Informationa

Hier werden Nachrichten über den Salafismus veröffentlicht.
Was sind Salafisten?
Hier anschauen:
http://www.youtube.com/watch?v=l5HRdwsck10
(Alle Angaben ohne Gewähr)
Diese Seite richtet sich nicht gegen Muslime und den Islam.
Diese Seite soll über den Salafismus/Islamismus/Terrorismus informieren.
Es ist wichtig über Fanatiker aufzuklären, um den Frieden und die Freiheit zu sichern.
Wir wollen in Europa mit allen Menschen friedlich zusammen leben,
egal welche Herkunft, Nationalität und Religion.


::: DOKUS :::
(Achtung: Youtube ist überschwemmt mit Videos, die salafistischen/islamistischen Einfluss besitzen.
Deshalb: Schaut euch die Accounts genau an!)

1.
[DOKU] Wie Salafisten zum Terror verleiten - 2013
https://www.youtube.com/watch?v=uM2x-vgdrKM

2.
Pulverfass Deutschland - Doku über Probleme zwischen Salafisten und Rechtsradikalen
https://www.youtube.com/watch?v=H5nOuzXJOmY

3.
Salafisten, ein finsterer Verein (heute-show)
https://www.youtube.com/watch?v=Myq48smApKs

4.
Deutsche Salafisten drangsalieren weltliche Hilfsorganisationen in Syrien | REPORT MAINZ
https://www.youtube.com/watch?v=lCext-9pu9I

5.
DIE SALAFISTEN KOMMEN
https://www.youtube.com/watch?v=uWARKJSKOP4

6.
Best of 2013 Peter Scholl Latour EZP Salafisten wird durch Saudisches Geld verbreitet!!!
https://www.youtube.com/watch?v=FmV3Z6f1BQQ

7.
Frauen im Islam
https://www.youtube.com/watch?v=mb4G6tUbkD0


8.
Gülen Bewegung
http://de.wikipedia.org/wiki/Fethullah_G%C3%BClen#Deutschland
Gefahr für Deutschland - Gülen Bewegung versucht die Unterwanderung
http://www.youtube.com/watch?v=E9Q1jS7Rw9M

9.
Islamisten oder Demokraten - Die Islamische Milli Görüs / Millî Görüş / Milli Görüş
http://www.youtube.com/watch?v=EtWjumM5G88

10.
Die türkischen Graue Wölfe (Rechtsextremismus/Islamismus)
http://www.youtube.com/watch?v=_Z9LEc4qM1I

11.
Föderation der Türkisch-Demokratischen Idealistenvereine in Deutschland
(türkisch Almanya Demokratik Ülkücü Türk Dernekleri Federasyonu, ADÜTDF; kurz auch Türk Federasyon, dt. „Türkische Föderation“)
http://de.wikipedia.org/wiki/F%C3%B6deration_der_T%C3%BCrkisch-Demokratischen_Idealistenvereine_in_Deutschland



http://de.wikipedia.org/wiki/Salafismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Islamismus
http://de.wikipedia.org/wiki/Mill%C3%AE_G%C3%B6r%C3%BC%C5%9F

http://boxvogel.blogspot.de

::: DOKUS ENDE :::


http://salafisten-salafismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafisten
http://islamismus-islamisten-salafisten.blogspot.com
http://islamisten-salafisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-salafismus.blogspot.com
http://islamismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismus2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamisten
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islamisten2.wordpress.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisten.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafisten
http://salafistenfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafisteninyoutube.blogspot.de
https://www.google.de/#q=islamisten
http://salafismus.blogspot.de
https://www.google.de/#q=salafismus
http://salafismusinfacebook.blogspot.de
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://salafismusinyoutube.blogspot.de
http://scharia-strafen.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamismus
http://quran-hoeren-karim-mp3-deutsch.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://mohammed-islam-koran-quran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
https://www.google.de/#q=islamisten
http://islam-symbol-gebet-moschee.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus
http://islam-referat-entstehung-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://scharia-in-deutschland-islam-koran.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://scharia-steinigung-scharia-gesetze.blogspot.com
http://islamisten-islamismus.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://gebetszeiten-islam-akte-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-im-islam-koran-quran.blogspot.com
http://sehitlik-groesste-moschee-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=salafismus
http://frauen-unter-der-scharia-politik.blogspot.com
http://koran-online-mp3-frauen-suren.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://was-bedeutet-salafismus.blogspot.com
http://quran-download-islamway-flash.blogspot.com
http://minarett-moschee-koeln.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://kaaba-blaue-moschee.blogspot.com
http://muenchen-moschee-gebetsruf-islam.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamisten
http://koran-auf-deutsch-hoeren-pdf.blogspot.com
https://www.google.de/#q=milli+g%C3%B6r%C3%BCs
http://islamismus-islamisten.blogspot.com
https://www.google.de/#q=islamismus

Islam Koran Moschee

Benachrichtigung für 76j4725235b235b891248jv1@googlegroups.com - 25 Nachrichten in 24 Themen

Gruppe: http://groups.google.com/group/76j4725235b235b891248jv1/topics

 Search Facebook kafir: PERCAKAPAN YESUS DENGAN UMAT KRISTEN DI HARI KIAMATYESUS ALMASIH PUTERA MARIA, MASIH MEMILIKI AGENDA YANG BELUM RAMPUNG, BANGSANYA TELAH MENOLAKNYA, SEDANGKAN KRISTEN TERSESAT MALAH MENYEMBAHNYA. HINGGA ALLAH MENURUNKAN AYAT YANG BEGITU KERAS, YANG MEMBUAT HATINYA MERASA SEDIH DAN PILU.BEBERAPA HADIS NABI MUHAMMAD SAW MENYATAKAN BAHWA KELAK NABI ISA AS AKAN DITURUNKAN KEMBALI KE BUMI, SEBAGAI SALAH SEORANG PEMIMPIN UMAT ISLAM DAN BERTINDAK SEBAGAI HAKIM YANG ADIL.ATAS DASAR ITULAH NOTE INI DITULISKAN, TERLEPAS DARI MASIH ADANYA KONTROVERSI TERHADAP KEPERCAYAAN TENTANG TURUN NYA NABI ISA AS TERSEBUT, DAN ADANYA PERBEDAAN PENDAPAT TENTANG KESAMAAN NABI ISA AS DENGAN YESUS ITU SENDIRITERLEPAS DARI HAL-HAL DIATAS, KISAH INI AKAN KITA MULAI DARI HADIS BERIKUTHadis Riwayat Ahmad 10001:مسند أحمد ١٠٠٠١: حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ قَالَ وَحَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ مِينَاءَ مَوْلَى ابْنِ أَبِي ذُبَابٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَنْزِلَنَّ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا وَعَدْلًا فَيَكْسِرُ الصَّلِيبَ وَلَيَقْتُلَنَّ الْخِنْزِيرَ وَلَيَضَعَنَّ الْجِزْيَةَ وَلَيَتْرُكَنَّ الْقِلَاصَ فَلَا يُسْعَى عَلَيْهَا وَلَتَذْهَبَنَّ الشَّحْنَاءُ وَالْبَغْضَاءُ وَالتَّحَاسُدُ وَلَيُدْعَوُنَّ إِلَى الْمَالِ فَلَا يَقْبَلُهُ أَحَدٌRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, Isa Putra Maryam benar-benar akan turun sebagai seorang hakim yang adil, ia akan menghancurkan salib (membubarkan kisten), membunuh babi, menghilangkan pungutan pajak dan anak unta tidak lagi diperebutkan. Permusuhan, kebencian dan saling dengki akan hilang, dan sungguh mereka akan diseru untuk menghambil harta (zakat), tetapi tidak seorang pun yang mau menerimanya."SESUAI DENGAN HADIS NABI DIATAS, KELAK MENJELANG HARI KIAMAT NABI ISA AS AKAN TURUN KEMBALI KE BUMIBetapa sedih hatinya, bangsanya masih saja tetap durhaka menolak ke-Nabi-annya, sementara umat yang tidak dikenalnya, karena diluar jangkauan tugas nya telah tersesat menyembahnya. Menyamakannya dengan Tuhan, sebagai tuhan yang menjelma menjadi manusia, dalam rupa manusia yang sempurna.Sedih dan rasa malunya kepada Tuhan Semesta Alam, Allah swt, membuat hatinya begitu geram. Bahkan lebih geram dibandingkan ketika dahulu beliau pernah mengatakan seorang wanita tua dengan sebutan "Anjing", lebih geram dibandingkan ketika beliau dahulu pernah menghardik muridnya dengan sebutan "Iblis". Bahkan mungkin perasaannya lebih geram dibandingkan ketika beliau mengusir pedagang merpati di sekitar "Bait Allah", dan ketika Beliau membunuh 2000 ekor babi lantaran menolong seseorang yang kerasukan "Roh Halus" atau hantu.KALI INI POSISI YESUS SANGATLAH BERBEDA, SEGOLONGAN UMAT MANUSIA BAHKAN TELAH SANGAT TAHU BAHWA BELIAU BUKANLAH TUHAN, MELAINKAN HANYALAH SEORANG RASUL BAGI BANGSA ISRAEL. MASALAH KEJADIANNYA YANG TERGOLONG LUAR BIASA, TERLAHIR TANPA MEMILIKI SEORANG BAPAK, HAL TERSEBUT HANYALAH KEHENDAK ALLAH, SEBAGAI TANDA KEBESARAN ALLAH BAGI BANGSA ISRAEL.QS 5:75مَّا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ ۖ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ ۗ انظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انظُرْ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ [٥:٧٥]Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).﴿٧٥﴾UMAT ISLAM, DAN BEBERAPA UMAT LAIN YANG DARI AWAL TIDAK MENGANGGAPNYA SEBAGAI TUHAN, DIIKUTI DENGAN BEBERAPA AHLI KITAB YANG JUGA TIDAK MENGANGGAPNYA TUHAN, MELAINKAN HANYALAH SEBAGAI SEORANG RASUL UTUSAN ALLAH, LALU DENGAN SEGERA MEMBENARKANNYA BAHKAN MEMBELANYA.صحيح البخاري ٣١٩٣: حَدَّثَنَا ابْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْتَابَعَهُ عُقَيْلٌ وَالْأَوْزَاعِيُّShahih Bukhari 3193:Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Bagaimana sikap kalian jika 'Isa bin Maryam 'alahis salam turun di tengah-tengah kalian dan menjadi imam kalian?".SEMENTARA KRISTEN YANG SUDAH TERLANJUR FULLBLOWN, TIDAK DAPAT MENERIMA KENYATAAN YANG BEGITU PAHIT, LALU BAHKAN MEMBERONTAK, DAN MENGANGGAPNYA SEBAGAI YESUS TIRUAN. BAHKAN BERUSAHA MENGEJAR UNTUK MEMBUNUH DAN MENYALIBKANNYA UNTUK YANG KEDUA KALINYA. TETAPI KALI INI BERBEDA BAHKAN KEKUATAN YESUS BESERTA UMAT YANG MEMBELA DAN MENDUKUNGNYA SULIT DILAWAN.Sebagian Ahli Kitab, baik Yahudi yang tetap menolak pengajaran dan kenabiannya, juga Kristen yang tetap bermimpi akan kebenaran harapannya, bahwa Yesus adalah tuhan yang datang membawa misi penebusan dosa-dosa mereka, begitu marah kecewa, benci dan bahkan lalu berputus asa. Sulit untuk menerima kenyataan yang begitu pahit tersebut, sementara banyak anggota keluarga dan famili mereka, baik yang sudah mati maupun yang masih hidup bahkan terlanjur begitu dalam keyakinannya terhadap "Penhanan Yesus" dan juga misinya "Mati terkutuk menebus dosa-dosa manusia".Akal mereka tidak dapat lagi berfikir dengan tetap jernih, timbul kenekatan dan bahkan ceroboh lalu berusaha menentang dan kalau perlu membinasakan "Yesus Gadungan" (menurut pikiran mereka) tersebut.Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, Yesus untuk yang kedua kalinya terpaksa membasmi babi, seperti dilakukannya dahulu. bahkan sekarang jumlahnya berjuta-juta. Yaitu umat asing yang berada diluar jangkauan kebnabiannya yang malahan menghinakannya dihadapan Allah dengan menganggapnya sebagai Tuhan.KARENA TERPOJOK, ORANG-ORANG KRISTEN LALU BERKATA, "TUHAN, BUKANKAH KAMI BERNUBUAT DEMI NAMA-MU, DAN MENGUSIR SETAN DEMI NAMA-MU, DAN MENGADAKAN BANYAK MUKJIZAT DEMI NAMA-MU JUGA ?".Matius 7(22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?LALU YESUS MENJAWAB, DENGAN RASA GERAM DAN BEGITU MARAHMatius 7(21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.(23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"YESUS LALU JUGA BERKATA "WAHAI UMAT YANG SESAT, KETAHUILAH BAHWA AKU HANYALAH SEORANG UTUSAN TUHAN, BAGAIMANA MUNGKIN KALIAN BAHKAN MELUPAKAN PESAN-PESAN KU AGAR HANYA TAKUT KEPADA ALLAH, TUHAN SEMESTA ALAM ?".BAHKAN PESAN-PESAN MUSA PUN KALIAN LUPAKAN ?Yohanes 17:3Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.Markus 12:28-29"Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal menjawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada mereka itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum apakah yang paling utama?" Jawab Yesus : "Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa."Yohanes 5(37) Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,Lukas 12(5) Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!Lukas 13(23) Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"(24) Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.Matius 5(20) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.Bilangan 23(19) Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?Ulangan 4 TB15* Hati-hatilah sekali--sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api--16* supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;17* yang berbentuk binatang yang di bumi, atau berbentuk burung bersayap yang terbang di udara, (seperti merpati)18 atau berbentuk binatang yang merayap di muka bumi, atau berbentuk ikan yang ada di dalam air di bawah bumi;19* dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka,BAHKAN YESUS MASIH MELANJUTKAN MAKIANNYA, "WAHAI UMAT SESAT, BELUM CUKUPKAH KALIAN AKU SEBUT ANJING ?Matius 15(26) Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."MENGAPA KALIAN BAHKAN MENJADIKAN KU (YESUS) SEBAGAI TUHAN, SEBAGAI SEKUTU BAGI TUHAN SEMESTA ALAM, BETAPA SESATNYA KALIAN ?" KALIAN SEOLAH-OLAH MEMUJIKU TETAPI SESUNGGUHNYALAH KALIAN TELAH MENGHINAKAN KU (YESUS) DI HADAPAN ALLAHHANYA ALLAH LAH TUHAN YANG SEBENAR-BENARNYA, TUHANKU DAN TUHANMUQS 3:51إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ [٣:٥١]Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".﴿٥١﴾WAHAI UMAT YANG SESAT, LANGIT HAMPIR-HAMPIR PECAH, DAN GUNUNG-GUNUNG HANCUR KARENA UCAPAN DAN KELAKUAN KALIAN TERSEBUT, YANG TELAH MENGANGGAP KU (YESUS) SEBAGAI ANAK TUHAN MAUPUN JELMAAN TUHAN ITU SENDIRIQS 19:89-91لَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا [١٩:٨٩]Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar,﴿٨٩﴾تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا [١٩:٩٠]hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh,﴿٩٠﴾أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًا [١٩:٩١]karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak.﴿٩١﴾"JIKA BUKAN LANTARAN RAHMAT TUHANKU BAHKAN DIRIKU BESERTA IBUNDAKU DAN SELURUH MANUSIA YANG ADA DI DUNIA INIPUN DAPAT DIMUSNAHKAN OLEH ALLAH, TUHAN YANG SEBENAR-BENARNYA !". AKIBAT KELAKUAN KALIAN MENGANGGAP KU (YESUS) SEBAGAI ANAK TUHAN MAUPUN JELMAAN TUHAN ITU SENDIRIQS 5:17لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ قُلْ فَمَن يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَن يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌSesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Maaida: 17)LALU DIBASMILAH OLEH YESUS BESERTA UMAT YANG MEMBELANYA, SISA-SISA UMAT KAFIR DAN TERSESAT TERSEBUT, SEHINGGA TIDAK ADA LAGI SATU MANUSIAPUN YANG MENGINGKARI KEBENARAN KENABIANNYAQS 4:159وَإِن مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا [٤:١٥٩]Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.﴿١٥٩﴾KATA YESUS BANYAK ORANG AKAN DATANG DARI TIMUR DAN BARAT DUDUK BERSAMA ABRAHAM AS DI DALAM SURGA, SEMENTARA BANGSANYA BESERTA UMAT SESAT YANG MENYEMBAHNYA LALU DIMASUKKAN KE DALAM NERAKA (YAHUDI DAN KRISTEN)Matius 8(11) Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,(12) sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."WAHAI UMAT ASING YANG TERSESAT (KRISTEN), KALIAN AKAN DILEMPARKAN KE NERAKA, LANTARAN KALIAN TIDAK MENGINGAT PESANPESAN ABRAHAM SUPAYA KALAIAN TETAP BERPEGANG PADA KITAB-KITAB MUSA DAN KITAB-KITAB PARA NABI LAINNYA, TETAPI MALAHAN KALIAN MEMPERCAYAI PENYESAT YANG BAHKAN MENCAMPUR AJARAN PARA NABI DENGAN AJARAN AGAMA PAGAN ? TIDAK DAPATKAH KALIAN BERFIKIR ?Lukas 1628 Ada lima saudara saya di situ. Suruhlah Lazarus memperingatkan mereka, supaya jangan sampai mereka pun jatuh ke tempat siksaan ini.'29* Abraham menjawab, 'Mereka sudah punya buku-buku Musa dan buku para nabi! Biarlah mereka menuruti apa yang tertulis dalam buku-buku itu!'30* Tetapi orang kaya itu menjawab, 'Itu tidak cukup, Bapak Abraham. Tetapi kalau ada orang mati hidup kembali dan datang kepada mereka, mereka akan bertobat dari dosa-dosa mereka.'31* Tetapi Abraham berkata, 'Kalau mereka tidak menghiraukan perintah Musa dan nabi-nabi, pastilah mereka tidak akan percaya juga, biarpun ada orang mati yang hidup kembali.'"AKHIRNYA, DIMASUKKANLAH MEREKA-MEREKA, MANUSIA TERSESAT YANG TELAH MENYEKUTUKAN TUHAN SEMESTA ALAM DENGAN SESEORANG YANG DIANGGAP TUHAN TERSEBUT KE DALAM NERAKA, DAN MEREKA AKAN KEKAL BERADA DI DALAM NYAQS 3:12قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا سَتُغْلَبُونَ وَتُحْشَرُونَ إِلَى جَهَنَّمَ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ12. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: "Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya."CatatanMENGAPA PERCAKAPAN INI TAMPAK SEPIHAK ? KARENA KEMARAHAN YESUS MENYEBABKAN KRISTEN TIDAK SEMPAT BERBICARA"MASUK SURGA" HANYALAH ANGAN-ANGAN KOSONG BAGI KALIAN YANG TELAH MENYEKUTUKAN TUHANQS 2:111وَقَالُوا لَن يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ [٢:١١١]Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".﴿١١١﴾MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN NYA....
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    PERCAKAPAN YESUS DENGAN UMAT KRISTEN DI HARI KIAMAT
     
    YESUS ALMASIH PUTERA MARIA, MASIH MEMILIKI AGENDA YANG BELUM RAMPUNG, BANGSANYA TELAH MENOLAKNYA, SEDANGKAN KRISTEN TERSESAT MALAH MENYEMBAHNYA. HINGGA ALLAH MENURUNKAN AYAT YANG BEGITU KERAS, YANG MEMBUAT HATINYA MERASA SEDIH DAN PILU.
     
    BEBERAPA HADIS NABI MUHAMMAD SAW MENYATAKAN BAHWA KELAK NABI ISA AS AKAN DITURUNKAN KEMBALI KE BUMI, SEBAGAI SALAH SEORANG PEMIMPIN UMAT ISLAM DAN BERTINDAK SEBAGAI HAKIM YANG ADIL.
     
    ATAS DASAR ITULAH NOTE INI DITULISKAN, TERLEPAS DARI MASIH ADANYA KONTROVERSI TERHADAP KEPERCAYAAN TENTANG TURUN NYA NABI ISA AS TERSEBUT, DAN ADANYA PERBEDAAN PENDAPAT TENTANG KESAMAAN NABI ISA AS DENGAN YESUS ITU SENDIRI
     
    TERLEPAS DARI HAL-HAL DIATAS, KISAH INI AKAN KITA MULAI DARI HADIS BERIKUT
     
    Hadis Riwayat Ahmad 10001:
     
    مسند أحمد ١٠٠٠١: حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ قَالَ وَحَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ مِينَاءَ مَوْلَى ابْنِ أَبِي ذُبَابٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ
    قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَنْزِلَنَّ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا وَعَدْلًا فَيَكْسِرُ الصَّلِيبَ وَلَيَقْتُلَنَّ الْخِنْزِيرَ وَلَيَضَعَنَّ الْجِزْيَةَ وَلَيَتْرُكَنَّ الْقِلَاصَ فَلَا يُسْعَى عَلَيْهَا وَلَتَذْهَبَنَّ الشَّحْنَاءُ وَالْبَغْضَاءُ وَالتَّحَاسُدُ وَلَيُدْعَوُنَّ إِلَى الْمَالِ فَلَا يَقْبَلُهُ أَحَدٌ
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, Isa Putra Maryam benar-benar akan turun sebagai seorang hakim yang adil, ia akan menghancurkan salib (membubarkan kisten), membunuh babi, menghilangkan pungutan pajak dan anak unta tidak lagi diperebutkan. Permusuhan, kebencian dan saling dengki akan hilang, dan sungguh mereka akan diseru untuk menghambil harta (zakat), tetapi tidak seorang pun yang mau menerimanya."
     
    SESUAI DENGAN HADIS NABI DIATAS, KELAK MENJELANG HARI KIAMAT NABI ISA AS AKAN TURUN KEMBALI KE BUMI
     
    Betapa sedih hatinya, bangsanya masih saja tetap durhaka menolak ke-Nabi-annya, sementara umat yang tidak dikenalnya, karena diluar jangkauan tugas nya telah tersesat menyembahnya. Menyamakannya dengan Tuhan, sebagai tuhan yang menjelma menjadi manusia, dalam rupa manusia yang sempurna.
     
    Sedih dan rasa malunya kepada Tuhan Semesta Alam, Allah swt, membuat hatinya begitu geram. Bahkan lebih geram dibandingkan ketika dahulu beliau pernah mengatakan seorang wanita tua dengan sebutan "Anjing", lebih geram dibandingkan ketika beliau dahulu pernah menghardik muridnya dengan sebutan "Iblis". Bahkan mungkin perasaannya lebih geram dibandingkan ketika beliau mengusir pedagang merpati di sekitar "Bait Allah", dan ketika Beliau membunuh 2000 ekor babi lantaran menolong seseorang yang kerasukan "Roh Halus" atau hantu.
     
    KALI INI POSISI YESUS SANGATLAH BERBEDA, SEGOLONGAN UMAT MANUSIA BAHKAN TELAH SANGAT TAHU BAHWA BELIAU BUKANLAH TUHAN, MELAINKAN HANYALAH SEORANG RASUL BAGI BANGSA ISRAEL. MASALAH KEJADIANNYA YANG TERGOLONG LUAR BIASA, TERLAHIR TANPA MEMILIKI SEORANG BAPAK, HAL TERSEBUT HANYALAH KEHENDAK ALLAH, SEBAGAI TANDA KEBESARAN ALLAH BAGI BANGSA ISRAEL.
     
    QS 5:75
     
    مَّا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ ۖ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ ۗ انظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انظُرْ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ [٥:٧٥]
    Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).
    ﴿٧٥﴾
     
    UMAT ISLAM, DAN BEBERAPA UMAT LAIN YANG DARI AWAL TIDAK MENGANGGAPNYA SEBAGAI TUHAN, DIIKUTI DENGAN BEBERAPA AHLI KITAB YANG JUGA TIDAK MENGANGGAPNYA TUHAN, MELAINKAN HANYALAH SEBAGAI SEORANG RASUL UTUSAN ALLAH, LALU DENGAN SEGERA MEMBENARKANNYA BAHKAN MEMBELANYA.
     
    صحيح البخاري ٣١٩٣: حَدَّثَنَا ابْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ
    قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ
    تَابَعَهُ عُقَيْلٌ وَالْأَوْزَاعِيُّ
    Shahih Bukhari 3193:
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
    "Bagaimana sikap kalian jika 'Isa bin Maryam 'alahis salam turun di tengah-tengah kalian dan menjadi imam kalian?".
     
    SEMENTARA KRISTEN YANG SUDAH TERLANJUR FULLBLOWN, TIDAK DAPAT MENERIMA KENYATAAN YANG BEGITU PAHIT, LALU BAHKAN MEMBERONTAK, DAN MENGANGGAPNYA SEBAGAI YESUS TIRUAN. BAHKAN BERUSAHA MENGEJAR UNTUK MEMBUNUH DAN MENYALIBKANNYA UNTUK YANG KEDUA KALINYA. TETAPI KALI INI BERBEDA BAHKAN KEKUATAN YESUS BESERTA UMAT YANG MEMBELA DAN MENDUKUNGNYA SULIT DILAWAN.
     
    Sebagian Ahli Kitab, baik Yahudi yang tetap menolak pengajaran dan kenabiannya, juga Kristen yang tetap bermimpi akan kebenaran harapannya, bahwa Yesus adalah tuhan yang datang membawa misi penebusan dosa-dosa mereka, begitu marah kecewa, benci dan bahkan lalu berputus asa. Sulit untuk menerima kenyataan yang begitu pahit tersebut, sementara banyak anggota keluarga dan famili mereka, baik yang sudah mati maupun yang masih hidup bahkan terlanjur begitu dalam keyakinannya terhadap "Penhanan Yesus" dan juga misinya "Mati terkutuk menebus dosa-dosa manusia".
     
    Akal mereka tidak dapat lagi berfikir dengan tetap jernih, timbul kenekatan dan bahkan ceroboh lalu berusaha menentang dan kalau perlu membinasakan "Yesus Gadungan" (menurut pikiran mereka) tersebut.
     
    Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, Yesus untuk yang kedua kalinya terpaksa membasmi babi, seperti dilakukannya dahulu. bahkan sekarang jumlahnya berjuta-juta. Yaitu umat asing yang berada diluar jangkauan kebnabiannya yang malahan menghinakannya dihadapan Allah dengan menganggapnya sebagai Tuhan.
     
    KARENA TERPOJOK, ORANG-ORANG KRISTEN LALU BERKATA, "TUHAN, BUKANKAH KAMI BERNUBUAT DEMI NAMA-MU, DAN MENGUSIR SETAN DEMI NAMA-MU, DAN MENGADAKAN BANYAK MUKJIZAT DEMI NAMA-MU JUGA ?".
     
    Matius 7
     
    (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
     
    LALU YESUS MENJAWAB, DENGAN RASA GERAM DAN BEGITU MARAH
     
    Matius 7
     
    (21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
     
    (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
     
    YESUS LALU JUGA BERKATA "WAHAI UMAT YANG SESAT, KETAHUILAH BAHWA AKU HANYALAH SEORANG UTUSAN TUHAN, BAGAIMANA MUNGKIN KALIAN BAHKAN MELUPAKAN PESAN-PESAN KU AGAR HANYA TAKUT KEPADA ALLAH, TUHAN SEMESTA ALAM ?".
     
    BAHKAN PESAN-PESAN MUSA PUN KALIAN LUPAKAN ?
     
    Yohanes 17:3
     
    Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
     
    Markus 12:28-29
     
    "Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal menjawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada mereka itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum apakah yang paling utama?" Jawab Yesus : "Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa."
     
    Yohanes 5
     
    (37) Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,
     
    Lukas 12
     
    (5) Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!
     
    Lukas 13
     
    (23) Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
     
    (24) Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
     
    Matius 5
     
    (20) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
     
    Bilangan 23
     
    (19) Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
     
    Ulangan 4 TB
     
    15* Hati-hatilah sekali--sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api--
     
    16* supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;
     
    17* yang berbentuk binatang yang di bumi, atau berbentuk burung bersayap yang terbang di udara, (seperti merpati)
     
    18 atau berbentuk binatang yang merayap di muka bumi, atau berbentuk ikan yang ada di dalam air di bawah bumi;
     
    19* dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka,
     
    BAHKAN YESUS MASIH MELANJUTKAN MAKIANNYA, "WAHAI UMAT SESAT, BELUM CUKUPKAH KALIAN AKU SEBUT ANJING ?
     
    Matius 15
     
    (26) Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
     
    MENGAPA KALIAN BAHKAN MENJADIKAN KU (YESUS) SEBAGAI TUHAN, SEBAGAI SEKUTU BAGI TUHAN SEMESTA ALAM, BETAPA SESATNYA KALIAN ?" KALIAN SEOLAH-OLAH MEMUJIKU TETAPI SESUNGGUHNYALAH KALIAN TELAH MENGHINAKAN KU (YESUS) DI HADAPAN ALLAH
     
    HANYA ALLAH LAH TUHAN YANG SEBENAR-BENARNYA, TUHANKU DAN TUHANMU
     
    QS 3:51
     
    إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ [٣:٥١]
    Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".
    ﴿٥١﴾
     
    WAHAI UMAT YANG SESAT, LANGIT HAMPIR-HAMPIR PECAH, DAN GUNUNG-GUNUNG HANCUR KARENA UCAPAN DAN KELAKUAN KALIAN TERSEBUT, YANG TELAH MENGANGGAP KU (YESUS) SEBAGAI ANAK TUHAN MAUPUN JELMAAN TUHAN ITU SENDIRI
     
    QS 19:89-91
     
    لَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا [١٩:٨٩]
    Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar,
    ﴿٨٩﴾
     
    تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا [١٩:٩٠]
    hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh,
    ﴿٩٠﴾
     
    أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًا [١٩:٩١]
    karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak.
    ﴿٩١﴾
     
    "JIKA BUKAN LANTARAN RAHMAT TUHANKU BAHKAN DIRIKU BESERTA IBUNDAKU DAN SELURUH MANUSIA YANG ADA DI DUNIA INIPUN DAPAT DIMUSNAHKAN OLEH ALLAH, TUHAN YANG SEBENAR-BENARNYA !". AKIBAT KELAKUAN KALIAN MENGANGGAP KU (YESUS) SEBAGAI ANAK TUHAN MAUPUN JELMAAN TUHAN ITU SENDIRI
     
    QS 5:17
     
    لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ قُلْ فَمَن يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَن يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
    Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Maaida: 17)
     
    LALU DIBASMILAH OLEH YESUS BESERTA UMAT YANG MEMBELANYA, SISA-SISA UMAT KAFIR DAN TERSESAT TERSEBUT, SEHINGGA TIDAK ADA LAGI SATU MANUSIAPUN YANG MENGINGKARI KEBENARAN KENABIANNYA
     
    QS 4:159
     
    وَإِن مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا [٤:١٥٩]
    Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.
    ﴿١٥٩﴾
     
    KATA YESUS BANYAK ORANG AKAN DATANG DARI TIMUR DAN BARAT DUDUK BERSAMA ABRAHAM AS DI DALAM SURGA, SEMENTARA BANGSANYA BESERTA UMAT SESAT YANG MENYEMBAHNYA LALU DIMASUKKAN KE DALAM NERAKA (YAHUDI DAN KRISTEN)
     
    Matius 8
     
    (11) Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
     
    (12) sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
     
    WAHAI UMAT ASING YANG TERSESAT (KRISTEN), KALIAN AKAN DILEMPARKAN KE NERAKA, LANTARAN KALIAN TIDAK MENGINGAT PESANPESAN ABRAHAM SUPAYA KALAIAN TETAP BERPEGANG PADA KITAB-KITAB MUSA DAN KITAB-KITAB PARA NABI LAINNYA, TETAPI MALAHAN KALIAN MEMPERCAYAI PENYESAT YANG BAHKAN MENCAMPUR AJARAN PARA NABI DENGAN AJARAN AGAMA PAGAN ? TIDAK DAPATKAH KALIAN BERFIKIR ?
     
    Lukas 16
     
    28 Ada lima saudara saya di situ. Suruhlah Lazarus memperingatkan mereka, supaya jangan sampai mereka pun jatuh ke tempat siksaan ini.'
     
    29* Abraham menjawab, 'Mereka sudah punya buku-buku Musa dan buku para nabi! Biarlah mereka menuruti apa yang tertulis dalam buku-buku itu!'
     
    30* Tetapi orang kaya itu menjawab, 'Itu tidak cukup, Bapak Abraham. Tetapi kalau ada orang mati hidup kembali dan datang kepada mereka, mereka akan bertobat dari dosa-dosa mereka.'
     
    31* Tetapi Abraham berkata, 'Kalau mereka tidak menghiraukan perintah Musa dan nabi-nabi, pastilah mereka tidak akan percaya juga, biarpun ada orang mati yang hidup kembali.'"
     
    AKHIRNYA, DIMASUKKANLAH MEREKA-MEREKA, MANUSIA TERSESAT YANG TELAH MENYEKUTUKAN TUHAN SEMESTA ALAM DENGAN SESEORANG YANG DIANGGAP TUHAN TERSEBUT KE DALAM NERAKA, DAN

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    MATA YANG DIHARAMKAN API NERAKA
     
    Dua mata yang diharamkan dari api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang menjaga serta mengawasi Islam dan umatnya dari (gangguan) kaum kafir.
    [Hadist Riwayat Bukhari]
    ____________________
    #LIKE/SHARE ya sahabat..yang menyebarkan kebaikan akan mendapatkan pahala yg sama dengan yg melakukan kebaikan karenanya#
    http://graph.facebook.com/165936700137597/picture
    Jul 1st 2013, 14:30
     
    MATA YANG DIHARAMKAN API NERAKA
     
    Dua mata yang diharamkan dari api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang menjaga serta mengawasi Islam dan umatnya dari (gangguan) kaum kafir.
    [Hadist Riwayat Bukhari]
    ____________________
    #LIKE/SHARE ya sahabat..yang menyebarkan kebaikan akan mendapatkan pahala yg sama dengan yg melakukan kebaikan karenanya#
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Ek Zaroori Itala: Wahabi Deobandi Log kahete Hai K"kafir ko kafir Na kaho" Aur Wo Apni Is Baat Ko Hadith Batakar Musalmano ka Aqida Kharab karne Ki Koshish Karte hai Jab K Aisi Koi hadith Hai Hi nahi Jaha Kaha Gaya Ho K Kafir Ko kafir Na Kaho Ye Huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Par Jhoot Bandte Hai K huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Ne farmaya "Kafir Ko kafir Na kaho" MazAllah Is Jhooti Hadith Ko Huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Ki taraf Mansoob Karne Wale Niche Di Gai Hadith Ko Baar Baar pade Aur Tauba Kare Jhuti Hadith Bayan Karne Se Hazrat Ali Radi Allah Anhu Se rivayat hai, unhone kaha ki mene nabi kareem sallallaho alehe wasallam se suna, ap farma rahe the" (dekho) mujh par jhut na bandhna, kyoki jo insaan mujh par jhut bandhega wah jarur dozakh me jayega" (Sahih Bukhari Ilm Ka Bayan hadith No90)
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Ek Zaroori Itala:
     
    Wahabi Deobandi Log kahete Hai K"kafir ko kafir Na kaho"
    Aur Wo Apni Is Baat Ko Hadith Batakar Musalmano ka Aqida Kharab karne Ki Koshish Karte hai
    Jab K Aisi Koi hadith Hai Hi nahi Jaha Kaha Gaya Ho K Kafir Ko kafir Na Kaho
    Ye Huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Par Jhoot Bandte Hai K huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Ne farmaya "Kafir Ko kafir Na kaho" MazAllah
    Is Jhooti Hadith Ko Huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Ki taraf Mansoob Karne Wale Niche Di Gai Hadith Ko Baar Baar pade Aur Tauba Kare Jhuti Hadith Bayan Karne Se
     
    Hazrat Ali Radi Allah Anhu Se rivayat hai, unhone kaha ki mene nabi kareem sallallaho alehe wasallam se suna, ap farma rahe the" (dekho) mujh par jhut na bandhna, kyoki jo insaan mujh par jhut bandhega wah jarur dozakh me jayega"
    (Sahih Bukhari Ilm Ka Bayan hadith No90)
    http://graph.facebook.com/524575020902827/picture
    Jul 1st 2013, 14:33
     
    Ek Zaroori Itala:
     
    Wahabi Deobandi Log kahete Hai K"kafir ko kafir Na kaho"
    Aur Wo Apni Is Baat Ko Hadith Batakar Musalmano ka Aqida Kharab karne Ki Koshish Karte hai
    Jab K Aisi Koi hadith Hai Hi nahi Jaha Kaha Gaya Ho K Kafir Ko kafir Na Kaho
    Ye Huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Par Jhoot Bandte Hai K huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Ne farmaya "Kafir Ko kafir Na kaho" MazAllah
    Is Jhooti Hadith Ko Huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Ki taraf Mansoob Karne Wale Niche Di Gai Hadith Ko Baar Baar pade Aur Tauba Kare Jhuti Hadith Bayan Karne Se
     
    Hazrat Ali Radi Allah Anhu Se rivayat hai, unhone kaha ki mene nabi kareem sallallaho alehe wasallam se suna, ap farma rahe the" (dekho) mujh par jhut na bandhna, kyoki jo insaan mujh par jhut bandhega wah jarur dozakh me jayega"
    (Sahih Bukhari Ilm Ka Bayan hadith No90)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Ek Zaroori Itala:
     
    Wahabi Deobandi Log kahete Hai K"kafir ko kafir Na kaho"
    Aur Wo Apni Is Baat Ko Hadith Batakar Musalmano ka Aqida Kharab karne Ki Koshish Karte hai
    Jab K Aisi Koi hadith Hai Hi nahi Jaha Kaha Gaya Ho K Kafir Ko kafir Na Kaho
    Ye Huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Par Jhoot Bandte Hai K huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Ne farmaya "Kafir Ko kafir Na kaho" MazAllah
    Is Jhooti Hadith Ko Huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Ki taraf Mansoob Karne Wale Niche Di Gai Hadith Ko Baar Baar pade Aur Tauba Kare Jhuti Hadith Bayan Karne Se
     
    Hazrat Ali Radi Allah Anhu Se rivayat hai, unhone kaha ki mene nabi kareem sallallaho alehe wasallam se suna, ap farma rahe the" (dekho) mujh par jhut na bandhna, kyoki jo insaan mujh par jhut bandhega wah jarur dozakh me jayega"
    (Sahih Bukhari Ilm Ka Bayan hadith No90)
    http://graph.facebook.com/1066882580/picture
    Jul 1st 2013, 14:29
     
    Ek Zaroori Itala:
     
    Wahabi Deobandi Log kahete Hai K"kafir ko kafir Na kaho"
    Aur Wo Apni Is Baat Ko Hadith Batakar Musalmano ka Aqida Kharab karne Ki Koshish Karte hai
    Jab K Aisi Koi hadith Hai Hi nahi Jaha Kaha Gaya Ho K Kafir Ko kafir Na Kaho
    Ye Huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Par Jhoot Bandte Hai K huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Ne farmaya "Kafir Ko kafir Na kaho" MazAllah
    Is Jhooti Hadith Ko Huzur Sallallaho Alaihe Wasallam Ki taraf Mansoob Karne Wale Niche Di Gai Hadith Ko Baar Baar pade Aur Tauba Kare Jhuti Hadith Bayan Karne Se
     
    Hazrat Ali Radi Allah Anhu Se rivayat hai, unhone kaha ki mene nabi kareem sallallaho alehe wasallam se suna, ap farma rahe the" (dekho) mujh par jhut na bandhna, kyoki jo insaan mujh par jhut bandhega wah jarur dozakh me jayega"
    (Sahih Bukhari Ilm Ka Bayan hadith No90)
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Malaikat Maut mempunyai 4 wajah..
     
    1. Wajah Api..
    Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang2 kafir..
     
    2. Wajah Galak..
    Dengan wajah itu ia mencabut nyawa orang2
    munafik..
     
    3. Wajah Rahmat..
    Dengan wajah itu ia mencabut nyawa orang2
    mukmin..
     
    4. Wajah Nur..
    Dengan wajah itu ia
    mencabut nyawa orang2
    soleh..
     
    :-D
    http://graph.facebook.com/100001132779506/picture
    Jul 1st 2013, 14:28
     
    Malaikat Maut mempunyai 4 wajah..
     
    1. Wajah Api..
    Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang2 kafir..
     
    2. Wajah Galak..
    Dengan wajah itu ia mencabut nyawa orang2
    munafik..
     
    3. Wajah Rahmat..
    Dengan wajah itu ia mencabut nyawa orang2
    mukmin..
     
    4. Wajah Nur..
    Dengan wajah itu ia
    mencabut nyawa orang2
    soleh..
     
    :-D
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Bewafai se pareshan bhi ho jate hai
    Naram jahunke toofan bhi ho jate hai
    Humne mehboob badla toh tajjub kiya
    Log kafir se musalman bhi ho jate hai
    http://graph.facebook.com/100002496050452/picture
    Jul 1st 2013, 14:29
     
    Bewafai se pareshan bhi ho jate hai
    Naram jahunke toofan bhi ho jate hai
    Humne mehboob badla toh tajjub kiya
    Log kafir se musalman bhi ho jate hai
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    y alloh,jdikn lh hamba2 ini sperti rosul yg dkt dngan mu y alloh,jngn jdikn hamba mu ini sperti orang kafir,..!!
    http://graph.facebook.com/100003717883318/picture
    Jul 1st 2013, 14:29
     
    y alloh,jdikn lh hamba2 ini sperti rosul yg dkt dngan mu y alloh,jngn jdikn hamba mu ini sperti orang kafir,..!!
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ Assalamualaikum Wr. Wb. Untuk menjadi orang yg penyabar, menghilangkan rasa benci, ikhlas & tawakkal ( tegar) ketika mendapat ujian, tidaklah mudah. Perlu usaha untuk mendapatkan kesabaran, ketegaran & keikhlasan itu. Caranya, dengan banyak-banyak melakukan amalan-amalan sunnah seperti, berzikir ( menyebut kalimat-kalimat Allah berulang-ulang), baca Quran & sholat malam. Karena amalan2 ini jika kita lakukan secara rutin, maka akan membentuk iman dan sangat mempengaruhi pembentukan kekuatan hati terhadap ujian. Semakin banyak amalan sunnah yg dilakukan, maka hati akan semakin sabar & tegar. Sebaliknya semakin sedikit amalan sunnahnya, maka tentunya sedikit pula kesabaran & ketegaran yg didapat. Bagaimana jika tidak pernah melakukan amalan-amalan sunnah Rosulullah saw ?... Tentunya habislah kesabaran ketika mendapatkan ujian. Habisnya kesabaran adalah naiknya emosi yang menyebabkan timbulnya sifat-sifat syetan (berbagai penyakit hati) seperti, stress, putus asa, benci dan dendam, buruk sangka, patah semangat yang menyebabkan terganggunya aktifitas. Bagi orang bisnis atau orang berkarir, perasaan ini tentu dapat merugikan aktifitas pribadinya. Bagaimana dengan orang-orang non muslim yang tidak pernah melakukan sholat dan amalan-amalan sunnah Rosulullah saw, tapi mereka juga ada yang penyabar ?........Jawabnya, Merekapun mempunyai cara yang berbeda dengan ummat Islam untuk mendapatkan kesabaran dan ketenangan berdasarkan kepercayaan dan keyakinan mereka sendiri. Setiap mahluk Allah yang ingin berusaha untuk mencari sesuatu kebaikan, sekalipun mereka kafir, maka Allah pasti akan berikan jalan keluar baginya. Namun segala kesabaran yang mereka peroleh itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesabaran yang kita peroleh melalui amalan-amalan sunnah Rosulullah saw. Beliaulah contoh manusia yang paling sabar di dunia sepanjang zaman. Dan kita sebagai ummat nabi Muhammad saw tentunya haram hukumnya mengikuti cara- cara ritual mereka. أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ "Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".Q-S Ar-Ra'd ayat 28. Kekuatan ketegaran hati itu hanya bertahan selama kita melakukan amalan-amalan sunnahnya. Jika kita meninggalkannya , maka kekuatan dan ketegaran hati itu akan memudar perlahan- lahan. Menyebabkan mudah stress, emosi dan terserang penyakit hati (syetan di dalam hati) lainnya. Cara termudah untuk dapat jadi orang yang penyabar adalah, tingkatkanlah amalan-amalan sunnah Rosulullah secara bertahap sedikit demi sedikit tetapi rutin. Contoh: Jika anda biasanya selesai sholat fardhu tidak pernah berzikir, cobalah mulai berzikir secara rutin. Kemudian jika sudah terbiasa lalu amalannya ditingkatkan dengan cara menambahkan lagi waktu berzikirnya. Umpama, yang sebelumnya biasanya lima menit kemudian ditambakan lagi menjadi sepuluh menit, atau tambahkanlah amalan sunnah lainnya seperti sholat malam, baca Quran dan lain-lain. Bagi yang sholatnya sering tinggal, biasakanlah agar jangan sampai meninggalkannya lagi. Anggaplah sholat itu suatu kebutuhan hidup. Mengerjakan amalan-amalan sunnah secara rutin, walau amalannya sedikit, itu lebih baik dan terasa pengaruh perubahannya di hati daripada amalannya banyak tetapi tidak rutin.
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
     

     
    Assalamualaikum Wr. Wb.
     

     
    Untuk menjadi orang yg penyabar, menghilangkan rasa benci, ikhlas & tawakkal ( tegar) ketika mendapat ujian, tidaklah mudah. Perlu usaha untuk mendapatkan kesabaran, ketegaran & keikhlasan itu. Caranya, dengan banyak-banyak melakukan amalan-amalan sunnah seperti, berzikir ( menyebut kalimat-kalimat Allah berulang-ulang), baca Quran & sholat malam. Karena amalan2 ini jika kita lakukan secara rutin, maka akan membentuk iman dan sangat mempengaruhi pembentukan kekuatan hati terhadap ujian. Semakin banyak amalan sunnah yg dilakukan, maka hati akan semakin sabar & tegar. Sebaliknya semakin sedikit amalan sunnahnya, maka tentunya sedikit pula kesabaran & ketegaran yg didapat. Bagaimana jika tidak pernah melakukan amalan-amalan sunnah Rosulullah saw ?... Tentunya habislah kesabaran ketika mendapatkan ujian. Habisnya kesabaran adalah naiknya emosi yang menyebabkan timbulnya sifat-sifat syetan (berbagai penyakit hati) seperti, stress, putus asa, benci dan dendam, buruk sangka, patah semangat yang menyebabkan terganggunya aktifitas. Bagi orang bisnis atau orang berkarir, perasaan ini tentu dapat merugikan aktifitas pribadinya. Bagaimana dengan orang-orang non muslim yang tidak pernah melakukan sholat dan amalan-amalan sunnah Rosulullah saw, tapi mereka juga ada yang penyabar ?........Jawabnya, Merekapun mempunyai cara yang berbeda dengan ummat Islam untuk mendapatkan kesabaran dan ketenangan berdasarkan kepercayaan dan keyakinan mereka sendiri. Setiap mahluk Allah yang ingin berusaha untuk mencari sesuatu kebaikan, sekalipun mereka kafir, maka Allah pasti akan berikan jalan keluar baginya. Namun segala kesabaran yang mereka peroleh itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesabaran yang kita peroleh melalui amalan-amalan sunnah Rosulullah saw. Beliaulah contoh manusia yang paling sabar di dunia sepanjang zaman. Dan kita sebagai ummat nabi Muhammad saw tentunya haram hukumnya mengikuti cara- cara ritual mereka.
     

     
    أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
     

     
    "Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".Q-S Ar-Ra'd ayat 28.
     

     
    Kekuatan ketegaran hati itu hanya bertahan selama kita melakukan amalan-amalan sunnahnya. Jika kita meninggalkannya , maka kekuatan dan ketegaran hati itu akan memudar perlahan- lahan. Menyebabkan mudah stress, emosi dan terserang penyakit hati (syetan di dalam hati) lainnya.
     

     
    Cara termudah untuk dapat jadi orang yang penyabar adalah, tingkatkanlah amalan-amalan sunnah Rosulullah secara bertahap sedikit demi sedikit tetapi rutin. Contoh: Jika anda biasanya selesai sholat fardhu tidak pernah berzikir, cobalah mulai berzikir secara rutin. Kemudian jika sudah terbiasa lalu amalannya ditingkatkan dengan cara menambahkan lagi waktu berzikirnya. Umpama, yang sebelumnya biasanya lima menit kemudian ditambakan lagi menjadi sepuluh menit, atau tambahkanlah amalan sunnah lainnya seperti sholat malam, baca Quran dan lain-lain. Bagi yang sholatnya sering tinggal, biasakanlah agar jangan sampai meninggalkannya lagi. Anggaplah sholat itu suatu kebutuhan hidup. Mengerjakan amalan-amalan sunnah secara rutin, walau amalannya sedikit, itu lebih baik dan terasa pengaruh perubahannya di hati daripada amalannya banyak tetapi tidak rutin.
    http://graph.facebook.com/100004021262104/picture
    Jul 1st 2013, 14:31
     
    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
     

     
    Assalamualaikum Wr. Wb.
     

     
    Untuk menjadi orang yg penyabar, menghilangkan rasa benci, ikhlas & tawakkal ( tegar) ketika mendapat ujian, tidaklah mudah. Perlu usaha untuk mendapatkan kesabaran, ketegaran & keikhlasan itu. Caranya, dengan banyak-banyak melakukan amalan-amalan sunnah seperti, berzikir ( menyebut kalimat-kalimat Allah berulang-ulang), baca Quran & sholat malam. Karena amalan2 ini jika kita lakukan secara rutin, maka akan membentuk iman dan sangat mempengaruhi pembentukan kekuatan hati terhadap ujian. Semakin banyak amalan sunnah yg dilakukan, maka hati akan semakin sabar & tegar. Sebaliknya semakin sedikit amalan sunnahnya, maka tentunya sedikit pula kesabaran & ketegaran yg didapat. Bagaimana jika tidak pernah melakukan amalan-amalan sunnah Rosulullah saw ?... Tentunya habislah kesabaran ketika mendapatkan ujian. Habisnya kesabaran adalah naiknya emosi yang menyebabkan timbulnya sifat-sifat syetan (berbagai penyakit hati) seperti, stress, putus asa, benci dan dendam, buruk sangka, patah semangat yang menyebabkan terganggunya aktifitas. Bagi orang bisnis atau orang berkarir, perasaan ini tentu dapat merugikan aktifitas pribadinya. Bagaimana dengan orang-orang non muslim yang tidak pernah melakukan sholat dan amalan-amalan sunnah Rosulullah saw, tapi mereka juga ada yang penyabar ?........Jawabnya, Merekapun mempunyai cara yang berbeda dengan ummat Islam untuk mendapatkan kesabaran dan ketenangan berdasarkan kepercayaan dan keyakinan mereka sendiri. Setiap mahluk Allah yang ingin berusaha untuk mencari sesuatu kebaikan, sekalipun mereka kafir, maka Allah pasti akan berikan jalan keluar baginya. Namun segala kesabaran yang mereka peroleh itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesabaran yang kita peroleh melalui amalan-amalan sunnah Rosulullah saw. Beliaulah contoh manusia yang paling sabar di dunia sepanjang zaman. Dan kita sebagai ummat nabi Muhammad saw tentunya haram hukumnya mengikuti cara- cara ritual mereka.
     

     
    أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
     

     
    "Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".Q-S Ar-Ra'd ayat 28.
     

     
    Kekuatan ketegaran hati itu hanya bertahan selama kita melakukan amalan-amalan sunnahnya. Jika kita meninggalkannya , maka kekuatan dan ketegaran hati itu akan memudar perlahan- lahan. Menyebabkan mudah stress, emosi dan terserang penyakit hati (syetan di dalam hati) lainnya.
     

     
    Cara termudah untuk dapat jadi orang yang penyabar adalah, tingkatkanlah amalan-amalan sunnah Rosulullah secara bertahap sedikit demi sedikit tetapi rutin. Contoh: Jika anda biasanya selesai sholat fardhu tidak pernah berzikir, cobalah mulai berzikir secara rutin. Kemudian jika sudah terbiasa lalu amalannya ditingkatkan dengan cara menambahkan lagi waktu berzikirnya. Umpama, yang sebelumnya biasanya lima menit kemudian ditambakan lagi menjadi sepuluh menit, atau tambahkanlah amalan sunnah lainnya seperti sholat malam, baca Quran dan lain-lain. Bagi yang sholatnya sering tinggal, biasakanlah agar jangan sampai meninggalkannya lagi. Anggaplah sholat itu suatu kebutuhan hidup. Mengerjakan amalan-amalan sunnah secara rutin, walau amalannya sedikit, itu lebih baik dan terasa pengaruh perubahannya di hati daripada amalannya banyak tetapi tidak rutin.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: CINTANYA ORANG IMAN & ORANG KAFIR Orang iman tw klo mencintai ss'orang pasti akan d'buktikan dgn cara MELAMAR + MENIKAHI orang itu tanpa d'sertai dgn pelanggaran atau maksiat. . . Beda dgn orang kafir. . . Orang Kafir pasti klo membuktikan Cinta dgn hal2 yg bodoh sperti membuktikan Cinta dgn cara berciuman pdhl bukan mahromx n blm d'halalkan tapi orang kafir itu slalu melanggar larang2an Allah. . . itulah cara orang kafir membuktikan cinta d'buktikan dgn cara maksiat . . . Kbnykn Allah itu menjodohkan kita dgn adil mksdx Orang Iman pasti akan dpt jodoh Orang Iman juga dan sebalikx Orang Kafir pasti jodohx juga Orang Kafir. . . Oleh karna itu kita klo ingin berjodoh dgn orang iman, kita harus beriman juga dlm arti kita jgn sampek menyakiti atau menyentuh orang yg bkn mahrom kita. . . Oleh karna itu hargailah orang2 yg mencintaimu. . . :) # Buat yg udah punya pasangan apakah kalian mencintai kekasihmu dgn cara CINTANYA ORANG IMAN atau ORANG KAFIR. . .? ? ?
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    CINTANYA ORANG IMAN & ORANG KAFIR
    Orang iman tw klo mencintai ss'orang pasti akan d'buktikan dgn cara MELAMAR + MENIKAHI orang itu tanpa d'sertai dgn pelanggaran atau maksiat. . .
    Beda dgn orang kafir. . . Orang Kafir pasti klo membuktikan Cinta dgn hal2 yg bodoh
    sperti membuktikan Cinta dgn cara berciuman pdhl bukan mahromx n blm d'halalkan
    tapi orang kafir itu slalu melanggar larang2an Allah. . . itulah cara orang kafir membuktikan cinta d'buktikan dgn cara maksiat . . .
    Kbnykn Allah itu menjodohkan kita dgn adil mksdx Orang Iman pasti akan dpt jodoh Orang Iman juga dan sebalikx Orang Kafir pasti jodohx juga Orang Kafir. . .
    Oleh karna itu kita klo ingin berjodoh dgn orang iman, kita harus beriman juga dlm arti kita jgn sampek menyakiti atau menyentuh orang yg bkn mahrom kita. . .
    Oleh karna itu hargailah orang2 yg mencintaimu. . . :)
    # Buat yg udah punya pasangan apakah kalian mencintai kekasihmu dgn cara CINTANYA ORANG IMAN atau ORANG KAFIR. . .? ? ?
    http://graph.facebook.com/100001772913287/picture
    Jul 1st 2013, 14:31
     
    CINTANYA ORANG IMAN & ORANG KAFIR
    Orang iman tw klo mencintai ss'orang pasti akan d'buktikan dgn cara MELAMAR + MENIKAHI orang itu tanpa d'sertai dgn pelanggaran atau maksiat. . .
    Beda dgn orang kafir. . . Orang Kafir pasti klo membuktikan Cinta dgn hal2 yg bodoh
    sperti membuktikan Cinta dgn cara berciuman pdhl bukan mahromx n blm d'halalkan
    tapi orang kafir itu slalu melanggar larang2an Allah. . . itulah cara orang kafir membuktikan cinta d'buktikan dgn cara maksiat . . .
    Kbnykn Allah itu menjodohkan kita dgn adil mksdx Orang Iman pasti akan dpt jodoh Orang Iman juga dan sebalikx Orang Kafir pasti jodohx juga Orang Kafir. . .
    Oleh karna itu kita klo ingin berjodoh dgn orang iman, kita harus beriman juga dlm arti kita jgn sampek menyakiti atau menyentuh orang yg bkn mahrom kita. . .
    Oleh karna itu hargailah orang2 yg mencintaimu. . . :)
    # Buat yg udah punya pasangan apakah kalian mencintai kekasihmu dgn cara CINTANYA ORANG IMAN atau ORANG KAFIR. . .? ? ?
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    "Inilah dua golongan (golongan mukmin dan kafir) Yg brtengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan di buatkan untuk mereka pakaian2 dri api neraka. Di siram air yg sdang mendidih ke atas kepala mereka. Dngan air itu di hancurluluhkan sgala apa yg ada di dlm perut mereka dan juga kulit mereka. Dan untuk mereka cambuk2 dri besi. Setiap kali mereka hendak keluar dri neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka di kmbalikan ke dalamnya. Kepada mereka di katakan "Rasakan adzab yg membakar ini"
    http://graph.facebook.com/100003221287956/picture
    Jul 1st 2013, 14:31
     
    "Inilah dua golongan (golongan mukmin dan kafir) Yg brtengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan di buatkan untuk mereka pakaian2 dri api neraka. Di siram air yg sdang mendidih ke atas kepala mereka. Dngan air itu di hancurluluhkan sgala apa yg ada di dlm perut mereka dan juga kulit mereka. Dan untuk mereka cambuk2 dri besi. Setiap kali mereka hendak keluar dri neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka di kmbalikan ke dalamnya. Kepada mereka di katakan "Rasakan adzab yg membakar ini"
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: .:: Jangan Kau Hanguskan Sendiri Amal Shalihmu!! ::.Tidak sedikit di antara kita yang menuliskan pada statusnya di FB: " Tahajjud sudah, dzikir sudah, baca al-Qur'an sudah. Sekarang apalagi ya?" Atau, menuliskan bahwa dia sudah makan ini dan minum itu untuk sahur, agar diketahui orang lain bahwa dia sedang mengerjakan puasa sunnah, atau mengatakan: "Wahh, jalanan macet banget, bisa telat berbuka di rumah nih", atau dengan kalimat "Kayanya harus berbuka di jalan nih."Wahai para hamba Allah yang sedang meniti jalan menuju Rabbnya, janganlah luasnya rahmat dan ampunan Allah menjadikan kita merasa aman dari siksa dan adzab-Nya. Janganlah kita merasa bahwa segala amalan yang kita kerjakan pasti diterima oleh-Nya,siapakah yang bisa menjamin itu semua?Allah Ta'ala berfirman:وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ"Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka." (Al-Mu'minuun: 60).Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:"Maksudnya, orang-orang yang memberikan pemberian itu khawatir dan takut tidak diterima amalannya, karena mereka merasa telah meremehkan dalam mengerjakan syarat-syaratnya." [Tafsir Ibnu Katsir (3/234)]Aisyah radhiyallahu 'anha pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang ayat di atas, maka beliau menjawab:"Mereka adalah orang-orang yang berpuasa, bersedekah, shalat, dan mereka merasa khawatir tidak diterima amalannya." [HR. Tirmidzi (no. 3175), Ibnu Majah (no. 4198), Ahmad (6/159), Al-Hakim (2/393), dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 162)].Allah Ta'ala dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan permisalan tentang hangusnya (terhapusnya) amalan seorang hamba.Firman Allah Ta'ala:أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ"Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya." (Al-Baqarah: 266)Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata:"Allah membuat permisalan tentang sebuah amalan." Umar bertanya: "Amalan apa?" Beliau menawab: "Amalan ketaatan seorang yang kaya, kemudian Allah mengutus setan kepadanya hingga orang itu berbuat maksiat yang pada akhirnya setan menghanguskan amalannya." [HR. Bukhari (no. 4538). Lihat Tafsir Ibnu Katsir (I/280)].Maka sudah selayaknya bagi kita untuk mengetahui apa saja sebab-sebab yang dapat menghapuskan amal shalih sehingga kita pun bisa menghindarinya.Di Antara Sebab-sebab yang Dapat Menghapuskan Amal Shalih Adalah:1.Syirik Kepada Allah.Tidak diragukan lagi bahwa syirik akan menghapuskan seluruh amal shalih, sebagaimana dalam firman-Nya:وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: 'Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (Az-Zumar: 65)ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ" Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (Al-An'aam: 88)Aisyah radhiyallahu 'anha suatu hari pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Abdullah bin Jud'an yang mati dalam keadaan syirik pada masa jahiliyah, akan tetapi dia orang yang baik, suka memberi makan, suka menolong orang yang teraniaya dan punya kebaikan yang banyak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:"Semua amalan itu tidak memberinya manfaat sedikit pun, karena dia tidak pernah mengatakan: 'Wahai Rabbku, berilah ampunan atas kesalahan-kesalahanku pada hari kiamat kelak." [HR. Muslim (no. 214)]2. Riya'Tidak diragukan lagi bahwa riya' membatalkan dan menghapuskan amalan seorang hamba. Dalam sebuah hadits qudsi, (Allah berfirman):"Aku paling kaya, tidak butuh tandingan dan sekutu. Barangsiapa beramal menyekutukan-Ku kepada yang lain, maka Aku tinggalkan amalannya dan tandingannya." [HR. Muslim (no. 2985)]Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan kepada kalian adalah syirik kecil." Para sahabat bertanya: "Apa yang dimaksud dengan syirik kecil?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu riya'." [HR. Ahmad (5/428), Baihaqi (no. 6831), Baghawi dalam Syarhus Sunnah (4/201), dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 951), Shahih Targhib (1/120)].Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah berkata:"Ketahuilah bahwasanya amalan yang ditujukan kepada selain Allah bermacam-macam. Ada kalanya murni dipenuhi dengan riya', tidaklah yang ia niatkan kecuali mencari perhatian orang demi meraih tujuan-tujuan duniawi, sebagaimana halnya orang-orang munafik di dalam shalat mereka. Allah Ta'ala berfirman: "Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' di hadapan manusia." (An-Nisaa': 142). Lanjutnya lagi: "Sesungguhnya ikhlas dalam ibadah sangat mulia. Amalan yang dipenuhi riya' -tidak diragukan lagi bagi seorang muslim- sia-sia belaka, tidak bernilai, dan pelakunya berhak mendapat murka dan balasan dari Allah Ta'ala. Ada kalanya pula amalan itu ditujukan kepada Allah akan tetapi terkotori oleh riya'." [Taisir Aziz Hamid (hal. 467)].Sekedar contoh: Seseorang sedang melaksanakan puasa sunnah dengan niat semata-mata karena Allah. Tapi kemudian dia berkata agar diketahui oleh orang lain bahwa dia sedang berpuasa: "Enaknya buka puasa pakai apa ya?" Atau, ia menulis di status FB-nya bahwa ia telah melakukan amal shalih ini dan itu agar diketahui orang banyak bahwa ia melakukan amal shalih. Maka hanguslah amalnya.3. Menerjang Apa yang Diharamkan Allah Ketika Sedang SendirianBerapa banyak di antara kita yang berani menerjang hal-hal yang dilarang oleh Allah, utamanya ketika sedang sendiri dan merasa tidak ada yang tahu, padahal telah mengetahui bahwa Allah Ta'ala adalah dzat Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.Orang yang tetap nekat menerjang apa yang diharamkan Allah ketika sedang sendirian, maka akan terhapus amalnya berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:"Sungguh akan datang sekelompok kaum dari umatku pada hari kiamat dengan membawa kebaikan yang banyak semisal gunung yang amat besar. Allah menjadikan kebaikan mereka bagaikan debu yang bertebaran." Tsauban radhiyallahu 'anhu bertanya: "Terangkanlah sifat mereka kepada kami wahai Rasulullah, agar kami tidak seperti mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Mereka masih saudara kalian, dari jenis kalian, dan mereka mengambil bagian mereka di waktu malam sebagaimana kalian juga, hanya saja mereka apabila menyendiri menerjang keharaman Allah." [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no. 4245), dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 505)].4. Menyebut-nyebut Amalan ShalihnyaTidak diragukan lagi bahwa menyebut-nyebut amalan shalih dapat menghapuskan amal seorang hamba. Firman Allah Ta'ala:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang seperti itu bagaikan batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (Al-Baqarah: 264).Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Ada tiga golongan yang tidak dilihat oleh Allah pada hari kiamat, tidak disucikan-Nya, dan baginya ADZAB YANG PEDIH." Para sahabat bertanya: "Terangkan sifat mereka kepada kami wahai Rasulullah, alangkah meruginya mereka." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mereka adalah orang yang menjulurkan pakaiannya, orang yang suka menyebut-nyebut pemberian (amalan), dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu." [HR. Muslim (no. 106)].5. Mendahului Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Dalam PerintahnyaMaksudnya adalah, janganlah seorang muslim melakukan amalan yang tidak diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sebab hal itu termasuk perbuatan lancang terhadap beliau. Sebab syarat diterimanya amal adalah yang sesuai dengan petunjuknya, yaitu ada contohnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Ta'ala berfirman:"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Hujuraat: 1)Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintah dari kami makatertolak." [HR. Muslim (no. 1718)]Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:"Waspadalah anda dari ditolaknya amalan pada awal kali hanya karena menyelisihinya, engkau akan disiksa dengan berbaliknya hati ketika akan mati. Sebagaimana Allah berfirman: "Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat." (Al-An'aam: 110). (Lihat majalah At-Tauhid, Jumadal Ula 1427 H).6. Bersumpah Atas Nama Allah Tanpa IlmuRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Dahulu kala ada dua orang dari kalangan Bani Israil yang saling berlawanan sifatnya. Salah satunya gemar berbuat dosa, sedangkan yang satunya lagi rajin beribadah. Yang rajin beribadah selalu mengawasi dan mengingatkan temannya agar menjauhi dosa. Sampai suatu hari, ia berkata kepada temannya: 'Berhentilah berbuat dosa!' Karena terlalu seringnya diingatkan, temannya yang sering bermaksiat itu berkata: 'Biarkan aku begini. Apakah engkau diciptakan hanya untuk mengawasi aku terus?' Yang rajin beribadah itu akhirnya berang dan berkata: 'Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu!' Atau 'Demi Allah, Allah tidak akan memasukkanmu ke dalam surga!!' Akhirnya Allah mencabut arwah keduanya dan dikumpulkan di sisi-Nya. Allah berkata kepada orang yang rajin beribadah: 'Apakah engkau tahu apa yang ada pada diri-Ku, ataukah engkau merasa mampu atas`apa yang ada di tangan-Ku?' Allah berkata kepada yang berbuat dosa: 'Masuklah engkau ke dalam surga karena rahmat-Ku.' Dan Dia berkata kepada yang rajin beribadah: 'Dan engkau masuklah ke dalam neraka!' Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, orang ini telah mengucapkan perkataan yang membinasakan dunia dan akhiratnya." [HR. Abu Dawud (no. 4901), Ahmad (2/323), dishahihkan oleh Ahmad Muhammad`Syakir dalam Syarh Musnad (no. 8275). Lihat pula al-Misykah (no. 2347).Dari Jundub radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Ada orang yang berkata: 'Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.' Maka Allah berkata: 'Siapa yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan, sungguh Aku telah mengampuninya dan Aku membatalkan amalanmu!" [HR. Muslim (no. 2621)]7. Membenci Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallamAllah Ta'ala berfirman:ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ"Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka." (Muhammad: 9)Yaitu karena mereka membenci apa yang dibawa oleh Rasul-Nya berupa Al-Qur'an yang isi kandungannya berupa tauhid dan hari kebangkitan, karena alasan itu maka Allah menghapuskan amal-amal kebajikan yang pernah mereka kerjakan. [Fathul Qadir (5/32)].8. Terluput Mengerjakan Shalat AsharNabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Barangsiapa yang terluput dari mengerjakan shalat ashar, maka terhapuslah seluruh pahala amalannya pada hari itu." (HR. Bukhari, An Nasaa-i dan Ibnu Majah)9. Mendustakan TakdirNabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Kalau seandainya Allah mengadzab penduduk langit dan bumi niscaya dia akan mengadzabnya sedang Dia tidak sedikit pun berbuat dzalim terhadap mereka, dan seandainya Dia merahmati mereka niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan-amalan mereka. Seandainya seseorang menginfaqkan emas di jalan Allah sebesar Gunung Uhud,tidaklah Allah akan menerima infaq tersebut darimu sampai engkau beriman dengan takdir, dan ketahuilah bahwa apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan menyelisihimu, sedang apa yang (ditakdirkan) tidak menimpamu maka tida akan menimpamu, kalau seandainya engkau mati dalam keadaan mengimanai selalin ini (tidak beriman dengan takdir), niscaya engkau masuk neraka (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dan Ahmad, Syaikh Salim bin Ied Al-Hilali berkata: hadits ini shahih).10. Mendatangi Pelayan Setan (Dukun/Orang Pintar/Tukang Ramal/Paranormal/Membaca Ramalan Bintang)Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Barangsiapa mendatangi tukang ramal kemudian menanyakan tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya shalat selama 40 hari." (HR. Muslim)Semoga kita termasuk orang-orang yang diberi kekuatan oleh Allah Ta'ala untuk menjauhisebab-sebab yang dapat menghanguskan amal shalih sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Dan kita memohon kepada Allah Ta'ala, agar amalan yang kita kerjakan tercatat sebagai amalan yang shalih, yang diterima di sisi-Nya, amin.Semoga bermanfaat…-Sahabatmu-Abu Muhammad HermanVia Status Nasehat
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    .:: Jangan Kau Hanguskan Sendiri Amal Shalihmu!! ::.
     
    Tidak sedikit di antara kita yang menuliskan pada statusnya di FB: " Tahajjud sudah, dzikir sudah, baca al-Qur'an sudah. Sekarang apalagi ya?" Atau, menuliskan bahwa dia sudah makan ini dan minum itu untuk sahur, agar diketahui orang lain bahwa dia sedang mengerjakan puasa sunnah, atau mengatakan: "Wahh, jalanan macet banget, bisa telat berbuka di rumah nih", atau dengan kalimat "Kayanya harus berbuka di jalan nih."
    Wahai para hamba Allah yang sedang meniti jalan menuju Rabbnya, janganlah luasnya rahmat dan ampunan Allah menjadikan kita merasa aman dari siksa dan adzab-Nya. Janganlah kita merasa bahwa segala amalan yang kita kerjakan pasti diterima oleh-Nya,siapakah yang bisa menjamin itu semua?
    Allah Ta'ala berfirman:
     
    وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
     
    "Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka." (Al-Mu'minuun: 60).
    Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:
    "Maksudnya, orang-orang yang memberikan pemberian itu khawatir dan takut tidak diterima amalannya, karena mereka merasa telah meremehkan dalam mengerjakan syarat-syaratnya." [Tafsir Ibnu Katsir (3/234)]
    Aisyah radhiyallahu 'anha pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang ayat di atas, maka beliau menjawab:
    "Mereka adalah orang-orang yang berpuasa, bersedekah, shalat, dan mereka merasa khawatir tidak diterima amalannya." [HR. Tirmidzi (no. 3175), Ibnu Majah (no. 4198), Ahmad (6/159), Al-Hakim (2/393), dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 162)].
    Allah Ta'ala dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan permisalan tentang hangusnya (terhapusnya) amalan seorang hamba.
    Firman Allah Ta'ala:
     
    أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
     
    "Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya." (Al-Baqarah: 266)
    Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata:
    "Allah membuat permisalan tentang sebuah amalan." Umar bertanya: "Amalan apa?" Beliau menawab: "Amalan ketaatan seorang yang kaya, kemudian Allah mengutus setan kepadanya hingga orang itu berbuat maksiat yang pada akhirnya setan menghanguskan amalannya." [HR. Bukhari (no. 4538). Lihat Tafsir Ibnu Katsir (I/280)].
    Maka sudah selayaknya bagi kita untuk mengetahui apa saja sebab-sebab yang dapat menghapuskan amal shalih sehingga kita pun bisa menghindarinya.
    Di Antara Sebab-sebab yang Dapat Menghapuskan Amal Shalih Adalah:
    1.Syirik Kepada Allah.
    Tidak diragukan lagi bahwa syirik akan menghapuskan seluruh amal shalih, sebagaimana dalam firman-Nya:
     
    وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
     
    "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: 'Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (Az-Zumar: 65)
     
    ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
     
    " Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (Al-An'aam: 88)
    Aisyah radhiyallahu 'anha suatu hari pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Abdullah bin Jud'an yang mati dalam keadaan syirik pada masa jahiliyah, akan tetapi dia orang yang baik, suka memberi makan, suka menolong orang yang teraniaya dan punya kebaikan yang banyak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:"Semua amalan itu tidak memberinya manfaat sedikit pun, karena dia tidak pernah mengatakan: 'Wahai Rabbku, berilah ampunan atas kesalahan-kesalahanku pada hari kiamat kelak." [HR. Muslim (no. 214)]
    2. Riya'
    Tidak diragukan lagi bahwa riya' membatalkan dan menghapuskan amalan seorang hamba. Dalam sebuah hadits qudsi, (Allah berfirman):
    "Aku paling kaya, tidak butuh tandingan dan sekutu. Barangsiapa beramal menyekutukan-Ku kepada yang lain, maka Aku tinggalkan amalannya dan tandingannya." [HR. Muslim (no. 2985)]
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
    "Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan kepada kalian adalah syirik kecil." Para sahabat bertanya: "Apa yang dimaksud dengan syirik kecil?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu riya'." [HR. Ahmad (5/428), Baihaqi (no. 6831), Baghawi dalam Syarhus Sunnah (4/201), dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 951), Shahih Targhib (1/120)].
    Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah berkata:
    "Ketahuilah bahwasanya amalan yang ditujukan kepada selain Allah bermacam-macam. Ada kalanya murni dipenuhi dengan riya', tidaklah yang ia niatkan kecuali mencari perhatian orang demi meraih tujuan-tujuan duniawi, sebagaimana halnya orang-orang munafik di dalam shalat mereka. Allah Ta'ala berfirman: "Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' di hadapan manusia." (An-Nisaa': 142). Lanjutnya lagi: "Sesungguhnya ikhlas dalam ibadah sangat mulia. Amalan yang dipenuhi riya' -tidak diragukan lagi bagi seorang muslim- sia-sia belaka, tidak bernilai, dan pelakunya berhak mendapat murka dan balasan dari Allah Ta'ala. Ada kalanya pula amalan itu ditujukan kepada Allah akan tetapi terkotori oleh riya'." [Taisir Aziz Hamid (hal. 467)].
    Sekedar contoh: Seseorang sedang melaksanakan puasa sunnah dengan niat semata-mata karena Allah. Tapi kemudian dia berkata agar diketahui oleh orang lain bahwa dia sedang berpuasa: "Enaknya buka puasa pakai apa ya?" Atau, ia menulis di status FB-nya bahwa ia telah melakukan amal shalih ini dan itu agar diketahui orang banyak bahwa ia melakukan amal shalih. Maka hanguslah amalnya.
    3. Menerjang Apa yang Diharamkan Allah Ketika Sedang Sendirian
    Berapa banyak di antara kita yang berani menerjang hal-hal yang dilarang oleh Allah, utamanya ketika sedang sendiri dan merasa tidak ada yang tahu, padahal telah mengetahui bahwa Allah Ta'ala adalah dzat Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.
    Orang yang tetap nekat menerjang apa yang diharamkan Allah ketika sedang sendirian, maka akan terhapus amalnya berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
    "Sungguh akan datang sekelompok kaum dari umatku pada hari kiamat dengan membawa kebaikan yang banyak semisal gunung yang amat besar. Allah menjadikan kebaikan mereka bagaikan debu yang bertebaran." Tsauban radhiyallahu 'anhu bertanya: "Terangkanlah sifat mereka kepada kami wahai Rasulullah, agar kami tidak seperti mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Mereka masih saudara kalian, dari jenis kalian, dan mereka mengambil bagian mereka di waktu malam sebagaimana kalian juga, hanya saja mereka apabila menyendiri menerjang keharaman Allah." [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no. 4245), dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 505)].
    4. Menyebut-nyebut Amalan Shalihnya
    Tidak diragukan lagi bahwa menyebut-nyebut amalan shalih dapat menghapuskan amal seorang hamba. Firman Allah Ta'ala:
     
    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
     
    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang seperti itu bagaikan batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (Al-Baqarah: 264).
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
    "Ada tiga golongan yang tidak dilihat oleh Allah pada hari kiamat, tidak disucikan-Nya, dan baginya ADZAB YANG PEDIH." Para sahabat bertanya: "Terangkan sifat mereka kepada kami wahai Rasulullah, alangkah meruginya mereka." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mereka adalah orang yang menjulurkan pakaiannya, orang yang suka menyebut-nyebut pemberian (amalan), dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu." [HR. Muslim (no. 106)].
    5. Mendahului Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Dalam Perintahnya
    Maksudnya adalah, janganlah seorang muslim melakukan amalan yang tidak diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sebab hal itu termasuk perbuatan lancang terhadap beliau. Sebab syarat diterimanya amal adalah yang sesuai dengan petunjuknya, yaitu ada contohnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Ta'ala berfirman:
    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Hujuraat: 1)
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
    "Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintah dari kami makatertolak." [HR. Muslim (no. 1718)]
    Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
    "Waspadalah anda dari ditolaknya amalan pada awal kali hanya karena menyelisihinya, engkau akan disiksa dengan berbaliknya hati ketika akan mati. Sebagaimana Allah berfirman: "Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat." (Al-An'aam: 110). (Lihat majalah At-Tauhid, Jumadal Ula 1427 H).
    6. Bersumpah Atas Nama Allah Tanpa Ilmu
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
    "Dahulu kala ada dua orang dari kalangan Bani Israil yang saling berlawanan sifatnya. Salah satunya gemar berbuat dosa, sedangkan yang satunya lagi rajin beribadah. Yang rajin beribadah selalu mengawasi dan mengingatkan temannya agar menjauhi dosa. Sampai suatu hari, ia berkata kepada temannya: 'Berhentilah berbuat dosa!' Karena terlalu seringnya diingatkan, temannya yang sering bermaksiat itu berkata: 'Biarkan aku begini. Apakah engkau diciptakan hanya untuk mengawasi aku terus?' Yang rajin beribadah itu akhirnya berang dan berkata: 'Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu!' Atau 'Demi Allah, Allah tidak akan memasukkanmu ke dalam surga!!' Akhirnya Allah mencabut arwah keduanya dan dikumpulkan di sisi-Nya. Allah berkata kepada orang yang rajin beribadah: 'Apakah engkau tahu apa yang ada pada diri-Ku, ataukah engkau merasa mampu atas`apa yang ada di tangan-Ku?' Allah berkata kepada yang berbuat dosa: 'Masuklah engkau ke dalam surga karena rahmat-Ku.' Dan Dia berkata kepada yang rajin beribadah: 'Dan engkau masuklah ke dalam neraka!' Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, orang ini telah mengucapkan perkataan yang membinasakan dunia dan akhiratnya." [HR. Abu Dawud (no. 4901), Ahmad (2/323), dishahihkan oleh Ahmad Muhammad`Syakir dalam Syarh Musnad (no. 8275). Lihat pula al-Misykah (no. 2347).
    Dari Jundub radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
    "Ada orang yang berkata: 'Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.' Maka Allah berkata: 'Siapa yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan, sungguh Aku telah mengampuninya dan Aku membatalkan amalanmu!" [HR. Muslim (no. 2621)]
    7. Membenci Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
    Allah Ta'ala berfirman:
     
    ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
    "Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka." (Muhammad: 9)
    Yaitu karena mereka membenci apa yang dibawa oleh Rasul-Nya berupa Al-Qur'an yang isi kandungannya berupa tauhid dan hari kebangkitan, karena alasan itu maka Allah menghapuskan amal-amal kebajikan yang pernah mereka kerjakan. [Fathul Qadir (5/32)].
    8. Terluput Mengerjakan Shalat Ashar
    Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
    "Barangsiapa yang terluput dari mengerjakan shalat ashar, maka terhapuslah seluruh pahala amalannya pada hari itu." (HR. Bukhari, An Nasaa-i dan Ibnu Majah)
    9. Mendustakan Takdir
    Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
    "Kalau seandainya Allah mengadzab penduduk langit dan bumi niscaya dia akan mengadzabnya sedang Dia tidak sedikit pun berbuat dzalim terhadap mereka, dan seandainya Dia merahmati mereka niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan-amalan mereka. Seandainya seseorang menginfaqkan emas di jalan Allah sebesar Gunung Uhud,tidaklah Allah akan menerima infaq tersebut darimu sampai engkau beriman dengan takdir, dan ketahuilah bahwa apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan menyelisihimu, sedang apa yang (ditakdirkan) tidak menimpamu maka tida akan menimpamu, kalau seandainya engkau mati dalam keadaan mengimanai selalin ini (tidak beriman dengan takdir), niscaya engkau masuk neraka (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dan Ahmad, Syaikh Salim bin Ied Al-Hilali berkata: hadits ini shahih).
    10. Mendatangi Pelayan Setan (Dukun/Orang Pintar/Tukang Ramal/Paranormal/Membaca Ramalan Bintang)
    Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
    "Barangsiapa mendatangi tukang ramal kemudian menanyakan tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya shalat selama 40 hari." (HR. Muslim)
    Semoga kita termasuk orang-orang yang diberi kekuatan oleh Allah Ta'ala untuk menjauhisebab-sebab yang dapat menghanguskan amal shalih sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Dan kita memohon kepada Allah Ta'ala, agar amalan yang kita kerjakan tercatat sebagai amalan yang shalih, yang diterima di sisi-Nya, amin.

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Telah terlaknat orang-orang kafir dari kalangan Bani Israil melalui lisan Nabi Dawud dan Nabi 'Isa bin Maryam. Hal itu dikarenakan mereka bermaksiat dan melampaui batas. Adalah mereka tidak saling melarang dari kemungkaran yang mereka lakukan. Sangatlah jelek apa yang mereka lakukan. " (Al-Ma`idah: 79-78)
     
    #Kalau ada saudara kita yg berbuat kemungkarang tolong dinasehati, bukan malah didukung supaya kita tidak seperti orang-orang ISRAIL, dan di AKHIRAT kita tidak dituntut oleh saudara kita tersebut karena kita membiarkan dia berbuat kemungkaran.
    http://graph.facebook.com/100005472462190/picture
    Jul 1st 2013, 14:32
     
    Telah terlaknat orang-orang kafir dari kalangan Bani Israil melalui lisan Nabi Dawud dan Nabi 'Isa bin Maryam. Hal itu dikarenakan mereka bermaksiat dan melampaui batas. Adalah mereka tidak saling melarang dari kemungkaran yang mereka lakukan. Sangatlah jelek apa yang mereka lakukan. " (Al-Ma`idah: 79-78)
     
    #Kalau ada saudara kita yg berbuat kemungkarang tolong dinasehati, bukan malah didukung supaya kita tidak seperti orang-orang ISRAIL, dan di AKHIRAT kita tidak dituntut oleh saudara kita tersebut karena kita membiarkan dia berbuat kemungkaran.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Dua mata yang diharamkan dari api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang menjaga serta mengawasi Islam dan umatnya dari (gangguan) kaum kafir.
     
    Hadist Riwayat Bukhari
    http://graph.facebook.com/1845708795/picture
    Jul 1st 2013, 14:31
     
    Dua mata yang diharamkan dari api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang menjaga serta mengawasi Islam dan umatnya dari (gangguan) kaum kafir.
     
    Hadist Riwayat Bukhari
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    "Alhamdulillah perbuatan ibadah dengan menyanyi, menari, bertepuk tangan kaum sufi telah lama dinyatakan sebagai tasyabbuh amal ibadah kaum kafir oleh Imam al-Qurtubi."
     
    - via Fathi Al-Sakandary
    http://graph.facebook.com/100004257912247/picture
    Jul 1st 2013, 14:31
     
    Kehebatan nasyid ya hana na. Saksikan tokbatin ni beraksi.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Hr.bukhari 6598.
    Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qotadah dari Anas radliallahu 'anhu mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah dan pendusta, ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedang rabb kalian tidak buta sebelah, tertulis diantara kedua matanya KAFIR." Tentang Hadits ini, juga ada riwayat dari Abu Hurairah dan Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
    http://graph.facebook.com/100002469469595/picture
    Jul 1st 2013, 14:32
     
    Hr.bukhari 6598.
    Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qotadah dari Anas radliallahu 'anhu mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah dan pendusta, ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedang rabb kalian tidak buta sebelah, tertulis diantara kedua matanya KAFIR." Tentang Hadits ini, juga ada riwayat dari Abu Hurairah dan Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Jiska Mazhab Ho Faqat Yaad-e-Sanam
    Deed-e-Sanam,
    Woh Nahi Janta Kafir Ya Musalma'n
    Hona..!!!
    http://graph.facebook.com/100001410255522/picture
    Jul 1st 2013, 14:32
     
    Jiska Mazhab Ho Faqat Yaad-e-Sanam
    Deed-e-Sanam,
    Woh Nahi Janta Kafir Ya Musalma'n
    Hona..!!!
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    ...-
    http://graph.facebook.com/100003524232951/picture
    Jul 1st 2013, 14:32
     
    Mengenal Golongan
    Ahlussunnah Al-Asya'irah
    SIAPA SESUNGGUHNYA
    GOLONGAN AL-ASYA'IRAH ?
    Penjelasan dari As-Sayyid
    Muhammad bin 'Alawi al-
    Maliki al-Hasani :
    Banyak kaum muslimin jahil
    (tidak mengetahui) mengenai
    madzhab al-'Asya'irah
    (kelompok ulama pengikut
    madzhab Imam Abul Hasan
    al-Asy'ari) dan tidak
    mengetahui siapakah
    mereka, serta metode
    mereka dalam bidang
    aqidah. Karena ketidak
    tahuan itu, ada sebagian
    dari kaum Muslimin, tidak
    berhati-hati, melemparkan
    tuduhan bahwa golongan
    Asya'irah sesat atau telah
    keluar dari Islam dan mulhid
    (menyimpang dari
    kebenaran) di dalam
    memahami sifat-sifat Allah.
    Kejahilan terhadap madzhab
    al-Asya'irah ini adalah
    faktor retaknya kesatuan
    golongan Ahlus Sunnah dan
    terpecah-pecahnya
    kesatuan mereka, sehingga
    sebagian golongan yang
    jahil memasukkan al-
    Asya'irah dalam kelompok
    golongan yang sesat . Saya
    tidak tahu, mengapa
    golongan yang beriman dan
    golongan yang sesat
    disamakan ? Dan bagaimana
    golongan Ahl as-Sunnah
    dan golongan ekstrim
    mu'tazilah (Jahmiyyah)
    disamakan?
    ﺃَﻓَﻨَﺠْﻌَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ﻛَﺎﻟْﻤُﺠْﺮِﻣِﻴﻦَ
    ﻣَﺎ ﻟَﻜُﻢْ ﻛَﻴْﻒَ ﺗَﺤْﻜُﻤُﻮﻥَ
    "Maka apakah patut Kami
    menjadikan orng-orang
    Islam itu sama dengan
    orang-orang yang berdosa
    (orang kafir) ?, Atau
    adakah kamu (berbuat
    demikian): bagaimanakah
    kamu mengambil
    keputusan ?" (QS. Al-
    Qalam : 35 – 36)
    Al-Asya'irah adalah para
    pemimpin ulama yang
    membawa petunjuk dari
    kalangan ulama muslimin
    yang ilmu mereka memenuhi
    bagian timur dan barat
    dunia dan disepakati oleh
    manusia sepakat atas
    keutamaan, keilmuan dan
    keagamaan mereka. Mereka
    adalah tokoh-tokoh besar
    ulama Ahlussunnah
    berwibawa tinggi yang
    berdiri teguh menentang
    kecongkaan dan
    kesombongan golongan
    Mu'tazilah.
    Dalam menuturkan tentang
    golongan Al-Asya'irah, Ibnu
    Taimiyyah berkata:
    ﻭﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺃﻧﺼﺎﺭ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ
    ﻭﺍﻷﺷﺎﻋﺮﺓ ﺃﻧﺼﺎﺭ ﺃﺻﻮﻝ
    ﺍﻟﺪﻳﻦ–ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ
    "Para ulama adalah pembela
    ilmu agama dan al-Asya'irah
    pembela dasar-dasar
    agama (ushuluddin) – (Al-
    Fataawaa, juz 4)
    Sesungguhnya mereka
    (penganut madzhab al-
    Asya'irah) terdiri dari
    tokoh-tokoh hadits
    (Muhadditsin), para Ahli fiqih
    dan para Ahlitafsir dari
    kalangan tokoh Imam-imam
    yang utama (yang menjadi
    panutan dan sandaran para
    ulama lain) seperti :
    -] Syaikhul Islam Ahmad ibn
    Hajar al-'Asqalani
    ﺭﺣﻤﻪ
    ﺍﻟﻠﻪ, tokoh hadits yang tidak
    dipertikaikan lagi sebagai
    gurunya para ahli hadits,
    penyusun kitab Fathul Baari
    'ala Syarhil Bukhaari.
    Bermazhab Asya'irah.
    Karyanya sentiasa menjadi
    rujukan para ulama'.
    -] Syaikhul Ulama Ahl as-
    Sunnah, al-Imam an-
    Nawaawi
    ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ,
    penyusun Syarh Shahih
    Muslim, dan penyusun
    banyak kitab yang masyhur.
    Beliau bermazhab Asya'irah.
    -] Syaikhul Mufassirin al-
    Imam al-Qurthubi
    ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
    penyusun tafsir al-Jaami' li
    Ahkaamil Qur'an. Beliau
    bermazhab Asya'irah.
    -] Syaikhul Islam Ibnu Hajar
    al-Haithami
    ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ,
    penyusun kitab az-Zawaajir
    'an al-Iqtiraaf al-Kabaa'ir.
    Beliau bermazhab Asya'irah.
    -] Syaikhul Fiqh wal Hadits
    al-Imam al-Hujjah wa ats-
    Tsabat Zakaaria al-Anshari
    ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ Beliau bermazhab
    Asya'irah.
    -] Al-Imam Abu Bakar al-
    Baaqilani
    ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
    -] Al-Imam al-Qashthalani
    ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
    -] Al-Imam an-Nasafi
    ﺭﺣﻤﻪ
    ﺍﻟﻠﻪ
    -] Al-Imam asy-Syarbini
    ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
    -] Abu Hayyan an-Nahwi
    ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
    , penyusun tafsir
    al-Bahr al-Muhith.
    -] Al-Imam Ibn Juza
    ﺭﺣﻤﻪ
    ﺍﻟﻠﻪ, penyusun at-Tashil fi
    'Uluumittanziil.
    -] Dan lain sebagainya,
    yang kesemua merupakan
    tokoh-tokoh Ulama
    'Asya'irah.
    Seandainya kita menghitung
    jumlah ulama besar dari Ahli
    Hadits, Ahli Tafsir dan Ahli
    Fiqh yang bermazhab al-
    Asya'irah, maka tidak
    mungkin mampu untuk
    dilakukan dan kita
    memerlukan beberapa jilid
    buku untuk merangkai nama
    para ulama besar yang ilmu
    mereka memenuhi wilayah
    timur dan barat bumi. Adalah
    salah satu kewajiban kita
    untuk berterimakasih
    kepada orang-orang yang
    telah berjasa dan mengakui
    keutamaan orang-orang
    yang berilmu dan memiliki
    kelebihan yakni para tokoh
    ulama, yang telah menabur
    khidmat mereka kepada
    syari'at Sayyid Para Rasul,
    Nabi Muhammad Shallallahu
    'Alayhi wa Sallam.
    Darimana lahi kebaikan
    yang kita harapkan
    sekiranya kita melemparkan
    tuduhan menyimpang
    daripada kebenaran dan
    sesat kepada para ulama
    besar kita dan para salafus
    sholeh ? Bagaimana Allah
    akan membukakan mata hati
    kita untuk mengambil
    manfaat dari ilmu-ilmu
    mereka setelah kita
    beri'tiqad bahwa mereka
    berada dalam keraguan dan
    menyimpang dari jalan
    Islam ???.
    Sungguh saya ingin
    mengatakan: "Adakah ulama
    masakini dari kalangan
    Doktor [penyandang ijazah
    PhD] dan cerdik pandai,
    mampu melakukan
    sebagaimana yang
    dilakukan oleh Ibnu Hajar
    Al-'Asqalani dan Al-Imam
    An-Nawawi ﺭﺣﻤﻬﻤﺎﺍﻟﻠﻪ dalam
    berkhidmat terhadap
    Sunnah Rasulullah
    ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
    ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ yang suci ?
    Adakah kita mampu untuk
    memberi khidmat terhadap
    Sunnah Nabi
    ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
    ﻭﺳﻠﻢ sebagaimana yang
    dilakukan oleh kedua-dua
    ulama besar ini ? Semoga
    Allah memberikan karunia
    kepada mereka rahmat
    serta keridhaan-Nya. Lalu
    bagaimana kita bisa
    menuduh mereka berdua
    telah sesat dan juga para
    ulama al-Asya'irah yang
    lain, padahal kita
    memerlukan ilmu-ilmu
    mereka ?
    Dan bagaimana kita bisa
    mengambil ilmu dari mereka
    jika mereka didalam
    kesesatan ? Padahal Al-
    Imam Ibnu Sirin
    ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
    pernah berkata :
    ﺇﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺩﻳﻦ ﻓﺎﻧﻈﺮﻭﺍ
    ﻋﻤﻦ ﺗﺄﺧﺬﻭﻥ ﺩﻳﻨﻜﻢ
    "Sesungguhnya ilmu ini
    adalah agama, maka
    perhatikan daripada siapa
    kalian mengambil agama
    kalian."
    Apakah tidak cukup bagi
    orang yang tidak
    sependapat dengan para
    Imam di atas, untuk
    mengatakan, "Mereka
    rahimahullah telah berijtihad
    dan mereka salah dalam
    menafsirkan sifat-sifat
    Allah. Maka yang lebih baik
    adalah tidak mengikuti
    metode mereka." Sebagai
    pengganti dari ungkapan
    kita yang telah menuduh
    mereka menyimpang dan
    sesat lalu kita marah atas
    orang yang
    mengkategorikan mereka
    sebagai Ahlussunnah.
    Dan seandainya Al-Imam
    an-Nawawi, Al-'Asqalani,
    Al-Qurthubi, Al-
    Fakhrurrazi, Al-Haithami
    dan Zakaria Al-Anshari dan
    ulama berwibawa yang lain
    tidak dikategorikan sebagai
    Ahlussunnah Wal Jama'ah,
    lalu siapakah lagi yang
    termasuk Ahlussunnah Wal
    Jama'ah ?.
    Sungguh, dengan tulus kami
    mengajak semua
    pendakwah dan mereka
    yang bergiat di medan
    dakwah Islam agar
    bertaqwa kepada Allah
    dalam urusan ummat
    Muhammad ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
    ﻭﺳﻠﻢ, khususnya terhadap
    tokoh-tokoh ulama dan
    para fuqaha'nya. Karena,
    ummat Muhammad
    ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
    ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ senantiasa
    berada dalam kebaikan
    hingga hari kiamat. Dan
    tidak ada kebaikan bagi kita
    jika tidak mengakui
    kedudukan dan keutamaan
    para Ulama kita sendiri.
    Al-Asya'irah adalah
    pengikut Imam Abu Hasan
    al-Asy'ari yang mempunyai
    jasa yang besar dalam
    membersihkan aqidah
    Ahlussunnah wal Jamaah
    daripada kekeruhan yang
    dicetuskan oleh golongan
    Mu'tazilah. Kebanyakan
    pendukung dan Ulama besar
    umat ini adalah dari
    golongan al-Asya'irah.
    Sedangkan golongan yang
    memperdebatkan mereka ini
    sama sekali mencapai
    secarik buku mereka pun
    dari segi ilmu, wara' dan
    taqwa.
    Di antara ulama Al-
    Asya'irah ialah: Imam Al-
    Haramain, Imam al-Ghazali,
    al-Hafidz Ibn Hajar
    al-'Asqalani, Imam
    Fakhruddin ar-Razi dan
    sebagainya. Apakah dosa
    yang telah mereka
    lakukan ? Adakah karena
    mereka bersunggung-
    sungguh untuk membuat
    bantahan atas kekeliruan
    yang ditimbulkan oleh
    golongan Musyabbihah yang
    berhubungan dengan Dzat
    Allah ? Golongan
    Musyabbihah ini mencoba
    untuk menetapkan bahwa
    Allah Ta'ala mempunyai jisim
    melalui ayat-ayat
    Mutasyabihat dan hadits-
    hadits yang menyatakan
    secara dzahirnya bahwa
    Allah mempunyai tangan,
    mata, siku, jari-jari dan
    sebagainya. -Selesai.
    ULAMA-ULAMA BERMADZHAB
    AL-ASYA'IRAH
    ::: Peringkat Pertama : Dari
    Kalangan Murid Imam Abu
    al-Hasan al-Asy'ari
    * Abu Abdullah bin Mujahid
    Al-Bashri
    * Abu Al-hasan Al-Bahili Al-
    Bashri
    * Abu Al-Hasan Bandar bin
    Al-Husein Al-Syirazi As-Sufi
    * Abu Muhammad At-
    Thobari Al-'Iraqi
    * Abu Bakr Al-Qaffal As-
    Syasyi
    * Abu Sahl As-So'luki An-
    Naisaburi
    * Abu Yazid Al-Maruzi
    * Abu Abdillah bin Khafif
    As-Syirazi
    * Abu Bakr Al-Jurjani Al-
    Isma'ili
    * Abu Al-Hasan Abdul 'Aziz
    At-Thobari
    * Abu Al-Hasan Ali At-
    Thobari
    * Abu Ja'far As-Sulami Al-
    Baghdadi
    * Abu Abdillah Al-Asfahani
    * Abu Muhammad Al-Qursyi
    Al-Zuhri
    * Abu Bakr Al-Bukhari Al-
    Audani
    * Abu Al-Manshur bin
    Hamsyad An-Naisaburi
    * Abu Al-Husein bin Sam'un
    Al-Baghdadi
    * Abu Abdul Rahman As-
    Syaruthi Al-Jurjani
    * Abu Ali Al-Faqih Al-
    Sarkhosyi
    ::: Peringkat Kedua,
    * Abu Sa'ad bin Abi Bakr
    Al-Isma'ili Al-Jurjani
    * Abu Thayyib bin Abi Sahl
    As-So'luki An-Naisaburi
    * Abu Al-Hasan bin Daud
    Al-Muqri Al-Darani Ad-
    Dimasyqi
    * Al-Qodhi Abu Bakr bin At-
    Thoyyib bin Al-Baqillani
    * Abu 'Ali Ad-Daqqaq An-
    Naisaburi (guru Imam Al-
    Qusyairi)
    * Al-Hakim Abu Abdillah bin
    Al-Bai'e An-Naisaburi
    * Abu Manshur bin Abi Bakr
    Al-Isma'ili
    * Al-Ustaz Abu Bakr Furak
    Al-Isfahani
    * Abu Sa'ad bin Uthman Al-
    Kharkusyi
    * Abu Umar Muhammad bin
    Al-Husein Al-Basthomi
    * Abu Al-Qasim bin Abi Amr
    Al-Bajli Al-Baghdadi
    * Abu Al-Hasan bin
    Maysazah Al-Isfahani
    * Abu Tholib bin Al-Muhtadi
    Al-Hasyimi
    * Abu Mu'ammar bin Abi
    Sa'ad Al-Jurjani
    * Abu Hazim Al-'Abdawi An-
    Naisaburi
    * Al-Ustaz Abu Ishaq Al-
    Isfara'ini
    * Abu 'Ali bin Syazan Al-
    Baghdadi
    * Abu Nu'aim Al-Hafiz Al-
    Isfahani
    * Abu Hamid Ahmad bin
    Muhammad Al-Istawa'ie Ad-
    Dalwi
    ::: Peringkat ketiga,
    * Abu Al-Hasan As-Sukri
    Al-Baghdadi
    * Abu Manshur Al-Ayyubi
    An-Naisaburi
    * Abu Muhammad Abdul
    Wahab Al-Baghdadi
    * Abu Al-Hasan An-Na'imi
    Al-Bashri
    * Abu Thohir bin Khurasah
    Ad-Dimasyqi
    * Al-Ustaz Abu Manshur
    An-Naisaburi
    * Abu Dzar Al-Haraqi Al-
    Hafiz
    * Abu Bakr Ad-Dimsyaqi
    (Ibn Al-Jurmi)
    * Abu Muhammad Al-Juwaini
    (ayahnda Imam Al-Haramain
    Al-Juwaini)
    * Abu Al-Qasim bin Abi
    Uthman Al-Hamdani
    * Abu Ja'far As-Samnani
    * Abu Hatim At-Thobari Al-
    Qozwini
    * Abu Al-Hasan Rasya bin
    Nazhif Al-Muqri
    * Abu Muhammad Al-
    Isfahani (Ibn Al-Laban)
    * Abu Al-Fath Salim bin
    Ayyub Al-Razi
    * Abu Abdillah Al-Khobazi
    Al-Muqri
    * Abu Al-Fadhl bin 'Amrus
    Al-Baghdadi Al-Maliki
    * Al-Ustaz Abu Al-Qasim Al-
    Isfarayini
    * Al-Hafiz Abu Bakr Al-
    Baihaqi (pemilik Al-Asma' wa
    As-Sifat)
    ::: Peringkat keempat,
    * Abu Bakr Al-Khatib Al-
    Baghdadi
    * Al-Ustaz Abu Al-Qasim Al-
    Qusyairi
    * Abu 'Ali bin Abi Harishoh
    Al-Hamdani Ad-Dimasyqi
    * Abu Al-Muzhoffar Al-
    Isfara'ini
    * Abu Ishaq Ibrahim bin 'Ali
    As-Syirazi
    * Imam Al-Haramain Abu Al-
    Ma'ali Al-Juwaini
    * Abu Al-Fath Nasr bin
    Ibrahim Ad-Dimasyqi
    * Abu Abdillah At-Thobari
    ::: Peringkat kelima,
    * Abu Al-Muzoffar Al-
    Khowafi
    * Al-Imam Abu Al-Hasan At-
    Thobari (Balika Al-Harrasi)
    * Hujjatul Islam Al-Imam Abu
    Hamid Muhammad Al-Ghazali
    * Al-Imam Abu Bakr Al-
    Syasyi
    * Abu Al-Qashim Al-Anshori
    An-Naisaburi
    * Al-Imam Abu Nasr bin Abi
    Al-Qasim Al-Qusyairi
    * Al-Imam Abu 'Ali Al-Hasan
    bin Sulaiman Al-Isbahani
    * Abu Sa'id As-ad bin Abi
    Nashr bin Al-Fadhl Al-'Umri
    * Abu Abdillah Muhammad
    bin Ahmad bin Yahya Al-
    Uthmani Ad-Dibaji
    * Al-Qadhi Abu Al-'Abbas
    Ahmad bin Salamah (Ibn Al-
    Ratbi)
    * Al-Imam Abu Abdillah Al-
    Farawi
    * Imam Abu Sa'ad Isma'il bin
    Ahmad An-Naisaburi Al-
    Karmani
    * Imam Abu Al-Hasan Al-
    Sulami Ad-Dimasyqi
    * Imam Abu Manshur
    Mahmud bin Ahmad
    Masyazah
    * Abu Al-Fath Muhammad
    bin Al-Fadhl bin Muhammad
    Al-Isfara'ini
    * Abu Al-Fath Nasrullah bin
    Muhammad Al-Mashishi
    ::: Peringkat keenam,
    * Al-Imam Fakhruddin Al-
    Razi (pemilik At-Tafsir Al-
    Kabir dan Asas At-Taqdis)
    * Imam Saifullah Al-Amidi
    (empunya Abkar Al-Afkar)
    * Sulton Al-Ulama' Izzuddin
    bin Abdil Salam
    * Sheikh Abu 'Amr bin Al-
    Hajib
    * Sheikhul Islam Izzuddin
    Al-Hushairi Al-Hanafi
    (pemilik At-Tahsil wal
    Hashil)
    * Al-Khasru Syahi
    ::: Peringkat ketujuh,
    * Sheikh Taqiyuddin Ibn
    Daqiq Al-'Idd
    * Sheikh 'Ala'uddin Al-Baji
    * Al-Imam Al-Walid
    Taqiyuddin Al-Subki (murid
    Sheikh Abdul Ghani An-
    Nablusi)
    * Sheikh Shofiyuddin Al-
    Hindi
    * Sheikh Shadruddin bin Al-
    Marhal
    * Sheikh Zainuddin
    * Sheikh Shodruddin
    Sulaiman Abdul Hakam Al-
    Maliki
    * Sheikh Syamsuddin Al-
    Hariri Al-Khatib
    * Sheikh Jamaluddin Az-
    Zamlakani
    * Sheikh Jamaluddin bin
    Jumlah
    * Sheikh Jamaluddin bin
    Jamil
    * Qodhi Al-Quddho
    Syamsuddin As-Saruji Al-
    Hanafi
    * Al-Qadhi Syamsuffin bin
    Al-Hariri
    * Al-Qodhi 'Addhuddin Al-Iji
    As-Syirazi (pemilik kitab Al-
    Mawaqif fi Ilm Al-Kalam)
    ::: Dan sebagainya…
    Nafa'anaLlahu bi ulumihim
    wa barakatihim.. amin……..
    [Selesai nukilan].
    Lihatlah, sesungguhnya Al-
    Asyairah diikuti oleh jumlah
    yang sangat besar dari
    para 'ULAMA'. Apakah
    mereka semua ini sesat jika
    ada pihak mengatakan
    golongan Al-Asyairah
    sesat ? Pikirkanlah…dan
    bagaimana pula dengan
    golongan-golongan yang
    lainnya, apakah ada aliran
    mereka yang mampu
    melahirkan para ULAMA'
    seperti Al-Asyairah?
    Wallahu 'alam..
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Malaikat Maut mempunyai 4 wajah ?
     
    1. Wajah api. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" kafir.
    2. Wajah galak. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" munafik.
    3. Wajah rahmat. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" mukmin.
    4. Wajah nur. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" soleh..
    http://graph.facebook.com/100002047382481/picture
    Jul 1st 2013, 14:32
     
    Malaikat Maut mempunyai 4 wajah ?
     
    1. Wajah api. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" kafir.
    2. Wajah galak. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" munafik.
    3. Wajah rahmat. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" mukmin.
    4. Wajah nur. Dengan wajah itu, ia mencabut nyawa orang" soleh..
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kafir: Arba'in-Imam An-Nawawi-Bab: Hiduplah Laksana Seorang Pengembaraعَنْ ابْنِ عُمَرْ رضي الله عَنْهُمَا قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ : كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ . وَكاَنَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ : إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ . [رواه البخاري]Dari Ibnu UmarJadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar رضي الله عنهma berkata : "Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati".HR. BukhariNomor: 40 Sumber: http://assunnah.mine.nuPenjelasan:Imam Abul Hasan Ali bin Khalaf dalam syarah Bukhari berkata bahwa Abu Zinad berkata : "Hadits ini bermakna menganjurkan agar sedikit bergaul dan sedikit berkumpul dengan banyak orang serta bersikap zuhud kepada dunia". Abul Hasan berkata : "Maksud dari Hadits ini ialah orang asing biasanya sedikit berkumpul dengan orang lain sehingga dia terasing dari mereka, karena hampir-hampir dia hanya berkumpul dan bergaul dengan orang ini saja. Ia menjadi orang yang merasa lemah dan takut. Begitu pula seorang pengembara, ia hanya mau melakukan perjalanan sebatas kekuatannya. Dia hanya membawa beban yang ringan agar dia tidak terbebani untuk menempuh perjalanannya. Dia hanya membawa bekal dan kendaraan sebatas untuk mencapai tujuannya. Hal ini menunjukkan bahwa sikap zuhud terhadap dunia dimaksudkan untuk dapat sampai kepada tujuan dan mencegah kegagalan, seperti halnya seorang pengembara yang hanya membawa bekal sekadarnya agar sampai ke tempat yang dituju. Begitu pula halnya dengan seorang mukmin dalam kehidupan di dunia ini hanyalah membutuhkan sekadar untuk mencapai tujuan hidupnya. Al 'Iz 'Ala'uddin bin Yahya bin Hubairah berkata : "Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم menganjurkan untuk meniru perilaku orang asing, karena orang asing yang baru tiba di suatu negeri tidaklah mau berlomba di tempat yang disinggahinya dengan penghuninya dan tidak ingin mengejutkan orang lain dengan melakukan hal-hal yang menyalahi kebiasaan mereka misalnya dalam berpakaian, dan tidak pula menginginkan perselisihan dengan mereka. Begitu pula para pengembara tidak mau membuat rumah atau tidak pula mau membuat permusuhan dengan orang lain, karena ia menyadari bahwa dia tinggal bersama mereka hanya beberapa hari. Keadaan orang merantau dan pengembara semacam ini dianjurkan untuk menjadi sikap seorang mukmin ketika hidup di dunia, karena dunia bukan merupakan tanah air bagi dirinya, juga karena dunia membatasi dirinya dari negerinya yang sebenarnya dan menjadi tabir antara dirinya dengan tempat tinggalnya yang abadi. Adapun perkataan Ibnu Umar "Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore" merupakan anjuran agar setiap mukmin senantiasa siap menghadapi kematian, dan kematian itu dihadapi dengan bekal amal shalih. Ia juga menganjurkan untuk mempersedikit angan-angan. Janganlah menunda amal yang dapat dilakukan pada malam hari sampai datang pagi hari, tetapi hendaklah segera dilaksanakan. Begitu pula jika berada di pagi hari, janganlah berbiat menunda sampai datang sore hari dan menunda amal di pagi hari samapi datang malam hari. Kalimat "pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit" menganjurkan agar mempergunakan saat sehatnya dan berusaha dengan penuh kesungguhan selama masa itu karena khawatir bertemu dengan masa sakit yang dapat merintangi upaya beramal. Begitu pula "waktu hidupmu sebelum kamu mati" mengingatkan agar mempergunakan masa hidupnya, karena angan-angannya lenyap, serta akan muncul penyesalan yang berat karena kelengahannya sampai dia meninggalkan kebaikan. Hendaklah ia menyadari bahwa dia akan menghadapi masa yang panjang di alam kubur tanpa dapat beramal apa-apa dan tidak mungkin dapat mengingat Allah. Oleh karena itu, hendaklah ia memanfaatkan seluruh masa hidupnya itu untuk berbuat kebajikan. Alangkah padatnya Hadits ini, karena mengandung makna-makna yang baik dan sangat berharga. Sebagian ulama berkata : "Allah mencela angan-angan dan orang yang panjang angan-angan". Firman-Nya : "Biarkanlah mereka (orang-orang kafir) makan dan bersenang-senang serta dilengahkan oleh angan-angan, maka kelak mereka akan mengetahui akibatnya". (QS. 15 : 3) Ali bin Abu Thalib berkata : "Dunia berjalan meninggalkan (manusia) sedangkan akhirat berjalan menjemput (manusia) dan masing-masingnya punya penggemar, karena itu jadilah kamu penggemar akhirat dan jangan menjadi penggemar dunia. Sesungguhnya masa ini (hidup di dunia) adalah masa beramal bukan masa peradilan, sedangkan besok (hari akhirat) adalah masa peradilan bukan masa beramal". Anas berkata bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم pernah membuat beberapa garis, lalu beliau bersabda : "Ini adalah mannusia dan ini adalah angan-angannya dan ini adalah ajalnya ketika ia berada dalam angan-angan tiba-tiba datang kepadanya garisnya yang paling dekat (yaitu ajalnya)". Hadits ini memperingatkan agar orang mempersedikit angan-angan karena takut kedatangan ajalnya yang tiba-tiba dan selalu ingat bahwa ajalnya telah dekat. Barang siapa yang mengabaikan ajalnya, maka patutlah dia didatangi ajalnya dengan tiba-tiba dan diserang ketika ia dalam keadaan terperdaya dan lengah, karena manusia itu sering terperdaya oleh angan-angannya. Abdullah bin Umar berkata : "Rasulullah صلی الله عليه وسلم melihat aku ketika aku dan ibuku sedang memperbaiki salah satu pagar milikku. Beliau bertanya: 'sedang melakukan apa ini wahai Abdullah?' Saya jawab : 'Wahai Rasulullah, telah rapuh pagar ini, karena itu kami memperbaikinya'. Lalu beliau bersabda : 'Kehidupan ini lebih cepat dari rapuhnya pagar ini'. Kita memohon kepada Allah semoga kita dirahmati dan dijadikan orang yang zuhud terhadap kehidupan dunia dan menjadikan kita bersemangat mengejar apa yang ada di sisi-Nya dan menjadikan kita memperoleh kesenangan di hari kiamat. Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Dermawan, Maha Pemurah, Maha Pengampun dan Maha Belaskasih. Wallahu a'lam
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:19PM +0100  

    Search Facebook kafir
     
    Search Facebook kafir
     
    Arba'in
    -Imam An-Nawawi-
    Bab: Hiduplah Laksana Seorang Pengembara
    عَنْ ابْنِ عُمَرْ رضي الله عَنْهُمَا قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ : كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ . وَكاَنَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ : إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ . [رواه البخاري]
    Dari Ibnu UmarJadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar رضي الله عنهma berkata : "Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati".
    HR. Bukhari
    Nomor: 40 Sumber: http://assunnah.mine.nu
    Penjelasan:
    Imam Abul Hasan Ali bin Khalaf dalam syarah Bukhari berkata bahwa Abu Zinad berkata : "Hadits ini bermakna menganjurkan agar sedikit bergaul dan sedikit berkumpul dengan banyak orang serta bersikap zuhud kepada dunia". Abul Hasan berkata : "Maksud dari Hadits ini ialah orang asing biasanya sedikit berkumpul dengan orang lain sehingga dia terasing dari mereka, karena hampir-hampir dia hanya berkumpul dan bergaul dengan orang ini saja. Ia menjadi orang yang merasa lemah dan takut. Begitu pula seorang pengembara, ia hanya mau melakukan perjalanan sebatas kekuatannya. Dia hanya membawa beban yang ringan agar dia tidak terbebani untuk menempuh perjalanannya. Dia hanya membawa bekal dan kendaraan sebatas untuk mencapai tujuannya. Hal ini menunjukkan bahwa sikap zuhud terhadap dunia dimaksudkan untuk dapat sampai kepada tujuan dan mencegah kegagalan, seperti halnya seorang pengembara yang hanya membawa bekal sekadarnya agar sampai ke tempat yang dituju. Begitu pula halnya dengan seorang mukmin dalam kehidupan di dunia ini hanyalah membutuhkan sekadar untuk mencapai tujuan hidupnya. Al 'Iz 'Ala'uddin bin Yahya bin Hubairah berkata : "Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم menganjurkan untuk meniru perilaku orang asing, karena orang asing yang baru tiba di suatu negeri tidaklah mau berlomba di tempat yang disinggahinya dengan penghuninya dan tidak ingin mengejutkan orang lain dengan melakukan hal-hal yang menyalahi kebiasaan mereka misalnya dalam berpakaian, dan tidak pula menginginkan perselisihan dengan mereka. Begitu pula para pengembara tidak mau membuat rumah atau tidak pula mau membuat permusuhan dengan orang lain, karena ia menyadari bahwa dia tinggal bersama mereka hanya beberapa hari. Keadaan orang merantau dan pengembara semacam ini dianjurkan untuk menjadi sikap seorang mukmin ketika hidup di dunia, karena dunia bukan merupakan tanah air bagi dirinya, juga karena dunia membatasi dirinya dari negerinya yang sebenarnya dan menjadi tabir antara dirinya dengan tempat tinggalnya yang abadi. Adapun perkataan Ibnu Umar "Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore" merupakan anjuran agar setiap mukmin senantiasa siap menghadapi kematian, dan kematian itu dihadapi dengan bekal amal shalih. Ia juga menganjurkan untuk mempersedikit angan-angan. Janganlah menunda amal yang dapat dilakukan pada malam hari sampai datang pagi hari, tetapi hendaklah segera dilaksanakan. Begitu pula jika berada di pagi hari, janganlah berbiat menunda sampai datang sore hari dan menunda amal di pagi hari samapi datang malam hari. Kalimat "pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit" menganjurkan agar mempergunakan saat sehatnya dan berusaha dengan penuh kesungguhan selama masa itu karena khawatir bertemu dengan masa sakit yang dapat merintangi upaya beramal. Begitu pula "waktu hidupmu sebelum kamu mati" mengingatkan agar mempergunakan masa hidupnya, karena angan-angannya lenyap, serta akan muncul penyesalan yang berat karena kelengahannya sampai dia meninggalkan kebaikan. Hendaklah ia menyadari bahwa dia akan menghadapi masa yang panjang di alam kubur tanpa dapat beramal apa-apa dan tidak mungkin dapat mengingat Allah. Oleh karena itu, hendaklah ia memanfaatkan seluruh masa hidupnya itu untuk berbuat kebajikan. Alangkah padatnya Hadits ini, karena mengandung makna-makna yang baik dan sangat berharga. Sebagian ulama berkata : "Allah mencela angan-angan dan orang yang panjang angan-angan". Firman-Nya : "Biarkanlah mereka (orang-orang kafir) makan dan bersenang-senang serta dilengahkan oleh angan-angan, maka kelak mereka akan mengetahui akibatnya". (QS. 15 : 3) Ali bin Abu Thalib berkata : "Dunia berjalan meninggalkan (manusia) sedangkan akhirat berjalan menjemput (manusia) dan masing-masingnya punya penggemar, karena itu jadilah kamu penggemar akhirat dan jangan menjadi penggemar dunia. Sesungguhnya masa ini (hidup di dunia) adalah masa beramal bukan masa peradilan, sedangkan besok (hari akhirat) adalah masa peradilan bukan masa beramal". Anas berkata bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم pernah membuat beberapa garis, lalu beliau bersabda : "Ini adalah mannusia dan ini adalah angan-angannya dan ini adalah ajalnya ketika ia berada dalam angan-angan tiba-tiba datang kepadanya garisnya yang paling dekat (yaitu ajalnya)". Hadits ini memperingatkan agar orang mempersedikit angan-angan karena takut kedatangan ajalnya yang tiba-tiba dan selalu ingat bahwa ajalnya telah dekat. Barang siapa yang mengabaikan ajalnya, maka patutlah dia didatangi ajalnya dengan tiba-tiba dan diserang ketika ia dalam keadaan terperdaya dan lengah, karena manusia itu sering terperdaya oleh angan-angannya. Abdullah bin Umar berkata : "Rasulullah صلی الله عليه وسلم melihat aku ketika aku dan ibuku sedang memperbaiki salah satu pagar milikku. Beliau bertanya: 'sedang melakukan apa ini wahai Abdullah?' Saya jawab : 'Wahai Rasulullah, telah rapuh pagar ini, karena itu kami memperbaikinya'. Lalu beliau bersabda : 'Kehidupan ini lebih cepat dari rapuhnya pagar ini'. Kita memohon kepada Allah semoga kita dirahmati dan dijadikan orang yang zuhud terhadap kehidupan dunia dan menjadikan kita bersemangat mengejar apa yang ada di sisi-Nya dan menjadikan kita memperoleh kesenangan di hari kiamat. Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Dermawan, Maha Pemurah, Maha Pengampun dan Maha Belaskasih. Wallahu a'lam
    http://graph.facebook.com/100003283298963/picture
    Jul 1st 2013, 14:33
     
    Arba'in
    -Imam An-Nawawi-
    Bab: Hiduplah Laksana Seorang Pengembara
    عَنْ ابْنِ عُمَرْ رضي الله عَنْهُمَا قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ : كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ . وَكاَنَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ : إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ . [رواه البخاري]
    Dari Ibnu UmarJadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar رضي الله عنهma berkata : "Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati".
    HR. Bukhari
    Nomor: 40 Sumber: http://assunnah.mine.nu
    Penjelasan:
    Imam Abul Hasan Ali bin Khalaf dalam syarah Bukhari berkata bahwa Abu Zinad berkata : "Hadits ini bermakna menganjurkan agar sedikit bergaul dan sedikit berkumpul dengan banyak orang serta bersikap zuhud kepada dunia". Abul Hasan berkata : "Maksud dari Hadits ini ialah orang asing biasanya sedikit berkumpul dengan orang lain sehingga dia terasing dari mereka, karena hampir-hampir dia hanya berkumpul dan bergaul dengan orang ini saja. Ia menjadi orang yang merasa lemah dan takut. Begitu pula seorang pengembara, ia hanya mau melakukan perjalanan sebatas kekuatannya. Dia hanya membawa beban yang ringan agar dia tidak terbebani untuk menempuh perjalanannya. Dia hanya membawa bekal dan kendaraan sebatas untuk mencapai tujuannya. Hal ini menunjukkan bahwa sikap zuhud terhadap dunia dimaksudkan untuk dapat sampai kepada tujuan dan mencegah kegagalan, seperti halnya seorang pengembara yang hanya membawa bekal sekadarnya agar sampai ke tempat yang dituju. Begitu pula halnya dengan seorang mukmin dalam kehidupan di dunia ini hanyalah membutuhkan sekadar untuk mencapai tujuan hidupnya. Al 'Iz 'Ala'uddin bin Yahya bin Hubairah berkata : "Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم menganjurkan untuk meniru perilaku orang asing, karena orang asing yang baru tiba di suatu negeri tidaklah mau berlomba di tempat yang disinggahinya dengan penghuninya dan tidak ingin mengejutkan orang lain dengan melakukan hal-hal yang menyalahi kebiasaan mereka misalnya dalam berpakaian, dan tidak pula menginginkan perselisihan dengan mereka. Begitu pula para pengembara tidak mau membuat rumah atau tidak pula mau membuat permusuhan dengan orang lain, karena ia menyadari bahwa dia tinggal bersama mereka hanya beberapa hari. Keadaan orang merantau dan pengembara semacam ini dianjurkan untuk menjadi sikap seorang mukmin ketika hidup di dunia, karena dunia bukan merupakan tanah air bagi dirinya, juga karena dunia membatasi dirinya dari negerinya yang sebenarnya dan menjadi tabir antara dirinya dengan tempat tinggalnya yang abadi. Adapun perkataan Ibnu Umar "Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore" merupakan anjuran agar setiap mukmin senantiasa siap menghadapi kematian, dan kematian itu dihadapi dengan bekal amal shalih. Ia juga menganjurkan untuk mempersedikit angan-angan. Janganlah menunda amal yang dapat dilakukan pada malam hari sampai datang pagi hari, tetapi hendaklah segera dilaksanakan. Begitu pula jika berada di pagi hari, janganlah berbiat menunda sampai datang sore hari dan menunda amal di pagi hari samapi datang malam hari. Kalimat "pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit" menganjurkan agar mempergunakan saat sehatnya dan berusaha dengan penuh kesungguhan selama masa itu karena khawatir bertemu dengan masa sakit yang dapat merintangi upaya beramal. Begitu pula "waktu hidupmu sebelum kamu mati" mengingatkan agar mempergunakan masa hidupnya, karena angan-angannya lenyap, serta akan muncul penyesalan yang berat karena kelengahannya sampai dia meninggalkan kebaikan. Hendaklah ia menyadari bahwa dia akan menghadapi masa yang panjang di alam kubur tanpa dapat beramal apa-apa dan tidak mungkin dapat mengingat Allah. Oleh karena itu, hendaklah ia memanfaatkan seluruh masa hidupnya itu untuk berbuat kebajikan. Alangkah padatnya Hadits ini, karena mengandung makna-makna yang baik dan sangat berharga. Sebagian ulama berkata : "Allah mencela angan-angan dan orang yang panjang angan-angan". Firman-Nya : "Biarkanlah mereka (orang-orang kafir) makan dan bersenang-senang serta dilengahkan oleh angan-angan, maka kelak mereka akan mengetahui akibatnya". (QS. 15 : 3) Ali bin Abu Thalib berkata : "Dunia berjalan meninggalkan (manusia) sedangkan akhirat berjalan menjemput (manusia) dan masing-masingnya punya penggemar, karena itu jadilah kamu penggemar akhirat dan jangan menjadi penggemar dunia. Sesungguhnya masa ini (hidup di dunia) adalah masa beramal bukan masa peradilan, sedangkan besok (hari akhirat) adalah masa peradilan bukan masa beramal". Anas berkata bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم pernah membuat beberapa garis, lalu beliau bersabda : "Ini adalah mannusia dan ini adalah angan-angannya dan ini adalah ajalnya ketika ia berada dalam angan-angan tiba-tiba datang kepadanya garisnya yang paling dekat (yaitu ajalnya)". Hadits ini memperingatkan agar orang mempersedikit angan-angan karena takut kedatangan ajalnya yang tiba-tiba dan selalu ingat bahwa ajalnya telah dekat. Barang siapa yang mengabaikan ajalnya, maka patutlah dia didatangi ajalnya dengan tiba-tiba dan diserang ketika ia dalam keadaan terperdaya dan lengah, karena manusia itu sering terperdaya oleh angan-angannya. Abdullah bin Umar berkata : "Rasulullah صلی الله عليه وسلم melihat aku ketika aku dan ibuku sedang memperbaiki salah satu pagar milikku. Beliau bertanya: 'sedang melakukan apa ini wahai Abdullah?' Saya jawab : 'Wahai Rasulullah, telah rapuh pagar ini, karena itu kami memperbaikinya'. Lalu beliau bersabda : 'Kehidupan ini lebih cepat dari rapuhnya pagar ini'. Kita memohon kepada Allah semoga kita dirahmati dan dijadikan orang yang zuhud terhadap kehidupan dunia dan menjadikan kita bersemangat mengejar apa yang ada di sisi-Nya dan menjadikan kita memperoleh kesenangan di hari kiamat. Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Dermawan, Maha Pemurah, Maha Pengampun dan Maha Belaskasih. Wallahu a'lam
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/yrPM7w

     

 Search Facebook kuffar: Salman al-farisiDari Persi . . . datangnya pahlawan kali ini. Dan dari Persi pula Agama Islam nanti dianut oleh orang-orang Mu'min yang tidak sedikit jumlahnya, dari kalangan mereka muncul pribadi­ pribadi istimewa yang tiada taranya, baik dalam bidang ke­ilmuan dan keagamaan, maupun dalam ilmu pengetahuan dan keduniaan.Dan memang, salah satu dari keistimewaan dan kebesaran al-Islam ialah, setiap islam memasuki suatu negeri dari negeri-negeri Allah, maka dengan keajaiban luar biasa dibangkitkannya setiap keahlian, digerakkannya segala kemampuan serta digalinya bakat-bakat terpendarn dari warga dan penduduk negeri itu, hingga bermunculanlah filosof-filosof Islam, dokter-dokter Islam, ahli-ahli falak Islam, ahli-ahli fiqih Islam, ahli-ahli ilmu pasti Islam dan penemu-penemu mutiara Islam ….Ternyata bahwa pentolan-pentolan itu berasal dari setiap penjuru dan muncul dari setiap bangsa, hingga masa-masa per­tama perkembangan Islam penuh dengan tokoh-tokoh luar biasa dalam segala lapangan, baik cita maupun karsa, yang berlainan tanah air dan suku bangsanya, tetapi satu Agama­nyaDan perkembangan yang penuh berkah dari Agama ini telah lebih dulu diramalkan oleh Rasulullah saw., bahkan beliau telah menerima janji yang benar dari Tuhannya Yang Maha Besar lagi Maha Mengetahui. Pada suatu hari diangkatlah baginya jarak pemisah dari tempat dan waktu, hingga disaksikannyalah dengan mata kepala panji-panji Islam berkibar di kota-kota di muka bumi, serta di istana dan mahligai-mahligai para penduduknya.Salman al-Farisi sendiri turut menyaksikan hal tersebut, karena ia memang terlibat dan mempunyai hubungan erat dengan kejadian itu. Peristiwa itu terjadi waktu perang Khandaq, yaitu pada tahun kelima Hijrah. Beberapa orang pemuka Yahudi pergi ke Mekah menghasut orang-orang musyrik dan golongan ­golongan kuffar agar bersekutu menghadapi Rasulullah dan Kaum Muslimin, serta mereka berjanji akan memberikan bantuan dalam perang penentuan yang akan menumbangkan serta men­cabut urat akar Agama baru ini.Siasat dan taktik perang pun diaturlah secara licik, bahwa tentara Quraisy dan Ghathfan akan menyerang kota Madinah dari luar, sementara Bani Quraidlah (Yahudi) akan menyerang­nya dari dalam yaitu dari belakang barisan Kaum Muslimin sehingga mereka akan terjepit dari dua arah, karenanya mereka akan hancur lumat dan hanya tinggal nama belaka.Demikianlah pada suatu hari Kaum Muslimin tiba-tiba melihat datangnya pasukan tentara yang besar mendekati kota Madinah, membawa perbekalan banyak dan persenjataan lengkap untuk menghancurkan. Kaum Muslimin panik dan mereka bagaikan kehilangan akal melihat hal yang tidak diduga-duga itu. Keadaan mereka dilukiskan oleh al-Quran sebagai berikut:Ketika mereka datang dari sebelah atas dan dari arah bawahmu, dan tatkala pandangan matamu telah berputar liar, seolah-olah hatimu telah naik sampai kekerongkongan, dan kamu menaruh sangkaan yang bukan-bukan terhadap Allah.(Q.S. 33 al-Ahzab:10)Dua puluh empat ribu orang prajurit di bawah pimpinan Abu Sufyan dan Uyainah bin Hishn menghampiri kota Madinah dengan maksud hendak mengepung dan melepaskan pukulan menentukan yang akan menghabisi Muhammad saw., Agama serta para shahabatnya.Pasukan tentara ini tidak saja terdiri dari orang-orang Quraisy, tetapi juga dari berbagai kabilah atau suku yang meng­anggap Islam sebagai lawan yang membahayakan mereka. Dan peristiwa ini merupakan percobaan akhir dan menentukan dari fihak musuh-musuh Islam, baik dari perorangan, maupun dari suku dan golongan.Kaum Muslimin menginsafi keadaan mereka yang gawat ini, Rasulullah pun mengumpulkan para shahabatnya untuk bermusyawarah. Dan tentu saja mereka semua setuju untuk bertahan dan mengangkat senjata, tetapi apa yang harus mereka lakukan untuk bertahan itu?Ketika itulah tampil seorang yang tinggi jangkung dan berambut lebat, seorang yang disayangi dan amat dihormati oleh Rasulullah saw. Itulah dia Salman al-Farisi! Dari tempat ketinggian ia melayangkan pandang meninjau sekitar Madinah, dan sebagai telah dikenalnya juga didapatinya kota itu di lingkungan gunung dan bukit-bukit batu yang tak ubah bagai benteng juga layaknya. Hanya di sana terdapat pula daerah terbuka, luas dan terbentang panjang, hingga dengan mudah akan dapat diserbu musuh untuk memasuki benteng pertahanan.Di negerinya Persi, Salman telah mempunyai pengalaman luas tentang teknik dan sarana perang, begitu pun tentang siasat dan liku-likunya. Maka tampillah ia mengajukan suatu usul kepada Rasulullah, yaitu suatu rencana yang belum pernah dikenal oleh orang-orang Arab dalam peperangan mereka selama ini. Rencana itu berupa penggalian khandaq atau parit per­lindungan sepanjang daerah terbuka Wiling kota.Dan hanya Allah yang lebih mengetahui apa yang akan dialami Kaum Muslimin dalam peperangan itu seandainya mereka tidak menggali parit atau usul Salman tersebut.Demi Quraisy menyaksikan parit terbentang di hadapannya, mereka merasa terpukul melihat hal yang tidak disangka-sangka itu, hingga tidak kurang sebulan lamanya kekuatan mereka bagai terpaku di kemah–kemah karena tidak berdaya menerobos kota. Dan akhirnya pada suatu malam Allah Ta'ala mengirim angin. Topan yang menerbangkan kemah-kemah dan memporak-poran­dakan tentara mereka.Abu Sufyan pun menyerukan kepada anak buahnya agar kembali pulang ke kampung mereka . . . dalam keadaan kecewa dan berputus asa serta menderita kekalahan pahit .. .Sewaktu menggali parit, Salman tidak ketinggalan bekerja bersama Kaum Muslimin yang sibuk menggali tanah. Juga Rasul­ullah saw. ikut membawa tembilang dan membelah batu. Ke­betulan. di tempat penggalian Salman bersama kawan-kawannya, tembilang mereka terbentur pada sebuah batu besar.Salman seorang yang berperawakan kukuh dan bertenaga besar. Sekali ayun dari lengannya yang kuat akan dapat mem­belah batu dan memecahnya menjadi pecahan-pecahan kecil. Tetapi menghadapi batu besar ini ia tak berdaya, sedang bantuan dari teman-temannya hanya menghasilkan kegagalan belaka.Salman pergi mendapatkan Rasulullah saw. dan minta idzin mengalihkan jalur parit dari garis semula, untuk menghindari batu besar yang tak tergoyahkan itu. Rasulullah pun pergi bersama Salman untuk melihat sendiri keadaan tempat dan batu besar tadi. Dan setelah menyaksikannya, Rasulullah meminta sebuah tembilang dan menyuruh Para shahabat mundur dan menghindarkan diri dari pecahan-pecahan batu itu nantiRasulullah lalu membaca basmalah dan mengangkat kedua tangannya yang mulia yang sedang memegang erat tembilang itu, dan dengan sekuat tenaga dihunjamkannya ke batu besar itu. Kiranya batu itu terbelah dan dari celah belahannya yang besar keluar lambaian api yang tinggi dan menerangi. "Saya lihat lambaian api itu menerangi pinggiran kota Madinah", kata Salman, sementara Rasulullah saw. mengucapkan takbir, sabdanya:Allah Maha Besar ! Aku telah di karuniai kunci kunci israna dari negeri Persi dan dari lambaian api tadi nampak olehku dengan nyata istana istana kerajaan Hirah begitupun kota kota maha raja Persi dan bahwa umatku akan menguasai semua itu.Lalu Rasulullah mengangkat tembilang itu kembali dan memukulkannya ke batu untuk kedua kalinya. Maka tampaklah seperti semula tadi. Pecahan batu besar itu menyemburkan lambaian api yang tinggi dan menerangi, sementara Rasulullah bertakbir sabdanya:Allah Maha Besar! Aku telah dikaruniai kunci-kunci negeri Romawi, dan tampak nyata olehku istana-istana megahnya, dan bahwa ummatku akan menguasainya.Kemudian dipukulkannya untuk ketiga kali, dan batu besar itu pun menyerah pecah berderai, sementara sinar yang ter­pancar daripadanya amat nyala dan terang benderang. Rasulullahpun mengucapkan la ilaha illallah diikuti dengan gemuruh oleh kaum Muslimin. Lalu diceritakanlah oleh Rasulullah bahwa beliau sekarang melihat istana-istana dan mahligai-mahligai di Syria maupun Shan'a, begitu pun di daerah-daerah lain yang suatu ketika nanti akan berada di bawah naungan bendera Allah yang berkibar. Maka dengan keimanan penuh Kaum Muslimin pun serentak berseru:Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya . . . . Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.Salman adalah orang yang mengajukan saran untuk membuat parit. Dan dia pulalah penemu batu yang telah memancarkan rahasia-rahasia dan ramalan-ramalan ghaib, yakni ketika ia meminta tolong kepada Rasulullah saw. la berdiri di samping Rasulullah menyaksikan cahaya dan mendengar berita gembira itu. Dan dia masih hidup ketika ramalan itu menjadi kenyataan, dilihat bahkan dialami dan dirasakannya sendiri. Dilihatnya kota-kota di Persi dan Romawi, dan dilihatnya mahligai istana di Shan'a, di Mesir, di Syria dan di Irak. Pendeknya disaksikan dengan mata kepalanya bahwa seluruh permukaan bumi seakan berguncang keras, karena seruan mempesona penuh berkah yang berkumandang dari puncak menara-menara tinggi di setiap pelosok, memancarkan sinar hidayah dan petunjuk Allah ….Nah, itulah dia sedang duduk di bawah naungan sebatang pohon yang rindang berdaun rimbun, di muka rumahnya di kola Madain; sedang menceriterakan kepada shahabat-shahabatnya perjuangan berat yang dialaminya demi mencari kebenaran, dan mengisahkan kepada mereka bagaimana ia meninggalkan agama nenek moyangnya bangsa Persi, masuk ke dalam agama Nashrani dan dari sana pindah ke dalam Agama Islam. Betapa ia telah meninggalkan kekayaan berlimpah dari orang tuanya dan men­jatuhkan dirinya ke dalam lembah kemiskinan demi kebebasan fikiran dan jiwanya . . . ! Betapa ia dijual di pasar budak dalam mencari kebenaran itu, bagaimana ia berjumpa dengan Rasulullah dan iman kepadanya … !Marilah kita dekati majlisnya yang mulia dan kita dengarkan kisah menakjubkan yang diceriterakannya!"Aku berasal dari Isfahan, warga suatu desa yang bernama "Ji". Bapakku seorang bupati di daerah itu, dan aku merupakan makhluq Allah yang paling disayanginya. Aku membaktikan diri dalam agama majusi, hingga diserahi tugas sebagai penjaga api yang bertanggung jawab atas nyalanya clan tidak membiarkannya padam.Bapakku memiliki sebidang tanah, dan pada 'suatu hari aku disuruhnya ke sana. Dalam perjalanan ke tempat tujuan, aku lewat di sebuah gereja milik kaum Nashrani. Kudengar mereka sedang sembahyang, maka aku masuk ke dalam untuk melihat apa yang mereka lakukan. Aku kagum melihat cara mereka sembahyang, dan kataku dalam hati: "Ini lebih baik dari apa yang aku anut selama ini!" Aku tidak beranjak dari tempat itu sampai matahari terbenam, dan tidak jadi pergi ke tanah milik bapakku serta tidak pula kembali pulang, hingga bapak mengirim orang untuk menyusulku.Karena agama mereka menarik perhatianku, kutanyakan kepada orang-orang Nashrani dari mana asal-usul agama mereka. "Dari Syria", ujar mereka.Ketika telah berada di hadapan bapakku, kukatakan ke­padanya: "Aku lewat pada suatu kaum yang sedang melakukan upacara sembahyang di gereja. Upacara mereka amat mengagum­kanku. Kulihat pula agama mereka lebih baik dari agama kita". Kami pun bersoal-jawab melakukan diskusi dengan bapak­ku dan berakhir dengan dirantainya kakiku dan dipenjarakannya diriku ….Kepada orang-orang Nashrani kukirim berita bahwa aku telah menganut agama mereka. Kuminta pula agar bila datang rombongan dari Syria, supaya aku diberi tahu sebelum mereka kembali, karena aku akan ikut bersama mereka ke sana. Per­mintaanku itu mereka kabulkan, maka kuputuskan rantai, lalu meloloskan diri dari penjara dan menggabungkan diri kepada rombongan itu menuju Syria.Sesampainya di sana kutanyakan seorang ahli dalam agama itu, dijawabnya bahwa ia adalah uskup pemilik gereja. Maka datanglah aku kepadanya, kuceriterakan keadaanku. Akhirnya tinggallah aku bersamanya sebagai pelayan, melaksanakan ajaran mereka dan belajar . . . Sayang uskup ini seorang yang tidak baik beragamanya, karena dikumpulkannya sedekah dari orang­ orang dengan alasan untuk dibagikan, ternyata disimpan untuk dirinya pribadi. Kemudian uskup itu wafat ….Mereka mengangkat orang lain sebagai gantinya. Dan kulihat tak seorang pun yang lebih baik beragamanya dari uskup baru ini. Aku pun mencintainya demikian rupa, sehingga hatiku merasa tak seorang pun yang lebih kucintai sebelum itu dari­padanya.Dan tatkala ajalnya telah dekat, tanyaku padanya: "sebagai anda maklumi, telah dekat saat berlakunya taqdir Allah atas diri anda. Maka .apakah yang harus kuperbuat, dan siapakah sebaiknya yang harus kuhubungi?" "Anakku!", ujarnya: "tak seorang pun menurut pengetahuanku yang sama langkahnya dengan aku, kecuali seorang pemimpin yang tinggal di Mosul". Lalu tatkala ia wafat aku pun berangkat ke Mosul dan meng­hubungi pendeta yang disebutkannya itu. Kuceriterakan kepada­nya pesan dari uskup tadi dan aku tinggal bersamanya selama waktu yang dikehendaki Allah.Kemudian tatkala ajalnya telah dekat pula, kutanyakan kepadanya siapa yang harus kuturuti. Ditunjukkannyalah orang shalih yang tinggal di Nasibin. Aku datang kepadanya dan ku­ceriterakan perihalku, lalu tinggal bersamanya selama waktu yang dikehendaki Allah pula.Tatkala ia hendak meninggal, kubertanya pula kepadanya. Maka disuruhnya aku menghubungi seorang pemimpin yang tinggal di 'Amuria, suatu kota yang termasuk wilayah Romawi. Aku berangkat ke sana dan tinggal bersamanya, sedang sebagai bekal hidup aku berternak sapi dan kambing beberapa ekor banyaknya.Kemudian dekatlah pula ajalnya dan kutanyakan padanya kepada siapa aku dipercayakannya. Ujarnya: "Anakku! Tak seorang pun yang kukenal serupa dengan kita keadaannya dan dapat kupercayakan engkau padanya. Tetapi sekarang telah dekat datangnya masa kebangkitan seorang Nabi yang mengikuti agama Ibrahim secara murni. Ia nanti akan hijrah ke suatu tempat yang ditumbuhi kurma dan terletak di antara dua bidang tanah ber­batu-batu hitam. Seandainya kamu dapat pergi ke sana, temuilah dia! Ia mempunyai tanda-tanda yang jelas dan gamblang: ia tidak mau makan shadaqah, sebaliknya bersedia menerima hadiah dan di pundaknya ada cap kenabian yang bila kau melihatnya, segeralah kau mengenalinya".Kebetulan pada suatu hari lewatlah suatu rombongan ber­kendaraan, lalu kutanyakan dari mana mereka datang. Tahulah aku bahwa mereka dari jazirah Arab, maka kataku kepada mereka: "Maukah kalian membawaku ke negeri kalian, dan sebagai imbalannya kuberikan kepada kalian sapi-sapi dan kambing-kambingku ini?" "Baiklah", ujar mereka.Demikianlah mereka membawaku serta dalam perjalanan hingga sampai di suatu negeri yang bernama Wadil Qura. Di sana aku mengalami penganiayaan, mereka menjualku kepada seorang yahudi. Ketika tampak olehku banyak pohon kurma, aku berharap kiranya negeri ini yang disebutkan pendeta ke­padaku dulu, yakni yang akan menjadi tempat hijrah. Nabi yang ditunggu. Ternyata dugaanku meleset.Mulai saat itu aku tinggal bersama orang yang membeliku, hingga pada suatu hari datang seorang yahudi Bani Quraidhah yang membeliku pula daripadanya. Aku dibawanya ke Madinah, dan demi Allah baru saja kulihat negeri itu, aku pun yakin itulah negeri yang disebutkan dulu.Aku tinggal bersama yahudi itu dan bekerja di perkebunan kurma milik Bani Quraidhah, hingga datang saat dibangkitkannya Rasulullah yang datang ke Madinah dan singgah pada Bani 'Amar bin 'Auf di Quba.Pada suatu hari, ketika aku berada di puncak pohon kurma sedang majikanku lagi duduk di bawahnya, tiba-tiba datang seorang yahudi saudara sepupunya yang mengatakan padanya: "Bani Qilah celaka! Mereka berkerumun mengelilingi seorang laki-laki di Quba yang datang dari Mekah dan mengaku sebagai Nabi. . .".Demi Allah, baru saja ia mengucapkan kata-kata itu, tubuhku pun bergetar keras hingga pohon kurma itu bagai bergoncang dan hampir saja aku jatuh menimpa majikanku. Aku segera turun dan kataku kepada orang tadi: "Apa kata anda?" Ada berita apakah?"Majikanku mengangkat tangan lalu meninjuku sekuatnya, serta bentaknya: "Apa urusanmu dengan ini, ayoh kembali ke pekerjaanmu!" Maka aku pun kembalilah bekerja …Setelah hari petang, kukumpulkan segala yang ada padaku, lalu aku keluar dan pergi menemui Rasulullah di Quba. Aku masuk kepadanya ketika beliau sedang duduk bersama beberapa orang anggota rombongan. Lalu kataku kepadanya: "Tuan-tuan adalah perantau yang sedang dalam kebutuhan. Kebetulan aku mem­punyai persediaan makanan yang telah kujanjikan untuk sedekah. Dan setelah mendengar keadaan tuan-tuan, maka menurut hematku, tuan-tuanlah yang lebih layak menerimanya, dan makanan itu kubawa ke sini". Lalu makanan itu kutaruh di hadapannya.Makanlah dengan nama Allah.sabda Rasulullah kepada para shahabatnya, tetapi beliau tak sedikit pun mengulurkan tangannya menjamah makanan itu. "Nah, demi Allah!" kataku dalam hati, "inilah satu dari tanda­ tandanya …bahwa ia tak mau memakan harta sedekah ".Aku kembali pulang, tetapi pagi-pagi keesokan harinya aku kembali menemui Rasulullah sambil membawa makanan, serta kataku kepadanya: "Kulihat tuan tak hendak makan sedekah, tetapi aku mempunyai sesuatu yang ingin kuserahkan kepada tuan sebagai hadiah", lalu kutaruh makanan di hadapan­nya. Maka sabdanya kepada shahabatnya:Makanlah dengan menyebut nama Allah.Dan beliaupun turut makan bersama mereka. "Demi Allah", kataku dalam hati, "inilah tanda yang kedua, bahwa ia bersedia menerima hadiah ".Aku kembali pulang dan tinggal di tempatku beberapa lama. Kemudian kupergi mencari Rasulullah saw. dan kutemui beliau di Baqi', sedang mengiringkan jenazah dan dikelilingi oleh shahabat-shahabatnya. la memakai dua lembar kain lebar, yang satu dipakainya untuk sarung dan yang satu lagi sebagai baju.Kuucapkan salam kepadanya dan kutolehkan pandangan hendak melihatnya. Rupanya ia mengerti akan maksudku, maka disingkapkannya kain burdah dari lehernya hingga nampak pada pundaknya tanda yang kucari, yaitu cap kenabian sebagai disebutkan oleh pendeta dulu.Melihat itu aku meratap dan menciuminya sambil menangis. Lalu aku dipanggil menghadap oleh Rasulullah. Aku duduk di hadapannya, lalu kuceriterakan kisahku kepadanya sebagai yang telah kuceriterakan tadi.Kemudian aku masuk Islam, dan perbudakan menjadi peng­halang bagiku untuk menyertai perang Badar dan Uhud. Lalu pada suatu hari Rasulullah menitahkan padaku: Mintalah pada majikanmu agar ia bersedia membebaskan­mu dengan menerima uang tebusan.Maka kumintalah kepada majikanku sebagaimana dititahkan Rasulullah, sementara Rasulullah menyuruh para shahabat untuk membantuku dalam soal keuangan.Demikianlah aku dimerdekakan oleh Allah, dan hidup sebagai seorang Muslim yang bebas merdeka, serta mengambil bagian bersama Rasulullah dalam perang Khandaq dan pepe­rangan lainnya.')Dengan kalimat-kalimat yang jelas dan manis, Salman men­ceriterakan kepada kita usaha keras dan perjuangan besar serta mulia untuk mencari hakikat keagamaan, yang akhirnya dapat sampai kepada Allah Ta'ala dan membekas sebagai jalan hidup yang harus ditempuhnya ….Corak manusia ulung manakah orang ini? Dan keunggulan besar manakah yang mendesak jiwanya yang agung dan melecut kemauannya yang keras untuk mengatasi segala kesulitan dan membuatnya mungkin barang yang kelihatan mustahil? Kehausan dan kegandrungan terhadap kebenaran manakah yang telah menyebabkan pemiliknya rela meninggalkan kampung halaman berikut harta benda dan segala macam kesenangan, lalu pergi menempuh daerah yang belum dikenal — dengan segala halangan dan beban penderitaan — pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu negeri ke negeri lain, tak kenal letih atau lelah, di samping tak lupa beribadah secara tekun . . .?sementara pandangannya yang tajam selalu mengawasi manusia, menyelidiki kehidupan dan aliran mereka yang berbeda, sedang tujuannya yang utama tak pernah beranjak dari semula, yang tiada lain hanya mencari kebenaran. Begitu,pon pengurbanan mulia yang dibaktikannya demi mencapai hidayah Allah, sampai ia diperjual belikan sebagai budak belian . . . Dan akhirnya ia diberi Allah ganjaran setimpal hingga dipertemukan dengan al-Haq dan dipersuakan dengan Rasul-Nya, lalu dikaruniai usia lanjut, hingga ia dapat menyaksikan dengan kedua matanya bagaimana panji-panji Allah berkibaran di seluruh pelosok dunia, sementara ummat Islam mengisi ruangan dan sudut-sudutnya dengan hidayah dan petunjuk Allah, dengan kemakmuran dan keadilan … !Bagaimana akhir kesudahan yang dapat kita harapkan dari seorang tokoh yang tulus hati dan keras kemauannya demikian rupa? Sungguh, keislaman Salman adalah keislamannya orang­orang utama dan taqwa. Dan dalam kecerdasan, kesahajaan dan kebebasan dari pengaruh dunia, maka keadaannya mirip sekali dengan Umar bin Khatthab.Ia pernah tinggal bersama Abu Darda di sebuah rumah beberapa hari lamanya. Sedang kebiasaan Abu Darda beribadah di waktu malam dan shaum di waktu Siang. Salman melarangnya keterlaluan dalam beribadah seperti itu.Pada suatu hari Salman bermaksud hendak mematahkan niat Abu -Darda untuk shaum sunnat esok hari. Dia menyalahkan­nya: "Apakah engkau hendak melarangku shaum dan shalat karena Allah?" Maka jawab Salman: "Sesungguhnya kedua matamu mempunyai hak atas dirimu, demikian pula keluargamu mempunyai hak atas dirimu. Di samping engkau shaum, ber­bukalah; dan di samping melakukan shalat, tidurlah!"Peristiwa itu sampai ke telinga Rasulullah, maka sabdanya:Rasulullah saw. sendiri sering memuji kecerdasan Salman serta ketinggian ilmunya, sebagaimana beliau memuji Agama dan budi pekertinya yang luhur. Di waktu perang Khandaq, kaum Anshar sama berdiri dan berkata: "Salman dari golongan kami". Bangkit­lah pula kaum Muhajirin, kata mereka: "Tidak, ia dari golongan kami!" Mereka pun dipanggil oleh Rasulullah saw., dan sabdanya:Salman adalah golongan kami, ahlul BaitDan memang selayaknyalah jika Salman mendapat kehormatan seperti itu . . .!Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah menggelari Salman dengan "Luqmanul Hakim". Dan sewaktu ditanya mengenai Salman, yang ketika itu telah wafat, maka jawabnya:"Ia adalah seorang yang datang dari kami dan kembali kepada kami Ahlul Bait.Siapa pula di antara kalian yang akan dapat menyamai Luqmanul Hakim.Ia telah beroleh ilmu yang pertama begitu pula ilmu yang terakhir.Dan telah dibacanya kitab yang pertama dan juga kitab yang terakhir.Tak ubahnya ia bagai lautan yang airnya tak pernah kering".Dalam kalbu para shahabat umumnya, pribadi Salman telah mendapat kedudukan mulia dan derajat utama. Di masa peme­rintahan Khalifah Umar r.a. ia datang berkunjung ke Madinah. Maka Umar melakukan penyambutan yang setahu kita belum penah dilakukannya kepada siapa pun juga. Dikumpulkannya para shahabat dan mengajak mereka: "Marilah kita pergi me­nyambut Salman!" Lalu ia keluar bersama mereka menuju pinggiran kota Madinah untuk menyambutnya …Semenjak bertemu dengan Rasulullah dan iman kepadanya, Salman hidup sebagai seorang Muslim yang merdeka, sebagai pejuang dan selalu berbakti. Ia pun mengalami kehidupan masa Khalifah Abu Bakar; kemudian di masa Amirul Mu'minin Umar; lalu di masa Khalifah Utsman, di waktu mana ia kembali ke hadlirat Tuhannya.Di tahun-tahun kejayaan ummat Islam, panji-panji Islam telah berkibar di seluruh penjuru, harta benda yang tak sedikit jumlahnya mengalir ke Madinah sebagai pusat pemerintahan baik sebagai upeti ataupun pajak untuk kemudian diatur pem­bagiannya menurut ketentuan Islam, hingga negara mampu mem­berikan gaji dan tunjangan tetap. Sebagai akibatnya banyaklah timbul masalah pertanggungjawaban secara hukum mengenai perimbangan dan cara pembagian itu, hingga pekerjaan pun bertumpuk dan jabatan tambah meningkat.Maka dalam gundukan harta negara yang berlimpah ruah itu, di manakah kita dapat menemukan Salman? Di manakah kita dapat menjumpainya di saat kekayaan dan kejayaan, kesenangan dan kemakmuran itu … ?Bukalah mata anda dengan baik!Tampaklah oleh anda seorang tua berwibawa duduk di sana di bawah naungan pohon, sedang asyik memanfaatkan sisa waktunya di samping berbakti untuk negara, menganyam dan menjalin daun kurma untuk dijadikan bakul atau keranjang. Nah, itulah dia Salman … !Perhatikanlah lagi dengan cermat!Lihatlah kainnya yang pendek, karena amat pendeknya sampai terbuka kedua lututnya. Padahal is seorang tua yang berwibawa, mampu dan tidak berkekurangan. Tunjangan yang diperolehnya tidak sedikit, antara empat sampai enam ribu setahun. Tapi semua itu disumbangkannya habis, satu dirham pun tak diambil untuk dirinya. Katanya: "Untuk bahannya kubeli daun satu dirham, lalu kuperbuat dan kujual tiga dirham. Yang satu dirham kuambil untuk modal, satu dirham lagi untuk nafkah keluargaku,. sedang satu dirham sisanya untuk shadaqah. Seandainya Umar bin Khatthab melarangku berbuat demikian, sekali-kali tiadalah akan kuhentikan!"Lalu bagaimana wahai ummat Rasulullah? Betapa wahai peri kemanusiaan, di mana saja dan kapan saja? Ketika mendengar sebagian shahabat dan kehidupannya yang amat bersahaja, seperti Abu Bakar, Umar, Abu Dzar dan lain-lain; sebagian kita menyangka bahwa itu disebabkan suasana lingkungan padang pasir, di mana. seorang Arab hanya dapat menutupi keperluan dirinya secara bersahaja.Tetapi sekarang kita berhadapan dengan seorang putera Persi, suatu negeri yang terkenal dengan kemewahan dan ke­senangan serta hidup boros, sedang ia bukan dari golongan miskin atau bawahan, tapi dari golongan berpunya dan kelas tinggi. Kenapa is sekarang menolak harta, kekayaan dan ke­senangan; bertahan dengan kehidupan bersahaja, tiada lebih dari satu dirham tiap harinya, yang diperoleh dari hasil jerih payahnya sendiri … ?Kenapa ditolaknya pangkat dan tak bersedia menerimanya? Katanya: "Seandainya kamu masih mampu makan tanah — asal tak membawahi dua orang manusia. —, maka lakukanlah!" Kenapa ia menolak pangkat dan jabatan, kecuali jika mengepalai sepasukan tentara yang pergi menuju medan perang? Atau dalam suasana tiada seorang pun yang mampu memikul tanggung jawab kecuali dia, hingga terpaksa ia melakukannya dengan hati murung dan jiwa merintih? Lalu kenapa ketika memegang jabatan yang mesti dipikulnya, ia tidak mau menerima tunjangan yang diberi­kan padanya secara. halal?Diriwayatkan oleh Hisyam bin Hisan dari Hasan: "Tunjangan Salman sebanyak lima ribu setahun, (gambaran kesederhanaan­nya) ketika ia berpidato di hadapan tigapuluh ribu orang separuh baju luarnya (aba'ah) dijadikan alas duduknya dan separoh lagi menutupi badannya. Jika tunjangan keluar, maka dibagi­- bagikannya sampai habis, sedang untuk nafqahnya dari hasil usaha kedua tangannya".Kenapa ia melakukan perbuatan seperti itu dan amat zuhud kepada dunia, padahal ia seorang putera Persi yang biasa teng­gelam dalam kesenangan dan dipengaruhi arus kemajuan? Marilah kita dengar jawaban yang diberikannya ketika berada di atas pembaringan menjelang ajalnya, sewaktu ruhnya yang mulia telah bersiap-siap untuk kembali menemui Tuhannya Yang Maha linggi lagi Maha Pengasih.Sa'ad bin Abi Waqqash datang menjenguknya, lalu Salman menangis. "Apa yang anda tangiskan, wahai Abu Abdillah",') tanya Sa'ad, "padahal Rasulullah saw. wafat dalam keadaan ridla kepada anda?" "Demi Allah, ujar Salman, "daku menangis bukanlah karena takut mati ataupun mengharap kemewahan dunia, hanya Rasulullah telah menyampaikan suatu pesan kepada kita, sabdanya:Hendaklah bagian masing-masingmu dari kekayaan dunia ini ni seperti bekal seorang pengendara.padahal harta milikku begini banyaknya".Kata Sa'ad: "Saya perhatikan, tak ada yang. tampak di sekelilingku kecuali satu piring dan sebuah baskom. Lalu kataku padanya: "Wahai Abu Abdillah, berilah kami suatu pesan yang akan kami ingat selalu darimu!" Maka ujarnya:"Wahai Sa'ad!Ingatlah Allah di kala dukamu, sedang kau derita. Dan pada putusanmu jika kamu menghukumi. Dan pada saat tanganmu melakukan pembagian".Rupanya inilah yang telah mengisi kalbu Salman mengenai kekayaan dan kepuasan. Ia telah memenuhinya dengan zuhud terhadap dunia dan segala harta, pangkat dengan pengaruhnya; yaitu pesan Rasulullah saw. kepadanya dan kepada semua sha­habatnya, agar mereka tidak dikuasai oleh dunia dan tidak mengambil bagian daripadanya, kecuali sekedar bekal seorang pengendara.Salman telah memenuhi pesan itu sebaik-baiknya, namun air matanya masih jatuh berderai ketika ruhnya telah siap untuk berangkat; khawatir kalau-kalau ia telah melampaui batas yang ditetapkan. Tak terdapat di ruangannya kecuali sebuah piring wadah makannya dan sebuah baskom untuk tempat minum dan wudlu . . . , tetapi walau demikian ia menganggap dirinya telah berlaku boros . . . . Nah, bukankah telah kami ceritakan kepada anda bahwa ia mirip sekali dengan Umar?Pada hari-hari ia bertugas sebagai Amir atau kepala daerah di Madain, keadaannya tak sedikit pun berubah. sebagai telah kita ketahui, ia menolak untuk menerima gaji sebagai amir, satu dirham sekalipun. Ia tetap mengambil nafkahnya dari hasil menganyam daun kurma, sedang pakaiannya tidak lebih dari sehelai baju luar, dalam kesederhanaan dan kesahajaannya tak berbeda dengan baju usangnya.Pada suatu hari, ketika sedang berjalan di suatu jalan raya, ia didatangi seorang laki-laki dari Syria yang membawa sepikul buah tin dan kurma. Rupanya beban itu amat berat, hingga melelahkannya. Demi dilihat olehnya seorang laki-laki yang tampak sebagai orang biasa dan dari golongan tak berpunya, terpikirlah hendak menyuruh laki-laki itu membawa buah-buahan dengan diberi imbalan atas jerih payahnya bila telah sampai ke tempat tujuan. Ia memberi isyarat supaya datang kepadanya, dan Salman menurut dengan patuh. "Tolong bawakan barangku ini!", kata orang dari Syria itu. Maka barang itu pun dipikullah oleh Salman, lalu berdua mereka berjalan bersama-sama.Di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan satu rom­bongan. Salman memberi salam kepada mereka, yang dijawabnya sambil berhenti: "Juga kepada amir, kami ucapkan salam". "Juga kepada amir?" Amir mana yang mereka maksudkan?" tanya orang Syria itu dalam hati. Keheranannya kian bertambah ketika dilihatnya sebagian dari anggota rombongan segera menuju beban yang dipikul oleh Salman dengan maksud hendak meng­gantikannya, kata mereka: "Berikanlah kepada kami wahai amir!"Sekarang mengertilah orang Syria itu bahwa kulinya tiada lain Salman al-Farisi, amir dari kota Madain. Orang itu pun menjadi gugup, kata-kata penyesalan dan permintaan maaf bagai mengalir dari bibirnya. Ia mendekat hendak menarik beban itu dari tangannya, tetapi Salman menolak, dan berkata sambil menggelengkan kepala: "Tidak, sebelum kuantarkan sampai ke rurnahmu! "Suatu ketika Salman pernah ditanyai orang: Apa sebabnya anda tidak menyukai jabatan sebagai amir? Jawabnya: "Karena manis waktu memegangnya tapi pahit waktu melepaskannya!"Pada ketika yang lain, seorang shahabat memasuki rumah Salman, didapatinya ia sedang duduk menggodok tepung, maka tanya shahabat itu: Ke mana pelayan? Ujarnya: "Saya suruh untuk suatu keperluan, maka saya tak ingin la harus melakukan dua pekerjaan sekaligus " *Apa sebenarnya yang kita sebut "rumah" itu? Baiklah kita ceritakan bagaimana keadaan rumah itu yang sebenarnya. Ketika hendak mendirikan bangunan yang berlebihan disebut sebagai "rumah" itu, Salman bertanya kepada tukangnya: "Bagaimana corak rumah yang hendak anda dirikan?" Kebetulan tukang bangunan ini seorang 'arif bijaksana, mengetahui ke­sederhanaan Salman dan sifatnya yang tak suka bermewah – ­mewah. Maka ujarnya: "Jangan anda khawatir! Rumah itu merupakan bangunan yang dapat digunakan bernaung di waktu panas dan tempat berteduh di waktu, hujan. Andainya anda berdiri, maka kepala anda akan sampai pada langit-langitnya; dan jika anda berbaring, maka kaki anda akan terantuk pada dindingnya". "Benar", ujar Salman, "seperti itulah seharusnya rumah yang akan anda bangun!"Tak satu pun barang berharga dalam kehidupan dunia ini yang digemari atau diutamakan oleh Salman sedikit pun, kecuali suatu barang yang memang amat diharapkan dan dipentingkan­nya, bahkan telah dititipkan kepada isterinya untuk disimpan di tempat yang tersembunyi dan aman.Ketika dalam sakit yang membawa ajalnya, yaitu pada pagi hari kepergiannya, dipanggillah isterinya untuk mengambil titipannya dahulu. Kiranya hanyalah seikat kesturi yang diper­olehnya waktu pembebasan Jalula dahulu. Barang itu sengaja disimpan untuk wangi-wangian di hari wafatnya. Kemudian sang isteri disuruhnya mengambil secangkir air, ditaburinya dengan kesturi yang dibasuh dengan tangannya, lalu kata Salman kepada isterinya: "Percikkanlah air ini ke sekelilingku . . . Sekarang telah hadir di hadapanku makhluq Allah') yang tiada dapat makan, hanyalah gemar wangi-wangian . . .!Setelah selesai, ia berkata kepada isterinya: "Tutupka'nlah pintu dan turunlah!" Perintah itu pun diturut oleh isterinya. Dan tak lama antaranya isterinya kembali masuk, didapatinya ruh yang beroleh barkah telah meninggalkan dunia dan berpisah dari jasadnya … Ia telah mencapai alam tinggi, dibawa terbang oleh sayap kerinduan; rindu memenuhi janjinya, untuk bertemu lagi dengan Rasulullah Muhammad dan dengan kedua shahabat­nya Abu Bakar dan Umar, serta tokoh-tokoh mulia lainnya dari golongan syuhada dan orang-orang utama ….Salman ….Lamalah sudah terobati hati rindunyaTerasa puas, hapus haus hilang dahaga.Semoga Ridla dan Rahmat Allah menyertainya
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:16PM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    Salman al-farisi
     
    Dari Persi . . . datangnya pahlawan kali ini. Dan dari Persi pula Agama Islam nanti dianut oleh orang-orang Mu'min yang tidak sedikit jumlahnya, dari kalangan mereka muncul pribadi­ pribadi istimewa yang tiada taranya, baik dalam bidang ke­ilmuan dan keagamaan, maupun dalam ilmu pengetahuan dan keduniaan.
     
    Dan memang, salah satu dari keistimewaan dan kebesaran al-Islam ialah, setiap islam memasuki suatu negeri dari negeri-negeri Allah, maka dengan keajaiban luar biasa dibangkitkannya setiap keahlian, digerakkannya segala kemampuan serta digalinya bakat-bakat terpendarn dari warga dan penduduk negeri itu, hingga bermunculanlah filosof-filosof Islam, dokter-dokter Islam, ahli-ahli falak Islam, ahli-ahli fiqih Islam, ahli-ahli ilmu pasti Islam dan penemu-penemu mutiara Islam ….
     
    Ternyata bahwa pentolan-pentolan itu berasal dari setiap penjuru dan muncul dari setiap bangsa, hingga masa-masa per­tama perkembangan Islam penuh dengan tokoh-tokoh luar biasa dalam segala lapangan, baik cita maupun karsa, yang berlainan tanah air dan suku bangsanya, tetapi satu Agama­nya
     
    Dan perkembangan yang penuh berkah dari Agama ini telah lebih dulu diramalkan oleh Rasulullah saw., bahkan beliau telah menerima janji yang benar dari Tuhannya Yang Maha Besar lagi Maha Mengetahui. Pada suatu hari diangkatlah baginya jarak pemisah dari tempat dan waktu, hingga disaksikannyalah dengan mata kepala panji-panji Islam berkibar di kota-kota di muka bumi, serta di istana dan mahligai-mahligai para penduduknya.
     
    Salman al-Farisi sendiri turut menyaksikan hal tersebut, karena ia memang terlibat dan mempunyai hubungan erat dengan kejadian itu. Peristiwa itu terjadi waktu perang Khandaq, yaitu pada tahun kelima Hijrah. Beberapa orang pemuka Yahudi pergi ke Mekah menghasut orang-orang musyrik dan golongan ­golongan kuffar agar bersekutu menghadapi Rasulullah dan Kaum Muslimin, serta mereka berjanji akan memberikan bantuan dalam perang penentuan yang akan menumbangkan serta men­cabut urat akar Agama baru ini.
     
    Siasat dan taktik perang pun diaturlah secara licik, bahwa tentara Quraisy dan Ghathfan akan menyerang kota Madinah dari luar, sementara Bani Quraidlah (Yahudi) akan menyerang­nya dari dalam yaitu dari belakang barisan Kaum Muslimin sehingga mereka akan terjepit dari dua arah, karenanya mereka akan hancur lumat dan hanya tinggal nama belaka.
     
    Demikianlah pada suatu hari Kaum Muslimin tiba-tiba melihat datangnya pasukan tentara yang besar mendekati kota Madinah, membawa perbekalan banyak dan persenjataan lengkap untuk menghancurkan. Kaum Muslimin panik dan mereka bagaikan kehilangan akal melihat hal yang tidak diduga-duga itu. Keadaan mereka dilukiskan oleh al-Quran sebagai berikut:
     
    Ketika mereka datang dari sebelah atas dan dari arah bawahmu, dan tatkala pandangan matamu telah berputar liar, seolah-olah hatimu telah naik sampai kekerongkongan, dan kamu menaruh sangkaan yang bukan-bukan terhadap Allah.
     
    (Q.S. 33 al-Ahzab:10)
     
    Dua puluh empat ribu orang prajurit di bawah pimpinan Abu Sufyan dan Uyainah bin Hishn menghampiri kota Madinah dengan maksud hendak mengepung dan melepaskan pukulan menentukan yang akan menghabisi Muhammad saw., Agama serta para shahabatnya.
     
    Pasukan tentara ini tidak saja terdiri dari orang-orang Quraisy, tetapi juga dari berbagai kabilah atau suku yang meng­anggap Islam sebagai lawan yang membahayakan mereka. Dan peristiwa ini merupakan percobaan akhir dan menentukan dari fihak musuh-musuh Islam, baik dari perorangan, maupun dari suku dan golongan.
     
    Kaum Muslimin menginsafi keadaan mereka yang gawat ini, Rasulullah pun mengumpulkan para shahabatnya untuk bermusyawarah. Dan tentu saja mereka semua setuju untuk bertahan dan mengangkat senjata, tetapi apa yang harus mereka lakukan untuk bertahan itu?
     
    Ketika itulah tampil seorang yang tinggi jangkung dan berambut lebat, seorang yang disayangi dan amat dihormati oleh Rasulullah saw. Itulah dia Salman al-Farisi! Dari tempat ketinggian ia melayangkan pandang meninjau sekitar Madinah, dan sebagai telah dikenalnya juga didapatinya kota itu di lingkungan gunung dan bukit-bukit batu yang tak ubah bagai benteng juga layaknya. Hanya di sana terdapat pula daerah terbuka, luas dan terbentang panjang, hingga dengan mudah akan dapat diserbu musuh untuk memasuki benteng pertahanan.
     
    Di negerinya Persi, Salman telah mempunyai pengalaman luas tentang teknik dan sarana perang, begitu pun tentang siasat dan liku-likunya. Maka tampillah ia mengajukan suatu usul kepada Rasulullah, yaitu suatu rencana yang belum pernah dikenal oleh orang-orang Arab dalam peperangan mereka selama ini. Rencana itu berupa penggalian khandaq atau parit per­lindungan sepanjang daerah terbuka Wiling kota.
     
    Dan hanya Allah yang lebih mengetahui apa yang akan dialami Kaum Muslimin dalam peperangan itu seandainya mereka tidak menggali parit atau usul Salman tersebut.
     
    Demi Quraisy menyaksikan parit terbentang di hadapannya, mereka merasa terpukul melihat hal yang tidak disangka-sangka itu, hingga tidak kurang sebulan lamanya kekuatan mereka bagai terpaku di kemah–kemah karena tidak berdaya menerobos kota. Dan akhirnya pada suatu malam Allah Ta'ala mengirim angin. Topan yang menerbangkan kemah-kemah dan memporak-poran­dakan tentara mereka.
     
    Abu Sufyan pun menyerukan kepada anak buahnya agar kembali pulang ke kampung mereka . . . dalam keadaan kecewa dan berputus asa serta menderita kekalahan pahit .. .
     
    Sewaktu menggali parit, Salman tidak ketinggalan bekerja bersama Kaum Muslimin yang sibuk menggali tanah. Juga Rasul­ullah saw. ikut membawa tembilang dan membelah batu. Ke­betulan. di tempat penggalian Salman bersama kawan-kawannya, tembilang mereka terbentur pada sebuah batu besar.
     
    Salman seorang yang berperawakan kukuh dan bertenaga besar. Sekali ayun dari lengannya yang kuat akan dapat mem­belah batu dan memecahnya menjadi pecahan-pecahan kecil. Tetapi menghadapi batu besar ini ia tak berdaya, sedang bantuan dari teman-temannya hanya menghasilkan kegagalan belaka.
     
    Salman pergi mendapatkan Rasulullah saw. dan minta idzin mengalihkan jalur parit dari garis semula, untuk menghindari batu besar yang tak tergoyahkan itu. Rasulullah pun pergi bersama Salman untuk melihat sendiri keadaan tempat dan batu besar tadi. Dan setelah menyaksikannya, Rasulullah meminta sebuah tembilang dan menyuruh Para shahabat mundur dan menghindarkan diri dari pecahan-pecahan batu itu nanti
     
    Rasulullah lalu membaca basmalah dan mengangkat kedua tangannya yang mulia yang sedang memegang erat tembilang itu, dan dengan sekuat tenaga dihunjamkannya ke batu besar itu. Kiranya batu itu terbelah dan dari celah belahannya yang besar keluar lambaian api yang tinggi dan menerangi. "Saya lihat lambaian api itu menerangi pinggiran kota Madinah", kata Salman, sementara Rasulullah saw. mengucapkan takbir, sabdanya:
     
    Allah Maha Besar ! Aku telah di karuniai kunci kunci israna dari negeri Persi dan dari lambaian api tadi nampak olehku dengan nyata istana istana kerajaan Hirah begitupun kota kota maha raja Persi dan bahwa umatku akan menguasai semua itu.
     
    Lalu Rasulullah mengangkat tembilang itu kembali dan memukulkannya ke batu untuk kedua kalinya. Maka tampaklah seperti semula tadi. Pecahan batu besar itu menyemburkan lambaian api yang tinggi dan menerangi, sementara Rasulullah bertakbir sabdanya:
     
    Allah Maha Besar! Aku telah dikaruniai kunci-kunci negeri Romawi, dan tampak nyata olehku istana-istana megahnya, dan bahwa ummatku akan menguasainya.
     
    Kemudian dipukulkannya untuk ketiga kali, dan batu besar itu pun menyerah pecah berderai, sementara sinar yang ter­pancar daripadanya amat nyala dan terang benderang. Rasulullahpun mengucapkan la ilaha illallah diikuti dengan gemuruh oleh kaum Muslimin. Lalu diceritakanlah oleh Rasulullah bahwa beliau sekarang melihat istana-istana dan mahligai-mahligai di Syria maupun Shan'a, begitu pun di daerah-daerah lain yang suatu ketika nanti akan berada di bawah naungan bendera Allah yang berkibar. Maka dengan keimanan penuh Kaum Muslimin pun serentak berseru:
     
    Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya . . . . Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.
     
    Salman adalah orang yang mengajukan saran untuk membuat parit. Dan dia pulalah penemu batu yang telah memancarkan rahasia-rahasia dan ramalan-ramalan ghaib, yakni ketika ia meminta tolong kepada Rasulullah saw. la berdiri di samping Rasulullah menyaksikan cahaya dan mendengar berita gembira itu. Dan dia masih hidup ketika ramalan itu menjadi kenyataan, dilihat bahkan dialami dan dirasakannya sendiri. Dilihatnya kota-kota di Persi dan Romawi, dan dilihatnya mahligai istana di Shan'a, di Mesir, di Syria dan di Irak. Pendeknya disaksikan dengan mata kepalanya bahwa seluruh permukaan bumi seakan berguncang keras, karena seruan mempesona penuh berkah yang berkumandang dari puncak menara-menara tinggi di setiap pelosok, memancarkan sinar hidayah dan petunjuk Allah ….
     
    Nah, itulah dia sedang duduk di bawah naungan sebatang pohon yang rindang berdaun rimbun, di muka rumahnya di kola Madain; sedang menceriterakan kepada shahabat-shahabatnya perjuangan berat yang dialaminya demi mencari kebenaran, dan mengisahkan kepada mereka bagaimana ia meninggalkan agama nenek moyangnya bangsa Persi, masuk ke dalam agama Nashrani dan dari sana pindah ke dalam Agama Islam. Betapa ia telah meninggalkan kekayaan berlimpah dari orang tuanya dan men­jatuhkan dirinya ke dalam lembah kemiskinan demi kebebasan fikiran dan jiwanya . . . ! Betapa ia dijual di pasar budak dalam mencari kebenaran itu, bagaimana ia berjumpa dengan Rasulullah dan iman kepadanya … !
     
    Marilah kita dekati majlisnya yang mulia dan kita dengarkan kisah menakjubkan yang diceriterakannya!
     
    "Aku berasal dari Isfahan, warga suatu desa yang bernama "Ji". Bapakku seorang bupati di daerah itu, dan aku merupakan makhluq Allah yang paling disayanginya. Aku membaktikan diri dalam agama majusi, hingga diserahi tugas sebagai penjaga api yang bertanggung jawab atas nyalanya clan tidak membiarkannya padam.
     
    Bapakku memiliki sebidang tanah, dan pada 'suatu hari aku disuruhnya ke sana. Dalam perjalanan ke tempat tujuan, aku lewat di sebuah gereja milik kaum Nashrani. Kudengar mereka sedang sembahyang, maka aku masuk ke dalam untuk melihat apa yang mereka lakukan. Aku kagum melihat cara mereka sembahyang, dan kataku dalam hati: "Ini lebih baik dari apa yang aku anut selama ini!" Aku tidak beranjak dari tempat itu sampai matahari terbenam, dan tidak jadi pergi ke tanah milik bapakku serta tidak pula kembali pulang, hingga bapak mengirim orang untuk menyusulku.
     
    Karena agama mereka menarik perhatianku, kutanyakan kepada orang-orang Nashrani dari mana asal-usul agama mereka. "Dari Syria", ujar mereka.
     
    Ketika telah berada di hadapan bapakku, kukatakan ke­padanya: "Aku lewat pada suatu kaum yang sedang melakukan upacara sembahyang di gereja. Upacara mereka amat mengagum­kanku. Kulihat pula agama mereka lebih baik dari agama kita". Kami pun bersoal-jawab melakukan diskusi dengan bapak­ku dan berakhir dengan dirantainya kakiku dan dipenjarakannya diriku ….
     
    Kepada orang-orang Nashrani kukirim berita bahwa aku telah menganut agama mereka. Kuminta pula agar bila datang rombongan dari Syria, supaya aku diberi tahu sebelum mereka kembali, karena aku akan ikut bersama mereka ke sana. Per­mintaanku itu mereka kabulkan, maka kuputuskan rantai, lalu meloloskan diri dari penjara dan menggabungkan diri kepada rombongan itu menuju Syria.
     
    Sesampainya di sana kutanyakan seorang ahli dalam agama itu, dijawabnya bahwa ia adalah uskup pemilik gereja. Maka datanglah aku kepadanya, kuceriterakan keadaanku. Akhirnya tinggallah aku bersamanya sebagai pelayan, melaksanakan ajaran mereka dan belajar . . . Sayang uskup ini seorang yang tidak baik beragamanya, karena dikumpulkannya sedekah dari orang­ orang dengan alasan untuk dibagikan, ternyata disimpan untuk dirinya pribadi. Kemudian uskup itu wafat ….
     
    Mereka mengangkat orang lain sebagai gantinya. Dan kulihat tak seorang pun yang lebih baik beragamanya dari uskup baru ini. Aku pun mencintainya demikian rupa, sehingga hatiku merasa tak seorang pun yang lebih kucintai sebelum itu dari­padanya.
     
    Dan tatkala ajalnya telah dekat, tanyaku padanya: "sebagai anda maklumi, telah dekat saat berlakunya taqdir Allah atas diri anda. Maka .apakah yang harus kuperbuat, dan siapakah sebaiknya yang harus kuhubungi?" "Anakku!", ujarnya: "tak seorang pun menurut pengetahuanku yang sama langkahnya dengan aku, kecuali seorang pemimpin yang tinggal di Mosul". Lalu tatkala ia wafat aku pun berangkat ke Mosul dan meng­hubungi pendeta yang disebutkannya itu. Kuceriterakan kepada­nya pesan dari uskup tadi dan aku tinggal bersamanya selama waktu yang dikehendaki Allah.
     
    Kemudian tatkala ajalnya telah dekat pula, kutanyakan kepadanya siapa yang harus kuturuti. Ditunjukkannyalah orang shalih yang tinggal di Nasibin. Aku datang kepadanya dan ku­ceriterakan perihalku, lalu tinggal bersamanya selama waktu yang dikehendaki Allah pula.
     
    Tatkala ia hendak meninggal, kubertanya pula kepadanya. Maka disuruhnya aku menghubungi seorang pemimpin yang tinggal di 'Amuria, suatu kota yang termasuk wilayah Romawi. Aku berangkat ke sana dan tinggal bersamanya, sedang sebagai bekal hidup aku berternak sapi dan kambing beberapa ekor banyaknya.
     
    Kemudian dekatlah pula ajalnya dan kutanyakan padanya kepada siapa aku dipercayakannya. Ujarnya: "Anakku! Tak seorang pun yang kukenal serupa dengan kita keadaannya dan dapat kupercayakan engkau padanya. Tetapi sekarang telah dekat datangnya masa kebangkitan seorang Nabi yang mengikuti agama Ibrahim secara murni. Ia nanti akan hijrah ke suatu tempat yang ditumbuhi kurma dan terletak di antara dua bidang tanah ber­batu-batu hitam. Seandainya kamu dapat pergi ke sana, temuilah dia! Ia mempunyai tanda-tanda yang jelas dan gamblang: ia tidak mau makan shadaqah, sebaliknya bersedia menerima hadiah dan di pundaknya ada cap kenabian yang bila kau melihatnya, segeralah kau mengenalinya".Kebetulan pada suatu hari lewatlah suatu rombongan ber­kendaraan, lalu kutanyakan dari mana mereka datang. Tahulah aku bahwa mereka dari jazirah Arab, maka kataku kepada mereka: "Maukah kalian membawaku ke negeri kalian, dan sebagai imbalannya kuberikan kepada kalian sapi-sapi dan kambing-kambingku ini?" "Baiklah", ujar mereka.
     
    Demikianlah mereka membawaku serta dalam perjalanan hingga sampai di suatu negeri yang bernama Wadil Qura. Di sana aku mengalami penganiayaan, mereka menjualku kepada seorang yahudi. Ketika tampak olehku banyak pohon kurma, aku berharap kiranya negeri ini yang disebutkan pendeta ke­padaku dulu, yakni yang akan menjadi tempat hijrah. Nabi yang ditunggu. Ternyata dugaanku meleset.
     
    Mulai saat itu aku tinggal bersama orang yang membeliku, hingga pada suatu hari datang seorang yahudi Bani Quraidhah yang membeliku pula daripadanya. Aku dibawanya ke Madinah, dan demi Allah baru saja kulihat negeri itu, aku pun yakin itulah negeri yang disebutkan dulu.
     
    Aku tinggal bersama yahudi itu dan bekerja di perkebunan kurma milik Bani Quraidhah, hingga datang saat dibangkitkannya Rasulullah yang datang ke Madinah dan singgah pada Bani 'Amar bin 'Auf di Quba.
     
    Pada suatu hari, ketika aku berada di puncak pohon kurma sedang majikanku lagi duduk di bawahnya, tiba-tiba datang seorang yahudi saudara sepupunya yang mengatakan padanya: "Bani Qilah celaka! Mereka berkerumun mengelilingi seorang laki-laki di Quba yang datang dari Mekah dan mengaku sebagai Nabi. . .".
     
    Demi Allah, baru saja ia mengucapkan kata-kata itu, tubuhku pun bergetar keras hingga pohon kurma itu bagai bergoncang dan hampir saja aku jatuh menimpa majikanku. Aku segera turun dan kataku kepada orang tadi: "Apa kata anda?" Ada berita apakah?"
     
    Majikanku mengangkat tangan lalu meninjuku sekuatnya, serta

     

 Search Facebook kuffar: ~"Bismillaahir Rahmaanir Rahiim"~السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه================================HUKUM MERAYAKAN ULANG TAHUN DAN MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN BAGI UMAT ISLAM================================perayaan ulang tahun sudah ada di Eropa sejak berabad-abad silam. Orang-orang pada zaman itu percaya, jika seseorang berulang tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya. Nah, untuk melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para setan berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berulang tahun. Ini memang warisan zaman kegelapan Eropa.Berdasarkan catatan tersebut, awalnya perayaan ulang tahun hanya diperuntukkan bagi para raja. Mungkin, karena itulah sampai sekarang di negara-negara Barat masih ada tradisi mengenakan mahkota dari kertas pada orang yang berulang tahun. Namun seiring dengan perubahan zaman, pesta ulang tahun juga dirayakan bagi orang biasa. Bahkan kini siapa saja bisa merayakan ulang tahun. Utamanya yang punya duit.Jadi Tradisi ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam islam. Islam tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun. Kalo pun kemudian ada orang yang berargumen bahwa dengan diperingatinya Maulid Nabi, hal itu menjadi dalil kalo ulang tahun boleh juga dalam pandangan Islam. Maka ini adalah argumen yang tidak tepat.Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kepada kita melalui hadisnya untuk merayakan maulid Nabi. Maulid Nabi, itu bukan untuk diperingati, tapi tadzkirah, alias peringatan. Maksudnya? Jika kita baca buku tarikh Islam, di dalamnya terdapat catatan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu. Di mana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan Salib Eropa. Sultan Shalahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan tidak berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil menguasai Palestina, lebih karena mereka sudah terkena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Mereka bisa menjadi seperti itu karena mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara mereka yang tidak tahu menahu dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.Untuk menyadarkan kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan Shalahuddin menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang kemudian disebut-entah siapa yang memulainya-sebagai maulid nabi. Tujuan intinya mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat itu sadar dengan kelemahannya dan mencoba bangkit. Dengan demikian, berkobarlah semangat jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina pun kembali ke pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi Pasukan Salib Eropa. Jadi Maulid nabi bukan dalil dbolehkannya pesta ulang tahun.Kembali ke pokok pembicaraan, Pesta ulang tahun bukanlah warisan Islam. Tapi warisan asing, alias ajaran di luar Islam. Lalu gimana jika kita melakukannya? Berdosakah? karena tradisi itu adalah tradisi orang-orang Eropa, yang saat itu berkembang ajaran Kristen, maka pesta ultah tentu saja merupakan tradisi kaum non-muslim. Jika kita melakukannya, maka termasuk dosa.Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka." (HR. Abu Dawud).Dalam riwayat lain.Rasulullah SAW bersabda : "Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (HR. Bukhari Muslim).Dari sini jelas bahwa hukum merayakan ultah adalah haram.Mungkin ada pertanyaan seperti ini, "Bolehkah merayakan ulang tahun dalam arti berdoa atau mendoakan agar yang berulang tahun selamat, sehat, takwa, panjang umur, dan seterusnya. Semua itu dilakukan dengan cara dan isi doa yang syar'i, tanpa upacara tiup lilin dan sebagainya seperti cara Barat, lalu dilanjutkan acara makan-makan. Bolehkah?"Jawabannya, berdoa dan makan-makan adalah halal. Tetapi bila dilakukan pada hari seseorang berulang tahun, maka akan terkena hukum haram ber-tasyabbuh bil kuffar. Jadi di sini akan bertemu hukum haram dan halal. Dalam kondisi seperti ini wajib diutamakan yang haram daripada yang halal sebab kaidah syara' menyebutkan : "Idza ijtama'a al halaalu wal haraamu, ghalaba al haramu al halaala." Artinya, "Jika bertemu halal dan haram (pada satu keadaan) maka yang haram mengalahkan yang halal." (Kitab as-Sulam, Abdul Hamid Hakim).Dengan demikian, jika merayakan ultah diartikan sebagai "berdoa dan makan-makan", dan dilaksanakan pada hari ultah, hukumnya haram, sesuai kaidah syar'i di atas. Akan tetapi jika dilaksanakan bukan pada hari ultah, maka hukumnya –wallahu a'lam bi ash shawab– menurut pemahaman kami adalah mubah secara syar'i. Sebab hal itu tidak termasuk tasyabbuh bil kuffar karena yang dilakukan pada faktanya adalah "berdoa plus makan-makan", yang mana keduanya adalah boleh secara syar'i. Lagi pula hal itu dilakukan tidak pada hari ultah sehingga di sini tidak terjadi pertemuan halal dan haram sebagaimana kalau acara tersebut dilaksanakan pada hari ultah. Wallahu a'lam.Allah SWT Berfirman : "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. ali Imrân [3] : 85). dan "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. al-Isrâ' [17] : 36).Rasullah SAW juga bersabda : Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (al-Qur'an). (Hadits ke-41 dalam Hadits al-Arba'in karya Imam Nawawi).Bagaimana dengan Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Dalam Islam?Perayaan ulang tahun adalah bid'ah. Mengapa? Ada dua landasan yang diikuti oleh umat Islam: Qur'an dan sunnah Rasulullah saw. Sunnah ini kemudian terbagi atas ucapan, perbuatan, atau niat Rasulullah saw yang kemudian tidak sempat terlaksana karena beliau meninggal dunia sebelum sempat melaksanakannya.Mengucapkan selamat ulang tahun (kata Dipo, istilah yang kemudian diarabisasikan adalah milad dan hari lahir) ini adalah salah satu hal yang tidak dituntunkan oleh teladan umat Islam, Rasulullah saw. Jika mengucapkan selamat hari lahir adalah tuntunan, Rasulullah pasti akan membiasakan hal tersebut pada umatnya. Selain itu, tradisi perayaan ulang tahun atau hari lahir ini adalah budaya kaum nonmuslim. Berdasarkan hadis Rasulullah saw, seseorang yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk ke dalam golongan itu. Perayaan hari lahir ini telah tercipta sejak jaman Nabi Nuh as. Salah satu anaknya kemudian mengadakan perayaan hari lahirnya. Karenanya, umat muslim yang memiliki prinsip hidup yang unik tidak diperbolehkan untuk mengikuti kaum lain, apalagi kaum kafir dan nonmuslim. Kegiatan yang mengikuti tradisi umat lain dinamakan juga tasyabbuh.Ustad Maknun Prawiro mengatakan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan kerusakan dalam agama Islam, yakni:1. Mengikut-ikutiikaum lain2. Pluralisme3. Pendangkalan aqidahTentu saja tak seorang pun dari kita ingin menyebabkan kerusakan dalam agama Islam bukan? Apalagi mengucapkan selamat ulang tahun saya rasa adalah hal yang sepele. Tapi, ini berkaitan dengan bid'ah, dan orang yang melakukan bid'ah tak termasuk umat Rasulullah saw yang mendapat syafaat.Merayakan dan mengucapkan selamat ultah juga tidak ada contohnya dari Nabi dan para sahabat, sehingga dilarang dalam Islam, bahkan jatuh ke dalam tasyabbuh/ menyerupai orang kafir.dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bertasyabuh dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka." [HR. Abu Daud dan Ahmad]Bagaimana pendapat rekan-rekan semua? sudah jelaskah pemaparan diatas? hal-hal kecil, sepele ternyata berdampak buruk terhadap umat? jika bukan kita yang memperbaikinya,siapa lagi?Sumber:Tabloid Nova★ Semoga bermanfaat★★★Aamiin Allahumma Aamiin★★▲ Mohon maaf bila ada kekurangan atau ada kata yang tak berkenan di hati▲*Jazakumullahu khairan wa barakallahu fikum
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:16PM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    ~"Bismillaahir Rahmaanir Rahiim"~
     
    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
    ================================
    HUKUM MERAYAKAN ULANG TAHUN DAN MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN BAGI UMAT ISLAM
    ================================
     
    perayaan ulang tahun sudah ada di Eropa sejak berabad-abad silam. Orang-orang pada zaman itu percaya, jika seseorang berulang tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya. Nah, untuk melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para setan berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berulang tahun. Ini memang warisan zaman kegelapan Eropa.
     
    Berdasarkan catatan tersebut, awalnya perayaan ulang tahun hanya diperuntukkan bagi para raja. Mungkin, karena itulah sampai sekarang di negara-negara Barat masih ada tradisi mengenakan mahkota dari kertas pada orang yang berulang tahun. Namun seiring dengan perubahan zaman, pesta ulang tahun juga dirayakan bagi orang biasa. Bahkan kini siapa saja bisa merayakan ulang tahun. Utamanya yang punya duit.
     
    Jadi Tradisi ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam islam. Islam tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun. Kalo pun kemudian ada orang yang berargumen bahwa dengan diperingatinya Maulid Nabi, hal itu menjadi dalil kalo ulang tahun boleh juga dalam pandangan Islam. Maka ini adalah argumen yang tidak tepat.
     
    Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kepada kita melalui hadisnya untuk merayakan maulid Nabi. Maulid Nabi, itu bukan untuk diperingati, tapi tadzkirah, alias peringatan. Maksudnya? Jika kita baca buku tarikh Islam, di dalamnya terdapat catatan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu. Di mana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan Salib Eropa. Sultan Shalahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan tidak berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil menguasai Palestina, lebih karena mereka sudah terkena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Mereka bisa menjadi seperti itu karena mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara mereka yang tidak tahu menahu dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
     
    Untuk menyadarkan kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan Shalahuddin menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang kemudian disebut-entah siapa yang memulainya-sebagai maulid nabi. Tujuan intinya mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat itu sadar dengan kelemahannya dan mencoba bangkit. Dengan demikian, berkobarlah semangat jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina pun kembali ke pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi Pasukan Salib Eropa. Jadi Maulid nabi bukan dalil dbolehkannya pesta ulang tahun.
     
    Kembali ke pokok pembicaraan, Pesta ulang tahun bukanlah warisan Islam. Tapi warisan asing, alias ajaran di luar Islam. Lalu gimana jika kita melakukannya? Berdosakah? karena tradisi itu adalah tradisi orang-orang Eropa, yang saat itu berkembang ajaran Kristen, maka pesta ultah tentu saja merupakan tradisi kaum non-muslim. Jika kita melakukannya, maka termasuk dosa.
     
    Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka." (HR. Abu Dawud).
     
    Dalam riwayat lain.
     
    Rasulullah SAW bersabda : "Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (HR. Bukhari Muslim).
     
    Dari sini jelas bahwa hukum merayakan ultah adalah haram.
     
    Mungkin ada pertanyaan seperti ini, "Bolehkah merayakan ulang tahun dalam arti berdoa atau mendoakan agar yang berulang tahun selamat, sehat, takwa, panjang umur, dan seterusnya. Semua itu dilakukan dengan cara dan isi doa yang syar'i, tanpa upacara tiup lilin dan sebagainya seperti cara Barat, lalu dilanjutkan acara makan-makan. Bolehkah?"
     
    Jawabannya, berdoa dan makan-makan adalah halal. Tetapi bila dilakukan pada hari seseorang berulang tahun, maka akan terkena hukum haram ber-tasyabbuh bil kuffar. Jadi di sini akan bertemu hukum haram dan halal. Dalam kondisi seperti ini wajib diutamakan yang haram daripada yang halal sebab kaidah syara' menyebutkan : "Idza ijtama'a al halaalu wal haraamu, ghalaba al haramu al halaala." Artinya, "Jika bertemu halal dan haram (pada satu keadaan) maka yang haram mengalahkan yang halal." (Kitab as-Sulam, Abdul Hamid Hakim).
     
    Dengan demikian, jika merayakan ultah diartikan sebagai "berdoa dan makan-makan", dan dilaksanakan pada hari ultah, hukumnya haram, sesuai kaidah syar'i di atas. Akan tetapi jika dilaksanakan bukan pada hari ultah, maka hukumnya –wallahu a'lam bi ash shawab– menurut pemahaman kami adalah mubah secara syar'i. Sebab hal itu tidak termasuk tasyabbuh bil kuffar karena yang dilakukan pada faktanya adalah "berdoa plus makan-makan", yang mana keduanya adalah boleh secara syar'i. Lagi pula hal itu dilakukan tidak pada hari ultah sehingga di sini tidak terjadi pertemuan halal dan haram sebagaimana kalau acara tersebut dilaksanakan pada hari ultah. Wallahu a'lam.
     
    Allah SWT Berfirman : "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. ali Imrân [3] : 85). dan "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. al-Isrâ' [17] : 36).
     
    Rasullah SAW juga bersabda : Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (al-Qur'an). (Hadits ke-41 dalam Hadits al-Arba'in karya Imam Nawawi).
     
    Bagaimana dengan Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Dalam Islam?
     
    Perayaan ulang tahun adalah bid'ah. Mengapa? Ada dua landasan yang diikuti oleh umat Islam: Qur'an dan sunnah Rasulullah saw. Sunnah ini kemudian terbagi atas ucapan, perbuatan, atau niat Rasulullah saw yang kemudian tidak sempat terlaksana karena beliau meninggal dunia sebelum sempat melaksanakannya.
     
    Mengucapkan selamat ulang tahun (kata Dipo, istilah yang kemudian diarabisasikan adalah milad dan hari lahir) ini adalah salah satu hal yang tidak dituntunkan oleh teladan umat Islam, Rasulullah saw. Jika mengucapkan selamat hari lahir adalah tuntunan, Rasulullah pasti akan membiasakan hal tersebut pada umatnya. Selain itu, tradisi perayaan ulang tahun atau hari lahir ini adalah budaya kaum nonmuslim. Berdasarkan hadis Rasulullah saw, seseorang yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk ke dalam golongan itu. Perayaan hari lahir ini telah tercipta sejak jaman Nabi Nuh as. Salah satu anaknya kemudian mengadakan perayaan hari lahirnya. Karenanya, umat muslim yang memiliki prinsip hidup yang unik tidak diperbolehkan untuk mengikuti kaum lain, apalagi kaum kafir dan nonmuslim. Kegiatan yang mengikuti tradisi umat lain dinamakan juga tasyabbuh.
     
    Ustad Maknun Prawiro mengatakan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan kerusakan dalam agama Islam, yakni:
    1. Mengikut-ikutiikaum lain
    2. Pluralisme
    3. Pendangkalan aqidah
     
    Tentu saja tak seorang pun dari kita ingin menyebabkan kerusakan dalam agama Islam bukan? Apalagi mengucapkan selamat ulang tahun saya rasa adalah hal yang sepele. Tapi, ini berkaitan dengan bid'ah, dan orang yang melakukan bid'ah tak termasuk umat Rasulullah saw yang mendapat syafaat.
     
    Merayakan dan mengucapkan selamat ultah juga tidak ada contohnya dari Nabi dan para sahabat, sehingga dilarang dalam Islam, bahkan jatuh ke dalam tasyabbuh/ menyerupai orang kafir.
     
    dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bertasyabuh dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka." [HR. Abu Daud dan Ahmad]
     
    Bagaimana pendapat rekan-rekan semua? sudah jelaskah pemaparan diatas? hal-hal kecil, sepele ternyata berdampak buruk terhadap umat? jika bukan kita yang memperbaikinya,siapa lagi?
     
    Sumber:Tabloid Nova
     
    ★ Semoga bermanfaat★
     
    ★★Aamiin Allahumma Aamiin★★
     
    ▲ Mohon maaf bila ada kekurangan atau ada kata yang tak berkenan di hati▲
     
    *Jazakumullahu khairan wa barakallahu fikum
    http://graph.facebook.com/100003747358837/picture
    Jul 1st 2013, 13:44
     
    ~"Bismillaahir Rahmaanir Rahiim"~
     
    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
    ================================
    HUKUM MERAYAKAN ULANG TAHUN DAN MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN BAGI UMAT ISLAM
    ================================
     
    perayaan ulang tahun sudah ada di Eropa sejak berabad-abad silam. Orang-orang pada zaman itu percaya, jika seseorang berulang tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya. Nah, untuk melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para setan berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berulang tahun. Ini memang warisan zaman kegelapan Eropa.
     
    Berdasarkan catatan tersebut, awalnya perayaan ulang tahun hanya diperuntukkan bagi para raja. Mungkin, karena itulah sampai sekarang di negara-negara Barat masih ada tradisi mengenakan mahkota dari kertas pada orang yang berulang tahun. Namun seiring dengan perubahan zaman, pesta ulang tahun juga dirayakan bagi orang biasa. Bahkan kini siapa saja bisa merayakan ulang tahun. Utamanya yang punya duit.
     
    Jadi Tradisi ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam islam. Islam tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun. Kalo pun kemudian ada orang yang berargumen bahwa dengan diperingatinya Maulid Nabi, hal itu menjadi dalil kalo ulang tahun boleh juga dalam pandangan Islam. Maka ini adalah argumen yang tidak tepat.
     
    Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kepada kita melalui hadisnya untuk merayakan maulid Nabi. Maulid Nabi, itu bukan untuk diperingati, tapi tadzkirah, alias peringatan. Maksudnya? Jika kita baca buku tarikh Islam, di dalamnya terdapat catatan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu. Di mana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan Salib Eropa. Sultan Shalahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan tidak berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil menguasai Palestina, lebih karena mereka sudah terkena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Mereka bisa menjadi seperti itu karena mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara mereka yang tidak tahu menahu dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
     
    Untuk menyadarkan kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan Shalahuddin menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang kemudian disebut-entah siapa yang memulainya-sebagai maulid nabi. Tujuan intinya mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat itu sadar dengan kelemahannya dan mencoba bangkit. Dengan demikian, berkobarlah semangat jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina pun kembali ke pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi Pasukan Salib Eropa. Jadi Maulid nabi bukan dalil dbolehkannya pesta ulang tahun.
     
    Kembali ke pokok pembicaraan, Pesta ulang tahun bukanlah warisan Islam. Tapi warisan asing, alias ajaran di luar Islam. Lalu gimana jika kita melakukannya? Berdosakah? karena tradisi itu adalah tradisi orang-orang Eropa, yang saat itu berkembang ajaran Kristen, maka pesta ultah tentu saja merupakan tradisi kaum non-muslim. Jika kita melakukannya, maka termasuk dosa.
     
    Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka." (HR. Abu Dawud).
     
    Dalam riwayat lain.
     
    Rasulullah SAW bersabda : "Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (HR. Bukhari Muslim).
     
    Dari sini jelas bahwa hukum merayakan ultah adalah haram.
     
    Mungkin ada pertanyaan seperti ini, "Bolehkah merayakan ulang tahun dalam arti berdoa atau mendoakan agar yang berulang tahun selamat, sehat, takwa, panjang umur, dan seterusnya. Semua itu dilakukan dengan cara dan isi doa yang syar'i, tanpa upacara tiup lilin dan sebagainya seperti cara Barat, lalu dilanjutkan acara makan-makan. Bolehkah?"
     
    Jawabannya, berdoa dan makan-makan adalah halal. Tetapi bila dilakukan pada hari seseorang berulang tahun, maka akan terkena hukum haram ber-tasyabbuh bil kuffar. Jadi di sini akan bertemu hukum haram dan halal. Dalam kondisi seperti ini wajib diutamakan yang haram daripada yang halal sebab kaidah syara' menyebutkan : "Idza ijtama'a al halaalu wal haraamu, ghalaba al haramu al halaala." Artinya, "Jika bertemu halal dan haram (pada satu keadaan) maka yang haram mengalahkan yang halal." (Kitab as-Sulam, Abdul Hamid Hakim).
     
    Dengan demikian, jika merayakan ultah diartikan sebagai "berdoa dan makan-makan", dan dilaksanakan pada hari ultah, hukumnya haram, sesuai kaidah syar'i di atas. Akan tetapi jika dilaksanakan bukan pada hari ultah, maka hukumnya –wallahu a'lam bi ash shawab– menurut pemahaman kami adalah mubah secara syar'i. Sebab hal itu tidak termasuk tasyabbuh bil kuffar karena yang dilakukan pada faktanya adalah "berdoa plus makan-makan", yang mana keduanya adalah boleh secara syar'i. Lagi pula hal itu dilakukan tidak pada hari ultah sehingga di sini tidak terjadi pertemuan halal dan haram sebagaimana kalau acara tersebut dilaksanakan pada hari ultah. Wallahu a'lam.
     
    Allah SWT Berfirman : "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. ali Imrân [3] : 85). dan "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. al-Isrâ' [17] : 36).
     
    Rasullah SAW juga bersabda : Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (al-Qur'an). (Hadits ke-41 dalam Hadits al-Arba'in karya Imam Nawawi).
     
    Bagaimana dengan Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Dalam Islam?
     
    Perayaan ulang tahun adalah bid'ah. Mengapa? Ada dua landasan yang diikuti oleh umat Islam: Qur'an dan sunnah Rasulullah saw. Sunnah ini kemudian terbagi atas ucapan, perbuatan, atau niat Rasulullah saw yang kemudian tidak sempat terlaksana karena beliau meninggal dunia sebelum sempat melaksanakannya.
     
    Mengucapkan selamat ulang tahun (kata Dipo, istilah yang kemudian diarabisasikan adalah milad dan hari lahir) ini adalah salah satu hal yang tidak dituntunkan oleh teladan umat Islam, Rasulullah saw. Jika mengucapkan selamat hari lahir adalah tuntunan, Rasulullah pasti akan membiasakan hal tersebut pada umatnya. Selain itu, tradisi perayaan ulang tahun atau hari lahir ini adalah budaya kaum nonmuslim. Berdasarkan hadis Rasulullah saw, seseorang yang mengikuti suatu kaum

     

 Search Facebook kuffar: Istimewa Dalam Islam31 Desember 2012Ilustrasi. (inet)Mukadimahdakwatuna.com - Miris melihat respon umat Islam terhadap malam pergantian tahun. Mereka begitu gegap gempita larut dalam histeria yang tidak jelas apa maksud dan tujuannya. Mereka sudah merencanakan berbagai acara jauh sebelum datangnya malam tahun baru. Di jalan-jalan, mal, terminal, taman kota, dan pusat rekreasi, mereka berkumpul, bernyanyi, menari, ikhtilath laki-laki dan perempuan, anak-anak, muda, tua, lalu meniup terompet sepuasnya. Semuanya serba tidak jelas. Tidak ada nilai apa pun di dalamnya kecuali hura-hura, tidak ada makna apa pun di dalamnya kecuali kesia-siaan. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing, lelah, lalu meninggalkan shalat subuh karena bangun kesiangan. Lebih parah lagi, dan ini bukan mustahil, bisa jadi ada yang menyambutnya dengan pesta minuman keras, narkoba, dan seks.Inilah dia zaman ghurbah (keterasingan) Islam. Umat ini lebih dekat dengan budaya yang bukan berasal dari agamanya. Bukan lahir dari rahim sejarah pahlawannya. Bukan pula tercatat dalam kitab suci dan petunjuk rasulNya. Mereka mengikutinya tanpa saringan sedikit pun, bahkan lebih dari itu, mereka bangga dengannya, merasa modern, dan mengikuti zaman. Padahal bagi seorang mukmin, tidak ada hari istimewa kecuali yang diistimewakan Allah dan RasulNya. Tidak ada hari agung kecuali yang memang diagungkan oleh syariat yang mulia. Tidak ada hari spesial kecuali yang di dalamnya diisi dengan amal-amal kebajikan. Ada pun tahun baru, dia bukan apa-apa. Tidak ada nash, tidak pula pandangan ulama, yang menyebutnya sebagai hari istimewa. Begitu pula Valentine, Thanksgiving, April Mop, Halloween, dan semisalnya, yang merupakan budaya kaum kuffar.Allah Ta'ala berfirman:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوَاْ إِن تُطِيعُواْ فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman." (QS. Ali 'Imran (3): 100)Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ"Kalian akan benar-benar mengikuti orang-orang sebelum masa kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai mereka melewati lubang dhabb (biawak gurun, pen) kalian pun akan mengikutinya." Kami berkata: "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?" Beliau bersabda: "Siapa lagi?" (HR. Bukhari No. 3456, 7320, Muslim No. 2669, Ibnu Hibban No. 6703, Al Bazzar No. 8411, Al Hakim No. 106, Ath Thabarani dalam Al Mu'jam Al Kabir No. 5943, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 38531, dari Abu Hurairah, Ibnu 'Asakir dalam Al Mu'jam No. 675)Di sisi lain, Islam telah memiliki banyak hari istimewa bagi umatnya yang seharusnya membuat mereka bahagia dan bangga, yang selayaknya mereka nantikan kedatangannya karena di dalamnya memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki hari-hari lainnya. Semoga Allah Ta'ala memberikan petunjuk kepada kita semua…Berikut ini adalah hari-hari istimewa yang ada dalam Islam, dan cukuplah kita dengan hari-hari istimewa milik kita sendiri.1. Hari Senin dan KamisApa saja keistimewaannya?- Hari diperiksanya amal manusiaDari Abu Hurairah Radhilallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِDiperiksa amal-amal manusia pada setiap Jumat (baca: setiap pekan) sebanyak dua kali; hari senin dan hari kamis. (HR. Muslim No. 2565)- Hari dianjurkannya puasaDari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, katanya: bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌAmal-amal manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka ketika amal saya diperiksa saat saya sedang berpuasa. (HR. At Tirmidzi No. 747, katanya: hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan: shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 747)- Hari dibukanya pintu-pintu surga dan diampunkannya hambaDari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا"Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka saat itu akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan: 'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai." (HR. Muslim No. 2565, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 411, Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman No. 6626)- Senin adalah hari lahir, hari wafat, dan hari diutusnya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan menerima wahyu pertamaDari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu 'Anhu, katanya:وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِNabi ditanya tentang hari senin. Beliau menjawab: "Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus menjadi rasul, atau diturunkan kepadaku (wahyu)." (HR. Muslim No. 1162)Dari 'Aisyah Radhiallahu 'Anha, bahwa dia ditanya:أَيِّ يَوْمٍ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَوْمَ الِاثْنَيْنِHari apakah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam wafat? Beliau menjawab: "Hari senin."(HR. Bukhari No. 1387)- Kamis adalah hari yang nabi sukai untuk bepergianDari Ka'ab bin Malik Radhiallahu 'Anhu:ان رسول الله صلى الله عليه و سلم كان إذا أراد أن يسافر لم يسافر الا يوم الخميسBahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis.(HR. Ahmad No. 27178. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta'liq Musnad Ahmad No. 27178)- Kamis adalah hari disebarkannya Ad Dawwab (hewan)Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِAllah membanyakkan Ad Dawwab di bumi pada hari Kamis.(HR. Muslim No. 2789)2. Hari JumatApa saja keistimewaannya?- Dijelaskan dalam riwayat berikut lima keutamaannya:عَنْ أَبِي لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِDari Abu Lubabah bin Abdil Mundzir, dia berkata: Bersabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Sesungguhnya hari Jumat adalah Sayyidul Ayyam (pimpinan hari-hari), keagungannya ada pada sisi Allah, dan dia lebih agung di sisi Allah dibanding hari Idul Adha dan Idul Fitri. Padanya ada lima hal istimewa: pada hari itu Allah menciptakan Adam, pada hari itu Allah menurunkan Adam ke bumi, pada hari itu Allah mewafatkan Adam, pada hari itu ada waktu yang tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah melainkan akan dikabulkan selama tidak meminta yang haram, dan pada hari itu terjadinya kiamat. Tidaklah malaikat muqarrabin, langit, bumi, angin, gunung, dan lautan, melainkan mereka ketakutan pada hari Jumat."(HR. Ibnu Majah No. 1083. Ahmad No. 15547, Ath Thabarani dalam Al Mu'jam Al Kabir No. 4511, Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman No. 2973, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 817, Al Bazzar No. 3738. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami' No. 2279)- Dianjurkan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat:عن ابي سعيد الخدري ان النبي صلى الله عليه وسلم قال مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِDari Abu Said Al Khudri bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh di antara dua Jumat." (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 5792, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 3392, katanya: shahih. Dishahihkan pula oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami' No. 6470)- Dibebaskan dari fitnah kubur bagi yang wafat pada malam Jumat dan hari Jumat Dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِTidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. At Tirmidzi No. 1073, Ahmad No. 6582, Ath Thahawi dalam Syarh Musykilul Aatsar No. 277)Syaikh Al Albani Rahimahullah berkata tentang hadits ini: "Dikeluarkan oleh Ahmad (6582-6646) melalui dua jalan dari Abdullah bin Amr, dan oleh At Tirmidzi melalui salah satu dari dua jalur, dan hadits ini memiliki syawahid (beberapa penguat) dari jalur Anas, Jabir bin Abdullah, dan selain keduanya. Maka, hadits ini dengan kumpulan semua jalurnya adalah hasanatau shahih." (Lihat Ahkamul Jazaiz, Hal. 35)Selain disebutnya Senin, Kamis, dan Jumat, disebutkan pula oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bahwa semua hari yang tujuh memiliki peristiwanya sendiri.Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, katanya:أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَقَالَ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي آخِرِ الْخَلْقِ فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِRasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memegang tangku lalu bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu, dan menciptakan padanya gunung-gunung pada hari Ahad, menciptakan pepohonan pada hari Senin, menciptakan sesuatu yang dibenci pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menyebarkan hewan melata pada hari Kamis, menciptakan Adam 'Alaihissalam setelah Ashar pada hari Jumat, di akhir penciptaan pada akhir waktu-waktu Jumat antara Ashar menuju malam. (HR. Muslim No. 2789)3. Hari 'Asyura (9 dan 10 Muharram)Berikut ini keistimewaannya:- Hari diselamatkannya Nabi Musa 'Alaihissalam dan Bani Israel dari kejaran Fir'aun dan tentaranyaDari Ibnu Abbas Radhiallahu 'Anhuma, katanya:قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة فرأى اليهود تصوم عاشوراء.فقال: " ما هذا؟ " قالوا: يوم صالح، نجى الله فيه موسى وبني السرائيل من عدوهم، فصامه موسى فقال صلى الله عليه وسلم: " أنا أحق بموسى منكم " فصامه، وأمر بصيامهNabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sampai di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa 'Asyura. Beliau bertanya: "Apa ini?" mereka menjawab: "Ini hari baik, Allah telah menyelamatkan pada hari ini Musa dan Bani Israel dari musuh mereka, maka Musa pun berpuasa." Maka, Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Saya lebih berhak terhadap Musa dibanding kalian." Maka, beliau pun berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa ('Asyura)."(HR. Muttafaq 'Alaih)- Hari dianjurkannya berpuasaDari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ"Dan berpuasa 'Asyura, sesungguhnya saya menduga atas Allah bahwa dihapuskannya dosa setahun sebelumnya." (HR. Abu Daud No. 2425, Ibnu Majah No. 1738. Syaikh Al Albani mengatakan shahih dalam Al Irwa, 4/111, katanya: diriwayatkan oleh Jamaah kecuali Al Bukhari dan At Tirmidzi. Shahihul Jami' No. 3806)Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah –setelah merangkum semua dalil yang ada tentang puasa 'Asyura:وعلى هذا فصيام عاشوراء على ثلاث مراتب : أدناها أن يصام وحده ، وفوقه أن يصام التاسع معه ، وفوقه أن يصام التاسع والحادي عشر والله أعلم ."Oleh karena itu, puasa 'Asyura terdiri atas tiga tingkatan: 1. Paling rendah yakni berpuasa sehari saja (tanggal 10). 2. Puasa hari ke-9 dan ke-10. 3. Paling tinggi puasa hari ke-9, 10, dan ke-11. Wallahu A'lam" (Fathul Bari, 6/280. Lihat juga Fiqhus Sunnah, 1/450)4. Ayyamul Bidh (tanggal 13,14,15 tiap bulan Hijriyah)Ayyamul bidh artinya hari-hari yang putih terang, karena saat itu hari di waktu bulan sedang purnama. Ini juga hari-hari istimewa dalam Islam.- Saat itu dianjurkan bagi kita untuk berpuasaAbu Hurairah Radhiallahu 'Anhu berkata:أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَKekasihku (Nabi) Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berwasiat kepadaku tiga hal: berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dua rakaat ketika Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.(HR. Bukhari No. 1981, Muslim No. 721. Lafaz ini adalah milik Bukhari)Kapankah tiga hari itu? Dari Abu Dzar Al Ghifari Radhiallahu 'Anhu, katanya:أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ الْبِيضَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَRasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan kami untuk berpuasa dalam satu bulannya sebanyak tiga hari, ayyamul bidh: tanggal 13, 14, dan 15.(HR. An Nasa'i No. 2422, 2423, lihat juga dalam As Sunan Al Kubranya An Nasa'i No. 2730, Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman No. 3848, Ibnu Hibban No. 943, lihat Mawarid Azh Zham'an. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami' No.673)- Nilai puasanya sama seperti puasa Ad Dahr (sepanjang tahun)Dari Jarir bin Abdullah Radhiallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda:صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَBerpuasa tiga hari setiap bulannya, adalah puasa sepanjang tahun, dan hari ayyamul bidh yang terang benderang itu adalah pada hari 13, 14, dan 15. (HR. An Nasa'i No. 2420. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam At Ta'liq Ar Raghib, 2/84)5. Hari Idul Fitri (1 Syawwal) dan Idul Adha (10 Dzulhijah)Dari 'Aisyah Radhiallahu 'Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda ketika hari Id:إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا"Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita." (HR. Bukhari No. 952, Muslim No. 892)Dari Anas bin Malik Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata:كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى"Dahulu orang jahiliyah memiliki dua hari untuk mereka bermain-main pada tiap tahunnya." Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam datang ke Madinah, dia bersabda: "Dahulu Kalian memiliki dua hari yang kalian bisa bermain-main saat itu. Allah telah menggantikan keduanya dengan yang lebih baik dari keduanya, yakni hari Fithri dan hari Adha." (HR. An Nasa'i No. 1556, lihat juga As Sunan Al Kubra No. 1755)Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan hadits ini sanadnya shahih. (Fathul Bari, 3/371). Syaikh Al Albani juga menshahihkannya. (Ash Shahihah No.2021)Dua hari raya inilah hari bagi umat Islam untuk bersenang-senang dan bermain, sebagaimana yang nabi alternatifkan dalam hadits Anas bin Malik di atas.6. Enam hari di Bulan SyawwalPada enam hari di bulan Syawwal kita dianjurkan untuk berpuasa setelah kita menunaikan puasa Ramadhan. Keutamaannya adalah senilai dengan puasa setahun penuh.Dari Abu Ayyub Al Anshari Radhiallahu 'Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian menyusulnya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan dia berpuasa setahun penuh." (HR. Muslim No. 1164, At Tirmidzi No. 759, Abu Daud No. 2433, Ibnu Majah No. 1716, An Nasa'i dalam As Sunan Al Kubra No. 2866, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8214, dan As Sunan As Shaghir No. 1119, Ath Thabarani dalam Al Mu'jam Al Kabir No. 3908, 3909, 3914, 3915, Abdu bin Humaid dalam Musnadnya No. 228, Abu Ja'far Ath Thahawi dalam Musykilul Aatsar No. 1945, Al Baghawi dalam Syarhus SunnahNo. 1780)Kapankah enam hari Syawwal itu? Imam At Tirmidzi Rahimahullah menceritakan:وَاخْتَارَ ابْنُ الْمُبَارَكِ أَنْ تَكُونَ سِتَّةَ أَيَّامٍ فِي أَوَّلِ الشَّهْرِ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ أَنَّهُ قَالَ إِنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ مِنْ شَوَّالٍ مُتَفَرِّقًا فَهُوَ جَائِزٌImam Ibnul Mubarak memilih berpuasa enam hari itu di awal bulan. Diriwayatkan dari Ibnul Mubarak bahwa dia berkata: "Berpuasa enam hari bulan Syawal secara terpisah-pisah boleh saja." (Lihat Sunan At Tirmidzi komentar hadits No. 759)Syaikh Sayyid Sabiq -Rahimahullah rahmatan waasi'ah- berkata:وعند أحمد: أنها تؤدى متتابعة وغير متتابعه، ولا فضل لاحدهما على الاخر. وعند الحنفية، والشافعية، الافضل صومها متتابعة، عقب العيد.Menurut Imam Ahmad: bahwa itu bisa dilakukan secara berturut-turut dan tidak berturut-turut, dan tidak ada keutamaan yang satu atas yang lainnya. Menurut Hanafiyah dan Syafi'iyah adalah lebih utama secara berturut-turut, setelah hari raya. (Fiqhus Sunnah, 1/450)Syaikh 'Athiyah Shaqr Rahimahullah mengatakan:وهذا الفضل لمن يصومها فى شوال ، سواء أكان الصيام فى أوله أم فى وسطه أم فى آخره ، وسواء أكانت الأيام متصلة أم متفرقة ، وإن كان الأفضل أن تكون من أول الشهر وأن تكون متصلة . وهى تفوت بفوات شوال .Keutamaan ini adalah bagi yang berpuasanya di bulan Syawal, sama saja apakah di awalnya, di tengah, atau di akhirnya, dan sama pula apakah dengan hari yang berturut atau dipisah-pisah. Hanya saja lebih utama di awal bulan dan secara bersambung. Anjurannya berakhir jika sudah selesai bulan Syawal. (Fatawa Darul Ifta Al Mishriyah, 9/261)7. Sepuluh hari pertama bulan DzulhijahDisebutkan dalam Al Quran:وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2)Demi fajar, dan malam yang sepuluh. (QS. Al Fajr (89): 1-2)Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan maknanya:والليالي العشر: المراد بها عشر ذي الحجة. كما قاله ابن عباس، وابن الزبير، ومجاهد، وغير واحد من السلف والخلف.(Dan demi malam yang sepuluh): maksudnya adalah sepuluh hari pada Dzulhijjah. Sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas, Ibnu Az Zubeir, Mujahid, dan lebih dari satu kalangan salaf dan khalaf. (Tafsir Al Quran Al 'Azhim, 8/390. Dar Ath Thayyibah)Ada juga yang mengatakan maksudnya adalah sepuluh hari awal Muharram, ada juga ulama yang memaknai sepuluh hari awal Ramadhan. Namun yang benar adalah pendapat yang pertama. (Ibid) yakni sepuluh awal bulan Dzulhijjah.Keutamaannya pun juga disebutkan dalam As Sunnah, bahwa ibadah saat itu senilai dengan mati syahid. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'Anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ"Tidak ada amal yang lebih afdhal dibanding amal pada hari-hari ini." Mereka bertanya: "Tidak juga jihad?" Beliau menjawab: "Tidak pula oleh jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun (mati syahid)."(HR. Bukhari No. 969)Imam Ibnu Katsir mengatakan maksud dari "pada hari-hari ini" adalah sepuluh hari Dzulhijjah. (Tafsir Al Quran Al 'Azhim, 8/390. Lihat Syaikh Sayyid Ath Thanthawi, Al Wasith, 1/4497. Mawqi' At Tafasir)8. Hari 'Arafah (9 Dzulhijah), Hari penyembelihan qurban – Idul Adha (10 Dzulhijah), dan hari-hari taysrik (11,12,13 Dzulhijah)Hari-hari ini dengan tegas oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam disebut sebagai 'iduna (hari raya kita).Dari 'Uqbah bin 'Amir Radhiallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍHari 'Arafah, hari penyembelihan qurban, hari-hari tasyriq, adalah hari raya kita para pemeluk Islam, itu adalah hari-hari makan dan minum. (HR. At Tirmidzi No. 773, katanya: hasan shahih, Ad Darimi No. 1764, Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: isnaduhu shahih. Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 1586, katanya: "Shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim, tetapi mereka tidak meriwayatkannya.")9. Tanggal 17 RamadhanPada tanggal ini ada dua peristiwa istimewa yang terjadi sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, yakni perang Badar (disebut dengan yaumul furqaan dan yaumut taqal jam'an – hari bertemunya dua pasukan) dan turunnya Al Quran, disebut dengan wa maa anzalnaa 'ala 'abdinaa (dan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami).Allah Ta'ala berfirmanو اعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّس
    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:16PM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    Istimewa Dalam Islam
    31 Desember 2012
     
    Ilustrasi. (inet)
    Mukadimah
     
    dakwatuna.com - Miris melihat respon umat Islam terhadap malam pergantian tahun. Mereka begitu gegap gempita larut dalam histeria yang tidak jelas apa maksud dan tujuannya. Mereka sudah merencanakan berbagai acara jauh sebelum datangnya malam tahun baru. Di jalan-jalan, mal, terminal, taman kota, dan pusat rekreasi, mereka berkumpul, bernyanyi, menari, ikhtilath laki-laki dan perempuan, anak-anak, muda, tua, lalu meniup terompet sepuasnya. Semuanya serba tidak jelas. Tidak ada nilai apa pun di dalamnya kecuali hura-hura, tidak ada makna apa pun di dalamnya kecuali kesia-siaan. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing, lelah, lalu meninggalkan shalat subuh karena bangun kesiangan. Lebih parah lagi, dan ini bukan mustahil, bisa jadi ada yang menyambutnya dengan pesta minuman keras, narkoba, dan seks.
     
    Inilah dia zaman ghurbah (keterasingan) Islam. Umat ini lebih dekat dengan budaya yang bukan berasal dari agamanya. Bukan lahir dari rahim sejarah pahlawannya. Bukan pula tercatat dalam kitab suci dan petunjuk rasulNya. Mereka mengikutinya tanpa saringan sedikit pun, bahkan lebih dari itu, mereka bangga dengannya, merasa modern, dan mengikuti zaman. Padahal bagi seorang mukmin, tidak ada hari istimewa kecuali yang diistimewakan Allah dan RasulNya. Tidak ada hari agung kecuali yang memang diagungkan oleh syariat yang mulia. Tidak ada hari spesial kecuali yang di dalamnya diisi dengan amal-amal kebajikan. Ada pun tahun baru, dia bukan apa-apa. Tidak ada nash, tidak pula pandangan ulama, yang menyebutnya sebagai hari istimewa. Begitu pula Valentine, Thanksgiving, April Mop, Halloween, dan semisalnya, yang merupakan budaya kaum kuffar.
     
    Allah Ta'ala berfirman:
     
    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوَاْ إِن تُطِيعُواْ فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
     
    "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman." (QS. Ali 'Imran (3): 100)
     
    Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
     
    لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
     
    "Kalian akan benar-benar mengikuti orang-orang sebelum masa kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai mereka melewati lubang dhabb (biawak gurun, pen) kalian pun akan mengikutinya." Kami berkata: "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?" Beliau bersabda: "Siapa lagi?" (HR. Bukhari No. 3456, 7320, Muslim No. 2669, Ibnu Hibban No. 6703, Al Bazzar No. 8411, Al Hakim No. 106, Ath Thabarani dalam Al Mu'jam Al Kabir No. 5943, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 38531, dari Abu Hurairah, Ibnu 'Asakir dalam Al Mu'jam No. 675)
     
    Di sisi lain, Islam telah memiliki banyak hari istimewa bagi umatnya yang seharusnya membuat mereka bahagia dan bangga, yang selayaknya mereka nantikan kedatangannya karena di dalamnya memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki hari-hari lainnya. Semoga Allah Ta'ala memberikan petunjuk kepada kita semua…
     
    Berikut ini adalah hari-hari istimewa yang ada dalam Islam, dan cukuplah kita dengan hari-hari istimewa milik kita sendiri.
     
    1. Hari Senin dan Kamis
     
    Apa saja keistimewaannya?
     
    - Hari diperiksanya amal manusia
     
    Dari Abu Hurairah Radhilallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
     
    تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ
     
    Diperiksa amal-amal manusia pada setiap Jumat (baca: setiap pekan) sebanyak dua kali; hari senin dan hari kamis. (HR. Muslim No. 2565)
     
    - Hari dianjurkannya puasa
     
    Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, katanya: bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
     
    تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
     
    Amal-amal manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka ketika amal saya diperiksa saat saya sedang berpuasa. (HR. At Tirmidzi No. 747, katanya: hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan: shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 747)
     
    - Hari dibukanya pintu-pintu surga dan diampunkannya hamba
     
    Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
     
    تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
     
    "Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka saat itu akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan: 'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai." (HR. Muslim No. 2565, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 411, Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman No. 6626)
     
    - Senin adalah hari lahir, hari wafat, dan hari diutusnya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan menerima wahyu pertama
     
    Dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu 'Anhu, katanya:
     
    وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
     
    Nabi ditanya tentang hari senin. Beliau menjawab: "Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus menjadi rasul, atau diturunkan kepadaku (wahyu)." (HR. Muslim No. 1162)
     
    Dari 'Aisyah Radhiallahu 'Anha, bahwa dia ditanya:
     
    أَيِّ يَوْمٍ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ
     
    Hari apakah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam wafat? Beliau menjawab: "Hari senin."(HR. Bukhari No. 1387)
     
    - Kamis adalah hari yang nabi sukai untuk bepergian
     
    Dari Ka'ab bin Malik Radhiallahu 'Anhu:
     
    ان رسول الله صلى الله عليه و سلم كان إذا أراد أن يسافر لم يسافر الا يوم الخميس
     
    Bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis.(HR. Ahmad No. 27178. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta'liq Musnad Ahmad No. 27178)
     
    - Kamis adalah hari disebarkannya Ad Dawwab (hewan)
     
    Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
     
    وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ
     
    Allah membanyakkan Ad Dawwab di bumi pada hari Kamis.(HR. Muslim No. 2789)
     
    2. Hari Jumat
     
    Apa saja keistimewaannya?
     
    - Dijelaskan dalam riwayat berikut lima keutamaannya:
     
    عَنْ أَبِي لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
     
    Dari Abu Lubabah bin Abdil Mundzir, dia berkata: Bersabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Sesungguhnya hari Jumat adalah Sayyidul Ayyam (pimpinan hari-hari), keagungannya ada pada sisi Allah, dan dia lebih agung di sisi Allah dibanding hari Idul Adha dan Idul Fitri. Padanya ada lima hal istimewa: pada hari itu Allah menciptakan Adam, pada hari itu Allah menurunkan Adam ke bumi, pada hari itu Allah mewafatkan Adam, pada hari itu ada waktu yang tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah melainkan akan dikabulkan selama tidak meminta yang haram, dan pada hari itu terjadinya kiamat. Tidaklah malaikat muqarrabin, langit, bumi, angin, gunung, dan lautan, melainkan mereka ketakutan pada hari Jumat."(HR. Ibnu Majah No. 1083. Ahmad No. 15547, Ath Thabarani dalam Al Mu'jam Al Kabir No. 4511, Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman No. 2973, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 817, Al Bazzar No. 3738. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami' No. 2279)
     
    - Dianjurkan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat:
     
    عن ابي سعيد الخدري ان النبي صلى الله عليه وسلم قال مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
     
    Dari Abu Said Al Khudri bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh di antara dua Jumat." (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 5792, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 3392, katanya: shahih. Dishahihkan pula oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami' No. 6470)
     
    - Dibebaskan dari fitnah kubur bagi yang wafat pada malam Jumat dan hari Jumat
     
    Dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
     
    مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
     
    Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. At Tirmidzi No. 1073, Ahmad No. 6582, Ath Thahawi dalam Syarh Musykilul Aatsar No. 277)
     
    Syaikh Al Albani Rahimahullah berkata tentang hadits ini: "Dikeluarkan oleh Ahmad (6582-6646) melalui dua jalan dari Abdullah bin Amr, dan oleh At Tirmidzi melalui salah satu dari dua jalur, dan hadits ini memiliki syawahid (beberapa penguat) dari jalur Anas, Jabir bin Abdullah, dan selain keduanya. Maka, hadits ini dengan kumpulan semua jalurnya adalah hasanatau shahih." (Lihat Ahkamul Jazaiz, Hal. 35)
     
    Selain disebutnya Senin, Kamis, dan Jumat, disebutkan pula oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bahwa semua hari yang tujuh memiliki peristiwanya sendiri.
     
    Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, katanya:
     
    أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَقَالَ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي آخِرِ الْخَلْقِ فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ
     
    Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memegang tangku lalu bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu, dan menciptakan padanya gunung-gunung pada hari Ahad, menciptakan pepohonan pada hari Senin, menciptakan sesuatu yang dibenci pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menyebarkan hewan melata pada hari Kamis, menciptakan Adam 'Alaihissalam setelah Ashar pada hari Jumat, di akhir penciptaan pada akhir waktu-waktu Jumat antara Ashar menuju malam. (HR. Muslim No. 2789)
     
    3. Hari 'Asyura (9 dan 10 Muharram)
     
    Berikut ini keistimewaannya:
     
    - Hari diselamatkannya Nabi Musa 'Alaihissalam dan Bani Israel dari kejaran Fir'aun dan tentaranya
     
    Dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'Anhuma, katanya:
     
    قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة فرأى اليهود تصوم عاشوراء.
     
    فقال: " ما هذا؟ " قالوا: يوم صالح، نجى الله فيه موسى وبني السرائيل من عدوهم، فصامه موسى فقال صلى الله عليه وسلم: " أنا أحق بموسى منكم " فصامه، وأمر بصيامه
     
    Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sampai di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa 'Asyura. Beliau bertanya: "Apa ini?" mereka menjawab: "Ini hari baik, Allah telah menyelamatkan pada hari ini Musa dan Bani Israel dari musuh mereka, maka Musa pun berpuasa." Maka, Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Saya lebih berhak terhadap Musa dibanding kalian." Maka, beliau pun berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa ('Asyura)."(HR. Muttafaq 'Alaih)
     
    - Hari dianjurkannya berpuasa
     
    Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
     
    وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
     
    "Dan berpuasa 'Asyura, sesungguhnya saya menduga atas Allah bahwa dihapuskannya dosa setahun sebelumnya." (HR. Abu Daud No. 2425, Ibnu Majah No. 1738. Syaikh Al Albani mengatakan shahih dalam Al Irwa, 4/111, katanya: diriwayatkan oleh Jamaah kecuali Al Bukhari dan At Tirmidzi. Shahihul Jami' No. 3806)
     
    Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah –setelah merangkum semua dalil yang ada tentang puasa 'Asyura:
     
    وعلى هذا فصيام عاشوراء على ثلاث مراتب : أدناها أن يصام وحده ، وفوقه أن يصام التاسع معه ، وفوقه أن يصام التاسع والحادي عشر والله أعلم .
     
    "Oleh karena itu, puasa 'Asyura terdiri atas tiga tingkatan: 1. Paling rendah yakni berpuasa sehari saja (tanggal 10). 2.

     

    Blogtrottr <busybee@blogtrottr.com> Jul 01 04:16PM +0100  

    Search Facebook kuffar
     
    Search Facebook kuffar
     
    musalmano lanat ho us sb ki zindagi per jo ab b shia k kuffar main shak kerty hain r un ko mazhab nai islam ka firka manty hain sb per ALLAH A.Z ki lanat ho................
    http://graph.facebook.com/100001895257986/picture
    Jul 1st 2013, 13:50
     
    Faraz Baloch shared ‎حق اور باطل کی پهچان‎'s photo.
     
     
     
    You are receiving this email because you subscribed to this feed at http://blogtrottr.com
     
    If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe here:
    http://blogtrottr.com/unsubscribe/gt/SgQRk0

     

Sie erhalten diese Nachricht, weil Sie in Google Groups die Gruppe 76j4725235b235b891248jv1 abonniert haben.
Sie können Posts per E-Mail erstellen.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden, senden Sie eine leere Nachricht.
Für weitere Optionen besuchen Sie bitte diese Gruppe.

--
Sie haben diese Nachricht erhalten, weil Sie der Google Groups-Gruppe News2 beigetreten sind.
Um Ihr Abonnement für diese Gruppe zu beenden und keine E-Mails mehr von dieser Gruppe zu erhalten, senden Sie eine Email an 76j4725235b235b891248jv1+unsubscribe@googlegroups.com.
Weitere Optionen: https://groups.google.com/groups/opt_out