : لَوْ حُجِبْتُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَحْظَةً فِي سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ مَا أَعْدَدْتُ نَفْسِي مِنَ المُسْلِمِيْنَ Jika aku terhijab dari Rasulullah Saw sedetik saja dalam setiap satu jam baik dalam waktu siang malan atau malam hari, maka tidak berani menghitung diriku bagian dari golongan orang Islam. • Al-Ghauts Fii Zamanihi Syeh Al-Qasthalani (w.758 H) dalam menjelaskan hadits riwayat Bukhari (tentang cinta kepada Rasulullah Saw) mengatakan : حَقِيْقَةُ الاِيْمَانِ لا تَتِمُّ وَلاَتَحْصُلُ إِلاَّ بِتَحْقيْقِ أَعْلإَ قَدْرِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْزِلَتِهِ عَلَى كُلِّ وَالِدٍ وَوَلَدٍ ومُحْسِنٍ فَمَنْ لَمْ يَعْتَقِدْ هَذَا فَلَيْسَ بِمُؤْمِنٍ يُبَيِّنُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِقَدَارَ دَرَجَةِ المُؤْمِنِ عَلَى حَسَبِ مَحَبَّتِهِ لَنَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Hakikinya iman tidak dapat dihasilkan dan tidak dapat disempurnakan kecuali dapat memahami kedudukan Rasulullah Saw dengan nyata (musyahadah qalbu) diatas setiap orang tua, anak dan para pelaku kebaikan. Barang siapa yang tidak memiliki i'tiqad (kepercayaan) seperti ini, maka ia tidak disebut mukmin. Hadits ini, artinya Rasulullah Saw menjelaskan tentang ukuran derajat iman mukmin, tergantung dari seberapa rasa cintanya kepada Rasulullah Saw. • Syeh Abul Fadlol 'Iyadl, dalam kitabnya As-Syifa', saat memberi penjelasan tentang makna hadits yang membahas mahabbah kepada Rasulullah Saw, yang menukil fatwa (al-Ghauts fi Zamanihi, w. 284 H, Syeh Sahal at-Tustari), menjelaskan : مَنْ لَمْ يرَوِلا َيَةَ الرَسُول عَلَيْهِ فِي جميْعِ الاَحْوالِ ولاَ َيرَى نَفْسَهُ فِي مُلْكِهِ صَلى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ لاَيَذُوقُ حَلاَوَةَ سُنَّتِهِ لآنَّ النَبِيَ صَلى الله عَلَيْه وَسَلَّمَ قَالَ : لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكمْ حَتَّى أنْ أَكُونَ اِلَيْهِ مِنْ نَفْسِه Barang siapa tidak mengetahui, bahwa Rasulullah menguasai dirinya dalam segala hal, dan tidak mengetahui dirinya dalam kepemilikan Rasulullah, maka ia tidak akan merasakan manisnya sunnah Rasulullah Saw. Karena Nabi Saw. bersabda : Tidak iman kalian sehingga Aku (Rasulullah) lebih dicintainya dari pada dirinya sendiri. • Fatwa Imam al-Ghazali (w. 501 H) Qs. wa Ra. : قَدْ مَنعَ كَمَالُ الاِيْمَانِ بِشَهَادَةِ التَوحيْد لاَاِلَهَ اِلاَ الله مَا لَمْ تَقْتَرِن بِشَهَادة الرَسُولِ مُحَمَّد رَسُولُ الله Sangat terlarang menyempurnaan iman hanya dengan kesaksian kepada Allah saja, (tiada Tuhan selain Allah), tanpa disertai kesaksian kepada Rasulullah (Muhammad utusan Allah). 5). Dapat memahami semua karomah dan sirri yang dimiliki oleh para nabi As serta para auliyaillah Ra memancar dari Rasulullah Saw. وَكُلُّ نَبِيٍّ وَرَسُولٍ مَادَتُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Setiap nabi dan rasul, kehebatannya berasal dari Rasulullah Saw. c. Tugas Waliyullah Disamping tugas dalam urusan lahiriyah (seperti membimbing dan menuntun ummat menuju kesadaran kepada Allah Swt wa Rasulihi Saw), al-Ghauts Ra memiliki tugas lain yang bersifat batiniyah. Tugas-tugas batiniyah para Waliyullah Ra, antara lain: a. Penjaga dan penegak kebenaran Islam (syariah dan hakikat), baik secara lahir maupun secara berdoa. HR. Muslim (Shahih Muslim "Kitab Imarah", bab "laa tazaalu"). Rasulullah Saw bersabda : لاَتَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي قَائِمَةً بِأَمْرِ اللهِ لاَيَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ أَوْ خَلَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ ظَاهِرُنَ عَلَى النَاسِ Tidak sepi dari ummat-Ku sekelompok orang yang menegakkan agama Allah. Mereka tidak dapat dirugikan oleh orang-orang yang menghinanya dan membelakanginya. (keberadaan mereka) hingga datangnya keputusan Allah. Mereka senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat. b. Menjaga (dengan doa dan sirri batiniyah) kelestarian alam se mesta. Telah banyak hadits shahih yang menjelaskan tugas ini. Antara lain hadits riwayat Imam Ahmad, Thabrani dan Abu Nuaim dari sahabat 'Ubadah Ibn As Shamit, Rasulullah Saw bersabda : لاَ يَزَالُ فِي أُمَّتِي ثَلاَثُوْنَ بِهِمْ تَقُومُ الاَرْضُ وَبِهِمْ يُمْطَرُوْنَ وَبِهِمْ يُنْصَرُون Tidak sepi dalam ummat-Ku, dari tigapuluh orang. Sebab mereka bumi tetap tegak, manusia diberi hujan, dan manusia tertolong. c. Hadis riwayat Thabrani dari sahabat Muad ibnu Jabbal, Rasulullah Saw bersada : ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِمْ مِنَ الاَبْدَالِ بِهِمْ قِوَامُ الدُنْيَا وأَهْلِهَا Tiga hamba. Barang siapa ada diantaranya, merekalah wali Abdal. Sebab (sirri radiasi batin dan doa) mereka dunia dan seisinya tetap tegak. d. Sebagai penyalur (melaui doa) pemberian Allah Swt kepada mahluk-Nya. Dalam kitab at-Ta'rifat-nya Syeh Ali al-Jurjani pada bab "qaf" dijelaskan, tugas rohani al-Ghauts Ra adalah penyalur pemberian Allah Swt kepada mahluk : وَمِنْ هَذَا القُطْبِ يَتَفَرَّعُ جَمِيْعُ الإمْدَادِ الإلَهِيَّةِ عَلى جمِيْعِ العالَمِ العُلْوِيِّ والسُفْلِيِّ Dari al-Quthbu, Allah memancarkan dan menyebarkan sinar pemeliharaan-Nya kepada alam semesta, baik alam atas maupun alam bawah. e. Mewarisi tugas Rasulullah Saw, sebagai pembersih jiwa manusia dari syirik, baik khafi (samar) atau jaly (jelas). Rizki yang Allah Swt berikan kepada Rasulullah Saw akan diberikan kepada hamba-Nya yang diberi kedudukan sebagai pewaris nabi. Makna hadis diatas diperkuat lagi oleh hadis riwayat Imam Bukhari. Rasulullah Saw Bersabda : زُوِيَتْ لِيَ الأرْضُ حَتَّى رَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَسَيَبْلُغُ مَلِكُ أُمَّتِي مَا زُوِيَ لِي Telah dilipat bumi untuk Aku, hingga aku melihat ujung timur dan ujung baratnya. Demikian pula raja ummatku akan mendapatkan sebagaimana bumi dilipat untuk-ku. d. Kelemahan Para Waliyullah Ra Memahami pribadi al-Ghauts Ra merupakan jembatan emas untuk pembersihan jiwa dari nafsu yang senantiasa mengarah kepada kejahatan, serta untuk makrifat (mengenal) kepada Allah Swt wa Rasulihi Saw secara tepat dan benar. Tanpa melalui Beliau Ra, jalan pengenalan kepada Allah Swt tidak lurus dan tidak sempurna. Dan tanpa bimbingan Beliau Ra, setan/ nafsu akan menjeromoskan manusia kedalam perbutan musyrik yang dianggap perbuatan tauhid, dan kebenaran dianggap kebatilan. Sebagaimana umumnya manusia lain, disamping memiliki kelebihan, para Ghauts Ra juga memiliki kelemahan. Beliau Ra juga mengalami lapar, haus, sakit, membutuhkan pertolongan orang lain dan sifat-sifat manusia lainnya. Demikian pula Rasulullah Saw, juga memiliki kelemahan sebagaimana umumnya manusia. Sebagaimana yang tercermin dalam keterangan dari : d.1. Firman Allah Swt, Qs. al-A'raaf : 108 : قُلْ لاَ أَمْلِكُ لنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرَّا إِلاَّ مَاشَاءَ اللهُ. Katakanlah (Muhammad) : Aku tidak kuasa mendatangkan kemanfaatn dan menolak kemadlaratan untuk diriku, kecuali yang telah dikehendaki oleh Allah. d.2. Sabda Rasulullah Saw : Allah Swt berfirman : إِنَّ اللهَ يَقُوْلُ لاِبْنِ أَدَمَ يَوْمَ القِيَامَةِ : يَا بْنَ أَدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي, قَالَ يَارَبِّ كَيْفَ عَدْتُ وَأَنْتَ رَبُّ العَلَمِيْنَ. قَالَ : أَمَّا عَلِمْتَ إِنَّ عَبْدِي فُلاَنًا قَدْ مَرِضَ وَإِنْ عَدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ. يَابْنَ أَدَمَ إِسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِيْنِي قَالَ: يَارَبِّ سَقَيْتُكَ وَأَنْتَ رَبُّ العَلَمِيْنَ. قَالَ: أَمَّا عَلِمْتَ إِنَّ عَبْدِي فُلاَنًا إسْتَسْقَاكَ وَإِنْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ. يَابْنَ أَدَمَ إِسْتَطعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي, قَالَ : يَارَبِّ كَيْفَ اُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ العَلَمِيْنَ, قَالَ: أَمَّا عَلِمْتَ إِنَّ عَبْدِي فُلاَنًا إسْتَطْعَمَكَ وَإِنْ اَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ. Sesungguhnya Allah pada hari kiamat bersabda : Hai anak Adam, Aku sakit, mengapa kamu tidak membesuk-Ku. Jawab manusia : Wahai Tuhanku, bagaimana aku membesuk-Mu, sedangkan Paduka adalah Penguasa alam?. Allah bersabda : Wahai anak Adam, Aku memiliki hamba yang bernama (fulan/ .....) sedang sakit. Jika kamu membesuknya, niscaya kamu akan menemukan AKU disisinya. Hai anak Adam, Aku meminta minum kepadamu, dan mengapa kamu tidak mau memberi minum Aku. Jawab manusia : Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi minum Paduka, sedangkan Paduka adalah penguasa alam?. Allah bersabda : Wahai anak Adam, Aku memiliki hamba bernama Fulan, saat itu sedang haus dan mengharapkan minuman dari kamu. Jika kamu memberinya minum, niscaya kamu menemukan Aku disisinya. Hai anak Adam, Aku meminta makan kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku makan. Jawab manusia : Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi makan Paduka, sedangkan Paduka adalah penguasa alam?. Allah bersabda : Wahai anak Adam, Aku memiliki hamba yang bernama Fulan saat itu sedang meminta makan kamu. Jika kamu memberinya makan, niscaya kamu akan menemukan Aku disisinya. Hadis riwayat Imam Muslim diatas, menerangkan bahwa : a. Hamba yang dimaksud, adalah hamba yang membawa sirri (nur Ilahiyah) yang membuktikan keberadaan Allah Swt. Dan pintu hadrah Allah Swt akan terbuka bagi mereka yang mendekat kepadanya dengan pendekatan yang semestinya. b. Perintah membesuk hamba tersebut, sebagai isyarah dan anjuran dan sekaligus pemberitaan tentang pentingnya setiap mukmin mencari serta mengetahui "nama pribadi al-Ghauts Ra". c. Mukmin yang tidak dapat mengetahui nama dan pribadinya, sudah tentu tidak dapat melaksanakan perintah Tuhan untuk membesuk dan memberi makanan atau minuman dan sekaligus tidak dapat bertemu dengan ayat-ayat Allah Swt tersebut secara musyahadah. d. Allah Swt menyandarkan rasa sakit, haus dan lapar dan yang diderita oleh al-Ghauts Ra, kepada Diri-Nya. Hal ini menunjukan bahwa rasa sakit dan haus serta lapar, bukan kekauatan al-Ghauts itu sendiri, tetapi pancaran dari kekuatan Allah Swt semata. Yang sekaligus sebagai pintu-pintu hadrahnya Allah Swt. Kelemahan yang ada pada Rasulullah Saw, inilah yang sering disalah artikan oleh orang-orang yang mengingkari kelebihannya sebagai tempat bertawassulnya mukmin kepadanya. Dengan dalih, bahwa Rasulullah Saw, dalam satu hal tidak dapat menolong dirinya, apalgi menolong orang lain. Padahal semestiya, kelemahan Rasulullah Saw, tidak menghilangkan kelebihan yang ada padanya. Kerana semua itu terjadi dan terlaksana atas kehendak Allah Swt semata. Diantara kelebihan Rasulullah Saw, sebagai pebersih jiwa dari kekafiran dan kemunafikan. Firman Allah swt, Qs. Ali imran : 164 : لَقَدْ مَنَّ اللهُ الذِيْنَ أَمَنُوا اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُولاً مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيْهِم وَيُعَلِّمُهُمُ الكِتَابَ وَالحِكْمَةَ Sesungguhnya Allah telah memberi nikmat kepada orang-orang mukmin ketika (Allah) mengutus didalam kelompok mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, dan membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan mereka al-Quran dan hikmah. Rasulullah Saw bersabda : أَنَاالمَاحِي الذِي يَمْحُواللهُ بِي الكُفْرَ أَنَاالحَاشِرالذِي يُحْشَر النَاسِ عَلَى قَدَمِي Aku adalah pembasmi, yang mana Allah membasmi kekufuran dengan-ku, Aku adalah Pengumpul, yang manusia dikumpulkan diatas tapak kaki-Ku. Allah swt berfirman, Qs, an-Nisa'/ 49 : أَلَمْ تَرَ إِلَى الذِيْنَ يُزَكُّونَ أَنْفُسَهُمْ بَلْ اللهُ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ Apakah tidak kamu memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya bersih. Sebenarnya Allah-lah membersihkan siapa yang dikehendakinya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah Saw bersabda : أَتَانِي جِبْرِيْلُ وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ إِنَّ اللهَ يَقُولُ : لَوْلاَكَ مَا خَلَقْتُ الجَنَّةَ وَلَوْلاَكَ مَاخَلَقْتُ النَارَ Datang kepada-Ku malaikat Jibril, lalu ia berkata : Wahai Muhammad, Allah telah berfirman: Kalau bukan karena engkau (Muhammad), Aku (Allah) tidak menciptakan surga, dan kalau bukan karena engkau (Muhammad), Aku (Allah) tidak mencipkan neraka. d.2. Hadis yang diriwayatkan dari Umar Ibn Khatthab, Rasulullah Saw bersabda : وَلَمَّا اقْتَرَفَ أدمُ الخَطِيْئَةَ قَالَ: اللهُمَّ اِ نّيِ أَسْألُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ اِلاََّ غَفَرْتَ لِي قَالَ اللهُ يَأدَمُ كَيْفَ عَرَفْتَ مُحَمَّدا وَلَمْ أَخْلُقُهُ ؟ قَالَ: لَمَّا خَلَقْتَنِي وَنَفَخُْت فِي مِنْ رُوْحِكَ فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَرَأَ يْتُ عَلىَ قَوَائِمِ العَرْشِ مَكْتُوبًا لاَالهَ الاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ, فَعَلِمْتُ أنَّ اسْمَكَ لَمْ تَضِفْ اِلاّ عَلَى أَحَبَّ الخَلْقِ اِلَيْكَ, قَالَ: صَدَقْتَ أَ نَّهُ لأحَبُّ الخَلْقِ وَاِ ذْ سَاَلْتَنِي بِحَقِّهِ فَأَجَبْتُ وَلَوْلاَهُ مَا خَلَقْتُكَ Ketika Adam terperosok kesalahan, Adam berkata : Ya Allah, aku memohon kepadamu dengan hak dan kenyataan Muhammad, ampunilah aku. Tuhan bersabda : Wahai Adam darimana engkau mengetahui Muhammad sedang Aku (Allah) belum menciptanya. Jawab Adam : Ketika Engkau menciptaku, dan meniupkan kedalam jiwaku Ruh dari-Mu, kemudian aku mengangkat kepalaku, dan aku melihat pada penyangga arasy terdapat tulisan Lailaha Illallah Muhammad Rasulullah. Oleh karenanya aku mengerti bahwa sesungguhnya Asma-Mu tidak mungkin Engkau sandarkan kecuali kepada mahluk yang paling Engkau cintai. Tuhan bersabda : Benar kamu (Adam). Ia (Muhammad) adalah mahluk yang paling Aku cintai. Dan jika kamu memohon kepada-Ku dengan melalui hak dan kenyataan Muhammad, maka Aku akan memberi ijabah. Dan sekiranya bukan karena Muhammad, Aku tidak menciptamu. Setelah wafatnya Rasulullah Saw, tugas tersebut dilanjutkan oleh para ulama, kiyahi dan tokoh masarakat serta waliyullah Ra, yang secara kemanusiannya memiliki kelemahan. Rasulullah Saw bersabda : إِنَّ للهِ تَعَالَى عِبَادًا يُعْرِفُونَ النَاسَ بِالمُوسِمِ Sesungguhnya Allah memiliki hamba yang mengetahui getaran hati manusia Makna Ya,rifuuna = yang mengetahui dalam hadis diatas, para ulama tasawuf memberikan penjelasan : يَطْلَعُونَ عَلَى مَا فِي ضَمَا ئِرِهمِ وَأَحْوالِهِمْ Ditampakkan kepada mereka bisikan dan getaran hati manusia serta haliyah manusia. Dan Kata المُوسِمadalah : أَيْ بِالنُفوسِ. قَالَ المُنَاوِي غَرِقُوُا فِي بَحْرِ شُهُودِهِ فَجَادَ عَلَيْهِمْ بِكَشْفِ الغِطَاءِ عَنْ بَصَائِرِهِمْ فَاَبْصِرُوا بِهَا بَوَاطِنَ النَا سِ Yakni: dengan jiwa. Al-Munawi berkata : mereka semua tenggelam (istighroq) didalam lautan musyahadah Tuhan, sehingga mereka terbuka penutup jiwanya dari beberapa bashirahnya, sehingga tampak bagi mereka (dapat melihat) batiniyah manusia Hadis riwayat Thabrani dari sahabat Rabi'ah Rasulullah Saw bersabda : إِنَّ سِرَّكُمْ أَنْ تَقْبَلَ صَلاَتَكُمْ فَلْيَؤُمُكُمْ عُلَمَاءُكُمْ فَإِنَّهُمْ وَفْدُ كُمْ فِيْمَا بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ اللهِِ Sesungguhnya rahasiamu, sekiranya diterima sholatmu, maka mengimami kepada kamu semua ulama' kamu semua. Karena sesungguhnya ulama tersebut sebagai perantaramu antara kamu dan antara Allah. Tanpa sinar radiasi batin Rasulillah Saw wa Ghautsi Hadzaz Zaman Ra, manusia tidak dapat mengetahui jenis- jenis nafsu, alagai menghilangkannya. Hanya dengan kontak batin (ta'alluq bihasabir ruhaniyah) kepada Beliau Ta secara terus menerus, manusia dapat mengetahui dan menghilangkan nafsu- nafsunya, dan makrifar kepada Allah secara sempurna. Syeh Muhammad Amin al-Kurdi menjelaskan : تَزْكِيَةُ النَفْس لاَ تَتَيَّسَراِلاَ بِنَظْر نَبِيٍّ اَوْ وَلِّيٍ ذِي تجْربَةٍ فِي هَذَاالشَأْ نِ Pembersihan jiwa tidak akan mudah, kecuali dengan nadzrah Nabi atau wali (al-Ghauts – pen) yang memiliki keahlian tersebut. e. Laknat Allah Bagi Mereka Yang Memusuhi Waliyullah....BERSAMBUNG...
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 02:07AM  

    abu adam - Social Mention
     
     
     
    YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS ! 4. Pembagian al-Wali Sebagaimana keterangan diatas, kata Waliy berasal dari al-qur'an dan al-hadits. Dan mulanya kata ini diperuntukkan kepada orang-orang yang dekat kepada Allah Swt. Namun, dalam pengembangan bahasa, kata ini dipakai dalam kehidupan sehari-hari dengan artian yang umum. Misalnya, walimurid, walikota, walikelas, walipengantin atau wali yang lain. Diantara manusia, terdapat mereka yang memilih jalan lurus, sehingga menjadi Waliyyullah. Dan ada pula yang memilih jalan hidup yang menyimpang, dan kemudian mereka menjadi Waliyyusy syaithan. Memang, manusia hanya ada dalam dua posisi. Kalau tidak sebagai waliyullah, berarti sebagai waliyussyaithan, atau sebaliknya. a. Waliyyus Syaithan Banyak orang yang gemar membahas keberadaan waliyullah. Namun jarang sekali yang memperhatikan kriteria waliyullah dan waliyus syaithan. Padahal, menurut sunnah Rasulullah Saw, jika seseorang tidak menjadi waliyullah, pasti menjadi waliyus syathan. Tidak ada manusia setengah waliyullah dan setengah waliyus syaithan. Yang ada hanya waliyullah atau waliyus syaithan. Perjuangan Wahidiyah bertujuan mengentaskan manusia dari belenggu setan, agar tidak menjadi waliyus syaithan. Dalam al-Qur'an, Allah Swt menjelaskankan bahwa waliyus syaithan adalah orang yang hatinya tertutup dari Allah Swt (tidak sadar billah), dan tidak mau menjadikan Allah Swt sebagai kekasih, penolong, penguasa dan pelindung bagi dirinya. Mahluk - menurut mereka -, meskipun tanpa izin Allah Swt juga dapat memberi pertolongan baik kepada dirinya atau kepada yang lain. اِنَّاجَعَلْنَاالشَيَاطِيْنَ اَوْلِيَاءً لِلَّذِ يْنَ لاَيُؤْمِنُوْنَ . Sesungguhnya Kami menjadikan setan sebagai wali (penguasa, pelindung, kekasih dan penolong) bagi orang-orang yang tidak beriman. (Qs. al-A'raf : 28). وَمَنْ يَتِّخْذ الشَيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُ وْنِ اللهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِيْنًا Barang siapa yang menjadikan setan sebagai wali (pelindung, penolong, kekasih) selain Allah, maka sungguh rugi dengan kerugian yang nyata.(Qs, an-Nisa' 119). b. Waliyyullah Ciri-ciri Waliyullah antara lain: 1). Jiwanya senantiasa tidak memiliki rasa kawatir dan susah hati. Firman Allah Swt, QS. Yunus, 62 – 63 : اَلاَ اِنَّ اَوْلِيَاءَ اللهِ لاَخَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُوْنَ, الذِيْنَ اَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُوْن Ketahuilah bahwa Sesungguhnya para auliyaillah itu tidak ada rasa khawatir terhadap mereka dan mereka tidak pula bersedih hati. Yaitu orang orang yang senantiasa beriman dan mereka senantiasa bertaqwa (kepada Allah) Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya, memberi penjelasan makna auliyaillah dalam ayat ini : مَنْ تَوَلاَّهُ اللهُ تعالَى وَتَوَلَّى حِفْظَهُ وَحِيَاطَاتُهُ وَرَضِيَ اللهُ عَنْهُ: Waliyullah adalah hamba yang Allah Swt telah menguasainya, menjaga kehormatannya, membimbing kewaspadaannya dan meridlainya. Kebanyakan para ulama, segabai penghormatan, setelah menuliskan atau menyebutkan nama para waliyullah Ra, menulis atau mengucapkan doa RADLIYALLAHU ANH. 2). Memahami dan menerapkan prinsip Lillah – Billah. HR. Imam Bukhari, Rasulullah Saw bersabda : Allah Swt bersabda : قَال الله تَعالَى : فَاِذَا اَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الذِي يُبْصِرُبِهِ وَيَدَهُ الذِي يُبْطِشُ بِهِ وَرِجْلَهُ الذِي يَمْشِي بِهَا اِنْ سَاَلَنِي اَعْطَيْتُهُ وَاِنْ اسْتَعَاذَ نِي اعَذْ تُهُ. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang digunakan untuk mendengarkan, menjadi penglihatannya yang digunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang digunakan untuk menggenggam, menjadi kakinya yang digunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-KU niscaya Aku memberinya, dan jika ia meminta perlindungan-Ku niscaya Aku melindunginya. 3). Menerapkan prinsip syariah dan hakikah secara seimbang dalam segala prilakunya. 4). Memiliki kesadaran makrifat kepada Rasulullah Saw (istilah Wahidiyah, Lirrasul - Birrasul). Sebagaimana tercermin dalam al-Qur'an, hadis dan qaulul ulama, antara lain : a. Qs. al-Maidah : 55 : إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللهُ وَرَسُوْلُهُ: Sesungguhnya pelindungmu adalah Allah dan rasul-Nya. b. Rasulullah Saw bersabda : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَنْ أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَحْمَعِيْنَ Tidak sempurna iman salah seorang dari kamu semua, hingga aku lebih dicintai dari pada bapaknya, anaknya dan seluruh manusia. (HR. Bukhari dan Muslim). c. Beberapa fatwa para Ulama Arif Billah Ra : • Dalam kitab Sa'adatud Daraini, Syeh Yusuf Ismail An Nabhaniy halaman 431 menerangkan bahwa, waliyyullah itu seseorang yang telah memiliki kesadaran ma'rifat Birrasul Saw. لَمْ تَكُن الاَقْطَابُ اَقْطَابًا وَالاَوْتَادُ اَوْتَادًا وَالاَوْلِيَاَءُ اَوْلِيَاءً الاّ بِمَعْرِفَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّم Tidak dapat dinamakan wali quthub, wali autad dan waliyuulah, kecuali telah ma'rifat kepada Rasulullah Saw (Birrasul). Dan pada bab 3 dalam bahasan "lathifah ke 110", Syeh Nabhani Ra menuliskan fatwa dari لايَحِقُّ لأَحَدٍ قَدَمُ الوِلاَيَةِ المُحَمَّدِيَةِ حَتَّى يَجْتَمِعَ بِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Tidak benar bagi seseorang memasuki pangkat kewaliyan dalam tuntunan Nabi Muhammad , hingga (jiwanya) dapat bersama dengan Rasulullah Saw.(al-Khawash Ra). Dan pada bab IX (tentang "ru'yatun nabi") halaman 435 diterangkan, bahwa seseorang belum dapat dikatakan sempurna makrifatnya, sebelum jiwanya dapat bersama dan bertemu dengan Rasulullah Saw لاَ يَكْمَلُ مَقَامُ فَقِيْرٍ إِلاَّ أَنْ صَارَ أَنْ يَجْتَمِعَ بِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسلَّمَ وَيُرَاجِعُهُ فِي أُمُورِهِ كَمَايُرَاجِعُ التِلْمِيْذُ شَيْخَهُ Tidak sempurna maqam seseorang, kecuali ia dapat bersama Rasulullah Saw serta mengembalikan perkaranya kepada Nabi Saw sebagaimana murid mengembalikan kepada guru. • Al-Ghaus fii Zamanihi Syeh Abul Abbas al-Mursi Ra (w. 686 H) : لَوْ حُجِبْتُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَحْظَةً فِي سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ مَا أَعْدَدْتُ نَفْسِي مِنَ المُسْلِمِيْنَ Jika aku terhijab dari Rasulullah Saw sedetik saja dalam setiap satu jam baik dalam waktu siang malan atau malam hari, maka tidak berani menghitung diriku bagian dari golongan orang Islam. • Al-Ghauts Fii Zamanihi Syeh Al-Qasthalani (w.758 H) dalam menjelaskan hadits riwayat Bukhari (tentang cinta kepada Rasulullah Saw) mengatakan : حَقِيْقَةُ الاِيْمَانِ لا تَتِمُّ وَلاَتَحْصُلُ إِلاَّ بِتَحْقيْقِ أَعْلإَ قَدْرِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْزِلَتِهِ عَلَى كُلِّ وَالِدٍ وَوَلَدٍ ومُحْسِنٍ فَمَنْ لَمْ يَعْتَقِدْ هَذَا فَلَيْسَ بِمُؤْمِنٍ يُبَيِّنُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِقَدَارَ دَرَجَةِ المُؤْمِنِ عَلَى حَسَبِ مَحَبَّتِهِ لَنَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Hakikinya iman tidak dapat dihasilkan dan tidak dapat disempurnakan kecuali dapat memahami kedudukan Rasulullah Saw dengan nyata (musyahadah qalbu) diatas setiap orang tua, anak dan para pelaku kebaikan. Barang siapa yang tidak memiliki i'tiqad (kepercayaan) seperti ini, maka ia tidak disebut mukmin. Hadits ini, artinya Rasulullah Saw menjelaskan tentang ukuran derajat iman mukmin, tergantung dari seberapa rasa cintanya kepada Rasulullah Saw. • Syeh Abul Fadlol 'Iyadl, dalam kitabnya As-Syifa', saat memberi penjelasan tentang makna hadits yang membahas mahabbah kepada Rasulullah Saw, yang menukil fatwa (al-Ghauts fi Zamanihi, w. 284 H, Syeh Sahal at-Tustari), menjelaskan : مَنْ لَمْ يرَوِلا َيَةَ الرَسُول عَلَيْهِ فِي جميْعِ الاَحْوالِ ولاَ َيرَى نَفْسَهُ فِي مُلْكِهِ صَلى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ لاَيَذُوقُ حَلاَوَةَ سُنَّتِهِ لآنَّ النَبِيَ صَلى الله عَلَيْه وَسَلَّمَ قَالَ : لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكمْ حَتَّى أنْ أَكُونَ اِلَيْهِ مِنْ نَفْسِه Barang siapa tidak mengetahui, bahwa Rasulullah menguasai dirinya dalam segala hal, dan tidak mengetahui dirinya dalam kepemilikan Rasulullah, maka ia tidak akan merasakan manisnya sunnah Rasulullah Saw. Karena Nabi Saw. bersabda : Tidak iman kalian sehingga Aku (Rasulullah) lebih dicintainya dari pada dirinya sendiri. • Fatwa Imam al-Ghazali (w. 501 H) Qs. wa Ra. : قَدْ مَنعَ كَمَالُ الاِيْمَانِ بِشَهَادَةِ التَوحيْد لاَاِلَهَ اِلاَ الله مَا لَمْ تَقْتَرِن بِشَهَادة الرَسُولِ مُحَمَّد رَسُولُ الله Sangat terlarang menyempurnaan iman hanya dengan kesaksian kepada Allah saja, (tiada Tuhan selain Allah), tanpa disertai kesaksian kepada Rasulullah (Muhammad utusan Allah). 5). Dapat memahami semua karomah dan sirri yang dimiliki oleh para nabi As serta para auliyaillah Ra memancar dari Rasulullah Saw. وَكُلُّ نَبِيٍّ وَرَسُولٍ مَادَتُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Setiap nabi dan rasul, kehebatannya berasal dari Rasulullah Saw. c. Tugas Waliyullah Disamping tugas dalam urusan lahiriyah (seperti membimbing dan menuntun ummat menuju kesadaran kepada Allah Swt wa Rasulihi Saw), al-Ghauts Ra memiliki tugas lain yang bersifat batiniyah. Tugas-tugas batiniyah para Waliyullah Ra, antara lain: a. Penjaga dan penegak kebenaran Islam (syariah dan hakikat), baik secara lahir maupun secara berdoa. HR. Muslim (Shahih Muslim "Kitab Imarah", bab "laa tazaalu"). Rasulullah Saw bersabda : لاَتَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي قَائِمَةً بِأَمْرِ اللهِ لاَيَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ أَوْ خَلَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ ظَاهِرُنَ عَلَى النَاسِ Tidak sepi dari ummat-Ku sekelompok orang yang menegakkan agama Allah. Mereka tidak dapat dirugikan oleh orang-orang yang menghinanya dan membelakanginya. (keberadaan mereka) hingga datangnya keputusan Allah. Mereka senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat. b. Menjaga (dengan doa dan sirri batiniyah) kelestarian alam se mesta. Telah banyak hadits shahih yang menjelaskan tugas ini. Antara lain hadits riwayat Imam Ahmad, Thabrani dan Abu Nuaim dari sahabat 'Ubadah Ibn As Shamit, Rasulullah Saw bersabda : لاَ يَزَالُ فِي أُمَّتِي ثَلاَثُوْنَ بِهِمْ تَقُومُ الاَرْضُ وَبِهِمْ يُمْطَرُوْنَ وَبِهِمْ يُنْصَرُون Tidak sepi dalam ummat-Ku, dari tigapuluh orang. Sebab mereka bumi tetap tegak, manusia diberi hujan, dan manusia tertolong. c. Hadis riwayat Thabrani dari sahabat Muad ibnu Jabbal, Rasulullah Saw bersada : ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِمْ مِنَ الاَبْدَالِ بِهِمْ قِوَامُ الدُنْيَا وأَهْلِهَا Tiga hamba. Barang siapa ada diantaranya, merekalah wali Abdal. Sebab (sirri radiasi batin dan doa) mereka dunia dan seisinya tetap tegak. d. Sebagai penyalur (melaui doa) pemberian Allah Swt kepada mahluk-Nya. Dalam kitab at-Ta'rifat-nya Syeh Ali al-Jurjani pada bab "qaf" dijelaskan, tugas rohani al-Ghauts Ra adalah penyalur pemberian Allah Swt kepada mahluk : وَمِنْ هَذَا القُطْبِ يَتَفَرَّعُ جَمِيْعُ الإمْدَادِ الإلَهِيَّةِ عَلى جمِيْعِ العالَمِ العُلْوِيِّ والسُفْلِيِّ Dari al-Quthbu, Allah memancarkan dan menyebarkan sinar pemeliharaan-Nya kepada alam semesta, baik alam atas maupun alam bawah. e. Mewarisi tugas Rasulullah Saw, sebagai pembersih jiwa manusia dari syirik, baik khafi (samar) atau jaly (jelas). Rizki yang Allah Swt berikan kepada Rasulullah Saw akan diberikan kepada hamba-Nya yang diberi kedudukan sebagai pewaris nabi. Makna hadis diatas diperkuat lagi oleh hadis riwayat Imam Bukhari. Rasulullah Saw Bersabda : زُوِيَتْ لِيَ الأرْضُ حَتَّى رَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَسَيَبْلُغُ مَلِكُ أُمَّتِي مَا زُوِيَ لِي Telah dilipat bumi untuk Aku, hingga aku melihat ujung timur dan ujung baratnya. Demikian pula raja ummatku akan mendapatkan sebagaimana bumi dilipat untuk-ku. d. Kelemahan Para Waliyullah Ra Memahami pribadi al-Ghauts Ra merupakan jembatan emas untuk pembersihan jiwa dari nafsu yang senantiasa mengarah kepada kejahatan, serta untuk makrifat (mengenal) kepada Allah Swt wa Rasulihi Saw secara tepat dan benar. Tanpa melalui Beliau Ra, jalan pengenalan kepada Allah Swt tidak lurus dan tidak sempurna. Dan tanpa bimbingan Beliau Ra, setan/ nafsu akan menjeromoskan manusia kedalam perbutan musyrik yang dianggap perbuatan tauhid, dan kebenaran dianggap kebatilan. Sebagaimana umumnya manusia lain, disamping memiliki kelebihan, para Ghauts Ra juga memiliki kelemahan. Beliau Ra juga mengalami lapar, haus, sakit, membutuhkan pertolongan orang lain dan sifat-sifat manusia lainnya. Demikian pula Rasulullah Saw, juga memiliki kelemahan sebagaimana umumnya manusia. Sebagaimana yang tercermin dalam keterangan dari : d.1. Firman Allah Swt, Qs. al-A'raaf : 108 : قُلْ لاَ أَمْلِكُ لنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرَّا إِلاَّ مَاشَاءَ اللهُ. Katakanlah (Muhammad) : Aku tidak kuasa mendatangkan kemanfaatn dan menolak kemadlaratan untuk diriku, kecuali yang telah dikehendaki oleh Allah. d.2. Sabda Rasulullah Saw : Allah Swt berfirman : إِنَّ اللهَ يَقُوْلُ لاِبْنِ أَدَمَ يَوْمَ القِيَامَةِ : يَا بْنَ أَدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي, قَالَ يَارَبِّ كَيْفَ عَدْتُ وَأَنْتَ رَبُّ العَلَمِيْنَ. قَالَ : أَمَّا عَلِمْتَ إِنَّ عَبْدِي فُلاَنًا قَدْ مَرِضَ وَإِنْ عَدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ. يَابْنَ أَدَمَ إِسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِيْنِي قَالَ: يَارَبِّ سَقَيْتُكَ وَأَنْتَ رَبُّ العَلَمِيْنَ. قَالَ: أَمَّا عَلِمْتَ إِنَّ عَبْدِي فُلاَنًا إسْتَسْقَاكَ وَإِنْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ. يَابْنَ أَدَمَ إِسْتَطعَمْتُكَ

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 10:59AM  

    Abu Walaa - Social Mention
     
     
     
    Vevo website hacked by TeslaTeam via SQL Injection vulnerability
    http://secretts.co.vu/1dgJkh0
    Nov 20th 2013, 10:58
     
    Tesla Team, one of the hacker group from Serbia has claimed to have breached the Vevo website(Vevo.com).Vevo is a joint venture music video website owned and operated by [&#8230;]
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/4Rk6G9

     

 jihad - Social Mention: yaudah saudaraku ya......sekarang ini tentang materi tauhid aja ya......ana ulangin lagi supaya kental keimanan kita,saudaraku Saat ini kita akan bersama-sama mengkaji tauhid dan materi pertama yang akan kita bahas adalah berkenaan dengan muqaddimah yang sangat penting, yang mana dari muqaddimah ini kita akan mengetahui betapa besar kedudukan tauhid dibandingkan dengan amal-amal yang lainnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengatakan dalam surat Adz Dzaariyaat: 56 : ﻻِﺇ َﺲْﻧﻹﺍَﻭ َّﻦِﺠْﻟﺍ ُﺖْﻘَﻠَﺧ ﺎَﻣَﻭ ِﻥﻭُﺪُﺒْﻌَﻴِﻟ "Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku" Jadi tujuan kita diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan hidup di dunia ini adalah dalam rangka mengabdi kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan mengabdi kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kita sebagai hamba Allah, tentu kita adalah abdi bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kita hanya menghambakan diri dan mengabdikan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saya ulangi… tujuan kita di dunia ini bukan apa-apa, tapi untuk mengabdi "liya' buduun" kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Adapun bumi dan isinya beserta semua pernak-perniknya Allah ciptakan untuk bekal kehidupan kita. Allah Ta'ala berfirman: ﻲِﻓ ﺎَﻣ ْﻢُﻜَﻟ َﻖَﻠَﺧ ﻱِﺬَّﻟﺍ َﻮُﻫ ﻰَﻟِﺇ ﻯَﻮَﺘْﺳﺍ َّﻢُﺛ ﺎًﻌﻴِﻤَﺟ ِﺽْﺭﻷﺍ َﻊْﺒَﺳ َّﻦُﻫﺍَّﻮَﺴَﻓ ِﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ٌﻢﻴِﻠَﻋ ٍﺀْﻲَﺷ ِّﻞُﻜِﺑ َﻮُﻫَﻭ ٍﺕﺍَﻭﺎَﻤَﺳ "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. Al Baqarah [2]: 29) Jadi, bumi dan segala isinya, baik yang ada di perut bumi ini dan di atas bumi ini semuanya Allah ciptakan buat kita, sedangkan kita diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk mengabdi kepada-Nya… maka amat sangat keliru bila orang sibuk mengorbankan agama, mengorbankan pengabdiannya kepada Allah dalam rangka mencapai kehidupan dunia yang sesaat, padahal itu adalah bekal dalam hidup mengabdi mencapai ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Banyak sekali manusia mengorbankan tauhidnya, mengorbankan diennya untuk mendapatkan materi, mendapatkan uang, makanan, atau harta benda lainnya dari dunia yang fana ini padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat menghati-hatikannya: َﺪْﻋَﻭ َّﻥِﺇ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ﺎَﻳ ُﻢُﻜَّﻧَّﺮُﻐَﺗ ﻼَﻓ ٌّﻖَﺣ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻻَﻭ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ُﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ُﺭﻭُﺮَﻐْﻟﺍ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ْﻢُﻜَّﻧَّﺮُﻐَﻳ "Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaithan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah". (QS. Faathir [35]: 5) Jadi, kalau orang lupa kepada tujuan hidup yaitu pengabdian kepada Allah dan ia malah menjadi hamba atau abdi bagi selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berarti dia telah terpedaya dengan kehidupan dunia, dia terpedaya oleh syaitan dan dia lupa akan tujuan hidup yang sebenarnya. Saya ulangi, kita diciptakan untuk mengabdi kepada Allah, untuk beribadah kepada Allah, akan tetapi dikarenakan kita -manusia- ini terbatas kemampuan akalnya, Allah menciptakan manusia ini sebagai makhluq yang bodoh lagi dhalim. Manusia tidak bisa mengabdi sebenar-benarnya kepada Allah dengan sendirinya tanpa ada bimbingan, maka dari itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus para Rasul-Nya sebagai pembimbing manusia. Allah juga mengetahui bahwa Rasul-Rasul itu tidak akan hidup abadi di tengah umatnya… Mereka pasti meninggal dunia, maka Allah menurunkan Kitab-Nya sebagai pedoman yang harus dipegang oleh orang-orang yang mengikuti para Rasul tersebut. Jadi Rasul adalah pembimbing dan kitab adalah pedoman hidup, bila kita ingin mencapai kepada Allah, maka kita harus mengikuti apa yang dituntunkan oleh Rasul dan mengikuti pedoman yang telah Allah turunkan, yang mana pedoman ini adalah tali Allah yang Dia ulurkan ke dunia, barangsiapa memegang tali Allah ini (tali Allah adalah pedoman Islam yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya) maka akan sampai kepada ridha Allah, tapi kalau memegang kitab-kitab yang lainnya yang tidak ada dasar dari Allah yaitu kitab-kitab yang diulurkan oleh syaitan dari neraka, berupa ajaran selain Kitabullah atau selain ajaran Rasul-Nya, maka kitab tersebut akan menghantarkan ke dasar api neraka. Berbeda jika orang memegang Al-Qur'an -tali yang diturunkan Allah ke dunia- maka akan sampai kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jadi disini, Rasul diutus sebagai pembimbing. Apakah inti dakwah para Rasul? Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ٍﺔَّﻣُﺃ ِّﻞُﻛ ﻲِﻓ ﺎَﻨْﺜَﻌَﺑ ْﺪَﻘَﻟَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ ﺍﻭُﺪُﺒْﻋﺍ ِﻥَﺃ ﻻﻮُﺳَﺭ َﺕﻮُﻏﺎَّﻄﻟﺍ ﺍﻮُﺒِﻨَﺘْﺟﺍَﻭ "Dan sungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (QS. An Nahl [16]: 36). Ayat ini secara tegas dan jelas menjelaskan bahwa semua Rasul diutus oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan yang pertama kali mereka ucapkan kepada kaumnya dan ini diucapkan oleh para Rasul terhadap umatnya termasuk Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam adalah "Ibadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah thaghut" Dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ْﻦِﻣ َﻚِﻠْﺒَﻗ ْﻦِﻣ ﺎَﻨْﻠَﺳْﺭَﺃ ﺎَﻣَﻭ ﻻ ُﻪَّﻧَﺃ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ﻲِﺣﻮُﻧ ﻻِﺇ ٍﻝﻮُﺳَﺭ ِﻥﻭُﺪُﺒْﻋﺎَﻓ ﺎَﻧَﺃ ﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ "Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (QS. Al-Anbiyaa [21]:25) Jadi bagi semua Rasul, yang pertama Allah wahyukan kepada mereka adalah Laa ilaaha illallaah, dan Laa ilaaha illallaah ini yang disampaikan oleh para Rasul dalam ayat ke-36 Surat An-Nahl tadi ("Ibadahlah kalian kepada Allah dan Jauhilah thaghut") Jika kedua ayat tersebut digabungkan, maka maknanya adalah: ibadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah thaghut. Laa ilaaha maknanya: Jauhilah thaghut dan illallaah maknanya ibadah kalian kepada Allah. Ajaran Tauhid (Laa ilaaha illallaah) ini disepakati oleh semua Rasul, dari Rasul pertama sampai Rasul terakhir, jadi ajaran para Rasul dalam masalah tauhid adalah sama, perintah untuk hanya beribadah kepada Allah dan menjauhi thaghut. Apakah thaghut itu…? Sedangkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kita untuk menjauhi thaghut. Apakah kita tahu apa thaghut itu? Bagaimana kita menjauhi thaghut?. Keimanan seseorang kepada Allah tidak akan bermanfaat tanpa menjauhi thaghut, karena Laa ilaaha illallaah itu mempunyai dua rukun:yang pertama: Laa ilaaha yang berarti jauhi thaghut, sedangkan yang kedua illallaah (kecuali Allah) maksudnya ibadahlah kalian hanya kepada Allah. Salah satunya tidak bisa berdiri tanpa yang lainnya. Orang yang menjauhi thaghut tapi tidak beriman kepada Allah, maka tidak bermanfaat, begitu juga orang yang iman kepada Allah tapi tidak menjauhi thaghut maka keimanan kepada Allah tersebut tidak akan bermanfaat, akan tetapi harus digabungkan: "Ibadah kepada Allah dan menjauhi thaghut". Jadi semua dakwah para Rasul adalah sama dalam masalah Laa ilaaha illallaah, yaitu ibadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah thaghut. AllahTa'ala berfirman: ِﺕﻮُﻏﺎَّﻄﻟﺎِﺑ ْﺮُﻔْﻜَﻳ ْﻦَﻤَﻓ َﻚَﺴْﻤَﺘْﺳﺍ ِﺪَﻘَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ْﻦِﻣْﺆُﻳَﻭ ﻻ ﻰَﻘْﺛُﻮْﻟﺍ ِﺓَﻭْﺮُﻌْﻟﺎِﺑ ﺎَﻬَﻟ َﻡﺎَﺼِﻔْﻧﺍ "Barangsiapa kafir kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia berpegang (teguh) pada buhul tali yang sangat kuat yang tidak akan putus" (QS. Al-Baqarah [2]: 256) Buhul tali yang sangat kokoh ini adalah Laa ilaaha illallaah, tadi telah saya utarakan… Itulah tali yang Allah ulurkan ke dunia ini, barangsiapa yang kafir terhadap thaghut atau bahasa lainnya dalam surat An-Nahl 36: "menjauhi thaghut dan beriman kepada Allah (beribadahlah kepada Allah)" maka orang tersebut telah memegang buhul tali yang amat kokoh yaitu Laa ilaaha illallaah yang dijelaskan dalam surat Al-Anbiyaa: 25. Jadi maknanya: Siapa yang kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah, maka orang tersebut telah memegang Laa ilaaha illallaah, artinya kalau orang tidak kafir terhadap thaghut walaupun ia beriman kepada Allah, maka dia itu belum memegang Laa ilaaha illallaah meskipun ia mengucapkannya dan walaupun ia mengakuinya. Jadi orang yang kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah disebut orang yang telah memegang Al 'Urwah Al Wutsqa, Al-'Urwah adalah ikatan dan Al-Wutsqa adalah yang amat kokoh dan ikatan yang amat kokoh ini adalah tauhid (Laa ilaha illallaah) karena ikatan tersebut tidak akan putus. Allah mensyaratkan bagi seseorang agar dapat dikatakan memegang Laa ilaaha illallaah adalah dengan dua hal: Iman kepada Allah dan kafir terhadap thaghut atau menjauhi thaghut dan ibadah hanya kepada Allah. Sedangkan kita mengetahui bahwa rukun islam yang paling pertama adalah Laa ilaaha illallaah. Dalam hadits Al Bukhariy dan Muslim yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radliyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam mengatakan: "Islam dibangun atas lima hal, yang pertama adalah syahadatain Laa ilaha illallaah wa ana Muhammad Rasulullah...". Dan kita juga mengetahui bahwa orang dikatakan telah masuk Islam adalah apabila berkomitmen dengan Laa ilaaha illallaah. Kunci masuk Islam adalah Laa ilaaha illallaah sebagaimana kunci masuk surga adalah Laa ilaaha illallaah. Maksudnya adalah bukan sekedar mengucapkan, akan tetapi komitmen dengan makna kandungannya yaitu kafir terhadap thaghut atau menjauhi thaghut dan iman atau ibadah hanya kepada Allah artinya: Apabila orang tidak merealisasikan Laa ilaaha illallaah maka orang tersebut belum memiliki kunci keislaman yaitu pengamalan akan Laa ilaaha illallaah. Oleh karena itu para 'ulama seperti: Syaikh Sulaiman Ibnu 'Abdillah Ibnu Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah berkata dalam kitab beliau Taisir Al 'Aziz Al Hamid: "Sekedar mengucapkan Laa ilaaha illallaah tanpa mengetahui maknanya dan tanpa mengamalkan konsekuensinya berupa komitmen dengan tauhid, meninggalkan segala bentuk syirik akbar dan kafir terhadap thaghut maka pengucapan Laa ilaaha illallaah-nya tersebut tidak bermanfaat berdasarkan ijma para ulama". Jadi hal itu tidak bermanfaat walaupun mengucapkannya beratus-ratus kali atau beribu-ribu kali dalam setiap hari, apabila tidak memahami maknanya dan tanpa komitmen dengan kandungannya, maka itu tidaklah bermanfaat berdasarkan ijma' para ulama. Bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebelumnya telah menjelaskan dalam hadits Muslim yang disebutkan dalam shahihnya yaitu Dari Abu Malik Al-Asyja'i, beliau bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan ia kafir terhadap segala sesuatu yang diibadati selain Allah - maksudnya kafir terhadap Thaghut- maka haram darah dan hartanya". Di sini Allah Subhanahu Wa Ta'ala menetapkan keharaman darah dan harta, maksudnya orang dikatakan berstatus muslim yang haram harta dan darahnya, jika ia mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan kafir terhadap thaghut. Jadi sekedar mengucapkannya adalah tidak bermanfaat dan orangnya belum masuk ke dalam Al-Islam, bila tidak kafir kepada thaghut. Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam kitab beliau Thariqul Hijratain wa Babus Sa'adatain: "Islam itu adalah mentauhidkan Allah dan ibadah hanya kepada Allah saja tidak ada satupun sekutu bagi-Nya, iman kepada Allah dan Rasul-Nya serta mengikuti apa yang dibawa oleh Rasul, dan barangsiapa tidak membawa hal ini, maka ia bukan muslim". Karena ia belum memegang Laa ilaaha illallaah. Jadi Laa ilaaha illallaah itu memiliki makna dan memiliki kandungan serta memiliki konsekuensi yang di antaranya adalah kafir terhadap thaghut atau menjauhi thaghut. Allah memerintahkan kita untuk menjauhi thaghut, maka tak mungkin Allah tidak memberikan penjelasan tentang thaghut… itu mustahil, jika shalat saja yang Allah fardhukan 10 tahun setelah kerasulan (Nabi Muhammad shallallhu'alaihi wa sallam diangkat menjadi Rasul,ed) dijelaskan dalam sunnahnya secara terperinci oleh Rasul-Nya, maka apalagi thaghut yang mana Allah perintahkan semenjak awal Rasul diutus untuk mengatakan: "jauhi thaghut…!" tentulah Allah menjelaskan secara terperinci dalam Al-Qur'an, dan Allah pasti menjabarkan bagaimana tata cara kafir terhadap thaghut… Kita tanya diri kita, apakah saya sudah tahu apa itu thaghut? atau apakah justru saya mendekati thaghut? atau malah saya iman kepada thaghut? atau malah saya loyal kepada thaghut? Semua jawaban ada pada diri kita sendiri, maka dari itu hal ini mengharuskan kita untuk mengetahuinya. Apabila kita paham bahwa keislaman seseorang atau dengan kata lain seseorang tidak dikatakan muslim, tidak dikatakan mukmin adalah kecuali kalau kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah, maka selanjutnya… sebelum kita mengupas lebih banyak apa maknanya, maka terlebih dahulu harus kita ingat bahwa segala amal ibadah; baik itu shalat, zakat, shaum, haji, i'tikaf, shalat tarawih dan yang lainnya tidak akan Allah terima, tidak akan Allah balas kalau orangnya belum muslim, belum mukmin. Maksudnya di sini adalah muslim… mukmin yang sebenarnya - bukan pengakuan saja-, yaitu muslim yang merealisasikan Laa ilaaha illallaah karena para ulama menjelaskan dari uraian-uraian yang tadi mereka mengatakan: "Para ulama sepakat, bahwa orang yang memalingkan satu macam ibadah kepada selain Allah, maka dia itu orang musyrik walaupun dia shalat, zakat, shaum, mengaku muslim dan mengucapkan Laa ilaaha illallaah" (Lihat Ibthal At Tandid). Allah hanya akan menerima amal shalih yang dilakukan seseorang dengan syarat orang tersebut merealisasikan Laa ilaaha illallaah (kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah), karena orang tidak dikatakan muslim dan tidak dikatakan mukmin kecuali kalau kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah atau merealisasikan Laa ilaaha illallaah. Mari kita ambil beberapa ayat yang menerangkan bahwa amal shalih tidak akan Allah balas kalau orangnya (pelakunya) tidak kafir terhadap thaghut. 1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ْﻦِﻣ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ َﻦِﻣ ْﻞَﻤْﻌَﻳ ْﻦَﻣَﻭ ٌﻦِﻣْﺆُﻣ َﻮُﻫَﻭ ﻰَﺜْﻧُﺃ ْﻭَﺃ ٍﺮَﻛَﺫ ﻻَﻭ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻥﻮُﻠُﺧْﺪَﻳ َﻚِﺌَﻟﻭُﺄَﻓ ﺍًﺮﻴِﻘَﻧ َﻥﻮُﻤَﻠْﻈُﻳ "Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia itu mukimin, maka mereka itu akan masuk surga dan mereka tidak dizhalimi sedikitpun" (QS. An-Nisa [4]: 124). Perhatikanlah ayat "dia itu mukmin", sedangkan orang tidak dikatakan mukmin, kecuali orang tersebut kafir terhadap thaghut, karena -seperti yang sudah dijelaskan- pintu masuk Islam adalah Laa ilaaha illallaah dan maknanya adalah kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan memberikan balasan surga dan tidak sedikitpun mengurangi amal shalih yang dilakukan seseorang baik itu laki-laki ataupun perempuan dengan syarat dia mukmin, sedangkan orang yang melakukan shalat, zakat, shaum, haji, jihad dan yang lainnya namun dia ternyata tawalliy kepada thaghut atau masih melakukan kemusyrikan atau yang lainnya yang melanggar Laa ilaaha illallaah, maka balasan tadi tidak akan diberikan karena Allah mengatakan "sedang dia itu mukmin"sebagai syaratnya. 2. Allah Ta'ala berfirman: ْﻭَﺃ ٍﺮَﻛَﺫ ْﻦِﻣ ﺎًﺤِﻟﺎَﺻ َﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣ ُﻪَّﻨَﻴِﻴْﺤُﻨَﻠَﻓ ٌﻦِﻣْﺆُﻣ َﻮُﻫَﻭ ﻰَﺜْﻧُﺃ ْﻢُﻬَّﻨَﻳِﺰْﺠَﻨَﻟَﻭ ًﺔَﺒِّﻴَﻃ ًﺓﺎَﻴَﺣ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻣ ِﻦَﺴْﺣَﺄِﺑ ْﻢُﻫَﺮْﺟَﺃ َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﻳ "Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia itu mukmin, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (QS. An-Nahl [16]: 97) Amal shalih yang dilakukan oleh laki-laki atau perempuan akan ada balasannya dari Allah, akan tetapi ada syaratnya yaitu: "sedang dia itu mukmin". Orang mukmin yaitu yang merealisasikan keimanan yang intinya ada dalam makna kandungan Laa ilaaha illallaah (kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah) Dua ayat di atas sama, semuanya tentang amal shalih, ada balasan di ujungnya, sedang di tengahnya ada syarat: "sedang dia itu mukmin". 3. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ َﻦِﻣ ْﻞَﻤْﻌَﻳ ْﻦَﻣَﻭ ﻻَﻭ ﺎًﻤْﻠُﻇ ُﻑﺎَﺨَﻳ ﻼَﻓ ٌﻦِﻣْﺆُﻣ َﻮُﻫَﻭ ﺎًﻤْﻀَﻫ "Dan barangsiapa mengerjakan kebajikan sedang dia itu mukmin, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zhalim terhadapnya dan tidak (pula khawatir) akan pengurangan haknya". (QS. Thaha [20]: 112) Orang yang melakukan amal shalih tidak akan dizhalimi oleh Allah, dan tidak akan dikurangi pahalanya tapi ada syaratnya: "sedang dia itu mukmin" orangnya mukmin, orangnya (pelakunya) itu kafir terhadap thaghut atau menjauhi thaghut dan ibadah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebaliknya jika orang melakukan amal shalih, tapi tidak menjauhi thaghut maka amalnya tidak akan diberikan balasan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 4. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ َﻦِﻣ ْﻞَﻤْﻌَﻳ ْﻦَﻤَﻓ ِﻪِﻴْﻌَﺴِﻟ َﻥﺍَﺮْﻔُﻛ ﻼَﻓ ٌﻦِﻣْﺆُﻣ َﻮُﻫَﻭ َﻥﻮُﺒِﺗﺎَﻛ ُﻪَﻟ ﺎَّﻧِﺇَﻭ "Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan sedang dia itu mukmin, maka usahanya tidak akan diingkari (sia-sia) dan sungguh Kami akan mencatat untuknya" (QS. Al-Anbiyaa [21]: 94) Amal shalih yang dilakukan seseorang akan dicatat oleh Allah 'Azza Wa Jalla dan tidak akan diingkari- Nya dengan syarat: "sedang dia itu mukmin".Berarti kalau seseorang melakukan amal shalih akan tetapi belum merealisasikan "kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah" (Laa ilaha illallaah) maka tidak akan dicatat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala: 5. Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman: ْﻭَﺃ ٍﺮَﻛَﺫ ْﻦِﻣ ﺎًﺤِﻟﺎَﺻ َﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣَﻭ َﻚِﺌَﻟﻭُﺄَﻓ ٌﻦِﻣْﺆُﻣ َﻮُﻫَﻭ ﻰَﺜْﻧُﺃ َﻥﻮُﻗَﺯْﺮُﻳ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻥﻮُﻠُﺧْﺪَﻳ ٍﺏﺎَﺴِﺣ ِﺮْﻴَﻐِﺑ ﺎَﻬﻴِﻓ "Barangsiappa mengerjakan kebajikan baik laki-laki maupun perempuan sedang dia itu mukmin maka mereka akan masuk surga, merea diberi rizqi di dalamnya tanpa batas". (QS Al Mu'min [40]: 40) Ada balasan surga dan ada balasan terhadap amal shalih yang dilakukan oleh setiap individu insan dengan syarat: "Sedang ia itu mukmin" 6. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ﺎَﻬَﻟ ﻰَﻌَﺳَﻭ َﺓَﺮِﺧﻵﺍ َﺩﺍَﺭَﺃ ْﻦَﻣَﻭ َﻚِﺌَﻟﻭُﺄَﻓ ٌﻦِﻣْﺆُﻣ َﻮُﻫَﻭ ﺎَﻬَﻴْﻌَﺳ ﺍًﺭﻮُﻜْﺸَﻣ ْﻢُﻬُﻴْﻌَﺳ َﻥﺎَﻛ "Barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang dia itu mukmin, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik. (QS. Al Isra [17]: 19) Amal shalih yang dilakukan seseorang akan dibalas oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan syarat: "sedang dia itu mukmin" 7. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: َﻞِﻤَﻋ ْﺪَﻗ ﺎًﻨِﻣْﺆُﻣ ِﻪِﺗْﺄَﻳ ْﻦَﻣَﻭ ُﻢُﻬَﻟ َﻚِﺌَﻟﻭُﺄَﻓ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ﻰَﻠُﻌْﻟﺍ ُﺕﺎَﺟَﺭَّﺪﻟﺍ "Barangsiapa datang kepada-Nya dalam keadaan beriman dan telah mengerjakan kebajikan, maka mereka itulah orang yang memperoleh derajat yang tinggi" (QS. Thaahaa [20]: 75) Allah janjikan surga atas amal shalih yang dilakukan seseorang dengan syarat dia itu mukmin. Dia iman kepada Allah dan kufur kepada thaghut. Semua ayat-ayat di atas dengan jelas dan tegas menjelaskan bahwa sekedar orang shalat, zakat, haji dan yang lainnya belum tentu dia itu muslim kalau dia belum merealisasikan Laa ilaaha illallaah. Dan yang harus diperhatikan adalah bahwa ajaran yang paling pokok di dalam Islam ini dan yang paling nikmat adalah bila seseorang telah mendapatkan karunia-Nya adalah ketika dia memahami dan bisa mengamalkan kandungan Laa ilaaha illallaah. Ketika Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam mendakwahkan Laa ilaaha illallaah, sebelum diangkat menjadi Rasul yang mana digelari oleh masyarakat sekitarnya sebagai Al-Amin (orang yang jujur lagi terpercaya), tetapi ketika mendakwahkan Laa ilaaha illallaah maka gelar itu berubah menjadi: "Tukang sihir lagi pendusta" (QS. Shaad: 4), berubah menjadi: "Penya'ir Gila" (QS. Ash Shaaffat: 36), dan dalam ayat yang lain dikatakan "sesat". Semua perubahan ini terjadi karena mengamalkan Laa ilaaha illallaah. Tidak mungkin orang sekedar mengucapkan Laa ilaaha illallaah langsung dikatakan: gila, pendusta, penya'ir gila… melainkan ketika mengamalkan konsekuensi Laa ilaaha illallaah. Rasulullah dilempari, dicekik, Bilal disiksa, Sumayyah dibunuh, Yasir dibunuh, Ammar disiksa dan karena mendapat intimidasi yang dahsyat, maka para shahabat yang lainnya diizinkan hijrah ke Habasyah (Ethiopia), meninggalkan kampung halaman, rumah, harta benda, mengarungi padang pasir yang luas dan mengarungi lautan yang jauh untuk menyeberang ke Benua Afrika, karena apa…? Karena mempertahankan Laa ilaaha illallaah. Andaikata Laa ilaha illallaah itu hanya sekedar mengucapkan tanpa ada konsekuensi logis yang dituntut oleh kalimat tersebut pada realita kehidupan, maka tidak mungkin terjadi apa yang menimpa mereka. Sekarang misalnya kita mengucapkan Laa ilaaha illallaah di hadapan thaghut maka kita tidak akan diapa-apakan. Akan tetapi ketika mengamalkan kandungan Laa ilaaha illallaah maka akan terjadi apa yang (mesti) terjadi berupa: orang-orang menggunjing, orang-orang menjauhi dan mencela kita, dan bahkan thaghut mengejar dan memenjarakan itulah yang terjadi ketika kita mengamalkan konsekuensinya. Nabi Nuh 'alaihissalam ketika mendakwahkan Laa ilaaha illallaah memakan waktu yang sangat lama, karena beratnya sehingga kaumnya menolak: ﻰَﻟِﺇ ﺎًﺣﻮُﻧ ﺎَﻨْﻠَﺳْﺭَﺃ ْﺪَﻘَﻟَﻭ ٍﺔَﻨَﺳ َﻒْﻟَﺃ ْﻢِﻬﻴِﻓ َﺚِﺒَﻠَﻓ ِﻪِﻣْﻮَﻗ ﺎًﻣﺎَﻋ َﻦﻴِﺴْﻤَﺧ ﻻِﺇ "Dan sungguh kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun" (QS. Al- Ankabuut [29]: 14). Nabi Nuh 'alaihissalam dalam waktu sekian lama hanya mempunyai pengikut sebanyak 40 orang - sebagaimana yang dikatakan sebagian ulama- disebabkan beratnya kandungan Laa ilaaha illallaah. Sekarang, shalat tidak dilarang di manapun, baik orang kafir ashliy atau orang kafir murtad atau thaghut tidak melarang shalat, bahkan shalat dianjurkan, shaum bagi mereka adalah penghematan, haji bagi mereka menambah pendapatan negara, akan tetapi… ketika mengamalkan kandungan Laa ilaaha illallaah, maka yang ada adalah: penyiksaan, intimidasi, penjara, pembunuhan dan yang lainnya… Itu semua adalah ketika Laa ilaaha illallaah dipegang. Kita sering mendengar bahwa nikmat yang paling agung adalah nikmat iman dan islam, hal itu adalah Laa ilaaha illallaah, namun bukan hanya sekedar ucapan tanpa mengetahui maknanya. Jika orang tidak memahami hakikat Laa ilaaha illallaah dan tidak mengamalkannya, maka ia tidak mungkin merasakan nikmat itu, akan tetapi di sini apabila orang memahaminya, mengamalkannya ~walaupun harus meninggalkan harta dunia atau materi atau apa saja yang ia miliki~ apabila dia sudah merasakan nikmat Laa ilaaha illallaah, maka ia akan berani meninggalkan semuanya demi meraih ridha Allah… meraih surga dan selamat dari api neraka. Sebaliknya, orang yang melakukan amal shalih, sedangkan ia tidak merealisasikan makna Laa ilaaha illallaah, masih berlumuran dengan kemusyirikan, kekafiran, kethaghutan dan yang lainnya, maka nestapa yang akan dirasakannya adalah sebagaimana yang Allah gambarkan dalam firman- Nya tentang orang-orang yang melakukan amal shalih sedangkan dia belum merealisasikan Laa ilaaha illallaah yaitu: Firman-Nya Subhanahu Wa Ta'ala : ْﻦِﻣ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋ ﺎَﻣ ﻰَﻟِﺇ ﺎَﻨْﻣِﺪَﻗَﻭ ًﺀﺎَﺒَﻫ ُﻩﺎَﻨْﻠَﻌَﺠَﻓ ٍﻞَﻤَﻋ ﺍًﺭﻮُﺜْﻨَﻣ "Dan Kami perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan" (QS. Al-Furqan [25]: 23) Jadi tidak ada artinya alias hilang… shalatnya, zakatnya, shaumnya, hajinya, berbuat baiknya kepada tetangga, perbuatan baiknya kepada orang tuanya, dan kebaikan-kebaikan lainnya, maka semuanya hilang lenyap karena kemusyrikan. Amal shalih hanya akan diterima oleh Allah dengan syarat "sedang dia itu mukmin" yaitu komitmen dengan Laa ilaaha illallaah, orangnya muwahhid (bertauhid). Firman-Nya yang menggambarkan tentang realita umat yang merasa telah melakukan amal baik berupa amal-amal shalih dan menjadi bagian kaum muslimin padahal sebenarnya dirinya itu masih musyrik dan masih kafir tanpa ia menyadari adalah… ْﻢُﻬُﻟﺎَﻤْﻋَﺃ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ُﻪُﺒَﺴْﺤَﻳ ٍﺔَﻌﻴِﻘِﺑ ٍﺏﺍَﺮَﺴَﻛ ُﻩَﺀﺎَﺟ ﺍَﺫِﺇ ﻰَّﺘَﺣ ًﺀﺎَﻣ ُﻥﺂْﻤَّﻈﻟﺍ َﻪَّﻠﻟﺍ َﺪَﺟَﻭَﻭ ﺎًﺌْﻴَﺷ ُﻩْﺪِﺠَﻳ ْﻢَﻟ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ُﻪَﺑﺎَﺴِﺣ ُﻩﺎَّﻓَﻮَﻓ ُﻩَﺪْﻨِﻋ ِﺏﺎَﺴِﺤْﻟﺍ ُﻊﻳِﺮَﺳ "Dan orang-orang kafir, perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang yang dahaga, tetapi apabila didatangi tidak ada apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah baginya" (QS. An-Nur [24]: 39). Ayat "dan orang-orang kafir" adalah siapa saja yang belum merealisasikan Laa ilaaha illallaah, baik itu mengaku muslim atau non muslim, mau shalat, mau zakat ataupun haji akan tetapi belum merealisasikan Laa ilaaha illallaah maka pada hakikatnya dia masih kafir. Allah memperumpamakan amalan orang-orang yang belum merealisasikan Laa ilaaha illallaah seperti fatamorgana, maksudnya adalah bahwa orang yang merasa dirinya sudah muslim (ia melakukan) shalat, zakat, haji dan banyak berbuat baik pada sesama, lalu ia mengira pahalanya sudah menumpuk di sisi Allah, dia siap memetiknya hingga dia mengira akan masuk surga, dan ketika didatangi (maksudnya: mati) menemui Allah, yang mana sebelumnya dia di dunia mengira pahala sudah menumpuk… ternyata realitanya dia tidak mendapatkan apa-apa, kenapa…? karena Allah tidak mencatatnya, karena amalan itu tidak ada artinya, sungguh sangat kecewa, padahal dahulu ketika di dunia dia mengira bahwa dia calon penghuni surga dan aman dari api neraka, ternyata yang ada adalah nestapa yang dia dapatkan dalam realita yang seperti itu… Bagaimana sekiranya kalau hal itu menimpa diri kita? Ini adalah gambaran dalam ayat tersebut. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ْﻢِﻬِّﺑَﺮِﺑ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ُﻞَﺜَﻣ ِﻪِﺑ ْﺕَّﺪَﺘْﺷﺍ ٍﺩﺎَﻣَﺮَﻛ ْﻢُﻬُﻟﺎَﻤْﻋَﺃ ﻻ ٍﻒِﺻﺎَﻋ ٍﻡْﻮَﻳ ﻲِﻓ ُﺢﻳِّﺮﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ﺍﻮُﺒَﺴَﻛ ﺎَّﻤِﻣ َﻥﻭُﺭِﺪْﻘَﻳ ُﺪﻴِﻌَﺒْﻟﺍ ُﻝﻼَّﻀﻟﺍ َﻮُﻫ َﻚِﻟَﺫ ٍﺀْﻲَﺷ "Perumpamaan orang yang kafir kepada Tuhannya, perbuatan mereka seperti debu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak kuasa (mendatangkan manfaat) sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia) " (QS. Ibrahim [14]: 18) Jika kita menyimpan debu di depan rumah, lalu tiba- tiba debu tersebut ditiup badai… maka apa yang terjadi? Maka kita akan lihat debu tersebut beterbangan. Begitu juga amal shalih, ia seperti tumpukan debu, sedangkan noda-noda kekafiran, kemusyrikan, kethaghutan adalah badai yang meniup dan menghempaskan amal shalih yang menumpuk, maka amal shalih itu hilang diterpa badai kemusyrikan tersebut. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ﻰَﻟِﺇَﻭ َﻚْﻴَﻟِﺇ َﻲِﺣﻭُﺃ ْﺪَﻘَﻟَﻭ َﺖْﻛَﺮْﺷَﺃ ْﻦِﺌَﻟ َﻚِﻠْﺒَﻗ ْﻦِﻣ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻦِﻣ َّﻦَﻧﻮُﻜَﺘَﻟَﻭ َﻚُﻠَﻤَﻋ َّﻦَﻄَﺒْﺤَﻴَﻟ َﻦﻳِﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺍ "Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada Nabi-Nabi yang sebelummu: Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalanmu dan tentulah engkau termasuk orang yang merugi." (QS. Az-Zumar [39]: 65) Allah Ta'ala mengingatkan Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam, beliau adalah orang muslim, muwahhid, dan mukmin. Akan tetapi jika Rasulullah melakukan kemusyrikan ~sedangkan kedudukan beliau adalah Rasul~ beliau diberikan ancaman oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka apa gerangan dengan kita..? Rugi, karena sudah capek beramal, banyak mengeluarkan biaya, apalagi kalau pergi Haji tentu memakan biaya besar, akan tetapi ternyata tidak mendapatkan apa-apa… bukankah ini suatu kerugian…??? Bahkan bukan hanya Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wa sallam saja, akan tetapi semua rasul diperingatkan dengan ancaman oleh AllahSubhanahu Wa Ta'ala dalam kitab-Nya: ﺎَﻣ ْﻢُﻬْﻨَﻋ َﻂِﺒَﺤَﻟ ﺍﻮُﻛَﺮْﺷَﺃ ْﻮَﻟَﻭ َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﻳ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ "Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan" (QS. Al-An'am [6]: 88) Andai kamu hai orang-orang muslim… hai siapa saja, bila melakukan kemusyrikan, maka lenyaplah amal kamu seperti tumpukan debu yang dihempas oleh badai, sehingga ketika mengaku sebagai seorang muslim, merasa dirinya sudah Islam, melakukan shalat, zakat, haji, berjihad, berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada tetangga, memberi kepada sesama dan yang lainnya, akan tetapi bila realita sebenarnya dia itu belum merealisasikan Laa ilaaha illallaah dan belum kufur terhadap thaghut dan merasa dirinya sudah benar, sudah Islam, dia merasa bahwa kalau dia mati bisa memetik hasil amal shalih yang telah dia lakukan, akan tetapi ternyata ketika dia datang ke akhirat ia tidak mendapatkan apa-apa sehingga ini yang Allah gambarkan dalam firman- Nya: َﻦﻳِﺮَﺴْﺧﻷﺎِﺑ ْﻢُﻜُﺌِّﺒَﻨُﻧ ْﻞَﻫ ْﻞُﻗ ﻻﺎَﻤْﻋَﺃ ) ١٠٣ ( َّﻞَﺿ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ِﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ﻲِﻓ ْﻢُﻬُﻴْﻌَﺳ َﻥﻮُﻨِﺴْﺤُﻳ ْﻢُﻬَّﻧَﺃ َﻥﻮُﺒَﺴْﺤَﻳ ْﻢُﻫَﻭ ﺎًﻌْﻨُﺻ "Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya? (yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik- baiknya" (QS. Al Kahfi [18]: 103-104). Mereka mengira sudah berbuat sebaik-baiknya, mengira bahwa dia itu calon penghuni surga, mengira bahwa amalannya diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala, mengira dirinya aman dari api neraka. Tapi ternyata… tidaklah seperti yang dia perkirakan. Bukannya pahala yang didapatkannya, akan tetapi malah siksa api neraka, karena apa? karena belum merealisasikan inti dari ajaran Islam -Laa ilaaha illallaah (iman kepada Allah dan kufur terhadap thaghut)- sehingga nestapa inilah yang akan dirasakan dan apa yang Allah gambarkan dalam firman-Nya Subhanahu Wa Ta'ala: ٌﺔَﻌِﺷﺎَﺧ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ٌﻩﻮُﺟُﻭ ) ٢ ( ٌﺔَﺒِﺻﺎَﻧ ٌﺔَﻠِﻣﺎَﻋ ) ٣ ( ﻰَﻠْﺼَﺗ ًﺔَﻴِﻣﺎَﺣ ﺍًﺭﺎَﻧ "Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk hina, (karena) bekerja keras lagi kepayahan, mereka memasuki api yang sangat panas" (QS. Al Ghaasyiyah [88]: 2-4) Bukan surga yang didapat, akan tetapi dia masuk ke dalam api yang menyala-nyala. Alangkah ruginya, alangkah sedihnya ketika kondisi yang di sana tidak ada lagi kesempatan untuk kembali lagi ke dunia. Mungkin, ketika orang melakukan kegagalan di dunia ini, dia bisa mengulang dan bisa mengambil pelajaran karena masih ada kesempatan tapi di akhirat maka tidak akan ada lagi kesempatan. Orang yang dahulunya menentang Allah dan mengikuti thaghut, mereka akan berkata seperti yang Allah gambarkan dalam firman-Nya: َﻦِﻣ ﺍﻮُﻌِﺒُّﺗﺍ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﺃَّﺮَﺒَﺗ ْﺫِﺇ ﺍُﻭَﺃَﺭَﻭ ﺍﻮُﻌَﺒَّﺗﺍ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ُﻢِﻬِﺑ ْﺖَﻌَّﻄَﻘَﺗَﻭ َﺏﺍَﺬَﻌْﻟﺍ ُﺏﺎَﺒْﺳﻷﺍ ) ١٦٦ ( َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻝﺎَﻗَﻭ ًﺓَّﺮَﻛ ﺎَﻨَﻟ َّﻥَﺃ ْﻮَﻟ ﺍﻮُﻌَﺒَّﺗﺍ ﺍﻭُﺀَّﺮَﺒَﺗ ﺎَﻤَﻛ ْﻢُﻬْﻨِﻣ َﺃَّﺮَﺒَﺘَﻨَﻓ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻢِﻬﻳِﺮُﻳ َﻚِﻟَﺬَﻛ ﺎَّﻨِﻣ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ٍﺕﺍَﺮَﺴَﺣ ْﻢُﻬَﻟﺎَﻤْﻋَﺃ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ َﻦِ
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:14AM  

    jihad - Social Mention
     
     
     
    yaudah saudaraku ya......sekarang ini tentang materi tauhid aja ya......ana ulangin lagi supaya kental keimanan kita,saudaraku Saat ini kita akan bersama-sama mengkaji tauhid dan materi pertama yang akan kita bahas adalah berkenaan dengan muqaddimah yang sangat penting, yang mana dari muqaddimah ini kita akan mengetahui betapa besar kedudukan tauhid dibandingkan dengan amal-amal yang lainnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengatakan dalam surat Adz Dzaariyaat: 56 : ﻻِﺇ َﺲْﻧﻹﺍَﻭ َّﻦِﺠْﻟﺍ ُﺖْﻘَﻠَﺧ ﺎَﻣَﻭ ِﻥﻭُﺪُﺒْﻌَﻴِﻟ "Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku" Jadi tujuan kita diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan hidup di dunia ini adalah dalam rangka mengabdi kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan mengabdi kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kita sebagai hamba Allah, tentu kita adalah abdi bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kita hanya menghambakan diri dan mengabdikan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saya ulangi… tujuan kita di dunia ini bukan apa-apa, tapi untuk mengabdi "liya' buduun" kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Adapun bumi dan isinya beserta semua pernak-perniknya Allah ciptakan untuk bekal kehidupan kita. Allah Ta'ala berfirman: ﻲِﻓ ﺎَﻣ ْﻢُﻜَﻟ َﻖَﻠَﺧ ﻱِﺬَّﻟﺍ َﻮُﻫ ﻰَﻟِﺇ ﻯَﻮَﺘْﺳﺍ َّﻢُﺛ ﺎًﻌﻴِﻤَﺟ ِﺽْﺭﻷﺍ َﻊْﺒَﺳ َّﻦُﻫﺍَّﻮَﺴَﻓ ِﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ٌﻢﻴِﻠَﻋ ٍﺀْﻲَﺷ ِّﻞُﻜِﺑ َﻮُﻫَﻭ ٍﺕﺍَﻭﺎَﻤَﺳ "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. Al Baqarah [2]: 29) Jadi, bumi dan segala isinya, baik yang ada di perut bumi ini dan di atas bumi ini semuanya Allah ciptakan buat kita, sedangkan kita diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk mengabdi kepada-Nya… maka amat sangat keliru bila orang sibuk mengorbankan agama, mengorbankan pengabdiannya kepada Allah dalam rangka mencapai kehidupan dunia yang sesaat, padahal itu adalah bekal dalam hidup mengabdi mencapai ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Banyak sekali manusia mengorbankan tauhidnya, mengorbankan diennya untuk mendapatkan materi, mendapatkan uang, makanan, atau harta benda lainnya dari dunia yang fana ini padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat menghati-hatikannya: َﺪْﻋَﻭ َّﻥِﺇ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ﺎَﻳ ُﻢُﻜَّﻧَّﺮُﻐَﺗ ﻼَﻓ ٌّﻖَﺣ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻻَﻭ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ُﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ُﺭﻭُﺮَﻐْﻟﺍ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ْﻢُﻜَّﻧَّﺮُﻐَﻳ "Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaithan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah". (QS. Faathir [35]: 5) Jadi, kalau orang lupa kepada tujuan hidup yaitu pengabdian kepada Allah dan ia malah menjadi hamba atau abdi bagi selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berarti dia telah terpedaya dengan kehidupan dunia, dia terpedaya oleh syaitan dan dia lupa akan tujuan hidup yang sebenarnya. Saya ulangi, kita diciptakan untuk mengabdi kepada Allah, untuk beribadah kepada Allah, akan tetapi dikarenakan kita -manusia- ini terbatas kemampuan akalnya, Allah menciptakan manusia ini sebagai makhluq yang bodoh lagi dhalim. Manusia tidak bisa mengabdi sebenar-benarnya kepada Allah dengan sendirinya tanpa ada bimbingan, maka dari itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus para Rasul-Nya sebagai pembimbing manusia. Allah juga mengetahui bahwa Rasul-Rasul itu tidak akan hidup abadi di tengah umatnya… Mereka pasti meninggal dunia, maka Allah menurunkan Kitab-Nya sebagai pedoman yang harus dipegang oleh orang-orang yang mengikuti para Rasul tersebut. Jadi Rasul adalah pembimbing dan kitab adalah pedoman hidup, bila kita ingin mencapai kepada Allah, maka kita harus mengikuti apa yang dituntunkan oleh Rasul dan mengikuti pedoman yang telah Allah turunkan, yang mana pedoman ini adalah tali Allah yang Dia ulurkan ke dunia, barangsiapa memegang tali Allah ini (tali Allah adalah pedoman Islam yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya) maka akan sampai kepada ridha Allah, tapi kalau memegang kitab-kitab yang lainnya yang tidak ada dasar dari Allah yaitu kitab-kitab yang diulurkan oleh syaitan dari neraka, berupa ajaran selain Kitabullah atau selain ajaran Rasul-Nya, maka kitab tersebut akan menghantarkan ke dasar api neraka. Berbeda jika orang memegang Al-Qur'an -tali yang diturunkan Allah ke dunia- maka akan sampai kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jadi disini, Rasul diutus sebagai pembimbing. Apakah inti dakwah para Rasul? Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ٍﺔَّﻣُﺃ ِّﻞُﻛ ﻲِﻓ ﺎَﻨْﺜَﻌَﺑ ْﺪَﻘَﻟَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ ﺍﻭُﺪُﺒْﻋﺍ ِﻥَﺃ ﻻﻮُﺳَﺭ َﺕﻮُﻏﺎَّﻄﻟﺍ ﺍﻮُﺒِﻨَﺘْﺟﺍَﻭ "Dan sungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (QS. An Nahl [16]: 36). Ayat ini secara tegas dan jelas menjelaskan bahwa semua Rasul diutus oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan yang pertama kali mereka ucapkan kepada kaumnya dan ini diucapkan oleh para Rasul terhadap umatnya termasuk Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam adalah "Ibadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah thaghut" Dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ْﻦِﻣ َﻚِﻠْﺒَﻗ ْﻦِﻣ ﺎَﻨْﻠَﺳْﺭَﺃ ﺎَﻣَﻭ ﻻ ُﻪَّﻧَﺃ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ﻲِﺣﻮُﻧ ﻻِﺇ ٍﻝﻮُﺳَﺭ ِﻥﻭُﺪُﺒْﻋﺎَﻓ ﺎَﻧَﺃ ﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ "Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (QS. Al-Anbiyaa [21]:25) Jadi bagi semua Rasul, yang pertama Allah wahyukan kepada mereka adalah Laa ilaaha illallaah, dan Laa ilaaha illallaah ini yang disampaikan oleh para Rasul dalam ayat ke-36 Surat An-Nahl tadi ("Ibadahlah kalian kepada Allah dan Jauhilah thaghut") Jika kedua ayat tersebut digabungkan, maka maknanya adalah: ibadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah thaghut. Laa ilaaha maknanya: Jauhilah thaghut dan illallaah maknanya ibadah kalian kepada Allah. Ajaran Tauhid (Laa ilaaha illallaah) ini disepakati oleh semua Rasul, dari Rasul pertama sampai Rasul terakhir, jadi ajaran para Rasul dalam masalah tauhid adalah sama, perintah untuk hanya beribadah kepada Allah dan menjauhi thaghut. Apakah thaghut itu…? Sedangkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kita untuk menjauhi thaghut. Apakah kita tahu apa thaghut itu? Bagaimana kita menjauhi thaghut?. Keimanan seseorang kepada Allah tidak akan bermanfaat tanpa menjauhi thaghut, karena Laa ilaaha illallaah itu mempunyai dua rukun:yang pertama: Laa ilaaha yang berarti jauhi thaghut, sedangkan yang kedua illallaah (kecuali Allah) maksudnya ibadahlah kalian hanya kepada Allah. Salah satunya tidak bisa berdiri tanpa yang lainnya. Orang yang menjauhi thaghut tapi tidak beriman kepada Allah, maka tidak bermanfaat, begitu juga orang yang iman kepada Allah tapi tidak menjauhi thaghut maka keimanan kepada Allah tersebut tidak akan bermanfaat, akan tetapi harus digabungkan: "Ibadah kepada Allah dan menjauhi thaghut". Jadi semua dakwah para Rasul adalah sama dalam masalah Laa ilaaha illallaah, yaitu ibadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah thaghut. AllahTa'ala berfirman: ِﺕﻮُﻏﺎَّﻄﻟﺎِﺑ ْﺮُﻔْﻜَﻳ ْﻦَﻤَﻓ َﻚَﺴْﻤَﺘْﺳﺍ ِﺪَﻘَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ْﻦِﻣْﺆُﻳَﻭ ﻻ ﻰَﻘْﺛُﻮْﻟﺍ ِﺓَﻭْﺮُﻌْﻟﺎِﺑ ﺎَﻬَﻟ َﻡﺎَﺼِﻔْﻧﺍ "Barangsiapa kafir kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia berpegang (teguh) pada buhul tali yang sangat kuat yang tidak akan putus" (QS. Al-Baqarah [2]: 256) Buhul tali yang sangat kokoh ini adalah Laa ilaaha illallaah, tadi telah saya utarakan… Itulah tali yang Allah ulurkan ke dunia ini, barangsiapa yang kafir terhadap thaghut atau bahasa lainnya dalam surat An-Nahl 36: "menjauhi thaghut dan beriman kepada Allah (beribadahlah kepada Allah)" maka orang tersebut telah memegang buhul tali yang amat kokoh yaitu Laa ilaaha illallaah yang dijelaskan dalam surat Al-Anbiyaa: 25. Jadi maknanya: Siapa yang kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah, maka orang tersebut telah memegang Laa ilaaha illallaah, artinya kalau orang tidak kafir terhadap thaghut walaupun ia beriman kepada Allah, maka dia itu belum memegang Laa ilaaha illallaah meskipun ia mengucapkannya dan walaupun ia mengakuinya. Jadi orang yang kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah disebut orang yang telah memegang Al 'Urwah Al Wutsqa, Al-'Urwah adalah ikatan dan Al-Wutsqa adalah yang amat kokoh dan ikatan yang amat kokoh ini adalah tauhid (Laa ilaha illallaah) karena ikatan tersebut tidak akan putus. Allah mensyaratkan bagi seseorang agar dapat dikatakan memegang Laa ilaaha illallaah adalah dengan dua hal: Iman kepada Allah dan kafir terhadap thaghut atau menjauhi thaghut dan ibadah hanya kepada Allah. Sedangkan kita mengetahui bahwa rukun islam yang paling pertama adalah Laa ilaaha illallaah. Dalam hadits Al Bukhariy dan Muslim yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radliyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam mengatakan: "Islam dibangun atas lima hal, yang pertama adalah syahadatain Laa ilaha illallaah wa ana Muhammad Rasulullah...". Dan kita juga mengetahui bahwa orang dikatakan telah masuk Islam adalah apabila berkomitmen dengan Laa ilaaha illallaah. Kunci masuk Islam adalah Laa ilaaha illallaah sebagaimana kunci masuk surga adalah Laa ilaaha illallaah. Maksudnya adalah bukan sekedar mengucapkan, akan tetapi komitmen dengan makna kandungannya yaitu kafir terhadap thaghut atau menjauhi thaghut dan iman atau ibadah hanya kepada Allah artinya: Apabila orang tidak merealisasikan Laa ilaaha illallaah maka orang tersebut belum memiliki kunci keislaman yaitu pengamalan akan Laa ilaaha illallaah. Oleh karena itu para 'ulama seperti: Syaikh Sulaiman Ibnu 'Abdillah Ibnu Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah berkata dalam kitab beliau Taisir Al 'Aziz Al Hamid: "Sekedar mengucapkan Laa ilaaha illallaah tanpa mengetahui maknanya dan tanpa mengamalkan konsekuensinya berupa komitmen dengan tauhid, meninggalkan segala bentuk syirik akbar dan kafir terhadap thaghut maka pengucapan Laa ilaaha illallaah-nya tersebut tidak bermanfaat berdasarkan ijma para ulama". Jadi hal itu tidak bermanfaat walaupun mengucapkannya beratus-ratus kali atau beribu-ribu kali dalam setiap hari, apabila tidak memahami maknanya dan tanpa komitmen dengan kandungannya, maka itu tidaklah bermanfaat berdasarkan ijma' para ulama. Bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebelumnya telah menjelaskan dalam hadits Muslim yang disebutkan dalam shahihnya yaitu Dari Abu Malik Al-Asyja'i, beliau bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan ia kafir terhadap segala sesuatu yang diibadati selain Allah - maksudnya kafir terhadap Thaghut- maka haram darah dan hartanya". Di sini Allah Subhanahu Wa Ta'ala menetapkan keharaman darah dan harta, maksudnya orang dikatakan berstatus muslim yang haram harta dan darahnya, jika ia mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan kafir terhadap thaghut. Jadi sekedar mengucapkannya adalah tidak bermanfaat dan orangnya belum masuk ke dalam Al-Islam, bila tidak kafir kepada thaghut. Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam kitab beliau Thariqul Hijratain wa Babus Sa'adatain: "Islam itu adalah mentauhidkan Allah dan ibadah hanya kepada Allah saja tidak ada satupun sekutu bagi-Nya, iman kepada Allah dan Rasul-Nya serta mengikuti apa yang dibawa oleh Rasul, dan barangsiapa tidak membawa hal ini, maka ia bukan muslim". Karena ia belum memegang Laa ilaaha illallaah. Jadi Laa ilaaha illallaah itu memiliki makna dan memiliki kandungan serta memiliki konsekuensi yang di antaranya adalah kafir terhadap thaghut atau menjauhi thaghut. Allah memerintahkan kita untuk menjauhi thaghut, maka tak mungkin Allah tidak memberikan penjelasan tentang thaghut… itu mustahil, jika shalat saja yang Allah fardhukan 10 tahun setelah kerasulan (Nabi Muhammad shallallhu'alaihi wa sallam diangkat menjadi Rasul,ed) dijelaskan dalam sunnahnya secara terperinci oleh Rasul-Nya, maka apalagi thaghut yang mana Allah perintahkan semenjak awal Rasul diutus untuk mengatakan: "jauhi thaghut…!" tentulah Allah menjelaskan secara terperinci dalam Al-Qur'an, dan Allah pasti menjabarkan bagaimana tata cara kafir terhadap thaghut… Kita tanya diri kita, apakah saya sudah tahu apa itu thaghut? atau apakah justru saya mendekati thaghut? atau malah saya iman kepada thaghut? atau malah saya loyal kepada thaghut? Semua jawaban ada pada diri kita sendiri, maka dari itu hal ini mengharuskan kita untuk mengetahuinya. Apabila kita paham bahwa keislaman seseorang atau dengan kata lain seseorang tidak dikatakan muslim, tidak dikatakan mukmin adalah kecuali kalau kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah, maka selanjutnya… sebelum kita mengupas lebih banyak apa maknanya, maka terlebih dahulu harus kita ingat bahwa segala amal ibadah; baik itu shalat, zakat, shaum, haji, i'tikaf, shalat tarawih dan yang lainnya tidak akan Allah terima, tidak akan Allah balas kalau orangnya belum muslim, belum mukmin. Maksudnya di sini adalah muslim… mukmin yang sebenarnya - bukan pengakuan saja-, yaitu muslim yang merealisasikan Laa ilaaha illallaah karena para ulama menjelaskan dari uraian-uraian yang tadi mereka mengatakan: "Para ulama sepakat, bahwa orang yang memalingkan satu macam ibadah kepada selain Allah, maka dia itu orang musyrik walaupun dia shalat, zakat, shaum, mengaku muslim dan mengucapkan Laa ilaaha illallaah" (Lihat Ibthal At Tandid). Allah hanya akan menerima amal shalih yang dilakukan seseorang dengan syarat orang tersebut merealisasikan Laa ilaaha illallaah (kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah), karena orang tidak dikatakan muslim dan tidak dikatakan mukmin kecuali kalau kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah atau merealisasikan Laa ilaaha illallaah. Mari kita ambil beberapa ayat yang menerangkan bahwa amal shalih tidak akan Allah balas kalau orangnya (pelakunya) tidak kafir terhadap thaghut. 1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ْﻦِﻣ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ َﻦِﻣ ْﻞَﻤْﻌَﻳ ْﻦَﻣَﻭ ٌﻦِﻣْﺆُﻣ َﻮُﻫَﻭ ﻰَﺜْﻧُﺃ ْﻭَﺃ ٍﺮَﻛَﺫ ﻻَﻭ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻥﻮُﻠُﺧْﺪَﻳ َﻚِﺌَﻟﻭُﺄَﻓ ﺍًﺮﻴِﻘَﻧ َﻥﻮُﻤَﻠْﻈُﻳ "Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia itu mukimin, maka mereka itu akan masuk surga dan mereka tidak dizhalimi sedikitpun" (QS. An-Nisa [4]: 124). Perhatikanlah ayat "dia itu mukmin", sedangkan orang tidak dikatakan mukmin, kecuali orang tersebut kafir terhadap thaghut, karena -seperti yang sudah dijelaskan- pintu masuk Islam adalah Laa ilaaha illallaah dan maknanya adalah kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan memberikan balasan surga dan tidak sedikitpun mengurangi amal shalih yang dilakukan seseorang baik itu laki-laki ataupun perempuan dengan syarat dia mukmin, sedangkan orang yang melakukan shalat, zakat, shaum, haji, jihad dan yang lainnya namun dia ternyata tawalliy kepada thaghut atau masih melakukan kemusyrikan atau yang lainnya yang

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 09:08AM  

    killuminati - Social Mention
     
     
     
    Stop frontin Killuminati as a religious movement ya fuckin idiots, we all know religion is bullshit and was made by the Romans as a control system for the masses....so don't bother going down that route Killuminati got nothing to do wi Christ* ....and stop trying to push religion on people, you sound more like a sheep than the actual sheep in the fields. Move on...... find summit else, the real killuminati members will push these brainwashed sheep aside if they know whats good for them.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=645490326&v=wall&story_fbid=10153525775135327
    Nov 21st 2013, 08:22
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/kTCKYs

     

--
Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out