Benachrichtigung für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 25 Themen

  Zusammenfassung für das heutige Thema

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

• takbir - Social Mention: ku cobah ungkap takbir ini .. Sial puwii [1 Aktualisierung]
• Türken auf der ganzen Welt *-*s Facebook-Pinnwand: WggW:Seven Sevdigine Sevdigini Söylesin.Hz. Muhammed (s.a.v)#Selçuk [1 Aktualisierung]
• helfen in not - Social Mention: Hallo meine lieben Freunde, Ich bin eine Person, die machen Darlehen hat, wer in Not ist. Hier die Gebiete, auf denen ich Ihnen helfen kann: * Finanzier * Immobiliardarlehen * Darlehen zur Investition * Autodarlehen * Konsolidierungsschuld * Kreditspielraumn,xwd * Zweite Hypothek * Kreditaufkauf * Persönliches Darlehen Das Darlehen kann gehen € 1.000 bis € 100.000 für einen Zinssatz von 3% pro Jahr Sie werden katalogisiert Bankverbote, und Sie haben die Gunst nicht von Banken oder besser haben Sie ein Projekt und Bedürfnis der Finanzierung, eines schlechte Kreditakte oder Bedarf an Geld, um Rechnungen zu zahlen, auf den Unternehmen zu investierender Fonds. Dann, wenn Sie haben, Bedürfnis des Darlehens sind nicht unentschlossen, mich zu kontaktieren. Für weitere Informationen kontaktieren Sie mich unter: E- mail: martinmoullet@hotmail.fr Martin moullet. [1 Aktualisierung]
• Al-Rahma - Social Mention: (y) آلسَّـــــــــــــــــــــــــــلَآمُ عَلَيْكُــــــــــمْ لحْبَـــــــــــــــــــآبْ (y) ●▬ஜ۩• .LeS HoMmEs. •۩ஜ▬● [1 Aktualisierung]
• dawah - Social Mention: [1 Aktualisierung]
• Abu Walaa - Social Mention: WINTER FESTIVAL AT MOUNT ABU RAJASTHAN [1 Aktualisierung]
• tauhid - Social Mention: Salam PKS 3 Besar PERANG DUA DUNIA Oleh Dr. Saiful Bahri, M.A Dr. Saiful Bahri, M.A* Pertarungan dan benturan (clash) antara kebenaran dan kebatilan akan terus berlangsung sampai akhir zaman. Sebagian kebatilan menjasad dalam kezhaliman. Karena itulah, al-Quran terus mengulangi kisah perlawanan terhadap kezhaliman ini. Baik kezhaliman eksternal maupun kezhaliman internal. Meski tidak menjadi satu-satunya representasi kezhaliman, kisah Firaun seiring dijadikan kaca cermin untuk menilik akhir cerita dari sebuah rezim kezhaliman. Secara khusus cerita Firaun – Musa mendominasi kisah-kisah al-Quran. Ini adalah bentuk perlawanan kezhaliman eksternal. Setelah usainya kisah antagonis tersebut ada babak baru yang dijalani Bani Israil. Kisah ini panjang terurai sejak dari surat al-Baqarah sampai surat-surat setelahnya di dalam al-Quran. Mengapa cerita perseteruan dua kubu tersebut selalu ada. Di mana pun, kapan pun dan diperankan oleh siapapun? Seolah keduanya menjadi salah satu sisi dari dua sisi mata uang logam. Kisah perseteruan abadi ini setidaknya bisa kita baca dalam Firman Allah berikut: وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ Artinya: "Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (QS. Al-An'am [6]:112) Setiap nabi yang diutus Allah di bumi untuk menyampaikan risalah tauhid-Nya maka akan selalu ada tokoh antagonis utama yang akan menentang mereka. Mereka disebut al-Quran dengan nama "syayathîn" (setan-setan). Dalam firman di atas –menariknya- dideskripsikan dengan detil jenis mereka. Yaitu setan dari kalangan jin dan manusia yang saling bekerjasama dan berbisik di antara mereka untuk menghalau dan menghalangi misi risalah para nabi. Ciri utama mereka yaitu membuat "ifitrâ" (mengada-ada, mendustakan dan mengelabuhi). Dan ini menjadi ruh serta spirit perlawanan mereka serta secara kontinyu disampaikan antar mereka dan antar generasi. Sehingga saat seorang nabi diutus ke bumi oleh Allah maka yang akan menjadi musuhnya adalah setan dari dua alam. Setan yang berjenis manusia serta setan yang berjenis jin. Setan-setan tersebut, baik dari kalangan manusia dan jin selalu menebarkan kebencian mereka kepada nabi Allah serta para penerus risalahnya. Maka mereka akan senantiasa menyusup dalam setiap pertikaian dan perseteruan. Memanfaatkannya untuk mendesak para penerus risalah kenabian. Ada sebuah ideologi dalam setiap pertarungan besar. Meski disamarkan tetap akan terungkap dan bisa diketahui oleh banyak orang. Demikian halnya setiap kezhaliman yang muncul maka itu adalah ideologi kebatilan yang sedang berusaha menghancurkan kebenaran. Menindas habis dan memberangus para pembelanya serta orang-orang memperjuangkannya. Sangat naif untuk dikatakan bahwa yang terjadi di Palestina bukanlah pertarungan antara haq dan bathil. Dari sudut pandang humanis saja sudah bisa disimpulkan bahwa ada kezhaliman dipertontonkan dan dipertunjukkan serta disamarkan menjadi sebaliknya. Sebutlah satu persatu bukti tersebut: pengusiran paksa atas penduduknya, penangkapan, agresi militer, pembangunan pemukiman-pemukiman Zionis secara ilegal. Lebih dari itu hal-hal yang tersebut tadi tidaklah ada artinya tanpa pendudukan dan penjajahan terhadap tanah suci Al-Quds. Dan termasuk di dalamnya, Masjid al-Aqsha. Pelan namun pasti sejarah dipalsukan dan kebenarannya dihapuskan untuk kemudian dimonopoli dengan sebuah hegemoni keangkuhan dan perampasan kedaulatan yang sah serta merenggut kebebasan. Umat Islam tak lagi mengenal lagi "Hâ'ith Burâq" (tembok tambatan Buraq) dan pintu Maghâribah. Karena tempat tersebut sudah dirampas secara paksa oleh Zionis Israel dan dijadikan "tembok ratapan" tempat mengirim doa-doa dan memanjatkan permohonan bagi orang-orang Yahudi. Mimbar bersejarah yang dibuat oleh Sultan Nuruddin Az-Zanky dua puluh tahun sebelum ditaklukkannya al-Quds oleh Shalahuddin. Adalah simbol keteguhan dan spirit tanpa menyerah untuk mengambil alih kembali hak yang dirampas. Sayangnya, pada tahun 1969 mimbar tersebut dibakar dan kemudian hanya menyisakan luka setiap kita mengingat kejadiannya. Terdapat jutaan orang terusir dari tempat kelahirannya. Terkatung-katung di negeri orang. Meski sebagian mendapat penerimaan baik, namun seenak-enak tinggal di tempat asing tidaklah senyaman berada di rumah sendiri. Pemukiman-pemukiman sementara itu lantas menjelma tempat "abadi". Bertahun-tahun para pengungsi itu hidup di sana. Sebagian kemudian meninggal di sana. Sebagian bertemu jodoh dan berketurunan di sana. Yang masih berada di kota-kota tua merasakan setiap malamnya adalah ancaman penangkapan dan pengusiran. Jika ada seorang lelaki yang diringkus oleh serda-serdadu kezhaliman, maka seolah harapan untuk kembali ke rumah nyaris tiada. Terutama jika ia beridentitas "al-Maqdisy" (penduduk al-Quds). Jika ia tak memilih hijrah meninggalkan kotanya. Maka saat ia ditangkap itu berarti ia takkan kembali ke sana. Sebagian tertekan hidupnya secara ekonomi harus terhimpit pajak-pajak kezhaliman yang menindasnya. Anak-anak muda dipersulit mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan upah laik untuk sekedar menyambung hidupnya juga hidup keluarganya. Semuanya tidak terjadi begitu saja. Ada kezhaliman yang menginginkan hal itu terjadi. Kesatuan ideologi kebathilan inilah yang terus membiarkan Gaza terus berada dalam blokade dan terisolir dari dunia luar. Sekaligus memisahkannya dari Tepi Barat serta mengadu domba antar mereka yang sedang diamanahi rakyat untuk mengelola keterbatasan tersebut. Perbedaan latar belakang dan cara berinteraksi menjadikan faksi-faksi yang ada di dalamnya "seolah" pecah serta tak mampu padu. Dikarenakan sebagian mengambil jalan perundingan yang dijanjikan "sang penjajah". Sebagian lagi melihat bahwa jalan "perlawanan" adalah bahasa yang tepat untuk mengusir "kezhaliman" dari negeri yang diberkahi tersebut. Sebenarnya kedua faksi besar di atas bisa bergabung menjadi kekuatan yang ditakuti musuh-musuhnya. Sayangnya itu belum terjadi lagi saat ini. Karena berbagai faktor dan sebab. Jika ada aksi perlawanan maka sejatinya itu bahasa yang sedang ditunjukkan merespon berbagai jenis kezhaliman yang terjadi dan didiamkan oleh sebagian besar penduduk dunia. Atau kalaupun direspon maka respon yang ada tidak berpengaruh banyak pada mentalitas para penjajah yang acuh dengan keputusan apapun. Pemukiman-pemukiman ilegal tetap saja berjalan meski menuai cela dan dikecam orang seluruh dunia. Agresi militer dan penangkapan tak manusiawi tergadap para aktivis perlawanan tetap saja terjadi ditengah protes dunia yang bertubi-tubi. Umat Islam pada dasarnya tak pernah lebih menyukai untuk memilih pertempuran atau benturan fisik. Karena hal tersebut sangat merugikan. Tapi jika keadaan yang memaksa demikian maka tidaklah mungkin untuk mundur apalagi menyerah. Karena Islam sangat menyintai kedamaian dan ketenangan serta kedamaian. Setiap dua orang atau dua kelompok dari umat Islam bertemu dianjurkan untuk saling bertegur sapa dan memulainya dengan ucapan salam "as-salâmu alaikum warahmatulLâhi wa barakâtuh". Mengingatkan misi kedamaian agama Islam sekaligus doa untuk orang yang ditemuinya. Demikian halnya dalam ritual shalat kita bisa melihat, kata yang diucapkan untuk mengakhiri shalat adalah "salâm" (kedamaian) dan "rahmah" (kasih sayang). Allah juga menyediakan "rumah kedamaian" (dâr as-salâm) di surga-Nya seperti tutur al-Quran berikut: "Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)." (QS. Yunus [10]: 25). Islam menegaskan sebagai agama damai serta menjadikannya sebagai salah satu unsur penting serta prinsip dasar dalam al-Quran serta sebagai cahaya penerang. Al-Quran menamakannya sebagai jalan kedamaian dan keselamatan "subul as-salâm". Firman Allah: يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ "Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (QS. Al-Maidah [5]: 16). Salah satu dari sekian nama-nama Allah adalah "as-Salâm" "Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al-Hasyr [59]: 23) Dalam kondisi tenang dan damai tidak berarti membuat seorang mukmin menjadi terlena. Ia harus terus menempa ketahanan dirinya serta siap dan waspada terhadap setiap serangan yang membahayakan dirinya. Karena orang yang nyaman dan merasa aman karena merasa berada dalam zona aman dan damai cenderung terlena sehingga tidak siap terhadap keadaan terburuk yang mungkin saja bisa terjadi. Itulah barangkali rahasia yang terungkap dalam Firman Allah yang menyebutkan kuda-kuda dengan berbagai kondisinya dalam surat al-'Âdiyât berikut: "Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh." (QS. al-'Âdiyât [100]: 1-5) Sebagai pendukung dalam firman Allah berikut: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)." (QS. Al-Anfal [8]: 60) Kata "kuda-kuda yang ditambat" mengindikasikan bahwa umat Islam dalam kondisi apapun senantiasa harus siap secara mental serta fisik untuk mengantisipasi kondisi "terburuk" sekalipun. Untuk memberi efek psikis pada musuh-musuh yang selalu mengintai (lebih detil bisa dilihat dalam tulisan sebelumnya: PSY WAR) Hal-hal di atas mengindikasikan perlunya membangun kekuatan citra persatuan dan kualitas pertahanan yang baik umat Islam. Agar para pengintai dan musuh berpikir berkali-kali untuk mempertontonkan kezhaliman yang mereka timbulkan. Sebagaimana perjuangan umat Islam di manapun disatukan oleh sebuah ideologi, maka setiap kezhaliman sudah pasti akan didukung oleh kezhaliman serupa. Karena orang-orang mazhlum pun dibela oleh sesamanya yang juga orang-orang dizhalimi. Itulah yang menjadikan orang-orang munafik bersaudara (ikhwan) dengan orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab untuk memerangi Rasulullah SAW. "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta." (QS. Al-Hasyr [59]: 11) Sebagaimana kaum muhajirin bersaudara dengan kaum anshar padahal sebelumnya mereka adalah dua golongan berbeda yang bukan siapa-siapa, tak ada ikatan nasab dan kesukuan sebelumnya. Perseteruan yang haq dan batil –sekali lagi- tidaklah terjadi di antara manusia. Karena setan itu menjelma dalam diri makhluk lain juga selain manusia. Setan dalam bentuk jin dan dalam bentuk manusia. Kedua golongan besar tersebut saling menopang kezhaliman yang mereka pertontonkan dan dukung. Maka pertarungan yang kita hadapi adalah pertarungan dua alam. Dan bisa jadi musuh kita adalah mereka yang tak terlihat baik oleh kasat mata, "Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (QS. Al-A'râf [7]:) atau mereka yang selama ini kita kenal sebagai orang-orang dekat dengan kita, namun mereka mengkhianatai nilai dan tujuan perjuangan kita. Maka kekuatan fisik saja tak cukup untuk melawan jenis kezhaliman-kezhaliman dua alam ini. Kita harus memohon kepada Allah untuk mengalahkan mereka sekaligus tunjukkan tanda-tanda kekuasann-Nya di depan para makhluk-Nya. Agar tetap ada jalan untuk bertaubat dan kembali bagi mereka yang tersesat sebelumnya. WalLâhu al-Musta'ân. Catatan Keberkahan 24 Jakarta, 18.11.2013 *http://saifulelsaba.wordpress.com/2013/11/18/catatan-keberkahan-24-perang-dua-dunia/ :: PKS PIYUNGAN Klik Download App BB Klik Download App Android [1 Aktualisierung]
• Abu Bilal - Social Mention: انا منكووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووح عيلتي منكوحة تعو نيكونيا جماعي محارم خلفي امامي شبيحة ناكوني هههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههه داسو شرفي لقد مر ميدو الاسد من هنا _!_ عيني ربكن هههههههههههههه الكل دورو جاي [1 Aktualisierung]
• Abu Abdullah - Social Mention: http://www.ad.nl/ad/nl/1040/Den-Haag/article/detail/3547418/2013/11/19/AIVD-werft-kinderen-in-Haagse-achterstandswijken.dhtml [1 Aktualisierung]
• sharia - Social Mention: I'm a very tolerant person and love that the uk presents the opportunity for other cultures to come and enjoy a life relatively persecution free. But this is bullshit. "Sharia Law" my hoop!!!! Yeah let's persecute and degrade woman and start putting massive restrictions on peoples right to freedom of choice. This CANNOT be allowed to spread. People are more than entitled to their own beliefs and I have nothing to say. Learn to practise your beliefs in a way that don't degrade, stifle and under serve half the population of the world. Woman deserve every freedom a man does ya dicks! Gather some fuckin perspective!!! [1 Aktualisierung]
• Abu Abdullah - Social Mention: Burak Karan, Mantan Pemain Sepak Bola Profesional Jerman Yang Berjihad Di Suriah AlFajrIslamicMediaCenter Shoutussalam – Jihad Suriah telah menyedot perhatian banyak orang, dari beragam kalangan beraneka usia, gender, ras, negara dan profesi. Setelah sebelumnya mantan rapper terkenal Jerman bernama Deso Dogg diketahui berhijrah dan berjihad di Suriah, kabar baru-baru ini menyebutkan salah seorang pesepak bola muda Jerman juga berada disana. Majalah berita bulanan Jerman, Der Spiegel melalui situs onlinenya pada Senin (18/11/2013) menyitir nama pemuda berumur 26 tahun bernama Burak Karan. Ia dikabarkan ikut berjuang dengan kelompok Jihadis di Suriah. Ada yang mengatakan ia menjadi prajurit Jabhat al Nusrah, sementara sumber lain menyebut ia bersama Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS). Akan tetapi, sejumlah sumber mengatakan ia telah gugur syahid di wilayah Azaz, perbatasan Turki-Suriah yang berada di bawah kontrol ISIS. Wallahu a'lam. Burak Karan syahid pada Oktober lalu, setelah terkena ledakan bom yang dijatuhkan pesawat rezim Bashar Assad. Di negaranya, pemuda Turki kelahiran Jerman tersebut dikenal sebagai pemain sebak bola profesional. Para pengamat melihatnya sebagai pemain muda berbakat untuk diikutkan dalam tim sepak bola Nasional Jerman. Tapi ia berhenti dari kehidupan karir sepakbola pada 29 Maret 2008. Saat itu umurnya menginjak 20 tahun. Pertandingan terakhirnya di tim kedua Alemannia Aachen bersama Lewis Holtby, yang kini bermain untuk Liga Premier Inggris di tim sepak bola Tottenham Hotspur dan telah bermain tiga kali untuk tim nasional Jerman. Burak Karan, pemain tengah yang berasal dari kota barat Wuppertal itu telah bermain untuk Jerman selama tujuh kali di tim U- 16 dan tim U-17. Beberapa mantan rekan dalam timnya adalah Sami Khedira , Dennis Aogo dan Kevin Prince Boateng yang kini menjadi bintang sepak bola. Pada bulan Januari 2008, ketika Alemania Aachen membeli Karan dari tim Hannover 96, pelatih barunya Thomas Hengen mengatakan sesuatu tentangnya, " Dia memiliki penglihatan yang tajam, pengoper bola yang sangat terampil dan sangat bagus yang sanagt kita butuhkan untuk menduduki posisi ini." Namun semua uang dan ketenaran sepakbola itu tidaklah begitu menarik bagi pemuda Muslim yang sangat taat ini. "Uang dan karier tidak penting baginya," kata saudaranya, Mustafa pada suratkabar Bild, seperti yang dikutip oleh International Business Times. Marcus Olm, mantan pelatihnya di Hannover 96 menyaksikan sosok Karan yanga sangat religius dan tak pernah meninggalkan sholat wajib lima waktu. "Baik ketika kami sedang berlatih atau berada dalam perjalanan jauh,ia tetap menegakkan sholat " kata Marcus Olm pada surat kabar Die Welt. Karan lantas mulai aktif membuka-buka internet dan menyaksikan kaum muslimin menjadi korban pembantaian kuffar. Mustafa mengatakan bahwa Karan sangat bingung dan sedih, memiliki kemauan kuat untuk berjuang membela kaum muslimin yang tertindas. Hal itulah yang melatarbelakanginya untuk meninggalkan karir cemerlang keduniawiannya di kancah sepak bola. Menurut Intelijen Domestik Jerman, Burak Karan pada bulan April 2010 pernah mencoba berangkat berjihad di Afghanistan bersama 2 orang kawan sesama muslimnya di Wuppertal, Emrah Erdogan dan saudaranya, Bunyamin Erdogan. Bunyamin Erdogan gugur syahid dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Oktober 2010. Sementara itu, Emrah Erdogan diadili di Frankfurt pada bulan Juni tahun ini, dengan dakwaan menjadi anggota al Qaeda di Pakistan dan Mujahidin al Shabaab di Somalia. Dia diduga telah berada di wilayah perbatasan Pakistan – Afghanistan antara bulan Mei 2010 dan Januari 2011, dan bergabung dengan al Shabaab pada Februari 2011. Emrah ditangkap di Tanzania pada Juni 2012 lalu diekstradisi kembali ke Jerman. Kantor Federal Kejaksaan Jerman lantas meluncurkan investigasi terhadap Karan karena diduga mendukung organisasi Jihad Global. Tapi pengembangan kasus ini tak bisa berjalan banyak. Setelah lama menghilang dari peredaran, tiba- tiba ia muncul di sebuah video yang diunggah di Youtube pada tanggal 22 Oktober. Dalam video tersebut, nampak Karan dengan nama Abu Abdullah at Turki sedang memanggul senapan serbu Kalashnikov dan menceritakan pertempurannya melawan milisi komunis PKK Kurdi. Burak Karan telah menunjukkan tekad dan keinginan kuatnya membela kaum muslimin, dengan berjihad dan syahid di Suriah. Taqabalahullah saudaraku, semoga Allah menempatkanmu dalam barisan para syuhada'. Aamiin..! Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Intelijen Jerman, terdapat sekitar 220 orang muslim warganegaranya yang berjihad di Suriah. Dalam sebuah laporan bahkan dikatakan bahwa para Mujahid Jerman ini memiliki kamp militer sendiri di sana. Allahu akbar [1 Aktualisierung]
• dawah - Social Mention: Tak sangup..aku tak sangup... [1 Aktualisierung]
• dawa news - Social Mention: My Fish Are Home! [1 Aktualisierung]
• Masallah - Social Mention: Gamze Aski Sedef Akar Şeyma Barmanpek Ali İmran Ceyhan Nurullah Polat Sarı Mustafa Yusuf Sakar Hepinizi cok özledim be [1 Aktualisierung]
• Islamunterrichts Facebook-Pinnwand: Geht es um die Frage, wer wann eine teure Hotelsuite in München bezahlte? oder g... [1 Aktualisierung]
• Seni Seviyorums Facebook-Pinnwand: Ich würde sogar mit einem Lächeln mein Leben für dich geben.Meryem ❤️ Erhan [1 Aktualisierung]
• Taghut - Social Mention: QUIZ TIME: Give me your best definition of Tawheed. (Note: A definition should be Jaami' Maani' - comprehensive and restrictive i.e. in this case including everything that is considered Tawheed and excluding anything that is not part of tawheed) [1 Aktualisierung]
• bushido - Social Mention: O Caminho do Zen nas Artes Marciais - Introdução "Deves-te concentrar e dedicar totalmente a cada dia, como se tivesses o cabelo a arder." Esta lição dada a um samurai medieval pode ser considerada como contendo a essência do que o mestre Zen, Taisen Deshimaru, diria ao seu leitor ocidental. Para praticar Zen ou artes marciais, deve-se viver intensamente, de todo o coração, sem reservas, como se pudesse morrer no próximo instante. Sem este tipo de dedicação, o Zen torna-se apenas um ritual e as artes marciais são apenas desportos. Para exemplificar esta ligação inquebrável entre o Zen e as artes marciais, Deshimaru regressa ao tempo dos samurai. A maioria dos samurai seguiam a religião nacional do Shinto, uma forma extremamente sofisticada de animismo, em que a natureza é embutida de espírito (shin). Mas também se sentiam profundamente atraídos ao budismo tal como expresso na prática do Zen. O Zen enfatiza a simplicidade e o auto-controle, a total atenção em todos os momentos, e a tranquilidade perante a morte, combinava bem com o tipo de vida do samurai, em que o duelo era uma possibilidade e a diferença entre a vida e a morte residia apenas num rápido movimento da espada. Melhor ainda para os samurai era o fato de que o Zen oferecia uma prática diária específica: através do zazen, uma forma de meditação sentada sem adornos, o samurai podia efetivamente acamar a mente, e procurar a derradeira harmonia entre a aparente discórdia, e atingir a unidade da intuição e da ação, tão necessária ao kenjutsu (esgrima japonesa). De fato, tal como Deshimaru aponta, o Zen tornou-se conhecido como a "religião do samurai." As artes marciais como kendo, karate, judo, e aikido apontam diretamente à união do Zen e do Bushido, o código medieval de honra do samurai. Na melhor das hipóteses são Budo. Traduzir estas duas palavras japonesas não é fácil. Literalmente, Bushido significa "o caminho do guerreiro" (bushi-guerreiro; do-caminho). Budo significa "o caminho da guerra" (bu-guerra). Mas o caráter japonês de BU, como Deshimaru aponta, também significa o findar da luta, o embainhar da espada. Então o ênfase do Budo não deve ser no BU, mas no DO. Mesmo o DO tem um sentido mais profundo, que é difícil ao ocidental compreender: para o DO, o caminho, é essencialmente desprovido de objetivos, e nós ocidentais sempre fomos incutidos de metas, objetivos, do ganhar. A dificuldade em traduzir DO é refletida numa pergunta que por vezes aparece com pessoas que não praticam artes marciais. Questionam-me "para que pratica?" Respondo , no fundo, pratico porque pratico. Sim, ganho algumas coisas: forma física, graciosidade, confiança, camaradagem, um sentido de harmonia. Mas mesmo isto se esmorece perante o simples e inevitável poder do DO, o caminho. O mestre Deshimaru enfatiza que as verdadeiras artes marciais retiram o seu espírito do Budo e não do desporto: "Não tenho nada contra desportos; treinam o corpo e desenvolvem a resistência e a endurance. Mas o espírito de competição e o poder que o domina não é bom, reflete uma visão distorcida da vida. Não é essa a essência das artes marciais. No espírito do Zen do Budo, a vida diária torna-se a própria competição. Deve haver consciência em cada momento – levantar-se de manhã, trabalhar, comer, ir para a cama. Esta é a mestria do próprio ser." Hoje em dia muitas pessoas vêm para as artes marciais como um desporto, ou pior, procurando um instrumento de agressão e domínio. E infelizmente existem ginásios que aceitam esta clientela. Filmes violentos de artes marciais contribuem para a corrupção do Budo, e ainda nos é oferecido uma visão cinemática de um James Bond que parte para aprender com um "mestre" durante duas semanas e fica perito numa qualquer forma de artes marciais. Sabendo tudo isto, não deveria ficar surpreendido quando um novato na escola pergunta, "quanto tempo é que vai demorar para ser mestre?" Ainda hoje a pergunta deixa-me sem resposta. Pratico karate há mais de 45 anos anos, trinta dos quais também ensino, e sinto-me consideravelmente mais longe de ser "mestre" da arte do que nos primeiros seis meses. Talvez deva simplesmente responder a esta pergunta como o mestre Deshimaru quando confrontado com uma questão similar: "Quantos anos tenho de praticas zazen?" "Até morreres." O que eu descobri na minha própria prática é que o Zen e as artes marciais não são coisas que se aprendam ou façam. São o que tu fores. E no entanto a nossa impaciência ocidental vem á superfície uma e outra vez. Procuramos resultados imediatos, recompensa automática. Os anúncios da televisão prometem as viagens do Capitão Cook com um simples cartão de crédito. Durante uma recente aula noturna, notei um aluno que estava vermelho e furioso de tensão. "Vou conseguir fazer esta técnica bem nem que tenha que ficar aqui a noite toda". - Disse ele. Eu disse-lhe, tão gentilmente quanto pude, que era melhor desistir desse tipo de ideias de rápida perfeição. Tentei lembrar-me de alguma técnica que nunca tenha conseguido fazer absolutamente "bem". Recordei momentos de graciosidade, certas projeções que pareciam crescer e rebentar como se ao ritmo de uma onda do oceano, revelando a perfeição interior de todo o movimento, toda a existência. Mas não me consegui lembrar de nenhuma técnica, nenhuma "perfeição" baseada somente na técnica. É uma bênção das artes marciais e do Zen, que nos permite uma redução, senão uma transformação do tempo. "Ontem" e "amanhã" tornam-se menos importantes. Viramo-nos para o "momento presente" e a "vida toda". Ficamos assim livres das preocupações de certas urgências desta cultura: comida rápida, resultados rápidos, alivio temporário rápido… O mestre Deshimaru fala-nos de três etapas comuns ao Zen e às artes marciais. A primeira, shohin, é um período de treino em que a vontade e o esforço consciente estão envolvidos, e que normalmente leva entre três ou cinco anos de prática árdua. No Zen, esta primeira etapa culmina com o shiho (transmissão); A segunda etapa é o período da concentração sem consciência, depois do shiho. O discipulo está em paz. Pode de fato assistir o mestre, e mais tarde tornar-se ele próprio mestre e ensinar outros. Na terceira etapa, o espírito alcança a verdadeira liberdade – "para um espírito livre, um mundo livre"… Estas três etapas são idênticas no Zen e no Budo. Ao longo deste processo há uma mudança de ênfase nas artes marciais: da técnica e força do corpo no principio para uma intuição soberba e realização do espírito no fim. O mestres, compreendem o verdadeiro potencial da sua arte já após os seus setenta anos de vida em diante, quando já não podia contar com o poder do seu corpo. A maioria dos filmes que mostram alguns feitos quase miraculosos foram filmados nos anos sessenta. Mas feitos miraculosos são apenas efeitos secundários, e os "mistérios do oriente" são utopias que não merecem a atenção de um estudante dedicado de Zen e das artes marciais. O que o mestre Deshimaru diz sobre o zazen é também verdade no Budo no seu melhor: "… o zazen não implica êxtase ou qualquer emoção ou condição particular do corpo ou mente, mas sim regressar, completamente, à condição humana, normal e pura. Essa condição não é reservada aos grandes mestres ou santos, não há nada de misterioso e está ao alcance de qualquer um." Zazen significa tornar-se intimo consigo mesmo, encontrar a dimensão exata de unidade interior, e a harmonização da vida universal. Estar totalmente desperto, regressar completamente à pura e normal condição humana pode até ser fácil, mas nesta cultura, é algo bastante difícil. Talvez só alguns de nós possam obter essa condição todo o tempo, ou a maioria do tempo. Mas Taisen Deshimaru, usando linguagem simples e riqueza de argumentos, dá-nos uma visão luminosa, um ideal que pode iluminar cada vida. [1 Aktualisierung]
• dawa - Social Mention: Dawać 5 łapek w górę i lecimy z Dedykami :) [1 Aktualisierung]
• allahuakbar - Social Mention: Assalamualaikm wahai saudara seislamku ku doa untuk klian supaya sihat sejahtera....insyaallah allah bersama kita...takbir allahuakbar. [1 Aktualisierung]
• dawa - Social Mention: Obojętność jest najgorsza. dawać dobijamy do 8k [1 Aktualisierung]
• koran verteilung - Social Mention: Christianity Under Fire: Truthful Answers to Tough Questions [1 Aktualisierung]
• khalifa - Social Mention: Rocky in Dubai [1 Aktualisierung]
• sharia - Social Mention: After Sharia Law is fully operational in America, young women will loose some choices that they once enjoyed but this is the way of the future! [1 Aktualisierung]
• Bei uns wird Liebe: ALLAH genannts Facebook-Pinnwand: Ein Mann ohne Bart ist wie ein Löwe ohne Mähne ! Sabriş [1 Aktualisierung]

 takbir - Social Mention: ku cobah ungkap takbir ini .. Sial puwii

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 01:27PM  

takbir - Social Mention
 
 
 
ku cobah ungkap takbir ini .. Sial puwii
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100002605497265&v=wall&story_fbid=511827042247474
Nov 19th 2013, 13:23
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/Cs0hBK


 

 Türken auf der ganzen Welt *-*s Facebook-Pinnwand: WggW:Seven Sevdigine Sevdigini Söylesin.Hz. Muhammed (s.a.v)#Selçuk

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 06:23PM  

Türken auf der ganzen Welt *-*s Facebook-Pinnwand
 
Türken auf der ganzen Welt *-*s Facebook-Pinnwand
 
WggW:
 
Seven Sevdigine Sevdigini Söylesin.
 
Hz. Muhammed (s.a.v)
 
#Selçuk
http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=390899424373912&id=197272227069967
Nov 21st 2013, 18:17
 
WggW:

Seven Sevdigine Sevdigini Söylesin.

Hz. Muhammed (s.a.v)

#Selçuk
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/zr5WX3


 

 helfen in not - Social Mention: Hallo meine lieben Freunde, Ich bin eine Person, die machen Darlehen hat, wer in Not ist. Hier die Gebiete, auf denen ich Ihnen helfen kann: * Finanzier * Immobiliardarlehen * Darlehen zur Investition * Autodarlehen * Konsolidierungsschuld * Kreditspielraumn,xwd * Zweite Hypothek * Kreditaufkauf * Persönliches Darlehen Das Darlehen kann gehen € 1.000 bis € 100.000 für einen Zinssatz von 3% pro Jahr Sie werden katalogisiert Bankverbote, und Sie haben die Gunst nicht von Banken oder besser haben Sie ein Projekt und Bedürfnis der Finanzierung, eines schlechte Kreditakte oder Bedarf an Geld, um Rechnungen zu zahlen, auf den Unternehmen zu investierender Fonds. Dann, wenn Sie haben, Bedürfnis des Darlehens sind nicht unentschlossen, mich zu kontaktieren. Für weitere Informationen kontaktieren Sie mich unter: E- mail: martinmoullet@hotmail.fr Martin moullet.

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 07:52AM  

helfen in not - Social Mention
 
 
 
Hallo meine lieben Freunde, Ich bin eine Person, die machen Darlehen hat, wer in Not ist. Hier die Gebiete, auf denen ich Ihnen helfen kann: * Finanzier * Immobiliardarlehen * Darlehen zur Investition * Autodarlehen * Konsolidierungsschuld * Kreditspielraumn,xwd * Zweite Hypothek * Kreditaufkauf * Persönliches Darlehen Das Darlehen kann gehen € 1.000 bis € 100.000 für einen Zinssatz von 3% pro Jahr Sie werden katalogisiert Bankverbote, und Sie haben die Gunst nicht von Banken oder besser haben Sie ein Projekt und Bedürfnis der Finanzierung, eines schlechte Kreditakte oder Bedarf an Geld, um Rechnungen zu zahlen, auf den Unternehmen zu investierender Fonds. Dann, wenn Sie haben, Bedürfnis des Darlehens sind nicht unentschlossen, mich zu kontaktieren. Für weitere Informationen kontaktieren Sie mich unter: E- mail: martinmoullet@hotmail.fr Martin moullet.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100006712664472&v=wall&story_fbid=1415901588643583
Nov 21st 2013, 07:36
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/qm62CB


 

 Al-Rahma - Social Mention: (y) آلسَّـــــــــــــــــــــــــــلَآمُ عَلَيْكُــــــــــمْ لحْبَـــــــــــــــــــآبْ (y) ●▬ஜ۩• .LeS HoMmEs. •۩ஜ▬●

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:37PM  

Al-Rahma - Social Mention
 
 
 
(y) آلسَّـــــــــــــــــــــــــــلَآمُ عَلَيْكُــــــــــمْ لحْبَـــــــــــــــــــآبْ (y) ●▬ஜ۩• .LeS HoMmEs. •۩ஜ▬●
http://www.facebook.com/permalink.php?id=167891723286130&v=wall&story_fbid=636313129777318
Nov 20th 2013, 19:36
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/ZnGzZ5


 

 dawah - Social Mention:

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 07:41PM  

dawah - Social Mention
 
 
 
(Untitled)
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000647743800&v=wall&story_fbid=672727706092148
Nov 20th 2013, 18:16
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/FVCQX3


 

 Abu Walaa - Social Mention: WINTER FESTIVAL AT MOUNT ABU RAJASTHAN

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 10:59AM  

Abu Walaa - Social Mention
 
 
 
WINTER FESTIVAL AT MOUNT ABU RAJASTHAN
http://www.excellentguide.info/winter-festival-at-mount-abu-rajasthan/
Nov 20th 2013, 10:55
 
In the land of desert and arid climate, Mt. Abu stands tall as an oasis of great beauty, charm and pleasure providing for a treat unlike any a [&#8230;]
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/4Rk6G9


 

 tauhid - Social Mention: Salam PKS 3 Besar PERANG DUA DUNIA Oleh Dr. Saiful Bahri, M.A Dr. Saiful Bahri, M.A* Pertarungan dan benturan (clash) antara kebenaran dan kebatilan akan terus berlangsung sampai akhir zaman. Sebagian kebatilan menjasad dalam kezhaliman. Karena itulah, al-Quran terus mengulangi kisah perlawanan terhadap kezhaliman ini. Baik kezhaliman eksternal maupun kezhaliman internal. Meski tidak menjadi satu-satunya representasi kezhaliman, kisah Firaun seiring dijadikan kaca cermin untuk menilik akhir cerita dari sebuah rezim kezhaliman. Secara khusus cerita Firaun – Musa mendominasi kisah-kisah al-Quran. Ini adalah bentuk perlawanan kezhaliman eksternal. Setelah usainya kisah antagonis tersebut ada babak baru yang dijalani Bani Israil. Kisah ini panjang terurai sejak dari surat al-Baqarah sampai surat-surat setelahnya di dalam al-Quran. Mengapa cerita perseteruan dua kubu tersebut selalu ada. Di mana pun, kapan pun dan diperankan oleh siapapun? Seolah keduanya menjadi salah satu sisi dari dua sisi mata uang logam. Kisah perseteruan abadi ini setidaknya bisa kita baca dalam Firman Allah berikut: وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ Artinya: "Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (QS. Al-An'am [6]:112) Setiap nabi yang diutus Allah di bumi untuk menyampaikan risalah tauhid-Nya maka akan selalu ada tokoh antagonis utama yang akan menentang mereka. Mereka disebut al-Quran dengan nama "syayathîn" (setan-setan). Dalam firman di atas –menariknya- dideskripsikan dengan detil jenis mereka. Yaitu setan dari kalangan jin dan manusia yang saling bekerjasama dan berbisik di antara mereka untuk menghalau dan menghalangi misi risalah para nabi. Ciri utama mereka yaitu membuat "ifitrâ" (mengada-ada, mendustakan dan mengelabuhi). Dan ini menjadi ruh serta spirit perlawanan mereka serta secara kontinyu disampaikan antar mereka dan antar generasi. Sehingga saat seorang nabi diutus ke bumi oleh Allah maka yang akan menjadi musuhnya adalah setan dari dua alam. Setan yang berjenis manusia serta setan yang berjenis jin. Setan-setan tersebut, baik dari kalangan manusia dan jin selalu menebarkan kebencian mereka kepada nabi Allah serta para penerus risalahnya. Maka mereka akan senantiasa menyusup dalam setiap pertikaian dan perseteruan. Memanfaatkannya untuk mendesak para penerus risalah kenabian. Ada sebuah ideologi dalam setiap pertarungan besar. Meski disamarkan tetap akan terungkap dan bisa diketahui oleh banyak orang. Demikian halnya setiap kezhaliman yang muncul maka itu adalah ideologi kebatilan yang sedang berusaha menghancurkan kebenaran. Menindas habis dan memberangus para pembelanya serta orang-orang memperjuangkannya. Sangat naif untuk dikatakan bahwa yang terjadi di Palestina bukanlah pertarungan antara haq dan bathil. Dari sudut pandang humanis saja sudah bisa disimpulkan bahwa ada kezhaliman dipertontonkan dan dipertunjukkan serta disamarkan menjadi sebaliknya. Sebutlah satu persatu bukti tersebut: pengusiran paksa atas penduduknya, penangkapan, agresi militer, pembangunan pemukiman-pemukiman Zionis secara ilegal. Lebih dari itu hal-hal yang tersebut tadi tidaklah ada artinya tanpa pendudukan dan penjajahan terhadap tanah suci Al-Quds. Dan termasuk di dalamnya, Masjid al-Aqsha. Pelan namun pasti sejarah dipalsukan dan kebenarannya dihapuskan untuk kemudian dimonopoli dengan sebuah hegemoni keangkuhan dan perampasan kedaulatan yang sah serta merenggut kebebasan. Umat Islam tak lagi mengenal lagi "Hâ'ith Burâq" (tembok tambatan Buraq) dan pintu Maghâribah. Karena tempat tersebut sudah dirampas secara paksa oleh Zionis Israel dan dijadikan "tembok ratapan" tempat mengirim doa-doa dan memanjatkan permohonan bagi orang-orang Yahudi. Mimbar bersejarah yang dibuat oleh Sultan Nuruddin Az-Zanky dua puluh tahun sebelum ditaklukkannya al-Quds oleh Shalahuddin. Adalah simbol keteguhan dan spirit tanpa menyerah untuk mengambil alih kembali hak yang dirampas. Sayangnya, pada tahun 1969 mimbar tersebut dibakar dan kemudian hanya menyisakan luka setiap kita mengingat kejadiannya. Terdapat jutaan orang terusir dari tempat kelahirannya. Terkatung-katung di negeri orang. Meski sebagian mendapat penerimaan baik, namun seenak-enak tinggal di tempat asing tidaklah senyaman berada di rumah sendiri. Pemukiman-pemukiman sementara itu lantas menjelma tempat "abadi". Bertahun-tahun para pengungsi itu hidup di sana. Sebagian kemudian meninggal di sana. Sebagian bertemu jodoh dan berketurunan di sana. Yang masih berada di kota-kota tua merasakan setiap malamnya adalah ancaman penangkapan dan pengusiran. Jika ada seorang lelaki yang diringkus oleh serda-serdadu kezhaliman, maka seolah harapan untuk kembali ke rumah nyaris tiada. Terutama jika ia beridentitas "al-Maqdisy" (penduduk al-Quds). Jika ia tak memilih hijrah meninggalkan kotanya. Maka saat ia ditangkap itu berarti ia takkan kembali ke sana. Sebagian tertekan hidupnya secara ekonomi harus terhimpit pajak-pajak kezhaliman yang menindasnya. Anak-anak muda dipersulit mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan upah laik untuk sekedar menyambung hidupnya juga hidup keluarganya. Semuanya tidak terjadi begitu saja. Ada kezhaliman yang menginginkan hal itu terjadi. Kesatuan ideologi kebathilan inilah yang terus membiarkan Gaza terus berada dalam blokade dan terisolir dari dunia luar. Sekaligus memisahkannya dari Tepi Barat serta mengadu domba antar mereka yang sedang diamanahi rakyat untuk mengelola keterbatasan tersebut. Perbedaan latar belakang dan cara berinteraksi menjadikan faksi-faksi yang ada di dalamnya "seolah" pecah serta tak mampu padu. Dikarenakan sebagian mengambil jalan perundingan yang dijanjikan "sang penjajah". Sebagian lagi melihat bahwa jalan "perlawanan" adalah bahasa yang tepat untuk mengusir "kezhaliman" dari negeri yang diberkahi tersebut. Sebenarnya kedua faksi besar di atas bisa bergabung menjadi kekuatan yang ditakuti musuh-musuhnya. Sayangnya itu belum terjadi lagi saat ini. Karena berbagai faktor dan sebab. Jika ada aksi perlawanan maka sejatinya itu bahasa yang sedang ditunjukkan merespon berbagai jenis kezhaliman yang terjadi dan didiamkan oleh sebagian besar penduduk dunia. Atau kalaupun direspon maka respon yang ada tidak berpengaruh banyak pada mentalitas para penjajah yang acuh dengan keputusan apapun. Pemukiman-pemukiman ilegal tetap saja berjalan meski menuai cela dan dikecam orang seluruh dunia. Agresi militer dan penangkapan tak manusiawi tergadap para aktivis perlawanan tetap saja terjadi ditengah protes dunia yang bertubi-tubi. Umat Islam pada dasarnya tak pernah lebih menyukai untuk memilih pertempuran atau benturan fisik. Karena hal tersebut sangat merugikan. Tapi jika keadaan yang memaksa demikian maka tidaklah mungkin untuk mundur apalagi menyerah. Karena Islam sangat menyintai kedamaian dan ketenangan serta kedamaian. Setiap dua orang atau dua kelompok dari umat Islam bertemu dianjurkan untuk saling bertegur sapa dan memulainya dengan ucapan salam "as-salâmu alaikum warahmatulLâhi wa barakâtuh". Mengingatkan misi kedamaian agama Islam sekaligus doa untuk orang yang ditemuinya. Demikian halnya dalam ritual shalat kita bisa melihat, kata yang diucapkan untuk mengakhiri shalat adalah "salâm" (kedamaian) dan "rahmah" (kasih sayang). Allah juga menyediakan "rumah kedamaian" (dâr as-salâm) di surga-Nya seperti tutur al-Quran berikut: "Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)." (QS. Yunus [10]: 25). Islam menegaskan sebagai agama damai serta menjadikannya sebagai salah satu unsur penting serta prinsip dasar dalam al-Quran serta sebagai cahaya penerang. Al-Quran menamakannya sebagai jalan kedamaian dan keselamatan "subul as-salâm". Firman Allah: يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ "Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (QS. Al-Maidah [5]: 16). Salah satu dari sekian nama-nama Allah adalah "as-Salâm" "Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al-Hasyr [59]: 23) Dalam kondisi tenang dan damai tidak berarti membuat seorang mukmin menjadi terlena. Ia harus terus menempa ketahanan dirinya serta siap dan waspada terhadap setiap serangan yang membahayakan dirinya. Karena orang yang nyaman dan merasa aman karena merasa berada dalam zona aman dan damai cenderung terlena sehingga tidak siap terhadap keadaan terburuk yang mungkin saja bisa terjadi. Itulah barangkali rahasia yang terungkap dalam Firman Allah yang menyebutkan kuda-kuda dengan berbagai kondisinya dalam surat al-'Âdiyât berikut: "Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh." (QS. al-'Âdiyât [100]: 1-5) Sebagai pendukung dalam firman Allah berikut: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)." (QS. Al-Anfal [8]: 60) Kata "kuda-kuda yang ditambat" mengindikasikan bahwa umat Islam dalam kondisi apapun senantiasa harus siap secara mental serta fisik untuk mengantisipasi kondisi "terburuk" sekalipun. Untuk memberi efek psikis pada musuh-musuh yang selalu mengintai (lebih detil bisa dilihat dalam tulisan sebelumnya: PSY WAR) Hal-hal di atas mengindikasikan perlunya membangun kekuatan citra persatuan dan kualitas pertahanan yang baik umat Islam. Agar para pengintai dan musuh berpikir berkali-kali untuk mempertontonkan kezhaliman yang mereka timbulkan. Sebagaimana perjuangan umat Islam di manapun disatukan oleh sebuah ideologi, maka setiap kezhaliman sudah pasti akan didukung oleh kezhaliman serupa. Karena orang-orang mazhlum pun dibela oleh sesamanya yang juga orang-orang dizhalimi. Itulah yang menjadikan orang-orang munafik bersaudara (ikhwan) dengan orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab untuk memerangi Rasulullah SAW. "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta." (QS. Al-Hasyr [59]: 11) Sebagaimana kaum muhajirin bersaudara dengan kaum anshar padahal sebelumnya mereka adalah dua golongan berbeda yang bukan siapa-siapa, tak ada ikatan nasab dan kesukuan sebelumnya. Perseteruan yang haq dan batil –sekali lagi- tidaklah terjadi di antara manusia. Karena setan itu menjelma dalam diri makhluk lain juga selain manusia. Setan dalam bentuk jin dan dalam bentuk manusia. Kedua golongan besar tersebut saling menopang kezhaliman yang mereka pertontonkan dan dukung. Maka pertarungan yang kita hadapi adalah pertarungan dua alam. Dan bisa jadi musuh kita adalah mereka yang tak terlihat baik oleh kasat mata, "Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (QS. Al-A'râf [7]:) atau mereka yang selama ini kita kenal sebagai orang-orang dekat dengan kita, namun mereka mengkhianatai nilai dan tujuan perjuangan kita. Maka kekuatan fisik saja tak cukup untuk melawan jenis kezhaliman-kezhaliman dua alam ini. Kita harus memohon kepada Allah untuk mengalahkan mereka sekaligus tunjukkan tanda-tanda kekuasann-Nya di depan para makhluk-Nya. Agar tetap ada jalan untuk bertaubat dan kembali bagi mereka yang tersesat sebelumnya. WalLâhu al-Musta'ân. Catatan Keberkahan 24 Jakarta, 18.11.2013 *http://saifulelsaba.wordpress.com/2013/11/18/catatan-keberkahan-24-perang-dua-dunia/ :: PKS PIYUNGAN Klik Download App BB Klik Download App Android

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 11:58PM  

tauhid - Social Mention
 
 
 
Salam PKS 3 Besar PERANG DUA DUNIA Oleh Dr. Saiful Bahri, M.A Dr. Saiful Bahri, M.A* Pertarungan dan benturan (clash) antara kebenaran dan kebatilan akan terus berlangsung sampai akhir zaman. Sebagian kebatilan menjasad dalam kezhaliman. Karena itulah, al-Quran terus mengulangi kisah perlawanan terhadap kezhaliman ini. Baik kezhaliman eksternal maupun kezhaliman internal. Meski tidak menjadi satu-satunya representasi kezhaliman, kisah Firaun seiring dijadikan kaca cermin untuk menilik akhir cerita dari sebuah rezim kezhaliman. Secara khusus cerita Firaun – Musa mendominasi kisah-kisah al-Quran. Ini adalah bentuk perlawanan kezhaliman eksternal. Setelah usainya kisah antagonis tersebut ada babak baru yang dijalani Bani Israil. Kisah ini panjang terurai sejak dari surat al-Baqarah sampai surat-surat setelahnya di dalam al-Quran. Mengapa cerita perseteruan dua kubu tersebut selalu ada. Di mana pun, kapan pun dan diperankan oleh siapapun? Seolah keduanya menjadi salah satu sisi dari dua sisi mata uang logam. Kisah perseteruan abadi ini setidaknya bisa kita baca dalam Firman Allah berikut: وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ Artinya: "Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (QS. Al-An'am [6]:112) Setiap nabi yang diutus Allah di bumi untuk menyampaikan risalah tauhid-Nya maka akan selalu ada tokoh antagonis utama yang akan menentang mereka. Mereka disebut al-Quran dengan nama "syayathîn" (setan-setan). Dalam firman di atas –menariknya- dideskripsikan dengan detil jenis mereka. Yaitu setan dari kalangan jin dan manusia yang saling bekerjasama dan berbisik di antara mereka untuk menghalau dan menghalangi misi risalah para nabi. Ciri utama mereka yaitu membuat "ifitrâ" (mengada-ada, mendustakan dan mengelabuhi). Dan ini menjadi ruh serta spirit perlawanan mereka serta secara kontinyu disampaikan antar mereka dan antar generasi. Sehingga saat seorang nabi diutus ke bumi oleh Allah maka yang akan menjadi musuhnya adalah setan dari dua alam. Setan yang berjenis manusia serta setan yang berjenis jin. Setan-setan tersebut, baik dari kalangan manusia dan jin selalu menebarkan kebencian mereka kepada nabi Allah serta para penerus risalahnya. Maka mereka akan senantiasa menyusup dalam setiap pertikaian dan perseteruan. Memanfaatkannya untuk mendesak para penerus risalah kenabian. Ada sebuah ideologi dalam setiap pertarungan besar. Meski disamarkan tetap akan terungkap dan bisa diketahui oleh banyak orang. Demikian halnya setiap kezhaliman yang muncul maka itu adalah ideologi kebatilan yang sedang berusaha menghancurkan kebenaran. Menindas habis dan memberangus para pembelanya serta orang-orang memperjuangkannya. Sangat naif untuk dikatakan bahwa yang terjadi di Palestina bukanlah pertarungan antara haq dan bathil. Dari sudut pandang humanis saja sudah bisa disimpulkan bahwa ada kezhaliman dipertontonkan dan dipertunjukkan serta disamarkan menjadi sebaliknya. Sebutlah satu persatu bukti tersebut: pengusiran paksa atas penduduknya, penangkapan, agresi militer, pembangunan pemukiman-pemukiman Zionis secara ilegal. Lebih dari itu hal-hal yang tersebut tadi tidaklah ada artinya tanpa pendudukan dan penjajahan terhadap tanah suci Al-Quds. Dan termasuk di dalamnya, Masjid al-Aqsha. Pelan namun pasti sejarah dipalsukan dan kebenarannya dihapuskan untuk kemudian dimonopoli dengan sebuah hegemoni keangkuhan dan perampasan kedaulatan yang sah serta merenggut kebebasan. Umat Islam tak lagi mengenal lagi "Hâ'ith Burâq" (tembok tambatan Buraq) dan pintu Maghâribah. Karena tempat tersebut sudah dirampas secara paksa oleh Zionis Israel dan dijadikan "tembok ratapan" tempat mengirim doa-doa dan memanjatkan permohonan bagi orang-orang Yahudi. Mimbar bersejarah yang dibuat oleh Sultan Nuruddin Az-Zanky dua puluh tahun sebelum ditaklukkannya al-Quds oleh Shalahuddin. Adalah simbol keteguhan dan spirit tanpa menyerah untuk mengambil alih kembali hak yang dirampas. Sayangnya, pada tahun 1969 mimbar tersebut dibakar dan kemudian hanya menyisakan luka setiap kita mengingat kejadiannya. Terdapat jutaan orang terusir dari tempat kelahirannya. Terkatung-katung di negeri orang. Meski sebagian mendapat penerimaan baik, namun seenak-enak tinggal di tempat asing tidaklah senyaman berada di rumah sendiri. Pemukiman-pemukiman sementara itu lantas menjelma tempat "abadi". Bertahun-tahun para pengungsi itu hidup di sana. Sebagian kemudian meninggal di sana. Sebagian bertemu jodoh dan berketurunan di sana. Yang masih berada di kota-kota tua merasakan setiap malamnya adalah ancaman penangkapan dan pengusiran. Jika ada seorang lelaki yang diringkus oleh serda-serdadu kezhaliman, maka seolah harapan untuk kembali ke rumah nyaris tiada. Terutama jika ia beridentitas "al-Maqdisy" (penduduk al-Quds). Jika ia tak memilih hijrah meninggalkan kotanya. Maka saat ia ditangkap itu berarti ia takkan kembali ke sana. Sebagian tertekan hidupnya secara ekonomi harus terhimpit pajak-pajak kezhaliman yang menindasnya. Anak-anak muda dipersulit mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan upah laik untuk sekedar menyambung hidupnya juga hidup keluarganya. Semuanya tidak terjadi begitu saja. Ada kezhaliman yang menginginkan hal itu terjadi. Kesatuan ideologi kebathilan inilah yang terus membiarkan Gaza terus berada dalam blokade dan terisolir dari dunia luar. Sekaligus memisahkannya dari Tepi Barat serta mengadu domba antar mereka yang sedang diamanahi rakyat untuk mengelola keterbatasan tersebut. Perbedaan latar belakang dan cara berinteraksi menjadikan faksi-faksi yang ada di dalamnya "seolah" pecah serta tak mampu padu. Dikarenakan sebagian mengambil jalan perundingan yang dijanjikan "sang penjajah". Sebagian lagi melihat bahwa jalan "perlawanan" adalah bahasa yang tepat untuk mengusir "kezhaliman" dari negeri yang diberkahi tersebut. Sebenarnya kedua faksi besar di atas bisa bergabung menjadi kekuatan yang ditakuti musuh-musuhnya. Sayangnya itu belum terjadi lagi saat ini. Karena berbagai faktor dan sebab. Jika ada aksi perlawanan maka sejatinya itu bahasa yang sedang ditunjukkan merespon berbagai jenis kezhaliman yang terjadi dan didiamkan oleh sebagian besar penduduk dunia. Atau kalaupun direspon maka respon yang ada tidak berpengaruh banyak pada mentalitas para penjajah yang acuh dengan keputusan apapun. Pemukiman-pemukiman ilegal tetap saja berjalan meski menuai cela dan dikecam orang seluruh dunia. Agresi militer dan penangkapan tak manusiawi tergadap para aktivis perlawanan tetap saja terjadi ditengah protes dunia yang bertubi-tubi. Umat Islam pada dasarnya tak pernah lebih menyukai untuk memilih pertempuran atau benturan fisik. Karena hal tersebut sangat merugikan. Tapi jika keadaan yang memaksa demikian maka tidaklah mungkin untuk mundur apalagi menyerah. Karena Islam sangat menyintai kedamaian dan ketenangan serta kedamaian. Setiap dua orang atau dua kelompok dari umat Islam bertemu dianjurkan untuk saling bertegur sapa dan memulainya dengan ucapan salam "as-salâmu alaikum warahmatulLâhi wa barakâtuh". Mengingatkan misi kedamaian agama Islam sekaligus doa untuk orang yang ditemuinya. Demikian halnya dalam ritual shalat kita bisa melihat, kata yang diucapkan untuk mengakhiri shalat adalah "salâm" (kedamaian) dan "rahmah" (kasih sayang). Allah juga menyediakan "rumah kedamaian" (dâr as-salâm) di surga-Nya seperti tutur al-Quran berikut: "Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)." (QS. Yunus [10]: 25). Islam menegaskan sebagai agama damai serta menjadikannya sebagai salah satu unsur penting serta prinsip dasar dalam al-Quran serta sebagai cahaya penerang. Al-Quran menamakannya sebagai jalan kedamaian dan keselamatan "subul as-salâm". Firman Allah: يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ "Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (QS. Al-Maidah [5]: 16). Salah satu dari sekian nama-nama Allah adalah "as-Salâm" "Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al-Hasyr [59]: 23) Dalam kondisi tenang dan damai tidak berarti membuat seorang mukmin menjadi terlena. Ia harus terus menempa ketahanan dirinya serta siap dan waspada terhadap setiap serangan yang membahayakan dirinya. Karena orang yang nyaman dan merasa aman karena merasa berada dalam zona aman dan damai cenderung terlena sehingga tidak siap terhadap keadaan terburuk yang mungkin saja bisa terjadi. Itulah barangkali rahasia yang terungkap dalam Firman Allah yang menyebutkan kuda-kuda dengan berbagai kondisinya dalam surat al-'Âdiyât berikut: "Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh." (QS. al-'Âdiyât [100]: 1-5) Sebagai pendukung dalam firman Allah berikut: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)." (QS. Al-Anfal [8]: 60) Kata "kuda-kuda yang ditambat" mengindikasikan bahwa umat Islam dalam kondisi apapun senantiasa harus siap secara mental serta fisik untuk mengantisipasi kondisi "terburuk" sekalipun. Untuk memberi efek psikis pada musuh-musuh yang selalu mengintai (lebih detil bisa dilihat dalam tulisan sebelumnya: PSY WAR) Hal-hal di atas mengindikasikan perlunya membangun kekuatan citra persatuan dan kualitas pertahanan yang baik umat Islam. Agar para pengintai dan musuh berpikir berkali-kali untuk mempertontonkan kezhaliman yang mereka timbulkan. Sebagaimana perjuangan umat Islam di manapun disatukan oleh sebuah ideologi, maka setiap kezhaliman sudah pasti akan didukung oleh kezhaliman serupa. Karena orang-orang mazhlum pun dibela oleh sesamanya yang juga orang-orang dizhalimi. Itulah yang menjadikan orang-orang munafik bersaudara (ikhwan) dengan orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab untuk memerangi Rasulullah SAW. "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta." (QS. Al-Hasyr [59]: 11) Sebagaimana kaum muhajirin bersaudara dengan kaum anshar padahal sebelumnya mereka adalah dua golongan berbeda yang bukan siapa-siapa, tak ada ikatan nasab dan kesukuan sebelumnya. Perseteruan yang haq dan batil –sekali lagi- tidaklah terjadi di antara manusia. Karena setan itu menjelma dalam diri makhluk lain juga selain manusia. Setan dalam bentuk jin dan dalam bentuk manusia. Kedua golongan besar tersebut saling menopang kezhaliman yang mereka pertontonkan dan dukung. Maka pertarungan yang kita hadapi adalah pertarungan dua alam. Dan bisa jadi musuh kita adalah mereka yang tak terlihat baik oleh kasat mata, "Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (QS. Al-A'râf [7]:) atau mereka yang selama ini kita kenal sebagai orang-orang dekat dengan kita, namun mereka mengkhianatai nilai dan tujuan perjuangan kita. Maka kekuatan fisik saja tak cukup untuk melawan jenis kezhaliman-kezhaliman dua alam ini. Kita harus memohon kepada Allah untuk mengalahkan mereka sekaligus tunjukkan tanda-tanda kekuasann-Nya di depan para makhluk-Nya. Agar tetap ada jalan untuk bertaubat dan kembali bagi mereka yang tersesat sebelumnya. WalLâhu al-Musta'ân. Catatan Keberkahan 24 Jakarta, 18.11.2013 *http://saifulelsaba.wordpress.com/2013/11/18/catatan-keberkahan-24-perang-dua-dunia/ :: PKS PIYUNGAN Klik Download App BB Klik Download App Android
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000119289332&v=wall&story_fbid=749765825037387
Nov 19th 2013, 23:46
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/GrgmBy


 

 Abu Bilal - Social Mention: انا منكووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووح عيلتي منكوحة تعو نيكونيا جماعي محارم خلفي امامي شبيحة ناكوني هههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههه داسو شرفي لقد مر ميدو الاسد من هنا _!_ عيني ربكن هههههههههههههه الكل دورو جاي

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 07:41PM  

Abu Bilal - Social Mention
 
 
 
انا منكووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووووح عيلتي منكوحة تعو نيكونيا جماعي محارم خلفي امامي شبيحة ناكوني هههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههههه داسو شرفي لقد مر ميدو الاسد من هنا _!_ عيني ربكن هههههههههههههه الكل دورو جاي
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100004465203312&v=wall&story_fbid=255788494579989
Nov 19th 2013, 19:34
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/r50W0Z


 

 Abu Abdullah - Social Mention: http://www.ad.nl/ad/nl/1040/Den-Haag/article/detail/3547418/2013/11/19/AIVD-werft-kinderen-in-Haagse-achterstandswijken.dhtml

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 12:42PM  

Abu Abdullah - Social Mention
 
 
 
http://www.ad.nl/ad/nl/1040/Den-Haag/article/detail/3547418/2013/11/19/AIVD-werft-kinderen-in-Haagse-achterstandswijken.dhtml
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100006497441926&v=wall&story_fbid=1454871831406051
Nov 19th 2013, 12:22
 
De Algemene Inlichtingen- en Veiligheidsdienst (AIVD) werft minderjarige informanten in Haagse achterstandswijken. Dat stellen de Partij voor de ...
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/b8dhV2


 

 sharia - Social Mention: I'm a very tolerant person and love that the uk presents the opportunity for other cultures to come and enjoy a life relatively persecution free. But this is bullshit. "Sharia Law" my hoop!!!! Yeah let's persecute and degrade woman and start putting massive restrictions on peoples right to freedom of choice. This CANNOT be allowed to spread. People are more than entitled to their own beliefs and I have nothing to say. Learn to practise your beliefs in a way that don't degrade, stifle and under serve half the population of the world. Woman deserve every freedom a man does ya dicks! Gather some fuckin perspective!!!

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 07:49PM  

sharia - Social Mention
 
 
 
I'm a very tolerant person and love that the uk presents the opportunity for other cultures to come and enjoy a life relatively persecution free. But this is bullshit. "Sharia Law" my hoop!!!! Yeah let's persecute and degrade woman and start putting massive restrictions on peoples right to freedom of choice. This CANNOT be allowed to spread. People are more than entitled to their own beliefs and I have nothing to say. Learn to practise your beliefs in a way that don't degrade, stifle and under serve half the population of the world. Woman deserve every freedom a man does ya dicks! Gather some fuckin perspective!!!
http://www.facebook.com/permalink.php?id=727120622&v=wall&story_fbid=10153490265595623
Nov 20th 2013, 19:42
 
As a throng of Muslim families crowd around him, Abu Izzadeen speaks in a quiet voice of his plans for the future of Britain.
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/fmPW1b


 

 Abu Abdullah - Social Mention: Burak Karan, Mantan Pemain Sepak Bola Profesional Jerman Yang Berjihad Di Suriah AlFajrIslamicMediaCenter Shoutussalam – Jihad Suriah telah menyedot perhatian banyak orang, dari beragam kalangan beraneka usia, gender, ras, negara dan profesi. Setelah sebelumnya mantan rapper terkenal Jerman bernama Deso Dogg diketahui berhijrah dan berjihad di Suriah, kabar baru-baru ini menyebutkan salah seorang pesepak bola muda Jerman juga berada disana. Majalah berita bulanan Jerman, Der Spiegel melalui situs onlinenya pada Senin (18/11/2013) menyitir nama pemuda berumur 26 tahun bernama Burak Karan. Ia dikabarkan ikut berjuang dengan kelompok Jihadis di Suriah. Ada yang mengatakan ia menjadi prajurit Jabhat al Nusrah, sementara sumber lain menyebut ia bersama Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS). Akan tetapi, sejumlah sumber mengatakan ia telah gugur syahid di wilayah Azaz, perbatasan Turki-Suriah yang berada di bawah kontrol ISIS. Wallahu a'lam. Burak Karan syahid pada Oktober lalu, setelah terkena ledakan bom yang dijatuhkan pesawat rezim Bashar Assad. Di negaranya, pemuda Turki kelahiran Jerman tersebut dikenal sebagai pemain sebak bola profesional. Para pengamat melihatnya sebagai pemain muda berbakat untuk diikutkan dalam tim sepak bola Nasional Jerman. Tapi ia berhenti dari kehidupan karir sepakbola pada 29 Maret 2008. Saat itu umurnya menginjak 20 tahun. Pertandingan terakhirnya di tim kedua Alemannia Aachen bersama Lewis Holtby, yang kini bermain untuk Liga Premier Inggris di tim sepak bola Tottenham Hotspur dan telah bermain tiga kali untuk tim nasional Jerman. Burak Karan, pemain tengah yang berasal dari kota barat Wuppertal itu telah bermain untuk Jerman selama tujuh kali di tim U- 16 dan tim U-17. Beberapa mantan rekan dalam timnya adalah Sami Khedira , Dennis Aogo dan Kevin Prince Boateng yang kini menjadi bintang sepak bola. Pada bulan Januari 2008, ketika Alemania Aachen membeli Karan dari tim Hannover 96, pelatih barunya Thomas Hengen mengatakan sesuatu tentangnya, " Dia memiliki penglihatan yang tajam, pengoper bola yang sangat terampil dan sangat bagus yang sanagt kita butuhkan untuk menduduki posisi ini." Namun semua uang dan ketenaran sepakbola itu tidaklah begitu menarik bagi pemuda Muslim yang sangat taat ini. "Uang dan karier tidak penting baginya," kata saudaranya, Mustafa pada suratkabar Bild, seperti yang dikutip oleh International Business Times. Marcus Olm, mantan pelatihnya di Hannover 96 menyaksikan sosok Karan yanga sangat religius dan tak pernah meninggalkan sholat wajib lima waktu. "Baik ketika kami sedang berlatih atau berada dalam perjalanan jauh,ia tetap menegakkan sholat " kata Marcus Olm pada surat kabar Die Welt. Karan lantas mulai aktif membuka-buka internet dan menyaksikan kaum muslimin menjadi korban pembantaian kuffar. Mustafa mengatakan bahwa Karan sangat bingung dan sedih, memiliki kemauan kuat untuk berjuang membela kaum muslimin yang tertindas. Hal itulah yang melatarbelakanginya untuk meninggalkan karir cemerlang keduniawiannya di kancah sepak bola. Menurut Intelijen Domestik Jerman, Burak Karan pada bulan April 2010 pernah mencoba berangkat berjihad di Afghanistan bersama 2 orang kawan sesama muslimnya di Wuppertal, Emrah Erdogan dan saudaranya, Bunyamin Erdogan. Bunyamin Erdogan gugur syahid dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Oktober 2010. Sementara itu, Emrah Erdogan diadili di Frankfurt pada bulan Juni tahun ini, dengan dakwaan menjadi anggota al Qaeda di Pakistan dan Mujahidin al Shabaab di Somalia. Dia diduga telah berada di wilayah perbatasan Pakistan – Afghanistan antara bulan Mei 2010 dan Januari 2011, dan bergabung dengan al Shabaab pada Februari 2011. Emrah ditangkap di Tanzania pada Juni 2012 lalu diekstradisi kembali ke Jerman. Kantor Federal Kejaksaan Jerman lantas meluncurkan investigasi terhadap Karan karena diduga mendukung organisasi Jihad Global. Tapi pengembangan kasus ini tak bisa berjalan banyak. Setelah lama menghilang dari peredaran, tiba- tiba ia muncul di sebuah video yang diunggah di Youtube pada tanggal 22 Oktober. Dalam video tersebut, nampak Karan dengan nama Abu Abdullah at Turki sedang memanggul senapan serbu Kalashnikov dan menceritakan pertempurannya melawan milisi komunis PKK Kurdi. Burak Karan telah menunjukkan tekad dan keinginan kuatnya membela kaum muslimin, dengan berjihad dan syahid di Suriah. Taqabalahullah saudaraku, semoga Allah menempatkanmu dalam barisan para syuhada'. Aamiin..! Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Intelijen Jerman, terdapat sekitar 220 orang muslim warganegaranya yang berjihad di Suriah. Dalam sebuah laporan bahkan dikatakan bahwa para Mujahid Jerman ini memiliki kamp militer sendiri di sana. Allahu akbar

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 11:41AM  

Abu Abdullah - Social Mention
 
 
 
Burak Karan, Mantan Pemain Sepak Bola Profesional Jerman Yang Berjihad Di Suriah AlFajrIslamicMediaCenter Shoutussalam – Jihad Suriah telah menyedot perhatian banyak orang, dari beragam kalangan beraneka usia, gender, ras, negara dan profesi. Setelah sebelumnya mantan rapper terkenal Jerman bernama Deso Dogg diketahui berhijrah dan berjihad di Suriah, kabar baru-baru ini menyebutkan salah seorang pesepak bola muda Jerman juga berada disana. Majalah berita bulanan Jerman, Der Spiegel melalui situs onlinenya pada Senin (18/11/2013) menyitir nama pemuda berumur 26 tahun bernama Burak Karan. Ia dikabarkan ikut berjuang dengan kelompok Jihadis di Suriah. Ada yang mengatakan ia menjadi prajurit Jabhat al Nusrah, sementara sumber lain menyebut ia bersama Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS). Akan tetapi, sejumlah sumber mengatakan ia telah gugur syahid di wilayah Azaz, perbatasan Turki-Suriah yang berada di bawah kontrol ISIS. Wallahu a'lam. Burak Karan syahid pada Oktober lalu, setelah terkena ledakan bom yang dijatuhkan pesawat rezim Bashar Assad. Di negaranya, pemuda Turki kelahiran Jerman tersebut dikenal sebagai pemain sebak bola profesional. Para pengamat melihatnya sebagai pemain muda berbakat untuk diikutkan dalam tim sepak bola Nasional Jerman. Tapi ia berhenti dari kehidupan karir sepakbola pada 29 Maret 2008. Saat itu umurnya menginjak 20 tahun. Pertandingan terakhirnya di tim kedua Alemannia Aachen bersama Lewis Holtby, yang kini bermain untuk Liga Premier Inggris di tim sepak bola Tottenham Hotspur dan telah bermain tiga kali untuk tim nasional Jerman. Burak Karan, pemain tengah yang berasal dari kota barat Wuppertal itu telah bermain untuk Jerman selama tujuh kali di tim U- 16 dan tim U-17. Beberapa mantan rekan dalam timnya adalah Sami Khedira , Dennis Aogo dan Kevin Prince Boateng yang kini menjadi bintang sepak bola. Pada bulan Januari 2008, ketika Alemania Aachen membeli Karan dari tim Hannover 96, pelatih barunya Thomas Hengen mengatakan sesuatu tentangnya, " Dia memiliki penglihatan yang tajam, pengoper bola yang sangat terampil dan sangat bagus yang sanagt kita butuhkan untuk menduduki posisi ini." Namun semua uang dan ketenaran sepakbola itu tidaklah begitu menarik bagi pemuda Muslim yang sangat taat ini. "Uang dan karier tidak penting baginya," kata saudaranya, Mustafa pada suratkabar Bild, seperti yang dikutip oleh International Business Times. Marcus Olm, mantan pelatihnya di Hannover 96 menyaksikan sosok Karan yanga sangat religius dan tak pernah meninggalkan sholat wajib lima waktu. "Baik ketika kami sedang berlatih atau berada dalam perjalanan jauh,ia tetap menegakkan sholat " kata Marcus Olm pada surat kabar Die Welt. Karan lantas mulai aktif membuka-buka internet dan menyaksikan kaum muslimin menjadi korban pembantaian kuffar. Mustafa mengatakan bahwa Karan sangat bingung dan sedih, memiliki kemauan kuat untuk berjuang membela kaum muslimin yang tertindas. Hal itulah yang melatarbelakanginya untuk meninggalkan karir cemerlang keduniawiannya di kancah sepak bola. Menurut Intelijen Domestik Jerman, Burak Karan pada bulan April 2010 pernah mencoba berangkat berjihad di Afghanistan bersama 2 orang kawan sesama muslimnya di Wuppertal, Emrah Erdogan dan saudaranya, Bunyamin Erdogan. Bunyamin Erdogan gugur syahid dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Oktober 2010. Sementara itu, Emrah Erdogan diadili di Frankfurt pada bulan Juni tahun ini, dengan dakwaan menjadi anggota al Qaeda di Pakistan dan Mujahidin al Shabaab di Somalia. Dia diduga telah berada di wilayah perbatasan Pakistan – Afghanistan antara bulan Mei 2010 dan Januari 2011, dan bergabung dengan al Shabaab pada Februari 2011. Emrah ditangkap di Tanzania pada Juni 2012 lalu diekstradisi kembali ke Jerman. Kantor Federal Kejaksaan Jerman lantas meluncurkan investigasi terhadap Karan karena diduga mendukung organisasi Jihad Global. Tapi pengembangan kasus ini tak bisa berjalan banyak. Setelah lama menghilang dari peredaran, tiba- tiba ia muncul di sebuah video yang diunggah di Youtube pada tanggal 22 Oktober. Dalam video tersebut, nampak Karan dengan nama Abu Abdullah at Turki sedang memanggul senapan serbu Kalashnikov dan menceritakan pertempurannya melawan milisi komunis PKK Kurdi. Burak Karan telah menunjukkan tekad dan keinginan kuatnya membela kaum muslimin, dengan berjihad dan syahid di Suriah. Taqabalahullah saudaraku, semoga Allah menempatkanmu dalam barisan para syuhada'. Aamiin..! Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Intelijen Jerman, terdapat sekitar 220 orang muslim warganegaranya yang berjihad di Suriah. Dalam sebuah laporan bahkan dikatakan bahwa para Mujahid Jerman ini memiliki kamp militer sendiri di sana. Allahu akbar
http://www.facebook.com/permalink.php?id=1405186743026539&v=wall&story_fbid=1435176320027581
Nov 19th 2013, 11:37
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/b8dhV2


 

 dawah - Social Mention: Tak sangup..aku tak sangup...

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 03:51AM  

dawah - Social Mention
 
 
 
Tak sangup..aku tak sangup...
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003948538641&v=wall&story_fbid=324962697645345
Nov 21st 2013, 02:17
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/FVCQX3


 

 dawa news - Social Mention: My Fish Are Home!

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 04:38AM  

dawa news - Social Mention
 
 
 
My Fish Are Home!
http://dontnameyourfish.wordpress.com/2013/11/19/my-fish-are-home/
Nov 19th 2013, 19:59
 
I set up my tank last week and got the equipment running so I could let it go over the weekend.  Everything was still running after a few [&#8230;]
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/wKDbdl


 

 Masallah - Social Mention: Gamze Aski Sedef Akar Şeyma Barmanpek Ali İmran Ceyhan Nurullah Polat Sarı Mustafa Yusuf Sakar Hepinizi cok özledim be

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 07:43PM  

Masallah - Social Mention
 
 
 
Gamze Aski Sedef Akar Şeyma Barmanpek Ali İmran Ceyhan Nurullah Polat Sarı Mustafa Yusuf Sakar Hepinizi cok özledim be
http://www.facebook.com/permalink.php?id=733755987&v=wall&story_fbid=10151726294400988
Nov 19th 2013, 19:25
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/DcJ54y


 

 Islamunterrichts Facebook-Pinnwand: Geht es um die Frage, wer wann eine teure Hotelsuite in München bezahlte? oder g...

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 03:11PM  

Islamunterrichts Facebook-Pinnwand
 
Islamunterrichts Facebook-Pinnwand
 
Geht es um die Frage, wer wann eine teure Hotelsuite in München bezahlte? oder g...
http://www.facebook.com/Islamunterricht/posts/612944502095311
Nov 21st 2013, 14:34
 
Geht es um die Frage, wer wann eine teure Hotelsuite in München bezahlte? oder geht es um die Frage, wer gesagt hat: 'Islam gehört zu Deutschland' ?
 
 
Verfahren gegen Ex-Bundespräsident Wulff: Upgrade für den prominenten Gast - SPIEGEL ONLINE
www.spiegel.de
Am zweiten Tag des Prozesses gegen den früheren Bundespräsidenten Christian Wulff hat das Gericht erste Zeugen vernommen. Es geht um die Frage, wer wann eine teure Hotelsuite in München bezahlte.
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/Pm48Cj


 

 Seni Seviyorums Facebook-Pinnwand: Ich würde sogar mit einem Lächeln mein Leben für dich geben.Meryem ❤️ Erhan

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 11:48PM  

Seni Seviyorums Facebook-Pinnwand
 
Seni Seviyorums Facebook-Pinnwand
 
Ich würde sogar mit einem Lächeln mein Leben für dich geben.
 
Meryem ❤️ Erhan
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=694201687265387&set=a.643933378958885.1073741827.275842835767943&type=1
Nov 21st 2013, 23:12
 
Ich würde sogar mit einem Lächeln mein Leben für dich geben.

Meryem ❤️ Erhan
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/72DJ2x


 

 Taghut - Social Mention: QUIZ TIME: Give me your best definition of Tawheed. (Note: A definition should be Jaami' Maani' - comprehensive and restrictive i.e. in this case including everything that is considered Tawheed and excluding anything that is not part of tawheed)

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 10:47AM  

Taghut - Social Mention
 
 
 
QUIZ TIME: Give me your best definition of Tawheed. (Note: A definition should be Jaami' Maani' - comprehensive and restrictive i.e. in this case including everything that is considered Tawheed and excluding anything that is not part of tawheed)
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100005946215260&v=wall&story_fbid=172194036322136
Nov 19th 2013, 23:33
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/pQ1MW7


 

 bushido - Social Mention: O Caminho do Zen nas Artes Marciais - Introdução "Deves-te concentrar e dedicar totalmente a cada dia, como se tivesses o cabelo a arder." Esta lição dada a um samurai medieval pode ser considerada como contendo a essência do que o mestre Zen, Taisen Deshimaru, diria ao seu leitor ocidental. Para praticar Zen ou artes marciais, deve-se viver intensamente, de todo o coração, sem reservas, como se pudesse morrer no próximo instante. Sem este tipo de dedicação, o Zen torna-se apenas um ritual e as artes marciais são apenas desportos. Para exemplificar esta ligação inquebrável entre o Zen e as artes marciais, Deshimaru regressa ao tempo dos samurai. A maioria dos samurai seguiam a religião nacional do Shinto, uma forma extremamente sofisticada de animismo, em que a natureza é embutida de espírito (shin). Mas também se sentiam profundamente atraídos ao budismo tal como expresso na prática do Zen. O Zen enfatiza a simplicidade e o auto-controle, a total atenção em todos os momentos, e a tranquilidade perante a morte, combinava bem com o tipo de vida do samurai, em que o duelo era uma possibilidade e a diferença entre a vida e a morte residia apenas num rápido movimento da espada. Melhor ainda para os samurai era o fato de que o Zen oferecia uma prática diária específica: através do zazen, uma forma de meditação sentada sem adornos, o samurai podia efetivamente acamar a mente, e procurar a derradeira harmonia entre a aparente discórdia, e atingir a unidade da intuição e da ação, tão necessária ao kenjutsu (esgrima japonesa). De fato, tal como Deshimaru aponta, o Zen tornou-se conhecido como a "religião do samurai." As artes marciais como kendo, karate, judo, e aikido apontam diretamente à união do Zen e do Bushido, o código medieval de honra do samurai. Na melhor das hipóteses são Budo. Traduzir estas duas palavras japonesas não é fácil. Literalmente, Bushido significa "o caminho do guerreiro" (bushi-guerreiro; do-caminho). Budo significa "o caminho da guerra" (bu-guerra). Mas o caráter japonês de BU, como Deshimaru aponta, também significa o findar da luta, o embainhar da espada. Então o ênfase do Budo não deve ser no BU, mas no DO. Mesmo o DO tem um sentido mais profundo, que é difícil ao ocidental compreender: para o DO, o caminho, é essencialmente desprovido de objetivos, e nós ocidentais sempre fomos incutidos de metas, objetivos, do ganhar. A dificuldade em traduzir DO é refletida numa pergunta que por vezes aparece com pessoas que não praticam artes marciais. Questionam-me "para que pratica?" Respondo , no fundo, pratico porque pratico. Sim, ganho algumas coisas: forma física, graciosidade, confiança, camaradagem, um sentido de harmonia. Mas mesmo isto se esmorece perante o simples e inevitável poder do DO, o caminho. O mestre Deshimaru enfatiza que as verdadeiras artes marciais retiram o seu espírito do Budo e não do desporto: "Não tenho nada contra desportos; treinam o corpo e desenvolvem a resistência e a endurance. Mas o espírito de competição e o poder que o domina não é bom, reflete uma visão distorcida da vida. Não é essa a essência das artes marciais. No espírito do Zen do Budo, a vida diária torna-se a própria competição. Deve haver consciência em cada momento – levantar-se de manhã, trabalhar, comer, ir para a cama. Esta é a mestria do próprio ser." Hoje em dia muitas pessoas vêm para as artes marciais como um desporto, ou pior, procurando um instrumento de agressão e domínio. E infelizmente existem ginásios que aceitam esta clientela. Filmes violentos de artes marciais contribuem para a corrupção do Budo, e ainda nos é oferecido uma visão cinemática de um James Bond que parte para aprender com um "mestre" durante duas semanas e fica perito numa qualquer forma de artes marciais. Sabendo tudo isto, não deveria ficar surpreendido quando um novato na escola pergunta, "quanto tempo é que vai demorar para ser mestre?" Ainda hoje a pergunta deixa-me sem resposta. Pratico karate há mais de 45 anos anos, trinta dos quais também ensino, e sinto-me consideravelmente mais longe de ser "mestre" da arte do que nos primeiros seis meses. Talvez deva simplesmente responder a esta pergunta como o mestre Deshimaru quando confrontado com uma questão similar: "Quantos anos tenho de praticas zazen?" "Até morreres." O que eu descobri na minha própria prática é que o Zen e as artes marciais não são coisas que se aprendam ou façam. São o que tu fores. E no entanto a nossa impaciência ocidental vem á superfície uma e outra vez. Procuramos resultados imediatos, recompensa automática. Os anúncios da televisão prometem as viagens do Capitão Cook com um simples cartão de crédito. Durante uma recente aula noturna, notei um aluno que estava vermelho e furioso de tensão. "Vou conseguir fazer esta técnica bem nem que tenha que ficar aqui a noite toda". - Disse ele. Eu disse-lhe, tão gentilmente quanto pude, que era melhor desistir desse tipo de ideias de rápida perfeição. Tentei lembrar-me de alguma técnica que nunca tenha conseguido fazer absolutamente "bem". Recordei momentos de graciosidade, certas projeções que pareciam crescer e rebentar como se ao ritmo de uma onda do oceano, revelando a perfeição interior de todo o movimento, toda a existência. Mas não me consegui lembrar de nenhuma técnica, nenhuma "perfeição" baseada somente na técnica. É uma bênção das artes marciais e do Zen, que nos permite uma redução, senão uma transformação do tempo. "Ontem" e "amanhã" tornam-se menos importantes. Viramo-nos para o "momento presente" e a "vida toda". Ficamos assim livres das preocupações de certas urgências desta cultura: comida rápida, resultados rápidos, alivio temporário rápido… O mestre Deshimaru fala-nos de três etapas comuns ao Zen e às artes marciais. A primeira, shohin, é um período de treino em que a vontade e o esforço consciente estão envolvidos, e que normalmente leva entre três ou cinco anos de prática árdua. No Zen, esta primeira etapa culmina com o shiho (transmissão); A segunda etapa é o período da concentração sem consciência, depois do shiho. O discipulo está em paz. Pode de fato assistir o mestre, e mais tarde tornar-se ele próprio mestre e ensinar outros. Na terceira etapa, o espírito alcança a verdadeira liberdade – "para um espírito livre, um mundo livre"… Estas três etapas são idênticas no Zen e no Budo. Ao longo deste processo há uma mudança de ênfase nas artes marciais: da técnica e força do corpo no principio para uma intuição soberba e realização do espírito no fim. O mestres, compreendem o verdadeiro potencial da sua arte já após os seus setenta anos de vida em diante, quando já não podia contar com o poder do seu corpo. A maioria dos filmes que mostram alguns feitos quase miraculosos foram filmados nos anos sessenta. Mas feitos miraculosos são apenas efeitos secundários, e os "mistérios do oriente" são utopias que não merecem a atenção de um estudante dedicado de Zen e das artes marciais. O que o mestre Deshimaru diz sobre o zazen é também verdade no Budo no seu melhor: "… o zazen não implica êxtase ou qualquer emoção ou condição particular do corpo ou mente, mas sim regressar, completamente, à condição humana, normal e pura. Essa condição não é reservada aos grandes mestres ou santos, não há nada de misterioso e está ao alcance de qualquer um." Zazen significa tornar-se intimo consigo mesmo, encontrar a dimensão exata de unidade interior, e a harmonização da vida universal. Estar totalmente desperto, regressar completamente à pura e normal condição humana pode até ser fácil, mas nesta cultura, é algo bastante difícil. Talvez só alguns de nós possam obter essa condição todo o tempo, ou a maioria do tempo. Mas Taisen Deshimaru, usando linguagem simples e riqueza de argumentos, dá-nos uma visão luminosa, um ideal que pode iluminar cada vida.

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 12:19AM  

bushido - Social Mention
 
 
 
O Caminho do Zen nas Artes Marciais - Introdução "Deves-te concentrar e dedicar totalmente a cada dia, como se tivesses o cabelo a arder." Esta lição dada a um samurai medieval pode ser considerada como contendo a essência do que o mestre Zen, Taisen Deshimaru, diria ao seu leitor ocidental. Para praticar Zen ou artes marciais, deve-se viver intensamente, de todo o coração, sem reservas, como se pudesse morrer no próximo instante. Sem este tipo de dedicação, o Zen torna-se apenas um ritual e as artes marciais são apenas desportos. Para exemplificar esta ligação inquebrável entre o Zen e as artes marciais, Deshimaru regressa ao tempo dos samurai. A maioria dos samurai seguiam a religião nacional do Shinto, uma forma extremamente sofisticada de animismo, em que a natureza é embutida de espírito (shin). Mas também se sentiam profundamente atraídos ao budismo tal como expresso na prática do Zen. O Zen enfatiza a simplicidade e o auto-controle, a total atenção em todos os momentos, e a tranquilidade perante a morte, combinava bem com o tipo de vida do samurai, em que o duelo era uma possibilidade e a diferença entre a vida e a morte residia apenas num rápido movimento da espada. Melhor ainda para os samurai era o fato de que o Zen oferecia uma prática diária específica: através do zazen, uma forma de meditação sentada sem adornos, o samurai podia efetivamente acamar a mente, e procurar a derradeira harmonia entre a aparente discórdia, e atingir a unidade da intuição e da ação, tão necessária ao kenjutsu (esgrima japonesa). De fato, tal como Deshimaru aponta, o Zen tornou-se conhecido como a "religião do samurai." As artes marciais como kendo, karate, judo, e aikido apontam diretamente à união do Zen e do Bushido, o código medieval de honra do samurai. Na melhor das hipóteses são Budo. Traduzir estas duas palavras japonesas não é fácil. Literalmente, Bushido significa "o caminho do guerreiro" (bushi-guerreiro; do-caminho). Budo significa "o caminho da guerra" (bu-guerra). Mas o caráter japonês de BU, como Deshimaru aponta, também significa o findar da luta, o embainhar da espada. Então o ênfase do Budo não deve ser no BU, mas no DO. Mesmo o DO tem um sentido mais profundo, que é difícil ao ocidental compreender: para o DO, o caminho, é essencialmente desprovido de objetivos, e nós ocidentais sempre fomos incutidos de metas, objetivos, do ganhar. A dificuldade em traduzir DO é refletida numa pergunta que por vezes aparece com pessoas que não praticam artes marciais. Questionam-me "para que pratica?" Respondo , no fundo, pratico porque pratico. Sim, ganho algumas coisas: forma física, graciosidade, confiança, camaradagem, um sentido de harmonia. Mas mesmo isto se esmorece perante o simples e inevitável poder do DO, o caminho. O mestre Deshimaru enfatiza que as verdadeiras artes marciais retiram o seu espírito do Budo e não do desporto: "Não tenho nada contra desportos; treinam o corpo e desenvolvem a resistência e a endurance. Mas o espírito de competição e o poder que o domina não é bom, reflete uma visão distorcida da vida. Não é essa a essência das artes marciais. No espírito do Zen do Budo, a vida diária torna-se a própria competição. Deve haver consciência em cada momento – levantar-se de manhã, trabalhar, comer, ir para a cama. Esta é a mestria do próprio ser." Hoje em dia muitas pessoas vêm para as artes marciais como um desporto, ou pior, procurando um instrumento de agressão e domínio. E infelizmente existem ginásios que aceitam esta clientela. Filmes violentos de artes marciais contribuem para a corrupção do Budo, e ainda nos é oferecido uma visão cinemática de um James Bond que parte para aprender com um "mestre" durante duas semanas e fica perito numa qualquer forma de artes marciais. Sabendo tudo isto, não deveria ficar surpreendido quando um novato na escola pergunta, "quanto tempo é que vai demorar para ser mestre?" Ainda hoje a pergunta deixa-me sem resposta. Pratico karate há mais de 45 anos anos, trinta dos quais também ensino, e sinto-me consideravelmente mais longe de ser "mestre" da arte do que nos primeiros seis meses. Talvez deva simplesmente responder a esta pergunta como o mestre Deshimaru quando confrontado com uma questão similar: "Quantos anos tenho de praticas zazen?" "Até morreres." O que eu descobri na minha própria prática é que o Zen e as artes marciais não são coisas que se aprendam ou façam. São o que tu fores. E no entanto a nossa impaciência ocidental vem á superfície uma e outra vez. Procuramos resultados imediatos, recompensa automática. Os anúncios da televisão prometem as viagens do Capitão Cook com um simples cartão de crédito. Durante uma recente aula noturna, notei um aluno que estava vermelho e furioso de tensão. "Vou conseguir fazer esta técnica bem nem que tenha que ficar aqui a noite toda". - Disse ele. Eu disse-lhe, tão gentilmente quanto pude, que era melhor desistir desse tipo de ideias de rápida perfeição. Tentei lembrar-me de alguma técnica que nunca tenha conseguido fazer absolutamente "bem". Recordei momentos de graciosidade, certas projeções que pareciam crescer e rebentar como se ao ritmo de uma onda do oceano, revelando a perfeição interior de todo o movimento, toda a existência. Mas não me consegui lembrar de nenhuma técnica, nenhuma "perfeição" baseada somente na técnica. É uma bênção das artes marciais e do Zen, que nos permite uma redução, senão uma transformação do tempo. "Ontem" e "amanhã" tornam-se menos importantes. Viramo-nos para o "momento presente" e a "vida toda". Ficamos assim livres das preocupações de certas urgências desta cultura: comida rápida, resultados rápidos, alivio temporário rápido… O mestre Deshimaru fala-nos de três etapas comuns ao Zen e às artes marciais. A primeira, shohin, é um período de treino em que a vontade e o esforço consciente estão envolvidos, e que normalmente leva entre três ou cinco anos de prática árdua. No Zen, esta primeira etapa culmina com o shiho (transmissão); A segunda etapa é o período da concentração sem consciência, depois do shiho. O discipulo está em paz. Pode de fato assistir o mestre, e mais tarde tornar-se ele próprio mestre e ensinar outros. Na terceira etapa, o espírito alcança a verdadeira liberdade – "para um espírito livre, um mundo livre"… Estas três etapas são idênticas no Zen e no Budo. Ao longo deste processo há uma mudança de ênfase nas artes marciais: da técnica e força do corpo no principio para uma intuição soberba e realização do espírito no fim. O mestres, compreendem o verdadeiro potencial da sua arte já após os seus setenta anos de vida em diante, quando já não podia contar com o poder do seu corpo. A maioria dos filmes que mostram alguns feitos quase miraculosos foram filmados nos anos sessenta. Mas feitos miraculosos são apenas efeitos secundários, e os "mistérios do oriente" são utopias que não merecem a atenção de um estudante dedicado de Zen e das artes marciais. O que o mestre Deshimaru diz sobre o zazen é também verdade no Budo no seu melhor: "… o zazen não implica êxtase ou qualquer emoção ou condição particular do corpo ou mente, mas sim regressar, completamente, à condição humana, normal e pura. Essa condição não é reservada aos grandes mestres ou santos, não há nada de misterioso e está ao alcance de qualquer um." Zazen significa tornar-se intimo consigo mesmo, encontrar a dimensão exata de unidade interior, e a harmonização da vida universal. Estar totalmente desperto, regressar completamente à pura e normal condição humana pode até ser fácil, mas nesta cultura, é algo bastante difícil. Talvez só alguns de nós possam obter essa condição todo o tempo, ou a maioria do tempo. Mas Taisen Deshimaru, usando linguagem simples e riqueza de argumentos, dá-nos uma visão luminosa, um ideal que pode iluminar cada vida.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=1152763282&v=wall&story_fbid=10201748385848705
Nov 20th 2013, 23:39
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/9pm/9wGHQP


 

 dawa - Social Mention: Dawać 5 łapek w górę i lecimy z Dedykami :)

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 07:52PM  

dawa - Social Mention
 
 
 
Dawać 5 łapek w górę i lecimy z Dedykami :)
http://www.facebook.com/permalink.php?id=430350997067187&v=wall&story_fbid=437220619713558
Nov 20th 2013, 19:48
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/SdNd3G


 

 allahuakbar - Social Mention: Assalamualaikm wahai saudara seislamku ku doa untuk klian supaya sihat sejahtera....insyaallah allah bersama kita...takbir allahuakbar.

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 04:02AM  

allahuakbar - Social Mention
 
 
 
Assalamualaikm wahai saudara seislamku ku doa untuk klian supaya sihat sejahtera....insyaallah allah bersama kita...takbir allahuakbar.
http://www.facebook.com/permalink.php?id=100001544994666&v=wall&story_fbid=610618275666333
Nov 21st 2013, 03:53
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l


 

 dawa - Social Mention: Obojętność jest najgorsza. dawać dobijamy do 8k

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 07:52PM  

dawa - Social Mention
 
 
 
Obojętność jest najgorsza. dawać dobijamy do 8k
http://www.facebook.com/permalink.php?id=181681565330826&v=wall&story_fbid=242087165956932
Nov 20th 2013, 19:52
 
 
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/SdNd3G


 

 koran verteilung - Social Mention: Christianity Under Fire: Truthful Answers to Tough Questions

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 12:45AM  

koran verteilung - Social Mention
 
 
 
Christianity Under Fire: Truthful Answers to Tough Questions
http://urantiawatch.wordpress.com/2013/11/21/christianity-under-fire-truthful-answers-to-tough-questions/
Nov 21st 2013, 00:09
 
Not long ago I ran across a fairly innocent enough looking site where there were questions posed about Christianity. The title of the article was "Banned Questions About [&#8230;]
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/dQl7kC


 

 khalifa - Social Mention: Rocky in Dubai

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 21 12:33AM  

khalifa - Social Mention
 
 
 
Rocky in Dubai
http://www.flickr.com/photos/70099651@N03/10969014555/
Nov 20th 2013, 23:38
 
Little Rocky poses at the Together statue outside the Burj Khalifa Tower in Dubai.
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/wnl7yq


 

 sharia - Social Mention: After Sharia Law is fully operational in America, young women will loose some choices that they once enjoyed but this is the way of the future!

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 19 07:45PM  

sharia - Social Mention
 
 
 
After Sharia Law is fully operational in America, young women will loose some choices that they once enjoyed but this is the way of the future!
http://www.facebook.com/permalink.php?id=1171893779&v=wall&story_fbid=10201735341283237
Nov 19th 2013, 19:37
 
by, Antonin Fdesouche h/t Blazing Cat Fur The condition of the girl would be completely deteriorated after visiting relatives of the rapist, to wash the "affront to the girl and save the...
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/fmPW1b


 

 Bei uns wird Liebe: ALLAH genannts Facebook-Pinnwand: Ein Mann ohne Bart ist wie ein Löwe ohne Mähne ! Sabriş

Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 20 08:02PM  

Bei uns wird Liebe: ALLAH genannts Facebook-Pinnwand
 
Bei uns wird Liebe: ALLAH genannts Facebook-Pinnwand
 
Ein Mann ohne Bart ist wie
ein Löwe ohne Mähne !
 
Sabriş
http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=251564265007937&id=125472004283831
Nov 20th 2013, 19:23
 
Ein Mann ohne Bart ist wie
ein Löwe ohne Mähne !

Sabriş
 
 
 
You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
 
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/TNGsgK


 

--
Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine E-Mail an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out