Informationa

Hier werden Nachrichten über den Salafismus veröffentlicht.
Was sind Salafisten?
Hier anschauen:
http://www.youtube.com/watch?v=l5HRdwsck10
(Alle Angaben ohne Gewähr)
Diese Seite richtet sich nicht gegen Muslime und den Islam.
Diese Seite soll über den Salafismus/Islamismus/Terrorismus informieren.
Es ist wichtig über Fanatiker aufzuklären, um den Frieden und die Freiheit zu sichern.
Wir wollen in Europa mit allen Menschen friedlich zusammen leben,
egal welche Herkunft, Nationalität und Religion.


::: DOKUS :::
(Achtung: Youtube ist überschwemmt mit Videos, die salafistischen/islamistischen Einfluss besitzen.
Deshalb: Schaut euch die Accounts genau an!)

1.
[DOKU] Wie Salafisten zum Terror verleiten - 2013
https://www.youtube.com/watch?v=uM2x-vgdrKM

2.
Pulverfass Deutschland - Doku über Probleme zwischen Salafisten und Rechtsradikalen
https://www.youtube.com/watch?v=H5nOuzXJOmY

3.
Salafisten, ein finsterer Verein (heute-show)
https://www.youtube.com/watch?v=Myq48smApKs

4.
Deutsche Salafisten drangsalieren weltliche Hilfsorganisationen in Syrien | REPORT MAINZ
https://www.youtube.com/watch?v=lCext-9pu9I

5.
DIE SALAFISTEN KOMMEN
https://www.youtube.com/watch?v=uWARKJSKOP4

6.
Best of 2013 Peter Scholl Latour EZP Salafisten wird durch Saudisches Geld verbreitet!!!
https://www.youtube.com/watch?v=FmV3Z6f1BQQ

7.
Frauen im Islam
https://www.youtube.com/watch?v=mb4G6tUbkD0


8.
Gülen Bewegung
http://de.wikipedia.org/wiki/Fethullah_G%C3%BClen#Deutschland
Gefahr für Deutschland - Gülen Bewegung versucht die Unterwanderung
http://www.youtube.com/watch?v=E9Q1jS7Rw9M

9.
Islamisten oder Demokraten - Die Islamische Milli Görüs / Millî Görüş / Milli Görüş
http://www.youtube.com/watch?v=EtWjumM5G88

10.
Die türkischen Graue Wölfe (Rechtsextremismus/Islamismus)
http://www.youtube.com/watch?v=_Z9LEc4qM1I

11.
Föderation der Türkisch-Demokratischen Idealistenvereine in Deutschland
(türkisch Almanya Demokratik Ülkücü Türk Dernekleri Federasyonu, ADÜTDF; kurz auch Türk Federasyon, dt. „Türkische Föderation“)
http://de.wikipedia.org/wiki/F%C3%B6deration_der_T%C3%BCrkisch-Demokratischen_Idealistenvereine_in_Deutschland



http://de.wikipedia.org/wiki/Salafismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Islamismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Mill%C3%AE_G%C3%B6r%C3%BC%C5%9F

http://boxvogel.blogspot.de

::: DOKUS ENDE :::


http://salafisten-salafismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafisten
http://islamismus-islamisten-salafisten.blogspot.com
http://islamisten-salafisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-salafismus.blogspot.com
http://islamismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamisten
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islamisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisten.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafistenfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisteninyoutube.blogspot.de
https://www.google.de/#q=islamisten
http://salafismus.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafismus
http://salafismusinfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismusinyoutube.blogspot.de
http://scharia-strafen.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamismus
http://quran-hoeren-karim-mp3-deutsch.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://mohammed-islam-koran-quran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamisten
http://islam-symbol-gebet-moschee.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islam-referat-entstehung-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://scharia-in-deutschland-islam-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://scharia-steinigung-scharia-gesetze.blogspot.com
http://islamisten-islamismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://gebetszeiten-islam-akte-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-im-islam-koran-quran.blogspot.com
http://sehitlik-groesste-moschee-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-unter-der-scharia-politik.blogspot.com
http://koran-online-mp3-frauen-suren.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://was-bedeutet-salafismus.blogspot.com
http://quran-download-islamway-flash.blogspot.com
http://minarett-moschee-koeln.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://kaaba-blaue-moschee.blogspot.com
http://muenchen-moschee-gebetsruf-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://koran-auf-deutsch-hoeren-pdf.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-islamisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus

Islam Koran Moschee

Benachrichtigung für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 22 Themen

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    Muslims, if you will pray towards the White House or towards the House of Allah azza wajl. The time for political struggle has arrived and the camp of Imaan and the camp of kufr are clear. The only way out is Islamic Shariah i.e. Khilafah not only to liberate ourselves and our pure land but also to liberate humanity from the oppression and injustice of man-made-system. It is only upto us what we choose at this criticle junction in the human history to defeat the Jahillya as like Badr or accept to live in humilation. Whoever looks for 'izzah (honor) from the kafir or from their way of life, he would only be humiliated and abased by Allah in the life of this world and the hereafter.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=241979332616957&v=wall&story_fbid=254817567999800
    Nov 18th 2013, 21:52
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf

     

 khilafah - Social Mention: Wajib Bai'at Kepada Syekh Abu Bakar Al Baghdady (ISIS) ? Ustadz Abu Bara, murid Syekh OBM ditanya tentang pernyataan Musa Cerantonio, alias Abu A'isha mengenai Khilafah di Iraq (ISIS) dan bai'at kepada Abu Bakar Al Baghdadi (pimpinan ISIS). Berikut jawaban beliau yang di up load di akun Face Book beliau. Semoga bermanfaat! Saya ingin menekankan ringkasan dari tiga kelompok orang yang berkomentar mengenai topik ini: Kelompok pertama. Mereka yang setuju dengan ijtihad Abu Bakar Al Baghdadi dan bahwa beliau memiliki kewenangan seperti seorang khalifah dimana beliau menguasai beberapa wilayah dan melaksanakan hukum syariah di sana. Semoga Allah membalas amal ijtihad mereka – ini adalah seruan yang diberkahi dan tujuan yang mulia, dan tidak ada keraguan atas pencapaian besar yang telah diraih oleh Abu Bakar Al Baghdadi. Sukses dan kemenangan telah Allah anugerahkan kepada beliau. Apakah sebagian orang setuju atau tidak dengan ijtihad ini, tidak ada tempat bagi mereka untuk mengkritik Abu Bakar Al Baghdadi atas apa yang telah beliau seru untuk umat ini: persatuan, khilafah, syariah dan kemenangan. Kelompok Ke-dua. Mereka yang mengikuti ijtihad para ulama dan pemimpin seperti Syaikh Ayman Al Zawaahiri, Syaikh Abu Qatadah, Syaikh Abu Muhammad Al Maqdisi, Abu Muhammad Al Julaani dan lainnya, bahwa Abu Bakar Al Baghdadi adalah seorang amir jamaah Islam, dan belum menjadi seorang Khalifah. Namun seruan untuk mempersatukan banyak jamaah dan kerjasama serta musyawarah di wilayah [yang telah ditaklukkannya], adalah kekuatan yang jauh lebih besar yang ditakuti musuh-musuh Islam. Semoga Allah membalas ijtihad mereka. Seruan ini juga merupakan hal yang penting dengan tujuan mulia yang didasarkan atas ilmu dan iman, seperti pada kelompok pertama di atas. Selain itu, tidak diragukan lagi bahwa kasih sayang dan kerjasama serta rasa hormat di antara kedua kelompok ini telah menghasilkan ijtihad demikian. Dan harus ditekankan bahwa pendapat yang muncul dari kelompok kedua bahwa Abu Bakar Al Baghdadi belum memiliki kewenangan umum terhadap mujahidin atau para pemimpin; meskipun demikian, penting juga untuk dicermati bahwa ulama dan pemimpin di kelompok kedua ini juga tidak memiliki kewenangan terhadap Abu Bakar Al Baghdadi, dan permintaan dan ajakan mereka bukanlah perintah mengikat seperti terhadap bawahan. Pada kedua kelompok di atas, siapapun yang benar dalam mengambil ijtihad telah menerima dua pahala, dan sebaliknya hanya satu (jika salah,red) namun tidak menanggung dosa. Kelompok ke-tiga. Orang-orang dalam kelompok ini adalah mereka yang menginginkan kegagalan rencana pendirian Khilafah di Iraq dan Asy-Syam, yang mengikuti siasat mengutuk dan mengkritik Abu Bakar Al Baghdadi dan Imarah Islam-nya, atau terhadap Abu Muhammad Julaani dan Imarah Islam-nya. Orang-orang dalam kelompok ini juga menganggap remeh upaya para pemimpin dan pejuang hebat ini, atau menuduh mereka telah melakukan penyimpangan, bid'ah, khuruj dan lain sebagainya; atau mereka hanya mengambil kesalahan, (bahkan yang lebih buruk) menciptakan kesalahan dan menyusunnya menjadi daftar 'error' untuk memojokkan dan mencemarkan nama baik para pemimpin tersebut. Atau menggunakan siasat menghalangi orang dari Jihad atau mendukung jihad, bahkan menyerukan orang untuk tidak memberikan ba'iat kepada Abu Bakar Al Baghdadi (terlepas dari beliau adalah seorang Khalifah atau tidak) demi bai'at mereka kepada rezim murtad seperti di Hijaaz. Yang saya maksud adalah orang seperti Khalid Yaseen, Ar'oor, Dimashqiyyah dan sebagain 'syuyukh' Madkhali. Kelompok ketiga ini tidak akan mendapat keberkahan dari andil mereka dalam diskusi dan mereka hanya memperoleh dosa. Mereka berada di tempat yang sangat berbahaya dan hanya meniru kaum kafir dan munafik. Ini adalah taktik Ahlu Al Nifaaq; dan tidak seorang pun yang memiliki keimanan membiarkan diri mereka berada di dalam situasi seperti ini. Seruan kepada umat agar meninggalkan Abu Bakar Al Baghdadi atau Abu Muhammad Julaani, dan untuk menyembunyikan dukungan atau bantuan kepada mereka, atau siapapun yang berharap atau menunjukkan kegembiraan atas setiap kerugian atau kekalahan, atau mereka yang mencari kejatuhan Daulah Islam Iraq, telah menyatakan diri mereka sendiri – disadari atau tidak – sebagai orang nifaaq, layaknya kaum yang telah Allah sebut dalam firman-Nya: "Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): 'Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).'" (QS. Al Munaafiquun: 7) Ada baiknya mereka telah memperlihatkan watak asli mereka sekarang sebelum kita terpedaya oleh "janggut" [penampilan] mereka dan tergantung pada mereka di masa-masa sulit yang akan datang.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    Wajib Bai'at Kepada Syekh Abu Bakar Al Baghdady (ISIS) ? Ustadz Abu Bara, murid Syekh OBM ditanya tentang pernyataan Musa Cerantonio, alias Abu A'isha mengenai Khilafah di Iraq (ISIS) dan bai'at kepada Abu Bakar Al Baghdadi (pimpinan ISIS). Berikut jawaban beliau yang di up load di akun Face Book beliau. Semoga bermanfaat! Saya ingin menekankan ringkasan dari tiga kelompok orang yang berkomentar mengenai topik ini: Kelompok pertama. Mereka yang setuju dengan ijtihad Abu Bakar Al Baghdadi dan bahwa beliau memiliki kewenangan seperti seorang khalifah dimana beliau menguasai beberapa wilayah dan melaksanakan hukum syariah di sana. Semoga Allah membalas amal ijtihad mereka – ini adalah seruan yang diberkahi dan tujuan yang mulia, dan tidak ada keraguan atas pencapaian besar yang telah diraih oleh Abu Bakar Al Baghdadi. Sukses dan kemenangan telah Allah anugerahkan kepada beliau. Apakah sebagian orang setuju atau tidak dengan ijtihad ini, tidak ada tempat bagi mereka untuk mengkritik Abu Bakar Al Baghdadi atas apa yang telah beliau seru untuk umat ini: persatuan, khilafah, syariah dan kemenangan. Kelompok Ke-dua. Mereka yang mengikuti ijtihad para ulama dan pemimpin seperti Syaikh Ayman Al Zawaahiri, Syaikh Abu Qatadah, Syaikh Abu Muhammad Al Maqdisi, Abu Muhammad Al Julaani dan lainnya, bahwa Abu Bakar Al Baghdadi adalah seorang amir jamaah Islam, dan belum menjadi seorang Khalifah. Namun seruan untuk mempersatukan banyak jamaah dan kerjasama serta musyawarah di wilayah [yang telah ditaklukkannya], adalah kekuatan yang jauh lebih besar yang ditakuti musuh-musuh Islam. Semoga Allah membalas ijtihad mereka. Seruan ini juga merupakan hal yang penting dengan tujuan mulia yang didasarkan atas ilmu dan iman, seperti pada kelompok pertama di atas. Selain itu, tidak diragukan lagi bahwa kasih sayang dan kerjasama serta rasa hormat di antara kedua kelompok ini telah menghasilkan ijtihad demikian. Dan harus ditekankan bahwa pendapat yang muncul dari kelompok kedua bahwa Abu Bakar Al Baghdadi belum memiliki kewenangan umum terhadap mujahidin atau para pemimpin; meskipun demikian, penting juga untuk dicermati bahwa ulama dan pemimpin di kelompok kedua ini juga tidak memiliki kewenangan terhadap Abu Bakar Al Baghdadi, dan permintaan dan ajakan mereka bukanlah perintah mengikat seperti terhadap bawahan. Pada kedua kelompok di atas, siapapun yang benar dalam mengambil ijtihad telah menerima dua pahala, dan sebaliknya hanya satu (jika salah,red) namun tidak menanggung dosa. Kelompok ke-tiga. Orang-orang dalam kelompok ini adalah mereka yang menginginkan kegagalan rencana pendirian Khilafah di Iraq dan Asy-Syam, yang mengikuti siasat mengutuk dan mengkritik Abu Bakar Al Baghdadi dan Imarah Islam-nya, atau terhadap Abu Muhammad Julaani dan Imarah Islam-nya. Orang-orang dalam kelompok ini juga menganggap remeh upaya para pemimpin dan pejuang hebat ini, atau menuduh mereka telah melakukan penyimpangan, bid'ah, khuruj dan lain sebagainya; atau mereka hanya mengambil kesalahan, (bahkan yang lebih buruk) menciptakan kesalahan dan menyusunnya menjadi daftar 'error' untuk memojokkan dan mencemarkan nama baik para pemimpin tersebut. Atau menggunakan siasat menghalangi orang dari Jihad atau mendukung jihad, bahkan menyerukan orang untuk tidak memberikan ba'iat kepada Abu Bakar Al Baghdadi (terlepas dari beliau adalah seorang Khalifah atau tidak) demi bai'at mereka kepada rezim murtad seperti di Hijaaz. Yang saya maksud adalah orang seperti Khalid Yaseen, Ar'oor, Dimashqiyyah dan sebagain 'syuyukh' Madkhali. Kelompok ketiga ini tidak akan mendapat keberkahan dari andil mereka dalam diskusi dan mereka hanya memperoleh dosa. Mereka berada di tempat yang sangat berbahaya dan hanya meniru kaum kafir dan munafik. Ini adalah taktik Ahlu Al Nifaaq; dan tidak seorang pun yang memiliki keimanan membiarkan diri mereka berada di dalam situasi seperti ini. Seruan kepada umat agar meninggalkan Abu Bakar Al Baghdadi atau Abu Muhammad Julaani, dan untuk menyembunyikan dukungan atau bantuan kepada mereka, atau siapapun yang berharap atau menunjukkan kegembiraan atas setiap kerugian atau kekalahan, atau mereka yang mencari kejatuhan Daulah Islam Iraq, telah menyatakan diri mereka sendiri – disadari atau tidak – sebagai orang nifaaq, layaknya kaum yang telah Allah sebut dalam firman-Nya: "Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): 'Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).'" (QS. Al Munaafiquun: 7) Ada baiknya mereka telah memperlihatkan watak asli mereka sekarang sebelum kita terpedaya oleh "janggut" [penampilan] mereka dan tergantung pada mereka di masa-masa sulit yang akan datang.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100005464445607&v=wall&story_fbid=184343631757784
    Nov 18th 2013, 21:54
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf

     

 khilafah - Social Mention: Sadar atau tidak sadar, dari dahulu sampai sekarang musuh-musuh Allah selalu memakai strategi pecah belah. Sekalipun strategi pecah belah adalah strategi kuno tapi terbukti sampai sekarang tetap ampuh dan efekti untuk menghancurkan perlawanan kelompok oposisi manapun, kelompok anti pemerintah manapun, kelompok anti penjajah manapun. Termasuk pada gerakan Islam, terlebih bagi gerakan jihad. Pecah belah gerakan jihad dan usaha untuk memberikan jurang pemisah diantara gerakan jihad adalah cerita masa lalu yang seharusnya sudah usang, tapi entah bagaimana strategi ini bisa meng-up grade diri sehingga tetap efektif dan malah laris dipakai musuh-musuh Allah. Entah bagaimana caranya produk kuno ini sudah bisa membiasakan diri dengan perubahan waktu, tempat dan kasus yang berbeda. Dari Semangat Jihad Hingga Gerakan Jihad Tidak bisa dipungkiri bahwa semangat jihad yang membahana hari ini memiliki akar sejarah yang kuat dari Mesir. Tokoh-tokoh kebangkitan umat banyak yang lahir dan bersinggungan dengan negeri ini, sebut saja Hasan Al-Banna, Sayyid Qutub, Taqiyyuddin Nabhani, Abdullah Azzam semuanya memiliki singgungan dengan negeri ini. Sebagaimana yang dikisahkan Syaikh Aiman Dzowahiri sendiri dalam bukunya "Fursan Tahta Royatin Nabi"; pada tahun 60-an api jihad di Mesir yang sudah dipercikan oleh para pendahulu makin terang cahayanya dengan darah para syuhada'sebagai bahan bakarnya. Pemerintahan thogut Mesir merasa sudah berhasil memadamkam api perlawanan umat dengan 'membantai' para aktivis ikhwanul muslimin. Syaikh Aiman menambahkan pada tahun 65-an penjara Mesir dipenuhi tahanan dari Ikhwanul Muslimin paling tidak ada sekitar 27 ribu orang mendekam di penjara thogut Mesir dan pada tahun itu pula Sayyid Qutub bersama dua orang temannya dieksekusi mati rezim Jamal Abdul-Nasher. Sebenarnya perlawanan kaum muslimin Mesir dengan media senjata atau kita bahasakan dengan jihad, sudah terjadi pada masa sebelumnya, hanya saja perlawanan mereka hanya tertuju kepada musuh-musuh dari luar Mesir. Hal tersebut bisa dipahami, karena mereka masih menganggap pemerintahan ketika itu adalah pemerintahan syar'iyyah. Makanya mereka berusaha mati-matian melakukan pendekatan kepada kepala pemerintahan untuk mendapatkan 'kedekatan' dengan pemerintah pada saat itu. Sungguh sangat disayangkan kekeliruan itu masih saja dipertahankan sampai hari ini oleh segelintir orang. Padahal sudah berapa kali eksperimen dilakukan hasil akhirnya sudah dapat ditebak. siklus kekalahan tersebut dimulai dari pondasi yang salah, maka batangnya rusak dan buahnya pun pasti gagal panen. Kerusakan 'jalan mereka' dikarenakan jalan tersebut tidak dibangun di atas syariat dan logika berfikir yang benar. Akibatnya posisi politis mereka menjadi lemah dan pada akhirnya mereka menguzur diri dengan membolehkan jama'ah mereka menjadi benteng demokrasi dan bahkan menjadi tameng rezim menghadapi mujahidin dan kaum muslimin. Syaikh Aiman menerangkan pada fase inilah terjadi kristalisasi perlawanan. Pada fase inilah peran Sayyid Qutub dan kelompoknya terlihat jelas dan sangat mempengaruhi perjalanan gerakan jihad dewasa ini. Sayyid Qutub dan orang-orang yang mengelilinginya-lah yang membidani lahirnya semangat jihad terhadap pemerintahan yang tidak berhukum kepada hukum Allah di zaman ini. pemerintahan yang mengutip produk hukum negatif ciptaan manusia untuk menggantikan hukum Allah. Ada dua hal yang digagas serius oleh Sayyid Qutub dan kelompoknya: Aqidah Amal Pada gagasan aqidah Sayyid Qutub menekankan betapa pentingnya permasalahan tauhid dalam islam, bahwa permusuhan antara Al-Hak dan Al-Batil adalah permusuhan aqidah. Permusuhan aqidah bermuara pada permasalahan tauhid permasalahan kepemilikan hukum yaitu apakah hukum (aturan) adalah mutlak milik Allah ataukah hukum mutlak milik manusia, seperti yang diusung orang-orang sekuler, Allah hanya berkuasa di langit adapun di bumi kekuasaan milik manusia (baca, bagi mereka bumi adalah kawasan bebas Tuhan). Gagasaan Sayyid Qutub ini memberikan pengaruh yang signifikan bagi gerakan islam pada saat itu dan selanjutnya. Gagasan perlawanan aqidah inilah yang malahirkan gagasan amal, gagasan jihad terhadap pemerintahan yang tidak berhukum kepada hukum Allah, pemerintahan yang merampas hak RUBUBIYAH ALLAH. Gagasan perlawanan aqidah inilah yang melahirkan gerakan jihad di Mesir dan mengarahkan gerakan jihad yang ada dewasa ini. Gagasan tersebut memberikan penjelasan terkait siapa musuh siapa teman dan yang tidak kalah pentingnya Sayyid Qutub menguraikan bahwa musuh internal (baca, musuh dalam selimut) tidak kalah bahayanya dari musuh eksternal, bahkan musuh internal terkadang lebih berbahaya daripada musuh eksternal, apalagi saat musuh internal menjadi tameng bagi musuh eksternal. Mereka-lah yang dikatakan Rasulullah: "kulit mereka sama dengan kulit kita dan mereka berbahasa dengan bahasa kita". Pada gagasan amal Sayyid Qutub memberikan pengaruh yang sangat signifikan dengan mengarahkan akar permusuhan kepada pemerintah-an yang menerapkan hukum negatif buatan manusia. Dengan keyakinan bahwa pemerintahan yang tidak berhukum kepada syariat adalah pemerintahan yang menolak aturan Allah dan memusuhi aturan Allah dan telah berkhianat kepada islam dan kaum muslimin dengan menjadi tameng bagi musuh-musuh Allah. Pada saat inilah lahir sebuah fase baru bagi gerakan jihad bersenjata, fase dimana mereka melakukan perlawanan kepada musuh internal. Ironinya dan sangat-sangat disayangkan sebagian gerakan islam dewasa ini masih tertipu dengan membatasi musuh hanya dari kalangan eksternal saja. Mereka yang berkali-kali dikhianati barisan militer, berkali-kali dikudeta masih tetap saja mengemis dengan mengandalkan 'kota ajaib'. Mereka masih saja menganggap thogut-thogut ini bukan musuh Allah dan musuh kaum muslimin. Antara Jihad Dan Takfir Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari gerakan jihad adalah konsep takfir yang mereka anut. Syaikh Aiman ketika menjelaskan ciri khas dari gerakan jihad Mesir dan merupakan ciri khas gerakan jihad di dunia dewasa ini adalah jelasnya aqidah mereka. Kejelasan aqidah ini sangat terlihat pada komitmen gerakan jihad terhadap kesepakatan kaum muslimin terkhusus ulama 4 madzhab atas kafirnya penguasa yang merubah dan mengganti syariat islam dan wajibnya mengganti pengusa yang seperti itu. Landasan ijma' ulama' tersebut ada pada beberapa ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah SAW. Diantaranya: (1) Allah SWT berfirman: وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُوْنَ (٤٤) "Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (QS. Al-Maidah [5]: 44). (2) Allah SWT berfirman: أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُوْنَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوْقِنُوْنَ (٥٠) "Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS. Al-Maidah [5]: 50). (3) Allah SWT berfirman: فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ حَتَّى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُوْا فِيْ أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا (٦٥) "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An-Nisa` [4]: 65). Gerakan jihad juga menopang argumentasi mereka dengan sejumlah hadits shahih yang diriwayatkan dari Nabi SAW, semisal hadits Ubadah bin Shamit RA, dimana beliau berkata, Rasulullah SAW mengajak kami berbai'at, kamipun membaiat beliau. Diantara isi bai'at : kami berbai'at untuk mendengar dan taat baik dalam keadaan giat, tidak suka, sulit, mudah maupun berat dan agar tidak mengambil kekuasaan pada ahlinya. Beliau SAW bersabda, "Kecuali engkau melihat kekafiran yang sangat jelas, kalian punya bukti dari Allah". (Muttafaq 'Alaih dengan redaksi hadits riwayat Muslim). Gerakan jihad juga menopang argumentasi mereka dengan sejumlah perkataan banyak ulama'. Diantara ulama terdahulu ada Ibnu Jarir ath Thabari, al Qurthubi, Ibnu Katsir, Imam Nawawi, Ibnu Hajar al Asqallani, Ibnu Hazem, Ibnu Taimiyah, Ibnu Qudamah al Maqdisi dan ulama terdahulu lainnya yang masih banyak lagi. Diantara ulama sekarang ada al Allamah al Muhaddits, Ahmad Syakir, Syaikh Mahmud Syakir, Syaikh Muhammad Hamid al Faqi, Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh, Syaikh Muhammad Na'im Yasin, Syaikh Abdullah Azzam, dan Syaikh Umar Abdurrahman —semoga Allah membebaskan beliau—. Salah satu tokoh jihad yang paling berpengaruh di tahun 80-an adalah Abdus-Salam Farroj pengarang buku Al-Faridhoh Al-Ghoibah (kewajiban yang hilang) yang memberikan pencerahan kepada gerakan jihad dewasa ini bahwa pemerintahan-pemerintahan dewasa ini yang berkuasa atas kita adalah pemerintahan-pemerintahan yang sama statusnya dengan pemerintahan Tatar yang menerapkan hukum yasiq, beliau berkata: أنه لم يفرق بين كل من خرج عن الحكم بما أنزل الله أياً من كان وبين التتار .. وفي الحقيقة أن كون التتار يحكمون بالياسق الذي اقتبس من شرائع شتى من اليهودية والنصرانية والملة الإسلامية وغيرها وفيها كثير من الأحكام أخذها من مجرد نظره وهواه .. فلا شك أن الياسق أقل جرماً من شرائع وضعها الغرب Bahwa Ibnu Katsir tidak membedakan antara orang yang keluar dari hukum Allah – siapapun itu- dengan tatar.. dan pada hakikatnya tatar berhukum kepada yasiq yang dirangkum dari berbagai syariat-syariat, dari syariat yahudi, dari syariat nashrani, dari syariat islam dan dari syariat lainnya. Dan pada yasiq banyak hukum-hukum yang diambil dari pengamatan semata dan hawa nafsu.. tidak diragukan lagi bahwa yasiq lebih sedikit kerusakannya daripada syariat-syariat yang dibuat Barat.. Masa Depan Gerakan Jihad, Ketika Blue Print Bertabrakan Sesuatu yang tidak dapat dipungkiri adalah taqdir benturan (konfrontasi) antara pendukung Al-Hak dan Al-Batil. Hal ini telah menjadi ketetapan Allah semenjak anak Adam ada di muka bumi ini. Oleh karenanya kita akan mendapatkan Al-Qur'an bertutur bagaimana para nabi dan rasul diperangi tiran karena aqidah mereka. وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا أَنْ اعْبُدُوا اللَّهَ فَإِذَا هُمْ فَرِيقَانِ يَخْتَصِمُونَ "Dan Kami telah mengutus kepada kaum Tsamud saudara mereka Shalih (seraya berkata), "Beribadahlah kalian kepada Allah," lalu tiba-tiba mereka menjadi dua kelompok yang bermusuhan." (QS. An-Naml[27] : 45) إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا "Sesungguhnya orang-orang kafir itu (bagi kalian kaum muslimin) adalah musuh yang nyata." (QS. An-Nisa[4] : 101). Oleh karena itu jadikanlah mereka musuh bukan teman. Ketika barisan kekufuran berhasil berkuasa atas kaum muslimin ditandai dengan jatuhnya benteng terakhir umat ini, Khilafah Turki Utsmani pada tahun 1924 maka bangkitlah para pemuda pilihan umat ini untuk menegakkan kembali benteng tersebut. Era kebangkitan pemuda pilihan tersebut ditandai dengan lahirnya jama'ah-jama'ah perjuangan untuk mengembalikan kekuatan islam sebagaimana dahulu kala, sebagaimana di zaman ke-emasannya pada zaman awal-awal islam tegak. Maka masing-masing jama'ah ini meletakan blue-print masing-masing. Ada yang menempuh jalur pendidikan dan dakwah murni, ada yang konsen di dakwah saja, ada yang berkonsentrasi dengan ide penegakkan khilafah, ada juga terlibat perpolitikan praktis, adapula dengan perlawanan bersenjata. Ketika masing-masing mereka mulai bergerak melaksanakan blue-print yang telah dirumuskan, disaat itu pula terasa pergesekan strategi. Ketika sebuah jama'ah fokus dengan dunia perpolitikaan praktis maka bersamaan dengan itu dia telah menjadi bagian dari pemerintahan tersebut. Nah disinilah kepelikan tersebut bermula, apakah mereka yang terlibat langsung menjadi bagian pemerintahan pengkhianat tersebut dihukumi sama dengan yang lainnya? Atau mereka memiliki status khusus? Bagaimana kalau jama'ah politik praktis tersebut berkuasa dan tidak melaksanakan syariat apakah mereka thogut yang mesti ditumbangkan? Dan sebaliknya ketika gerakan bersenjata mulai eksis maka gerakan politik dan gerakan dakwah akan merasa diganggu (baca, 'direcokin') planingnya, pada saat itu mereka dapat mendefenisikan gerakan jihad sebagai batu penghalang bagi mereka. Ternyata pergesekan tersebut tidak hanya sampai disitu, pergesekan menjadi memanas ketika musuh eksternal berhasil membaca peta pergerakan jama'ah-jama'ah tersebut. Sadar atau tidak disadari musuh eksternal mulai mendapatkan untung dari kondisi ini, mereka mulai memanfaatkan perseteruan jama'ah-jama'ah islam, sekali lagi sadar atau tidak disadari. Strategi kuno tapi sangat efektif pecah-belah dilaksanakan dengan mengangkat sebagian dan menjatuhkan sebagian yang lain. Ampuh sekali, akhirnya jama'ah-jama'ah tersebut saling berbenturan dan pada akhirnya memperlambat laju kebangkitan umat. Bagi gerakan jihad dewasa ini khususnya, ketika blue-print mereka mulai berjalan, tahap demi tahap telah dilalui 'lokomotif kemenangan' melaju dengan sistemis disaat itu pula lokomotif kemenangan berhadapan dengan lokomoif yang lain dipersimpangan. Pertanyaannya, mana dari lokomoti-lokomotif ini yang akan diberikan jalan guna melanjutkan estafet selanjutnya. Apakah lokomotif kemenangan yang mengusung penyemaian jihad di berbagai negeri-negeri kaum muslimin yang diberi kesempatan untuk berjalan atau lokomotif kemenangan yang mengusung pertahankan suatu tempat kemudian tegakkan padanya syariah selanjutnya lakukan perluasaan?. Permisalan di atas hanya satu dari sekian banyak contoh kasus tabrakan blue-print pada gerakan jihad yang mana kalau tabrakan blue-print ini tidak dibuatkan manajemen penangannya maka hanya akan menjadi penyebab perseteruan dingin diantara jama'ah-jama'ah jihad yang pada titik tertentu akan menjadi perseteruan panas dan terbuka yang bisa disaksikan siapa saja. Oleh karenanya perlu sebuah wadah untuk merukunkan dan mendiskusikan blue-print– blue-print yang ada untuk mencari solusi bersama. Secara implisit Allah telah memberikan pengarahan kepada kaum mukminin dengan firman-Nya: فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imron[3]:159). Allah memerintahkan nabi-Nya agar mengajak para sahabatnya bermusyawarah padahal pada saat itu wahyu turun dari langit untuk mengarahkan Rasul-Nya akan tetapi tetap saja Allah memerintahkan musyawarah karena pada musyawarah ada barokah Allah dan melunakkan hati peserta syuro. IBNU SIRIN meriwayatkan dari UBAIDAH, beliau berpendapat musyawarah yang dimaksud pada ayat ini adalah musyawarah dalam urusan perang yang kalau kita sederhanakan dalam bahasa kita hari ini musyawarah dalam perjuangan. Qotadah menerangkan bahwa Allah akan memberikan petunjuk bagi orang-orang yang bermusyawarah untuk mendapatkan keridhoan Allah. Ringkasnya, gerakan jihad memerlukan sebuah majlis syuro yang terdiri dari berbagai jama'ah-jama'ah jihad untuk merumuskan masalah-masalah diantara mereka. Majlis syuro yang mengakomodir blue print-blue print yang berbeda. Dengan dialog yang mengedepankan kepentingan Allah dan rasul-Nya daripada kepentingan egoistis jama'ah yang akan dapat menyatukan kepentingan bersama. Oleh karenanya menjadi kebutuhan yang mendesak hari ini keberadaan majlis syuro yang memusyawarahkan masalah-masalah umat. Kesimpulan Jihad yang lahir dewasa ini tidak mungkin luput dari kontribusi orang-orang sebelumnya. Orang-orang yang menitipkan semangat jihad kepada generasi selanjutnya setelah sebelumnya mereka merasakan kegetiran musuh-musuh Allah yang menjajah negeri-negeri kaum muslim dan mencabik-cabiknya hingga terpecah menjadi 50 negara lebih yang terbentang dari Indonesia sampai Maroko. Selanjutnya, ketika semangat itu masih hangat membara mereka mendapati bahwa pemerintahan-pemerintahan yang menguasai kaum muslimin-lah yang menjadi tameng bagi para penjajah yang merubah strategi-strateginya dari penjajahan fisik menjadi penjajahan non fisik. Pada fase yang rentan ini, para pemuda pilihan harus menentukan sikap terhadap pemerintahan boneka yang mengadopsi hukum-hukum barat, hukum-hukum para penjajah. Mereka harus bersikap apakah pemerintahan boneka ini kawan atau lawan? Disaat fase seperti inilah akhirnya mereka mengeluarkan gagasan cemerlang mereka. Gagasan tersebut adalah gagasan fundamen bagi gerakan jihad dewasa ini. Gagasan tersebutlah yang menjadi alasan kenapa gerakan jihad dewasa anti terhadap pemerintahan yang menguasai kaum muslimin hari ini. Gagasan tersebut dibangun dari kejelasan aqidah dan kejelasan amal. Gagasan aqidah adalah gagasan yang mempertanyakan tentang kepemilikan hukum, apakah hukum mutlak milik Allah ataukah manusia punya hak membuat hukum selain Allah?. Dalam gagasan aqidah mereka mendapati satu-satunya yang berhak mengatur dan menghukumi hanya Allah Ta'ala saja. Dan inilah inti ajaran agama islam yang disebut dengan tauhid. mereka melihat bahwa pemerintahan sekarang ini sama saja dengan para penjajah sebelumnya yang memperbudak kaum muslimin dengan aturan yang mereka buat dan paksakan kepada kaum muslimin. Apalagi kenyataannya memang benar adanya aturan yang ada adalah aturan yang diadopsi dari aturan para penjajah sebelumnya. Dari sinilah berangkatnya ide takfir (pengkafiran) para penguasa yang tidak berhukum dengan hukum Allah. Sedangkan pada gagaasan amal, mereka melihat wajibnya orang-orang yang sudah kafir tersebut dicopot dari jabatan kepemerintahannya. Dimakzulkan kekuasaan dan diganti dengan pemerintahan yang berhukum kepada hukum Allah, pemerintahan yang berfihak kepada umat dan islam. Dari sinilah lahir gagasan jihad melawan pemerintahan yang tidak berhukum kepada hukum Allah. Kesimpulannya, bahwa takfir dan jihad adalah ciri khas dari gerakan jihad. Takfir terhadap pemerintahan yang tidak berhukum dengan hukum Allah dan dilanjutkan dengan upaya menggantinya dengan pemerintahan islam melalui dakwah dan jihad adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari gerakan jihad. Tapi, memang benar kenyataanya bahwa sering sekali isu takfir dipakai pihak-pihak tertentu untuk menyudutkan gerakan jihad. Tidak hanya dari aparat intelejen pemerintah yang tidak berhukum dengan hukum Allah saja, bahkan rival gerakan jihad dari gerakan shohwah islamiyah yang lain juga sering memanfaatkan isu takfir untuk melemahkan posisi gerakan jihad. Bagi badan intelenjen isu takfir sering dipakai untuk memecah-belah antara gerakan jihad dengan gerakan shohwah islamiyah lainnya, bahkan isu takfir dipakai untuk memecah-belah sesama gerakan jihad. Khususnya, ketika hubungan sesama gerakan jihad memanas akibat konflik tertentu, maka isu takfir bisa menjadi triger perselisihan dan perpecahan diantara mereka. Maka harus difikirkan secara bersama-sama untuk membuat menajemen konflik yang mengkontrol perbedaan agar tidak menjadi perpecahan. Usaha tersebut bisa terealisasi dengan membentuk majlis syuro bagi mujahidin disetiap tempat yang terdiri dari jama'ah-jama'ah jihad yang ada. Walhasil, takfir adalah bagian syariat Allah dan ia adalah identitas khusus dari gerakan jihad. Tidak ada yang salah dari takfir kalau takfir tepat sasaran dan di atas aturan yang telah ditetapkan syariat. Adapun usaha-usaha yang hendak memisahkan antara takfir dan jihad adalah usaha-usaha kuno dari intelejen pemerintahan sekuler yang tidak menghendaki penerapan syariat Islam maka menjadi tugas dari gerakan jihad untuk membentuk wadah yang mengumpulkan blue print-blue print diantara meraka agar tidak bertabrakan. Wallahu a'lam. Tabi Dakwah Najd Analis Shariah Institute Senin, 14 Muharram 1435 H/18 November 2013 M Al-Mustaqbal.net-Masa Depan Islam http://al-mustaqbal.net
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    Sadar atau tidak sadar, dari dahulu sampai sekarang musuh-musuh Allah selalu memakai strategi pecah belah. Sekalipun strategi pecah belah adalah strategi kuno tapi terbukti sampai sekarang tetap ampuh dan efekti untuk menghancurkan perlawanan kelompok oposisi manapun, kelompok anti pemerintah manapun, kelompok anti penjajah manapun. Termasuk pada gerakan Islam, terlebih bagi gerakan jihad. Pecah belah gerakan jihad dan usaha untuk memberikan jurang pemisah diantara gerakan jihad adalah cerita masa lalu yang seharusnya sudah usang, tapi entah bagaimana strategi ini bisa meng-up grade diri sehingga tetap efektif dan malah laris dipakai musuh-musuh Allah. Entah bagaimana caranya produk kuno ini sudah bisa membiasakan diri dengan perubahan waktu, tempat dan kasus yang berbeda. Dari Semangat Jihad Hingga Gerakan Jihad Tidak bisa dipungkiri bahwa semangat jihad yang membahana hari ini memiliki akar sejarah yang kuat dari Mesir. Tokoh-tokoh kebangkitan umat banyak yang lahir dan bersinggungan dengan negeri ini, sebut saja Hasan Al-Banna, Sayyid Qutub, Taqiyyuddin Nabhani, Abdullah Azzam semuanya memiliki singgungan dengan negeri ini. Sebagaimana yang dikisahkan Syaikh Aiman Dzowahiri sendiri dalam bukunya "Fursan Tahta Royatin Nabi"; pada tahun 60-an api jihad di Mesir yang sudah dipercikan oleh para pendahulu makin terang cahayanya dengan darah para syuhada'sebagai bahan bakarnya. Pemerintahan thogut Mesir merasa sudah berhasil memadamkam api perlawanan umat dengan 'membantai' para aktivis ikhwanul muslimin. Syaikh Aiman menambahkan pada tahun 65-an penjara Mesir dipenuhi tahanan dari Ikhwanul Muslimin paling tidak ada sekitar 27 ribu orang mendekam di penjara thogut Mesir dan pada tahun itu pula Sayyid Qutub bersama dua orang temannya dieksekusi mati rezim Jamal Abdul-Nasher. Sebenarnya perlawanan kaum muslimin Mesir dengan media senjata atau kita bahasakan dengan jihad, sudah terjadi pada masa sebelumnya, hanya saja perlawanan mereka hanya tertuju kepada musuh-musuh dari luar Mesir. Hal tersebut bisa dipahami, karena mereka masih menganggap pemerintahan ketika itu adalah pemerintahan syar'iyyah. Makanya mereka berusaha mati-matian melakukan pendekatan kepada kepala pemerintahan untuk mendapatkan 'kedekatan' dengan pemerintah pada saat itu. Sungguh sangat disayangkan kekeliruan itu masih saja dipertahankan sampai hari ini oleh segelintir orang. Padahal sudah berapa kali eksperimen dilakukan hasil akhirnya sudah dapat ditebak. siklus kekalahan tersebut dimulai dari pondasi yang salah, maka batangnya rusak dan buahnya pun pasti gagal panen. Kerusakan 'jalan mereka' dikarenakan jalan tersebut tidak dibangun di atas syariat dan logika berfikir yang benar. Akibatnya posisi politis mereka menjadi lemah dan pada akhirnya mereka menguzur diri dengan membolehkan jama'ah mereka menjadi benteng demokrasi dan bahkan menjadi tameng rezim menghadapi mujahidin dan kaum muslimin. Syaikh Aiman menerangkan pada fase inilah terjadi kristalisasi perlawanan. Pada fase inilah peran Sayyid Qutub dan kelompoknya terlihat jelas dan sangat mempengaruhi perjalanan gerakan jihad dewasa ini. Sayyid Qutub dan orang-orang yang mengelilinginya-lah yang membidani lahirnya semangat jihad terhadap pemerintahan yang tidak berhukum kepada hukum Allah di zaman ini. pemerintahan yang mengutip produk hukum negatif ciptaan manusia untuk menggantikan hukum Allah. Ada dua hal yang digagas serius oleh Sayyid Qutub dan kelompoknya: Aqidah Amal Pada gagasan aqidah Sayyid Qutub menekankan betapa pentingnya permasalahan tauhid dalam islam, bahwa permusuhan antara Al-Hak dan Al-Batil adalah permusuhan aqidah. Permusuhan aqidah bermuara pada permasalahan tauhid permasalahan kepemilikan hukum yaitu apakah hukum (aturan) adalah mutlak milik Allah ataukah hukum mutlak milik manusia, seperti yang diusung orang-orang sekuler, Allah hanya berkuasa di langit adapun di bumi kekuasaan milik manusia (baca, bagi mereka bumi adalah kawasan bebas Tuhan). Gagasaan Sayyid Qutub ini memberikan pengaruh yang signifikan bagi gerakan islam pada saat itu dan selanjutnya. Gagasan perlawanan aqidah inilah yang malahirkan gagasan amal, gagasan jihad terhadap pemerintahan yang tidak berhukum kepada hukum Allah, pemerintahan yang merampas hak RUBUBIYAH ALLAH. Gagasan perlawanan aqidah inilah yang melahirkan gerakan jihad di Mesir dan mengarahkan gerakan jihad yang ada dewasa ini. Gagasan tersebut memberikan penjelasan terkait siapa musuh siapa teman dan yang tidak kalah pentingnya Sayyid Qutub menguraikan bahwa musuh internal (baca, musuh dalam selimut) tidak kalah bahayanya dari musuh eksternal, bahkan musuh internal terkadang lebih berbahaya daripada musuh eksternal, apalagi saat musuh internal menjadi tameng bagi musuh eksternal. Mereka-lah yang dikatakan Rasulullah: "kulit mereka sama dengan kulit kita dan mereka berbahasa dengan bahasa kita". Pada gagasan amal Sayyid Qutub memberikan pengaruh yang sangat signifikan dengan mengarahkan akar permusuhan kepada pemerintah-an yang menerapkan hukum negatif buatan manusia. Dengan keyakinan bahwa pemerintahan yang tidak berhukum kepada syariat adalah pemerintahan yang menolak aturan Allah dan memusuhi aturan Allah dan telah berkhianat kepada islam dan kaum muslimin dengan menjadi tameng bagi musuh-musuh Allah. Pada saat inilah lahir sebuah fase baru bagi gerakan jihad bersenjata, fase dimana mereka melakukan perlawanan kepada musuh internal. Ironinya dan sangat-sangat disayangkan sebagian gerakan islam dewasa ini masih tertipu dengan membatasi musuh hanya dari kalangan eksternal saja. Mereka yang berkali-kali dikhianati barisan militer, berkali-kali dikudeta masih tetap saja mengemis dengan mengandalkan 'kota ajaib'. Mereka masih saja menganggap thogut-thogut ini bukan musuh Allah dan musuh kaum muslimin. Antara Jihad Dan Takfir Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari gerakan jihad adalah konsep takfir yang mereka anut. Syaikh Aiman ketika menjelaskan ciri khas dari gerakan jihad Mesir dan merupakan ciri khas gerakan jihad di dunia dewasa ini adalah jelasnya aqidah mereka. Kejelasan aqidah ini sangat terlihat pada komitmen gerakan jihad terhadap kesepakatan kaum muslimin terkhusus ulama 4 madzhab atas kafirnya penguasa yang merubah dan mengganti syariat islam dan wajibnya mengganti pengusa yang seperti itu. Landasan ijma' ulama' tersebut ada pada beberapa ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah SAW. Diantaranya: (1) Allah SWT berfirman: وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُوْنَ (٤٤) "Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (QS. Al-Maidah [5]: 44). (2) Allah SWT berfirman: أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُوْنَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوْقِنُوْنَ (٥٠) "Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS. Al-Maidah [5]: 50). (3) Allah SWT berfirman: فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ حَتَّى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُوْا فِيْ أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا (٦٥) "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An-Nisa` [4]: 65). Gerakan jihad juga menopang argumentasi mereka dengan sejumlah hadits shahih yang diriwayatkan dari Nabi SAW, semisal hadits Ubadah bin Shamit RA, dimana beliau berkata, Rasulullah SAW mengajak kami berbai'at, kamipun membaiat beliau. Diantara isi bai'at : kami berbai'at untuk mendengar dan taat baik dalam keadaan giat, tidak suka, sulit, mudah maupun berat dan agar tidak mengambil kekuasaan pada ahlinya. Beliau SAW bersabda, "Kecuali engkau melihat kekafiran yang sangat jelas, kalian punya bukti dari Allah". (Muttafaq 'Alaih dengan redaksi hadits riwayat Muslim). Gerakan jihad juga menopang argumentasi mereka dengan sejumlah perkataan banyak ulama'. Diantara ulama terdahulu ada Ibnu Jarir ath Thabari, al Qurthubi, Ibnu Katsir, Imam Nawawi, Ibnu Hajar al Asqallani, Ibnu Hazem, Ibnu Taimiyah, Ibnu Qudamah al Maqdisi dan ulama terdahulu lainnya yang masih banyak lagi. Diantara ulama sekarang ada al Allamah al Muhaddits, Ahmad Syakir, Syaikh Mahmud Syakir, Syaikh Muhammad Hamid al Faqi, Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh, Syaikh Muhammad Na'im Yasin, Syaikh Abdullah Azzam, dan Syaikh Umar Abdurrahman —semoga Allah membebaskan beliau—. Salah satu tokoh jihad yang paling berpengaruh di tahun 80-an adalah Abdus-Salam Farroj pengarang buku Al-Faridhoh Al-Ghoibah (kewajiban yang hilang) yang memberikan pencerahan kepada gerakan jihad dewasa ini bahwa pemerintahan-pemerintahan dewasa ini yang berkuasa atas kita adalah pemerintahan-pemerintahan yang sama statusnya dengan pemerintahan Tatar yang menerapkan hukum yasiq, beliau berkata: أنه لم يفرق بين كل من خرج عن الحكم بما أنزل الله أياً من كان وبين التتار .. وفي الحقيقة أن كون التتار يحكمون بالياسق الذي اقتبس من شرائع شتى من اليهودية والنصرانية والملة الإسلامية وغيرها وفيها كثير من الأحكام أخذها من مجرد نظره وهواه .. فلا شك أن الياسق أقل جرماً من شرائع وضعها الغرب Bahwa Ibnu Katsir tidak membedakan antara orang yang keluar dari hukum Allah – siapapun itu- dengan tatar.. dan pada hakikatnya tatar berhukum kepada yasiq yang dirangkum dari berbagai syariat-syariat, dari syariat yahudi, dari syariat nashrani, dari syariat islam dan dari syariat lainnya. Dan pada yasiq banyak hukum-hukum yang diambil dari pengamatan semata dan hawa nafsu.. tidak diragukan lagi bahwa yasiq lebih sedikit kerusakannya daripada syariat-syariat yang dibuat Barat.. Masa Depan Gerakan Jihad, Ketika Blue Print Bertabrakan Sesuatu yang tidak dapat dipungkiri adalah taqdir benturan (konfrontasi) antara pendukung Al-Hak dan Al-Batil. Hal ini telah menjadi ketetapan Allah semenjak anak Adam ada di muka bumi ini. Oleh karenanya kita akan mendapatkan Al-Qur'an bertutur bagaimana para nabi dan rasul diperangi tiran karena aqidah mereka. وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا أَنْ اعْبُدُوا اللَّهَ فَإِذَا هُمْ فَرِيقَانِ يَخْتَصِمُونَ "Dan Kami telah mengutus kepada kaum Tsamud saudara mereka Shalih (seraya berkata), "Beribadahlah kalian kepada Allah," lalu tiba-tiba mereka menjadi dua kelompok yang bermusuhan." (QS. An-Naml[27] : 45) إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا "Sesungguhnya orang-orang kafir itu (bagi kalian kaum muslimin) adalah musuh yang nyata." (QS. An-Nisa[4] : 101). Oleh karena itu jadikanlah mereka musuh bukan teman. Ketika barisan kekufuran berhasil berkuasa atas kaum muslimin ditandai dengan jatuhnya benteng terakhir umat ini, Khilafah Turki Utsmani pada tahun 1924 maka bangkitlah para pemuda pilihan umat ini untuk menegakkan kembali benteng tersebut. Era kebangkitan pemuda pilihan tersebut ditandai dengan lahirnya jama'ah-jama'ah perjuangan untuk mengembalikan kekuatan islam sebagaimana dahulu kala, sebagaimana di zaman ke-emasannya pada zaman awal-awal islam tegak. Maka masing-masing jama'ah ini meletakan blue-print masing-masing. Ada yang menempuh jalur pendidikan dan dakwah murni, ada yang konsen di dakwah saja, ada yang berkonsentrasi dengan ide penegakkan khilafah, ada juga terlibat perpolitikan praktis, adapula dengan perlawanan bersenjata. Ketika masing-masing mereka mulai bergerak melaksanakan blue-print yang telah dirumuskan, disaat itu pula terasa pergesekan strategi. Ketika sebuah jama'ah fokus dengan dunia perpolitikaan praktis maka bersamaan dengan itu dia telah menjadi bagian dari pemerintahan tersebut. Nah disinilah kepelikan tersebut bermula, apakah mereka yang terlibat langsung menjadi bagian pemerintahan pengkhianat tersebut dihukumi sama dengan yang lainnya? Atau mereka memiliki status khusus? Bagaimana kalau jama'ah politik praktis tersebut berkuasa dan tidak melaksanakan syariat apakah mereka thogut yang mesti ditumbangkan? Dan sebaliknya ketika gerakan bersenjata mulai eksis maka gerakan politik dan gerakan dakwah akan merasa diganggu (baca, 'direcokin') planingnya, pada saat itu mereka dapat mendefenisikan gerakan jihad sebagai batu penghalang bagi mereka. Ternyata pergesekan tersebut tidak hanya sampai disitu, pergesekan menjadi memanas ketika musuh eksternal berhasil membaca peta pergerakan jama'ah-jama'ah tersebut. Sadar atau tidak disadari musuh eksternal mulai mendapatkan untung dari kondisi ini, mereka mulai memanfaatkan perseteruan jama'ah-jama'ah islam, sekali lagi sadar atau tidak disadari. Strategi kuno tapi sangat efektif pecah-belah dilaksanakan dengan mengangkat sebagian dan menjatuhkan sebagian yang lain. Ampuh sekali, akhirnya jama'ah-jama'ah tersebut saling berbenturan dan pada akhirnya memperlambat laju kebangkitan umat. Bagi gerakan jihad dewasa ini khususnya, ketika blue-print mereka mulai berjalan, tahap demi tahap telah dilalui 'lokomotif kemenangan' melaju dengan sistemis disaat itu pula lokomotif kemenangan berhadapan dengan lokomoif yang lain dipersimpangan. Pertanyaannya, mana dari lokomoti-lokomotif ini yang akan diberikan jalan guna melanjutkan estafet selanjutnya. Apakah lokomotif kemenangan yang mengusung penyemaian jihad di berbagai negeri-negeri kaum muslimin yang diberi kesempatan untuk berjalan atau lokomotif kemenangan yang mengusung pertahankan suatu tempat kemudian tegakkan padanya syariah selanjutnya lakukan perluasaan?. Permisalan di atas hanya satu dari sekian banyak contoh kasus tabrakan blue-print pada gerakan jihad yang mana kalau tabrakan blue-print ini tidak dibuatkan manajemen penangannya maka hanya akan menjadi penyebab perseteruan dingin diantara jama'ah-jama'ah jihad yang pada titik tertentu akan menjadi perseteruan panas dan terbuka yang bisa disaksikan siapa saja. Oleh karenanya perlu sebuah wadah untuk merukunkan dan mendiskusikan blue-print– blue-print yang ada untuk mencari solusi bersama. Secara implisit Allah telah memberikan pengarahan kepada kaum mukminin dengan firman-Nya: فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imron[3]:159). Allah memerintahkan nabi-Nya agar mengajak para sahabatnya bermusyawarah padahal pada saat itu wahyu turun dari langit

     

 khilafah - Social Mention: Bismillah HILANGNYA AMANAH[1] Oleh : Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radadhiyallahu anhu dia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: إِذَا ضُيِّعَتِ اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا أُسْنِدَ اْلأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. 'Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari Kiamat,' dia (Abu Hurairah) bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu?' Beliau menjawab, 'Jika satu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah hari Kiamat!'"[2] Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bagaimana diangkatnya amanah dari hati. Tidak ada yang tersisa darinya di dalam hati kecuali bekas-bekasnya saja. Hudzaifah Radhiyallahu anhu berkata: حَدَّثَنَا رَسُـولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثَيْنِ، رَأَيْتُ أَحَدَهُمَا وَأَنَا أَنْتَظِرُ اْلآخَرَ، حَدَّثَنَا أَنَّ الأَمَانَةَ نَزَلَتْ فِي جَذْرِ قُلُوبِ الرِّجَالِ، ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ الْقُرْآنِ، ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ السُّنَّةِ، وَحَدَّثَنَا عَنْ رَفْعِهَا قَالَ: يَنَامُ الرَّجُلُ النَّوْمَةَ فَتُقْبَضُ اْلأَمَانَةُ مِنْ قَلْبِهِ فَيَظَلُّ أَثَرُهَا مِثْلَ أَثَرِ الْوَكْتِ، ثُمَّ يَنَامُ النَّوْمَةَ فَتُقْبَضُ، فَيَبْقَى أَثَرُهَا مِثْلَ الْمَجْلِ، كَجَمْرٍ دَحْرَجْتَهُ عَلَى رِجْلِكَ، فَنَفِطَ فَتَرَاهُ مُنْتَبِرًا، وَلَيْسَ فِيهِ شَيْءٌ، فَيُصْبِحُ النَّاسُ يَتَبَايَعُونَ، فَلاَ يَكَادُ أَحَدٌ يُؤَدِّي اْلأَمَانَةَ، فَيُقَالُ: إِنَّ فِي بَنِي فُلاَنٍ رَجُلاً أَمِينًا وَيُقَالُ لِلرَّجُلِ، مَا أَعْقَلَهُ! وَمَا أَظْرَفَهُ! وَمَا أَجْلَدَهُ! وَمَا فِـي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيْمَانٍ، وَلَقَدْ أَتَى عَلَيَّ زَمَانٌ وَمَا أُبَالِي أَيَّكُمْ بَايَعْتُ، لَئِنْ كَانَ مُسْلِمًا؛ رَدَّهُ اْلإِسْلاَمُ، وَإِنْ كَانَ نَصْرَانِيًّا؛ رَدَّهُ عَلَيَّ سَاعِيهِ، فَأَمَّا الْيَوْمَ؛ فَمَا كُنْتُ أُبَايِعُ إِلاَّ فُلاَنًا وفُلاَنًا. "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meriwayatkan kepada kami dua hadits, [3] salah satu dari keduanya telah aku lihat, dan saat ini aku sedang menunggu yang lainnya. Beliau meriwayatkan kepadaku bahwasanya amanah singgah pada pangkal hati manusia, kemudian mereka mengetahui sebagian dari al-Qur-an, mengetahui sebagian dari as-Sunnah, dan beliau meriwayatkan kepada kami bagaimana diangkatnya amanah itu, beliau bersabda, "Seseorang tidur, lalu amanah di dalam hatinya dicabut, maka bekasnya masih tetap ada bagaikan titik-titik, lalu dia tidur kemudian dicabut, maka bekasnya bagaikan lepuh, seperti sebongkah bara api yang digelindingkan ke kakimu, lalu ia melukainya sehingga engkau melihatnya melepuh, tidak ada apa-apa (sesuatu yang manfaat) di dalamnya. Lalu pagi harinya manusia melakukan jual beli, maka hampir saja salah seorang dari mereka tidak bisa melaksanakan amanah, dikatakan, 'Sesungguhnya di bani Fulan ada seorang laki-laki yang terpercaya,' dan dikatakan kepada seseorang, 'Sungguh cerdas! Sungguh cerdik! dan sungguh kuat! Sementara di dalam hatinya tidak ada keimanan seberat biji sawi pun. Telah datang kepadaku satu zaman di mana aku tidak pernah peduli kepada siapa saja di antara kalian aku melakukan jual beli, jika ia seorang muslim, maka keislamannya yang akan mengembalikan (amanah), dan jika seorang Nasrani, maka walinyalah yang akan mengembalikan (amanah) kepadaku. Adapun hari ini, maka aku tidak melakukan jual beli kecuali kepada si fulan dan si fulan." [4] Di dalam hadits ini terdapat penjelasan bahwa amanah akan diangkat dari hati, sehingga seseorang menjadi pengkhianat padahal sebelumnya dia adalah orang yang terpercaya. Hal ini hanyalah terjadi pada orang yang telah hilang rasa takutnya kepada Allah, lemah imannya, bergaul dengan orang yang selalu khianat sehingga dia menjadi seorang pengkhianat, karena seorang teman akan mengikuti orang yang menemaninya. Di antara bentuk nyata hilangnya amanah adalah memberikan berbagai urusan, berupa kepemimpinan, khilafah, peradilah, dan pekerjaan dengan berbagai macamnya kepada yang bukan ahlinya, yaitu (bukan) kepada orang yang mampu untuk melaksanakannya juga menjaganya. Karena dalam hal itu ada unsur mengabaikan hak-hak orang lain, menganggap remeh kebaikan-kebaikan mereka, melukai hati mereka dan menimbulkan fitnah di antara mereka.[5] Lalu jika seseorang yang memegang urusan orang lain mengabaikan amanahnya -sementara manusia akan mengikuti orang yang memegang urusannya- maka mereka akan sama dengannya dalam mengabaikan amanah. Baiknya keadaan para pemimpin akan berakibat kepada baiknya keadaan orang yang dipimpin, sebaliknya rusaknya para pemimpin akan berakibat kepada rusaknya orang yang dipimpin. Selanjutnya, sesungguhnya mempercayakan suatu urusan kepada yang bukan ahlinya merupakan bukti nyata tidak adanya perhatian manusia terhadap agamanya, sehingga mereka akan mempercayakan urusan mereka kepada orang-orang yang mengabaikan agama mereka. Hal ini hanyalah terjadi ketika kebodohan mendominasi dan diangkatnya ilmu. Karena itulah al-Bukhari rahimahullah menuturkan hadits Abu Hurairah yang terdahulu dalam kitab al-Ilmu sebagai isyarat kepada (apa yang saya jelaskan di atas). Ibnu Hajar rahimahullah berkata, "Kesesuaian matan hadits ini dengan kitab al-Ilmu adalah sesungguhnya mempercayakan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya hanyalah terjadi ketika kebodohan mendominasi dan ilmu diangkat, ini termasuk tanda-tanda Kiamat." [6] Dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan akan adanya tahun-tahun yang penuh dengan penghianatan, segala urusan berbalik, orang yang jujur dianggap bohong, orang yang bohong dianggap jujur, orang yang terpercaya dianggap berkhianat dan orang yang berkhianat dipercaya, sebagaimana akan dijelaskan bahwa di antara tanda-tanda Kiamat adalah terangkatnya orang-orang yang rendah. [Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir] _______ Footnote [1]. Amanah adalah lawan kata dari khianat, diungkapkan dalam al-Qur-an di dalam firman-Nya: إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh." [Al-Ahzaab: 72] Ada beberapa pendapat ulama tentang maknanya, semua kembali pada dua bagian: a. Tauhid: Sesungguhnya hal itu merupakan amanah yang ada di pundak seorang hamba dan tersembunyi di dalam hati. b. Amal: Masuk ke dalam semua bagian syari'at dan semuanya merupakan amanah bagi seorang hamba. Maka amanah adalah tugas, melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan. Lihat Ahkaamul Qur-aan, karya Ibnul 'Arabi (III/1588-1587) tahqiq 'Ali Muhammad al-Bajawi, Syarh an-Nawawi li Shahiih Muslim (II/168), Tafsir Ibnu Katsir (VI/477), dan Fat-hul Baari (XI/333). [2]. Shahiih al-Bukhari, kitab ar-Riqaaq, bab Raf'ul Amaanah (XI/333, dalam al-Fat-hul). [3]. Yaitu tentang singgahnya amanah pada diri seseorang dan dicabutnya amanah. [4]. Shahiih al-Bukhari, kitab ar-Riqaaq, bab Raf'ul Amaanah (XI/333, al-Fat-h), dan kitab al-Fitan, bab Idzaa Baqiya fii Hatsalatin minan Naas (XIII/38, al-Fat-h). [5]. Lihat Qabasaat min Hadyir Rasuulil A'zham Shallallahu 'alaihi wa sallam fil 'Aqaa-id (hal. 66), karya 'Ali asy-Syarbaji, cet. I th. 1398 H, Darul Qalam - Damaskus. [6]. Fat-hul Baari (I/143).
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    Bismillah HILANGNYA AMANAH[1] Oleh : Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radadhiyallahu anhu dia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: إِذَا ضُيِّعَتِ اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا أُسْنِدَ اْلأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. 'Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari Kiamat,' dia (Abu Hurairah) bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu?' Beliau menjawab, 'Jika satu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah hari Kiamat!'"[2] Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bagaimana diangkatnya amanah dari hati. Tidak ada yang tersisa darinya di dalam hati kecuali bekas-bekasnya saja. Hudzaifah Radhiyallahu anhu berkata: حَدَّثَنَا رَسُـولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثَيْنِ، رَأَيْتُ أَحَدَهُمَا وَأَنَا أَنْتَظِرُ اْلآخَرَ، حَدَّثَنَا أَنَّ الأَمَانَةَ نَزَلَتْ فِي جَذْرِ قُلُوبِ الرِّجَالِ، ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ الْقُرْآنِ، ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ السُّنَّةِ، وَحَدَّثَنَا عَنْ رَفْعِهَا قَالَ: يَنَامُ الرَّجُلُ النَّوْمَةَ فَتُقْبَضُ اْلأَمَانَةُ مِنْ قَلْبِهِ فَيَظَلُّ أَثَرُهَا مِثْلَ أَثَرِ الْوَكْتِ، ثُمَّ يَنَامُ النَّوْمَةَ فَتُقْبَضُ، فَيَبْقَى أَثَرُهَا مِثْلَ الْمَجْلِ، كَجَمْرٍ دَحْرَجْتَهُ عَلَى رِجْلِكَ، فَنَفِطَ فَتَرَاهُ مُنْتَبِرًا، وَلَيْسَ فِيهِ شَيْءٌ، فَيُصْبِحُ النَّاسُ يَتَبَايَعُونَ، فَلاَ يَكَادُ أَحَدٌ يُؤَدِّي اْلأَمَانَةَ، فَيُقَالُ: إِنَّ فِي بَنِي فُلاَنٍ رَجُلاً أَمِينًا وَيُقَالُ لِلرَّجُلِ، مَا أَعْقَلَهُ! وَمَا أَظْرَفَهُ! وَمَا أَجْلَدَهُ! وَمَا فِـي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيْمَانٍ، وَلَقَدْ أَتَى عَلَيَّ زَمَانٌ وَمَا أُبَالِي أَيَّكُمْ بَايَعْتُ، لَئِنْ كَانَ مُسْلِمًا؛ رَدَّهُ اْلإِسْلاَمُ، وَإِنْ كَانَ نَصْرَانِيًّا؛ رَدَّهُ عَلَيَّ سَاعِيهِ، فَأَمَّا الْيَوْمَ؛ فَمَا كُنْتُ أُبَايِعُ إِلاَّ فُلاَنًا وفُلاَنًا. "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meriwayatkan kepada kami dua hadits, [3] salah satu dari keduanya telah aku lihat, dan saat ini aku sedang menunggu yang lainnya. Beliau meriwayatkan kepadaku bahwasanya amanah singgah pada pangkal hati manusia, kemudian mereka mengetahui sebagian dari al-Qur-an, mengetahui sebagian dari as-Sunnah, dan beliau meriwayatkan kepada kami bagaimana diangkatnya amanah itu, beliau bersabda, "Seseorang tidur, lalu amanah di dalam hatinya dicabut, maka bekasnya masih tetap ada bagaikan titik-titik, lalu dia tidur kemudian dicabut, maka bekasnya bagaikan lepuh, seperti sebongkah bara api yang digelindingkan ke kakimu, lalu ia melukainya sehingga engkau melihatnya melepuh, tidak ada apa-apa (sesuatu yang manfaat) di dalamnya. Lalu pagi harinya manusia melakukan jual beli, maka hampir saja salah seorang dari mereka tidak bisa melaksanakan amanah, dikatakan, 'Sesungguhnya di bani Fulan ada seorang laki-laki yang terpercaya,' dan dikatakan kepada seseorang, 'Sungguh cerdas! Sungguh cerdik! dan sungguh kuat! Sementara di dalam hatinya tidak ada keimanan seberat biji sawi pun. Telah datang kepadaku satu zaman di mana aku tidak pernah peduli kepada siapa saja di antara kalian aku melakukan jual beli, jika ia seorang muslim, maka keislamannya yang akan mengembalikan (amanah), dan jika seorang Nasrani, maka walinyalah yang akan mengembalikan (amanah) kepadaku. Adapun hari ini, maka aku tidak melakukan jual beli kecuali kepada si fulan dan si fulan." [4] Di dalam hadits ini terdapat penjelasan bahwa amanah akan diangkat dari hati, sehingga seseorang menjadi pengkhianat padahal sebelumnya dia adalah orang yang terpercaya. Hal ini hanyalah terjadi pada orang yang telah hilang rasa takutnya kepada Allah, lemah imannya, bergaul dengan orang yang selalu khianat sehingga dia menjadi seorang pengkhianat, karena seorang teman akan mengikuti orang yang menemaninya. Di antara bentuk nyata hilangnya amanah adalah memberikan berbagai urusan, berupa kepemimpinan, khilafah, peradilah, dan pekerjaan dengan berbagai macamnya kepada yang bukan ahlinya, yaitu (bukan) kepada orang yang mampu untuk melaksanakannya juga menjaganya. Karena dalam hal itu ada unsur mengabaikan hak-hak orang lain, menganggap remeh kebaikan-kebaikan mereka, melukai hati mereka dan menimbulkan fitnah di antara mereka.[5] Lalu jika seseorang yang memegang urusan orang lain mengabaikan amanahnya -sementara manusia akan mengikuti orang yang memegang urusannya- maka mereka akan sama dengannya dalam mengabaikan amanah. Baiknya keadaan para pemimpin akan berakibat kepada baiknya keadaan orang yang dipimpin, sebaliknya rusaknya para pemimpin akan berakibat kepada rusaknya orang yang dipimpin. Selanjutnya, sesungguhnya mempercayakan suatu urusan kepada yang bukan ahlinya merupakan bukti nyata tidak adanya perhatian manusia terhadap agamanya, sehingga mereka akan mempercayakan urusan mereka kepada orang-orang yang mengabaikan agama mereka. Hal ini hanyalah terjadi ketika kebodohan mendominasi dan diangkatnya ilmu. Karena itulah al-Bukhari rahimahullah menuturkan hadits Abu Hurairah yang terdahulu dalam kitab al-Ilmu sebagai isyarat kepada (apa yang saya jelaskan di atas). Ibnu Hajar rahimahullah berkata, "Kesesuaian matan hadits ini dengan kitab al-Ilmu adalah sesungguhnya mempercayakan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya hanyalah terjadi ketika kebodohan mendominasi dan ilmu diangkat, ini termasuk tanda-tanda Kiamat." [6] Dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan akan adanya tahun-tahun yang penuh dengan penghianatan, segala urusan berbalik, orang yang jujur dianggap bohong, orang yang bohong dianggap jujur, orang yang terpercaya dianggap berkhianat dan orang yang berkhianat dipercaya, sebagaimana akan dijelaskan bahwa di antara tanda-tanda Kiamat adalah terangkatnya orang-orang yang rendah. [Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir] _______ Footnote [1]. Amanah adalah lawan kata dari khianat, diungkapkan dalam al-Qur-an di dalam firman-Nya: إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh." [Al-Ahzaab: 72] Ada beberapa pendapat ulama tentang maknanya, semua kembali pada dua bagian: a. Tauhid: Sesungguhnya hal itu merupakan amanah yang ada di pundak seorang hamba dan tersembunyi di dalam hati. b. Amal: Masuk ke dalam semua bagian syari'at dan semuanya merupakan amanah bagi seorang hamba. Maka amanah adalah tugas, melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan. Lihat Ahkaamul Qur-aan, karya Ibnul 'Arabi (III/1588-1587) tahqiq 'Ali Muhammad al-Bajawi, Syarh an-Nawawi li Shahiih Muslim (II/168), Tafsir Ibnu Katsir (VI/477), dan Fat-hul Baari (XI/333). [2]. Shahiih al-Bukhari, kitab ar-Riqaaq, bab Raf'ul Amaanah (XI/333, dalam al-Fat-hul). [3]. Yaitu tentang singgahnya amanah pada diri seseorang dan dicabutnya amanah. [4]. Shahiih al-Bukhari, kitab ar-Riqaaq, bab Raf'ul Amaanah (XI/333, al-Fat-h), dan kitab al-Fitan, bab Idzaa Baqiya fii Hatsalatin minan Naas (XIII/38, al-Fat-h). [5]. Lihat Qabasaat min Hadyir Rasuulil A'zham Shallallahu 'alaihi wa sallam fil 'Aqaa-id (hal. 66), karya 'Ali asy-Syarbaji, cet. I th. 1398 H, Darul Qalam - Damaskus. [6]. Fat-hul Baari (I/143).
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003570514550&v=wall&story_fbid=419374601524887
    Nov 18th 2013, 22:01
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    hendaklah air mata itu bermuara pd kesungguhan menaungi muslim Rohingya dg Khilafah,bukan sebatas kunjungan & rasa iba...
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=1214957919&v=wall&story_fbid=10201075383146131
    Nov 18th 2013, 22:16
     
    Yangon, Myanmar, 14 Muharram 1435/18 November 2013 (MINA) - Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI ) Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan bahwa kunjungan emosionalnya kepada komunitas Muslim Rohingya yang dianiaya, dikejar dari rumah mereka dan dibakar di Myanmar oleh massa Budha, membuatnya
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf

     

 khilafah - Social Mention: The treaty between Hazrat Hasan and Ameer Muaawiyyah radhi Allaho anhuma When Hazrat Hasan radhi Allaho anho relinquished his khilaafah in favour of Ameer Muaawiyyah radhi Allaho anho and gave him allegiance, he accepted him to be the unanimously accepted leader of all the muslims. In the process he saved the ummah from division and becoming involved in any conflict which could have lead to the loss of many lives and another civil war. The prophet sallallaho alaihe wasallam had foretold of this treaty when he said, إنَّ ابني هذا سيدٌ ، و لعلَّ اللهَ أنْ يُصلِحَ به بين فئتينِ عظيمتينِ من المسلمين "Indeed my this son is a (true) leader. Perhaps with him Allah will unite two large groups of muslims." ( Bukhari) The prophet sallallaho alaihe wasallam expressed his pleasure and approval of this great sacrifice of Hazrat Hasan radhi Allaho anho in relinquishing his khilafah for the sake of unity of muslims. Many shias regard this similar to the treaty of the prophet sallallaho alaihe with the kuffar of Makkah at Hudaibiyah as a no option treaty. In reality there are fundamental differences; 1. The treaty at Hudaibiyah was with Kaafirs and Ameer muaawiyah radhi Allaho anho and his followers were muslims as Hazrat Ali radhi Allaho anho is reported to have said in Nahjul balaaghah. ربنا واحد ونبينا واحد ودعوتنا فى الاسلام واحدة Our Lord is the same , our prophet is the same and our call for Islam is the same. 2. The treaty at Hudaibiyah was a pure peace treaty and did not require the prophet sallallaho alaihe wasallam to relinquish his role as a leader of muslims whereas Hazrat Hasan radhi Allaho anho relinquished all responsibilities of leadership. 3. The peace treaty gave the prophet sallallaho alaihe wasallam an opportunity to turn his attention to other nations and tribes in order to invite them to Islam. So upon his return to Madinah he sent out invitation to many other tribes and nations, calling them to Islam and carrying on as a head of state. Hazrat Hasan radhi Allaho anho also returned to settle in Madinah but did not interfere in any political issue or affair or seek help from anyone in order to prepare a rebellion. 4. When the people of Makkah broke the treaty , the prophet sallallaho alaihe wasallam launched an offensive against them and captured Makkah. If Ameer Muaawiyyah radhi Allaho anho broke the conditions of treaty (as the shias claim) then why did Hazrat Hasan and/or Hazrat Husain radhi Allaho anhuma did not raise a rebellion against him..... The answer is simple because Hazrat Ameer Muaawiyyah radhi Allaho anho did not break any condition of treaty and stood true to his word. The other point which still stands out is that, if Hazrat Hasan radhi Allaho anho had no option but to make a peace treaty with Ameer Muaawiyyah radhi Allaho anho ( inspite of shias claiming his rule wasn't legitimate) in order to save ordinary muslims from bloodshed and he did make a peace treaty then why did Hazrat Husain radhi Allaho anho did not make a similar treaty with his son Yazeed or Ubaidullah bin Ziyad in order to save himself and the descendents of the prophet sallallaho alaihe wasallam from being massacred at Karbala. After all both are considered masoom imams by shias
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    The treaty between Hazrat Hasan and Ameer Muaawiyyah radhi Allaho anhuma When Hazrat Hasan radhi Allaho anho relinquished his khilaafah in favour of Ameer Muaawiyyah radhi Allaho anho and gave him allegiance, he accepted him to be the unanimously accepted leader of all the muslims. In the process he saved the ummah from division and becoming involved in any conflict which could have lead to the loss of many lives and another civil war. The prophet sallallaho alaihe wasallam had foretold of this treaty when he said, إنَّ ابني هذا سيدٌ ، و لعلَّ اللهَ أنْ يُصلِحَ به بين فئتينِ عظيمتينِ من المسلمين "Indeed my this son is a (true) leader. Perhaps with him Allah will unite two large groups of muslims." ( Bukhari) The prophet sallallaho alaihe wasallam expressed his pleasure and approval of this great sacrifice of Hazrat Hasan radhi Allaho anho in relinquishing his khilafah for the sake of unity of muslims. Many shias regard this similar to the treaty of the prophet sallallaho alaihe with the kuffar of Makkah at Hudaibiyah as a no option treaty. In reality there are fundamental differences; 1. The treaty at Hudaibiyah was with Kaafirs and Ameer muaawiyah radhi Allaho anho and his followers were muslims as Hazrat Ali radhi Allaho anho is reported to have said in Nahjul balaaghah. ربنا واحد ونبينا واحد ودعوتنا فى الاسلام واحدة Our Lord is the same , our prophet is the same and our call for Islam is the same. 2. The treaty at Hudaibiyah was a pure peace treaty and did not require the prophet sallallaho alaihe wasallam to relinquish his role as a leader of muslims whereas Hazrat Hasan radhi Allaho anho relinquished all responsibilities of leadership. 3. The peace treaty gave the prophet sallallaho alaihe wasallam an opportunity to turn his attention to other nations and tribes in order to invite them to Islam. So upon his return to Madinah he sent out invitation to many other tribes and nations, calling them to Islam and carrying on as a head of state. Hazrat Hasan radhi Allaho anho also returned to settle in Madinah but did not interfere in any political issue or affair or seek help from anyone in order to prepare a rebellion. 4. When the people of Makkah broke the treaty , the prophet sallallaho alaihe wasallam launched an offensive against them and captured Makkah. If Ameer Muaawiyyah radhi Allaho anho broke the conditions of treaty (as the shias claim) then why did Hazrat Hasan and/or Hazrat Husain radhi Allaho anhuma did not raise a rebellion against him..... The answer is simple because Hazrat Ameer Muaawiyyah radhi Allaho anho did not break any condition of treaty and stood true to his word. The other point which still stands out is that, if Hazrat Hasan radhi Allaho anho had no option but to make a peace treaty with Ameer Muaawiyyah radhi Allaho anho ( inspite of shias claiming his rule wasn't legitimate) in order to save ordinary muslims from bloodshed and he did make a peace treaty then why did Hazrat Husain radhi Allaho anho did not make a similar treaty with his son Yazeed or Ubaidullah bin Ziyad in order to save himself and the descendents of the prophet sallallaho alaihe wasallam from being massacred at Karbala. After all both are considered masoom imams by shias
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=251051221675942&v=wall&story_fbid=473449076102821
    Nov 18th 2013, 22:16
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf

     

 khilafah - Social Mention: JAKARTA, KOMPAS.com 17/11/2013 - Peneliti dari Indonesia Budget Center (IBC) yang juga aktivis Indonesia Corruption Watch, Apung Widadi, menilai proses liberalisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disinyalir akan digunakan para elit politik untuk mencari dana politik untuk pemilu 2014. Hal ini terkait dengan uji materi (judicial review) terhadap UU Keuangan Negara dan UU Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Mahkamah Konstitusi yang akan memisahkan BUMN dari rezim keuangan negara. Komentar : 1. inilah buah sistem politik demokrasi, parpol dijadikan mesin pengumpul modal dgn merampok APBN & BUMN. 2. pemilu yg mnjadi sarana para elit politik pd akhirnya hanya mnjadi sarana regenerasi rezim pnguasa korup. 3. Tidak ada harapan sedikitpun 2014 kepada sistem kapitalisme Demokrasi, sistem rusak harus diganti, dengan Syariah dan Khilafah.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    khilafah - Social Mention
     
     
     
    JAKARTA, KOMPAS.com 17/11/2013 - Peneliti dari Indonesia Budget Center (IBC) yang juga aktivis Indonesia Corruption Watch, Apung Widadi, menilai proses liberalisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disinyalir akan digunakan para elit politik untuk mencari dana politik untuk pemilu 2014. Hal ini terkait dengan uji materi (judicial review) terhadap UU Keuangan Negara dan UU Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Mahkamah Konstitusi yang akan memisahkan BUMN dari rezim keuangan negara. Komentar : 1. inilah buah sistem politik demokrasi, parpol dijadikan mesin pengumpul modal dgn merampok APBN & BUMN. 2. pemilu yg mnjadi sarana para elit politik pd akhirnya hanya mnjadi sarana regenerasi rezim pnguasa korup. 3. Tidak ada harapan sedikitpun 2014 kepada sistem kapitalisme Demokrasi, sistem rusak harus diganti, dengan Syariah dan Khilafah.
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100000002355269&v=wall&story_fbid=715307701812635
    Nov 18th 2013, 22:18
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yVwDcf

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    Die siegreiche Truppes Facebook-Pinnwand
     
    Die siegreiche Truppes Facebook-Pinnwand
     
    (Untitled)
    http://www.facebook.com/DieSiegreicheTruppe/posts/428662727256025
    Nov 18th 2013, 22:20
     
     
    Prozess gegen El Masri: Eine Farce
    www.swp.de
    Die Anklage gegen Khaled El Masri stützt sich einzig auf die Aussage eines Mannes, der vor Gericht im Selbstversuch den Grad der Gewalteinwirkung und des daraus resultierenden Schmerzes festlegt. Der Prozess ist eine einzige Farce. <i> Ein Kommentar von Hans-Uli Mayer </i>
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/JPYxTj

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    allahuakbar - Social Mention
     
     
     
    Allahuakbar....suci sesuci bayi...zikirnya hanya menyebut nama Allah....
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100004754922164&v=wall&story_fbid=238826019619227
    Nov 18th 2013, 21:47
     
    Allahuakbar!! Bayi menyebut nama ALLAH Seorang bayi yang baru lahir di Bahrain telah menuturkan kalimah mulia iaitu Allah... Allah.. Allah.. berulang kali... Inilah kebesaran yang Allah telah kurniakan pada hamba-hamba-Nya yang mahu berfikir. SILA SEBARKAN VIDEO INI . . ALLAH! ALLAH! ALLAH!
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    allahuakbar - Social Mention
     
     
     
    Seminar Grup Juli AP 13 "The Miracle Of Baitullah - Mudahnya Umroh & Kaya Berkah" KUNINGAN Selasa , 19/11 Jam 13.00 di RM MAYANG Catering Jl RE Martadinata sblah RS Wijaya Kusuma HTM 20rb. Gs : Sopie + Nuryati + Agung INDRAMAYU Rabu, 20/11 Jam 13.00 di YANTI Mart Jl Raya Bulak-Sleman depan RM D' Resto JATIBARANG HTM. 20 rb GS : Sopie + Agung CIREBON Hari/ tgl : Sabtu, 23 Nov 2013 Tempat : RM Ayam Bakakak, Jln. Perjuangan Ruko No. 5 Karyamulya Cirebon Waktu : 13.00 WIB - selesai Htm : Rp. 20.000,- Gs : Sopie + S. Azhari Pastikan Hadir dan Menghadirkan , serta Yakini Setelah Mengikuti Seminar Ini Anda Bisa Umroh bersama Keluarga dengan GRATIS dan Hidup Sehat, Kaya, Berkah. Amin YRA. Salam Baitullah - Allahuakbar cp denie 081911421349 pin 33262DFD
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100003086061183&v=wall&story_fbid=475292055916992
    Nov 18th 2013, 21:57
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 10:22PM  

    allahuakbar - Social Mention
     
     
     
    [::] Sobahul Khoir [::] -Bismillahirahmanirrahim...Assalamualaikum wbt... -Alhamdulillahillazi ahyana ba`dama amatana wailaihinnussyur... " Subhanallah 33x .. Alhamdulillah 33x .. Allahuakbar 33x .. " "Alhamdulilah , Allah memberi kesempatan lagi kepada kita untuk terus beribadah kepadaNya...semoga sahabat2 sekalian sntiasa dalam keadaan sihat walafiat dan sntiasa dalam lindunganNya...Ambil peluang sebaik mungkin untuk mengumpul sebanyak mana pun AMALAN or BEKALAN pada hari ini untuk menuju jannahNYA.. " -Rabbi Yassir Wala Tuassir Rabbi Tammim Bi Khoir... #ShiroArts
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=668120673198544&v=wall&story_fbid=693424867334791
    Nov 18th 2013, 22:00
     
     
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Nov 18 07:20PM  

    allahuakbar - Social Mention
     
     
     
    Allahuakbar
    http://www.facebook.com/permalink.php?id=100007058586379&v=wall&story_fbid=1385762391669034
    Nov 18th 2013, 18:50
     
    যেদিন কিয়ামত হবে এর চাইতে কয়েক হাজার গুন বেশি ভয়াবাহ হবে । ইয়া আল্লাহ্ , আমাদের তুমি আমাদের ক্ষমা কর। আমাদের তুমি দয়া কর। সকল প্রকার গজব হতে আমাদের তুমি রক্ষা কর। তুমিইতো আমাদের একমাত্র মালিক। তুমি ছাড়া আর কে আমাদের রক্ষা করবে। হে আল্লাহ, আমাদের তুমি তোমার পথে তোমার নবীর পথে চলবার তৌফিক দান কর। সারা পৃথিবীর সকল মানুষকে তুমি হেফাজত কর।
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at https://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    https://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/nPTL6l

     

--
Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie Mitglied der Google Groups-Gruppe "News2" sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out